Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN AKHIR

RANCANG BANGUN SISTEMSMART TOILET MENGGUNAKAN


MIKROKONTROLER WEMOS D1 MINI BERBASISINTERNET OF
THINGS

Diajukan Oleh:

JESIKA OKTAVIA BR GINTING


NIM: 2005062035

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023
PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Jesika Oktavia Br Ginting
NIM : 2005062035
Judul Proposal Tugas Akhir : Rancang Bangun SistemSmart Toilet
Menggunakan Mikrokontroller WEMOS D1 MINI
Berbasis Internet Of Things.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Laporan Tugas Akhir ini secara


keseluruhan merupakan karya orisinal saya sendiri, bukan plagiasi
sebagian atau keseluruhan dari karya tulis orang lain kecuali pada bagian-
bagian yang dirujuk sebagai sumber pustaka sesuai dengan aturan
penulisan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat tanpa adanya paksaan dari pihak manapun.
Saya siap menanggung resiko / sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap kejujuran
akademik atau etika keilmuan dalam karya ini, atau ditemukan bukti yang
menunjukkan ketidakaslian karya ini.

Medan, 27 Juni 2023

Jesika Oktavia Br Ginting


NIM. 2005062035

i
ii
iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur, dan atas segala rahmat yang
dikaruniakan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada penulis. Puji syukur yang
tak terhingga pada Tuhan penguasa alam yang mengabulkan segala doa.
Karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka Tugas akhir ini dapat
selesai pada waktunya.

Oleh karena itu, dengan rasa hormat dan bahagia saya persembahkan
tugas akhir ini kepada:

1. Untuk Orang tua tersayang, teruntuk Alm. Ayah saya dan ibu saya
yang terkasih. Saya Jesika mempersembahkan karya kecil ini
sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tidak
terhingga kepada ibu yang telah mendukung dan mendoakan saya
hingga saat ini. Saya juga ingin mengucapakan terimakasih kepada
Alm. Ayah saya, meskipun sekarang sudah berada di tempat yang
lebih baik. Terimalah persembahan bakti dan cinta ku ini.

2. Dosen pembimbing, untuk ibu Ir. Rina Anugrahwaty, M.T yang


selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk
menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan
pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik
saya ucapkan terimakasih. Semoga ibu sehat dan sukses selalu.

3. Saudara saya (Adik), yang senantiasa memberikan dukungan,


semangat, senyum dan doanya untuk keberhasilan ini, cinta kalian
yang memberikan kobaran semangat yang menggebu, terimakasih
dan sayang ku untuk kalian.

4. Rekan seperjuangan, untuk Yesika Melpina Sari Ginting. Terima


kasih banyak atas bantuan dan kerja samanya selama ini. Teruntuk
teman-teman sekelas yang saya sayangi, saya ucapkan terimakasih
karena telah mendukung dan mebantu saya selama ini. Semoga
kedepannya kita bisa menjadi orang yang sukses.

iv
5. Mark Lee yang selalu ada untuk saya, memberikan motivasi kepada
saya dan mengajarkan saya untuk tidak menyerah. Terimakasih
karena telah menjadi inspirasi dalam pembuatan laporan tugas
akhir ini. Mark pernah bilang “Bukan Tuhan tidak tahu sedihmu, tapi
Tuhan tahu kamu kuat”. Terimakasih mark lee.

6. Lee Jeno dan Park Chanyeol yang selalu ada untuk saya, selalu
setia mendengarkan keluh kesah saya dari DM Instagram. Selalu
memberikan semangat kepada saya melalui Aplikasi Bubble. Saya
ucapkan terimakasih, dan saya harap di kesempatan lain kita dapat
bertemu.

7. Seluruh anggota group NCT dan EXO saya ucapkan terimakasih


kepada kalian semua, karena telah memberikan banyak inspirasi
dan motivasi kepada saya untuk tidak cepat menyerah.

“Yang paling kecil akan menjadi kaum yang besar, dan

yang paling lemah akan menjadi bangsa yang kuat. Aku,


TUHAN, akan melaksanakannya dengan segera pada
waktunya.”

Yesaya 60:22

v
ABSTRAK

Pada umumnya, toilet di Indonesia masih menggunakan sistem manual.


Terutama pada sistem penerangan dan saluran air. Penyalaan lampu
dengan menggunakan saklar yang lupa dimatikan berdampak pada
pemborosan energi listrik. Hal yang sama, pengguna toilet lupa untuk
menutup kran air. Permasalahan ini membutuhkan solusi atau
penyelesaian dengan melakukan pembaharuan sistem toilet dari manual
ke sistem otomatis dengan mengusung konsep sistem smart toilet.
Metode yang digunakan adalah merancang sistem yang mampu
mengendalikan penggunaan energi listrik dan mengendalikan penggunaan
air sekaligus memonitoring penggunaannya melalui Aplikasi di Android.
Alat yang kita gunakan berbasis IOT, yang menggunakan sistem
mikrokontroler Wemos D1 Mini yang terhubung dengan jaringan internet.
Alat ini menggunakan sensor PIR yang terintegrasi oleh jaringan WiFi dan
berbasis aplikasi android. Apabila Sensor PIR mendeteksi gerakan
manusia, lampu pada toilet akan otomatis menyala, kemudian Pompa air
akan terbuka sehingga kebutuhan air menjadi tersedia. Sensor flowmeter
digunakan sebagai sensor untuk mendapatkan data debit air selama air
digunakan dan data tersebut selanjutnya dikrim oleh Wemos D1 Mini ke
server yang dapat dimononitor dari Aplikasi Blynk di Android.

Kata kunci : Smart Toilet; ESP8266; PIR; Flowmeter; Solenoid Valve;


Arduino.

vi
ABSTRACT

In general, toilets in Indonesia still use a manual system. Especially in


lighting and plumbing systems. Turning on the lights using a switch that is
forgotten to be turned off has an impact on the waste of electrical energy.
Similarly, toilet users forget to close the water faucet. This problem
requires a solution or solution by updating the toilet system from manual
to automatic system by carrying out the concept of smart toilet system.
The method used is to design a system that is able to control the use of
electrical energy and control the use of water while monitoring its use
through applications on Android. The tool we use is IOT-based, which uses
a Wemos D1 Mini microcontroller system connected to the internet
network. This tool uses a PIR sensor that is integrated by a WiFi network
and based on an android application. If the PIR sensor detects human
movement, the lights in the toilet will automatically turn on, then the water
pump will open so that water needs become available. The flowmeter
sensor is used as a sensor to obtain water discharge data during water
use and the data is then sent by the Wemos D1 Mini to the server which
can be monitored from the Blynk Application on Android.

Keywords : Smart Toilet; ESP8266; PIR; Flowmeter; Solenoid Valve;


Arduino.

vii
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah


memberikan kesehatan, kesempatan, kekuatan serta kemudahan kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul
“RANCANG BANGUN SISTEM SMART TOILET MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLER WEMOS D1 MINI BERBASIS INTERNET OF THINGS”
tepat pada waktunya.

Adapun laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan maksud dan tujuan
untuk memenuhi salah satu syarat akademik bagi seluruh mahasiswa
progam studi Teknik Telekomunikasi di Politeknik Negeri Medan untuk
menyelesaikan pendidikan Program Diploma 3 Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang selalu memberikan kesehatan dan kekuatan agar dapat
menyelesaikan tugas akhir. Ucapan terimakasih penulis tujukan juga
kepada:
1. Bapak Abdul Rahman, S. E. Ak., M. Si., selaku Direktur Politeknik Negeri
Medan.
2. Ibu Dr. Afritha Amelia, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Politenkik Negeri Medan.
3. Bapak Muhammad Rusdi, S.T., M.T., selaku Kepala Program Studi
Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan.
4. Ibu Ir. Rina Anugrahwaty, M.T., selaku Dosen pembimbing yang telah
memberikan ilmu, arahan, saran, motivasi dan telah memberikan
waktunya untuk penulis menyelesaikan tugas akhir.
5. Seluruh dosen, staff akademik dan administrasi Program Studi Teknik
Telekomunikasi Politeknik Negeri Medan yang telah memberikan
bantuan kepada penulis.
6. Teristimewa untuk Ibu dan adik yang telah mencurahkan cinta dan
kasih sayangnya kepada Penulis serta dukungan moral maupun

viii
material.
7. Teman-teman kampus Program Studi Teknik Telekomunikasi terutama
angkatan 20 terkhusus kelas Tk-6c yang telah memberikan dukungan
kepada penulis.

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa


laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan
kemampuan, pengtahuan dan pengalaman penulis serta masih banyak
kekurangan lainnya dalam penulisan laporan tugas akhir. Untuk itu penulis
menerima setiap kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Dengan
selesainya penulisan laporan akhir ini, penulis berharap semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, 27 Juni 2023

Jesika Oktavia Br Ginting

NIM. 2005062035

ix
DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ORISINALITAS i
LEMBAR PENGESAHAN iii
LEMBAR PERSEMBAHAN iv
ABSTRAK vi
ABSTRACT vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI x
DAFTAR TABEL xii
DAFTAR GAMBAR xiii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Laporan Akhir 3
1.5 Manfaat Laporan Akhir 3
1.6 Sistematika Laporan 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1 Penelitian Terdahulu 5
2.2 Landasan Teori 6
2.2.1 Wemos D1 Mini 6

2.2.2 Sensor pir 10

2.2.3 Sensor Flowmeter 12

2.2.4 Mini water pump (pompa air kecil) 16

2.2.5 Relay mode 17

2.2.6 Module regulator 19

x
2.2.7 Aplikasi Blynk 21

2.2.8 Arduino IDE 23

2.2.9 Lampu 20 WAC 24

2.2.10 Internet Of Things 25

BAB 3 METODE PENELITIAN 26


3.1 Alat dan bahan pembuatan rancangan 26
3.1.1 Alat 26

3.1.2 Bahan dan Komponen 27

3.2 Metode pengumpulan data 27


3.3 Langkah Perancangan 28
3.3.1 Perancangan perangkat keras 28

3.3.2 Perancangan software 35

3.3.3 Flowchart 36

3.3.4 Program Alat 37

3.4 Metode pengujian alat 50


3.4.1 Mengukur Delay pengiriman notifikasi ke BLYNK 59

3.4.2 Mengukur tegangan komponen 60

3.5 Metode pengolahan / Analisa hasil pengujian Alat 61


BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 62
4.1 Hasil 62
4.1.1 Rangkaian komponen 62

4.1.2 Rangkaian perangkat keras 62

4.1.3 Hasil uji coba 66

4.2 Pembahasan 68
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 70
5.1 Simpulan 70
5.2 Saran 71
DAFTAR PUSTAKA 72
LAMPIRAN 73

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3. 1 Alat 25
Tabel 3. 2 Bahan dan komponen 26
Tabel 3. 3 Aplikasi Software 34
Tabel 3. 4 Saat ada gerakan 58
Tabel 3. 5 Sudah tidak ada gerakan 58
Tabel 3. 6 Tegangan power supply 59
Tabel 3. 7 Tegangan Module regulator 60
Tabel 4. 1 Data pengeluaran Uji coba dengan keterangan………...……………..65

Tabel 4. 2 Data biaya pengeluaran 65


Tabel 4. 3 Data uji coba variasi waktu 66
Tabel 4. 4 Data biaya uji coba variasi waktu 66
Tabel 4. 5 Hasil uji coba jarak pada sensor pir 66

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2. 1 Bagian-bagian Wemos D1 Mini 7


Gambar 2. 2 Fungsi bagian-bagian Wemos 8
Gambar 2. 3 Diagram blok sensor pir 11
Gambar 2. 4 Velocity flowmeter 14
Gambar 2. 5 Positive Displacement flowmeter 14
Gambar 2. 6 Mass flowmeter 15
Gambar 2. 7 Inferential flowmeter 15
Gambar 2. 8 Differential pressure flowmeter 16
Gambar 2. 9 Mini water pump 16
Gambar 2. 10 Simbol relay 17
Gambar 2. 11 Struktur sederhana relay 18
Gambar 2. 12 Fisik Relay 19
Gambar 2. 13 Module regulator 21
Gambar 2. 14 Logo Blynk 21
Gambar 2. 15 Logo Arduino 23
Gambar 2. 16 Fisik Lampu 24
Gambar 3. 1 Blok Diagram………………………........................………………………………28

Gambar 3. 2 Rangkaian Smart Toilet 30


Gambar 3. 3 Rancangan rangkaian sensor pir 31
Gambar 3. 4 Rancangan rangkaian waterflowmeter 31
Gambar 3. 5 Rancangan rangkaian relay 32
Gambar 3. 6 Rancangan ramgkaian power supply 33
Gambar 3. 7 Rangkaian keseluruhan 33
Gambar 3. 8 Flowchart 36
Gambar 3. 9 Menu tampilan layar 51
Gambar 3. 10 uji coba 1 52
Gambar 3. 11 Uji coba 2 53

xiii
Gambar 3. 12 Uji coba 3 54
Gambar 3. 13 Uji coba 4 55
Gambar 3. 14 Uji coba 5 56
Gambar 3. 15 Uji coba 6 57
Gambar 4. 1 Rangkaian komponen………….................……………………………………61

Gambar 4. 2 Tampak belakang 62


Gambar 4. 3 Kran air otomatis 63
Gambar 4. 4 Tampak depan 63
Gambar 4. 5 Lampu otomatis 64
Gambar 4. 6 Desain kerangka besi 64

xiv
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan manusia, terdapat berbagai bidang yang yang memiliki


peranan penting dimana salah satunya adalah bidang telekomunikasi.
Internet sudah banyak dimanfaatkan oleh berbagai pribadi untuk
berkomunikasi jarak jauh. Internet yang memiliki manfaat besar mengalami
perkembangan dan kemajuan yang pesat. Internet of Things (IOT) adalah
salah satu tren baru dalam dunia teknologi yang mungkin akan menjadi
salah satu hal yang dibutuhkan di masa depan. Pengambilan data dengan
memanfaatkan suatu sensor dan pengaturan action pada benda fisik dapat
dilakukan menggunakan teknologi IOT dengan bantuan jaringan dan internet.
Selama terhubung dengan jaringan internet, perangkat IOT dapat diakses dan
digunakan kapan saja dan dimana saja.

Toilet merupakan kebutuhan utama setiap individu, dimana hampir setiap


hari kita akan menggunakan toilet. Toilet juga merupakan salah satu fasilitas
umum yang dapat di jumpai di berbagai tempat. Setiap gedung perkantoran,
pusat perbelanjaan pasti memiliki toilet. Begitu pun pada rumah masing
masing yang mana toilet tidak akan bisa lepas dari kehidupan sehari hari
manusia. Untuk itu kita harus memperhatikan peningkatan kebutuhan energi
lisrik dan kebutuhan air. Air merupakan salah satu unsur alam yang sangat
penting bagi kehidupan manusia. Energi listrik sangat dibutuhkan pada
masyarakat modern untuk menunjang aktivitas ekonomi yang semakin
meningkat. Permasalahan yang sering terjadi adalah tidak efektifnya
penggunaan sumber daya tersebut. Kelalaian seperti lupa mematikan kran air
serta lupa mematikan lampu kamar mandi membuat energi listrik terbuang
sia sia.

Berdasarkan permasalahan di atas maka dibutuhkan sebuah sistem untuk


memantau memadamkan lampu serta kran air secara otomatis. Dengan
kemajuan teknologi, pemantauan, pengendalian dan penghematan sumber

1
daya seperti air dan listrik dapat dilakukan. salah satunya dengan
menerapkan sistem smart building . Smart building merupakan sebuah
konsep teknologi otomatis pada bangunan yang dapat memberikan
kenyamanan serta efisiensi bagi penghuni. Selain itu teknologi otomatis ini
dapat meminimalisir penggunaan sumber energi dari sebuah gedung dengan
baik. Atas dasar hal tersebut, perlu adanya sebuah pembaharuan sistem
toilet dari konvensional ke konsep smart building yaitu smart toilet . Dimana
sistem smart toilet ini akan dipadukan/ diinetgrasikan dengan konsep IOT,
untuk mempermudah pemantauan baik dari jarak dekat maupun jauh.
Dengan memanfaatkan sensor PIR dan flowmeter. Toilet yang mulanya serba
manual, diubah menjadi otomatis dan dapat dimonitoring penggunaannya
melalui Aplikasi Blynk di Smartphone. Atas dasar uraian tersebut maka dipilih
judul untuk Tugas Akhir mengenai “ Rancang Bangun Sistem Smart Toilet
Menggunakan Mikrokontoler WEMOS D1 MINI BerbasisInternet Of Things ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka permasalahan


yang akan dibahas dalam Laporan Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang smart toilet menggunakan Mikrontroler Wemos


D1 Mini berbasisinternet of things ?
2. Bagaimana membangun smart toilet menggunakan Mikrontroler
Wemos D1 Mini berbasisinternet of things ?
3. Bagaimana membuat Aplikasi Blynk pada Smartphone yang dapat
menampilkan data untuk memonitoring smart toilet ?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam laporan akhir ini berguna agar penulisan
lebih terarah dan tidak menyebar dari topik masalah. Batasan masalah yang
dibahas dalam laporan akhir ini adalah

1. Mendeteksi gerakan dengan jarak kurang lebih 7 meter.

2
2. Sistem yang digunakan hanya dibuat untuk satu ruangan, yaitu toilet.
3. Menghidupkan lampu dan menyalakan kran air secara otomatis

1.4 Tujuan Laporan Akhir

Tujuan Laporan akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan akhir


Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Medan.
2. Untuk mengetahui cara merancang Smart Toilet berbasis internet of
things.
3. Untuk mengetahui cara membangun Smart Toilet berbasis internet of
things.
4. Untuk mengetahui berapa jarak konektivitas Wi-Fi pada Wemos D1 Mini.
5. Untuk mengetahui jarak deteksi dan sudut deteksi dari sensor pir.
6. Untuk mengetahui berapa biaya yang kita keluarkan secara otomatis
dari aplikasi Blynk.

1.5 Manfaat Laporan Akhir

Manfaat laporan akhir memuat uraian mengenai manfaat hasil laporan


akhir yang dilakukan bagi berbagai pihak, misal penulis, institusi penulis,
jurusan, maupun masyarakat luas.

Manfaat yang di dapat dari Laporan akhir adalah:

1. Bagi Mahasiswa
Manfaat yang di harapkan dari penulisan laporan akhir ini adalah untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan smart
toilet menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Mini berbasis internet of
things.

2. Bagi Politeknik Negeri Medan


Manfaat bagi Politeknik Negeri Medan yang diharapkan dari penulisan
laporan akhir ini adalah dapat memberikan suatu sumbangan pemikiran

3
untuk meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa dan masyarakat.
3. Bagi Pembaca
Manfaat bagi kalangan pembaca yang diharapkan dari penulisan
laporan akhir ini adalah dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.

1.6 Sistematika Laporan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis


membaut sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja alat
dari perancangan sistem Smart Toilet menggunakan mikrokontroler WEMOS
D1 MINI Berbasis Internet Of Things , maka penulis menulis laporan sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan
pembatasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, dan sistematika
penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini berisi tentang teori-teori, defenisi, konsep dasar


sistem informasi, serta komponen-komponen penyusun sistem smart
toilet menggunakan WEMOS D1 MINI berbasisinternet of things .

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

Pada bab ini berisi tentang kebutuhan sistem, rancangan


prosedural, mencakup diagram konteks dan data flow diagram (DFD),
analisis database, perancangan struktur program, perancangan
struktur menu, perancangan antar muka yang mencakup masukan dan
keluaran.

4
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini yang akan dibahas adalah hasil dari analisa rangkaian
dan sistem kerja alat, penjelasan mengenai program-program yang
akan digunakan untuk mengaktifakn rangkaian, penjelasan mengenai
program yang akan diisikan.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini biasanya meliputi tentang kesimpulan dari


pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir serta saran untuk penulis
agar dapat dikembangkan pada suatu metode lain yang mempunyai
sistem kerja yang sama.

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu atau kajian pustaka digunakan sebagai pembanding


antara penelitian yang sudah dilakukan dan dengan tugas akhir atau laporan
akhir yang dilakukan. Rancangan tugas akhir ini bertujuan untuk menjaga
kebersihan toilet dan untuk menghemat pengeluaran energi listrik melalui
aplikasi dari android.

Sebelumnya telah ada penelitian yang membahas tentang sistem smart


toilet oleh Farisah Adilia, dkk tahun 2016 dengan judul “Implementasi Toilet
Pintar Berbasis Mikrokontroler”, penulis menggunakan sensor PIR untuk
mendeteksi pergerakan manusia di dalam toilet dan motor servo untuk
menggerakan flapper toilet. Sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai
mikrokontroler.

Penelitian selanjutnya dibahas oleh Febry Hario Wibowo (2018) yang


berjudul “Prototype Smart Bathroom Berbasis Arduino Uno” penulis
menggunakan sensor ultrasonik HC-SR04 sebagai pendeteksi jarak untuk
menjalankan kran dan shower otomatis serta sensor LDR sebagai pendeteksi
objek yang masuk di kloset, mikrokontroler yang digunakan yaitu Arduino
Uno . Penulis tidak menggunakan sensor PIR untuk mengintegrasikan lampu
otomatis melainkan menggunakan limit switch.

Penelitian lainnya dilakukan oleh Maulida Nurita Sari, dkk pada tahun 2021.
Judul penelitian tersebut adalah “Smart Toilet Dilengkapi Sistem
Pemantauan Berbasis Website”. Pada penelitian ini penulis menghasilkan
sebuah system dengan menggunakan sensor PIR dan ESP8266 sebagai alat
pendeteksi dan pengendali system. Alat tersebut secara otomatis akan
terhubung ke website sebagai wadah untuk tempat memantau lampu dan
juga kran air di toilet.

Dari ketiga pebelitian tersebut penulis mendapat ide untuk


mengembangkan system smart toilet secara otomatis dengan menggunakan
sensor PIR dan WEMOS D1 MINI sebagai alat pendeteksi gerak (masukan)

6
dan menggunakan konsep Internet Of Things sebagai media pemantauan
data atau keluaran.

2.2Landasan Teori

2.2.1 Wemos D1 Mini

WEMOS D1 MINI adalah sebuah papan pengembangan


mikrokontroler yang kompatibel dengan Arduino. Defenisi
Mikrokontroler sendiri adalah chip kecil yang berfungsi sebagai sebuah
komouter, Mikrokontroler dirancang khusus untuk mengontrol
perangkat elektronik dalam aplikasi tertentu. Papan ini didasarkan pada
modul ESP8266, yang merupakan mikrokontroler dengan dukungan
WiFi. WEMOS D1 MINI dirancang sebagai alternatif yang lebih kecil dan
lebih murah dari NodeMCU, tetapi tetap menyediakan fungsionalitas
yang serupa.WEMOS D1 MINI memiliki faktor bentuk yang sangat kecil,
hanya seukuran modul ESP8266, tetapi dengan penambahan header pin
yang memudahkan penghubungan ke komponen elektronik lainnya.
Papan ini dilengkapi dengan port USB untuk pemrograman dan catu
daya, serta memiliki sejumlah pin I/O digital dan analog yang dapat
digunakan untuk menghubungkan sensor, aktuator, dan perangkat
elektronik lainnya.

Dengan menggunakan platform Arduino IDE atau lingkungan


pemrograman ESP8266 yang lebih khusus seperti ESP8266 Arduino
Core, Anda dapat memprogram WEMOS D1 MINI dengan bahasa
pemrograman C++ untuk mengendalikan perangkat dan mengakses
internet melalui WiFi. Mikrokontroler ini juga mendukung protokol
TCP/IP, HTTP, dan MQTT, sehingga dapat digunakan untuk
mengembangkan berbagai proyek IoT (Internet of Things).WEMOS D1
MINI menjadi populer di kalangan pengembang dan hobiis elektronik
karena kemampuannya yang kompak, murah, dan mudah digunakan.
Papan ini juga memiliki dukungan komunitas yang aktif, dengan banyak

7
dokumentasi, contoh proyek, dan sumber daya online yang tersedia
untuk membantu pengguna memulai dan mengembangkan proyek-
proyek dengan WEMOS D1 MINI.

Salah satu kelebihan dari WeMos D1 mini ini dibandingkan dengan


moduldevelopment board berbasis ESP8266 lainnya yaitu
adanya module shield untuk pendukung hardware plug and play. ESP
yang terpasang pada perangkat ini menggunakan ESP-12E/12F.

Gambar 2. 1 Bagian-bagian Wemos D1 Mini

8
Penjelasan bagian-bagian diatas adalah :

1. Port USB digunakan untuk menghubungkan WeMos D1 Mini


dengan computer, melalui sepasang kabel USB.

2. Pin digital mempunyai isyarat digital berupa 0 atau 1.

3. Pin analog mempunyai sifat analog atau nilai yang


berkesinambungan.

4. Microchip yang digunakan adalah ESP8266 Microchip.

5. Ada dua pin tegangan. Tegangan yang tersedia adalah 3,3V


dan 5V.

6. Pin Reset dan tombol reset digunakan untuk mereset perangkat.

7. Pin RX dan TX, digunakan untuk komunikasi data serial dengan


perangkat lainnya.

Selain itu, pin WeMos D1 mini juga memiliki fungsi yang lain, yang
disebut pin GPIO, I2C, dan SPI.

9
Gambar 2. 2 Fungsi bagian-bagian Wemos

1. Pin GPIO (General Purpose Input Output ), adalah pin input


output yang khusus dipasang diboard WeMos untuk koneksi ke
perangkat luar.

2. Pin I2C (Inter-Integrated Circuit ), Fungsinya untuk komunikasi


I2C. Misal, perangkat tanpa I2C jika ingin terhubung ke WeMos
membutuhkan 7 pin.Tetapi jika sudah menggunakan
komunikasi I2C hanya 2 pin saja yaitu SDA-SCL. Pin SDA juga
dapat kita akses menggunakan pin D2 sedangkan SCL
menggunakan pin A5. Contoh perangkat yang menggunakan
pin I2C adalah LCD dan OLED Display.

3. Pin SPI (Serial Peripheral Interface ), merupakan pin untuk


komunikasi serialsynchrounous. Melalui komunikasi ini data
dapat saling dikirimkan baik antara WeMos maupun antara
WeMos dengan periferal lain.

Berikut adalah langkah-langkah umum tentang bagaimana


WEMOS D1 MINI bekerja:

10
1. Pemrograman: WEMOS D1 MINI dapat diprogram
menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan
menggunakan platform Arduino IDE atau lingkungan
pemrograman ESP8266 yang lebih khusus. Anda dapat menulis
kode program untuk mengendalikan berbagai fungsi dan
perangkat terhubung ke papan ini.
2. Penghubungan perangkat keras: WEMOS D1 MINI memiliki pin
I/O digital dan analog yang dapat digunakan untuk
menghubungkan sensor, aktuator, dan perangkat keras lainnya.
Anda dapat menggunakan jumper kabel atau solder untuk
menghubungkan perangkat-perangkat ini ke pin yang sesuai di
papan.
3. WiFi: WEMOS D1 MINI memiliki modul ESP8266 yang
mendukung koneksi WiFi. Anda dapat menggunakan
perpustakaan atau API yang sesuai dalam bahasa
pemrograman Anda untuk terhubung ke jaringan WiFi yang ada.
Setelah terhubung, Anda dapat mentransfer data melalui
protokol TCP/IP, HTTP, atau MQTT.
4. Komunikasi jaringan: Dengan menggunakan koneksi WiFi,
WEMOS D1 MINI dapat berkomunikasi dengan perangkat lain
dalam jaringan. Misalnya, Anda dapat mengirim dan menerima
data dari server web, mengendalikan perangkat IoT lainnya
yang terhubung ke jaringan yang sama, atau mengirim data ke
layanan cloud.
5. Interaksi dengan perangkat keras: Setelah menghubungkan
perangkat keras ke WEMOS D1 MINI, Anda dapat menggunakan
kode program untuk mengendalikan perangkat-perangkat
tersebut. Misalnya, Anda dapat membaca nilai dari sensor suhu
dan kelembaban, menggerakkan motor servo, atau mengontrol
LED.
6. Catu daya: WEMOS D1 MINI dapat diberi daya melalui port USB
atau melalui pin Vin dan GND. Pastikan untuk memberikan catu

11
daya yang sesuai sesuai dengan kebutuhan perangkat keras
yang terhubung ke papan.

Dengan cara ini, WEMOS D1 MINI memungkinkan Anda untuk


menggabungkan kemampuan pemrograman mikrokontroler dengan
konektivitas WiFi untuk mengembangkan berbagai aplikasi dan proyek
elektronik, seperti perangkat IoT, sistem pemantauan, pengendali
otomatis, dan banyak lagi.

2.2.2 Sensor pir

Sensor PIR atauPassive Infra Red adalah sensor yang digunakan


untuk mendeteksi pergerakan manusia dalam jarak tertentu. Umumnya
jenis sensor ini dibuat dari bahan utama sensorpieroelektrik yang
berguna untuk mendeteksi tingkat radiasi inframerah suatu obyek.
Sebenarnya ada banyak jenis sensor PIR yang umum tersedia di
pasaran, salah satunya adalah yang berbentuk lensa fresnel kubah.
Penggunaan sensor ini biasanya pada proyek rangkaian untuk
mendeteksi keberadaan manusia pada suatu area tertentu. Dimana
sensor ini akan terhubung ke modul rangkaian elektronika untuk dibaca
dan diambil keputusan, misalnya mengaktifkan sistem peringatan.

Setiap kali ada obyek yang memiliki suhu panas, misalnya manusia
melewati bidang jangkauan sensor PIR, maka sensor akan mendeteksi
kemunculan obyek tersebut. Sinar inframerah yang dideteksi oleh
sensor akan diubah oleh sensor menjadi sinyal listrik yang dapat
digunakan untuk mengaktifkan alarm atau sistem peringatan lainnya.

Perubahan temperature pada manusia dalam ruangan akan


terdeteksi oleh sensor PIR. Dikatakan PIR (Passive Infrared Receiver)
karena sensor hanya sekali mengenali lingkungan tanpa adanya energi
yang harus dipancarkan. PIR merupakan kombinasi sebuah kristal

12
Pyroelectric, filter dan lensa fresnel.

Gambar 2. 3 Diagram blok sensor pir


Gambar diatas merupakan diagram blok dari modul sensor PIR.
Berdasarkan blok diagram Cara kerja pembacaan sensor PIR adalah
dengan cara pancaran infra merah masuk melalui lensa Fresnel dan
mengenai sensor pyroelektrik, karena sinar infra merah mengandung
energi panas maka sensor pyroelektrik akan menghasilkan arus listrik.
Arus listrik inilah yang akan menimbulkan tegangan dan dibaca secara
analog oleh sensor. Kemudian sinyal ini akan dikuatkan oleh penguat
dan dibandingkan oleh komparator dengan tegangan referensi tertentu.

Sensor PIR mendeteksi gerakan dengan mengukur perubahan


tingkat inframerah yang dipancarkan oleh benda benda sekitarnya.
Sensor PIR terbuat dari bahan Kristal yang menghasilkan muatan listrik
bila terkena radiasi inframerah. Sensor PIR dilengkapi filter khusus yang
disebut lensa Fresnel yang berfungsi memfokuskan sinyal inframerah
ke elemen. Sensor PIR membutuhkan waktu pemanasan untuk
berfungsi dengn baik, biasanya membutuhkan waktu sekitar 10-60 detik.
Sensor PIR mampu mendeteksi gerakan sampai jarak 7 meter namun
terkadang kurang akurat dikarenakan sudut jangkauan sensor PIR
hanya bisa mendeteksi dalam sudut 87.2˚. Sehingga untuk gerakan
diluar sudut 87.2˚ tidak akan terdeteksi. Sensor PIR bekerja dengan
menangkap energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar

13
inframerah berjenis pasif yang dimiliki setiap benda dengan suhu benda
diatas nol mutlak. Pancaran sinar inframerah kemudian ditangkap oleh
pyroelectric yang merupakan bagian terpenting dari sensor PIR yang
kemudian material pyroelectric membangkitkan muatan listrik sebagai
respon terhadap energi termal yang mengalir melalui material tersebut.

2.2.3 Sensor Flowmeter

Flow meter adalah alat pengukur debit aliran fluida yang bisa
berupa cairan maupun gas. (Fluida adalah zat yang dapat mengalir).
Debit aliran adalah jumlah volume atau massa suatu fluida yang
mengalir melalui titik tertentu selama waktu tertentu. Contohnya adalah
ketika Anda membuka keran air. Dalam 10 detik, air yang mengalir
keluar dari keran sebanyak 10 gelas. Itu berarti debit aliran air melalui
keran tersebut sebesar 1 gelas atau sekitar 200 ml/detik. Jadi, alat ukur
aliran mampu menampilkan hasil tersebut secara otomatis tanpa Anda
perlu menampung dan mengukur jumlah fluida tersebut.

Fungsi flow meter paling utama adalah untuk mengukur debit


aliran fluida. Namun, ada juga yang dilengkapi dengan alat kontrol aliran.
Jadi, khusus pada beberapa alat tertentu, juga dapat berfungsi untuk
mengontrol debit fluida yang mengalir. Kegunaan flow meter sangat
luas. Contohnya di industri:

1. Energi: mengukur aliran minyak dan gas yang mengalir melalui

selang atau pipa,

2. Air bersih: mengukur debit air dan jumlah air yang terpakai,

3. Kimia dan makanan: mengukur jumlah bahan kimia atau bahan

makanan yang diperlukan dalam proses pengolahan,


4. Pengolahan limbah: mengukur jumlah limbah yang terbuang,

5. Kesehatan: mengukur jumlah obat yang diberikan kepada

pasien,
6. dan banyak lagi lainnya.

14
Ada beberapa prinsip dan cara kerja dari sensor flowmeter yaitu
sebagai berikut:

1. Velocity flowmeter
Velocity Flowmeters menggunakan teknik yang mengukur
kecepatan (v) dari aliran yang dikalkulasikan dengan luasan
penanpang jalur aliran guna mendapatkan flow rate. Prinsip ini
mensyaratkan aliran yang mempunyai karakter laminer. Dengan
karakteristik seperti ini dituntut adanya kepadatan dari liquid
dalam artian dalam pipa diharuskan terisi penuh oleh liquid.

2. Positive displacement flowmeter


Flow meter Positive displacement adalah satu-satunya jenis
flow meter yang mengukur volume aliran secara langsung. Fluida
akan mengalir dalam ruangan dengan volume sesuai desain dan
dipindahkan ke ruangan lainya karena adanya putaran ruangan
akibat pressure fluida. pressure. Fungsi ruangan flowmeter pada
jenis ini digunakan untuk menghitung volume yang fluida yang
mengalir dalam flow meter.

3. Mass flowmeter
Perhitungan mass pada aliran massa sering dihitung dari
output flow meter volumetrik dan densitimeter. Density diukur
secara langsung, atau dihitung menggunakan output dari
temperature dan pressure aliran. Pengukuran massa aliran
berdasarkan volumetrik tidak terlalu akurat.
Hal ini dikarenakan hubungan perubahan antara pressure dan
temperature yang tidak stabil membuat density tidak pasti
sehingga akurasinya diragukan. Fungsi flowmeter pada jenis ini
adalah untuk menghitung mass suatu fluida yang bergerak
dinamis agar lebih akurat dan efisien.
4. Inferential flowmeter
Flow Meter ini tidak mengukur volume, kecepatan ataupun
massa, tetapi mengukur aliran dengan menyimpulkan nilainya dari
parameter lain yang diukur seperti karena perbedaan pressure

15
ataupun posisi luasan area dari sensor.
5. Differential pressure flowmeter
Prinsip operasi Differential Pressure Flowmeters (DP
Flowmeters) di dasarkan pada persamaan Bernoulli yang
menguraikan hubungan antara tekanan dan kecepatan pada suatu
aliran fluida. Alat ini memandu aliran ke dalam suatu penghalang
aliran (yang mempunyai lubang dengan diameter yang berbeda
dengan diameter pipa), sehingga menyebabkan perubahan
kecepatan aliran (flow velocity) dan tekanan (pressure) antara sisi
upstream dan downstream dari penghalang.

Gambar 2. 4 Velocity flowmeter

16
Gambar 2. 5 Positive Displacement flowmeter

17
Gambar 2. 6 Mass flowmeter

Gambar 2. 7 Inferential flowmeter

18
Gambar 2. 8 Differential pressure flowmeter

2.2.4 Mini water pump (pompa air kecil)

Water Pump/ pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari
tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi.
Pada darsarnya water pump sama dengan motor DC pada umumnya,
hanya saja sudah di-packing sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan di dalam air. Pada tugas akhir ini digunakan water pump DC
12 volt untuk menyemprotkan air. Berikut ini gambar dari water pump
12 volt.

19
Gambar 2. 9 Mini water pump

2.2.5 Relay mode

Relay module adalah modul elektronik yang digunakan untuk


mengendalikan beban listrik menggunakan sinyal kontrol dari
mikrokontroler atau sistem elektronik lainnya. Modul ini umumnya
terdiri dari relay (saklar elektromagnetik), rangkaian penguat, dan
komponen pendukung lainnya. Relay module sangat berguna dalam
aplikasi otomatisasi, kontrol perangkat listrik, dan pengendalian
daya.Modul relay yang digunakan dalam pembuatan alat adalah modul
relay satu, channel yang terdiri dari tiga koneksi sekrup yaitu Common
(C), Normally Open (NO) dan Normally Close (NC) untuk lebih kelas
dapat dilihat pada gambar dibawah.

20
Gambar 2. 10 Simbol relay

Relay module dapat dikontrol menggunakan sinyal digital dari


mikrokontroler, Arduino, atau perangkat kontrol lainnya. Saat sinyal
kontrol diberikan, relay module akan mengaktifkan relay dan
menghubungkan atau memutuskan aliran listrik ke beban terkait.

Penggunaan relay module memberikan fleksibilitas dan keamanan


dalam mengendalikan perangkat listrik dengan menggunakan sistem
kontrol elektronik. Hal ini memungkinkan implementasi otomatisasi,
pengontrolan perangkat jarak jauh, dan pengaturan daya yang lebih
efisien dalam berbagai aplikasi.

Gambar 2. 11 Struktur sederhana relay

Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bagian bagian dari relay


adalah sebagai berikut:

21
1. Amarture merupakan tuas logam yang dapat naik turun. Tuas
akan turun jika tertarik oleh magnet feromagnetik
(elektromagnbetik) dan akan kembali naik jika sifat kemagnetan
feromagnetik sudah hilang.
2. Spring merupakan pegas (per) yang fungsinya sebagai penarik
tuas. Ketika sifat kemagnetan feromagnetik hilang, maka
berfungsi untuk menarik tuas ke atas.
3. Shading call berfungsi untuk pengaman arus AC dari listrik PLN
yang tersambung dari C (contact).
4. NC contact, NC singkatan dari Normally close merupakan
kontak yang secara default terhubung dengan kontak sumber
(kontak inti c) ketika posisi off.
5. NO contact dimana NO merupakan singkatan dari Normally
open. Kontak yang akan terhubung dengan kontak sumber
(kontak inti, c) ketika posisi on.
6. Electromagnet merupakan kabel lilitan yang membelit logam
feromagnetik. Berfungsi sebagai magnet buatan yang sifatnya
sementara. Menjadi logam magnet ketika lilitan dialiri arus
listrik, dan menjadi logam biasa ketika arus listrik diputus.
7. Aplikasi rangkaian pemicu relay, adalah rangkaian/alat yang
akan memicu relay untuk menjadi in ktika situasi/kondisi
tertentu. Rangkaian pemicu biasanya memiliki sensor atau
tangkaian timer (memanfaatkan time delay). Rangkaian yang
menggunakan sensor misalnya sensor suhu, sensor air, sensor
cahaya, sensor arus, dll. Sedangkan rangkaian timer misalnya
pada mesin cuci, timer TV, dll.

22
Gambar 2. 12 Fisik Relay

2.2.6 Module regulator

Module regulator adalah sebuah perangkat elektronik yang


digunakan untuk mengatur tegangan atau arus listrik dalam suatu
sistem. Fungsinya adalah memastikan bahwa beban atau perangkat
yang terhubung menerima tegangan atau arus yang sesuai dengan
persyaratan operasionalnya. Module regulator umumnya digunakan
dalam berbagai aplikasi, termasuk sistem daya, elektronika, industri,
dan komunikasi.

Berikut adalah beberapa jenis module regulator yang umum


digunakan:

1. Module Regulator Tegangan (Voltage Regulator): Module


regulator tegangan mengatur atau menstabilkan tegangan
listrik pada tingkat yang konstan. Terdapat beberapa jenis
module regulator tegangan, seperti linear regulator dan
switching regulator. Linear regulator menghilangkan perbedaan
tegangan dengan membuang energi ke dalam bentuk panas,

23
sedangkan switching regulator mengubah tegangan input
menjadi gelombang atau pulsa yang disesuaikan untuk
memberikan tegangan output yang diinginkan.
2. Module Regulator Arus (Current Regulator): Module regulator
arus mengatur arus listrik dalam suatu sistem. Modul ini dapat
digunakan untuk membatasi arus maksimum yang mengalir
melalui suatu beban atau perangkat.
3. Module Regulator PWM (Pulse Width Modulation): Module
regulator PWM mengatur tegangan atau arus dengan
menggunakan teknik modulasi lebar pulsa. Dalam pengaturan
ini, durasi pulsa sinyal dikendalikan untuk mengatur tegangan
atau arus output secara proporsional.
4. Module Regulator Buck-Boost: Module regulator buck-boost
adalah jenis switching regulator yang memungkinkan
penurunan atau peningkatan tegangan output terhadap
tegangan input. Modul ini dapat digunakan untuk
mempertahankan tegangan yang stabil saat tegangan input
berfluktuasi.
5. Module Regulator Konstan Arus (Constant Current Regulator):
Module regulator konstan arus mengatur arus output untuk
mempertahankan tingkat arus yang konstan tanpa
memperhatikan fluktuasi resistansi beban.

Module regulator sering digunakan dalam rangkaian elektronik


untuk menjaga stabilitas daya dan melindungi perangkat dari
perubahan tegangan atau arus yang tidak diinginkan. Beberapa contoh
penggunaan module regulator meliputi penyediaan tegangan yang
stabil untuk mikrokontroler, Arduino, atau Raspberry Pi, pengaturan
tegangan baterai, dan pengendalian daya motor atau lampu.

24
Gambar 2. 13 Module regulator

2.2.7 Aplikasi Blynk

Blynk adalah aplikasi untuk iOS dan OS Android untuk mengontrol


Arduino,NodeMCU,Raspberry Pi dan sejenisnya melalui Internet.
Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat
hardware,menampilkan data sensor, menyimpan data,visualisasi, dan
lain-lain. Aplikasi Blynk memiliki 3 komponen utama.yaitu Aplikasi,
Server, dan Libraries. Blynk server berfungsi untuk menangani semua
komunikasi diantara smartphone dan hardware. Widget yang tersedia
pada Blynk diantaranya adalah Button, Value Display, History Graph,
Twitter, dan Email. Blynk tidak terikat dengan beberapa jenis
microcontroller namun harus didukung hardware yang dipilih. NodeMCU
dikontrol dengan Internet melalui WiFi,chip ESP8266, Blynk akan dibuat
online dan siap untuk Internet of Things.

25
Gambar 2. 14 Logo Blynk

Di dalam aplikasi Blynk ada bebrapa konsep dasar yang perlu


dipahami. Berikut adalah beberapa konsep dasar yang terkait dengan
aplikasi Blynk:

1. Internet of Things (IoT): Blynk adalah platform yang digunakan


untuk membangun proyek Internet of Things (IoT). IoT merujuk
pada jaringan perangkat fisik yang terhubung dan saling
berkomunikasi melalui internet. Aplikasi Blynk memungkinkan
Anda mengontrol dan memantau perangkat IoT dari jarak jauh.
2. Mikrokontroler: Blynk umumnya digunakan dengan
mikrokontroler seperti Arduino, Raspberry Pi, atau NodeMCU.
Mikrokontroler adalah perangkat kecil yang dapat diprogram
untuk melakukan tugas khusus. Blynk dapat berkomunikasi
dengan mikrokontroler ini melalui protokol komunikasi seperti
Wi-Fi, Ethernet, atau Bluetooth.
3. Protokol Komunikasi: Blynk mendukung beberapa protokol
komunikasi seperti Wi-Fi, Ethernet, Bluetooth, dan USB Serial.
Protokol ini memungkinkan perangkat yang terhubung dengan
Blynk untuk berkomunikasi dengan server Blynk dan aplikasi
seluler yang terhubung.

26
4. Blynk App: Blynk App adalah aplikasi seluler yang tersedia untuk
platform iOS dan Android. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat
membuat antarmuka pengguna kustom untuk mengontrol
perangkat IoT dan menerima pembaruan dari perangkat
tersebut. Aplikasi Blynk memungkinkan pengguna untuk
membuat tombol, slider, grafik, tampilan data, dan elemen
interaktif lainnya yang terhubung ke perangkat.
5. Virtual Pin: Blynk menggunakan konsep "Virtual Pin" untuk
menghubungkan perangkat fisik dengan elemen UI di aplikasi
Blynk. Virtual Pin adalah pengganti variabel yang dapat
dikendalikan melalui aplikasi dan dikirimkan ke mikrokontroler.
Misalnya, Anda dapat menghubungkan tombol di aplikasi Blynk
dengan Virtual Pin dan memprogram mikrokontroler untuk
merespons perubahan pada pin tersebut.
6. Blynk Server: Blynk Server adalah komponen inti dari platform
Blynk. Server ini bertindak sebagai perantara antara aplikasi
Blynk, perangkat IoT, dan protokol komunikasi yang digunakan.
Blynk Server menyimpan konfigurasi proyek dan pengaturan
perangkat, serta memfasilitasi komunikasi antara semua
komponen.
7. Blynk Library: Blynk menyediakan library yang dapat diunduh
untuk berbagai platform mikrokontroler, seperti Arduino dan
Raspberry Pi. Library ini memudahkan pengembang dalam
mengintegrasikan perangkat mereka dengan platform Blynk.

2.2.8 Arduino IDE


Arduino IDE (Integreted Development Environment) adalah
software yang digunakan untuk memprogram di Arduino, dengan kata
lain Arduino IDE sebagai media untuk memprogrsm board Nodemcu.
Arduino IDE in I berguna sebagai text editor untuk membuat, mengedit,
dan juga memvalidasi kode program. Bisa juga diguakan untuk
menggunggah ke board NodeMCU. Berikut adalah gambar aplikasi dari

27
Arduino yang dapat di unduh dari google melalui pc atau laptop masing-
masing.

Gambar 2. 15 Logo Arduino

2.2.9 Lampu 20 WAC


Lampu 20WAC mengacu pada jenis lampu yang memiliki daya
atau kekuatan 20 watt dengan arus bolak-balik (AC). Istilah "WAC"
adalah singkatan dari "Watt Alternating Current" yang mengindikasikan
bahwa lampu ini dirancang untuk digunakan dengan sumber daya
listrik AC, yang merupakan jenis arus yang umum digunakan di rumah
dan bangunan komersial.

Lampu 20WAC dapat memiliki berbagai bentuk dan jenis,


termasuk lampu pijar, lampu LED, atau lampu neon. Namun, yang
penting adalah daya lampu yang dinyatakan dalam watt, yaitu 20 watt
dalam kasus ini. Daya lampu menunjukkan seberapa banyak energi
listrik yang dikonsumsi oleh lampu tersebut.

Lampu 20WAC biasanya digunakan dalam aplikasi pencahayaan


yang lebih kecil atau sebagai bagian dari sistem pencahayaan yang
lebih besar. Penting untuk memeriksa spesifikasi lampu tersebut,
termasuk tegangan operasi yang diperlukan dan fitting lampu yang
digunakan (misalnya, E27 atau GU10), untuk memastikan
kompatibilitas dengan sistem pencahayaan yang ada.

28
Gambar 2. 16 Fisik Lampu

2.2.10 Internet Of Things


IoT atau Internet of Things adalah konsep di mana berbagai
perangkat bersensor saling terhubung melalui internet untuk
mengumpulkan dan mentransfer data. Kegiatan tersebut dilakukan
tanpa bantuan komputer dan manusia. Proses transfer data dalam IoT
dilakukan dengan berbagai macam teknologi. Misalnya seperti sensor,
QR Code, hingga Radio Frequency Identification (RFID) yang ada di
sebuah perangkat.

Dengan menghubungkan berbagai teknologi menggunakan


koneksi internet, IoT bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. Sebab,
perangkat yang terkoneksi bisa mengumpulkan dan menganalisa data
untuk melakukan perintah Anda secara otomatis.

IoT bekerja dengan memanfaatkan suatu argumentasi


pemrograman, di mana tiap-tiap perintah argumen tersebut bisa
menghasilkan suatu interaksi antar mesin yang telah terhubung secara
otomatis tanpa campur tangan manusia dan tanpa terbatas jarak

29
berapapun jauhnya.

Jadi, Internet di sini menjadi penghubung antara kedua interaksi


mesin tersebut. Lalu di mana campur tangan manusia? Manusia dalam
IoT tugasnya hanyalah menjadi pengatur dan pengawas dari mesin-
mesin yang bekerja secara langsung tersebut.

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1Alat dan bahan pembuatan rancangan

Alat dan bahan yang digunakan untuk merancang system ini


adalah sebagai berikut:

3.1.1 Alat
Berikut alat-alat yang digunakan dalam pembuatan system smart
home:

Tabel 3. 1 Alat

No. Alat Jumlah

1. Solder 1

2. Obeng 1

3. Gunting 1

4. Selotip 1

5. Penggaris 1

6. Smartphone 1

30
7. laptop 1

8. Tang potong 1

9. Timah 1

10. Baja ringan 1

11. Tang ripped 1

12. Gergaji besi 1

3.1.2 Bahan dan Komponen


Berikut adalah Bahan dan komponen yang digunakan dalam
proses pembuatan system smart home adalah sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Bahan dan komponen

No. Bahan/Komponen Jumlah

1. Modul Relay 1

2. Waterflow sensor 1

3. Mikrokontroler wemos d1 mini 1

4. Senor pir besar 1

5. Sensor pir kecil 1

6. Modul regulator LM2596 1

7. Lampu 20WAC 1

8. Power supply SMPS 12V/1A 1

9. Pompa air 1

10. Kabel Secukupnya

31
3.2Metode pengumpulan data

Metode penelitian data yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.


Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan
-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur
-prosedur statistik atau cara pengukuran.

3.3Langkah Perancangan

3.3.1 Perancangan perangkat keras


Perancangan perangkat keras (hardware) biasanya disesuaikan
dengan diagram blok yang telah dirancang. Setiap blok diagram dapat
dibentuk dari satu atau beberapa komponen yang memiliki kesatuan
kerja. Pada diagram blok dibawah ini, dibagi menjadi 3 fungsi utama.

Yang pertama adalah sistem lampu otomatis, dimana ketika


sensor pir mendeteksi adanya gerakan maka wemos d1 mini akan
menerima sinyal High dari sensor pir, setelah itu wemos akan mengirim
sinyal Low ke relay untuk mengaktifkan relay maka lampu otomatis
akan menyala.

Fungsi yang kedua, ketiak sensor pir 2 mendeteksi adanya


gerakan maka wemos d1 mini akan menerima sinyal High dari sensor
pir.Wemos akan mengirim sinyal Low untuk mengaktifkan relay, ketika
relay aktif maka pompa air otomatis akan menyala. Setelah itu, sensor
flowmeter akan beroperasi mengukur berapa M3 air yang telah kita
gunakan.

Fungsi yang terakhir adalah monitoring Iot, dengan menggunakan

32
koneksi Wifi dan aplikasi Blynk di smartphone kita dapat memonitoring
iot dari smartphone masing masing. Defenisi Iot sendiri adalah konsep
di mana berbagai perangkat bersensor saling terhubung melalui internet
untuk mengumpulkan dan mentransfer data. Kegiatan tersebut
dilakukan tanpa bantuan komputer dan manusia.

Gambar 3. 1 Blok Diagram

Perinsip kerja yang terdapat pada sistem yang dirancang adalah


tentang sistem lampu otomatis dan sistem kran air otomatis pada
toilet, juga sistem monitoring penggunaan air dan listrik pada toilet
dengan informasi data yang terhubung ke smartphone menggunakan
aplikasi BLYNK.

Adapaun fungsi dari setiap diagram blok diatas adalah sebagai berikut:

1. WEMOS D1 MINI adalah sebuah papan pengembangan


mikrokontroler yang berbasis pada ESP8266 dan modul WiFi
terintegrasi. Papan ini dirancang untuk memudahkan
pengembangan berbagai proyekIoT (Internet of Things) dengan
menggunakan platform Arduino IDE. Wemos D1 Mini memiliki
ukuran yang sangat kecil, sekitar 34.2mm x 25.6mm, tetapi
Wemos D1 Mini menyediakan berbagai fitur yang cukup
lengkap. Wemos D1 Mini dilengkapi dengan GPIO (General
Purpose Input/Output ) yang dapat digunakan untuk
mengendalikan berbagai perangkat seperti sensor, aktuator,
dan modul lainnya.Wemos D1 Mini memiliki kemampuan untuk

33
diprogram menggunakan Arduino IDE, yang memungkinkan
para pengembang untuk menggunakan bahasa pemrograman
yang mudah dipahami dan memiliki dukungan yang luas.
2. SENSOR PIR (Passive Infrared) adalah jenis sensor yang
digunakan untuk mendeteksi perubahan radiasi inframerah
yang dihasilkan oleh objek yang bergerak di sekitarnya. Perinsip
kerja sensor PIR didasarkan pada perbedaan suhu antara objek
yang diam dan objek yang bergerak. Sensor PIR terdiri dari
lensa khusus yang memfokuskan radiasi inframerah dari
lingkungan sekitar. Sensor PIR biasanya memiliki beberapa
pengaturan sensitivitas yang dapat disesuaikan, jangkauan
deteksi, dan waktu tunda untuk menghindari false positive
(deteksi palsu) dan meningkatkan akurasi.
3. SENSOR WATERFLOW adalah sebuah sensor yang digunakan
untuk mendeteksi aliran air dalam sistem. Sensor ini biasanya
digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengukuran aliran air,
pengawasan konsumsi air, pemantauan kebocoran, dan
pengendalian aliran air.
4. RELAY adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan
untuk mengendalikan sirkuit listrik lainnya. Fungsinya mirip
dengan sebuah saklar (switch), tetapi relay menggunakan sinyal
listrik untuk mengoperasikannya. Relay dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi untuk mengontrol daya listrik yang lebih besar
atau mengisolasi sirkuit kontrol dari beban yang diatur.
5. LAMPU adalah perangkat penerangan yang menghasilkan
cahaya. Lampu menggunakan berbagai jenis teknologi untuk
menghasilkan cahaya, seperti filamen pijar, lampu neon, lampu
fluoresen, lampu LED, dan sebagainya. Lampu digunakan dalam
berbagai aplikasi untuk memberikan pencahayaan, baik di
dalam rumah, gedung, kendaraan, atau ruang publik.
6. POMPA AIR adalah sebuah perangkat (kecil) yang dirancang
untuk mengambil air dari sumber air tertentu dan memompanya

34
ke tempat yang diinginkan. Pompa air mini biasanya digunakan
dalam situasi di mana pompa air besar tidak praktis atau tidak
diperlukan. Pompa air mini biasanya dirancang agar portabel,
efisien, dan mudah digunakan. Mereka sering menggunakan
daya baterai atau energi listrik yang rendah.
7. WIFI adalah sebuah teknologi nirkabel yang memungkinkan
perangkat elektronik untuk terhubung ke jaringan internet dan
berkomunikasi antara satu sama lain secara nirkabel.

8. BLYNK IOT adalah Blynk adalah sebuah platform IoT (Internet


of Things) yang dirancang untuk memudahkan pengembangan
dan implementasi solusi IoT. Dengan menggunakan Blynk,
pengguna dapat dengan mudah mengontrol dan memantau
perangkat IoT melalui aplikasi mobile yang sederhana dan
intuitif.

3.3.1.1 PERANCANGAN RANGKAIAN

35
Gambar 3. 2 Rangkaian Smart Toilet
Gambar diatas merupakan gambar rangkaian keseluruhan
sistem smart toilet, pada gambar diatas sumber input sensor yang
digunakan berjumlah 3 sensor. Ada 2 sensor pir dan1 buah sensor
flowmeter, selain itu terdapat juga 2 buah output relay. Jenis Output
relay yang pertama adalah relay yang digunakan dengan beban
pompa air dan output relay yang kedua dengan beban lampu.
Adapun penjelasan dari masing masing komponen diatas adalah
sebagai berikut:

1. Rancangan rangkaian sensor pir

Gambar 3. 3 Rancangan rangkaian sensor pir


Pada rangkaian diatas terdapat 2 buah sensor pir yaitu
sensor pir ukuran kecil dan sensor pir ukuran besar ,yang
terhubung ke Wemos D1 Mini. Sensor pir kecil berfungsi
sebagai pendeteksi gerakan pada fungsi kran air otomatis.
Output sensor pir kecil terhubung ke Wemos D1 Mini tepatnya
pada pin D0. Sedangkan, Sensor pir besar berfungsi sebagai
pendeteksi gerakan untuk sistem lampu ototmatis. Output dari
sensor ini terhubung ke Wemos D1 Mini tepatnya pada pin D1.

36
2. Perancangan rangkaian waterflowsensor

Gambar 3. 4 Rancangan rangkaian waterflowmeter


Pada gambar rangkaian diatas terdapat sensor
waterflowmeter yang terhubung ke Wemos D1 Mini, dimana pin
yang terhubung berada pada D2. Sensor ini berfungsi untuk
menghitung jumlah pemakaian debit air dalam satuan liter.

3. Perancangan rangkaian relay

Gambar 3. 5 Rancangan rangkaian relay


Pada gambar rangkaian diatas terdapat 2 buah relay, dimana
kedua relay tersebut digunakan untuk mengendalikan pompa air
dan lampu. Karena beban menggunakan sumber listrik AC
sebesar 220V, sehingga digunakan relay sebagai saklar yang

37
lebih aman. Relay akan dikendalikan oleh Wemos D1 Mini,
dimana jika sinyal yang diterima oleh relay adalah sinyal low
keadaan relay akan menyala. Sedangkan jika relay menerima
sinyal High maka keadaan relay akan kembali padam. Kedua
relay tersebut terhubung ke wemos d1 mini, untuk relay dengan
beban pompa air terhubung pada pin D6. Sedangkan relay
untuk mengendalikan beban lampu yang terhubung ke pin D5.

4. Perancangan rangkaian power supply

Gambar 3. 6 Rancangan ramgkaian power supply


Pada gambar rangkaian diatas, kita membutuhkan sumber
power supply sebesar 5v untuk keseluruhan sistem. Sedangkan
power supply yang digunakan adalah 12V/1A, oleh karena itu
digunakan sebuah modul regulator yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan 12V menjadi 5V. Modul yang digunakan
adalah modul regulator LM2596 yang mampu menahan arus

38
hingga 3A.

5. Perancangan rangkaian keseluruhan

Gambar 3. 7 Rangkaian keseluruhan


Sebelumnya sudah dijelaskan masing-masing bagian dari
komponen yang terhubung ke Wemos D1 Mini, keseluruhan
komponen nantinya akan digunakan untuk membangun 2 buah
sistem otomatis yaitu system lampu otomatis dan system kran
air otomatis.

Untuk membangun sistem lampu otomatis digunakan satu


buah sensor pir besar dan sebuah lampu yang sudah terhubung
ke modul relay. Pada koneksi awal ketika tidak terdeteksi
gerakan, sensor pir besar akan mengeluarkan sinyal low. Dan
ketika terdeteksi sebuah gerakan, sensor pir besar akan
mengeluarkan sinyal high. Perubahan kondisi tersebut dibaca

39
oleh Wemos D1 Mini pada pin D1, ketika Wemos mendeteksi
logika High maka Wemos akan mengirimkan logika low ke pin
D5 untuk menyalakan relay dan menghidupkan lampu. Output
pada sensor pir besar akan bertahan dengan status high
selama beberapa detik, sehingga lampu juga akan menyala
selama sensor pir masih mendeteksi gerakan.

Sedangkan untuk membangun sistem kran air otomatis


digunakan sebuah sensor pir berukuran kecil, sensor waterflow
dan relay yang terhubung ke pompa. Pada kondisi awal, pompa
masih dalam keadaan padam dan ketika wemos mendeteksi
adanya gerakan pada sensor pir kecil melalui pin D0 maka
wemos akan membuat pompa air menyala melalui relay dengan
mengirim sinyal low ke pin D6. Setelah pompa air aktif maka
wemos akan mendeteksi sensor flowmeter untuk menghitung
berapa debit air yang digunakan. Dan ketika sensor pir tidak
mendeteksi sebuah gerakan, maka pompa air akan dipadamkan
dengan cara mengirim sinyal high ke pin D6.
Setiap proses untuk mengaktifakan relay, wemos akan
menghitung durasi waktu yang digunakan dalam menghitung
berapa besar arus listrik yang yang di pakai pada prosesnya.
Begitu juga pada saat pompa air diaktifkan, wemos juga akan
menghitung berapa debit air yang digunakan. Setiap
perhitungan akan dijumlahkan dengan data yang lama dan
disimpan ke dalam EEPROM WEMOS. Data tersebut akan
dikirimkan ke Aplikasi BLYNK untuk informasi ke Smartphone.

3.3.2 Perancangan software

Perancangan software (perangkat lunak) merupakan kunci untuk


mengendalikan sistem dari perangkat keras. Perangkat lunak
merupakan program yang sudah dirancang, kemudian hasil dari
perancangan program tersebut akan diunduh ke dalam perangkat keras.

40
Perangkat lunak yang dapat digunakan dalam pembuatan sistem smart
toilet dapat dilihat pada table berikut

Tabel 3. 3 AplikasiSoftware

No. Perangkat Lunak Yang Digunakan Fungsi

1. Arduino IDE Untuk program pada


Wemos D1 Mini.

2. Proteus Untuk perancangan


rangkaian pada alat.

3. Microsoft Word 2010 Untuk menyusun laporan


Tugas Akhir.

Perancangan perangkat lunak pada aplikasi Arduino IDE, biasanya


menggunakan bahasa C sebagai bahasa pemrograman yang akan
digunakan.

3.3.3 Flowchart
Bentuk flowchart dapat dilihat sebagai berikut

START

INIT AWAL

PIR 1 ADA HIDUPKAN LAMPU


GERAKAN ?

HITUNG WAKTU

MATIKAN LAMPU PEMAKAIAN LAMPU

PIR 2 ADA HIDUPKAN POMPA


GERAKAN ?

41
MATIKAN POMPA HITUNG DEBIT AIR DAN
WAKTU PEMAKAIAN
POMPA

KONVERSI DATA DAN


KIRIM KE BLYNK

END

Gambar 3. 8 Flowchart

Setelah start maka dilakukan INIT atau inisialisasi, yang


merupakan persiapan awal ketika sistem mulai dinyalakan. INIT
biasanya mencakup persiapan pin-pin pada Wemos D1 Mini yang akan
digunakan dan juga variabel-variabel yang nantinya akan dipakai pada
proses dalam program Arduino. Setelah proes inisialisasi dilaksanakan,
maka alur selanjutnya adalah mendeteksi apakah pir 1 (besar) aktif
atau tidak. Jika aktif, maka lampu akan dinyalakan dan proses
perhitungan akan sesuai dengan durasi waktu dengan status lampu
menyala. Jika sensor pir 1 (besar) terdeteksi tidak aktif maka lampu
akan dipadamkan. Proses selanjutnya adalah mendeteksi sensor pir 2
(kecil) apakah sensor aktif atau tidak, jika aktif maka pompa (kran) air
hidup. Ketika pompa air hidup, penggunaan debit air akan dihitung
melalui sensor flowmeter. Proses perhitungan disesuaikan dengan
durasi waktu pompa (kran) air menyala. Jika terdeteksi tidak aktif maka
pompa (kran) air akan mati.

Hasil perhitungan data debit air dan durasi waktu akan

42
dikonversikan ke satuan liter untuk debit air dan KWH untuk daya listrik,
hasil konversi akan dikirim ke smartphone menggunakan aplikasi
BLYNK.

3.3.4 Program Alat

3.3.4.1. Perancangan program sensor pir

int pinPirPompa = D0;


int pinPirLampu = D1;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(pinPirLampu, INPUT_PULLUP);
pinMode(pinPirPompa, INPUT_PULLUP);
}
void loop() {
if(digitalRead(pinPirLampu) == HIGH){
Serial.println("PIR 1 Aktif");

if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){
Serial.println("PIR 2 Aktif");
}
delay(1000);
}

3.3.4.2. Perancangan program sensor flowmeter

#include <Arduino.h>
#include <FlowSensor.h>
#define type YFS201
#define pin D2
FlowSensor Sensor(type, pin);
unsigned long timebefore = 0;
unsigned long reset = 0;
void IRAM_ATTR count()

43
{
Sensor.count();
}
void setup() {
Serial.begin(9600);
Sensor.begin(count);
}
void loop() {
if (millis() - timebefore >= 1000)
{
Sensor.read();
Serial.print("Flow rate (L/minute) : ");
Serial.println(Sensor.getFlowRate_m());
Serial.print("Volume (L) : ");
Serial.println(Sensor.getVolume());
timebefore = millis();
}
if (millis() - reset >= 60000)
{
Sensor.resetVolume();
reset = millis();
}
}

3.3.4.3. Perancangan program relay

const int ON = LOW;


const int OFF = HIGH;

int pinRlyLampu = D5;


int pinRlyPompa = D6;

void setup() {
pinMode(pinRlyLampu, OUTPUT);
pinMode(pinRlyPompa, OUTPUT);
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF);
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
}

void loop() {
digitalWrite(pinRlyLampu, ON); delay(1000);
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF); delay(1000);

44
digitalWrite(pinRlyPompa, ON); delay(1000);
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF); delay(1000);
}

3.3.4.4. Perancangan program lampu otomatis


void LampuOtomatis() {
if(digitalRead(pinPirLampu) == HIGH){
cntLamp = 10;
}
if(cntLamp > 0){
digitalWrite(pinRlyLampu, ON);
led1.on();
cntLamp -= 1;
Serial.println("cntLamp :" + String(cntLamp));
cntTimeLamp++;
}else{
if(digitalRead(pinRlyLampu) == 0){
timeOnLamp+= cntTimeLamp;
cntTimeLamp = 0;
Serial.println("timeOnLamp:" + String(timeOnLamp));
EEPROM.put(0, timeOnLamp);
EEPROM.commit();
Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal());
}
digitalWrite(pinRlyLampu, OFF);
led1.off();
}
}

3.3.4.5. Perancangan program kran air otomatis

void KranOtomatis(){

45
if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){
cntPompa = 10;
}
if(cntPompa > 0){
digitalWrite(pinRlyPompa, ON);
led2.on();
cntPompa -= 1;
Serial.println("cntPompa:" + String(cntPompa));
cntTimePump++;
}else{
if(digitalRead(pinRlyPompa) == 0){
timeOnPump+= cntTimePump;
cntTimePump = 0;
Serial.println("timeOnPump:" + String(timeOnPump));
EEPROM.put(4, timeOnPump);
EEPROM.commit();
Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal());
}
digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);
led2.off();
}
}

3.3.4.6. Seluruh program akhir sistem smart toilet


// Init Library

#include <ESP8266WiFi.h>

#include <BlynkSimpleEsp8266.h>

#include <Arduino.h>

#include <FlowSensor.h>

#include <ESP_EEPROM.h>

46
// Deklarasi daya beban

const float DAYA_LAMPU = 20.0; // watt

const float DAYA_POMPA = 25.0; // watt

const float HARGA_KWH = 1444.70; // harga per KWH

const float HARGA_LITER = 1.56; // harga air per liter

const float HARGA_KUBIK = 4500.0; // harga air per liter

#define type YFS201 // type sensor flowmeter

#define pin D2 // koneksi sensor flowmeter

// Setting untuk Blynk

#define BLYNK_PRINT Serial

#define BLYNK_TEMPLATE_ID "TMPL6FY6Aof_A"

#define BLYNK_TEMPLATE_NAME "SMART LAMP"

#define BLYNK_AUTH_TOKEN "_UGGlMpVNzZSqBvaLyxLXrnGrud8wVzJ"

// koneksi internet

char ssid[] = "Smart Scale";

char pass[] = "udahlupa";

FlowSensor Sensor(type, pin); // init flowsensor

// Variabel umum

unsigned long timebefore = 0;

47
unsigned long reset = 0;

const int ON = LOW;

const int OFF = HIGH;

int pinRlyLampu = D5;

int pinRlyPompa = D6;

int pinPirPompa = D0;

int pinPirLampu = D1;

int cntLamp,cntPompa,cntWater;

long tmrSensor;

int timeOnLamp, timeOnPump;

float waterVolume,waterVol;

int cntTimeLamp, cntTimePump;

float biayaAir, biayaListrik, biayaTotal;

float waterKubik;

// init gambar lampu pada form blynk

WidgetLED led1(V2);

WidgetLED led2(V3);

void IRAM_ATTR count()

Sensor.count();

48
void setup() {

Sensor.begin(count);

EEPROM.begin(16);

Serial.begin(9600);

delay(100);

Serial.println("START");

Blynk.begin(BLYNK_AUTH_TOKEN, ssid, pass);

// SET AWAL EEPROM

EEPROM.put(0, timeOnLamp);

EEPROM.put(4, timeOnPump);

EEPROM.put(8, waterVolume);

EEPROM.commit();

// Baca data terakhir yg di simpan

EEPROM.get(0, timeOnLamp);

EEPROM.get(4, timeOnPump);

EEPROM.get(8, waterVolume);

Serial.print("timeOnLamp : " + String(timeOnLamp));

Serial.print(" timeOnPump : " + String(timeOnPump));

Serial.println(" waterVolume : " + String(waterVolume));

// init pin wemos

pinMode(pinPirPompa, INPUT_PULLUP);

pinMode(pinPirLampu, INPUT_PULLUP);

49
pinMode(pinRlyLampu, OUTPUT);

pinMode(pinRlyPompa, OUTPUT);

delay(100);

// awalnya matikan semua relay

digitalWrite(pinRlyLampu, OFF);

digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);

delay(100);

// kirim data terakhir ke dashboard blynk

waterKubik = waterVolume / 1000.0;

Blynk.virtualWrite(V0, waterKubik);

//Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal());

dayaTotal();

Blynk.virtualWrite(V5, waterKubik * HARGA_KUBIK); // kirim info ke blynk

Blynk.logEvent("notif","DEVICE STARTING");

//Blynk.notify("Notif : DEVICE START");

void loop() {

Blynk.run();

//baca sensor tiap detik

if(millis() > tmrSensor + 1000){

LampuOtomatis();

KranOtomatis();

tmrSensor = millis();

50
}

SensorFlowMeter();

// Proses sensor flowmeter

void SensorFlowMeter() {

if (millis() - timebefore >= 1000)

Sensor.read();

float waterRate = Sensor.getFlowRate_m(); // baca sensor flowmeter

if( waterRate > 0){

Serial.print("Flow rate(L/minute) :");

Serial.print(waterRate);

Serial.print(" Volume(L) :");

Serial.println(Sensor.getVolume());

cntWater++;

Serial.println(" cntWater :" + String(cntWater));

if (cntWater > 60){ // tunggu hingga 1 menit

cntWater = 0;

waterVol = Sensor.getVolume(); // ambil total volume air

Serial.println(" waterVol :" + String(waterVol));

if (waterVol > 0.0){ // jika ada data baru baru proses

waterVolume += waterVol; // jumlahkan hasil data

Serial.print(" Total waterVolume :");

51
Serial.print(waterVolume);

waterKubik = waterVolume / 1000.0;

Serial.print(" waterKubik :");

Serial.println(waterKubik);

biayaAir = waterKubik * HARGA_KUBIK;

Blynk.virtualWrite(V0, waterKubik); // kirim info ke blynk

Blynk.virtualWrite(V5, biayaAir); // kirim info ke blynk

EEPROM.put(8, waterVolume); // simpan data

EEPROM.commit();

Sensor.resetVolume(); // reset hitungan terakhir

timebefore = millis();

// Proses lampu otomatis

void LampuOtomatis() {

if(digitalRead(pinPirLampu) == HIGH){ // jika sensor aktif maka reload var


cntLamp

cntLamp = 10;

52
}

if(cntLamp > 0){ // jika cntLamp ada datanya

digitalWrite(pinRlyLampu, ON); // hidypkan lampu

led1.on(); // tampilkan gambar on ke blynk

cntLamp -= 1; // kurangi data dengan 1

Serial.println("cntLamp :" + String(cntLamp));

cntTimeLamp++; // hitung waktu pemakanaian lampu

}else{

if(digitalRead(pinRlyLampu) == 0){ // jika sensor gak aktif

timeOnLamp+= cntTimeLamp; // gabungkan hasil hitungan waktu


pemakaian

cntTimeLamp = 0;

Serial.println("timeOnLamp:" + String(timeOnLamp));

EEPROM.put(0, timeOnLamp); // simpan data

//EEPROM.put(4, timeOnPump);

EEPROM.commit();

//Blynk.virtualWrite(V1, dayaTotal()); // kirim info ke blynk

dayaTotal();

//Blynk.logEvent("notif",dayaTotal());

digitalWrite(pinRlyLampu, OFF); // matikan lampu

led1.off(); // // tampilkan gambar off ke blynk

53
}

// Proses kran otomatis

void KranOtomatis(){

if(digitalRead(pinPirPompa) == HIGH){

cntPompa = 10;

if(cntPompa > 0){

digitalWrite(pinRlyPompa, ON);

led2.on();

cntPompa -= 1;

Serial.println("cntPompa:" + String(cntPompa));

cntTimePump++;

}else{

if(digitalRead(pinRlyPompa) == 0){

timeOnPump+= cntTimePump;

cntTimePump = 0;

Serial.println("timeOnPump:" + String(timeOnPump));

//EEPROM.put(0, timeOnLamp);

EEPROM.put(4, timeOnPump);

EEPROM.commit();

dayaTotal();

54
//Blynk.logEvent("notif",dayaTotal());

digitalWrite(pinRlyPompa, OFF);

led2.off();

//#define DAYA_LAMPU 20 // watt

//#define DAYA_POMPA 30 // watt

//float dayaTotal(){

void dayaTotal(){

// konversi daya ke detik

float kwhLamp = DAYA_LAMPU / 3600;

float kwhPump = DAYA_POMPA / 3600;

// hitung masing masing daya

float wLamp = timeOnLamp * kwhLamp;

float wPump = timeOnPump * kwhPump;

float ttl = wLamp + wPump;;

biayaListrik = ttl * HARGA_KWH;

Blynk.virtualWrite(V4, biayaListrik);

Blynk.virtualWrite(V1,ttl );

Serial.print("kwhLamp : " + String(kwhLamp,4));

Serial.print(" kwhPump : " + String(kwhPump,4));

55
Serial.println(" dayaTotal : " + String(wLamp + wPump));

// jumlahkan hasil daya

//return wLamp + wPump;

3.4Metode pengujian alat

Metode pengujian alat merupakan salah satu faktor keberhasilan


penelitian ini, maka akan dilakukan metode pengujian alat yaitu sebagai
berikut:

1. Melakukan pengujian terhadap kran air otomatis.


2. Melakukan pengujian terhadap lampu otomatis.
3. Melakukan pengujian ketika kran air otomatis dan lampu otomatis
nyala secara bersamaan.
Pada metode pengujian ini, kami menggunakan objek yaitu manusia untuk
mendeteksi gerakan yang dilakukan oleh sensor pir. Sensor pir akan
mendeteksi sebuah gerakan ketika objek memasuki area yang jaraknya dekat
dengan sensor pir. Setelah sensor pir mendeteksi adanya gerakan, maka
akan dikirimkan informasi tersebut ke Mikrokontroler Wemos D1 Mini. Maka
di dalam Wemos D1 Mini, sinyal akan diterima. Sinyal tersebut akan
dioperasikan sesuai dengan program yang telah kita buat melalui aplikasi
Arduino IDE. Setelah itu sinyal akan dikirimkan ke relay. Relay yang kita
gunakan adalah relay Aktif LOW, dimana jika keadaan High (5V) kondisi
Relay akan padam dan jika keadaan Low (0V) kondisi Relay akan nyala. Maka
kondisi relay pada saat ini berada pada 0V (Low) dengan status lampu dan
air hidup, Karena sensor pir mendeteksi gerakan. Dengan menggunakan
teknologi IOT, dimana kita disini menggunakan aplikasi Blynk sebagai wadah
untuk menonitoring keadaan toilet dari jarak jauh. Berikut adalah data yang
didapat pada aplikasi Blynk dismartphone.

56
57
Gambar 3. 9 Menu tampilan layar

58
Gambar 3. 10 uji coba 1

59
Gambar 3. 11 Uji coba 2

60
Gambar 3. 12 Uji coba 3

61
Gambar 3. 13 Uji coba 4

62
Gambar 3. 14 Uji coba 5

63
Gambar 3. 15 Uji coba 6
3.4.1 Mengukur Delay pengiriman notifikasi ke BLYNK
Pada saat sensor pir mendeteksi objek, Mikrokontroler Wemos D1
Mini akan mengirimkan notifikasi ke aplikasi Blynk yang ada di
smartphone. Pengiriman notifikasi ke aplikasi Blynk memerlukan Delay
agar data terkirim ke aplikasi Blynk yang ada di smartphone. Untuk itu
penulis menghitung delay yang terjadi, berikut hasil perhitungan delay
saat sensor pir mendeteksi adanya gerakan.
Tabel 3. 4 Saat ada gerakan
No. Percobaan dengan kondisi LED LED Pompa Delay
ada gerakan Lampu

1. Percobaan 1 ON OFF 2 detik


2. Percobaan 2 OFF ON 1 detik
3. Percobaan 3 ON ON 3 detik
4. Percobaan 4 ON OFF 2 detik
5. Percobaan 5 ON OFF 1 detik
6. Percobaan 6 ON OFF 2 detik

7. Percobaan 7 ON OFF 3 detik


Jumlah rata-rata 2 detik

Penulis juga menghitung delay yang terjadi saat keadaan sudah


tidak ada gerakan, atau saat sudah tidak ada orang di toilet. Tapi status
dari aplikasi Blynk masih menerima data. Berikut hasil perhitungan
delay yang didapat.
Tabel 3. 5 Sudah tidak ada gerakan
No. Percobaan dengan kondisi LED LED Pompa Delay
sudah tidak ada gerakan Lampu
1. Percobaan 1 ON OFF 10 detik
2. Percobaan 2 OFF ON 15 detik
3. Percobaan 3 ON ON 15 detik
4. Percobaan 4 ON OFF 15 detik
5. Percobaan 5 ON OFF 10 detik
6. Percobaan 6 ON OFF 10 detik

64
7. Percobaan 7 ON OFF 10 detik

Jumlah rata-rata 12,14 detik

3.4.2 Mengukur tegangan komponen


Pada saat pengujian, penulis juga menghitung tegangan dari
beberapa komponen sebagai berikut:
1. Pengujian rangkaian catu daya, pengujian ini bertujuan untuk
mengetahui besarnya tegangan output dari module regulator LM2596
yang di gunakan untuk mencatu seluruh rangkaian. Rangkaian catu
daya ini menggunakan 1 buah power supply 12 VDC.

Tabel 3. 6 Tegangan power supply

No Tegangan yg harus di Tegangan hasil pengukuran


capai

1 12 Volt DC 12.25 Volt DC

2 12 Volt DC 12.23 Volt DC

3 12 Volt DC 12.25 Volt DC

4 12 Volt DC 12.25 Volt DC

5 12 Volt DC 12.24 Volt DC

Terjadi selisih ketika pengukuran rangkaian tegangan catu daya dari


hasil yang harus dicapai dengan hasil yang didapat. Terlihat pada
pengukuran pertama beban menunjukan 12,25 VDC dari tegangan yang
harus dicapai sebesar 12 VDC, perubahan tegangan dari 12 VDC –
12,25 VDC tidak begitu berpengaruh pada kinerja rangkaian.

2. Pengujian module regulator LM2596 bertujuan untuk menurunkan


tegangan dari 12VDC menjadi 5VDC.

65
Tabel 3. 7 Tegangan Module regulator

Tegangan yg harus di capai Tegangan hasil pengukuran

1 5 Volt DC 5.20 Volt DC

2 5 Volt DC 5.19 Volt DC

3 5 Volt DC 5.20 Volt DC

4 5 Volt DC 5.18 Volt DC

5 5 Volt DC 5.20 Volt DC

Setelah diukur terlihat tegangan output menunjukan 5,20 VDC dari


tegangan input sebesar 12,25 VDC, hal ini dikarenakan fungsi kinerja
module regulator LM2596 sebagai penurun tegangan dari 12 VDC
menjadi 5VDC. Module regulator LM2596 bekerja dengan baik di range
tegangan 6-25 VDC, jadi untuk selisih antara tegangan yang di hasil kan
dengan tegangan yang harus dicapai tidak terlalu berpengaruh.

3.5Metode pengolahan / Analisa hasil pengujian Alat

Setelah penulis melakukan pengujian dan simulasi, penulis akan


menganalisis apakah seluruh komponen mampu bekerja sesuai dengan
program yang telah dibuat atau tidak. Pada tahap ini penulis akan mencatat
hasil pengujian alat yang telah di lakukan.
Metode pengolahan / analisa hasil pengujian alat yang digunakan oleh
penulis pada tugas akhir ini adalah memonitoring data jumlah pengeluaran
biaya dan seberapa banyak kran air dan lampu otomatis dipakai. Penulis
menggunakan Wemos D1 Mini sebagai mikrokonroler dan sensor pir sebagai
alat untuk mendeteksi gerakan pada tubuh manusia. Kemudian penulis akan
menganalisis apakah seluruh komponen mampu bekerja sesuai dengan

66
program yang telah dibuat pada aplikasi Arduino IDE.
Pengujian alat ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem smart toilet
yang telah dibuat dapat berjalan dengan semsestinya dan untuk
mengantisipasi kerusakan pada komponen yang digunakan. Setelah
melakukan pengujian alat secara menyeluruh, penulis dapat mencatat hasil
dari pengujian yang telah dilakukan.

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil

Pengujian alat dilakukan untuk mengetahui bahwa rangkaian yang sudah


dirancang bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
4.1.1 Rangkaian komponen
Berikut adalah gambar rangkaian komponen yang telah dirakit

Gambar 4. 1 Rangkaian komponen

67
Gambar diatas menunjukkan rangkaian komponen yang sudah
dirakit.
4.1.2 Rangkaian perangkat keras
Berikut adalah rangkaian perangkat keras yang dapat dilihat
sebagai berikut

68
Gambar 4. 2 Tampak belakang

Gambar 4. 3 Kran air otomatis

69
Gambar 4. 4 Tampak depan

70
Gambar 4. 5 Lampu otomatis

71
Gambar 4. 6 Desain kerangka besi

4.1.3 Hasil uji coba


Data yang diuji dilakukan di ruang terbuka di depan teras rumah,
yang diujikan adalah jarak dan sudut sensor pir dalam mendeteksi
gerakan. Jarak yang diukur adalah jarak dari 0 cm sampai 200 cm.
Serta dilakukan pengujian untuk sensor flowmeter, dimana pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat presentasi error dalam mengirim
data debit air ke Aplikasi Blynk yang ada diSmartphone .
Hasil uji coba jarak pada sensor pir 1 (lampu)
Tabel 4. 1 Data pengeluaran Uji coba dengan keterangan

NO. Variasi Waktu Pengeluaran Pengeluaran Keterangan

72
(Menit) Air (M3) lampu (Kwh)

1. 1-3 (Menit) 0,01 0,4 Cuci tangan

2. 1-6 (Menit) 0,02 1,72 Buang air kecil

3. 1-8 (Menit) 0,03 1,54 Buang air


besar

4. 1-10 (Menit) 0,04 4,54 Cuci piring

5. 1-15 (Menit) 0,06 9.51 Mandi

Tabel 4. 2 Data biaya pengeluaran

NO. Variasi Waktu Biaya Air Biaya lampu Total biaya


(Menit) (Rp) (Rp) (Rp)

1. 1-3 (Menit) 48,45 1.133,69 1.118,14

2. 1-6 (Menit) 87,93 2.488,09 2.576,02

3. 1-8 (Menit) 141,80 2.227,25 2.369,05

4. 1-10 (Menit) 204,29 6.565,36 6.769,65

5. 1-15 (Menit) 280.00 1.3742,71 14.022,71

Tabel 4. 3 Data uji coba variasi waktu

NO. Variasi Waktu (Menit) Pengeluaran Air Pengeluaran


(M3) lampu (Kwh)

1. 1-2 (Menit) 0,003 0,13

2. 3-5 (Menit) 0,006 0,26

3. 6-9 (Menit) 0,009 0,39

4. 10-14 (Menit) 0,012 0,52

73
5. 15-20 (Menit) 0,015 0,65

Tabel 4. 4 Data biaya uji coba variasi waktu

NO. Variasi Waktu Biaya Air Biaya lampu Total biaya


(Menit) (Rp) (Rp) (Rp)

1. 1-2 (Menit) 13,5 187,81 201,31

2. 3-5 (Menit) 27 375,62 402,62

3. 6-9 (Menit) 40,5 563,43 603.93

4. 10-15 (Menit) 54 751,24 805,24

5. 15-20 (Menit) 67,5 939 1.006,5

Hasil uji coba jarak pada sensor pir 2 (kran air)

Tabel 4. 5 Hasil uji coba jarak pada sensor pir

No. Percobaan Jarak sensor ke Sudut Status


ke objek (cm) jangkauan
1. 1 0 cm 0o ON
2 2 2 cm 1,1036o ON
3. 3 4 cm 2,2072o ON
4. 4 6 cm 3,3108o ON
5. 5 8 cm 4.4144o ON
6. 6 10 cm 5,518o ON
7. 7 15 cm 8,277o ON
8. 8 20 cm 11,036o ON
9. 9 30 cm 16,554o ON
10. 10 40 cm 22,072o ON
11. 11 45 cm 24,831o ON
12. 12 50 cm 27,59o ON
13. 13 80 cm 44,144o ON

74
14. 14 100 cm 51,14o ON
15. 15 140 cm 67,58o ON
16. 16 200 cm 87,2o OFF

4.2Pembahasan

Berdasarkan pengujian-pengujian dari penelitian dan pembuatan rancang


bangun sistem smart toilet menggunakan mikrokontroler Wemo D1 Mini
berbasisinternet of things dapat dirangkum sebagai berikut:

Jarak pengukuran Wi-Fi Wemos D1 Mini berikisar antara kurang lebih 50


meter. Sehingga kemungkinan jika penggunaan jarak nya dapat dilakukan
pengukuran jarak terhadap sensor pir. Sensor pir Sensor PIR mampu
mendeteksi gerakan sampai jarak 7 meter, namun terkadang kurang akurat
dikarenakan sudut jangkauan sensor PIR hanya mampu mendeteksi
kurang dari sudut 87.2˚. Sehingga untuk gerakan diluar sudut 87.2˚ tidak
akan terdeteksi oleh sensor pir.

Pada table 4.1 dan 4.2 kami melakukan percobaan sebanyak 5 kali. Pada
percobaan pertama waktu yang kami gunakan adalah 3 menit, dengan
keterangan untuk cuci tangan dan biaya yang diperoleh adalah Rp. 1.118,14.
Untuk percobaan kedua waktu yang kami gunakan dalah 6 menit, dengan
keterangan untuk Buang air kecil dan biaya yang harus dikeluarkan adalah Rp.
2.576,02. Untuk percobaan 3 kami menggunakan waktu 8 menit, dengan
keterangan untuk buang air besar dan biaya yang harus dikeluarkan adalah
2.369,05. Untuk percobaan ke 4 kami menghabiskan waktu sekitar 10 menit,
dengan keterangan untuk cuci piring dan biaya yang harus dikeluarkan
adalah Rp. 6.769,65. Untuk percobaan ke 5 kami menggunakan waktu 15
menit, dengan keterangan untuk mandi dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp.
14.022,71.

Pada tabel 4.3 dan tabel 4.4 kami menghitung jumlah pengeluaran air dan
lampu serta biaya pengeluaran air dan lampu. Disesuaikan dengan variasi
waktu yang telah kami uji coba. Dimana untuk data pengeluaran air kami
buat dengan penyesuaiaan PDAM TIRTANADI. Setiap m3 dihitung Rp. 4500

75
sedangkan untuk pengeluaran air kami menghitung dengan Satuan KWH.
Dimana harag per KWH yaitu Rp. 1444,70. Dari tabel kita bisa mengetahui
berapa biaya yang akan dikeluarkan dan hasil uji data telah dibuat langsung
dari program.

Pada tabel berikutnya, kami melakukan 16 kali percobaan dengan jarak


dalam satuan cm. percobaan ini dilakukan untuk mengetahui sampai batas
jarak berapa sensor pir dapat mendeteksi gerakan tangan yang dilakukan
oleh objek ketika mencuci tangan. Dapat dilihat bagwa pada jarak 200 cm,
sudut sudah mencapai maksimun yaitu 87,2o. Maka, lebih dari jarak 200 cm
atau 2 m sensor pir tidak dapat mendeteksi gerakan dari objek.

76
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab-bab


sebelumnya, kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut:

1. Perinsip kerja dari alat yang dirancang adalah ketika sensor pir
mendeteksi adanya gerakan dari objek, maka data akan dikirim ke
Mikrokontroler Wemos D1 Mini. Lalu setelah itu data akan dikirim
ke relay, dimana relay yang digunakan adalah relat Aktif Low. Jika
kondisi Low maka lampu / kran akan menyala. Wemos juga akan
mengirim data ke aplikasi Blynk di smartphone menggunakan
koneksi Wi-FI. Maka kita dapat memonitoring keadaan toilet
melalui aplikasi dismartphone kita.
2. Wemos D1 Mini memiliki jarak konektivitas Wi-Fi berkisar antara
50 meter. Sensor pir memiliki jarak deteksi kurang lebih 7 meter
dengan sudut hanya mencapai 87,2o.
3. Kita dapat mengetahui berapa biaya pengeluaran yang kita
keluarkan, dengan menggunakan konsep smart toilet. Untuk
harga, kita dapat menyesuaikan pada program yang telah kita
buat.
4. Untuk harga air perhitungan kami yaitu dengan satuan m3, yaitu
Rp. 4500 disesuaikan dengan PDAM TIRTANADI. Dan untuk
hargak listrik kami menyesuaikannya dengan golongan rumah
tangga 1300 VA, dimana dihitung per KWH Rp. 1444.70.
5. Power supply yang digunakan berfungsi untuk mencatu seluruh
rangkaian, dengan menyambungkan ke modul regulator LM2596
yang fungsinya untuk menurunkan tegangan dari 12VDC ke 5VDC.
6. Smart toilet dilengkapi dengan sistem berbasis internet of thing,
dimana aplikasi yang digunakan adalah aplikasi Blynk yang ada di
smartphone. Semua bagian dari smart toilet dapat difungsikan
dengan baik.

77
5.2Saran

Setelah melakukan perancangan dan pengujian serta pembuatan alat


ini ada beberapa hal yang bisa dijadikan saran untuk melakukan
penelitian lebih lanjut, yaitu:

1. Pengembangan sistem selanjutnya disarankan menggunakan


mikrokontroler ESP32 agar pin yang dipakai cukup untuk
menambah fungsi smart toilet.
2. Penambahan sistem seperti shower otomatis dan pembersih
otomatis juga dapat dilakukan untuk mengembangkan sistem
smart toilet.
3. Sensor flowmeter yang digunakan pada penelitian ini memiliki
tingkat presentasi error yang cukup tinggi. Untuk itu gunakan lah
sensor flowmeter yang lebih bagus.
4. Agar lebih akurat dalam mendeteksi gerakan gunakan sensor
ultrasonic.
5. Untuk penambahan data yang ada pada aplikasi Blynk dapat
dilakukan denganmengupgrade ke versi premium.

78
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, R., & Hendrayanto, A. (2020). Rancang Bangun Sistem Toilet


Cerdas Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Teknik Informatika dan
Sistem Informasi.
Wicaksono, B. A., & Pramudya, A. R. (2018). Implementasi Internet of
Things pada Toilet Cerdas untuk Pengukuran Kualitas Air dan
Kondisi Lingkungan. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu
Komputer, 5(3), 187-192.
Yudha, M. R., & Arif, H. M. (2017). Penerapan Internet of Things (IoT) pada
Sistem Toilet Cerdas. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 6(2),
98-104.
Prasetiyo, Y., & Widyawan, H. (2016). Rancang Bangun Sistem Toilet
Cerdas Berbasis Arduino Uno
Agus, A., & Munir, R. (2019). Pengenalan NodeMCU ESP8266 dan Wemos
D1 Mini untuk Pemrograman IoT.

Mahfudli, M., & Khoiriyah, L. (2019). Rancang Bangun Sistem Toilet Cerdas
dengan Deteksi Pemakaian Air Berbasis Internet of Things (IoT).
Azis, A., Pratiwi, S., & Cahyono, S. A. (2019). Pengembangan Sistem
Kontrol Lampu Ruangan Berbasis IoT Menggunakan Wemos D1
Mini. Jurnal Teknik Elektro.
Fauzan, R., & Abdulah, A. (2020). Penerapan Wemos D1 Mini sebagai
Pengendali Sistem Penerangan Ruangan Berbasis IoT. Jurnal
Ilmiah Teknik Elektro dan Informatika (JITEKI).
Nugroho, A., & Ginting, E. M. (2020). Pemrograman Mikrokontroler Arduino
dengan Arduino IDE. Bandung: Informatika.
Ramadhan, A., & Nugroho, A. (2020). Rancang Bangun Sistem
Pengendalian Lampu Ruangan dengan Sensor PIR (Passive
Infrared). Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
(JNTETI).
Setiawan, R., & Ginting, A. (2019). Rancang Bangun Sistem Pengendalian
Lampu Ruangan Berbasis Sensor PIR (Passive Infrared)
menggunakan Mikrokontroler Arduino. Jurnal Teknik Elektro dan
Komputer Terapan.

79
Fathurahman, A., & Muliana, I. (2021). Rancang Bangun Alat Pengukur
Debit Air Menggunakan Sensor Flowmeter Tipe Turbine. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni.
Martono, M., & Prasetiyo, Y. (2020). Pemanfaatan Sensor Flowmeter Pada
Sistem Pengukuran Aliran Air. Jurnal Nasional Teknik Elektro dan
Teknologi Informasi (JNTETI).

LAMPIRAN

80
81
82
83
84
85
BIODATA PENULIS
LAPORAN AKHIR

1. Identitas Diri Pas Poto


Nama Lengkap : Jesika Oktavia Br Ginting Terbaru Warna
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Juhar, 11 Oktober 2002
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro/Teknik
Telekomunikasi
NIM : 2005062035
Alamat Rumah : Juhar Perangin-Angin
No Telepon / HP : 082361435539
Alamat E-mail : jesikaoktavvia@gmail.com
Judul Laporan Akhir : RANCANG BANGUN SISTEM SMART TOILET
MENGGUNAKAN MIKRONTROLER WEMOS D1
MINI BERBASIS INTERNET OF THINGS.
Nama Dosen Pembimbing : Ir. Rina Anugrahwaty, M.T.

2. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Nama Sekolah Tempat Tahun
Pendidikan Ijazah

SD SDN 040556 Juhar 2014


Juhar
SMP SMPN 1 Juhar Jl. Sigenderang No. 1 2017
Juhar
SMA SMAN 1 Jl. Jamin Ginting No. 12 2020
Berastagi Berastagi

3. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti


No Jenis Kegiatan Status Dalam Waktu dan Tempat
Kegiatan

4. Penghargaan / Prestasi yang Pernah Diterima

86
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Tahun
Penghargaan

Medan, 27 Juni 2023

(Jesika Oktavia Br Ginting)

87

Anda mungkin juga menyukai