Anda di halaman 1dari 57

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Fisika Kertas Karya Diploma (Metrologi dan Instrumentasi)

2017

Alat Ukur Kadar Asap Rokok dalam


Ruangan dengan menggunakan Sensor
MQ 2 dengan Tampilan LCD Berbasis
Arduino Uno

Harnas, Alfath

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3804
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ALAT UKUR KADAR ASAP ROKOK DALAM RUANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR MQ 2 DENGAN
TAMPILAN LCD BERBASIS ARDUINO UNO

PROJEK AKHIR 2

ALFATH HARNAS
142411006

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ALAT UKUR KADAR ASAP ROKOK DALAM RUANGAN
DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR MQ 2 DENGAN
TAMPILAN LCD BERBASIS ARDUINO UNO

PROJEK AKHIR 2

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat


memperoleh Ahli Madya

ALFATH HARNAS
142411006

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN

Judul : Alat Ukur Kadar Asap Rokok Dalam Ruangan


Dengan Menggunakan Sensor MQ 2 Dengan
Tampilan LCD Berbasis Arduino Uno :
Kategori : Projek Akhir 2
Nama : Alfath Harnas
NIM : 142411006
Program Studi : Diploma (D3) Metrologi dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Juli 2017

Program Studi D3 Metrologi dan


Instrumentasi FMIPA USU
Ketua,

Pembimbing,
Dr. Diana Alemin Barus M,Sc
NIP . 196607291992032002

Pembimbi Junedi Gintig, S.Si,M.Si


NIP . 196505171993031009

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERNYATAAN

ALAT UKUR KADAR ASAP ROKOK DALAM RUANGAN DENGAN


MENGGUNAKAN SENSOR MQ 2 DENGAN TAMPILAN LCD
BERBASIS ARDUINO UNO

PROJEK AKHIR 2

Saya mengakui bahwa projek akhir 2 ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing masing di sebutkan sumbernya.

Medan, juli 2017

Alfath Harnas
142411006

4
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PENGHARGAAN

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah Subhanahuwata’ala,


atas segala karuniaNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
Projek Akhir 2 ini dengan baik. Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW semoga
kita mendapatkan safa’atnya di kemudian hari. Amin
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada keluarga tercinta ALLAH SWT yang telah memberi ridhoNya
kepada saya untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik, terima kasih Ayah
(Jonharnas) dan Mama (Mairiza) atas kasih sayang dan kepercayaan yang telah kalian
berikan kepada anak kalian ini, serta Abang tercinta Hafid dan Adik perempuan Asiyfa Puti
Harnas terimakasih buat dukungannya. Doa dan motivasi yang diberikan dari awal mulai
perkuliahan sampai penulisan projek akhir 2 ini serta buat seluruh keluarga yang telah
membantu, mendukung dan memberikan kelonggaran serta support terhadap pendidikan
saya hingga bisa berkembang seperti sekarang.
Serta Orang-orang yang mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan projek
akhir 2 ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Yth.Bapak Dekan Dr.Kerista Sebayang M.S beserta jajarannya di lingkungan FMIPA
USU.
2. Ibu Dr.Diana Alemin Barus ,Msc , selakau Ketua Program Studi D-3 Metrologi dan
Instrumentasi.
3. Bapak Junedi Ginting ,S.Si,M.Si selaku sekretaris Program Studi D-3 Metrologi dan
Instrumentasi dan sekaligus pembimbing saya yang atas bantuannya saya dapat
menyelesaikan Projek Akhir 2 dengan baik
4. Kepada yang teristimewa orangtua saya,ayah Jonharnas dan ibu Mairiza yang selalu
memberikan dukungannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan amanah yang
telah diberikan sejak awal kuliah.
5. Kepada teman-teman seperjuangan Metrologi 2014 yang sudah membantu dan
memotivasi saya,sehingga saya dapat menyelesaikan laporan dan projek Akhir 2 ini.
6. Kepada saudara-saudari, Abang dan Kakak-Kakak UKM Robotik SIKONEK USU,
Teman–teman seperjuangan yang telah banyak membantu dalam proses pengerjaan

5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Projek Akhir 2 ini.dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kehidupan
penulis yang tidak mampu saya tuliskan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan tugas akhir ini ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhr
ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi
pembaca.

Medan, Juli 2017


Penulis,

Alfath Harnas

6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Tujuan dalam perancangan dan pembuatan alat ukur kadar asap rokok dapat di
manfaatkan di seebuah ruangan bebas asap rokok. dengan menggunakan alat ini dapat
diketahui kadar asap pada ruangan secara otomatis. Sistem yang di buat terdiri dari arduino ,
sensor MQ 2 dan LCD.

Sistim ini bekerja pada saat sensor MQ 2 membaca data yang kemudian diolah oleh arduino
dan data ditampilkan ke LCD. sistem ini sensitif pada asap rokok yang lebih dari 300 ppm

Kata Kunci : Asap, MQ 2,Arduino Uno, dan LCD

7
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

The goal in the design and manufacture of measurements of cigarette smoke levels can be
utilized in a non-smoking room. By using this tool can be known level of smoke in the room
automatically. The system consists of arduino, MQ 2 sensor and LCD.

This system works when the MQ sensor 2 reads data which is then processed by arduino and
the data is displayed to the LCD. This system is sensitive to cigarette smoke more than 300
ppm

Keywords: Smoke, MQ 2, Arduino Uno, and LCD

8
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ........................................................................................................ i
PERSETUJUAN ........................................................................................................ ii
PENGHARGAAN ..................................................................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................................. v
ABSTRACT .............................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................... x

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
1.3. Batasan Masalah ................................................................................................. 2
1.4. Tujuan penelitian ................................................................................................ 2
1.5. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................. 3
BAB III METODOLOGI PERCOBAN ............................................................. 3
BAB IV HASIL DAN ANALISA DATA .......................................................... 3
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 3

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Asap Rokok ....................................................................................................... 4
2.2. Hardware Arduino ............................................................................................. 5
2.3. Software Arduino ............................................................................................... 6
2.4 Sumber Daya dqan Pin Tegangan Arduino ......................................................... 7
2.5 Power ................................................................................................................... 8

9
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6 Sensor Asap MQ 2.............................................................................................. 8
2.7 LCD (liquid Crystal Display) .............................................................................. 9
2.8 LED ..................................................................................................................... 11
2.9 Fungsi LED.......................................................................................................... 11
2.10 Resistor .............................................................................................................. 11
2.11 Resistor Variabelr .............................................................................................. 12
2.12 Simbol Resistor Variabel ................................................................................... 12
2.13 Nilai Resistor Variabel ...................................................................................... 13
2.14 PCB (Printed Circuit Board).............................................................................. 13
2.15 Buzzer ................................................................................................................ 14

BAB III
PERANCANG ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM
3.1. Perancangan Sistem .......................................................................................... 15
3.2. Rangkaian Skematik Arduino UNO ................................................................... 15
3.3. Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD) .......................................................... 16
3.4. Skema Rangkaian Arduino ................................................................................. 17
3.5. Flow Chart Pendeteksi Asap Rokok ................................................................... 18

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Keselueruhan ...................................................................................... 19
4.2Data Pengujian...................................................................................................... 21

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 22
5.2 Saran .................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hardware Arduino........................................................................................ 4


Gambar 2.2 Sensor MQ 2................................................................................................... 8
Gambar 2.3 LCD (Liquid Crystal Display)...................................................................... 10
Gambar.2.4 Gambar Resistor dan Lambang Resistor.................................................... 12
Gambar 2.5 Simbol Dari Resistor Variabel..................................................................... 12
Gambar 2.6 Contoh Bentuk Fisik Trimpot ................................................................ 13
Gambar 2.7 Papan PCB ................................................................................................... 14
Gambar 2.8 Bentuk Fisik Buzzer .................................................................................... 14
Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian .............................................................................. 15
Gambar 3.2 Rangkaian Receiver Arduino .................................................................... 15
Gambar 3.3 Rangkaian Skematik ................................................................................... 16
Gambar 3.4 Skema Rangkaian Arduino.......................................................................... 17
Gambar 3.5 Flowchart Pendeteksi Asap ........................................................................ 18

11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Pin Pada LCD ................................................................................. 10


Tabel 4.1 Data pengujian Rangkaian ............................................................................. 21

12
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Udara yang sehat dan bersih hak bagi setiap orang, sehingga segala kegiatan yang dapat

menyebabkan pencemaran udara perlu dicegah, termasuk yang bersumber dari asap rokok.

Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan dapat mengakibatkan bahaya

kesehatan bagi individu dan masyarakat baik selaku perokok aktif maupun perokok pasif.

Upaya perlindungan terhadap bahaya rokok bagi kesehatan perlu dilakukan secara

menyeluruh terpadu dan berkesinambungan. Pada tataran dunia, merokok telah menjadi salah

satu penyebab kematian terbesar. Diprediksi sekitar 10 juta orang akan meninggal per tahun

menjelang 2030. Di negara-negara berkembang angkanya akan menjadi 70%. Menurut Koran

Tempo, total populasi pria Indonesia sebanyak 69% merokok, artinya lebih dari separuh lelaki

yang ada di Indonesia ini tiap hari memasukkan bahan beracun ke dalam paru-parunya.

Angka ini paling tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya seperti Cina

yang 53.4%, India 29.4% dan Thailand 39.3%.

Hasil penelitian menunjukkan hampir 70% perokok Indonesia mulai merokok sebelum

mereka berumur 19 tahun. Universitas Indonesia (UI) telah mencanangkan bahwa UI tahun

2012 bebas asap rokok. Selain UI, Kampus ITS, Universitas Andalas Padang, dan Universitas

Negeri Medan mencanangkan hal yang serupa Berkaitan dengan upaya tersebut, salah satunya

adalah wali kota Bogor juga memperlakukan Perda Nomor 12 Tahun 2009 tentang

KTR(Kawasan Tanpa Rokok) dan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 12 Tahun 2009 tentang

KTR. Di lingkungan kampus penulis yaitu Universitas Sains Al Qur’an, penulisingin

13
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mencoba menerapkan KTR guna kesehatan lingkungan dan para perokok pasif.Ruangan yang

bebasasap rokok atau istilahnya KTR tersebut memang sangat diperlukan guna kesehatan

sebuah ruangan termasuk lingkungan dan sekitarnya. Sebuah terobosan baru diperlukan untuk

membuat pemberitahuan KTR yang lebih efektif yaitu dengan sebuah alat yang dapat

mendeteksi adanya asap rokok serta tanda peringatan adanya asap rokok dan dilengkapi

dengan penanganan atau pembersihan lingkungan sekitar dari asap rokok tersebut.Suatu alat

yang dapat memberikan peringatan adanya asap rokok sekaligus penanganan tentu berbasis

kecerdasan buatan dan mikroelektronika, karena perkembangan dunia elektronika dan

komputer saat ini sudah sangat pesat. Penemuan silicon menyebabkan bidang ini mampu

memberikan sumbangan yang amat berharga bagi perkembangan teknologi modern. Berbagai

peralatan telah dapat dikembangkan oleh manusia, khususnya memudahkan manusia dalam

mengembangkan instrumentasi. Berdasarkan dari uraian tersebut di atas maka penulis ingin

mencoba menggabungkan perkembangan teknologi yang telah maju tersebut khususnya

dalam bidang mikro elektronika dan komputer untuk dapat diterapkan pada sistem umum,

yaitu sebagai informasi dan peringatan pada kawasan yang bebas asap rokok. Oleh karena itu

penelitian projek akhir 2 ini penulis beri judul “ALAT UKUR KADAR ASAP ROKOK

DALAM RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR MQ2 DENGAN

TAMPILAN LCD BERBASIS ARDUINO UNO”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah kondisi lingkungan dan ruangan dapat dikontrol secara keseluruhan dengan

baik?

14
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Bagaimana membuat sistem yang dapat merekam secara langsung seseorang yang

sedang merokok pada lingkungan tersebut?

3. Bagaimana merancang sebuah sistem mikrokontroller yang dapat dikontrol melalui

Arduino Uno?

1.3 Batasan Masalah

1. Sensor MQ-2sebagai pengontrol yang digunakan untuk alat pendeteksi asap rokok.

2. Karakteristik dari sensor MQ-2.

3. Pembahasan hanya meliputi rangkaian mikrocontroller.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pokok dari penelitian ini yaitu untuk menerangkan fakta-fakta yang telah

ditemukan, serta menerapkan berbagai teori yang telah didapatkan selama ini. Adapun tujuan

lain dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Membuat Sistem pendeteksi asap rokok pada ruangan .

2. Merancang sebuah interface untuk menampilakan gambar ketika system

mikrokontroller bekerja.

3. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya sekaligus telah menyelesaikan

pendidikan di Universitas Sumatera Utara.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah perancangan dan pembuatan alat maka penulis

membuat sistematika penulisan projek akhir 2 seperti berikut ini :

15
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I PENDAHULUAN

Pada BAB I berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,

manfaat tugas akhir dan sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada BAB II berisi tentang pengertian dan latarbelakang mikrokontroler jenis arduino

uno, dan bahasa pemrograman yang digunakan yaitu arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pada BAB III berisi tentang gambaran umum sistem dan perangkat keras yang digunakan

dalam rancangan.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISA

Pada BAB IV berisi tentang pembahasan dan analisa data dari hasil pengujian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil pengujian.

16
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Istilah sistem berasal dari kata yunani yaitu “Systema”. Ditinjau dari sudut katanya sistem

berarti sekumpulan objek yang berkerja sama-sama untuk menghasilkan suatu kesatuan

metode prosedur, teknik yang digabungkan dan diatur sedemikian rupa sehingga menjadi

suatu kesatuan yang berfungsi untuk mencapai tujuan. Jadi dari defenisi sistem diatas, dapat

disimpulkan sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen

fungsional.

Menurut O’Brien James A. (2006:64) dalam bukunya ”Sistem adalah sekelompok

komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

menerima serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur”. ”Pengantar

Sistem Informasi” jilid 1 edisi keempat,Penerbit Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Menurut Jogiyanto H.M. (2005:8) dalam bukunya “Sistem adalah kumpulan dari

komponen yang saling berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk

mencapai tujuan tertentu”. “Sistem Teknologi Informasi”edisi kedua, Penerbit Andi Offset

,Yogyakarta. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan bagian unsur atau

komponen yang saling berhubungan satu sama lain sacara teratur yang merupakan satu

kesatuan yang saling bergantung antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu

tujuan.

Suatu sistem harus mempunyai karakteristik, yaitu :

17
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1. Komponen Sistem (components)

2. Batas Sistem (boundary)

3. Lingkungan Luar Sistem (environments)

4. Penghubung Sistem (interface)

5. Masukan Sistem (input)

6. Keluaran Sistem (output)

7. Pengolahan Sistem (process)

8. Sasaran (objective) dan Tujuan Sistem (goal)

Tujuan pokok dari sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi.

Agar tujuan pokok tersebut terlaksana, maka harus ada elemen-elemen yang mendukungnya.

Elemen-elemen dari sistem komputer adalah:

1 Sofware merupakan program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan

data.

2 Hardware merupakan peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat

disentuh.

3. Brainware merupakan manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem.

Ketiga elemen tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan.

Hardware tanpa adanya software maka tidak akan berfungsi karena software yang akan

mengoperasikan hardwarenya. Hardware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan

berfungsi kalau tidak ada brainware yang mengoperasikannya.

2.2. Asap Rokok

18
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat

menimbulkan kanker (karsinogen). Bahan berbahaya dan racun dalam rokok tidak hanya

mengakibatkan gangguan kesehatan pada orang yang merokok (perokok aktif), namun juga

pada orang-orang disekitarnya yang tidak merokok (perokok pasif), yang sebagian besar

adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu, yang terpaksa menjadi perokok pasif karena ayah atau

suami mereka merokok di rumah.Perokok pasif mempunyai resiko lebih tinggi untuk

menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung iskhemia. Sedangkan pada janin, bayi dan

anak-anak, mempunyai resiko lebih besar untuk menderita bronchitis, pneumonia, berat badan

rendah,infeksi rongga telinga dan asma. Ada dua macam asap rokok yang mengganggu

kesehatan, yaitu asap utama (main stream) dan asap sampingan (side stream). Asap utama

(main stream) adalah asap yang dihisap oleh si perokok. Asap sampingan (side stream) adalah

asap yang merupakan pembakaran dari ujung rokok yang kemudian menyebar ke udara. Asap

sampingan memiliki konsentrasi yang lebih tinggi, karena tidak melalui proses penyaringan

yang cukup, dengan demikian pengisap asap sampingan memiliki resiko yang lebih tinggi

untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Beberapa racun utama yang terdapat pada

asap rokok adalah sebagai berikut

1. Tar

Tar adalah subtansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, yang

dapat menyebabkan penyakit tenggorokkan dan pernafasan

2. Nikotin

Nikotin adalah zat yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini mampu

memicu kanker paru-paru yang mematikan.

3. Karbon monoksida (CO)

19
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karbon Monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah,membuat darah

tidak mampu mengikat oksigen (Anonim, 2003:37). Hidrogen Sianida (HCN)25 Hidrogen

sianida merupakan sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbaudan tidak memiliki rasa.

Zat ini merupakan zat yang paling ringan, mudah terbakar dan sangat efisien untuk

menghalangi pernapasan dan merusak saluran pernapasan. Sianida adalah salah satu zat

yang mengandung racun yang sangat berbahaya. Sedikit saja sianida dimasukkan langsung

ke dalam tubuh dapat mengakibatkan kematian.

4. Metana

Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar utama. Metana

terkandung dalam asap kebakaran hutan, kenalpot mobil, asap tembakau. Metana dapat

merusak ozon yang dapat merusak kesehatan manusia. Apabila gas metana tinggi, dapat

mengurangi kadar oksigen di atmosfer di bawah 19,5% sehingga akan menyebabkan sesak

nafas.

2.3 Sensor Asap (MQ-2)

MQ-2 adalah komponen elektronika untuk mendeteksi kadar gas hidrokarbon seperti iso

butana (C4H10/ isobutane), propana (C3H8/ propane), metana (CH4/ methane),etanol

(ethanol alcohol, CH3CH2OH), hydrogen (H2/ hydrogen), asap (smoke), dan LPG (liquid

petroleum gas). Gas sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas di rumah /

pabrik, misalnya untuk membuat rangkaian elektronika pendeteksi kebocoran elpiji.

MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap rokok di udara. Sensor akan

mendeteksi keberadaan gas yang terkandung dalam asap rokok seperti asap maka resistansi

elektrik sensor akan turun. Memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-2 ini, kandungan gas

20
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
asap tersebut dapat terdeteksi.Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan yang terdiri dari tiga

buah supply power (VCC) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan heater dan sensor,

VSS(Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut. Pin keluaran dari sensor dihubungkan

dengan ADC 0832 pada chanel2 sebagai masukan. Tampilan sensor asap rokok MQ-2 seperti

pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.1 sensor MQ-2

Nilai RL sesuai dengan data sheet yaitu 10 KΩ. Tingkat sensitivitas sensor MQ-2 bervariasi

untuk masing-masing tipe gas hidrokarbon yang dapat dideteksi sesuai tabel berikut ini:

• LPG&propana: 200 -5000 ppm

• i-butana: 300 -5.000 ppm

• metana: 5.000 - 20.000 ppm (untuk sensor yang lebih sensitif terhadap

methane,gunakangas sensor MQ-4)

• hidrogen: 300-5.000 ppm

• etanol/alkohol:100-2.000 ppm (bila diperlukan sensor yang spesifik untuk alkohol, gunakan

MQ-3Alcohol Detector Sensor)

Keluaran sensor ini berupa resistansi analog yang dengan mudah dapat dikonversi menjadi

tegangan dengan menambahkan satu resistor biasa (bisa juga menggunakan potensiometer

sehingga ambang batas sensitivitas deteksi dapat disetel sesuai kebutuhan). Dengan

21
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mengkonversi impedansi ini menjadi tegangan, hasil bacaan sensor dapat dibaca oleh pin

ADC (analogto digital converter) pada microcontroller. Nilai resistansi dari MQ-2 adalah

perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas konsentrasi. Sensor ini, penyesuaian

sensitivitas sangat diperlukan dengan mengkalibrasi detektor untuk 1000 ppm liquified

petroleum gas (LPG), atau konsentrasi 1000 ppm iso-butana (i-C4H10) nilai udara dan

penggunaan Resistensi beban yang (RL) sekitar 20kΩ (5kΩ dengan 47kΩ).Ketika akurat

mengukur,titik alarm yang tepat untuk detektor gas harus ditentukan setelah

mempertimbangkan pengaruh suhu dan kelembaban.

2.4 LCD (LiquidCristal Display)

LCD (Liquid CristalDisplay) adalah salah satu komponen elektronika yang berguna untuk

menampilkan suatu data, baik karakter, huruf maupun grafik. Tampilan LCD sudah tersedia

dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM

dan pelengkap lainnya. LCD mempunyai pin data, control catudaya, dan pengatur kontras

tampilan.LCD dapat bekerja dengan tegangan sebesar 5 volt yang didapat dari keluaran

mikrokontroler, untuk itu biasanya LCD dihubungkan dengan mikrokontroler.

LCD adalah modul penampil yang banyak digunakan karena tampilannya menarik. LCD yang

paling banyak digunakan saat ini ialah LCD M1632 refurbish karena harganya cukup murah.

LCD M1632 merupakan modul LCDdengan tampilan2 x 16 (2 baris x 16 kolom) dengan

konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain

khusus untuk mengendalikan LCD.

Gambar 2.2 LCD 2x16

22
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mikrokontroler HD44780 buatan Hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki

CGROM(Character Generator Read Only Memory), CGRAM (Character Generator Random

Access Memory) dan DDRAM (Display Data Random Access Memory) driver LCD seperti

HD44780 memiliki dua register yang aksesnya diatur menggunakan pin RS. Pada saat RS

berlogika 0, register yang diakses adalah perintah, sedangkan pada saat RS berlogika1,

register yang diakses adalah register data.

Gambar 2.3. Susunan Alamat pada LCD

Alamat awal karakter 00H dan alamat akhir 39H. Jadi, alamat awal dibaris kedua dimulai dari

40H. Jika Anda ingin meletakkan suatu karakter pada baris ke-2 kolom pertama, maka harus

diset pada alamat 40H. Jadi, meskipun LCD yang digunakan 2x16 atau 2x24 atau bahkan

2x40, maka penulisan programnya sama saja. CGRAM merupakan memori untuk

menggambarkan pola sebuah karakter,dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai

dengan keinginan. Namun,memori akan hilang saat powersupply tidak aktif sehingga pola

karakter akan hilang. Berikut table pin untuk LCD M1632. Perbedaannya dengan LCD

standar adalah pada kaki.

23
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 2.1Pin untukLCD

Kaki pin LCD 16x2 memiliki beberapa fungsi dan kegunaan yang sesuai dengan karakteristik

sebagai berikut :

1. Pin data

Pin data dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti

Mikrokontroler dengan lebar data 8 bit. Pin data ini berguna untuk menampilkan data

yangterbacadari mikrokontroler.

2. Pin RS(Register Select)

Pin RS (RegisterSelect) berfungsi sebagai indicator atau yang menentukan jenis data yang

masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah,

sedangkan logika high menunjukan yang masuk adalah data.

3. Pin R/W(ReadWrite)

Pin R/W (ReadWrite) berfungsi sebagai instruksi pada LCD jika low tulis data, sedangkan

high baca data. Pin R/W juga sering disebut dengan pin perintah.

4. Pin E (Enable)

24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pin E (Enable) digunakan untuk membaca data baik masuk atau keluar. Data masukan

ataupun keluaran dari mikrokontroler yang akan ditampilkan pada layar LCD 16x2.

5. PinLCD

Pin LCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan(kontras) dimana pin ini dihubungkan

dengan trimpot 5 kohm, jika tidak digunakan dihubungkan dengan ground, sedangkan

tegangan catu daya yang dibutuhkan untuk mengaktifkan LCD sebesar 5 volt. Untuk

menerima data dari mikrokontroler adalah pin D1-D7 dimana untuk menerima data, pin 5

pada LCD (R/W) harus diberi logika nol dan logika satu untuk mengirimkan data ke

mikrokontroler. Setiap menerima atau mengirimkan data untuk mengaktifkan LCD diperlukan

sinyal E (chip Enable) dalam bentuk perpindahan logika 1 ke logika 0. Sedangkan pin RS

(RegisterSelector) berguna untuk memilih instruction register (IR) atau data register(DR). Jika

nilai RS1 danR/W1 maka akan dilakukan operasi penulisan data ke DDRAM atau

CGRAM. Sedangkan jika RS berlogika 1 dan berlogika R/W1 maka akan membaca data dari

DDRA Matau CGRAM ke register DR. Karakter yang ditampilkan ke display disimpan di

memori DDRAM.

Fungsi display dalam suatu aplikasi microcontroller sangat penting sekali . diantaranya

untuk:

• Memastikan data yang kita input valid

• Mengetahui hasil suatu proses

• Memonitoring suatu proses

• Mendebug program

25
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(Datasheet Sensor Gas Dan Asap MQ-2 2011).Sensor gas asap MQ-2 ini mendeteksi

konsentrasi gas yang mudah terbakar di udara serta asap dan output membaca sebagai

tegangan analog.

Sensor gas asap MQ-2 dapat langsung diatur sensitifitasnya dengan memutar trimpot. Sensor

ini biasa digunakan untuk mendeteksi kebocoran gas baik di rumah maupun di industri. Gas

yang dapat dideteksi diantaranya : LPG, i-butane, propane, methane ,alcohol, Hydrogen,

smoke.

Spesifikasi sensor :

• Catu daya pemanas : 5V AC/DC

• Catu daya rangkaian : 5VDC

• Range pengukuran :

200 – 5000 ppm untuk LPG, propane

300 – 5000 ppm untuk butane

5000 – 20000 ppm untuk methane

300 – 5000 ppm untuk Hidrogen

100 – 2000 ppm untuk alkohol.

2.5 Hardware Arduino

Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil atau dapat diartikan

juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang didalamnya terdapat komputer berbentuk

suatu chip yang kecil. Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open

source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan, yang

26
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang yang tertarik dalam membuat

objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia.

Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan

untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board.Pada Gambar dibawah

dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa bagian komponen didalamnya.

Gambar 2.1 Hardware Arduino

Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:

a. 14 pin IO Digital (pin 0–13)

Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau output yang

diatur dengan cara membuat program IDE.

b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)

Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca nilai input yang

memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka antara 0 dan 1023.

c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)

Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut dapat

diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat programnya pada

IDE.

27
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer dengan

menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan menggunakan suatu AC

adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat power supply yang melalui AC adapter,

maka papan Arduino akan mengambil daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya

melalui AC adapter secara bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan

mengambil daya melalui AC adapter secara otomatis.

2.6 Software Arduino

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa

software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino. IDE atau Integrated

Development Environment suatu program khusus untuk suatu komputer agar dapat membuat

suatu rancangan atau sketsa program untuk papan Arduino.IDE arduino merupakan software

yang sangat canggih ditulis dengan menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:

1. Editor Program

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program dalam

bahasa processing

2. Compiler

Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner bagaimanapun sebuah

mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa processing.

3. Uploader

Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di dalam papan

Arduino

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu :

a. Struktur Program Arduino

28
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1) Kerangka Program

Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri atas dua blok. Blok

pertama adalah void setup() dan blok kedua adalah void loop.

Blok Void setup () : Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat setelah

arduino dihidupkan atau di-reset. Merupakan bagian persiapan atau instalasi

program.

Blok void loop() : Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus.

Merupakan tempat untuk program utama.

2) Sintaks Program

Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda kurung

kurawal buka “{“ sebagai tanda awal program di blok itu dan kurung kurawal tutup

“}” sebagai tanda akhir program.

b. Variabel :Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi

untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan sebuah

varibel.

c. Fungsi :Pada bagian ini meliputi fungsi input output digital, input output analog,

advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi komunikasi.

Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa pemrograman yang nantinya

dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang hasilnya akan disimpan kedalam papan

arduino.Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat open

source. Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa pemrogaman dapat

dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat penting, karena dengan adanya

proses ini maka akan membuat proses pemrogaman mikrokontroler menjadi sangat

29
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mudah.Berikut ini merupakan gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan pemrogaman

Arduino:

1. Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.

2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam papan

Arduino.

3. Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan kemudian

tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan Arduino.

4. Papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah dibuat dan di-

upload ke papan Arduino.

2.7 Sumber Daya dan Pin Tegangan Arduino

Arduino uno dapat diberi daya melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau melalui

power supply eksternal. Jika arduino uno dihubungkan ke kedua sumber daya tersebut secara

bersamaan maka arduino uno akan memilih salah satu sumber daya secara otomatis untuk

digunakan. Power supplay external (yang bukan melalui USB) dapat berasal dari adaptor AC

ke DC atau baterai.Adaptor dapat dihubungkan ke soket power pada arduino uno. Jika

menggunakan baterai, ujung kabel yang dibubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin

GND dan Vin yang berada pada konektor POWER.

Arduino uno dapat beroperasi pada tegangan 6 sampai 20 volt. Jika arduino uno diberi

tegangan di bawah 7 volt, maka pin 5V akan menyediakan tegangan di bawah 5 volt dan

arduino uno munkin bekerja tidak stabil. Jika diberikan tegangan melebihi 12 volt, penstabil

tegangan kemungkinan akan menjadi terlalu panas dan merusak arduino uno. Tegangan

rekomendasi yang diberikan ke arduino uno berkisar antara 7 sampai 12 volt.

2.8 Power

30
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Arduino Uno dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan satu daya eksternal. Sumber

daya dipilih secara otomatis. Eksternal (non-USB) dapat diambil baik berasal dari AC ke

adaptor DC atau baterai. Adaptor ini dapat dihubungkan dengan menancapkan plug jack

pusat-positif ukuran 2.1mm konektor POWER. Ujung kepala dari baterai dapat dimasukkan

kedalam Gnd dan Vin pin header dari konektor POWER. Kisaran kebutuhan daya yang

disarankan untuk board Uno adalah 7 sampai dengan 12 volt, jika diberi daya kurang dari 7

volt kemungkinan pin 5v Uno dapat beroperasi tetapi tidak stabil kemudian jika diberi daya

lebih dari 12V, regulator tegangan bisa panas dan dapat merusak board Uno.

VIN. Tegangan masukan kepada board Arduino ketika itu menggunakan sumber daya

eksternal (sebagai pengganti dari 5 volt koneksi USB atau sumber daya lainnya).5V. Catu

daya digunakan untuk daya mikrokontroler dan komponen lainnya 3v3. Sebuah pasokan 3,3

volt dihasilkan oleh regulator on-board. GND. Ground pin.

2.9 Lampu LED

Lampu LED atau kepanjangannya (light emitting diode) adalah suatu lampu indikator dalam

perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari

perangkat elektronika tersebut. Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power

dan led indikator untuk processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu led power dan

power saving. Lampu led terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala

apabila dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan

bentuk dari lampu led, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya. LED (light emitting

diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul dalam kehidupan kita. Led dulu

umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel serta komputer. Sebagai pesaing lampu

bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek

31
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
api yang kita gunakan, lampu emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa

depan dianggap dapat menekan pemanasan global karena efisiensinya.

2.10 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik

menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker,

jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian

kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik

ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan

dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma

secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer

biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada

sebuah alat (alarm).

32
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB III

PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Sistem

SENSOR MQ2
LCD

ARDUINO

LED
POWER SUPPLY

Gambar 3.1 Diagram blok rangkaian

Berdasarkanblok diagram pada gambar 3.1, diperlihatkan bahwa komponen dalam system ini

berupa input,arduino,output dan LCD.Sensor MQ2 yang digunakan dalam prinsip deteksi

asap.Sedangkan LCD yang digunakan menjadi output sensor yang dari akan di proses oleh

arduino melalui pin analog. Arduino akan melakukan proses pengolahan data ADC tersebut.

Arduino akan mengubah data analog lalu membaca dan terakhir ditampilkan di LCD.

3.2 Rangkaian Skematik Arduino Uno

33
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 3.2 Rangkaian receiver Arduino

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328.

Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output (6 di antaranya dapat digunakan sebagai

output PWM), 6 input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah

power jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua yang

dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah

computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC

atau menggunakan baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board

Arduino sebelumnya, Arduino UNO tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.

Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram sebagai

sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno mempunyai sebuah resistor

yang menarik garis 8U2 HWB ke ground, yang membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke

dalam DFU mode. Revisi 3 dari board Arduino UNO memiliki fitur-fitur baru sebagai

berikut:

 Pinout 1.0: ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin

baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin RESET, IOREF yang memungkinkan

shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan dari board. Untuk ke

depannya, shield akan dijadikan kompatibel/cocok dengan board yang menggunakan

34
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V dan dengan Arduino Due yang beroperasi

dengan tegangan 3.3V. Yang ke-dua ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung,

yang disediakan untuk tujuan kedepannya

 Sirkit RESET yang lebih kuat

 Atmega 16U2 menggantikan 8U2.

3.3. Rangkaian Liquid Crystal Display (LCD)

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal display) ke

mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.3 Rangkaian Skematik

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa LCD 16×2 mempunyai 16 pin.sedangkan

pengkabelanya adalah sebagai berikut :

1. Kaki 1 dan 16 terhubung dengan Ground (GND)

2. Kaki 2 dan 15 terhubung dengan VCC (+5V)

35
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3. Kaki 3 dari LCD 16×2 adalah pin yang digunakan untuk mengatur kontras kecerahan LCD.

Jadi kita bisa memasangkan sebuah trimpot 103 untuk mengatur

kecerahanya.Pemasanganya seperti terlihat pada rangkaian tersebut. Karena LCD akan

berubah kecerahanya jika tegangan pada pin 3 ini di turunkan atau dinaikan.

4. Pin 4 (RS) dihubungkan dengan pin mikrokontroler

5. Pin (RW) dihubungkan dengan GND

6. Pin 6 (E) dihubungkan dengan pin mikrokontroler

7. Sedangkan pin 11 hingga 14 dihubungkan dengan pin mikrokontrolersebagai jalur datanya.

3.4 Skema Rangkaian Arduino

Gambar 3.4 Skema Rangkaian arduino

36
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.5 Flowchart pendeteksi asap rokok

37
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Mulai

Inisialisasi port LCD dan


ADC

Tampil LCD

Delay untuk
sensor 5 detik

Baca Adc

IF (ADC>150 : Terdeteksi asap

Asap Led off


terdeteksi tidak Ruangan
aman

Led on &
terdeteksi asap

Selesai

Gambar 3.5 Flowchart pendeteksi asap

38
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN HASIL RANGKAIAN

Setelah dilakukan perancangan dan pembuatan alat pada bab sebelumnya, pada bab ini akan

dilakukan pengujian alat, pengukuran dan pembahasan dari perancangan tersebut. Pengujian

ini dilakukan pada :

Tanggal/Hari :Senin, 15 Juli 2017

Waktu / Pukul : 13.15 – 13.30 WIB

Tempat : Gedung Kuliah Unit 8 FMIPA-USU

Pengujian dilakukan dengan metode pengukuran langsung dengan membandingkan

nilai pada standar dengan penunjukan pada alat ukur yang akan diuji. Pengujian pengukuran

dilakukan sebanyak 5 kali. Sehingga dapat diperoleh data percobaan sebagai berikut.

4.1 Data Percobaan

Data percobaan dari hasil pengukuran Alat Ukur Kadar Asap Rokok adalah sebagai

berikut.

Tabel 4.1 Data Percobaan

Alat Pembanding Alat Yang di Uji Kadar Keterangan


Kadar Asap (ppm) Asap (ppm)
300 302 Tidak ada asap
300 301 Tidak ada asap
325 328 Ada asap
326 330 Ada asap
2000 2004 Banyak Asap
Dari tabel 4.1 di atas, maka hasil Persentase Error hasil pengukuran alat dapat kita hitung:

39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
% KR =

Perbandingan hasil pengujian antara dua variabel tersebut dapat terlihat dalam hasil

perhitungan di atas pada alat yang dirancang sudah mendekati linier dengan alat standar

dengan rata-rata % error sebesar 0,67 % untuk pengukur Kadar Asap. Hal ini menunjukkan

bahwa kalibrasi sudah dapat digunakan.

4.2 Pengujian Alat Keseluruhan

#include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins

LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7,8);

int Vol;

40
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
void setup() {

lcd.begin(16, 2);

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(A0, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

lcd.setCursor(0, 0);

// Print a message to the LCD.

lcd.print("projek akhir 1");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("METROLOGI 2014");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.print("Alfransisko P");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("142411020");

delay(3000);

lcd.clear();

void loop() {

41
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
// digitalWrite(13 , HIGH);

int sensorValue = analogRead(A5);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(sensorValue);

Vol=sensorValue*4.95/1023;

int ppm = map(Vol, 0, 5.0, 300, 10000); // Concentration Range: 0~50 ppm

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(ppm);

//lcd.print(" ppm");

delay(200); // delay in between reads for stability

if(sensorValue >= 100)

lcd.setCursor(4, 1);

lcd.print(" ADA ASAP");

digitalWrite(A0 , HIGH); //LED

digitalWrite(13 , HIGH); // BUZZER

delay (500);

digitalWrite(A0 , LOW);

// digitalWrite(13 , LOW);

42
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
else

lcd.setCursor(4, 1);

lcd.print(" AMAN");

digitalWrite(A0 , LOW);

digitalWrite(13 , LOW);

lcd.clear();

43
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian hasil pengukuran, dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Berdasarkan hasil pengujian sensor dan pengujian alat ukur pendeteksi asap rokok yang

dibuat, pengukuran asap rokok dapat bekerja dengan baik.Alat ini telah di uji dan

memperoleh hasil yang baik. sistem yang telah dirancang, dapat berfungsi dengan baik untuk

mendeteksi asap rokok, serta menghidupkan buzzer dan mengirim pesan singkat apabila kadar

asap telah melebihi ambang yang telah ditentukan. Dengan adanya sistem ini otomatisasi ini,

dapat membatu kita dalam mendeteksi asap rokok atau gas di dalam ruangan sehingga ruangan

bebas asap rokok dapat terwujud dengan baik.

2. MQ-2 berfungsi untuk mendeteksi keberadaan asap rokok di udara. Sensor akan

mendeteksi keberadaan gas yang terkandung dalam asap rokok seperti asap maka

resistansi elektrik sensor akan turun. Memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-2 ini,

kandungan gas asap tersebut dapat terdeteksi.Sensor MQ-2 ini memiliki 6 buah masukan

yang terdiri dari tiga buah supply power (VCC) sebasar +5 volt untuk mengaktifkan

heater dan sensor, VSS(Ground), dan pin keluaran dari sensor tersebut.

3. Perbandingan hasil pengujian antara dua variabel tersebut dapat terlihat dalam hasil

perhitungan di atas pada alat yang dirancang sudah mendekati linier dengan alat standar

dengan rata-rata % error sebesar 0,67 % untuk pengukur Kadar Asap. Hal ini

menunjukkan bahwa kalibrasi sudah dapat digunakan.

44
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
5.2 Saran

Beberapa tambahan yang diperlukan dalam meningkatkan kemampuan alat ini adalah:

1. Dalam segi peletakan sensor terhadap asap rokok. Sehingga bisa mendeteksi asap dengan

baik dan tidak merusak sensor.

2. Dengan beberapa pengembangan aplikasi dan penyempurnaan sistem dari alat ini

akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

3. Disarankan untuk membuat rangkaian lebih baik dan program yang lebih spesifik

sehingga dapat di aplikasikan ke penggunaan yang lain.

45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Pernantin. 2011. Sistem Tertanam (Embedded System). Graha Ilmu. Yogyakarta.
Canara Dani.2012.Artikel sensor ultrasonic.UNY.Yogyakarta
.http://eprints.uny.ac.id/6833/1/ARTIKEL...pdf
Diakses pada tanggal 26 Juli 2017
Hidayat Dayat.2015. Pengertian Arduino Uno.Surabaya
http://dayatarduino.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-arduino-uno.html
Diakses pada tanggal 25 Juli 2017

46
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LAMPIRAN
DATA SHEET ARDUINO
Arduino

Arduino is an open-source electronics design platform. The Arduino board is specially


designed for programming and prototyping with Atmel microcontrollers. An arduino interacts
with physical world via sensors. Using arduino; electric equipments can be designed to
respond to change in physical elements like temperature, humidity, heat or even light. [5] This
is the automation process. For example, reading a humidity sensor and turning on and off of
an automatic irrigation system. There several types of arduino boards. The open-source
Arduino environment allows one to write code and load it onto the Arduino board's memory.
The development environment is written in Java and based on Processing, AVR-GCC, and
other open source software. [5] The Arduino programming language is an implementation of
Wiring, a similar physical computing platform, which is based on the Processing multimedia
programming environment. The arduino software is published as open source tools, available
for extension by experienced programmers. The language can be expanded through C++
libraries, and people wanting to understand the technical details can make the leap from
Arduino to the AVR C programming language on which it's based. Similarly, AVR-C code
can be added directly into the Arduino programs if one so wishes.
Types of arduino boards
Legacy Versions
Arduino legacy versions include Arduino NG, Diecimila, and the Duemilanove. These
arduinos use ATMEGA168 chips. They require manual selection of either USB or battery
power.[5] For Arduino NG one is required to hold the rest button on the board for a few
seconds before uploading a program on to it.

Figure 2.14 Different types of arduino

47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Arduino Uno

This is the most common arduino type. This arduino type uses ATmega328 AVR
microcontroller.

Figure 2.15 Parts of arduino uno


ATmega328 is more preferred due to the following features:
a. Have three 8-bit bi-directional I/O ports with internal pull-up resistors.[5]

b. 32K Bytes of flash memory.

c. 1K Bytes EEPROM

d. 2K Bytes of RAM

e. 2 instruction words/vector.
f. 8-channel 10-bit successive approximation ADC

g. Programmable Serial USART

h. 23 Programmable I/O Lines

i. Operating Voltage 1.8 - 5.5Ve.t.c

48
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Figure 2.16 Atmega 328 microcontroller pin configuration

2.2.3.2 Arduino Mega 2560


This is regarded as an advancement of arduino uno. It has more memory than arduino uno. It
has a total of 54 input pins of which 16 are analog inputs. It has a larger PCB board than
arduino. Overall it is more powerful than arduino uno. This arduino board is based on
ATmega2560.
2.2.3.3 Arduino LilyPad
This arduino board is designed for wearable applications. It is usually sewn on fabric. This
board requires the use of a special FTDI-USB TTL serial programming cable. Arduino
LilyPad is used to design "smart" wearable.
2.2.3.4 Arduino Mega ADK
This arduino board is specifically designed to interact with android devices.
The system has three major parts; humidity sensing part, control section and the output
section. The soil humidity was detected using YL-69 soil sensor (a resistance type sensor).
The control unit was achieved using ATMega328 microcontroller based on arduino platform.
The output was the control unit was used to control the irrigation system by switching it on
and off depending on the soil moisture contents. Two stages of design were undertaken;
hardware and software.

3.1 Hardware design


3.1.1 Control Unit: ATMega328 microcontroller on arduino platform

ATMega328 microcontroller on arduino platform was selected the control unit of the
microcontroller. Arduino Uno was selected from the expansive arduino family. Arduino Uno
has a total of 20 inputs pins of which 14 are digital and 6 are analog inputs. [5] The digital
pins can be used as either inputs or outputs and also 6 of the 14 pins can be utilized as PMW.
The board has a 16 MHz ceramic resonator, a USB connection and a power jack.

Figure 3.1 Arduino Uno

49
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
In the design of the system analog pins were selected as the arduino input and digital pin
was selected as the arduino output pins.
Other important pins on the arduino board are shown in the table below.

AREF Analog Reference pin


GND(Digital side) Digital Ground
Vin Input voltage (external power source)
5V Regulated power to the microcontroller
3.3V 3.3V generated by the on-board FTDI chip
GND Ground

Table 3-1 Important pins in arduino

The pins on the arduino were selected as shown below.


Pin Connections
 Digital pin 2 LCD D7 pin
 Digital pin 3 LCD D6 pin
 Digital pin 4 LCD D5 pin
 Digital pin 5 LCD D4 pin
 Digital pin 11 LCD Enable
 Digital pin 12 LCD RS pin
 Digital pin 7 Connection to Water Pump
 Digital pin 8 LED Pin indicating Soggy soil
 Digital pin 9 LED Pin indicating Moist soil
 Digital pin 10 LED Pin indicating Dry soil
 Analog Pin 4 Connection to Soil Moisture Sensor

 VCC 5VDC

 GND Ground

Table 3-2 Selected pins on arduino

50
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DATA SHEET LCD

LCD (Liquid Crystal Display) screen is an electronic display module and find a wide range of
applications. A 16x2 LCD display is very basic module and is very commonly used in various
devices and circuits. These modules are preferred over seven segments and other multi
segment LEDs. The reasons being: LCDs are economical; easily programmable; have no
limitation of displaying special & even custom characters (unlike in seven segments),
animations and so on.

A 16x2 LCD means it can display 16 characters per line and there are 2 such lines. In this
LCD each character is displayed in 5x7 pixel matrix. This LCD has two registers, namely,
Command and Data.

The command register stores the command instructions given to the LCD. A command is an

instruction given to LCD to do a predefined task like initializing it, clearing its screen, setting

the cursor position, controlling display etc. The data register stores the data to be displayed on

the LCD. The data is the ASCII value of the character to be displayed on the LCD. Click to

learn more about internal structure of a LCD.

Pin Diagram:

Pin Description:

Pin
Function Name
No
1 Ground (0V) Ground
2 Supply voltage; 5V (4.7V – 5.3V) Vcc
3 Contrast adjustment; through a variable resistor VEE
4 Selects command register when low; and data register when high Register Select

5 Low to write to the register; High to read from the register Read/write
6 Sends data to data pins when a high to low pulse is given Enable

51
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
7 DB0
8 DB1
9 DB2
10 DB3
8-bit data pins
11 DB4
12 DB5
13 DB6
14 DB7
15 Backlight VCC (5V) Led+
16 Backlight Ground (0V) Led-

52
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROGRAM

#include <LiquidCrystal.h>

// initialize the library with the numbers of the interface pins

LiquidCrystal lcd(2,3,4,5,6,7,8);

int Vol;

void setup() {

lcd.begin(16, 2);

pinMode(13, OUTPUT);

pinMode(A0, OUTPUT);

Serial.begin(9600);

lcd.setCursor(0, 0);

// Print a message to the LCD.

lcd.print("projek akhir 1");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("METROLOGI 2014");

delay(3000);

lcd.clear();

lcd.print("Alfransisko P");

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print("142411020");

53
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
delay(3000);

lcd.clear();

void loop() {

// digitalWrite(13 , HIGH);

int sensorValue = analogRead(A5);

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(sensorValue);

Vol=sensorValue*4.95/1023;

int ppm = map(Vol, 0, 5.0, 300, 10000); // Concentration Range: 0~50 ppm

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(ppm);

//lcd.print(" ppm");

delay(200); // delay in between reads for stability

if(sensorValue >= 100)

lcd.setCursor(4, 1);

lcd.print(" ADA ASAP");

digitalWrite(A0 , HIGH); //LED

54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
digitalWrite(13 , HIGH); // BUZZER

delay (500);

digitalWrite(A0 , LOW);

// digitalWrite(13 , LOW);

else

lcd.setCursor(4, 1);

lcd.print(" AMAN");

digitalWrite(A0 , LOW);

digitalWrite(13 , LOW);

lcd.clear();

55
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
56
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai