Diajukan Oleh:
i
ii
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur, dan atas segala rahmat yang
dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada penulis. Puji syukur yang
tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang mengabulkan segala doa.
Karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka Tugas akhir ini dapat
selesai pada waktunya.
Oleh karena itu, dengan rasa hormat dan bahagia saya persembahkan
tugas akhir ini kepada:
1. Untuk Orang tua tersayang, teruntuk Alm. Ayah saya dan ibu saya
yang terkasih. Saya Jesika mempersembahkan karya kecil ini
sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada ibu yang telah mendukung dan mendoakan saya
hingga saat ini. Saya juga ingin mengucapakan terimakasih kepada
Alm. Ayah saya, meskipun sekarang sudah berada di tempat yang
lebih baik. Terimalah persembahan bakti dan cinta ku ini.
iv
5. Mark Lee yang selalu ada untuk saya, memberikan motivasi kepada
saya dan mengajarkan saya untuk tidak menyerah. Terimakasih
karena telah menjadi inspirasi dalam pembuatan laporan tugas
akhir ini. Mark pernah bilang “Bukan Tuhan tidak tahu sedihmu, tapi
Tuhan tahu kamu kuat”. Terimakasih mark lee.
6. Lee Jeno dan Park Chanyeol yang selalu ada untuk saya, selalu
setia mendengarkan keluh kesah saya dari DM Instagram. Selalu
memberikan semangat kepada saya melalui Aplikasi Bubble. Saya
ucapkan terimakasih, dan saya harap di kesempatan lain kita dapat
bertemu.
Yesaya 60:22
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Adapun laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan maksud dan tujuan
untuk memenuhi salah satu syarat akademik bagi seluruh mahasiswa
progam studi Teknik Telekomunikasi di Politeknik Negeri Medan untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma 3 Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang selalu memberikan kesehatan dan kekuatan agar dapat
menyelesaikan tugas akhir. Ucapan terimakasih penulis tujukan juga
kepada:
1. Bapak Abdul Rahman, S. E. Ak., M. Si., selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
2. Ibu Dr. Afritha Amelia, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politenkik Negeri Medan.
3. Bapak Muhammad Rusdi, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan.
4. Ibu Ir. Rina Anugrahwaty, M.T., selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan ilmu, arahan, saran, motivasi dan telah memberikan
waktunya untuk penulis menyelesaikan tugas akhir.
5. Seluruh dosen, staff akademik dan administrasi Program Studi Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
6. Teristimewa untuk Ibu dan adik yang telah mencurahkan cinta dan
kasih sayangnya kepada Penulis serta dukungan moral maupun
viii
material.
7. Teman-teman kampus Program Studi Teknik Telekomunikasi terutama
angkatan 20 terkhusus kelas Tk-6c yang telah memberikan dukungan
kepada penulis.
NIM. 2005062035
ix
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ORISINALITAS i
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PERSEMBAHAN iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Laporan Akhir 3
1.5 Manfaat Laporan Akhir 3
1.6 Sistematika Laporan 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Penelitian Terdahulu 5
2.2 Landasan Teori 6
2.2.1 Wemos D1 Mini 6
x
2.2.7 Aplikasi Blynk 21
3.3.3 Flowchart 36
4.2 Pembahasan 68
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 70
5.1 Simpulan 70
5.2 Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 72
LAMPIRAN 73
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1 Alat 25
Tabel 3. 2 Bahan dan komponen 26
Tabel 3. 3 Aplikasi Software 34
Tabel 3. 4 Saat ada gerakan 58
Tabel 3. 5 Sudah tidak ada gerakan 58
Tabel 3. 6 Tegangan power supply 59
Tabel 3. 7 Tegangan Module regulator 60
Tabel 4. 1 Data pengeluaran Uji coba dengan keterangan………...……………..65
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
Gambar 3. 12 Uji coba 3 54
Gambar 3. 13 Uji coba 4 55
Gambar 3. 14 Uji coba 5 56
Gambar 3. 15 Uji coba 6 57
Gambar 4. 1 Rangkaian komponen………….................……………………………………61
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
daya seperti air dan listrik dapat dilakukan. salah satunya dengan
menerapkan sistem smart building . Smart building merupakan sebuah
konsep teknologi otomatis pada bangunan yang dapat memberikan
kenyamanan serta efisiensi bagi penghuni. Selain itu teknologi otomatis ini
dapat meminimalisir penggunaan sumber energi dari sebuah gedung dengan
baik. Atas dasar hal tersebut, perlu adanya sebuah pembaharuan sistem
toilet dari konvensional ke konsep smart building yaitu smart toilet . Dimana
sistem smart toilet ini akan dipadukan/ diinetgrasikan dengan konsep IOT,
untuk mempermudah pemantauan baik dari jarak dekat maupun jauh.
Dengan memanfaatkan sensor PIR dan flowmeter. Toilet yang mulanya serba
manual, diubah menjadi otomatis dan dapat dimonitoring penggunaannya
melalui Aplikasi Blynk di Smartphone. Atas dasar uraian tersebut maka dipilih
judul untuk Tugas Akhir mengenai “ Rancang Bangun Sistem Smart Toilet
Menggunakan Mikrokontoler WEMOS D1 MINI BerbasisInternet Of Things ”.
Adapun batasan masalah dalam laporan akhir ini berguna agar penulisan
lebih terarah dan tidak menyebar dari topik masalah. Batasan masalah yang
dibahas dalam laporan akhir ini adalah
2
2. Sistem yang digunakan hanya dibuat untuk satu ruangan, yaitu toilet.
3. Menghidupkan lampu dan menyalakan kran air secara otomatis
1. Bagi Mahasiswa
Manfaat yang di harapkan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan smart
toilet menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Mini berbasis internet of
things.
3
untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan masyarakat.
3. Bagi Pembaca
Manfaat bagi kalangan pembaca yang diharapkan dari penulisan
laporan akhir ini adalah dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan sistematika
penulisan.
4
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini yang akan dibahas adalah hasil dari analisa rangkaian
dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang
akan digunakan untuk mengaktifakn rangkaian, penjelasan mengenai
program yang akan diisikan.
BAB V PENUTUP
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian lainnya dilakukan oleh Maulida Nurita Sari, dkk pada tahun 2021.
Judul penelitian tersebut adalah “Smart Toilet Dilengkapi Sistem
Pemantauan Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis menghasilkan
sebuah system dengan menggunakan sensor PIR dan ESP8266 sebagai alat
pendeteksi dan pengendali system. Alat tersebut secara otomatis akan
terhubung ke website sebagai wadah untuk tempat memantau lampu dan
juga kran air di toilet.
6
dan menggunakan konsep Internet Of Things sebagai media pemantauan
data atau keluaran.
2.2Landasan Teori
7
dokumentasi, contoh proyek, dan sumber daya online yang tersedia
untuk membantu pengguna memulai dan mengembangkan proyek-
proyek dengan WEMOS D1 MINI.
8
Penjelasan bagian-bagian diatas adalah :
Selain itu, pin WeMos D1 mini juga memiliki fungsi yang lain, yang
disebut pin GPIO, I2C, dan SPI.
9
Gambar 2. 2 Fungsi bagian-bagian Wemos
10
1. Pemrograman: WEMOS D1 MINI dapat diprogram
menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan
menggunakan platform Arduino IDE atau lingkungan
pemrograman ESP8266 yang lebih khusus. Anda dapat menulis
kode program untuk mengendalikan berbagai fungsi dan
perangkat terhubung ke papan ini.
2. Penghubungan perangkat keras: WEMOS D1 MINI memiliki pin
I/O digital dan analog yang dapat digunakan untuk
menghubungkan sensor, aktuator, dan perangkat keras lainnya.
Anda dapat menggunakan jumper kabel atau solder untuk
menghubungkan perangkat-perangkat ini ke pin yang sesuai di
papan.
3. WiFi: WEMOS D1 MINI memiliki modul ESP8266 yang
mendukung koneksi WiFi. Anda dapat menggunakan
perpustakaan atau API yang sesuai dalam bahasa
pemrograman Anda untuk terhubung ke jaringan WiFi yang ada.
Setelah terhubung, Anda dapat mentransfer data melalui
protokol TCP/IP, HTTP, atau MQTT.
4. Komunikasi jaringan: Dengan menggunakan koneksi WiFi,
WEMOS D1 MINI dapat berkomunikasi dengan perangkat lain
dalam jaringan. Misalnya, Anda dapat mengirim dan menerima
data dari server web, mengendalikan perangkat IoT lainnya
yang terhubung ke jaringan yang sama, atau mengirim data ke
layanan cloud.
5. Interaksi dengan perangkat keras: Setelah menghubungkan
perangkat keras ke WEMOS D1 MINI, Anda dapat menggunakan
kode program untuk mengendalikan perangkat-perangkat
tersebut. Misalnya, Anda dapat membaca nilai dari sensor suhu
dan kelembaban, menggerakkan motor servo, atau mengontrol
LED.
6. Catu daya: WEMOS D1 MINI dapat diberi daya melalui port USB
atau melalui pin Vin dan GND. Pastikan untuk memberikan catu
11
daya yang sesuai sesuai dengan kebutuhan perangkat keras
yang terhubung ke papan.
Setiap kali ada obyek yang memiliki suhu panas, misalnya manusia
melewati bidang jangkauan sensor PIR, maka sensor akan mendeteksi
kemunculan obyek tersebut. Sinar inframerah yang dideteksi oleh
sensor akan diubah oleh sensor menjadi sinyal listrik yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan alarm atau sistem peringatan lainnya.
12
Pyroelectric, filter dan lensa fresnel.
13
inframerah berjenis pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda
diatas nol mutlak. Pancaran sinar inframerah kemudian ditangkap oleh
pyroelectric yang merupakan bagian terpenting dari sensor PIR yang
kemudian material pyroelectric membangkitkan muatan listrik sebagai
respon terhadap energi termal yang mengalir melalui material tersebut.
Flow meter adalah alat pengukur debit aliran fluida yang bisa
berupa cairan maupun gas. (Fluida adalah zat yang dapat mengalir).
Debit aliran adalah jumlah volume atau massa suatu fluida yang
mengalir melalui titik tertentu selama waktu tertentu. Contohnya adalah
ketika Anda membuka keran air. Dalam 10 detik, air yang mengalir
keluar dari keran sebanyak 10 gelas. Itu berarti debit aliran air melalui
keran tersebut sebesar 1 gelas atau sekitar 200 ml/detik. Jadi, alat ukur
aliran mampu menampilkan hasil tersebut secara otomatis tanpa Anda
perlu menampung dan mengukur jumlah fluida tersebut.
2. Air bersih: mengukur debit air dan jumlah air yang terpakai,
pasien,
6. dan banyak lagi lainnya.
14
Ada beberapa prinsip dan cara kerja dari sensor flowmeter yaitu
sebagai berikut:
1. Velocity flowmeter
Velocity Flowmeters menggunakan teknik yang mengukur
kecepatan (v) dari aliran yang dikalkulasikan dengan luasan
penanpang jalur aliran guna mendapatkan flow rate. Prinsip ini
mensyaratkan aliran yang mempunyai karakter laminer. Dengan
karakteristik seperti ini dituntut adanya kepadatan dari liquid
dalam artian dalam pipa diharuskan terisi penuh oleh liquid.
3. Mass flowmeter
Perhitungan mass pada aliran massa sering dihitung dari
output flow meter volumetrik dan densitimeter. Density diukur
secara langsung, atau dihitung menggunakan output dari
temperature dan pressure aliran. Pengukuran massa aliran
berdasarkan volumetrik tidak terlalu akurat.
Hal ini dikarenakan hubungan perubahan antara pressure dan
temperature yang tidak stabil membuat density tidak pasti
sehingga akurasinya diragukan. Fungsi flowmeter pada jenis ini
adalah untuk menghitung mass suatu fluida yang bergerak
dinamis agar lebih akurat dan efisien.
4. Inferential flowmeter
Flow Meter ini tidak mengukur volume, kecepatan ataupun
massa, tetapi mengukur aliran dengan menyimpulkan nilainya dari
parameter lain yang diukur seperti karena perbedaan pressure
15
ataupun posisi luasan area dari sensor.
5. Differential pressure flowmeter
Prinsip operasi Differential Pressure Flowmeters (DP
Flowmeters) di dasarkan pada persamaan Bernoulli yang
menguraikan hubungan antara tekanan dan kecepatan pada suatu
aliran fluida. Alat ini memandu aliran ke dalam suatu penghalang
aliran (yang mempunyai lubang dengan diameter yang berbeda
dengan diameter pipa), sehingga menyebabkan perubahan
kecepatan aliran (flow velocity) dan tekanan (pressure) antara sisi
upstream dan downstream dari penghalang.
16
Gambar 2. 5 Positive Displacement flowmeter
17
Gambar 2. 6 Mass flowmeter
18
Gambar 2. 8 Differential pressure flowmeter
Water Pump/ pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari
tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi.
Pada darsarnya water pump sama dengan motor DC pada umumnya,
hanya saja sudah di-packing sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan di dalam air. Pada tugas akhir ini digunakan water pump DC
12 volt untuk menyemprotkan air. Berikut ini gambar dari water pump
12 volt.
19
Gambar 2. 9 Mini water pump
20
Gambar 2. 10 Simbol relay
21
1. Amarture merupakan tuas logam yang dapat naik turun. Tuas
akan turun jika tertarik oleh magnet feromagnetik
(elektromagnbetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan
feromagnetik sudah hilang.
2. Spring merupakan pegas (per) yang fungsinya sebagai penarik
tuas. Ketika sifat kemagnetan feromagnetik hilang, maka
berfungsi untuk menarik tuas ke atas.
3. Shading call berfungsi untuk pengaman arus AC dari listrik PLN
yang tersambung dari C (contact).
4. NC contact, NC singkatan dari Normally close merupakan
kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber
(kontak inti c) ketika posisi off.
5. NO contact dimana NO merupakan singkatan dari Normally
open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber
(kontak inti, c) ketika posisi on.
6. Electromagnet merupakan kabel lilitan yang membelit logam
feromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatnya
sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus
listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus.
7. Aplikasi rangkaian pemicu relay, adalah rangkaian/alat yang
akan memicu relay untuk menjadi in ktika situasi/kondisi
tertentu. Rangkaian pemicu biasanya memiliki sensor atau
tangkaian timer (memanfaatkan time delay). Rangkaian yang
menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor
cahaya, sensor arus, dll. Sedangkan rangkaian timer misalnya
pada mesin cuci, timer TV, dll.
22
Gambar 2. 12 Fisik Relay
23
sedangkan switching regulator mengubah tegangan input
menjadi gelombang atau pulsa yang disesuaikan untuk
memberikan tegangan output yang diinginkan.
2. Module Regulator Arus (Current Regulator): Module regulator
arus mengatur arus listrik dalam suatu sistem. Modul ini dapat
digunakan untuk membatasi arus maksimum yang mengalir
melalui suatu beban atau perangkat.
3. Module Regulator PWM (Pulse Width Modulation): Module
regulator PWM mengatur tegangan atau arus dengan
menggunakan teknik modulasi lebar pulsa. Dalam pengaturan
ini, durasi pulsa sinyal dikendalikan untuk mengatur tegangan
atau arus output secara proporsional.
4. Module Regulator Buck-Boost: Module regulator buck-boost
adalah jenis switching regulator yang memungkinkan
penurunan atau peningkatan tegangan output terhadap
tegangan input. Modul ini dapat digunakan untuk
mempertahankan tegangan yang stabil saat tegangan input
berfluktuasi.
5. Module Regulator Konstan Arus (Constant Current Regulator):
Module regulator konstan arus mengatur arus output untuk
mempertahankan tingkat arus yang konstan tanpa
memperhatikan fluktuasi resistansi beban.
24
Gambar 2. 13 Module regulator
25
Gambar 2. 14 Logo Blynk
26
4. Blynk App: Blynk App adalah aplikasi seluler yang tersedia untuk
platform iOS dan Android. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat
membuat antarmuka pengguna kustom untuk mengontrol
perangkat IoT dan menerima pembaruan dari perangkat
tersebut. Aplikasi Blynk memungkinkan pengguna untuk
membuat tombol, slider, grafik, tampilan data, dan elemen
interaktif lainnya yang terhubung ke perangkat.
5. Virtual Pin: Blynk menggunakan konsep "Virtual Pin" untuk
menghubungkan perangkat fisik dengan elemen UI di aplikasi
Blynk. Virtual Pin adalah pengganti variabel yang dapat
dikendalikan melalui aplikasi dan dikirimkan ke mikrokontroler.
Misalnya, Anda dapat menghubungkan tombol di aplikasi Blynk
dengan Virtual Pin dan memprogram mikrokontroler untuk
merespons perubahan pada pin tersebut.
6. Blynk Server: Blynk Server adalah komponen inti dari platform
Blynk. Server ini bertindak sebagai perantara antara aplikasi
Blynk, perangkat IoT, dan protokol komunikasi yang digunakan.
Blynk Server menyimpan konfigurasi proyek dan pengaturan
perangkat, serta memfasilitasi komunikasi antara semua
komponen.
7. Blynk Library: Blynk menyediakan library yang dapat diunduh
untuk berbagai platform mikrokontroler, seperti Arduino dan
Raspberry Pi. Library ini memudahkan pengembang dalam
mengintegrasikan perangkat mereka dengan platform Blynk.
27
Arduino yang dapat di unduh dari google melalui pc atau laptop masing-
masing.
28
Gambar 2. 16 Fisik Lampu
29
berapapun jauhnya.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1.1 Alat
Berikut alat-alat yang digunakan dalam pembuatan system smart
home:
Tabel 3. 1 Alat
1. Solder 1
2. Obeng 1
3. Gunting 1
4. Selotip 1
5. Penggaris 1
6. Smartphone 1
30
7. laptop 1
8. Tang potong 1
9. Timah 1
1. Modul Relay 1
2. Waterflow sensor 1
7. Lampu 20WAC 1
9. Pompa air 1
31
3.2Metode pengumpulan data
3.3Langkah Perancangan
32
koneksi Wifi dan aplikasi Blynk di smartphone kita dapat memonitoring
iot dari smartphone masing masing. Defenisi Iot sendiri adalah konsep
di mana berbagai perangkat bersensor saling terhubung melalui internet
untuk mengumpulkan dan mentransfer data. Kegiatan tersebut
dilakukan tanpa bantuan komputer dan manusia.
Adapaun fungsi dari setiap diagram blok diatas adalah sebagai berikut:
33
diprogram menggunakan Arduino IDE, yang memungkinkan
para pengembang untuk menggunakan bahasa pemrograman
yang mudah dipahami dan memiliki dukungan yang luas.
2. SENSOR PIR (Passive Infrared) adalah jenis sensor yang
digunakan untuk mendeteksi perubahan radiasi inframerah
yang dihasilkan oleh objek yang bergerak di sekitarnya. Perinsip
kerja sensor PIR didasarkan pada perbedaan suhu antara objek
yang diam dan objek yang bergerak. Sensor PIR terdiri dari
lensa khusus yang memfokuskan radiasi inframerah dari
lingkungan sekitar. Sensor PIR biasanya memiliki beberapa
pengaturan sensitivitas yang dapat disesuaikan, jangkauan
deteksi, dan waktu tunda untuk menghindari false positive
(deteksi palsu) dan meningkatkan akurasi.
3. SENSOR WATERFLOW adalah sebuah sensor yang digunakan
untuk mendeteksi aliran air dalam sistem. Sensor ini biasanya
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengukuran aliran air,
pengawasan konsumsi air, pemantauan kebocoran, dan
pengendalian aliran air.
4. RELAY adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan
untuk mengendalikan sirkuit listrik lainnya. Fungsinya mirip
dengan sebuah saklar (switch), tetapi relay menggunakan sinyal
listrik untuk mengoperasikannya. Relay dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi untuk mengontrol daya listrik yang lebih besar
atau mengisolasi sirkuit kontrol dari beban yang diatur.
5. LAMPU adalah perangkat penerangan yang menghasilkan
cahaya. Lampu menggunakan berbagai jenis teknologi untuk
menghasilkan cahaya, seperti filamen pijar, lampu neon, lampu
fluoresen, lampu LED, dan sebagainya. Lampu digunakan dalam
berbagai aplikasi untuk memberikan pencahayaan, baik di
dalam rumah, gedung, kendaraan, atau ruang publik.
6. POMPA AIR adalah sebuah perangkat (kecil) yang dirancang
untuk mengambil air dari sumber air tertentu dan memompanya
34
ke tempat yang diinginkan. Pompa air mini biasanya digunakan
dalam situasi di mana pompa air besar tidak praktis atau tidak
diperlukan. Pompa air mini biasanya dirancang agar portabel,
efisien, dan mudah digunakan. Mereka sering menggunakan
daya baterai atau energi listrik yang rendah.
7. WIFI adalah sebuah teknologi nirkabel yang memungkinkan
perangkat elektronik untuk terhubung ke jaringan internet dan
berkomunikasi antara satu sama lain secara nirkabel.
35
Gambar 3. 2 Rangkaian Smart Toilet
Gambar diatas merupakan gambar rangkaian keseluruhan
sistem smart toilet, pada gambar diatas sumber input sensor yang
digunakan berjumlah 3 sensor. Ada 2 sensor pir dan1 buah sensor
flowmeter, selain itu terdapat juga 2 buah output relay. Jenis Output
relay yang pertama adalah relay yang digunakan dengan beban
pompa air dan output relay yang kedua dengan beban lampu.
Adapun penjelasan dari masing masing komponen diatas adalah
sebagai berikut:
36
2. Perancangan rangkaian waterflowsensor
37
lebih aman. Relay akan dikendalikan oleh Wemos D1 Mini,
dimana jika sinyal yang diterima oleh relay adalah sinyal low
keadaan relay akan menyala. Sedangkan jika relay menerima
sinyal High maka keadaan relay akan kembali padam. Kedua
relay tersebut terhubung ke wemos d1 mini, untuk relay dengan
beban pompa air terhubung pada pin D6. Sedangkan relay
untuk mengendalikan beban lampu yang terhubung ke pin D5.
38
hingga 3A.
39
oleh Wemos D1 Mini pada pin D1, ketika Wemos mendeteksi
logika High maka Wemos akan mengirimkan logika low ke pin
D5 untuk menyalakan relay dan menghidupkan lampu. Output
pada sensor pir besar akan bertahan dengan status high
selama beberapa detik, sehingga lampu juga akan menyala
selama sensor pir masih mendeteksi gerakan.
40
Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pembuatan sistem smart
toilet dapat dilihat pada table berikut
Tabel 3. 3 AplikasiSoftware
3.3.3 Flowchart
Bentuk flowchart dapat dilihat sebagai berikut
START
INIT AWAL
HITUNG WAKTU
41
MATIKAN POMPA HITUNG DEBIT AIR DAN
WAKTU PEMAKAIAN
POMPA
END
Gambar 3. 8 Flowchart
42
dikonversikan ke satuan liter untuk debit air dan KWH untuk daya listrik,
hasil konversi akan dikirim ke smartphone menggunakan aplikasi
BLYNK.
if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){
Serial.println("PIR 2 Aktif");
}
delay(1000);
}
#include <Arduino.h>
#include <FlowSensor.h>
#define type YFS201
#define pin D2
FlowSensor Sensor(type, pin);
unsigned long timebefore = 0;
unsigned long reset = 0;
void IRAM_ATTR count()
43
{
Sensor.count();
}
void setup() {
Serial.begin(9600);
Sensor.begin(count);
}
void loop() {
if (millis() - timebefore >= 1000)
{
Sensor.read();
Serial.print("Flow rate (L/minute) : ");
Serial.println(Sensor.getFlowRate_m());
Serial.print("Volume (L) : ");
Serial.println(Sensor.getVolume());
timebefore = millis();
}
if (millis() - reset >= 60000)
{
Sensor.resetVolume();
reset = millis();
}
}
void setup() {
pinMode(pinRlyLampu, OUTPUT);
pinMode(pinRlyPompa, OUTPUT);
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF);
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
}
void loop() {
digitalWrite(pinRlyLampu, ON); delay(1000);
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF); delay(1000);
44
digitalWrite(pinRlyPompa, ON); delay(1000);
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF); delay(1000);
}
void KranOtomatis(){
45
if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){
cntPompa = 10;
}
if(cntPompa > 0){
digitalWrite(pinRlyPompa, ON);
led2.on();
cntPompa -= 1;
Serial.println("cntPompa:" + String(cntPompa));
cntTimePump++;
}else{
if(digitalRead(pinRlyPompa) == 0){
timeOnPump+= cntTimePump;
cntTimePump = 0;
Serial.println("timeOnPump:" + String(timeOnPump));
EEPROM.put(4, timeOnPump);
EEPROM.commit();
Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal());
}
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
led2.off();
}
}
#include <ESP8266WiFi.h>
#include <BlynkSimpleEsp8266.h>
#include <Arduino.h>
#include <FlowSensor.h>
#include <ESP_EEPROM.h>
46
// Deklarasi daya beban
// koneksi internet
// Variabel umum
47
unsigned long reset = 0;
int cntLamp,cntPompa,cntWater;
long tmrSensor;
float waterVolume,waterVol;
float waterKubik;
WidgetLED led1(V2);
WidgetLED led2(V3);
Sensor.count();
48
void setup() {
Sensor.begin(count);
EEPROM.begin(16);
Serial.begin(9600);
delay(100);
Serial.println("START");
EEPROM.put(0, timeOnLamp);
EEPROM.put(4, timeOnPump);
EEPROM.put(8, waterVolume);
EEPROM.commit();
EEPROM.get(0, timeOnLamp);
EEPROM.get(4, timeOnPump);
EEPROM.get(8, waterVolume);
pinMode(pinPirPompa, INPUT_PULLUP);
pinMode(pinPirLampu, INPUT_PULLUP);
49
pinMode(pinRlyLampu, OUTPUT);
pinMode(pinRlyPompa, OUTPUT);
delay(100);
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF);
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
delay(100);
Blynk.virtualWrite(V0, waterKubik);
//Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal());
dayaTotal();
Blynk.logEvent("notif","DEVICE STARTING");
void loop() {
Blynk.run();
LampuOtomatis();
KranOtomatis();
tmrSensor = millis();
50
}
SensorFlowMeter();
void SensorFlowMeter() {
Sensor.read();
Serial.print(waterRate);
Serial.println(Sensor.getVolume());
cntWater++;
cntWater = 0;
51
Serial.print(waterVolume);
Serial.println(waterKubik);
EEPROM.commit();
timebefore = millis();
void LampuOtomatis() {
cntLamp = 10;
52
}
}else{
cntTimeLamp = 0;
Serial.println("timeOnLamp:" + String(timeOnLamp));
//EEPROM.put(4, timeOnPump);
EEPROM.commit();
dayaTotal();
//Blynk.logEvent("notif",dayaTotal());
53
}
void KranOtomatis(){
if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){
cntPompa = 10;
digitalWrite(pinRlyPompa, ON);
led2.on();
cntPompa -= 1;
Serial.println("cntPompa:" + String(cntPompa));
cntTimePump++;
}else{
if(digitalRead(pinRlyPompa) == 0){
timeOnPump+= cntTimePump;
cntTimePump = 0;
Serial.println("timeOnPump:" + String(timeOnPump));
//EEPROM.put(0, timeOnLamp);
EEPROM.put(4, timeOnPump);
EEPROM.commit();
dayaTotal();
54
//Blynk.logEvent("notif",dayaTotal());
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
led2.off();
//float dayaTotal(){
void dayaTotal(){
Blynk.virtualWrite(V4, biayaListrik);
Blynk.virtualWrite(V1,ttl );
55
Serial.println(" dayaTotal : " + String(wLamp + wPump));
56
57
Gambar 3. 9 Menu tampilan layar
58
Gambar 3. 10 uji coba 1
59
Gambar 3. 11 Uji coba 2
60
Gambar 3. 12 Uji coba 3
61
Gambar 3. 13 Uji coba 4
62
Gambar 3. 14 Uji coba 5
63
Gambar 3. 15 Uji coba 6
3.4.1 Mengukur Delay pengiriman notifikasi ke BLYNK
Pada saat sensor pir mendeteksi objek, Mikrokontroler Wemos D1
Mini akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi Blynk yang ada di
smartphone. Pengiriman notifikasi ke aplikasi Blynk memerlukan Delay
agar data terkirim ke aplikasi Blynk yang ada di smartphone. Untuk itu
penulis menghitung delay yang terjadi, berikut hasil perhitungan delay
saat sensor pir mendeteksi adanya gerakan.
Tabel 3. 4 Saat ada gerakan
No. Percobaan dengan kondisi LED LED Pompa Delay
ada gerakan Lampu
64
7. Percobaan 7 ON OFF 10 detik
65
Tabel 3. 7 Tegangan Module regulator
66
program yang telah dibuat pada aplikasi Arduino IDE.
Pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem smart toilet
yang telah dibuat dapat berjalan dengan semsestinya dan untuk
mengantisipasi kerusakan pada komponen yang digunakan. Setelah
melakukan pengujian alat secara menyeluruh, penulis dapat mencatat hasil
dari pengujian yang telah dilakukan.
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Hasil
67
Gambar diatas menunjukkan rangkaian komponen yang sudah
dirakit.
4.1.2 Rangkaian perangkat keras
Berikut adalah rangkaian perangkat keras yang dapat dilihat
sebagai berikut
68
Gambar 4. 2 Tampak belakang
69
Gambar 4. 4 Tampak depan
70
Gambar 4. 5 Lampu otomatis
71
Gambar 4. 6 Desain kerangka besi
72
(Menit) Air (M3) lampu (Kwh)
73
5. 15-20 (Menit) 0,015 0,65
74
14. 14 100 cm 51,14o ON
15. 15 140 cm 67,58o ON
16. 16 200 cm 87,2o OFF
4.2Pembahasan
Pada table 4.1 dan 4.2 kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali. Pada
percobaan pertama waktu yang kami gunakan adalah 3 menit, dengan
keterangan untuk cuci tangan dan biaya yang diperoleh adalah Rp. 1.118,14.
Untuk percobaan kedua waktu yang kami gunakan dalah 6 menit, dengan
keterangan untuk Buang air kecil dan biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp.
2.576,02. Untuk percobaan 3 kami menggunakan waktu 8 menit, dengan
keterangan untuk buang air besar dan biaya yang harus dikeluarkan adalah
2.369,05. Untuk percobaan ke 4 kami menghabiskan waktu sekitar 10 menit,
dengan keterangan untuk cuci piring dan biaya yang harus dikeluarkan
adalah Rp. 6.769,65. Untuk percobaan ke 5 kami menggunakan waktu 15
menit, dengan keterangan untuk mandi dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp.
14.022,71.
Pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 kami menghitung jumlah pengeluaran air dan
lampu serta biaya pengeluaran air dan lampu. Disesuaikan dengan variasi
waktu yang telah kami uji coba. Dimana untuk data pengeluaran air kami
buat dengan penyesuaiaan PDAM TIRTANADI. Setiap m3 dihitung Rp. 4500
75
sedangkan untuk pengeluaran air kami menghitung dengan Satuan KWH.
Dimana harag per KWH yaitu Rp. 1444,70. Dari tabel kita bisa mengetahui
berapa biaya yang akan dikeluarkan dan hasil uji data telah dibuat langsung
dari program.
76
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
1. Perinsip kerja dari alat yang dirancang adalah ketika sensor pir
mendeteksi adanya gerakan dari objek, maka data akan dikirim ke
Mikrokontroler Wemos D1 Mini. Lalu setelah itu data akan dikirim
ke relay, dimana relay yang digunakan adalah relat Aktif Low. Jika
kondisi Low maka lampu / kran akan menyala. Wemos juga akan
mengirim data ke aplikasi Blynk di smartphone menggunakan
koneksi Wi-FI. Maka kita dapat memonitoring keadaan toilet
melalui aplikasi dismartphone kita.
2. Wemos D1 Mini memiliki jarak konektivitas Wi-Fi berkisar antara
50 meter. Sensor pir memiliki jarak deteksi kurang lebih 7 meter
dengan sudut hanya mencapai 87,2o.
3. Kita dapat mengetahui berapa biaya pengeluaran yang kita
keluarkan, dengan menggunakan konsep smart toilet. Untuk
harga, kita dapat menyesuaikan pada program yang telah kita
buat.
4. Untuk harga air perhitungan kami yaitu dengan satuan m3, yaitu
Rp. 4500 disesuaikan dengan PDAM TIRTANADI. Dan untuk
hargak listrik kami menyesuaikannya dengan golongan rumah
tangga 1300 VA, dimana dihitung per KWH Rp. 1444.70.
5. Power supply yang digunakan berfungsi untuk mencatu seluruh
rangkaian, dengan menyambungkan ke modul regulator LM2596
yang fungsinya untuk menurunkan tegangan dari 12VDC ke 5VDC.
6. Smart toilet dilengkapi dengan sistem berbasis internet of thing,
dimana aplikasi yang digunakan adalah aplikasi Blynk yang ada di
smartphone. Semua bagian dari smart toilet dapat difungsikan
dengan baik.
77
5.2Saran
78
DAFTAR PUSTAKA
Mahfudli, M., & Khoiriyah, L. (2019). Rancang Bangun Sistem Toilet Cerdas
dengan Deteksi Pemakaian Air Berbasis Internet of Things (IoT).
Azis, A., Pratiwi, S., & Cahyono, S. A. (2019). Pengembangan Sistem
Kontrol Lampu Ruangan Berbasis IoT Menggunakan Wemos D1
Mini. Jurnal Teknik Elektro.
Fauzan, R., & Abdulah, A. (2020). Penerapan Wemos D1 Mini sebagai
Pengendali Sistem Penerangan Ruangan Berbasis IoT. Jurnal
Ilmiah Teknik Elektro dan Informatika (JITEKI).
Nugroho, A., & Ginting, E. M. (2020). Pemrograman Mikrokontroler Arduino
dengan Arduino IDE. Bandung: Informatika.
Ramadhan, A., & Nugroho, A. (2020). Rancang Bangun Sistem
Pengendalian Lampu Ruangan dengan Sensor PIR (Passive
Infrared). Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
(JNTETI).
Setiawan, R., & Ginting, A. (2019). Rancang Bangun Sistem Pengendalian
Lampu Ruangan Berbasis Sensor PIR (Passive Infrared)
menggunakan Mikrokontroler Arduino. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer Terapan.
79
Fathurahman, A., & Muliana, I. (2021). Rancang Bangun Alat Pengukur
Debit Air Menggunakan Sensor Flowmeter Tipe Turbine. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni.
Martono, M., & Prasetiyo, Y. (2020). Pemanfaatan Sensor Flowmeter Pada
Sistem Pengukuran Aliran Air. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi (JNTETI).
LAMPIRAN
80
81
82
83
84
85
BIODATA PENULIS
LAPORAN AKHIR
2. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tempat Tahun
Pendidikan Ijazah
86
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan
87