TUGAS AKHIR
Laporan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya
(A.Md)
Pada Program Studi Diploma 3 Instrumentasi Industri
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Oleh:
AGUNG SUNARYA
2304220109
PEMBIMBING
(Dr. Prawito)
PENGUJI I PENGUJI II
PENGUJI III
( Supriyanto, S.Si )
Telah dibuat suatu rancang bangun sistem pemisahan barang berdasarkan warna
barang berbasiskan microcontroller. Sistem ini dirancang dengan tujuan untuk
mempermudah pemisahan barang-barang dengan warna-warna tertentu sehingga dapat
ditempatkan berdasarkan kesamaan warna yang dimilikinya yang dikontrol secara otomatis
oleh sebuah microcontroller. Sehingga akan mempermudah dalam hal pengepakan atau
pengemasannya. Pada sistem ini digunakan sebuah sensor warna TCS230 untuk mendeteksi
tiga buah warna dasar yaitu merah, hijau dan biru. Sensor tersebut terdiri Photodiode
disusun secara array 8x8 dengan konfigurasi: 16 photodiode dengan filter warna merah, 16
photodiode dengan filter warna hijau, 16 photodiode dengan filter warna biru, dan 16
photodiode tanpa filter dan rangkaian pengubah arus ke Frekuensi. Output frekuensi ini
kemudian dibaca dan diproses oleh mikrokontroler yang selanjutnya memberi perintah ke
actuator untuk bergerak sesuai warna benda yang dideteksinya. Selain itu untuk
memperjelas hasil proses microcontroller maka ditampilkan pula dalam tampilan LCD.
Was made by some drafted got up the separation system of the thing was based on the
colour of the thing have as a base microcontroller. This system was drafted with the aim of
facilitating the separation of things with certain colours so as to be able to be placed was
based on the similarity of the colour that was owned by him that was controlled
automatically by one microcontroller. So as will facilitate in the matter of the packing or his
packaging. In this system was used by a colour censor TCS230 to detect three colours of
the foundation that is red, green and blue. This censor consisted Photodiode was compiled
in an array manner 8x8 with the configuration: 16 photodiode with the red colour filter, 16
photodiode with the green colour filter, 16 photodiode with the blue colour filter, and 16
photodiode without the filter and the series convert the flow to the Frequency. Output this
frequency was afterwards read and was processed by that microcontroller furthermore gave
the order to actuator to move in accordance with the colour of the object that was detected
by him. Moreover to clarify results of the process microcontroller then was put also
forward in LCD display.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Walaupun dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis menemukan berbagai
macam kesulitan, tetapi Allah SWT senantiasa memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga
semua rintangan dan tantangan dapat dilalui dengan ridha-Nya.
Penyusunan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT
PEMISAH BARANG BERDASARKAN WARNA PADA CONVEYER-BELT
BERBASISKAN MICROCONTROLLER” bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Instrumentasi Elektronika dan
Industri, Departemen Fisika, FMIPA, Universitas Indonesia.
Dalam melaksanakan Tugas Akhir sampai penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini,
penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Kedua Orang tuaku yang tercinta, serta adik-adikku tersayang beserta seluruh
keluarga tercinta yang telah memberi dukungan moril dan materil selama ini.
2. Dr. Prawito selaku Ketua Program Diploma III Instrumentasi Elektronika dan
Industri FMIPA UI dan juga selaku Dosen pembimbing yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini
3. Drs. Arief Sudarmaji, MT selaku Sekretaris Program Diploma III Instrumentasi
Elektronika dan Industri FMIPA UI atas segala saran dan petuahnya.
4. Bapak Surya Darma, M.Si selaku koordinator Tugas Akhir program Diploma III
Instrumentasi Elektronika dan Industri FMIPA UI.
5. Dosen-dosen pengajar Departemen Fisika Program D3 Instrumentasi Elektronika
dan Industri FMIPA UI.
6. Dr. rer nat Martarizal Selaku Penanggung jawab workshop instrumentasi yang telah
memberi ijin untuk melakukan penelitian di sana.
Semua pihak yang secara tidak langsung terlibat dalam pembuatan skripsi ini dan
tidak mungkin dapat disebutkan satu persatu, semoga amal baik yang telah dilakukan
senantiasa dibalas oleh Allah SWT.
Menyadari keterbatasan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki penulis, sudah
tentu terdapat kekurangan serta kemungkinan jauh dari sempurna, untuk itu penulis tidak
menutup diri dan mengharapkan adanya saran serta kritik dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan penyusunan tugas akhir ini.
Akhir kata semoga penyusunan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak yang bersangkutan, khususnya bagi saya dan umumnya bagi para pembaca.
Penulis
Halaman
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Lembar Pengesahan................................................................................................ iii
Abstrak.................................................................................................................... iv
Kata Pengantar.......................................................................................................... v
Daftar Isi................................................................................................................ vii
Daftar Gambar........................................................................................................ ix
Daftar Tabel............................................................................................................ xi
Daftar Lampiran..................................................................................................... xii
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.................................................................................2
1.3 Batasan Masalah..................................................................................2
1.4 Metode Penulisan................................................................................. 3
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………….....….4
Halaman
Gambar 1.1 Bagan Keseluruhan Sistem.............................................................. 2
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Motor DC................................................................... 5
Gambar 2.2 Bagian-Bagian Motor DC..................................................................8
Gambar 2.3 Spektrum warna pada cahaya tampak..............................................10
Gambar 2.4. Kontruksi dari photodiode p-n junction...........................................11
Gambar 2.5. karakteristik photodiode...................................................................11
Gambar 2.6. Struktur Photodiode.........................................................................12
Gambar 2.7. backward photocurrent....................................................................12
Gambar 2.8. Photodiode dihubungkan langsung dengan voltmeter.....................12
Gambar 2.9. Respon photodiode...........................................................................13
Gambar 2.10 Sketsa fisik dan blok fungsional TCS230………............................14
Gambar 2.10 Ilustrasi pembacaan pulsa dalam satu detik ………........................14
Gambar 2.10 Ilustrasi pembacaan periode sinyal gelombang kotak.….…..........15
Gambar 2.13 Blok Diagram Mikrokontroler ATmega8535..................................17
Gambar 2.14 Konfigurasi Pin ATmega8535.........................................................17
Gambar 3.1 Lay out rancang bangun alat pemisah barang berdasarkan warna...18
Gambar 3.2 . Diagram blok cara kerja alat............................................................19
Gambar 3.3 Konstruksi mekanik alat pemisah barang berdasrkan warna......... 21
Gambar 3.4 Konstruksi untuk pintu penghalang kiri dan kanan.........................22
Gambar 3.5 Konstruksi mekanik pendorong otomatis.......................................22
Gambar 3.6 Rangkaian sensor warna..................................................................23
Gambar 3.7 Rangkaian sistem minimum AVR AT Mega 8535.........................24
Gambar 3.8 Rangkaian power supply.................................................................25
Gambar 3.9 Rangkaian Penggerak Motor DC....................................................26
Gambar 3.10 Rangkaian limit switch....................................................................27
Halaman
Pada Bab ini dijelaskan mengenai latar belakang masalah mengapa alat ini dibuat,
tujuan dari penelitian, batasan masalah dari alat yang akan di buat oleh penulis, deskripsi
singkat mengenai alat yang akan dibuat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan
laporan.
I.2.TUJUAN PENELITIAN
Membuat rancang bangun alat untuk memisahkan barang berdasarkan warnanya
berbasiskan Microcontroller dalam suatu proses yang menggunakan conveyer- belt.
SENSOR HC ACTUATOR
DISPLAY
(LCD)
Gambar 1.1 Bagan Keseluruhan Sistem Pemisahan Barang Berdasarkan Perbedaan
Warna
2.1 Motor DC
Motor DC pada saat ini digunakan pada industri dan dunia robotika yang
memerlukan gerakan dengan kepresisian yang tinggi untuk pengaturan kecepatan pada torsi
konstan. Motor DC berfungsi mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanis di mana
gerak tersebut berupa putaran dari motor.
Persamaan di atas merupakan prinsip sebuah motor searah, di mana terjadi proses
perubahan energi listrik (I) menjadi energi mekanik (F), bila motor DC memiliki jari-jari
sepanjang r, maka kopel yang dibangkitkan adalah:
K = r x F...................…………………………….………………………(2.2)
Pada saat gaya F dibandingkan, konduktor bergerak dalam medan magnet dan
menimbulkan gaya gerak listrik yang merupakan reaksi lawan terhadap tegangan
penyebabnya.
Suatu motor listrik disebut sebagai motor DC jika memerlukan supply tegangan
searah pada kumparan jangkar dan kumparan medan untuk di ubah menjadi energi
mekanik. Pada motor DC, kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi energi
listrik yang di ubah menjadi energi mekanik berlangsung melalui medium medan magnet.
Energi yang akan diubah dari suatu sistem yang lainnya, sementara akan di simpan dalam
medium medan magnet untuk kemudian dilepaskan menjadi energi sistem yang lainnya.
Dengan demikian, medan magnet berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi dan
mengkopel proses pengubah energi.
2.1.2 Torsi
Torsi adalah putaran dari suatu gaya terhadap suatu poros. Hal ini dapat di ukur
dengan hasil kali gaya itu dengan jari-jari lingkaran, di mana gaya itu bekerja. Pada suatu
pulley dengan jari-jari r meter bekerja suatu gaya F Newton yang menyebabkan pulley
berputar dengan kecepatan n putaran per detik.
Torsi (T) = F x r Newton meter (N-m) …………………..........................(2.3)
Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut pada suatu putaran adalah :
Usaha = gaya x jarak
= F x 2Mr…………………………………………………… .........(2.4)
Daya yang dibangkitkan adalah :
Daya = Usaha x n………………… ……………………………… ..... (2.5)
Setiap warna bisa disusun dari warna dasar. Untuk cahaya, warna dasar
penyusunnya adalah warna Merah, Hijau dan Biru, atau lebih dikenal dengan istilah RGB
(Red-Green-Blue). Photodiode pada IC TCS230 disusun secara array 8x8 dengan
konfigurasi: 16 photodiode untuk menfilter warna merah, 16 photodiode untuk memfilter
warna hijau, 16 photodiode untuk memfilter warna biru, dan 16 photodiode tanpa filter.
Kelompok photodiode mana yang akan dipakai bisa diatur melalui kaki selektor S2 dan S3.
Kombinasi fungsi dari S2 dan S3 bisa dilihat pada Tabel 2.1.
Photodiode akan mengeluarkan arus yang besarnya sebanding dengan kadar warna dasar
cahaya yang menimpanya. Arus ini kemudian dikonversikan menjadi sinyal kotak dengan
Dengan demikian, program yang kita perlukan untuk mendapatkan komposisi RGB adalah
program penghitung frekuensi. Ada dua cara yang biasa dilakukan untuk menghitung
frekuensi.
Cara pertama: Kita buat sebuah timer berperiode 1 detik, dan selama periode itu kita
hitung berapa kali terjadi gelombang kotak. Ilustrasinya bisa dilihat pada gambar3.
Cara kedua: Kita hitung berapa periode satu gelombang, kemudian mencari frekuensi
dengan menggunakan rumus:
f=1 / T ……………………………………………………….(2.9)
Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem beserta cara kerja dari
masing-masing hardware serta software yang digunakan penulis dalam penyusunan alat ini.
3.1 Cara Kerja Sistem
Gambar 3.1 Lay out Rancang Bangun Alat Pemisah Barang Berdasarkan Warna
Berdasarkan gambar 3.1 kita melihat bagaimana cara alat ini bekerja sebuah ban
berjalan digunakan sebagai transmisi dari benda-benda yang akan dipisahkan berdasarkan
warna benda tersebut. Untuk mensuplai benda-benda yang akan dipisahkan agar tidak
dilakukan manual satu-persatu maka dibuatlah sebuah wadah yang dapat menampung
banyak benda dengan warna yang beda kemudian satu persatu benda didorong oleh sebuah
motor pendorong ke ban berjalan satu persatu. Benda didorong menuju ke ban berjalan
setelah dideteksi warnanya oleh sebuah sensor warna yang diletakkan pada penampung
tersebut.
Proses selanjutnya setelah pendeteksian warna benda oleh mikrokontroler adalah
pemrosesan hasil pendektesian warna tersebut. Hal ini dilakukan oleh sebuah
mikrokontroler yang memerintahkan agar motor pendorong mulai mendorong benda ke ban
berjalan hingga menggerakkan motor penghalang tergantung warna apa yang dideteksi.
IC TCS230 terdiri dari array photodetector dilengkapi dengan tiga buah filter warna merah,
hijau , biru dan tanpa filter. Sensor warna hanya mendeteksi tiga buah besaran warna saja.
Yaitu merah, hijau dan biru karena dari tiga warna ini dengan teori komposisi warna cahaya
dapat menghasilkan warna yang lebih kompleks.
Untuk mengaktifkan filter pada IC TCS230 ini dapat dilakukan dengan mengatur nilai
selektor S2 dan S3 dari mikrokontroler warna apa yang dipilih untuk dideteksi. Hasil dari
pendeteksian ini adalah arus yang dikonversi menjadi frekuensi. Dengan output yang
berupa frekuensi maka akan mudah untuk dibaca oleh mikrokontroler. S0 dan S1
digunakan sebagai kontrol output frekuensi dengan skala output sesuai konfigurasi yang
terlihat pada bab II tulisan ini. Gerbang NOR dan komponen TPS783 digunakan sebagai
kontrol untuk LED sehingga nyala LED bisa diatur dari mikrokontroler.
Rangkaian power supply ini terdiri dari 2 buah output yaitu 5V dan 24V. Hal ini
terlihat dari 2 buah IC regulator masing-masing LM 7805 untuk output supply 5V dan LM
7824 untuk output supply 24V. Tegangan 24V digunakan untuk supply motor dan
penggerak motor dan tegangan 5V untuk supply rangkaian mikrokontroler dan komponen
pendukungnya.
Pada output LM 7824 dipasang Transistor TIP 2955 hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk mengatasi arus beban yang besar. hal ini dikarenakan output arus dari LM
7824 maksimal hanya satu ampere. Sehingga bila arus beban lebih besar dari satu ampere
maka kemungkinan regulator akan rusak. Dengan adanya transistor ini arus beban sebagian
besar akan dilewatkan pada transistor. Sehingga kerusakan pada regulator dapat dihindari.
3.2.5 Perancangan Rangkaian Penggerak Motor
Rangkaian penggerak motor yang digunakan menggunakan rangkaian transistor
seperti pada gambar:
Seperti dibahas sebelumnya input motor tidak boleh berkondisi sama, atau dapat dikatakan
bahwa kondisi CW dan CCW harus berbeda. Sebagai contoh misalkan CW berkondisi 1
sedangkan CCW berkondisi 0 maka T9 akan aktif dan VCC akan mengalir menuju ground
melalui IC12 4N28. Dengan mengalirnya tegangan pada 4N28, maka tegangan PWR (24
volt) mengalir melalui pin C menuju pin E (saturasi) pada 4N28. Dengan keadaan saturasi
ini, maka mengakibatkan kondisi pada basis T1 akan low karena terhubung dengan pin C
pada 4N28. Dengan kondisi low pada basis T1, maka transistor tersebut (T1) tidak aktif
(cutoff) sehingga tegangan yang berasal dari PWR (24 volt) akan tertahan pada kaki
colector T1. Dengan kondisi ini tegangan yang berasal dari PWR akan mengaktifkan basis
pada T2. Aktifnya basis T2 mengakibatkan transistor tersebut akan aktif (saturasi)
sehingga tegangan PWR mengalir menuju emitor pada T2. Selanjutnya tegangan dari T2
mengalir menuju kaki basis pada T8, sehingga transistor T8 menjadi aktif dan tegangan
Dalam alat ini terdapat lima buah limit switch yang masing- masing terhubung dengan
portd.2 sampai portd.6 . Dari gambar rangkaian di atas terlihat pada saat saklar tertekan
maka output akan terhubung ke ground. Sehingga bila output kita hubungkan ke
mikrokontroler maka akan memberikan logika low dan jika saklar terlepas maka akan
timbul adalah logika high. Limit switch di sini digunakan sebagai pembatas gerak mekanik
yang dijalankan motor penghalang dan motor pendorong.
Proses terakhir yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem berjalan
dengan baik yaitu pengujian sistem serta pengambilan data sehingga dapat diketahui
kehandalan dari sistem yang dibuat serta menganalisa sistem tersebut.
Gambar 4.1 Karakteristik keluaran sensor saat mendeteksi benda warna Merah
Dari pengujian ini terlihat pada gambar-gambar di atas output dari sensor berupa sinyal
kotak dengan tegangan sebesar 5 Vpp sehingga akan sangat memudahkan dalam proses
pembacaannya nanti oleh mikrokontroler. Untuk tabel pengukuran frekuensi dapat dilihat
di bawah ini :
Dari tabel 4.1 terlihat bahwa pada saat S2 dan S3 diberi logika 00 maka benda yang
berwarna merah akan memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibanding warna hijau dan biru .
hal ini terjadi karena pada kondisi ini berarti sensor mengaktifkan photodioda dengan filter
merah sehingga sebagian besar warna merah yang akan terbaca oleh photodioda sedang
warna yang lain akan dilemahkan. Saat S2=0 dan S3=1 maka photodioda dengan filter biru
yang akan diaktifkan sehingga frekuensi output yang tertinggi saat mendeteksi warna biru.
Demikian juga saat S2 danS3= 1 maka saat mendeteksi warna hijau frekuensi output akan
lebih tinggi dibanding warna lain. Sedang pada saat kondisi S2=1 dan S3=0 maka
photodioda tanpa filter yang diaktifkan maka frekuensi output akan mendeteksi tinggi pada
saat mendeteksi warna merah , hijau dan biru walaupun hasil frekuensi untuk masing-
masing warna berbeda hal ini disebabkan adanya panjang gelombang yang berbeda dari
ketiga warna dan juga kecenderungan pendeteksian dari sensor apakah lebih cenderung ke
merah ,hijau ataupun biru. Pengukuran dilakukan pada jarak antara sensor dan benda adalah
1,5 cm. Tempat pengukuran di worksop instrumentasi dengan intesitas cahaya lampu terang
(6 buah lampu TL menyala).
Frekuensi (KHz)
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0 1 2 3 4 5
Jarak (cm)
Dilakukan juga pengujian sensor dengan membandingkan nilai frekuensi output yang
dihasilkan sensor dengan jarak deteksi antara sensor dengan objek warna seperti yang
terlihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.2 diatas dimana semakin jauh objek dengan sensor
maka frekuensi output akan semakin kecil sehungga perbedaan antar warna akan semakin
kecil juga sehingga akan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi untuk proses
selanjutnya. Untuk itu diperlukan jarak yang tepat antara sensor dan objek tidak terlalu jauh
dan tidak terlau dekat. Dari hasil beberapa kali percobaan jarak sekitar 1,5 cm cukup ideal
untuk menghasilkan output frekuensi sensor yang baik.
Pembacaan frekuensi output TCS230 dengan counter mikrokontroler AVR
atmega8535 dengan bantuan program BasCom AVR Program untuk pengambilan data
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Gambar 4.3 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter merah
diaktifkan
13310
Frekuensi (Hz)
13305
13300
13295
13290
13285
13280
13275
13270
13265
13260
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa pada saat photodioda dengan filter merah diaktifkan maka
saat didepan sensor ditaruh benda berwarna merah maka pada pembacaan counter
menunjukan frekuensi yang tertinggi dibanding bila yang kita taruh di depan sensor adalah
benda yang berwarna biru ataupun hijau. Frekuensi yang dibaca oleh mikrokontroler secara
lebih detail terlihat pada gambar 4.4 saat pendeteksian objek berwarna merah ternyata
dalam range frekuensi 13625 Hz hingga 13305 Hz.
4000
3000
2000
1000
0
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Gambar 4.5 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter hijau
diaktifkan
5400
5395
5390
5385
5380
5375
5370
5365
5360
0 20 40 60 80 100
Tim e sa m pling (se cond)
sedangkan dari gambar 4.5 terlihat bahwa pada saat photodioda dengan filter hijau
diaktifkan maka saat didepan sensor ditaruh benda berwarna hijau maka pada pembacaan
counter menunjukan frekuensi yang tertinggi dibanding bila yang kita taruh di depan sensor
adalah benda yang berwarna lain. Frekuensi yang dibaca oleh mikrokontroler secara lebih
detail terlihat pada gambar 4.7 saat pendeteksian objek berwarna hijau dalam range
frekuensi 5362 Hz hingga 5395 Hz.
Gambar 4.7 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter biru
diaktifkan
14640
Frekuensi (Hz)
14630
14620
14610
14600
14590
14580
14570
0 20 40 60 80 100
Tim e sam pling (second)
Dan dari gambar 4.7 terlihat bahwa pada saat photodioda dengan filter biru diaktifkan maka
saat didepan sensor ditaruh benda berwarna biru maka pada pembacaan counter
menunjukan frekuensi yang tertinggi dibanding bila yang kita taruh di depan sensor adalah
benda yang berwarna lain. Frekuensi yang dibaca oleh mikrokontroler secara lebih detail
terlihat pada gambar 4.8 saat pendeteksian objek berwarna biru ternyata dalam range
frekuensi 14570 Hz hingga 14630 Hz. Adanya range dalam pembacaan frekuensi terjadi
14000
Frekuensi (Hz)
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Gambar 4.9 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter merah
diaktifkan
Nilai frekuensi pada pendeteksian objek merah turun menjadi sekitar 12800 -12895 Hz
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Gambar 4.10 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter hijau
diaktifkan
Nilai frekuensi pada pendeteksian objek hijau ternyata tidak banyak berubah bahkan
cenderung sama sekitar 5362 Hz hingga 5400 Hz.
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
0 20 40 60 80 100
Time Sampling (second)
Gambar 4.11 Grafik pembacaan frekuensi output saat photodioda dengan filter biru
diaktifkan
Nilai frekuensi pada pendeteksian objek biru ternyata tidak banyak berubah bahkan
cenderung sama menjadi sekitar 14570 Hz hingga 14630Hz. Untuk data-data yang lebih
detail dari grafik dapat dilihat pada tabel lampiran. Pada pengukuran dengan osiloskop dan
hasil sampling dengan mikrokontroler terjadi per bedaan nilai, hal ini disebabkan karena
error yang terjadi pada pembacaan counter mikrokontroler. Dimana proses pembacaan
Dari tabel diatas kondisi on adalah kondisi dimana sakalar kontak. Seingga pada saat
kontak tegangan pada output sensor limit switch mendekati nol maka pada mikro akan
dikenali bahwa pada saat limit switch tidak kontak adalah kondisi high (1) dan saat kontak
adalah logika low (0)
No Warna Kondisi
1 Hijau berhasil
2 Merah berhasil
3 Biru berhasil
4 Biru berhasil
5 Merah berhasil
6 Hijau berhasil
7 Hijau berhasil
8 Merah berhasil
9 Biru berhasil
10 Biru berhasil
11 Merah berhasil
12 Hijau berhasil
13 Merah berhasil
14 Biru berhasil
15 Merah berhasil
5.1. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan perancangan sistem serta pengujian terhadap sistem tersebut,
maka penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa :
1. Alat ini dapat memisahkan barang-barang yang berwana merah, hijau dan biru
pada suatu ban berjalan dengan cukup baik.
2. Jarak ideal antara sensor dan objek sekitar 1,5 cm dimana dengan jarak tersebut
pengaruh radiasi dari cahaya ruang dapat diminimalisasi sehingga sensor dapat
bekerja dengan baik.
3. Saat Photodioda filter merah diaktifkan Range frekuensi output sensor saat
mendeteksi benda merah adalah antara 12000-14000 Hz. Biru antara 2000-3000Hz,
Hijau antara 1500-2500Hz.
4. Saat Photodioda filter Hijau diaktifkan Range frekuensi output sensor saat
mendeteksi benda merah adalah antara 3000-4000 Hz. Biru antara 4000-5000Hz,
Hijau antara 5000-6000Hz.
5. Saat Photodioda filter Biru diaktifkan Range frekuensi output sensor saat
mendeteksi benda merah adalah antara 3000-4000 Hz. Biru antara 14000-15000Hz,
Hijau antara 5000-6000Hz.
6. Penggunaan Motor gearbox untuk motor pendorong membuat proses berjalan
lamban di mana untuk bergerak bolak-balik membutuhkan waktu sekitar 23 detik.
[2]. Putra ,Agfianto Eko. 2003 . Belajar Mikrokontroler. Penerbit Gava Media
[3]. Schers, Paul. 2001. Practical Electronics for Inventors. The McGraw-Hill
Companies
http://atmel.com/dyn/products/datasheets.asp?family_id=607
[6]. TAOS,.2007. TCS230 datasheet. TAOS
http://www.taosinc.com/development.asp?toolid=12
Tabel L.1.1 Frekuensi output sensor ketika photodioda filter merah diaktifkan saat
kondisi cahaya ruang terang
Tabel L.1.3 Frekuensi output sensor ketika photodioda filter hijau diaktifkan saat
kondisi cahaya ruang terang
Tabel L.1.4 Frekuensi output sensor ketika photodioda filter Merah diaktifkan saat
kondisi cahaya ruang gelap
Tabel L.1.5 Frekuensi output sensor ketika photodioda filter biru diaktifkan saat
kondisi cahaya ruang gelap
Tabel L.1.6 Frekuensi output sensor ketika photodioda filter hijau diaktifkan saat
kondisi cahaya ruang gelap
Lampiran II
'=================Main PROGRAM==============================
Awal:
Do
Wait 2 'Main PROGRAM
Call Baca_sensor
Call Baca_warna
Loop
'===============Sub Baca Sensor==============================
Sub Baca_sensor:
'=============== R E D====================================
Cls
Lcd "Merah"
Reset Oe
Reset S2
Reset S3
Counter1 = 0
R=0
Start Counter1
Wait 1
R = Counter1
Stop Counter1
Set Oe
Lowerline
Lcd R
'===============BLUE=================================
Cls
Lcd "Biru"
Reset Oe
Reset S2
Set S3
Counter1 = 0
B=0
'=======================BACA WARNA=========================
Sub Baca_warna:
If R > 12000 And R <14000 Then
If G >1500 And G < 2500 Then
If B> 2000 And B <3000 Then
Goto Merah
End If
End If
End If
If R > 3000 And R <4000 Then
If G >5000 And G < 6000 Then
If B> 14000 And B <15000 Then
Goto Biru
End If
End If
End If
If R > 3000 And R <4000 Then
If G >5000 And G < 6000Then
If B> 4000 And B <5000Then
Goto Hijau
Merah:
Cls
Lowerline
Lcd "Merah"
Porta.6 = 1 'motor pendorong maju
Porta.7 = 0
Wait 13
Porta.6 = 0 'motor pendorong mundur
Porta.7 = 1
Porta.4 = 1 'motor konveyer on
Porta.5 = 0
Bitwait Pind.3 , Reset
Porta.6 = 0 'motor pendorong off
Porta.7 = 0
Wait 1
Porta.4 = 0 'motor konveyer off
Porta.5 = 0
Goto Awal