Anda di halaman 1dari 69

i

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QOS) JARINGAN


WIRELESS MENGGUNAKAN WIRESHARK DI
DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN
PERSANDIAN KOTA AMBON

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Program Studi Informatika

Diajukan Oleh :

CHRISTIANSY SAMEAPUTTY
NPM : 121 552 011 900 35

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU
AMBON

2023

i
PERSETUJUAN

Dengan konsultasi secukupnya dan pemeriksaan yang cermat, kami


menyatakan menerima dan menyetujui skripsi ini, yang dipersiapkan dan
disusun oleh :
Nama : CHRISTIANSY SAMEAPUTTY
NPM : 121 552 011 900 35
Program Studi : Informatika
Minat Penulisan : Network Engineer

Untuk diteruskan kepada Tim Penguji Ujian Sarjana

Selasa, 21 Maret 2023


Pembimbing I Pembimbing II

Pieter Leunupun, SE, MM Joanna C. Patty, S.T, M.Kom


NIDN : 1228036401 NIDN : 1218039501

Ketua Program Studi

Joanna C. Patty, S.T, M.Kom


NIDN : 1218039501

ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Christiansy Sameaputty
NPM : 12155201190035
Judul : Analisis Quality of Service (QoS) jaringan
Wireless menggunakan Wireshark di
Dinas Komunikasi, Informatika dan
Persandian Kota Ambon
Program Studi : Informatika
Fakultas : Ilmu Komputer
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Karya tulis ini adalah karya orisinil sendiri melalui proses penelitian
dan di dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat
orang lain, kecuali secara tertulis menyebutkan peneliti dari sumber
aslinya atau dari sumber orang lain, sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka.
2. Saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas
Kristen Indonesia Maluku, dan oleh karenanya Universitas Kristen
Indonesia Maluku berhak melakukan pengolahan atas karya tulis ini
sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
kemudian hari terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi akademisi sesuai dengan norma yang
berlaku di Universitas Kristen Indonesia Maluku dan perundang-
undangan yang berlaku.
Ambon, 17 Maret 2023

Christiansy Sameaputty
NPM : 12155201190035
iii
iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Segala Perkara Dapat Kutanggung Didalam Dia Yang


Memberi Kekuatan Kepadaku.
(Filipi 4 : 13)

PERSEMBAHAN
− Kepada Orang Tua Tercinta Bapa Anas dan mama
Len. Dengan ketulusan hati atas doa yang tak
pernah putus memberikan semangat yang tak
ternilai.
− Untuk adik-adikku tercinta Cherry, Josram, dan
Caka serta keluarga besar Sameaputty-Waas yang
selalu memberikan motivasi.
− Teman-teman Seperjuangan AK19 Informatika UKIM
− Sahabat-sahabatku Malika tersayang Abel, Ivon,
Gebby, Widya, Billy, Pardos, Danny, Imanuel, Peter,
Dennis, Jecky, Ka Bill, Kevin, Vanno, Ian, Boy, Hans,
Josua, Ongky, Abil, Ebian, dan Leo.
− Teman-teman SMU Ketum Andarias, Yeris, Calista,
Alnic, Susan, Zoar, Jhon, Oliv, Theo, Celvin, Cale
Ruli, Vanda, Evi, Ata, Engel dan Jeferson.
− Adik-adik Asuh tersayang Ey, Gege, Fristy, dan
Nesya.
− Teman-teman MAPALA (Mahasiswa Pecinta Alam)
Angkatan 13 Batu Tungku dan juga para senior.
− Teman-teman GMKI Komisariat Ilmu Komputer.
− Almamater Hijau Tercinta Fakultas Ilmu Komputer
UKIM Ambon.

iv
ABSTRAK

Penerapan jaringan berbasis nirkabel seperti wireless harus dilakukan


sebuah analisis pengukuran parameter kinerja jaringan. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana Quality of Service (QoS)
pada jaringan wireless di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian
Kota Ambon dengan menggunakan metode analisis pengukuran
parameter QoS pada throughput, packet loss, delay dan jitter
menggunakan aplikasi wireshark. Hasil penelitian yang merupakan data
pengukuran Quality of Service (QoS) dengan berpatokan pada
standarisasi TIPHON. Berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan
selama tiga hari pada jaringan wireless Dinas Komunikasi Informatika dan
Persandian Kota Ambon diperoleh nilai indeks rata-rata throughput 1,3,
packet loss 4, delay 4, jitter 3, maka merujuk pada kategori standar
TIPHON jaringan wireless Dinas Komunikasi informatika dan Persandian
Kota Ambon dapat dikategorikan bagus dengan besar indeks rata-ratanya
yaitu 3.07. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas jaringan wireless
pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon
termasuk baik.

Kata Kunci : Quality of Service, Throughput, Packet Loss, Delay, Jitter.

v
ABSTRACT

The application of wireless-based networks such as wireless must


be carried out by an analysis of network performance parameter
measurements. The purpose of this study is to find out how Quality of
Service (QoS) is on wireless networks at the Ambon City Communication,
Informatics and Encryption Service using the analysis method of
measuring QoS parameters on throughput, packet loss, delay and jitter
using the wireshark application. The results of this research are Quality of
Service (QoS) measurement data based on TIPHON standardization.
Based on the results of measurements carried out for three days on the
wireless network of the Ambon City Informatics and Encryption
Communication Service, an average throughput index value of 1.3, packet
loss 4, delay 4, jitter 3 is obtained, referring to the TIPHON standard
category for the wireless network of the Informatics Communications
Office. and Ambon City's coding can be categorized as medium with an
average index size of 3.07. So it can be said that the quality of the
wireless network at the Ambon City Communication, Informatics and
Encryption Service is good.

Keywords : Quality of Service, Throughput, Packet Loss, Delay, Jitter.

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang


maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Quality of Service
Jaringan Wireless Menggunakan Wireshark di Dinas Komunikasi,
Informatika dan Persandian Kota Ambon” dengan baik.
Penulis juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan dan nasehat kepada
penulis selama penulisan skripsi ini, yaitu :
1. Kepada pak rektor Universitas Kristen Indonesia Maluku, Bpk. Dr.
Henky H. Hetharia, M.Th.
2. Dekan Fakultas Ilmu komputer Bpk. Pieter Leunupun, S.E, M.M, CEA.
Sekaligus Dosen Pembimbing I dalam tugas akhir yang selalu
memberikan nasehat serta masukan yang bermanfaat bagi penulis
selama proses bimbingan.
3. Ketua program studi Informatika Ibu Joanna Cristy Patty, S.T, M.Kom.
Sekaligus Dosen Pembimbing II dalam tugas akhir yang selalu
memberikan arahan dan masukan dalam penulisan skripsi yang lebih
baik selama proses bimbingan.
4. Dosen Penguji Ibu. Trientje Marlein Tamtelahitu, S.Kom.,M.Kom dan
Bpk Wendel Herman Selsily, S.Kom.,M.Cs yang membantu penulis
dalam memberikan masukan dan saran untuk penulisan skripsi yang
lebih baik.
5. Para dosen pengajar Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kristen
Indonesia Maluku yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
namanya.
6. Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon
Bpk. Drs. Joy R. Adriaansz, M.Si dan seluruh pegawai yang mana
telah membantu penulis saat melakukan penelitian di lokasi penelitian.

vii
viii

7. Seluruh keluarga tercinta kedua orang tua yang selalu dan senantiasa
memberikan dukungan dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan
penulisan skripsi.
8. Semua teman-teman seperjuangan Angkatan 2019 yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu yang selalu memberikan
semangat dan dukungan bagi penulis dalam penyusun skripsi.
9. Teman-teman Senat Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku
yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan segala
baik.
10. Dan kepada diri sendiri yang sudah berusaha menyelesaikan skripsi
ini dengan baik. Terima kasih karena selalu bertahan sepanjang
menyelesaikan proses perkuliahan, dan selalu berusaha untuk
memberikan yang terbaik.

Penulis sadari sungguh bahwa dalam penulisan ini masih banyak


kekurangan dan kelemahan untuk itu penulis menerima setiap kritik dan
saran yang diberikan kepada penulis agar kedepannya dapat memberikan
penulisan yang lebih baik. Akhirnya penulis menyampaikan permohonan
maaf apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kesalahan dalam
penulisan kata dan lain sebagainya. Semoga penulisan skripsi ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Ambon, 17 Maret 2023


Penulis

Christiansy Sameaputty

viii
ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT …..……………………………….iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………… …………………………………....iv
ABSTRAK……………………………………………………………………..….v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Masalah Penelitian ....................................................................... 2
1.3 Persoalan Penelitian .................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB II. KAJIAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Sebelumnya ................................................................ 5
2.2 Landasan Teori ............................................................................. 9
2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian..................................................... 23
3.2 Metode Analisis Quality Of Service (Qos) ................................ 23
3.3 Alur Penelitian (Flowchart) ......................................................... 26
3.4 Peralatan Penelitian ................................................................... 27

ix
x

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengukuran Quality of Service (QoS)………………….28
4.2 Rekapitulasi Hasil Pengukuran………………………………..43
4.3 Grafik Rekapitulasi Hasil Pengukuran QoS………………….46
4.4 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Analisis QoS………..50
4.4 Evaluasi Hasil Pengukuran…………………………………....52

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….54
5.2 Saran……………………………………………………………...55

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...56

x
xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Kategori Standard Nilai QoS………………………………………….17


2.2. Standarisasi Throughput berdasarkan TIPHON…………………….17
2.3. Standarisasi Packet loss berdasarkan TIPHON…………………….18
2.4. Standarisasi Delay berdasarkan TIPHON…………………………...19
2.5. Standarisasi Jitter Berdasarkan TIPHON………………...………….20
3.1. Peralatan Penelitian…………………………………………………....27
4.1. Hasil Pengukuran Throughput………………………........................44
4.2. Hasil Pengukuran Packet Loss……………………………................45
4.3. Hasil Pengukuran Delay……………………………………………….45
4.4. Hasil Pengukuran Jitter………………………………………………..46
4.5. Perbandingan Sebelum dan Sesudah Analisis QoS……………….51

xi
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Router ………………………………………………………………....12
2. Access Point ……………………………………………………….....13
3. Hub………………………………………………………………....….14
4. Bridge…………………………………………………………...….….15
5. Kerangka pemikiran ……………………………………..…………..22
6. Lokasi penelitian………………………………………...……………23
7. Tampilan Wireshark 3.4………………………………...……………24
8. Diagram alir (Flowchart)…………………………………………......26
9. Screenshot Pengukuran Throughput Hari-1…………………..…..29
10. Screenshot Pengukuran Packet Loss Hari-1……………………...30
11. Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-1……….............32
12. Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Hari-1………………....33
13. Screenshot Pengukuran Parameter Throughput Hari-2………....34
14. Screenshot Pengukuran Parameter Packet Loss Hari-2……….35
15. Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-2…..…………...37
16. Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Hari-2………………...38
17. Screenshot Pengukuran Parameter Throughput Hari-3..............39
18. Screenshot Pengukuran Parameter Packet Loss Hari-3……….40
19. Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-3..……..............42
20. Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Pada Hari-3…............43
21. Grafik Parameter Throughput……………………………………....47
22. Grafik Parameter Packet Loss……………………………………...48
23. Grafik Parameter Delay……………………………………………..49
24. Grafik Parameter Jitter………………………………………………50
25. Grafik Analisis Pengukuran QoS…………..……………………….52

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi saat ini

sangatlah pesat dan membuat banyak perubahan bagi kehidupan sehari-

hari karena banyaknya kebutuhan untuk saling berkomunikasi dan

bertukar data. Dengan jaringan wireless yang berkualitas dapat

mendukung berbagai pekerjaan yang dilakukan.

Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon (Dinas

Kominfo dan Persandian Kota Ambon) merupakan salah satu wadah

organisasi yang terbentuk untuk membantu Walikota dalam melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dibidang. Terdapat tiga Bidang di

Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon yaitu Bidang

Pengelolaan Informasi dan Komuniksi Publik, Bidang Teknologi Informasi

Persandian dan Statistik, dan Bidang Penyelengaraan e-Government.

Data awal yang peneliti dapatkan, jumlah pegawai pada Dinas Kominfo

dan Persandian Kota Ambon sebanyak 47 orang diantaranya 23 orang

pegawai ASN dan 24 orang pegawai kontrak.

Pada Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon saat ini telah

menggunakan teknologi jaringan wireless dalam berbagai aktivitas

kegiatan yang dilakukan. Agar dapat melayani 47 pagawai, Kepala Dinas

dan Sekretariat, maka Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon

menyediakan jaringan wireless dengan kapasitas kecepatan 5mbps


1
2

menggunakan layanan jaringan ASTInet. Peninjauan yang dilakukan pada

lokasi penelitian ditemukan bahwa koneksi jaringan wireless yang terdapat

pada Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon belum begitu baik dan

juga belum ada pengukuran parameter Quality of Service (QoS).

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, agar dapat mengetahui

kualitas jaringan pada Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, maka

dilakukan analisis jaringan wireless dengan menggunakan metode Quality

of Service (QoS) dengan berfokus pada pengukuran parameter

throughput, packet loss, delay, dan jitter.

Dengan melakukan pengukuran Quality of Service pada layanan

jaringan Wireless yang telah ada menggunakan parameter Quality of

Service (QoS) akan menghasilkan suatu informasi berupa hasil analisis

pengukuran QoS jaringan wireless yang sesuai dengan standar TIPHON

sehingga hasil analisis tersebut dapat dijadikan sebagai rekomendasi

untuk Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon dalam meningkatkan

kualitas layanan jaringan wiress yang lebih baik.

1.2 Masalah Penelitian

Dari latar belakang diatas masalah penelitian yang di temui adalah

jaringan pada Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Kota Ambon

(Kominfo dan Persandian Kota Ambon) masih belum begitu baik dan

belum pernah dilakukan pengukuran terhadap parameter Quality of

2
3

Service (QoS) sehingga berpengaruh terhadap aktivitas yang di lakukan

oleh para pegawai.

untuk mengarahkan pembahasan dalam penelitian ini maka ruang lingkup

dibatasi pada :

1. Lokasi penelitian hanya dilakukan di Dinas Komunikasi, Informatika

dan Persandian Kota Ambon lantai 4.

2. Penelitian berfokus pada jaringan wireless Dinas Kominfo dan

Persandian Kota Ambon.

3. Menggunakan metode Quality of Service (QoS) parameter throughput,

packet loss, delay, dan jitter dengan menggunakan aplikasi Wireshark.

1.3 Persoalan Penelitian

Adapun persoalan penelitian yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana mengukur kualitas layanan jaringan wireless dengan

menggunakan parameter throughput, packet loss, delay, dan jitter?

2. Bagaimana hasil pengukuran parameter QoS di Dinas Komunikasi,

Informatika dan Persandian Kota Ambon berdasarkan standar

TIPHON?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengukur kualitas layanan jaringan wireless dengan menggunakan

parameter throughput, packet loss, delay dan jitter.

3
4

2. Meningkatkan pengetahuan tentang pengukuran QoS serta untuk

dijadikan sebagai rekomendasi pada Dinas Kominfo dan Persandian

Kota Ambon dalam hal meningkatkan kualitas layanan jaringan

wireless.

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara

lain :

1. Membantu pihak Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon dalam

menganalisis kualitas layanan jaringan wireless. Sehingga hasil dari

penelitian ini dapat memberikan rekomendasi yang dapat membantu

meningkatkan kualitas layanan jaringan wireless di Dinas Kominfo dan

Persandian Kota Ambon.

2. Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang jaringan wireless

serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan analisis QoS jaringan wireless

menggunakan wireshark.

4
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Pada bab ini memuat penelitian sebelumnya bertujuan untuk

mendapatkan bahan perbandingan dan acuan. Selain itu, untuk

menghindari dugaan kesamaan dengan penelitian sebelumnya. Oleh

karena itu dalam kajian pustaka ini peneliti mencantumkan hasil-hasil

penelitian sebelumnya dan landasan teori.

2.1 Penelitian Sebelumnya

Nurul Fadhilah, Sopian Soim, dan Lindawati (2018) melakukan

penelitian tentang “Analisa performansi QoS layanan video streaming

pada jaringan MPLS-Diffserv dan MPLS-Intserv” penelitian ini bertujuan

untuk melihat kendala yang terjadi pada jaringan MPLS-DiffServ dan

MPLS-IntServ pada kondisi tanpa traffic dan dengan beban traffic. Metode

yang digunakan yaitu metode QoS Differentiated Service (Diffserv) dan

Integrated Service (IntServ) untuk menjamin QoS). Hasil simulasi dari

GNS3 menunjukkan bahwa QoS berupa delay pada jaringan MPLS-

DiffServ dan MPLS-IntServ telah memenuhi standar ITU-T G.114 yaitu

dalam kategori baik. Delay MPLS-IntServ lebih kecil dari pada MPLS-

DiffServ pada kondisi tanpa traffic sedangkan pada jaringan dengan

penambahan beban traffic, MPLS-DiffServ memiliki delay yang lebih kecil

dari pada MPLS-IntServ. (Nurul, Sopian, dan Lindawati, 2018)

5
6

Achmad Fauzi (2019) melakukan penelitian tentang “Analisis

kualitas Transmisi data pada e-learning streaming multimedia dengan

Quality of Service (QoS) di PT. Graha Service Indonesia” yang bertujuan

untuk memberikan edukasi dan training secara online perusahaan kepada

karyawannya terutama di kantor cabang. Metode penelitian yang

digunakan yaitu metode tindakan atau action research. Dan Hasil

penelitan didapat bahwa pada server streaming menggunakan kualitas

bitrate yang cukup besar yaitu 1080 – 1440 High frame dengan ukuran file

12 Mbps – 24 Mbps, berbeda dengan standar rekomendasi yang

digunakan oleh youtube yaitu 720 p. Yang justru dapat disimpulkan sangat

besar, dan berat saat akan diakses oleh client streaming. (Achmad Fauzi,

2019)

Westi Yulia Pusvita dan Yasdinul Huda (2019) melakukan

penelitian tentang ”Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet Wifi.Id

Menggunakan Parameter QoS (Quality of Service)” yang bertujuan untuk

menemukan kualitas jaringan internet wifi.id yang terdapat pada area Air

Tawar, serta memperoleh besarnya hasil delay, packet loss, dan

throughput yang dihasilkan pada pengukuran kualitas jaringan wifi.id dan

membandingkan dengan standar TIPHON. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur

kualitas wifi.id menggunakan aplikasi axence nettols 5 selama 10 hari

pada pagi, siang dan sore hari. Dari hasil penelitian setelah dianalisis

diperoleh : (1) Pengukuran delay terbaik terdapat pada Jl. Gajah TP 1

6
7

dengan nilai 8,5 ms dan yang terburuk pada Jl. Parkit TP 4 dengan nilai

64,8 ms. (2) Pengukuran packet loss terbaik terdapat pada Jl. Gajah TP 1

dengan nilai 0,1% dan yang terburuk pada Jl. Parkit TP 4 dengan nilai

25,2%. (3) Pengukuran throughput terbaik terdapat pada Jl. Gajah TP 1

dengan nilai 93,04% dan yang terburuk pada Jl. Parkit TP 4 dengan nilai

45,21%. (Westi dan Yasdinul, 2019)

Iman Nurrobi, Kusnadi, dan Rinaldi Adam (2020) melakukan

penelitian tentang “Penerapan Metode QoS (Quality of Service) untuk

menganalisa kualitas kinerja jaringan wireless” dengan tujuan Untuk

mengetahui seberapa besar kinerja (performance) jaringan WLAN

(Wireless Local Area Netwwork) antara setiap ruangan yang terpasang

jaringan wireless. Dengan menggunakan metode Quality of Service (QoS)

yaitu bandwidth, delay, dan packet loss. Hasil dari penelitian ini yaitu telah

berhasil diketahui bagaimana cara pembagian bandwidth untuk jaringan

wifi di SMK Korpri Majalengka dengan menggunakan metode QoS

(Quality of Service) terlihat untuk kecepatan bandwidth sangat rendah

sekali. (Iman, Kusnadi, dan Rinaldi, 2020)

Subektiningsih, Renaldi, dan Pramudhita Ferdiansyah (2022)

melakukan penelitian tentang “Analisis Perbandingan Parameter QoS

Standar TIPHON Pada Jaringan Nirkabel Dalam Penerapan Metode PCQ”

dengan tujuan untuk memberikan izin akses hanya pada perangkat yang

sudah terdaftar dalam sistem jaringan. Pembatasan pengguna ditujukan

juga untuk menjaga kestabilan akses internet. Metode yang digunakan

7
8

yaitu metode Per Connection Queue (PCQ). Penggunaan metode PCQ

karena ingin membagi bandwidth dengan sama rata untuk pengguna yang

aktif. Hasil penelitian diperoleh bahwa nilai deviasi bandwidth atau nilai

simpangan bandwidth dengan metode Hierarchical Token Bucket lebih

sedikit jika dibandingkan dengan rata-rata secara keseluruhan. Sehingga,

mampu meningkatkan Quality of Service pada jaringan internet yang

digunakan. (Subektiningsih, Renaldi, dan Pramudhita, 2022)

Sedangkan pada penelitian ini berbeda dari penelitian sebelumnya,

pada penelitian ini penulis memfokuskan pengukuran kualitas jaringan

wireless pada Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon

dengan tujuan tujuan utama QoS pada jaringan wireless adalah untuk

mengetahui kualitas layanan jaringan wireless sehingga dapat

meningkatkan kualitas layanan dan memenuhi kebutuhan pengguna.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Quality of Service (QoS)

dengan mengukur parameter throughput, packet loss, delay, dan jitter.

Hasil dari penelitian ini yaitu berdasarkan pengukuran yang dilakukan

selama tiga hari di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota

Amboon diperoleh nilai rata-rata indeks 3.07 dengan kategori bagus

berdasarkan standarisasi TIPHON.

8
9

2.2 Landasan Teori

Dalam penulisan ini peneliti juga menggali informasi dari buku-

buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang

ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang

digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.

A. Jaringan Komputer

Jaringan komputer mengacu pada perangkat komputasi yang

saling terhubung serta dapat bertukar data dan berbagi sumber daya

satu sama lain. perangkat jaringan ini menggunakan protokol

komunikasi untuk mentransmisikan informasi melalui teknologi fisik

atau nirkabel.

Jaringan komputer adalah suatu hubungan dua buah simpul

(umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya untuk

melakukan pertukaran data (Kadil, 2002). Jaringan komputer secara

umum merupakan jaringan telekomunikasi yang memungkinkan

antar komputer untuk saling berkomunikasi dengan bertukar data. Ini

bukanlah sesuatu yang baru, banyak kantor, perusahan, perguruan

tinggi, sekolah, atau instansi-instansi lainnya yang menggunakan

jaringan komputer dan internet sebagai sarana untuk memperlancar

arus penyampaian informasi.

9
10

B. Jaringan Nirkabel (Wireless)


Wireless adalah teknologi yang memungkinkan komunikasi

antar perangkat tanpa menggunakan kabel atau media transmisi fisik

lainnya (James dan Keith, 2004).

Sebagian besar pengguna menggunakan jaringan wireless

untuk mendukung jaringan kabel yang sudah ada, namun pada

kenyataannya jaringan wireless tersebut tetap menggunakan media

kabel sebagai backbone dari access point, yang bertujuan supaya

pengguna layanan bisa melakukan akses internet dan pencairan

informasi dengan mudah. (Muchamad Rusdan, 2020).

Menurut Edi S. Mulyanta (2015 : 133-160) berdasarkan

besaran fisik area yang dapat di cakup, maka jaringan wireless

terbagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Wireless Personal Area Network (WPAN)

Wireless Personal Area Network (WPAN) adalah jenis

jaringan nirkabel yang biasanya memiliki jangkauan yang terbatas

dan dirancang untuk menghubungkan perangkat dalam lingkup

pribadi atau lokal, seperti perangkat komunikasi antar perangkat

seluler, perangkat wearable, perangkat IoT (Internet of Things),

atau perangkat lainnya dalam area yang relatif dekat satu sama

lain. Jaringan nirkabel WPAN yang digunakan untuk

menghubungkan perangkat dalam lingkup pribadi atau lokal

dengan jangkauan yang terbatas, biasanya dalam rentang 10

meter hingga beberapa puluh meter. (William Stallings, 2007)


10
11

b. Wireless Local Area Network (WLAN)

Wireless Local Area Network (WLAN) atau Jaringan Nirkabel

Lokal adalah jenis jaringan komputer yang menggunakan

teknologi nirkabel untuk menghubungkan perangkat komputer

dalam suatu area lokal, seperti di dalam gedung, di area

perkantoran, di rumah, atau di tempat-tempat umum. (James F.

Kurose dan Keith W. Ross, 2020)

c. Wirelss Metropolitan Area Network (WMAN)

Wireless Metropolitan Area Network (WMAN) atau Jaringan

Nirkabel Wilayah Metropolitan adalah jenis jaringan komputer

nirkabel yang digunakan untuk menghubungkan area metropolitan

yang lebih luas, seperti kota atau wilayah perkotaan, dengan

menggunakan teknologi nirkabel. (James F. Kurose dan Keith W.

Ross, 2020)

d. Wireless Wide Area Network (WWAN)

Wireless Wide Area Network (WWAN) atau Jaringan Area

Luas Nirkabel adalah jenis jaringan nirkabel yang mencakup

wilayah geografis yang luas, seperti kota, daerah pedesaan, atau

bahkan negara atau wilayah yang lebih besar. WWAN

memungkinkan komunikasi nirkabel jarak jauh, sehingga

memungkinkan pengguna untuk mengakses internet,

berkomunikasi, atau mengirim dan menerima data dari lokasi yang

terpencil. (James F. Kurose dan Keith W. Ross, 2020)

11
12

C. Wi-Fi (Wireless Fidelity)


Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity yaitu sebuah

media penghantar komunikasi data tanpa kabel yang bisa digunakan

untuk komunikasi atau mentransfer program dan data dengan

kemampuan yang sangat cepat (Priyambodo, 2005).

Wi-fi merupakan pendekatan dari Wireless Fidelty, yang

memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk

jaringan lokal nirkabel yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11.

(Arif, 2019).

D. Perangat jaringan

Perangkat jaringan wireless adalah perangkat yang digunakan

untuk menghubungkan perangkat komputer, smartphone, dan

perangkat lainnya ke jaringan tanpa menggunakan kabel. Beberapa

pengkat wireless yang umum digunakan antara lain :

a. Router

Router adalah peralatan jaringan yang dapat menghubungkan

jaringan dengan jaringan yang lain. Dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1
Router

Sumber : Mhd. Dicky S. Lubis, 2020

12
13

Router merupakan peralatan jaringan yang dapat

menguhungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain.

Sepintas lalu Router mirip dengan bridge, namun router lebih

cerdas dibandingkan dengan bridge. Router bekerja

menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk

membuat keputusan tentang ke mana dan bagaimana paket

dikirimkan. Router dapat memutuskan jalur terbaik yang akan

ditempuh oleh paket data (Sofana, 2013).

b. Access Point

Access Point adalah suatu perangkat yang berperan dalam

jaringan nirkabel untuk menyediakan titik akses bagi perangkat

nirkabel untuk terhubung ke jaringan kabel. Dapat dilihat pada

Gambar 2.

Gambar 2
Acces Point

Sumber : Mhd. Dicky S. Lubis, 2020

Access point adalah perangkat keras jaringan komputer yang

menghubungkan piranti nirkabel (tanpa kabel) dengan jaringan

lokal menggunakan teknologi seperti wifi, bluetooth, wireless,

dan lain sebagainya (Larry L. P dan Bruce S. D, 2007)

13
14

c. Hub
Hub adalah perangkat jaringan yang beroperasi pada lapisan

fisik, yang menghubungkan beberapa perangkat dalam satu

segmen jaringan lokal (LAN) dan mengirimkan data yang

diterima ke semua perangkat yang terhubung tanpa

memperhatikan alamat tujuan. Dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3
Hub

Sumber : Mhd. Dicky S. Lubis, 2020

Fungsi utama dari Hub adalah untuk membagi jaringan dari satu

server menuju ke client komputer dalam satu jaringan, terutama

jaringan LAN alias lokal. Secara teoritis, hub sendiri adalah

sebuah hardware atau perangkat keras yang merupaan suatu

central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi

untuk menerima sinyal dari server atau host dan kemudian

mentransmisikannya ke client yang akan membentuk suatu

jaringan (James F. Kurose dan Keith W. Ross, 2016).

14
15

d. Bridge

Bridge adalah perangkat keras atau perangkat lunak yang

menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda, dan

memutuskan apakah akan mengirimkan atau membuang paket

data berdasarkan alamat MAC dari perangkat yang terhubung.

Dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4
Bridge

Sumber : Mhd. Dicky S. Lubis, 2020

Bridge memiliki fungsi utama untuk menjembatani jaringan. Maksud

dari menjembatani jaringan adalah bridge dapat menggabungkan

lebih dari satu jaringan lokal ke dalam satu jaringan lokal yang lebih

luas, ataupun sebaliknya, memecah satu jaringan lokal / LAN yang

luas menjadi beberapa jaringan lokal yang lebih kecil. Selain itu,

bridge juga dapat menjadi penghubung antar dua atau lebih

jaringan lokal dengan topologi jaringan yang berbeda-beda.

(Behrouz A. Forouzan, 2012).

15
16

E. Quality Of Service (QoS)


Quality of Services (QoS) atau kualitas layanan adalah

kemampuan sebuah jaringan atau sistem untuk memberikan

performa dan kualitas yang terukur dan diatur sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pengguna. Selain itu kemampuan sebuah

jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi

layanan trafik yang melewatinya (Ningsih, 2004).

Mekanisme pada jaringan yang menentukan bahwa aplikasi-

aplikasi atau layanan dapat beroperasi sesuai dengan standar

kualitas layanan yang telah diterapkan. Parameter-parameter Quality

of Service (QoS) seperti troughput, Packet loss, delay/latency, dan

jitter.

Standard Quality of Services (QoS) salah satunya adalah

THIPON (Telecomunications and Internet Protocol Harmonization

Over Network). Ini adalah inisiatif yang bertujuan untuk

mengintegrasikan jaringan telekomunikasi dan jaringan internet

menggunakan protokol IP (Internet Protocol). Tujuan dari

standarisasi TIPHON adalah untuk menciptakan sebuah infrastruktur

jaringan yang dapat mendukung komunikasi multimedia yang

terintegrasi dan bersifat real-time. Nilai Quality of Service (QoS)

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

16
17

Tabel 2.1
Kategori Standard Nilai QoS
Nilai Index Presentase Kategori
3,8 – 4 95 - 100% Sangat Bagus
3- 3,79 75-94.75% Bagus
2 – 2.99 50 – 74.75% Sedang
1 –1.99 50 – 74.75% Jelek
Sumber : TIPHON

F. Parameter Quality of Service (QoS)


Ada beberapa parameter dari Quality of Service (QoS)

diantaranya :

a. Throughput
Throughput merupakan kecepatan transfer data. Throughput

adalah jumlah total kedatangan paket yang sukses diamati pada

tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval

waktu tersebut. Adapun kategori Throughput menurut TIPHON

dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2
Standarisasi Throughput berdasarkan TIPHON
Kategori
Throughput Indeks
Throughput
Sangat Bagus >2,1 Mbps 4
Bagus 1200 kbps - 2,1 Mbps 3
Sedang 338-1200 kbps 2
Jelek 0-338 kbps 1
Sumber : TIPHON

17
18

Rumus untuk menghitung throughput dapat dilihat pada persamaan 1.

(Pers 1)

Paket diterima
Throughput =
Waktu pengiriman data

Sumber : TIPHON

b. Packet loss

Packet loss adalah banyaknya paket yang gagal mencapai

tempat tujuan paket tersebut dikirim. Adapun kategori Packet loss

menurut TIPHON dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3
Standarisasi Packet loss berdasarkan TIPHON
Kategori
Packet loss Indeks
Packet loss
Sangat Bagus 0% 4
Bagus 3% 3
Sedang 15% 2
Jelek 25% 1
Sumber : TIPHON

Rumus Untuk menghitung Packet loss dapat dilihat pada


persamaan 2.
(Pers 2)

𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚−𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎


Packet loss = ( ) x 100%
𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚

Sumber : TIPHON

18
19

c. Delay/Latency

Delay adalah waktu yang dibutuhkan sebuah data untuk

menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh

waktu proses yang lama. Adapun kategori Delay menurut TIPHON

dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4
Standarisasi Delay berdasarkan TIPHON
Kategori
Besar Delay Indeks
Delay
Sangat Bagus <150 ms 4
Bagus 150 s/d 300 ms 3
Sedang 300 s/d 450 ms 2
Jelek >450 ms 1
Sumber : TIPHON

Rumus untuk menghitung rata-rata delay dapat dilihat pada

persamaan 3.

(Pers 3)

Total 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦
Rata-rata delay =
Total paket yang diterima

Sumber : TIPHON

d. Jitter

Jitter adalah variasi delay, yang disebabkan oleh variasi-

variasi panjang antrian dalam waktu mengolah data. Delay antrian

pada router dan switch dapat menyebabkan jitter. Jitter juga

19
20

didefinisikan sebagai gangguan pada komunikasi digital maupun

analog yang disebabkan oleh perubahan sinyal karena referensi

posisi waktu. Adapun kategori jitter menurut TIPHON dapat dilihat

pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5
Standarisasi Jitter Berdasarkan TIPHON
Kategori
Besar Jitter Indeks
Jitter
Sangat Bagus 0 ms 4
Bagus 75 ms 3
Sedang 125 ms 2
Jelek 225 ms 1
Sumber : TIPHON

Rumus untuk menghitung jitter dapat dilihat pada persamaan 4.

(Pers 4)

Total variasi 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦


Rata-rata jitter =
Total paket yang diterima

Sumber : TIPHON

G. Wireshark

Wireshark merupakan sebuah aplikasi open-source atau

sumber terbuka yang digunakan untuk menganalisis jaringan dan

menangkap paket data yang dikirim dan diterima melalui jaringan.

Aplikasi ini awalnya dikenal sebagai Ethereal, namun kemudian

berganti nama menjadi Wireshark pada tahun 2006 (Laura Chappell,

2012).
20
21

Dengan menggunakan Wireshark, pengguna dapat memantau

lalu lintas jaringan secara real-time dan merekam data paket yang

ditransmisikan melalui jaringan. Wireshark dapat menampilkan detail

lengkap tentang protokol jaringan yang digunakan untuk

mentransmisikan data, sehingga memungkinkan pengguna untuk

menganalisis data paket secara rinci dan menemukan masalah

jaringan.

Wireshark adalah sebuah perangkat lunak analisis jaringan

yang digunakan untuk merekam, menganalisis, dan memantau lalu

lintas jaringan, serta digunakan oleh para profesional keamanan

jaringan untuk memeriksa dan menganalisis aktivitas jaringan yang

mencurigakan, mengidentifikasi serangan, dan melakukan analisis

forensik pada paket-paket data (Jessey Bullock dan Jeff T. Parker,

2017).

21
22

2.3 Kerangka Pemikiran

Berikut ini merupakan kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat

dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5
Kerangka Pemikiran

Analisis Quality of Service (QoS) jaringan


wireless pada Dinas Komunikasi, Informatika dan
Persandian Kota Ambon

Parameter yang diukur adalah throughput, packet loss, delay,


dan jitter merupakan permasalahan yang sering ditemukan
apabila tidak ditangani dapat menganggu pekerjaan yang di
lakukan oleh para pegawai dalam proses pengiriman data atau
pengambilan data.

Pengujian terhadap parameter QoS menggunakan aplikasi


WIreshark. Kemudian hasil pengujian akan dianalisa
berdasarkan standarisasi TIPHON.

Dengan hasil pengujian yang ada maka dapat dilihat apakah


kualitas layanan jaringan wireless pada Dinas Kominfo dan
Persandian Kota Ambon sudah pada kategori baik atau tidak.

22
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Gambaran singkat lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6
Lokasi Penelitian

- Tempat : Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota

Ambon

- Lokasi : Jl. Sultan Haitun No.1 Gd. C Lt.4.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan November Tahun 2022.

3.2 Metode Analisis Quality Of Service (Qos)

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitaif

pendekatan experimen dimana peneliti akan menganalisis data dengan

melakukan pengukuran parameter Quality of Service (QoS) yaitu

23
24

throughput, packet loss, delay/latency, dan jitter menggunnakan aplikasi

wireshark di Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon.

Adapun tahapan-tahapan dalam penelitian ini yaitu :

a. Melakukan diagnosa (Diagnosing)

Pada tahap ini peneliti akan melakukan identifikasi pada masalah

dalam penelitian ini yaitu menganalisis kualitas jaringan wireless di Dinas

Kominfo dan Persandian Kota Ambon.

b. Melakukan tindakan (Action Taking)

Pada tahap kedua ini peneliti akan memulai rencana untuk

melakukan mengukuran Quality of Service (QoS) yaitu throughput, paket

loss, delay/latency, dan jitter. Pengukuran ini akan dilakukan selama 3 hari

yang akan dilaksanakan pada bulan November Tahun 2022 dengan

mnggunakan aplikasi Wireshark. Dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7
Tampilan Wireshark 3.4

24
25

Aplikasi wireshark digunakan untuk menganalisis setiap


paket yang melewati jaringan. Ini memungkinkan peneliti agar
dapat mengetahui apa yang terjadi pada setiap paket jika ada
masalah dengan paket yang hilang atau terlambat.

c. Melakukan kalkulasi (Calculating)

Pada tahap ini penulis akan mulai menghitung dan

melakukan evaluasi hasil dari pengukuran parameter Qulity of

Service (QoS) yaitu throughput, paket loss, delay dan jitter pada

jaringan wireless di Dinas Kominfo Kota Ambon.

d. Evaluasi (Evaluating)

Pada tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengukuran

parameter Quality of Service (QoS) yaitu membandingkan hasil

pengukuran yang dilakukan pada percobaan hari pertama sampai

hari ketiga sesuai dengan standarisasi TIPHON.

25
26

3.3 Alur Penelitian (Flowchart)

Berikut ini merupakan alur penelitian yang dilakukan dalam

penelitian ini, Dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8
Diagram alir (Flowchart)
Proses Pengukuran

26
27

Dalam penelitian ini peneliti mulai dengan mencari studi liteatur

yang ada kaitannya dengan Quality of Service (QoS) pada jaringan

wireless, setelah itu peneliti akan menentukan lokasi untuk melakukan

penelitian yaitu di Dinas Kominfo Kota Ambon.

Kemudian penelti akan melakukan pengukuran parameter QoS

(Quality of Service) yaitu throughput, packet loss, delay/latency, dan

jitter pada jaringan wireless selama 3 (tiga) hari pada saat jam kerja.

Jika pengukuran berhasil maka peneiti akan menganalisis hasil

pengukuran dan membuat laporan dari penelitian ini. Apabila jika

pengukuran yang dilakukan gagal maka peneliti akan melakukan

pengukuran ulang pada parameter throughput, packet loss, delay, dan

jitter.

3.4 Peralatan Penelitian

Berikut ini merupakan alat yang peneliti gunakan dalam penelitian

ini. Dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1
Peralatan Penelitian
Perangkat Keras (Hardware) Perangkat lunak (Software)
Laptop Wireshark 3.4
64 bit Architecture Processor Microsoft Office (Excel)

4 GB RAM Google Chrome


Sistem Operasi Windows 11

Processor Intel Celeron

27
28

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian dilakukan selama tiga hari dengan menghubungkan

laptop pada jaringan wireless Dinas Kominfo Kota Ambon. Di Dinas

Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon menggunakan

layanan jaringan ASTInet dengan kecepatan jaringan 5mbps. Jumlah

komputer sebanyak 20 PC dengan menggunakan jenis topologi tree.

Pada saat jam kerja masing-masing komputer ada yang digunakan untuk

mengakses berbagai aplikasi seperti email, youtube, dan aplikasi lainnya

yang mendukung pekerjaan serta pengiriman data. Aplikasi wireshark

digunakan untuk menangkap paket data melalui jaringan wireless dan

membantu pengguna memantau lalu lintas jaringan secara real-time dan

merekam paket data yang ditansmisikan melalui jaringan.

4.1 Hasil Pengukuran Quality of Service (QoS)

Adapun hasil pengukuran yang didapat setelah melakukan

pengukuran parameter Quality of Service (QoS) di Dinas Kominfo Kota

Ambon menggunakan aplikasi wireshark selama tiga hari mulai dari

tanggal 29 November sampai 1 Desember 2022.

Berikut ini peneliti akan mengukur parameter throughput, packet

loss, delay, dan jitter dari hari pertama sampai hari ketiga.

28
29

4.1.1 Pengukuran hari pertama

a. Throughput

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran throughput pada

hari pertama menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada

Gambar 9.

Gambar 9
Screenshot Pengukuran Throughput Hari-1

Terlihat hasil pengukuran parameter throughput pada

pengukuran hari pertama menunjukkan jumlah paket yang dikirm

sebesar 1148 paket dan jumlah time span yang didapatkan sebesar

23.324 s.

Cara menghitung parameter throughput digunakan rumus

jumlah byte dibagi dengan waktu (time span) kemudian di kalikan

dengan 8 merupakan satuan dari bit.

Rumus = Jumlah byte : Time Span

= 832428 byte : 23,324 s

= 35689 byte/s
29
30

= 35689 KB/s

= 35,689 x 8

= 285,518 Kb/s

Hasil perhitungan dari parameter throughput adalah 285, 518

Kb/s berdasarkan pada tabel standar TIPHON nilai ini termasuk

kategori jelek.

Dapat dikategorikan jelek karena berdasarkan standar

TIPHON nilai dibawah 338 kb/s termasuk ketegori jelek, nilai 338

sampai 1200 kb/s termasuk kategori sedang, nilai 1200 kb/s sampai

2,1 mb/s termasuk kategori bagus dan nilai diatas 2,1 mb/s

termasuk dalam kategori sangat bagus.

b. Packet Loss

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran packet loss

pada hari pertama menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat

pada Gambar 10.

Gambar 10
Screenshot Pengukuran Packet Loss Hari-1

30
31

Terlihat hasil pengukuran parameter packet loss pada

pengukuran hari pertama terlihat bahwa jumlah paket terkirim

sebesar 1148 dan paket yang diterima sebesar 1147 paket.

Cara menghitung nilai dari packet loss digunakan rumus

paket dikirim dikurangi paket diterima kemudian dibagi dengan

packet dikirim lalu dikalikan dengan 100%.

Rumus = ((Paket dikirim-Paket diterima) /Packet dikirim)) x 100%

= (1148-1147) / 1148 x 100%

= (1 / 1148) x 100%

= 0,087%

= 0,1%

Hasil perhitungan parameter packet loss adalah 0,1%,

berdasarkan tabel standar TIPHON nilai ini termasuk kategori

sangat bagus. Dapat dikategorikan sangan bagus karena

berdasarkan standar TIPHON nilai dibawah 3% termasuk kategori

sangat bagus, nilai 3% sampai 14% termasuk kategori bagus, nilai

15% sampai 24% termasuk kategori sedang dan nilai 25% keatas

jelek.

c. Delay

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran delay pada hari

pertama menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada

Gambar 11.

31
32

Gambar 11
Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-1

Terlihat hasil pengukuran parameter delay yang telah

dihitung pada hari pertama mendapat total delay 23.32415s dan

nilai rata-rata delay 0.020317s. Hasil perhitungan parameter delay

berdasarkan standar TIPHON termasuk dalam kategori sangat

bagus.

Dapat dikategorikan sangat bagus karena berdasarkan

standar TIPHON nilai dibawah 450ms termasuk kategori jelek, nilai

300ms sampai 450ms termasuk kategori sedang, nilai 150ms

sampai 300ms termasuk kategori bagus, dan nilai dibawah 150ms

termasuk kategori sangat bagus.

d. Jitter

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran jitter pada hari

pertama menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada

Gambar 12.
32
33

Gambar 12
Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Hari-1

Terlihat hasil pengukuran parameter jitter yang telah dihitung

mendapat total jitter -1.011542 s dan rata-rata jitter -0.00088s.

Berdasarkan standarisasi TIPHON nilai jitter yang didapat termasuk

dalam kategori bagus.

Dapat dikategorikan bagus karena berdasarkan standar

TIPHON nilai diatas 125ms termasuk kategori jelek, nilai diatas

75ms temasuk kategori sedang, nilai 0ms sampai 75ms termasuk

kategori bagus dan nilai 0 termasuk kategori sangat bagus.

4.1.2 Pengukuran hari kedua

a. Throughput

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran throughput

pada hari kedua menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat

pada Gambar 13.

33
34

Gambar 13
Screenshot Pengukuran Parameter Throughput Hari-2

Hasil terlihat hasil pengukuran parameter throughput pada

pengukuran hari kedua menunjukkan jumlah paket yang dikirm

sebesar 1033 paket dan jumlah time span yang didapatkan sebesar

79.375 s.

Cara mengukur parameter throughput sama dengan

pengukuran sebelumnya yaitu jumlah byte dibagi dengan waktu

(time span).

Rumus = Jumlah byte : Time Span

= 811105 byte : 79,375 s

= 10218 byte/s

= 10,218 KB/s

= 10,218 x 8

= 81.749 Kb/s

34
35

Hasil perhitungan dari parameter throughput adalah 81.749

Kb/s, berdasarkan pada tabel standarisasi TIPHON nilai ini

termasuk kategori jelek. Dapat dikategorikan jelek karena

berdasarkan standar TIPHON nilai dibawah 338 kb/s termasuk

ketegori jelek, nilai 338 sampai 1200 kb/s termasuk kategori

sedang, nilai 1200 kb/s sampai 2,1 mb/s termasuk kategori bagus

dan nilai diatas 2,1 mb/s termasuk dalam kategori sangat bagus.

b. Packet Loss

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran packet loss

pada hari kedua menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat

pada Gambar 14.

Gambar 14
Screenshot Pengukuran Parameter Packet Loss Hari-2

35
36

Terlihat hasil pengukuran parameter packet loss pada

pengukuran hari kedua terlihat bahwa jumlah paket terkirim sebesar

1033 paket dan paket yang diterima sebesar 1027 paket.

Cara menghitung nilai packet loss sama dengan pengukuran

sebelumnya yaitu sebagai berikut :

Rumus = ((Paket dikirim-Paket diterima) /Paket dikirim)) x100%

= (1033-1027) / 1033 x 100%

= (6 / 1033) x 100%

= 0,580%

= 0,6%

Hasil perhitungan dari parameter packet loss adalah 0,6%,

berdasarkan standarisasi TIPHON nilai ini termasuk kategori sangat

bagus.

Dapat dikategorikan sangan bagus karena berdasarkan

standar TIPHON nilai dibawah 3% termasuk kategori sangat bagus,

nilai 3% sampai 14% termasuk kategori bagus, nilai 15% sampai

24% termasuk kategori sedang dan nilai 25% keatas jelek.

c. Delay

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran delay pada hari

kedua menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada Gambar

15.

36
37

Gambar 15
Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-2

Terlihat hasil pengukuran parameter delay yang telah dihitung

pada hari kedua mendapat total delay 79.375325 dan nilai rata-rata

delay 0.076839618. Hasil perhitungan parameter delay

berdasarkan standarisasi TIPHON termasuk dalam kategori sangat

bagus.

Dapat dikategorikan sangat bagus karena berdasarkan

standar TIPHON nilai dibawah 450ms termasuk kategori jelek, nilai

300ms sampai 450ms termasuk kategori sedang, nilai 150ms

sampai 300ms termasuk kategori bagus, dan nilai dibawah 150ms

termasuk kategori sangat bagus.

d. Jitter

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran jitter

menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada Gambar 16.

37
38

Gambar 16
Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Hari-2

Terlihat hasil pengukuran parameter jitter yang telah dihitung

pada hari kedua mendapat total jitter 3.073195 s dan nilai rata-rata

delay 0.002975019s. Hasil perhitungan parameter jitter

berdasarkan standarisasi TIPHON termasuk dalam kategori bagus.

Dapat dikategorikan bagus karena berdasarkan standar

TIPHON nilai diatas 125ms termasuk kategori jelek, nilai diatas

75ms temasuk kategori sedang, nilai 0ms sampai 75ms termasuk

kategori bagus dan nilai 0 termasuk kategori sangat bagus.

4.1.3 Pengukuran hari ketiga

a. Throughput

Berikut merupakan hasil screenshot pengukuran throughput pada hari

ketiga menggunakan wireshark, dapat dilihat pada Gambar 17.

38
39

Gambar 17
Screenshot Pengukuran Parameter Throughput Hari-3

Terlihat hasil pengukuran parameter throughput pada

pengukuran hari ketiga menunjukkan jumlah paket yang dikirm

sebesar 1341 paket dan jumlah time span yang didapatkan sebesar

10.331s.

Cara menghitung parameter throughput sama dengan

pengukuran sebelumnya yang sebagai berikut :

Rumus = Jumlah bytes : Time Span

= 856089 bytes : 10,331 s

= 82866 bytes/s

= 82,866 Kb/s

= 82,866 x 8

= 662.928 Kb/s

39
40

Hasil perhitungan dari parameter throughput adalah 662.928

Kb/s, berdasarkan pada tabel standarisasi TIPHON nilai ini

termasuk kategori sedang.

Dapat dikategorikan jelek karena berdasarkan standar

TIPHON nilai dibawah 338 kb/s termasuk ketegori jelek, nilai 338

sampai 1200 kb/s termasuk kategori sedang, nilai 1200 kb/s sampai

2,1 mb/s termasuk kategori bagus dan nilai diatas 2,1 mb/s

termasuk dalam kategori sangat bagus.

b. Packet Loss

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran packet loss pada

hari ketiga menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada

Gambar 18.

Gambar 18
Screenshot Pengukuran Parameter Packet Loss Hari-3

40
41

Terlihat hasil pengukuran parameter packet loss pada

pengukuran hari ketiga terlihat bahwa jumlah paket terkirim sebesar

1341 paket dan paket yang diterima sebesar 1340 paket.

Cara mengukur parameter packet loss sama dengan

pengukuran sebelumnya yang dihitung sebagai berikut :

Rumus = ((Packet dikirim-Packet diterima) / Packet dikirim)) x100%

= (1341-1340) / 1341 x 100%

= (1 / 1341) x 100%

= 0,074%

= 0,1%

Hasil perhitungan dari parameter packet loss adalah 0,1%,

berdasarkan pada tabel standarisasi TIPHON nilai ini termasuk

kategori sangat bagus.

Dapat dikategorikan sangan bagus karena berdasarkan

standar TIPHON nilai dibawah 3% termasuk kategori sangat bagus,

nilai 3% sampai 14% termasuk kategori bagus, nilai 15% sampai

24% termasuk kategori sedang dan nilai 25% keatas jelek.

c. Delay

Berikut ini merupakan hasil screenshot pengukuran delay pada hari

ketiga menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada Gambar

19.

41
42

Gambar 19
Screenshot Pengukuran Parameter Delay Hari-3

Terlihat hasil pengukuran parameter delay yang telah dihitung

pada hari ketiga mendapat total delay 10.331376 s dan nilai rata-rata

delay 0.007704233 s. Hasil perhitungan parameter delay berdasarkan

standarisasi TIPHON termasuk dalam kategori sangat bagus.

Dapat dikategorikan jelek karena berdasarkan standar TIPHON

nilai dibawah 450ms termasuk kategori jelek, nilai 300ms sampai

450ms termasuk kategori sedang, nilai 150ms sampai 300ms

termasuk kategori bagus, dan nilai di bawah 150ms termasuk kategori

sangat bagus.

d. Jitter

Berikut ini merupakan hasil pengukuran jitter pada hari ketiga

menggunakan aplikasi wireshark, dapat dilihat pada Gambar 20.

42
43

Gambar 20
Screenshot Pengukuran Parameter Jitter Pada Hari-3

Terlihat hasil pengukuran parameter jitter yang telah dihitung

pada hari ketiga mendapat total jitter 0.008247 s. dan nilai rata-rata

jitter 6.1499E-06s. Hasil perhitungan parameter jitter berdasarkan

tabel standarisasi TIPHON termasuk dalam kategori bagus.

Dapat dikategorikan bagus karena berdasarkan standar

TIPHON nilai diatas 125ms termasuk kategori jelek, nilai diatas

75ms temasuk kategori sedang, nilai 0ms sampai 75ms termasuk

kategori bagus dan nilai 0 termasuk kategori sangat bagus

4.2 Rekapitulasi Hasil Pengukuran

Setelah melakukan perhitungan pada parameter Quality of Service

(QoS) yaitu throughput, packet loss, delay dan jitter. Selanjutnya

melakukan rekapitulasi hasil pengukuran yang telah dihitung yaitu

sebagai berikut :

43
44

4.2.1 Throughput

Dari hasil pengukuran Throughput menggunakan wireshark

pada jaringan wireless di Dinas Komunikasi Informatika dan

Persandian Kota Ambon selama tiga hari didapat nilai throughput

dalam satuan bit per second (b/s) dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Throughput
No. Tanggal Jumlah Time Keterangan
Kb/s
Pengukuran Byte Span Indeks Kategori

1. 29-11-2022 832428 23,324 285,512 Kb/s 1 Jelek

2. 30-11-2022 811105 79,375 81.749 Kb/s 1 Jelek

3. 01-12-2022 856089 10,331 662.928 Kb/s 2 Sedang

Rata-rata Indeks Throughput 1,3 Jelek

4.2.2 Packet Loss

Dari hasil pengukuran packet loss menggunakan wireshark

pada jaringan wireless di Dinas Komunikasi Informatika dan

Persandian Kota Ambon selama tiga hari didapat nilai packet loss

dalam % lost dapat dilihat pada Tabel 4.2.

44
45

Tabel 4.2
Hasil Pengukuran Packet Loss

Tanggal Total Paket Loss Keterangan


No.
Pengukuran Paket diterima (%) Indeks Kategori

1. 29-11-2022 1148 1147 0,1% 4 Sangat Baik

2. 30-11-2022 1033 1027 0.6% 4 Sangat Baik

3. 01-12-2022 1341 1340 0,1% 4 Sangat Baik

Rata-rata Indeks Packet Loss 4 Sangat Baik

4.2.3 Delay/Latency

Dari hasil pengukuran delay/latency menggunakan aplikasi

wireshark dan melalui perhitungan di aplikasi excel untuk jaringan

wireless di Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ambon

didapat nilai rata-rata dalam satuan millisecond (ms) dapat dilihat

pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3
Hasil Pengukuran Delay

Tanggal Paket Total Rata-Rata Keterangan


No.
Pengukuran dikirim Delay Delay Indeks Kategori

1. 29-11-2022 1148 23.32415 20.317 ms 4 Sangat Bagus

2. 30-11-2022 1033 79.375325 76,839 ms 4 Sangat Bagus

3. 01-12-2022 1341 10.331376 7.704 ms 4 Sangat Bagus

Rata-rata Indeks Delay 4 Sangat Bagus

45
46

4.2.4 Jitter

Dari hasil pengukuran jitter menggunakan aplikasi wireshark dan

melaluiperhitungan excel untuk jaringan wireless di Dinas Komunikasi

Informatika dan Persandian Kota Ambon didapat nilai rata-rata dalam

satuan millisecond (ms) dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4
Hasil Pengukuran Jitter
No. Tanggal Paket Rata-Rata Keterangan
Total Jitter
Pengukuran dikirim Jitter Indeks Kategori

1. 29-11-2022 1148 21.288072 -0.881 ms 3 Bagus

2. 30-11-2022 1033 82.44836 2.975 ms 3 Bagus

3. 01-12-2022 1341 10.339623 0.0061 ms 3 Bagus

Rata-rata Indeks Jitter 3 Bagus

4.3 Grafik Rekapitulasi Hasil Pengukuran QoS

Berdasarkan rekapitulasi hasil pengukuran diatas maka akan di

tampilkan grafik rekapitulasi hasil pengukuran QoS pada parameter

throughput, packet loss, delay dan jitter dari heri pertama sampai hari

ketiga pada Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota

Ambon sebagai berikut :

46
47

a. Throughput

Berdasarkan nilai Indeks pada rekapitulasi hasil pengukuran

parameter throughput dari hari pertama sampai hari ketiga dapat

dilihat pada Gambar 21.

Gambar 21
Grafik Parameter Throughput

Throughput

Hari ke-1
1
Hari ke-
3
2 Hari ke-
2
1

Nilai indeks berdasarkan standarisasi TIPHON parameter

throughput pada hari pertama nilai indeks yang didapat 1 termasuk

kategori jelek, pada hari ke 2 nilai indeks yang didapat 1 dengan

kategori jelek dan pada hari ke 3 nilai indeks yang didapat 2

dengan kategori sedang.

b. Packet loss

Berdasarkan nilai Indeks pada rekapitulasi hasil pengukuran

parameter packet loss dari hari pertama sampai hari ketiga dapat

dilihat pada Gambar 22.


47
48

Gambar 22
Grafik Parameter Packet Loss

Packet Loss

Hari Ke-1
4
Hari ke-3
4
Hari ke-2
4

Nilai indeks berdasarkan standarisasi TIPHON parameter packet

loss pada hari pertama nilai indeks yang didapat 4 termasuk

kategori sangat baik, pada hari ke 2 nilai indeks yang didapat 4

dengan kategori sangat baik dan pada hari ke 3 nilai indeks yang

didapat 4 dengan kategori sangat baik.

c. Delay

Berdasarkan nilai Indeks pada rekapitulasi hasil pengukuran

parameter delay dari hari pertama sampai hari ketiga dapat dilihat

pada Gambar 23.

48
49

Gambar 23
Grafik Parameter Delay

Delay

Hari Ke-1
4
Hari ke-3
4
Hari ke-2
4

Nilai indeks berdasarkan standarisasi TIPHON parameter delay

pada hari pertama nilai indeks yang didapat 4 termasuk kategori

sangat baik, pada hari ke 2 nilai indeks yang didapat 4 dengan

kategori sangat baik dan pada hari ke 3 nilai indeks yang didapat 4

dengan kategori sangat baik.

d. Jitter

Berdasarkan nilai Indeks pada rekapitulasi hasil pengukuran

parameter jitter dari hari pertama sampai hari ketiga dapat dilihat

pada Gambar 24.

49
50

Gambar 24
Grafik Parameter Jitter

Jitter

Hari Ke-1
3
Hari ke-3
3
Hari ke-2
3

Nilai indeks berdasarkan standarisasi TIPHON parameter jitter

pada hari pertama nilai indeks yang didapat 3 termasuk kategori

bagus, pada hari kedua nilai indeks yang didapat 3 dengan kategori

baik dan pada hari ketiga nilai indeks yang didapat 3 dengan

kategori baik.

4.4 Perbandingan Sebelum dan Sesudah Analisis QoS

Berikut ini merupakan tebel perbandingan sebelum dan sesudah

melakukan analisis QoS pada jaringan wireless. Dapat dilihat pada Tabel

4.5.

50
51

Tabel 4.5

Perbandingan Sebelum dan Sesudah Analisis QoS

Kondisi
Sebelum QoS Sesudah QoS
Jaringan
Kualitas layanan Tidak konsisten, Lebih konsisten dan
pengguna mengalami terukur, pengguna
masalah seperti delay, mendapatkan layanan
jaringan lambat atau yang lebih baik.
kegagalan akses
jaringan.

Prioritas layanan Tidak ada prioritas Prioritas layanan dapat


layanan, semua jenis ditetapkan untuk jenis
data memiliki prioritas data tertentu.
yang sama.

Konsumsi Tidak efisien, Lebih efisien, konsumsi


bandwidth beberapa aplikasi bandwidth diatur
mengkonsumsi sedemikian rupa
bandwidth secara sehigga aplikasi yang
berlebihan dan lebih penting atau kritis
menggangu aplikasi memiliki prioritas akses
lain yang lebih tinggi.

Performa jaringan Tidak terukur dengan Performa jaringan dapat


jelas, sulit mengetahui dievaluasi secara
penyebab masalah terukur sehingga kinerja
kinerja. dapat diidentifikasi dan
diperbaiki dengan lebih
mudah

51
52

Pada tabel 4.5 menunjukkan perbedaan antara kondisi jaringan

sebelum dan sesuah melakukan QoS. Setelah menerapkan QoS, jaringan

akan lebih efisien dan terukur dalam memberikan kualitas layanan yang

lebih baik dan prioritas layanan dapat ditetapkan untuk jenis data tertentu.

Dalam lingkungan kerja, QoS dapat membantu meningkatkan kinerja

jaringan dan memberikan prioritas akses yang lebih tinggi.

4.5 Evaluasi Hasil Pengkuran Quality of Service (QoS)

Dari hasil pengukuran Quality of Service (QoS) pada 3 percobaan

didapat didapat nilai rata-rata throughput sebesar 1,3 dengan kategori

jelek, packet loss nilai rata-rata 4 dengan kategori bagus, delay nilai rata-

rata 4 dengan kategori bagus, dan jitter nilai rata-rata 2,6 dengan kategori

sedang berdasarkan standarisasi TIPHON, dapat dilihat pada Gambar 25.

Gambar 25
Grafik Analisis Pengukuran QoS

Analisis Pengukuran QoS


4.5
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Throughput Packet Loss Delay Jitter

52
53

Dengan demikian kualitas jaringan wireless Dinas Komunikasi,

Informatika dan Persandian Kota Ambon dapat dikatakan bagus dengan

nilai rata-rata indeks yaitu 3.07 berdasarkan standarisasi TIPHON.

Dikatakan bagus karena berdasarkan standar TIPHON nilai rata-

rata indeks diatas 3.8 sampai 4 dikategorikan sangat bagus, nilai 3 sampai

3.79 dikategotikan bagus, nilai 2 sampai 2.99 dikategorikan sedang dan

nilai dibawah 1.99 dikategotikan jelek.

53
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian analisis Quality of Service

(QoS) pada jaringan wireless di Dinas Komunikasi Informatika dan

Persandian Kota Ambon ini yaitu :

1. Berdasarkan pengukuran Quality of Service (QoS) menggunakan

aplikasi wireshark nilai indeks yang didapat yaitu :

− Pada hari pertama throughput dengan nilai indeks 1 termasuk

kategori jelek, packet loss dengan nilai indeks 4 termasuk kategori

sangat bagus, delay dengan nilai indeks 4 termasuk kategori sangat

bagus, jitter dengan nilai indeks 3 termasuk kategori bagus.

− Pada hari kedua throughput dengan nilai indeks 1 termasuk kategori

jelek, packet loss dengan nilai indeks 4 termasuk kategori sangat

bagus, delay dengan nilai indeks 4 termasuk kategori sangat bagus,

jitter dengan nilai indeks 3 termasuk kategori bagus.

− Pada hari ketiga throughput dengan nilai indeks 2 termasuk kategori

sedang, packet loss dengan nilai indeks 4 termasuk kategori sangat

bagus, delay dengan nilai indeks 4 termasuk kategori sangat bagus,

jitter dengan nilai indeks 3 termasuk kategori bagus.

2. Hasil pengukuran pada Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon

diperoleh nilai indeks rata-rata throughput 1,3, packet loss 4, delay 4,

jitter 3, maka merujuk pada kategori standar TIPHON jaringan wireless


54
55

Dinas Komunikasi informatika dan Persandian Kota Ambon dapat

dikategorikan bagus dengan besar indeks rata-ratanya yaitu 3.07.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas jaringan wireless pada Dinas

Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ambon termasuk baik.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu sebagai berikut :

1. Peneliti berharap dalam penelitian lebih lanjut dapat menggunakan

aplikasi lainnya selain Wireshark dalam analisis pengukuran Quality of

Service (QoS) pada jaringan.

2. Peneliti berharap dapat menggunakan lebih banyak parameter Quality

of Service (QoS) untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat mengukur bandwidth

dengan melakukan manajemen bandwidth dengan penambahan

perangkat mikrotik.

4. Diharapkan dalam penelitian lebih lanjut ubtuk mengukur data dari

jaringan Internet Service Provider (ISP) lainnya seperti jaringan Digital

Subscribe Line (DSL), jaringan satelit, jaringan fiber atau yang lainnya.

55
56

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Fauzi. (2019). “Analisis Kualitas Transmisi Data Pada E-


Learning Streaming Multimedia Dengan Quality Of Service (Qos)
Di Pt Graha Service Indonesia” Seminar Nasional Inovasi
Teknologi – SNITek, Jakarta, 27 Juni 2019.

Aprianto Budiman, M. Ficky Duskaren, H. Ajie (2020). “Analisis Quality


Of Service (QOS) Pada Jaringan Internet SMK Negeri 7 Jakarta”
Jurnal Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Volume
4. No.2 : Desember 2020.

Hasanul Fahmi. (2018). “Analisis Qos (Quality Of Service) Pengukuran


Delay, Jitter, Packet Lost Dan Throughput Untuk Mendapatkan
Kualitas Kerja Radio Streaming Yang Baik” Jurnal Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Vol.7 No. 2, Desember 2018 : 98 –
105.

Ida B.A.E.M.P., Made S.I.A., Lie J. (2021). “Analisis Quality of Service


Pada Jaringan Komputer” Majalah Teknologi Elektro, Vol. 20,
No.1, Januari – Juni: 95-102.

Iman N., Kusnadi, Rinaldi A. (2020) “Penerapan Metode Qos (Quality Of


Service) Untuk Menganalisa Kualitas Kinerja Jaringan Wireless”
Jurnal Digital Vol. 10, No.1 :47-58.

Juhriyansyah Dalle, A.A Karim, Baharuddin, (2020), Pengantar


Teknologi Informasi, Edisi. 1, Cetakan. 1, Depok : Rajawali Pers.

Mhd. Dicky Syahputra Lubis, Dkk. (2020). “Membangun Router Pada


Jaringan Komputer Menggunakan Ubuntu OS” Jurnal Teknik
Informatika Kaputama (JTIK) Vol. 4 , No. 2, Juli 2020.

Muchamad Rusdan, M.S.(2020). “Analisis dan Perancangan Jringan


Wireless Dengan Wireless Distribution Sistem Menggunakan
User Authentication Berbasis Multi-factor Authentication” JOINT
(Journal of Information Technology) Volume 2 No.1: 17-24

56
57

Noviriandini Astrid, Hermanto, Dian Ayu Ambasari, Didi Eriawan (2022).


“Analisis management bandwidth dan firewall dengan router
mikrotik pada PT. BCA Multifinance” Jurnal Teknik dan Science
Vol 1 No. 3 Oktober 2022.

Nurul F., Sopian.S. Lindawat (2018). “Analisa Performansi Qos Layanan


Video Streaming Pada Jaringan Mpls-Diffserv Dan Mpls-Intserv”.
Jurnal Elektro Dan Telekomunikasi Terapan. Vol 5 No 1: 601-
608

Romasella T.Novita, Indra G.,Indri M., Oei G.G., Mia N.V (2021).
“Analisis Keamanan Wifi Menggunakan Wireshark” Jurnal
Elektro Smart Volume 1. No.1 : 7-9.

Subektiningsih, Renaldi, Pramudhita F.,(2022). “Analisis Perbandingan


Parameter QoS Standar TIPHON Pada Jaringan Nirkabel Dalam
Penerapan Metode PCQ” Jurnal Sistem Informasi dan
Telematika. Volume 12 No 1 : 57-63.

Sucipto Trenaldy Adi (2022). “Efektifitas penggunaan teknologi informasi


untuk pembelajaran daring dimasa pandemi” Jurnal SNATI
(Sains, Nalar, dan Aplikasi Teknologi Informasi) (ISSN 2807-
5935). Volume 1. Nomor 2. 2022.

Westi Yulia Pusvita dan Yasdinul Huda (2019). “Analisis Kualitas


Layanan Jaringan Internet Wifi.ID Menggunakan Parameter QoS
(Quality of Service)” Jurnal Vokasional Teknik Elektronika dan
Informatika. ISSN: 2302-3295. Vol. 7, No. 1, Maret 2019.

57

Anda mungkin juga menyukai