SKRIPSI
UTARI
170801007
DEPARTEMEN FISIKA
SKRIPSI
UTARI
170801007
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengaku bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa kutipan
dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Utari
Nim. 170801007
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
karunia, rahmat-Nya dari awal penulis memulai perkuliahan di Universitas Sumatera
Utara, yaitu di Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam tepatnya di program
studi S1 Fisika hingga tiba pada titik ini dimana penulis dapat menyelesaikan skripsi
atau tugas akhir yang berjudul “SISTEM KONTROL DAN MONITORING
LAMPU RUMAH OTOMATIS BEBASIS IOT MENGGUNAKAN WEMOS
D1 MINI”. skripsi ini merupakan salah satu syarat kelulusan dan syarat untuk
menyelesaikan program studi Strata Satu (S1) Fisika, serta mendapatkan gelar Sarjana
penulis.
Selama menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis menyadari dan merasakan
banyak dukungan, saran, perhatian, bantuan, masukan, dan bimbingan yang telah
penulis terima dari berbagai pihak. Dengan ketulusan hati penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya dan sedalam-dalamnya atas
segala yang penulis terima. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
terimakasih kepada:
Kedua orang tua saya tercinta, ayah saya Sanib dan ibu saya Sri Asmana yang
selalu mendoakan saya, memberikan banyak cinta, semangat, motivasi, materi,
dan banyak lainya yang tidak mampu saya sebutkan satu- persatu.
Ibu Dr Nursahara Pasaribu, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU
Bapak Dr. Perdinan Sinuhaji, MS ketua Departemen Fisika FMIPA USU.
Bapak Awan Maghfirah, S.Si, M.Si sekretaris Departemen Fisika FMIPA
USU.
Bapak,Lukman Hakim,S.Si,M.Si.Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan kritik, saran, masukan, serta ide-ide selama penulis mengerjakan
skripsi ini.
Bapak Alm. Takdir Tamba,M.Eng.Sc.Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan kritik, saran, masukan, serta ide-ide selama penulis mengerjakan
skripsi ini.
Utari
ABSTRAK
Telah berhasil di rancang Sistem kontrol dan monitoring lampu rumah berbasis
IoT menggunakan Wemos D1 Mini. Alat ini di rancang untuk dapat mengkontrol
secara otomatis serta dapat memonitoring arus dan tegangan yang terdapat pada lampu
rumah. Sensor yang digunakan untuk mengukur arus pada lampu rumah yaitu sensor
ACS712 dan sensor yang digunakan untuk mengukur tegangan pada lampu rumah
yaitu sensor ZMPT101B. Alat ini di rancang memakai 3 lampu LED dimana masing-
masing lampu terdapat di teras rumah, ruang tamu dan dapur dengan variasi daya
lampu berbeda. Pada alat ini lampu rumah dapat dikontrol melalui aplikasi Blynk
menggunakan smartphone dimana di aplikasi ini pengguna dapat mematikan dan
menghidupkan lampu dengan smartphone. Pada alat ini juga terdapat sistem
monitoring arus dan tegangan pada lampu rumah secara online dengan aplikasi Blynk
melalui smartphone dengan memanfaatkan teknologi IoT. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa alat ini dapat mengontrol 3 lampu ruangan yaitu lampu pada
teras, ruang tamu dan dapur serta alat ini dapat memonitoring arus dan tegangan yang
terdapat pada 3 lampu LED secara online menggunakan aplikasi Blynk melalui
smartphone. Dengan demikian, alat ini dapat mengkontrol pada lampu LED pada 3
ruangan dengan baik dan memonitoring arus dan tegangan pada lampu LED yang
berbasis IoT menggunakan Wemos D1 Mini.
ABSTRACT
Automatic home light control and monitoring system using Wemos D1 Mini has been
successfully. This tool is designed to be able to control automatically and can monitor
the current and voltage contained in house lights. The sensor used to measure the
current in the house lights is the ACS712 sensor and the sensor used to measure the
voltage in the house lights is the ZMPT101B sensor. This tool is designed using 3 LED
lights, each of which is located on the terrace, living room and kitchen with different
lamp power variations. In this tool the house lights can be controlled through the Blynk
application using a smartphone where in this application the user can turn off and turn
on the lights with a smartphone. In this tool there is also an online current and voltage
monitoring system for house lights using the Blynk application via smartphones by
utilizing IOT technology. The test results show that this tool can control 3 room lights,
namely lights on the terrace, living room and kitchen and this tool can monitor the
current and voltage contained in 3 LED lights online using the Blynk application via
a smartphone. Thus, this tool can control the LED lights in 3 rooms properly and
monitor the current and voltage on LED lights that can based on IoT using the Wemos
D1 Mini.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
NO JUDUL HALAMAN
4.1 Tabel Pengujian Sensor ACS712 38
4.2 Tabel Perhitungan Standar Deviasi Pengukuran Sensor 38
ACS712
4.3 Tabel Pengujian Sensor ZMPT101B 40
4.4 Tabel Perhitungan Standar Deviasi Pengukuran Sensor 41
ZMPT101B
4.5 Tabel Hasil Pengujian Sistem Kontrol dan Monitoring 44
Lampu Rumah
4.6 Tabel Hasil Pengukuran Jarak Jangkauan Wifi atau 45
Hotspot
DAFTAR GAMBAR
NO JUDUL HALAMAN
2.1 Lampu LED 7
2.2 Internet of Things (IoT) 9
2.3 Smartphone 11
2.4 Smarthome 12
2.5 Wi-fi 14
2.6 WeMos D1 Mini 15
2.7 Sofware Arduino IDE 15
2.8 Blynk 16
2.9 Sofware Proteus 8 Profesional 17
2.10 Relay 18
2.11 Sensor Arus ACS712 19
2.12 Sensor Tegangan ZMPT101B 20
2.13 Adaptor 20
2.14 Multiplexer 74CH4067 21
3.1 Diagram Blok Rangkaian 22
3.2 Rangkaian Adaptor 24
3.3 Rangkaian Wemos D1 Mini 24
3.4 Rangkaian Wemos D1 Mini dengan Multiplexer 25
74CH4067
3.4 Rangkaian Sensor ACS712 25
3.5 Rangkaian ZMPT101B 25
3.6 Rangkaian Relay pada Lampu 26
3.7 Rangkaian Keseluruhan Sistem 26
3.9 Donwload Aplikasi pada Playstore 27
DAFTAR SINGKATAN
TH = Tungsten Halogen
PCA = Polikristralin Aluminia
IoT = Intetnet of Things
PC = Personal Computer
PCS = Powerline Carrier Systems
WiFi = Wireless Fidelity
IEEE = Institute of Electrical and Electronics Engineers
WECA = Wireless Ethernet Compatibility Alliance
LAN = Local Area Network
WLAN = Wireless Local Area Network
ESP = Encapsulating Security Payload
PCB = Print Circuits Boards
ISIS = Intelegent Schematic Input System
IC = Integrated Circuit
BAB I
PENDAHULUAN
memonitoring arus dan tegangan dari lampu menggunakan smartphone yang kita
miliki melalui aplikasi blynk. Dengan memanfaatkan aplikasi blynk kita bisa
mematikan dan menghidupkan lampu serta memonitoring lampu rumah kapanpun.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukanlah penelitian “SISTEM
KONTROL DAN MONITORING LAMPU RUMAH OTOMATIS
BERBASIS IOT MENGGUNAKAN WEMOS D1 MINI” dengan memanfaatkan
teknologi Internet of Things dan smartphone yang bertujuan untuk membantu dan
memudahkan manusia agar lebih efektif serta efisien.
6. Lampu ruangan yang akan dikendalikan hanya lampu teras,ruang tengah dan
dapur.
7. Penelitian yang dibuat dalam bentuk prototipe.
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang,rumusan masalah , tujuan, batasan masalah, manfaat
dan sistematika penulisan tugas akhir.
Membahas mengenai tinjauan pustaka dan dasar teori yang menjadi panduan pada
pembuatan proposal tugas akhir.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang didapatkan dari pengujian keseluruhan sistem dan
saran untuk mengembangkan atau menyempurnakan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lampu
2.1.1 Sejarah Lampu
Secara keseluruhan, kualitas lampu banyak dihujani melalui pengembangan
kawat tungsten yang didoping dengan kemurnian tinggi yang digunakan dalam
filamen. Lebih banyak lagi yang tersedia pengenalan lampu tungsten halogen (TH).
Untuk menghilangkan penggelapan dinding yang disebabkan oleh penguapan tungsten
dari filamen, lampu TH berujung ganda terdiri dari tabung kuarsa dengan filamen yang
dipasang secara aksial. Awalnya dalam pengembangan, lampu diberi dosis yodium
padat, tetapi kemudian kebanyakan dengan senyawa gas brom. Lampu TH ini menjadi
sangat populer di pasar penerangan luar ruangan. Suhu tinggi yang diperlukan untuk
memfasilitasi reaksi halogen dengan tungsten mengharuskan penggunaan kaca kuarsa
untuk selubung lampu. Lampu asli melahirkan pengembangan berbagai macam lampu
TH dengan watt rendah, seringkali miniatur, yang membuat terobosan besar ke pasar
komersial. Namun, lampu TH menemukan penerapannya yang paling spektakuler
pada lampu depan mobil. Dalam banyak kasus, industri berhasil mengganti amplop
kuarsa yang mahal dengan yang identik dari kaca borosilikat (keras). Pengembangan
lampu pijar tidak akan berhenti. Dari iluminasi luar ruangan dengan lampu watt tinggi,
rangkaian lampu ini dibuat mini dan sekarang berfungsi dalam versi tegangan rendah
dan watt rendah untuk aplikasi cahaya yang bagus.
Puncak perkembangan sumber cahaya luar biasa terjadi pada awal tahun 60-an
dengan diperkenalkannya lampu halida logam bertekanan tinggi (MH) dan natrium
tekanan tinggi (HPS). Dibangun dari desain lampu merkuri bertekanan tinggi,
menambahkan halida pada muatan dis-merkuri sangat meningkatkan efektivitas lampu
merkuri HP dan juga meningkatkan kemampuan rendering warna dan warna
sumbernya. Versi awal adalah jenis watt tinggi yang menghasilkan efisiensi 80 hingga
130 lumens per watt.
Versi yang lebih baru dari jenis lampu ini dirancang untuk watt serendah 35W.
Meski kelihatannya luar biasa, lampu halida logam sekarang digunakan untuk lampu
depan mobil. Lampu baru yang paling menarik, tanpa ada tandingannya, adalah lampu
HPS. Dengan pengecualian lampu natrium tekanan rendah, lampu HPS melebihi
semua jenis lampu lain dalam hal kemanjuran cahaya, dan cocok dengan sebagian
besar lampu lain dalam masa pakai. Kemunculan lampu ini dimungkinkan dengan
adanya alumina sinter tembus pandang. Tekanan tinggi pada tabung busur
menyebabkan pelebaran garis pada natrium sejauh,secara umum, warna lampu cukup
memuaskan dan bahkan dapat disesuaikan dengan desain untuk memberikan warna
yang sangat bagus. Versi miniatur dengan watt rendah yang baru dikembangkan,
dikombinasikan dengan aditif lampu MH, sangat menjanjikan untuk digunakan di
rumah. Saat ini lampu HPS telah menjadi sumber penerangan yang disukai untuk jalan
raya, jalan raya, tempat parkir, gudang dan beberapa penerangan industri.
Penerangan listrik dimulai hampir 100 tahun yang lalu, ketika Edison
mematenkan lampu pijar filamen karbon komersialnya pada tahun 1880. Keberhasilan
Edison dalam menyempurnakan lampu pijar filamen karbon sangat penting dalam
memberikan arahan pada pengembangan lampu berdasarkan prinsip fisik lain daripada
radiasi termal, terutama pada konversi energi listrik menjadi emisi cahaya melalui
pelepasan gas atau operasi frekuensi tinggi.
Dia mendemonstrasikan bahwa kesuksesan sebagian besar bergantung pada
terobosan material. Pencapaian dalam penerangan selama paruh kedua abad ini
sepenuhnya membuktikan hal ini karena hal itu tidak akan mungkin terjadi tanpa
kemajuan besar dalam bahan konstruksi lampu. Kesaksian untuk fakta ini adalah
produksi kawat tungsten yang didoping dengan kemurnian tinggi untuk filamen dan
elektroda, pengembangan fosfor yang unik dan lebih efisien,teknologi canggih untuk
produksi tabung kuarsa dengan kemurnian tinggi yang akan digunakan untuk lampu
TH juga untuk lampu MH, serta pengembangan dan produksi tubing polikristalin
alumina (PCA) tembus cahaya untuk lampu HPS.
Satu hal lagi layak untuk dibuat revolusi lampu suksesnya berkat dua faktor
penting lainnya. Satu adalah komitmen manajemen perusahaan lampu untuk
menyediakan dukungan finansial jangka panjang untuk proyek pengembangan yang
dianggap perlu agar tetap menjadi pesaing di pasar lampu. Faktor kedua adalah
komitmen karir jangka panjang dari sekelompok kecil ilmuwan dan insinyur yang
berdedikasi dan relatif kecil yang mengabdikan pengetahuan dan pengalaman untuk
pengembangan lampu dan membuat revolus lampu menjadi mungkin. (Kane R, 2001)
dalam hidup kita yang dapat dirasakan di mana saja di sekitar kita. Secara keseluruhan,
IoT adalah inovasi yang menyatukan berbagai macam sistem pintar, kerangka kerja,
serta perangkat dan sensor cerdas. Selain itu, ia memanfaatkan kuantum dan
nanoteknologi dalam hal penyimpanan, penginderaan, dan kecepatan pemrosesan
yang sebelumnya tidak dapat dibayangkan. Studi penelitian ekstensif telah dilakukan
dan tersedia dalam hal artikel ilmiah, laporan pers baik di internet maupun dalam
bentuk materi cetak untuk menggambarkan potensi keefektifan dan penerapan
transformasi IoT. Ini dapat digunakan sebagai pekerjaan persiapan sebelum membuat
rencana bisnis inovatif baru sambil mempertimbangkan keamanan, jaminan, dan
interoperabilitas.
Sistem ini memungkinkan transparansi, kontrol, dan kinerja yang lebih besar
ketika diterapkan pada industri atau sistem apa pun. Sistem ini memiliki fleksibilitas
sehingga cocok di lingkungan apa pun seperti industri, kesehatan, rumah, infrastruktur,
media marketing, otomatisasi rumah, pemantauan lingkungan air, pemantauan kualitas
air dan sebagainyaArsitektur IoT terdiri dari lima lapisan penting yang mendefinisikan
semua fungsi sistem IoT. Lapisan-lapisan ini adalah lapisan persepsi, lapisan jaringan,
lapisan middleware, lapisan aplikasi, lapisan bisnis. Di bagian bawah arsitektur IoT,
terdapat lapisan persepsi yang terdiri dari perangkat fisik yaitu sensor, chip RFID, kode
batang, dan lainya. Dan objek fisik lainnya yang terhubung dalam jaringan IoT.
Perangkat ini mengumpulkan informasi untuk dikirimkan ke lapisan jaringan.
Lapisan jaringan berfungsi sebagai media transmisi untuk menyampaikan informasi
dari lapisan persepsi ke sistem pemrosesan informasi. Transmisi informasi ini dapat
menggunakan media kabel/nirkabel bersama dengan 3G/4G, Wi-Fi, Bluetooth, dan
lainya. Lapisan tingkat berikutnya dikenal sebagai lapisan perangkat tengah. Tugas
utama lapisan ini adalah memproses informasi yang diterima dari lapisan jaringan dan
membuat keputusan berdasarkan hasil yang dicapai dari komputasi di mana-mana.
Selanjutnya, informasi yang diproses ini digunakan oleh lapisan aplikasi untuk
manajemen perangkat global. Di bagian atas arsitektur, terdapat lapisan bisnis yang
mengontrol keseluruhan sistem IoT, aplikasi, dan layanannya. Lapisan bisnis
memvisualisasikan informasi dan statistik yang diterima dari lapisan aplikasi dan
selanjutnya menggunakan pengetahuan ini untuk merencanakan target dan strategi
masa depan. Selanjutnya, arsitektur IoT dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
dan domain aplikasi.
2.3 Smartphone
2.3.1 Konsep Smartphone
Konsep Smartphone memungkinkan berkomunikasi dari dan ke mana pun di
dunia adalah penemuan yang luar biasa.Seperti kebanyakan penemuan, ponsel
dibangun di atas rantai kemajuan teknologi sebelumnya. Tanpa kemajuan seperti
sirkuit terpadu, prosesor mikro, miniaturisasi semikonduktor,teknologi baterai dan,
tentu saja penemuan telepon dan radio, telepon seluler modern tidak akan mungkin
tercapai. Ponsel pintar menggabungkan ponsel dengan aliran teknologi lain: komputer,
yang menambahkan pintar dalam ponsel cerdas.Komputer telah berkembang dari
mainframe terpusat ke komputer pribadi dengan aplikasi yang dapat diunduh pengguna
dan antarmuka pengguna grafis. Dengan diperkenalkannya Internet dan email, PC
menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagai perangkat produktivitas hiburan,
dan komunikasi. Laptop diperkenalkan untuk memungkinkan PC menjadi portabel.
Kemudian datanglah perangkat komputasi bergerak yang dikenal sebagai PDA
komputer genggam sejati. Karena PDA dan telepon seluler adalah perangkat seluler
wajar jika kami ingin menggabungkannya menjadi satu perangkat. (Richard H, 2006)
dengan produk Wi-Fi dapat menggunakan merek titik akses apa pun dengan merek
perangkat keras klien lainnya yang dibuat untuk menggunakan Wi-Fi. Definisi
Nirkabel Industri nirkabel telah berkembang secara fenomenal selama beberapa tahun
terakhir. Transmisi nirkabel sekarang menjadi metode komunikasi data yang umum
untuk telepon seluler, PDAS nirkabel, pager teks, dan yang paling penting, LAN
nirkabel (WLANS). Karena ada sejumlah teknologi yang berbeda untuk jaringan
nirkabel saat ini yaitu, 802.11b, Bluetooth, dan lain sebagainya. Sebagian besar
pengguna melakukan standarisasi pada salah satunya untuk kebutuhan jaringan
perusahaan mereka. Jaringan nirkabel di dukung dengan memiliki beberapa
transceiver yang tersebar di seluruh perusahaan untuk menyelimuti kantor perusahaan
dalam jaringan perangkat transmisi nirkabel yang disebut titik akses.
Titik akses (AP) ditempatkan secara strategis di lokasi tetap di seluruh kantor
perusahaan agar berfungsi bersama-sama seperti sel jaringan telepon seluler. Mereka
berfungsi bersama sehingga saat pengguna komputer berpindah dari satu kantor ke
kantor lainnya, dia masih tercakup oleh penerimaan perangkat perutean jaringan
nirkabel ini. Pada tahun 1997, setelah tujuh tahun bekerja, IEEE menerbitkan 802.11,
standar pertama yang disetujui secara internasional untuk LAN nirkabel. Dengan
802.11b (2G) dan 802.11a (3G) WLANS, pengguna bisa mendapatkan tingkat kinerja
ethernet, hasil dan ketersediaan.
Standar 802.11 mendefinisikan 2 mode,Mode infrastruktur dan Mode ad hoc.
Dalam mode infrastruktur, jaringan nirkabel terdiri dari setidaknya satu titik akses
yang terhubung ke infrastruktur jaringan kabel dan satu set stasiun akhir nirkabel.
Konfigurasi ini disebut set layanan dasar (BSS). Satu set layanan diperpanjang (ESS)
adalah satu set dari dua atau lebih BSSS yang membentuk satu subnetwork. Karena
sebagian besar WLAN perusahaan memerlukan akses ke LAN kabel untuk layanan
(server file, printer, tautan internet), mereka akan beroperasi dalam mode infrastruktur.
Mode ad hoc (juga disebut mode peer-to-peer atau Independent Basic Service
Set, atau IBSS) adalah seperangkat stasiun nirkabel 802.11 yang berkomunikasi
langsung satu sama lain tanpa menggunakan titik akses atau koneksi apa pun ke kabel
jaringan. Mode ini berguna untuk menyiapkan jaringan nirkabel dengan cepat dan
mudah di mana pun di mana infrastruktur nirkabel tidak ada atau tidak diperlukan
untuk layanan, seperti kamar hotel, pusat konvensi, atau bandara, atau di mana akses
ke jaringan kabel dilarang (seperti untuk konsultan di lokasi klien).
(Miller Stewart,2003)
2.8 Blynk
Blynk adalah platform aplikasi yang dapat diunduh secara gratis untuk isOS dan
Android yang berfungsi mengontrol Arduino, Raspberry Pi dan sejenisnya melalui
internet. Blynk dirancang untuk Internet of Things dengan tujuan dapat mengontrol
hardware dari jarak jauh,dapat menampilkan data sensor,dapat menyimpan data, visual
dan melakukan banyak hal canggih lainnya. Ada tiga komponen utama dalam platform
yaitu Blynk App, Blynk Server, dan Blynk Library.
2.10 Relay
Relay adalah sebuah saklar yang dikendalikan oleh arus. Relay memiliki sebuah
kumparan tegangan rendah yang dililitkan pada sebuah inti. Terdapat sebuah armatur
besi yang akan tertarik menuju inti apabila arus mengalir melewati kumparan. Armatur
ini terpasang pada sebuah tuas berpegas. Ketika armatur tertarik menuju ini, kontak
jalur bersama akan berubah posisinya dari kontak normal-tertutup ke kontak normal-
terbuka. Relay dibutuhkan dalam rangkaian elektronika sebagai eksekutor sekaligus
interface antara beban dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power
supplynya. Secara fisik antara saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay
terpisah sehingga antara beban dan sistem kontrol terpisah.
Relay dapat digunakan untuk mengontrol motor AC dengan rangkaian kontrol
DC atau beban lain dengan sumber tegangan yang berbeda antara tegangan rangkaian
kontrol dan tegangan beban. Diantara aplikasi relay yang dapat ditemui diantaranya
relay sebagai kontrol ON/OF beban dengan sumber tegang berbeda. Relay sebagai
selektor atau pemilih hubungan. Relay sebagai eksekutor rangkaian delay (tunda)
Relay sebagai protektor atau pemutus arus pada kondisi tertentu.
2.13 Adaptor
Adaptor adalah sebuah rangkaian yang berguna untuk mengubah tegangan AC yang
tinggi menjadi DC yang rendah. Adaptor merupakan sebuah alternatif pengganti dari
tegangan DC karena penggunaan tegangan AC lebih lama dan setiap orang dapat
menggunakannya asalkan ada aliran listrik di tempat tersebut. Adaptor juga banyak di
gunakan dalam alat sebagai catu daya, layaknya amplifier, radio, pesawat televisi mini
dan perangkat elektronik lainnya.
data input tersebut untuk diteruskan pada output. Jalur yang akan ditempuh dari
input data yang diinginkan ke output dikontrol oleh pemilih input selector dan
sebaliknya untuk prinsip kerja demultiplekser. Rangkaian 16 bit multiplekser
terdiri dari rangkaian 16 to 1 Multiplexer yang dibuat dalam satu rangkaian
sehingga dibutuhkan suatu Enable yang berfungsi untuk menentukan rangkaian
tersebut berfungsi sebagai multiplekser atau demultiplekser. Sesuai dengan
syarat perancangan multiplekser dan demultiplekser yaitu m 2n dimana m
adalah masukan atau keluaran dan n adalah sinyal kontrol, maka untuk
merancang sebuah rangkaian 16 bit multiplekser dan demultiplekser dibutuhkan
sebanyak 4 buah sinyal kontrol.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ACS712 1 Adaptor 5V
ZMPT101B 1
Relay 1 L.Teras
ACS712 2
MUX
Relay 2 L RTenga
ZMPT101B 2 Wemos D1 Mini
ACS712 3
Relay 3 L.Dapur
ZMPT101B
3
Wifi
Smartphone
Blynk
3. 2 Rangkaian Adaptor
Adaptor merupakan rangkaian pengubah dari tegangan AC menjadi tegangan DC. Ini
adalah rangkaian adaptor. Dalam hal ini adaptor berfungsi untuk membantu sebagai
catu daya mikrokontroller wemos D1 mini, adapator yang digunakan pada penelitian
ini adalah adaptor dengan tegangan 5V Seperti gambar 3. 2 berikut :
Pertama download aplikasi “Blynk “ pada “ Play Store” di smartphone anda. Setelah
aplikasi terdownload klik “Buka” , maka akan dialihkan dari play store ke aplikasi
“Blynk”. Seperti pada gambar 3.9 diatas.
Kemudian ketik nama proyek yang akan dibuat seperti “ Monitoring Lampu” , Pada
choose device pilih device yang digunakan “ WeMos D1 Mini” ,Selanjutnya pada
connection type pilih “ Wi-Fi”.Kemudian klik “ Create” yang berarti projek baru
telah dibuat. Seperti gambar 3. 11 diatas.
Setelah selesai maka token akan di kirim melalui e-mail yang sebelumnya sudah
diregistrasi klik “OK” untuk mendapatkan token melalui e-mail. Seperti gambar 3.12
diatas.
Untuk memastikan token telah dikirim melalui e-mail buka e-mail untuk melihat
token. Token merupakan terdiri dari angka dan huruf yang dipakai selama proses
pemograman. Setiap membuat proyek maka token yang diberikan akan berbeda.
Seperti gambar 3. 13 diatas.
Maka akan muncul tampilan “ Widget Box” pada bagian “controllers” pilih
“Button” untuk mengontrol lampu rumah.Seperti gambar 3. 15 diatas.
̅̅̅2
∑(𝑥−𝑥)
δ=√ (1)
𝑛−1
Langkah kedua adalah menghitung nilai ketidakpastian pada hasil pengukuran (UA1)
dengan menggunakan persamaan 2
𝛿
UA1 = (2)
√𝑥
Setelah nilai persamaan regresi (Yreg) dihitung, kemudian dicari nilai residual sum
square (SSR), persamaan untuk mencari SSR seperti pada persamaan 6.
SSR = ∑(R)2 (6)
Setelah nilai residual sum square (SSR) diketahui, dapat dilanjutkan dengan
menghitung nilai ketidakpastian dari pendekatan regresi (UA2), dengan menggunakan
persamaan 7.
𝑆𝑆𝑅
UA2 =√𝑛−2 (7)
Mulai
Inialisasi Program
Wifi
Wifi valid
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Wemos dalam sistem ini sebagai pengendali keseluruhan sistem. Pengujian Wemos
D1 mini dilakukan untuk melihat apakah wemos dapat bekerja dengan baik atau tidak.
Dengan memasukkan program pada sktech arduino IDE. Setelah dilakukan pengujian
didapat bahwa Wemos dapat bekerja dengan baik dan ditandai dengan logo “Blynk”
pada serial monitor pada arduino IDE.
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
void setup()
Serial.begin(9600);
pinMode(LED_BUILTIN, OUTPUT);
double nilai_sensor = 0;
double nilai_sensor1 = 0;
int crosscount = 0;
int climbhill =0 ;
double VmaxD = 0;
double VeffD;
double VeffA;
double Veff;
int sensor0;
int sensor1;
void setup ()
{
pinMode(S0, OUTPUT);
pinMode(S1, OUTPUT);
pinMode(S2, OUTPUT);
pinMode(S3, OUTPUT);
pinMode(A0, INPUT);
//pinMode(A1, INPUT);
Serial.begin(115200);
void loop ()
{
//Channel 0
digitalWrite(S0, LOW); digitalWrite(S1, LOW); digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
//sensor ZMPT101B 1 = analogRead(SIG);
nilai_sensor1 = nilai_sensor;
delay(3000);
nilai_sensor = analogRead(SIG);
if (nilai_sensor > nilai_sensor1 && nilai_sensor > 511) {
climbhill = 1;
VmaxD = nilai_sensor;
}
if (nilai_sensor < nilai_sensor1 && climbhill == 1) {
climbhill = 0;
VmaxD = nilai_sensor1;
// Channel 1
digitalWrite(S0, HIGH); digitalWrite(S1, LOW); digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
//sensor ACS712 1 = analogRead(SIG);
ACS712 merupakan sensor arus yang memiliki tingkat presisi yang baik untuk
mengukur arus AC atau DC, untuk pembacaan arus di dalam dunia industri, otomotif,
komersil dan juga dalam sistem komunikasi. Cara kerja sensor ini adalah arus yang
dibaca mengalir melalui kabel tembaga yang terdapat di dalamnya yang menghasilkan
medan magnet yang di tangkap oleh Hall Effect IC dan diubah menjadi tegangan
proporsional. Sensor arus ACS712 ada 3 tipe yaitu sensor ACS712 5A,20A,30A
dengan masing-masing sentisivitas yang berbeda. Dalam hal ini sensor arus yang
digunakan pada penelitian adalah tipe sensor ACS712 5A dengan sensitivitas 185mV.
Pengujian sensor ACS712 dilakukan untuk melihat apakah sensor bekerja dengan baik
atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan 2 kali pengambilan data pada pukul 04.00
WIB dan 16.00 WIB. Dari pengujian yang telah dilakukan hasil yang didapat dilihat
pada tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Pengujian Sensor ACS712 dengan Perbandingan arus secara Teori
No Daya Waktu ITeori IPraktek Selisih
Lampu (X) (Y)
1 24 Watt 04.00 WIB 0,10 0,24 -0,14 0,02
16.00 WIB 0,10 -0,18 0,28 0,06
2 18 Watt 04.00 WIB 0,08 0,13 -0,05 0,003
16.00 WIB 0,08 0,16 -0,08 0,007
3 11 Watt 04.00 WIB 0,05 0,05 0 0,0004
16.0 IB 0,05 0.03 0,02 0,001
Rata- rata 0,07 0 ,07 0,005 0,01
Jumlah 0,46 0,43 0,03 0,10
0,35
0,3 y = -0,9978x + 0,0765
0,25
0,2
0,15
0,1
0,05
0
-0,3 -0,2 -0,1 -0,05 0 0,1 0,2 0,3
-0,1
-0,15
-0,2
regresinya Yreg = ɑ + bx = (214)+ (-1)x. Jumlah residu pangkat dua SSR = ∑(R)2 =
𝑆𝑆𝑅 19,3
19,3 UA2 = =√ = 1,09
√𝑛−2 4
2
y = -1x + 214
1
0
211 212 213 214 215 216 217 218 219
-1
-2
-3
-4
-5
Gambar 4.4Grafik Pengujian ZMP101B
Dari gambar 4.7 didapat bahwa hubungan dari sensor ZMP101B dengan Yreg bersifat
linier.
Berikut merupakan program sensor ZMPT101B :
double nilai_sensor = 0;
double nilai_sensor1 = 0;
int crosscount = 0;
int climbhill =0 ;
double VmaxD = 0;
double VeffD;
double VeffA;
double Veff;
void setup()
{
Serial.begin(115200);
}
void loop()
{
nilai_sensor1 = nilai_sensor;
delay(250);
nilai_sensor = analogRead(A0);
if (nilai_sensor > nilai_sensor1 && nilai_sensor >511){
climbhill = 1;
VmaxD = nilai_sensor;
}
if (nilai_sensor < nilai_sensor1 && climbhill ==1){
climbhill=0;
VmaxD = nilai_sensor1;
VeffD = VmaxD/sqrt(2);
VeffA =(((VeffD-301.72)/-209.28)*-214.0)+214.0;
Veff = (VeffA - 310);
Serial.print("Tegangan ");
Serial.println(Veff);
VmaxD = 0;
}
dengan mengontrol 3 lampu ruangan yaitu teras ruang tengah dan dapur serta
memonitoring arus dan tegangan yang dikeluarkan oleh setiap masing- masing lampu
LED. Ketika kondisi lampu mati ,ini menandakan bahwa hanya kondisi lampu yang
sedang mati, tetapi tetap terhubung pada arus PLN. Maka tegangan serta arus dari
sensor tetap dapat membaca dan menampilkan data.Tetapi data yang tertampil dalam
hal ini adalah data tegangan dan arus dari PLN. Ketika lampu dihidupkan maka sensor
tegangan dan arus membaca tegangan dan arus dari lampu. Arus 1 dalam tabel
dimaksudkan adalah pembacaanya 0,1 desimal sedangkan 0 dalam tabel dimaksud
pembacaanya berada pada rentang 0,03 - 0,09 desimal.
Tabel 4.5 Tabel Hasil Pengujian Sistem Kontrol dan Monitoring Lampu Rumah
No Ruangan Kondisi Lampu Tegangan Arus Keterangan
1 Teras ON 213.09 1 Lampu dalam kondisi
hidup, Tegangan dan
Arus untuk lampu
terbaca
OFF 213.1 1 Lampu dalam kondisi
mati,Tegangan dan arus
untuk PLN terbaca
2 Ruang ON 208.51 0 Lampu dalam kondisi
Tengah hidup, Tegangan dan
Arus untuk lampu
terbaca
OFF 208.47 1 Lampu dalam kondisi
mati,Tegangan dan arus
untuk PLN terbaca
3 Dapur ON 201.69 0 Lampu dalam kondisi
hidup, Tegangan dan
Arus untuk lampu
terbaca
OFF 201.55 0 Lampu dalam kondisi
mati,Tegangan dan arus
untuk PLN terbaca
Wifi atau hotspot merupakan hal utama dalam sistem pengontrolan dan monitoring
arus dan tegangan dari lampu. Dalam hal ini wifi yang digunakan adalah hostpot dari
smarphone.Pengujian jangkauan wifi dilakukan 2 kali,tanpa penghalang dan
menggunakan penghalang. Penghalang yang dimaksud dalam hal ini adalah dinding.
Karena jarak jangkauan dari smartphone terbatas untuk itu dibuat jarak jangkauan
wifi yang dapat terdeteksi oleh alat ini dapat dilihat pada tabel 4.6
#include <ESP8266WiFi.h>
#define BLYNK_PRINT Serial
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#define S0 D8
#define S1 D7
#define S2 D6
#define S3 D5
#define SIG A0
int crosscount = 0;
int climbhill = 0 ;
double VmaxD = 0;
double VeffD;
double VeffA;
double Veff;
void setup ()
{
Serial.begin(115200);
Blynk.begin(auth, ssid, pass);
pinMode(S0, OUTPUT);
pinMode(S1, OUTPUT);
pinMode(S2, OUTPUT);
pinMode(S3, OUTPUT);
pinMode(SIG, INPUT);
pinMode(r1, OUTPUT);
pinMode(r2, OUTPUT);
pinMode(r3, OUTPUT);
}
void loop ()
{
// Channel 0
digitalWrite(S0, LOW); digitalWrite(S1, LOW); digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
// Sensor ZMPT101B 1 Teras
nilai_sensor1 = nilai_sensor;
delay(1000);
nilai_sensor = analogRead(SIG);
if (nilai_sensor > nilai_sensor1 && nilai_sensor > 511) {
climbhill = 1;
VmaxD = nilai_sensor;
}
if (nilai_sensor < nilai_sensor1 && climbhill == 1) {
climbhill = 0;
VmaxD = nilai_sensor1;
VeffD = VmaxD / sqrt(2);
VeffA = (((VeffD - 301.72) / -209.28) * -214.0) + 214.0; //zmpt101b 2
Veff = (VeffA - 270);
Serial.print("Tegangan Teras");
Serial.println(Veff);
VmaxD = 0;
Blynk.virtualWrite(V0, nilai_sensor1);
}
// Channel 1 (C1 pin - binary output 1,0,0,0)
digitalWrite(S0, HIGH); digitalWrite(S1, LOW); digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
//sensor AC712 1 Teras
//Channel 2
digitalWrite(S0, LOW); digitalWrite(S1, HIGH); digitalWrite(S2, LOW);
digitalWrite(S3, LOW);
// ZMPT101B 2 Ruang Tengah
nilai_sensor2 = nilai_sensor3;
nilai_sensor3 = analogRead(SIG);
if (nilai_sensor3 > nilai_sensor2 && nilai_sensor3 > 511) {
climbhill = 1;
VmaxD = nilai_sensor3;
}
if (nilai_sensor3 < nilai_sensor2 && climbhill == 1) {
climbhill = 0;
VmaxD = nilai_sensor2;
VeffD = VmaxD / sqrt(2);
nilai_sensor4 = nilai_sensor5;
nilai_sensor5 = analogRead(SIG);
if (nilai_sensor5 > nilai_sensor4 && nilai_sensor5 > 511) {
climbhill = 1;
VmaxD = nilai_sensor5;
}
if (nilai_sensor5 < nilai_sensor4 && climbhill == 1) {
climbhill = 0;
VmaxD = nilai_sensor4;
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan alat hingga pengujian dan pembahasan sistem maka
penulis dapat menarik kesimpulan, antara lain :
1. Telah berhasil dirancang suatu sistem yang dapat mengontrol lampu rumah
seperti teras,ruang tengah, dan dapur. Sistem ini juga dapat memonitoring
penggunaan arus dan tegangan dari masing –masing lampu ruangan secara
bersamaan yang ditampilkan dalam aplikasi bylnk dengan menggunakan
sensor ACS712 dan ZMPT101B dimana alat dikendalikan oleh Wemos D1
Mini serta sistem dapat mengontrol dan memonitoring arus dan tegangan
masing-masing lampu dengan menggunakan aplikasi blynk melalui
smartphone dengan memanfaatkan internet of things untuk
menghubungkanya dengan membuat program di Arduino IDE serta alat
terkonesi dengan Wifi ataupun hotspot.
2. Telah berhasil dirancang suatu sistem dengan memanfaatkan dari perluasan
aplikasi teknolgi IoT dapat menghidupkan serta mematikan lampu rumah
secara praktis.
5.2 Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebaiknya penelitian selanjutnya dilakukan dengan meminimalisir
penggunaan kabel pada rancangan alat.
2. Sebaiknya penelitian selanjutnya dapat mengontrol dan memonitoring
lampu seluruh ruangan pada rumah.
DAFTAR PUSTAKA
Yasir, M. 2019. Rancang Bangun Sistem Pemantauan dan Pengendalian Suhu dan
Kelembaban pada Media Tumbuh Jamur Berbasis
IOT.[Skripsi].Medan.Universitas Sumatera Utara.Program Sarjana.
Https://id.wikipedia.org/wiki/Adaptor. [01 Februari 2021].
Http://sentroino.blogspot.com/2015/12/measuring-ac-voltage-using-arduino.html [18
Maret 2021].
Https://www.mitra-led.com/news/10/Definisi-Lampu-Jenis-Jenis-dan-Fungsinya [01
Februari 2021].
Https://www.nyebarilmu.com/pengenalan-tentang-modul-wifi-wemos-d1-mini-
esp8266/ [01Februari 2021].
LAMPIRAN
Lampiran : Gambar
1. Gambar Rangkaian Keseluruhan Sistem