JOKO RUKACANA
C.431.16.0057
Pekerjaan mencuci baju sering dianggap salah satu pekerjaan berat dalam
rumah tangga. Mesin cuci adalah alat pembantu untuk meringankan pekerjaan
mencuci pakaian. Banyak orang yang merasa tertolong dengan hadirnya mesin ini,
alat ini hanya memutar air dengan agitator dengan kecepatan tertentu untuk
melepaskan kotoran yang menempel di pakaian dengan bantuan deterjen. Untuk
mendesain mesin cuci yang efisien, maka perlu adanya pengendalian parameter
output berdasarkan karakteristik input. Salah satu faktor penting yang perlu
dipertimbangkan dalam desain sebuah mesin cuci adalah waktu, karena berbagai
jenis kain membutuhkan waktu cuci yang berbeda bergantung pada tingkat
kekotoran, beban pakaian, takaran detergen dan lain-lain.
Dalam penelitian ini sebagai variabel bebasnya adalah jenis kain, beban
pakaian, tingkat kekotoran, beban pakaian, takaran detergen dan takaraan air,
sedangkan sebagai variabel tak bebasnya atau nilai yang dicari adalah kecepatan
putaran dan waktu pencucian. Variabel bebas jenis pakaian diasumsikan dengan
fungsi keanggotaan tebal, sedang dan tipis, dan beban pakaian diasumsikan
dengan fungsi keanggotaan sedikit, sedang, dan banyak dan tingkat kekotoran
diasumsikan dengan fungsi keanggotaan ringan, sedang, berat, dan takaran
detergen diasumsikan dengan fungsi keanggotaan sedikit, sedang, dan banyak,
dan takaran air diasumsikan dengan fungsi keanggotaan sedikit, sedang, dan
banyak, sedangkan untuk variabel tak bebas RPM diasumsikan fungsi
keanggotaan adalah lama, cepat dan sangat cepat, sedangkan waktu pencucian
diasumsikan fungsi keanggotaan adalah cepat, sedang, dan lama. Aturan fuzzy
yang digunakan ada 125 aturan, dimana hasil yang diharapkan dapat membuat
kinerja mesin cuci lebih efektif guna mendapatkan pengurangan konsumsi energi
listrik.
iv
ABSTRACT
Washing clothes is often seen as one of the toughest household chores. The
washing machine makes laundry easier. Many people feel supported by the
presence of this machine. This tool only turns the water with a stirrer at a certain
speed in order to remove dirt stuck to clothing with the help of cleaning agents. In
order to develop an efficient washing machine, the output parameters must be
controlled based on the input properties. One of the important factors to consider
when designing a washing machine is time, as different types of fabrics require
different washing times, depending on the degree of soiling, the load on the
clothes, the dose of detergent, etc.
In this study, the independent variables are the type of fabric, the load on
the clothes, the degree of soiling, the load on the clothes, the detergent dose and
the amount of water, while the dependent variables or values looked for are the
rotation speed and washing time. The independent variable clothing type is
assumed with the membership function of thick, medium and thin, and the load of
clothes is assumed with an membership function of small, medium and large, and
the degree of pollution is assumed with the membership function of light, medium,
weight and detergent dose assumed to have a membership function of little,
medium and high, and the water dose is assumed to have a membership function
of low, medium and high, while that of the dependent variable speed is believed to
be the Membership function is long, fast and very fast, while washing time is
assumed to be fast, medium and long. It uses 125 fuzzy rules where the expected
results can make the washing machine more effective at reducing power
consumption.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat, karunia dan hidayah-Nya, penulis diberi kekuatan untuk menyelesaikan
Tugas Akhir ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan Tugas
Akhir, yang berjudul :
PENERAPAN METODE FUZZY INFERENCE SYSTEM MAMDANI
UNTUK MENENTUKAN WAKTU PUTAR MESIN CUCI STUDI KASUS
RUMAH LAUNDRY
Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan guna mememnuhi salah satu
syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana (S-1) Program Studi
Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Semarang.
Dengan telah selesainya laporan Tugas Akhir ini yang tidak terlepas dari
dukungan dan bantuan pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Andy Kridasusila, S.E., M.E selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Bapak Purwanto, S.T., M.T selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Semarang.
3. Ibu Titik Nurhayati, S.T., M.Eng selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Universitas Semarang.
4. Bapak Dr. Supari, S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, saran, dan
bimbingan materi yang bermanfaat bagi penulis selama Tugas Akhir ini
berlangsung.
5. Bapak Muhammad Sipan S.T., M.T selaku Dosen Pembimbing II yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan,
saran, dan bimbingan materi yang bermanfaat bagi penulis selama Tugas
Akhir ini berlangsung.
vi
6. Ibu Sri Heranurweni, S.T., M.T selaku Wali Dosen yang telah
memberikan ilmu dan petunjuk selama penulis menyelesaikan Progam S1
Teknik Elektro.
7. Bapak dan Ibu dosen di Universitas Semarang yang telah memberikan
ilmu dan petunjuk selama penulis menyelesaikan Program S1 Teknik
Elektro.
8. Bapak, Ibu, serta keluarga yang selalu mendukung, memotivasi,
memberikan kekuatan dan doa yang tak pernah berhenti.
9. Ferma Mustika yang selalu membantu, memotivasi, menemani dan doa.
10. Teman – temanku Agung, Agum, Bagus, Dicky Andra, Firman, Nanda,
Tigor, Udin, kurnia, Deon, terimakasih atas dukungan, semangat, doa,
canda, dan tawa.
11. Semua teman – teman angkatan tahun 2016 terutama kelas sore atas
bantuan dan kebersamaannya selama kuliah dan terima kasih atas
dukungan, semangat, dan doanya.
( Penulis )
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Jadilah apa yang inginmu menjadi, janganlah menjadi apa yang orang lain
inginkan.
PERSEMBAHAN
Kedua Orang Tuaku yang telah memberikan doa restunya, mendidik, dan
Calon istri tercinta dan tersayang, Ferma Mustika,.SE. Terima kasih atas
kesahku. Terima kasih atas doa, semangat, dan motivasi yang terus kau
berikan kepadaku. Hanya rasa Syukur yang terus ku ucapkan kepada Allah
viii
DAFTAR ISI
ix
2.2.5.1 Metode Centroid..................................................................................... 21
2.2.5.2 Metode Bisektor ..................................................................................... 21
2.2.5.3 Metode Mean Of Maximum (Mom) ...................................................... 21
2.2.5.4 Metode Largest Of Maximum (Lom) .................................................... 21
2.2.5.5 Metode Smolest Of Maxsimum (Som) .................................................. 21
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Logika Fuzzy ........................................................ 21
2.4 Mesin Cuci ......................................................................................................... 23
2.4.1 Jenis – Jenis Mesin Cuci ........................................................................ 26
2.5 Tachometer......................................................................................................... 29
2.6 Rpm ( Revolutios Per Menute) .......................................................................... 31
2.7 Waktu ................................................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 32
3.1 Waktu Dan Tempat ............................................................................................ 32
3.2 Bahan Dan Alat Penelitian ................................................................................. 32
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................................................ 33
3.4 Metode Pengolahan Data ................................................................................... 34
3.4.1 Fuzzyfikasi Dan Penentuan Batas Input Fuzzy ...................................... 34
3.4.2 Evaluasi Aturan Dasar............................................................................ 38
3.4.3 Proses Implikasi Min.............................................................................. 39
3.4.4 Proses Defuzzyfikasi .............................................................................. 41
3.5 Langkah – Langkah Membuat Fiz Metode Mamdani ........................................ 42
3.5.1 Memanfaatkan Gui ................................................................................. 49
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN ............................................................. 51
4.1 Analisis Kasus .................................................................................................... 51
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 66
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 66
5.2 Saran................................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 68
BIODATA PENULIS
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Blok Diagram System Fuzzy Untuk Menentukan Waktu Putar Mesin
Cuci ....................................................................................................................... 33
Gambar 3. 2 Flowchart Logika Fuzzy ................................................................... 41
Gambar 3. 3 Tampilan Command Window .......................................................... 42
Gambar 3. 4 Tampilan FIS Editor ......................................................................... 43
Gambar 3. 5 Tampilan FIS Editor Variable Input-Output .................................... 43
Gambar 3. 6 Tampilan Membership Function Editor Jenis Pakaian .................... 44
Gambar 3. 7 Tampilan Membership Function Editor Beban Pakaian .................. 44
Gambar 3. 8 Tampilan Membership Function Editor Tingkat Kekotoran ............ 45
Gambar 3. 9 Tampilan Membership Function Editor Takaran Detergen ............. 45
Gambar 3. 10 Tampilan Membership Function Editor Takaran Air ..................... 46
Gambar 3. 11 Tampilan Membership Function Editor RPM ................................ 46
Gambar 3. 12 Tampilan Membership Function Editor Waktu ............................. 47
Gambar 3. 13 Tampilan Rule Editor ..................................................................... 47
Gambar 3. 14 Tampilan Rule Viewer ................................................................... 48
Gambar 3. 15 Tampilan Surface Viewer............................................................... 48
Gambar 3. 16 Tampilan FIS Editor Cara Menyimpan File Sistem Fuzzy ............ 48
Gambar 3. 17 Tampilan Command window GUI Matlab .................................... 49
Gambar 3. 18 Kotak Dialog Matlab...................................................................... 49
xi
Gambar 3. 19 Tampilan GUI Matlab .................................................................... 49
Gambar 3. 20 Toolbar Pada GUI .......................................................................... 50
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Pekerjaan mencuci baju sering dianggap salah satu pekerjaan berat dalam
rumah tangga. Mesin cuci adalah alat pembantu untuk meringankan pekerjaan
mencuci pakaian. Banyak orang yang merasa tertolong dengan hadirnya mesin ini.
Ada tiga jenis pilihan mesin cuci yang tersedia di pasaran. Sebelum membeli
mesin cuci sebaiknya mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis yang ada,
agar dapat membuat pilihan yang tepat. Pilihan tersebut berupa mesin cuci dengan
bukaan atas (top loading) atau mesin cuci dengan bukaan depan (front loading).
Untuk mesin cuci dengan bukaan atas terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung.
Perbedaan ini tidak hanya pada letak bukaan (tempat anda memasukkan pakaian)
tetapi dalam hal penggunaan air, listrik, teknologi dan hasil dari pakaian yang
dicuci. Pertama, dilihat apa perbedaan antara mesin cuci bukaan atas 2 tabung dan
1 tabung. Mesin cuci dengan 2 tabung, tempat untuk mencuci dan mengeringkan
dalam tabung yang berbeda. Jenis ini selama proses pencucian, ada baling-baling
di dasar tabung yang berputar dan melakukan proses pencucian. Mesin cuci 1
tabung, tabung untuk mencuci dan mengeringkan dilakukan dalam tabung yang
sama. Tabung ini juga ikut berputar saat proses pencucian. Mesin cuci dengan
bukaan atas menggunakan air lebih banyak daripada mesin cuci bukaan depan
dalam hal penggunaan air. Mesin cuci bukaan atas, air harus diisi sampai penuh
baru mesin dijalankan, sedangkan pada mesin bukaan depan, air akan dikeluarkan
secara sedikit-sedikit selama proses pencucian. Pemakaian listrik pada mesin cuci
1
2
atas atau bukaan depan, secara umum hampir sama yaitu sekitar 300 W bila
menggunakan air biasa. Mesin cuci bukaan depan, ada tambahan fasilitas untuk
mencuci dengan air panas tetapi listrik yang dibutuhkan sekitar 2000 W.
Perbedaan yang paling dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah
teknologi yang dipakai. Mesin cuci bukaan atas karena perputarannya secara
horisontal menyebabkan air yang ada di dalamnya membentuk pusaran air yang
jatuh ke bawah sehingga pakaian tidak saling melilit. Hasil pencucian mesin cuci
bukaan depan lebih baik dari mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang
dihasilkan pada mesin cuci jenis ini mencapai 95% sedangkan mesin cuci bukaan
Jasa cuci dan setrika sudah banyak sekali pada saat ini, sehingga dapat
meringankan beban aktifitas, hanya tinggal membayar dan tunggu selesai saja.
Mesin cuci merupakan komoditas utama pada bisnis laundry untuk jasa tersebut.
Kerja dari mesin cuci sebenarnya sangat sederhana, yakni hanya memutar air
cucian secara umum. Cucian yang di hasilkan relatif sama pada kondisi warna,
Timur No.04, Semarang yang sering mendapatkan order mencuci kaos team dan
detergen tidak memperhatikan aspek lain seperti tingkat kekotoran pakaian, warna
pakaian, ketebalan kain dan lain-lain, sehingga tidak bisa mengoptimalkan jumlah
penggunaan detergen untuk menghasilkan cucian yang terbaik dan juga dapat
mengambil studi kasus di Rumah Laundry dengan tema dan judul “Penerapan
Metode Fuzzy Inference System Mamdani Untuk Menentukan Waktu Putar Mesin
bagaimana jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran detergen, dan
takaran air, kecepatan putaran dan estimiasi waktu cuci yang diperlukan untuk
a. Penelitian ini hanya membahas penentuan lamanya waktu putar mesin cuci
beban pakaian.
c. Penelitian ini variabel input yang digunakan hanya jenis pakaian, beban
d. Penelitian ini hanya jenis kain terbatas pada jenis kain yang lumrah
1.5.1. Tujuan
untuk mencuci pakaian dalam sebuah mesin cuci untuk penghematan energi listrik
penelitian selanjutnya.
(umumnya).
a. Studi Literature
Literature yang digunakan pada penulisan skripsi ini yaitu fuzzy inference
digunakan sebagai acuan untuk menentukan jenis pakaian, beban pakaian, tingkat
b. Pengumpulan Data
1. Studi observasi
2. Studi analisis
Model ini dipilih karena merupakan suatu model terstruktur dimana pekerjaan
6
selanjutnya.
sebagai pendukung keputusan dalam menentukan waktu putar mesin cuci, mulai
dari proses pemasukan data sesuai dengan cucian yang dimasukkan dalam mesin
e. Evaluasi
Merupakan sebuah proses evaluasi dari pengujian dan analisa dari aplikasi
f. Penulisan laporan
Dalam penyusunan skripsi ini akan diuraikan dalam bentuk bab, dan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini, penulis memaparkan tentang metode yang penulis pakai dalam
BAB V : PENUTUP
penelitian yang dilakukan, serta saran untuk perbaikan dari hasil penelitian
tersebut.
BAB II
LANDASAN TEORI
Inference System Mamdani Untuk Menentukan Waktu Putar Mesin Cuci Studi
Kasus Rumah Laundry.” ini merupakan gabungan dan pengembangan dari ide
dasar yang bersifat open source yang telah dipublikasikan di internet dengan
ada, namun penulis meyakini bahwa terdapat perbedaan baik secara teknik
Beberapa karya dan penelitian relevan yang dapat dijadikan acuan untuk Tugas
ini akan digunakan metode inferensi sistem Fuzzy Mamdani atau sering
baju.
8
9
cuci.
listrik.
pencucian pada mesin cuci berdasarkan tipe kain dan jenis kotoran pakaian
kerusakan mesin cuci karena dari gejala-gejala yang terjadi teknisi bias
perbaikannya.
10
takaran detergen, dan takaran air. Tujuan penelitian ini adalah Menerapkan
Bab ini akan diuraikan teori–teori umum dan khusus yang berhubungan
komponen logika fuzzy, operator- operator fuzzy, Tachometer, mesin cuci, RPM,
waktu.
Sistem fuzzy ditemukan pertama kali oleh Prof. Lotfi Zadeh pada
Boolean logic tidak membuat ketelitian yang tinggi, hanya mempunyai logika 0
dan 1 saja. Sehingga untuk membuat sistem mempunyai ketelitian yang tinggi
maka kita tidak dapat menggunakan Boolean logic. Logika fuzzy merupakan suatu
cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output.
(Kusumadewi, 2006).
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu :
1. Variabel fuzzy
11
Variabel fuzzy merupakan variable yang hendak diterapkan dalam suatu sistem
2. Himpunan fuzzy
Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau
keadaan tertentu.
a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau
NORMAL, PANAS.
b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu
3. Semesta Pembicaraan
4. Domain
dimengerti.
12
kompleks.
konvensional.
(sering juga disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0
sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai
keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang
dapat digunakan:
a. Representasi Linear
digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan menjadi
pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas. Ada 2
1
Derajat
keanggotaa
n
µ (x)
0
a b
Domain
Fungsi keanggotaan:
0; 𝑥≤𝑎
𝜇 [𝑥 ] = {(𝑥 − 𝑎)/(𝑏 − 𝑎) 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 (2.1)
1; 𝑥≥𝑏
lurus dimulai dari nilai domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada
1
Derajat
keanggotaa
n
µ (x)
0
a b
Domain
Fungsi keanggotaan:
(𝑏 − 𝑥)/(𝑏 − 𝑎)𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
𝜇 [𝑥 ] = { (2.2)
0; 𝑥≥𝑏
yang akan menentukan koordinat x dari tiga sudut. Kurva ini pada dasarnya
merupakan gabungan antara dua garis lurus, (Suyanto, 2007). Dapat dilihat pada
Derajat
keanggotaa
n
µ(x)
0
a b C
Domain
Fungsi keanggotaan:
0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑐 ≥ 𝑐
[ ]
𝜇 𝑥, 𝑎, 𝑏, 𝑐 = { (𝑥 − 𝑎)/(𝑏 − 𝑎)𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 (2.3)
(𝑐 − 𝑥)/(𝑐 − 𝑏)𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐
Kurva trapesium pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada
beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan satu, (Suyanto, 2007). Dapat
Derajat
keanggota
an
µ(x)
0
a b Domain c d
Fungsi keanggotaan:
0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 ≥ 𝑑
(𝑥 − 𝑎)/(𝑏 − 𝑎); 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
𝜇 [𝑥, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ] = { (2.4)
1; 𝑏≤𝑥≤𝑐
(𝑑 − 𝑥)/(𝑑 − 𝑐 ) 𝑥 ≥ 𝑑
d. Representasi Kurva S
Derajat
keanggota
an
µ(x)
0
a b C
Domain
Fungsi keanggotaan:
16
0; 𝑥≤𝛼
2
2((𝑥 − 𝛼)/(𝛾 − 𝑎)) 𝛼 ≤ 𝑥 ≤ 𝛽
𝑆(𝑥; 𝛼, 𝛽, 𝛾 ) = { (2.5)
1 − 2((𝛾 − 𝑥)/(𝛾 − 𝛼 ))2 𝛽 ≤ 𝑥 ≤ 𝛾
1 𝑥≥𝛾
yang bersangkutan.
2. Operator OR
predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR, diperoleh dengan mengambil
3. Operator NOT
bersangkutan dari 1.
angka. Sebagai alasan menggunakan kata/kalimat dari pada angka karena peranan
17
lebih informatif. Variabel linguistik ini merupakan konsep penting dalam logika
(Suyanto, 2007).
Secara garis besar, dapat dilihat pada gambar 2.6 diagram blok proses inferensi
Aturan-1
fuzzy
IF-THEN
crisp
INPUT
AGREGASI
Aturan -n
IF-THEN fuzzy
DEFUZZY
OUTPUT
Sistem Inferensi Fuzzy menerima input crisp. Input ini kemudian dikirim
ke basis pengetahuan yang berisi n aturan fuzzy dalam bentuk IF-THEN. Fire
strength akan dicari pada setiap aturan. Apabila jumlah aturan lebih dari satu,
maka akan dilakukan agregasi dari sebuah aturan. Selanjutnya, pada hasil
agregasi akan dilakukan defuzzy untuk mendapatkan nilai crisp sebagai output
sistem.
18
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max- Min.
Metode Mamdani ini diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.
maupun variabel output dibagi menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.
fuzzy yang menyatakan relasi antara variabel input dengan variabel output.
Jika a adalah A¡ dan b adalah B¡, maka c adalah Ci dengan Ai, Bi, dan Ci
c. Komponen aturan
Kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode yang digunakan dalam
OR.
19
Metode ini solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai
semua proposisi telah dievaluasi, maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy
dituliskan :
dengan:
dengan:
3. Metode Probabilistik OR
dengan:
20
d. Penegasan (defuzzi)
2.2.5. Defuzzifikasi
Defuzzifikasi adalah mengubah fuzzy output menjadi crisp value
keluaran bentuk tegasnya, (Kusumadewi, 2006). Dapat dilihat pada gambar 2.7
dibawah ini :
Output :
Nilai yang
diharapkan
Gambar 2. 7 Defuzzifikasi
21
∫ 𝑧 𝑧𝜇(𝑧)𝑑𝑧
𝑍∗ =
∫ 𝑧 𝜇 (𝑧)𝑑𝑧
(2.12)
Metode bisektor solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai pada
domain yang memiliki nilai keanggotaan setengah dari jumlah total nilai
maksimum.
dimengerti.
kompleks.
pelatihan.
konvensional.
1. Daya gunanya dianggap lebih baik daripada teknik kendali yang pernah
ada.
3. Mudah diperbaiki.
5. Usaha dan dana yang dibutuhkan kecil. Selain itu, logika fuzzy juga
1. Para enjiner dan ilmuwan generasi sebelumnya dan sekarang banyak yang
tidak mengenal teori kendali fuzzy, meskipun secara teknik praktis mereka
on site training).
3. Hingga kini belum ada pengetahuan sistematik yang baku dan seragam
pengendali fuzzy.
pengendali fuzzy.
Mesin cuci adalah alat yang berfungsi untuk mencuci pakaian atau kain
baik untuk kebutuhan rumah tangga ataupun untuk kepentingan bisnis, dalam
para ibu rumah tangga karena saat mencuci dengan mesin maka para ibu tersebut
sampai sepuluh kali setiap hari dari mesin pompa air, sumur, atau mata air. Proses
pakaian akan dibilas dengan air yang baru, dan tahapan yang paling melelahkan
adalah saat memeras pakaian dengan tangan lalu menjemurnya di panas matahari.
24
dengan beberapa tahapan yaitu dimulai dengan ditemukannya mesin yang terbuat
dari kayu tetapi tidak bertahan lama karena banyak kendalanya, selanjutnya
dibuatlah mesin yang terbuat dari bahan logam agar dapat menyalakan api dari
berlangsung.
Alat pencuci pakaian pada awalnya alat pencuci pakaian adalah sebuah
papan yang diciptakan pada tahun 1797. Pada pertengahan tahun 1850-an mesin
cuci uap komersial ditemukan dan dijual di Inggris dan Amerika Serikat.
binatu komersial yang banyak digunakan pada abad ke-20 dan awal abad ke-19.
Mesin cuci rotary telah dipatenkan oleh Hamilton Smith pada tahun 1858. Karena
listrik tidak umum tersedia setidaknya sampai tahun 1930 maka beberapa mesin
cuci hanya dapat berputar dengan kecepatan rendah dengan menggunakan bahan
bakar bensin.
ditemukan sebelum lahirnya mesin cuci listrik modern sangatlah merepotkan dan
berbahaya, karena pada mesin cuci generasi awal terdapat bagian-bagian terbuka
pada mesin yang dapat menyebabkan cedera pada pemakainya seperti adanya
gulungan yang berfungsi memeras pakaian yang apabila kurang hati-hati dapat
dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, akhirnya mesin cuci seperti ini
Proses modern pemerasan air dengan cara berputar tidak datang begitu
berkecepatan tinggi dan daya yang konstan, pada awalnya proses pemerasan
dilakukan dalam perangkat terpisah yaitu "extractor". Pakaian yang telah dicuci
akan dipindahkan dari bak cuci ke keranjang ekstraktor, dan air akan keluar dari
getaran yang tidak stabil seperti pemasangan keranjang berputar pada bingkai
Proses gabungan Mesin cuci otomatis yang ada sekarang adalah sebuah
penggabungan dua buah mesin yang bekerja secara relevan yaitu mesin pencuci
1. Tahun 1691 di Inggris dikeluarkan hak paten pertama kategori mesin cuci
2. Tahun 1782 Jacob Christian Schaffer dari Jerman membuat desain mesin
cuci.
drum.
6. Pada tahun 1836 kantor hak paten terbakar sehingga tidak ada penjelasan
sampai tahun 1843, ketika John E. Turnbull of Saint John, New Brunswick
Philadelphia.
Mesin cuci listrik yang diiklankan di surat kabar dan dibahas pada awal
tahun 1904 oleh Alva J. Fisher telah salah dikreditkan dengan penemuan mesin
paten nomor 921.195). "penemu" dari mesin cuci listrik masih belum diketahui.
Desain mesin cuci meningkat selama tahun 1930-an. Mekanisme mesin tertutup
dalam badan, dan lebih banyak perhatian untuk keselamatan listrik dan mekanik.
pemeras. Pada tahun 1940, 60% dari 25.000.000 rumah di Amerika Serikat
memiliki mesin cuci listrik. Banyak dari mesin ini menampilkan kekuatan
(https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_cuci)
Mesin cuci adalah salah satau alat yang dapat memudahkan Anda untuk
mencuci pakaian, mesin cuci memiliki 3 jenis tipe. Setiap typenya memiliki cara
khusus agar cucian Anda lebih maksimal bersihnya. Ada 3 jenis mesin cuci yaitu,
27
Mesin cuci 2 tabung, mesin cuci 1 tabung top loading, mesin cuci 1 tabung front
loading.
1. Kelebihan mesin cuci 2 tabung: Harga mesin cuci 2 tabung lebih yang
Tingkat kekeringan hanya mencapai 70% karena mesin cuci ini tabung
harputar vertikal sehingga air tidak bisa turun semuanya. Membutuhkan volume
air cukup banyak, sebab jika mesin cuci kekurangan air, mesin cuci tidak bisa
berputar, oleh sebab itu mesin cuci 2 tabung membutuhkan air paling banyak.
meskipun masih berbentuk vertikal namun ada pengurangan dari jumlah tabung.
Pada mesin cuci ini hanya terdapat 1 tabung yang berfungsi untuk mencuci
sekaligus mengeringkan pakaian pada tabung yang sama secara otomatis, Anda
tidak perlu lagi memindahkan cucian dari satu tabung ke tabung lainnya seperti
1. Kelebihan mesin cuci 1 tabung top loading adalah daya listrik relatif lebih
rendah. Praktis karena Anda tidak harus memindahkan pakaian dari tabung
Mesin cuci ini bekerja secara otomatis mulai dari mengisi air, mencuci,
2. Kekurangan mesin cuci 1 tabung top loading adalah harga relatif lebih
cukup banyak.
Mesin cuci jenis ini memiliki 1 tabung yang didesain secara horizontal
dengan arah putaran yang vertikal. Seperti mesin cuci 1 tabung top loading, mesin
cuci 1 tabung front loading akan mencuci pakaian Anda secara otomatis mulai
1. Kelebihan mesin cuci 1 tabung front loading adalah proses pencucian lebih
atau pakaian paling minim karena putaranya vertikal. Lebih praktis karena
2. Kekurangan mesin cuci 1 tabung front loading harga paling mahal karena
(https://id.sharp/news/mengenal-macam-macam-jenis-mesin-cuci)
29
2.5. Tachometer
Tachometer adalah sebuah instrument atau alat yang yang mampu untuk
mengukur putaran dari poros engkol atau piringan, seperti yang terdapat pada
sebuah motor atau mesin lainnya, alat ini biasanya menampilkan revolution per
minute (RPM) pada sebuah pengukur skala analog maupun digital. Tachometer
berasal dari bahasa yunani yaitu “tachos” yang berarti kecepatan dan “metros”
yang berarti mengukur. Putaran yang dimaksud adalah suatu gerak putar yang
dihasilkan oleh benda atau alat berupa gerakan mekanik yang akan diukur
kecepatannya, seperti putaran mesin sepeda motor atau putaran roda sepeda
motor, bagi tachometer putaran ini menjadi masukan untuk diukur. Dapat dilihat
Gambar 2. 8 Tachometer
Gambar 2.8 diatas terdapat dua buah tachometer, yaitu tachometer optic
1. Tachometer optic
kecepatan sudut putar atau rpm. Tachometer optik terdiri dari jalur atau garis
30
(stripe) yang terdapat di dalam sbuah batang lalu atau photosensor yang
kelemahannya tidak dapat merasakan posisi dan jarak, namun dapat diatasi
Terdiri dari sebuah sensor tetap dan sebuah pemutar gerigi, roda, dan
bahan besi. Ada 2 jenis sensor yang digunakan yaitu Variable Reluctance
Sensor dan Hall Effect Sensor. Cara kerjanya adalah rotor berputar, kemudian
bagian rotor bergigi yang akan diukur. Sensor yang berupa magnet akan
pada belitan kawat sehingga akan dihasilkan pulsa. Pulsa tersebut akan
ambang detector.
waktu apabila gigi besi melewatinya dan menghasilkan pulsa yang berupa
RPM adalah singkatan dari Revolutions Per Minute atau Revolusi Per
Menit atau Rotasi Per Menit dengan pengertian jumlah putaran/rotasi suatu poros
dalam 1 menit, istilah ini tidak hanya dikenal pada mesin mobil/motor tetapi juga
pada drum mesin cuci, pemutar CD, hard disk drive dsb.
2.7. Waktu
atau keadaan saat berlangsung suatu benda, lamanya saat tertentu untuk
melakukan sesuatu, sebuah kesempatan, tempo, peluang, ketika saat, keadaan hari
dan saat yang ditentukan berdasarkan pembagian bola dunia. Kamus Kontemporer
dibedakannya dua peristiwa identik namun berlainan yang berlangsung pada titik
yang sama dalam ruang (space time). Selang antara dua peristiwa tersebut
sesuai putaran bumi pada sumbunya memberikan satuan jam (day) dan peredaran
tujuan ilmiah, waktu didefinisikan dalam istilah frekuensi adalah suatu radiasi
( https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214123441269.pdf )
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
April sampai Juni 2020. Penelitian ini dilakukan di usaha kecil menengah (UKM),
Rumah Laundry Jl. Gemah Timur No.04. Rumah Laundry merupakan usaha yang
bergerak dalam bidang jasa pencucian pakaian, kaos, seragam, dll. Usaha ini
a. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah data jenis pakaian, beban
pakaian, tingkat kekotoran, takaran detergen, dan takaran air yang berasal dari
b. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah komputer dengan
32
33
Input
Gambar 3. 1 Blok Diagram System Fuzzy Untuk Menentukan Waktu Putar Mesin
Cuci
Gambar 3.1 diatas menjelaskan blok diagram system fuzzy dengan Input
sistem ada 5 di setiap inputan dibagi menjadi 3 kategori yaitu: jenis pakaian
(tebal, sedang, tipis), beban pakaian (sedikit, sedang, banyak), tingkat kekotoran
(ringan, sedang, berat), takaran detergen (sedikit, sedang, banyak), dan takaran air
yang nilainya max dari setiap input. Setelah mendapatkan nilai max dari setiap
menggunakan centroid. Hasil dari defuzifikasi adalah sebagai output sistem yaitu
penghematan energy listrik. Dari hasil observasi tersebut yaitu faktor yang
jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran detergen, dan takaran air
dengan satuan gram, fungsi keanggotaan input takaran air dengan satuan liter.
rata-rata merupakan hasil bagi antara perpindahan dengan selang tiap waktunya.
0; x ≤ 140
x − 140
μ tebal [x] = { ; 140 ≤ x ≤ 145
145 − 140
1; x ≥ 142
1; x ≤ 200
200 − x
μ tipis [x] = { ; 195 ≤ x ≤ 200
200 − 195
0; x ≥ 200
1; y≤8
8−x
μ sedikit [y] = { ; 4≤y ≤8
8−4
0; y≥8
0; y ≤ 8 atau y ≥ 10
y−8
;
μ sedang [y] = 10 − 8 8 ≤ xy ≤ 10
12 − 𝑦
{ 12 − 10 10 ≤ y ≤ 12
12 − 𝑦 12 − 11 1
= = = 0.5 kg
12 − 10 2 2
0; y ≤ 12
y − 12
μ banyak [y] = { ; 12 ≤ y ≤ 15
15 − 15
1; y ≥ 13.5
𝑦 − 12 13.5 − 12 1.5
= = = 0.5 kg
15 − 12 3 3
36
1; z ≤ 30
30 − z
μ ringan [z] = { ; 195 ≤ z ≤ 30
30 − 20
0; z ≥ 30
0; z ≤ 30 atau z ≥ 60
z − 30
;
μ sedang [z] = 45 − 30 30 ≤ z ≤ 45
60 − 𝑧
{ 60 − 45 45 ≤ z ≤ 60
60 − 𝑧 60 − 50 10
= = = 0.7 gr
60 − 45 5 5
0; z ≤ 60
z − 60
μ berat [z] = { ; 60 ≤ z ≤ 80
80 − 60
1; z ≥ 70
𝑧 − 60 70 − 60 10
= = = 0.5 gr
80 − 60 20 20
1; d ≤ 20
20 − d
μ sedikit [d] = { ; 15 ≤ d ≤ 20
20 − 15
0; d ≥ 20
37
0; d ≤ 20 atau d ≥ 70
d − 20
;
μ sedang [d] = 40 − 20 20 ≤ d ≤ 40
70 − 𝑑
{ 70 − 40 40 ≤ d ≤ 70
70 − 𝑑 70 − 55 15
= = = 0.5 gr
70 − 180 30 30
0; d ≤ 70
d − 70
μ banyak [d]d { ; 70 ≤ d ≤ 100
100 − 70
1; d ≥ 85
𝑑 − 70 85 − 70 15
= = = 0.5 gr
100 − 70 30 30
1; a ≤ 50
50 − a
μ sedikit [a] = { ; 35 ≤ a ≤ 50
0 − 35
0; a ≥ 50
0; a ≤ 50 atau a ≥ 85
a − 50
;
μ sedang [a] = 70 − 50 50 ≤ a ≤ 70
85 − 𝑎
{ 70 ≤ a ≤ 85
85 − 70
85 − a 85 − 75 10
= = = 0.7 ltr
85 − 70 15 15
38
0; a ≤ 85
a − 85
μ banyak [a] = { ; 85 ≤ a ≤ 100
100 − 85
1; a ≥ 90
a − 85 90 − 85 5
= = = 0.5 ltr
100 − 85 15 15
dua puluh lima , yang didapat dari jumlah input dipangkatkan dengan jumlah
Input yang didapat penulis adalah jenis pakaian dibagi menjadi tiga bagian
yaitu tebal (Te), sedang (Se), tipis (Ti), beban pakaian dibagi menjadi tiga bagian
yaitu sedikit (S), sedang (Se), banyak (Ba), tingkat kekotoran juga dibagi menjadi
tiga bagian yaitu ringan (Ri), sedang (Se), berat (Be), takaran detergen juga dibagi
menjadi tiga bagian yaitu sedikit (S), sedang (Se), banyak (Ba). Dan takaran Air
juga dibagi menjadi tiga bagian yaitu sedikit (S), sedang (Se), banyak (Ba). Dapat
Se La
Se Ce Ba Sc
Se S Se S S La Ce
Se La
Se Ce Ba Sc
Se Se Se Se S Ce Se
Se La
Se Sc Ba Sc
Se Ba Se Ba S Ce Se
La La
Se Ce Ba Ce
Ti S Be S S La Ce
Se Se
Se Sc Ba Sc
Ti Se Be Se S Ce Se
La La
Se Sc Ba Sc
Ti Ba Be Ba S Ce Se
La La
Keterangan :
Ti = Tipis Ba = Banyak
S = Sedikit Be = Berat
Se = Sedang Ri = Ringan
La = Lama Ce = Cepat
3.1 adalah jika jenis pakaian tebal dan beban pakaian sedikit dan tingkat
kekotoran ringan dan takaran detergen sedikit dan takaran air sedikit maka RPM
max dari setiap input. Setelah mendapatkan nilai max dari setiap inputan maka
Berdasarkan rule yang akan dijelaskan pada evaluasi aturan dasar pada
subtitusikan kedalam fungsi keanggotaan daya lampu yang sesuai dengan rule.
Penulis membagi RPM menjadi tiga bagian dan waktu menjadi tiga bagian yaitu:
1; R ≤ 80
800 − R
μ lama [R] = { ; 80 ≤ R ≤ 800
800 − 80
0; R ≥ 800
0; R ≤ 800
R − 800
μ sangat cepat [R] = { ; 800 ≤ R ≤ 1000
1000 − 800
1; R ≥ 1000
1; w≤4
6−w
μ cepat [R] = { ; 4≤w ≤6
6−4
0; w≥6
0; w ≤ 6 atau ≥ 10
w−8
;
μ sedang [w] = 8−6 6≤w≤8
10 − w
8 ≤ w ≤ 10
{ 0−8
0; w ≤ 10
w − 10
μ lama [w] = { ; 10 ≤ w ≤ 20
20 − 10
1; w ≥ 20
Mulai
Fuzzifikasi
Implikasi
(Max)
Defuzzifikasi
Kecepatan Waktu
Putaran Putaran
Selesai
1. Input sistem ada 5 yaitu : jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran,
3. Setelah mendapatkan hasil dari fuzifikasi maka di ambil yang nilainya max
4. Setelah mendapatkan nilai max dari setiap inputan maka dilakukan implikasi
keanggotaan yaitu : tebal, sedang, tipis. Untuk kurva segitiga gunakan trimf
yaitu : lama, cepat, sangat cepat. Untuk kurva segitiga gunakan trimf dengan
keanggotaan yaitu : cepat, sedang, lama. Untuk kurva segitiga gunakan trimf
10. Setelah selesai memasukan variabel input dan output, tahap selanjutnya adalah
tulis aturan berdasarkan input dan output yang dibuat. Maka diperoleh
11. Setelah aturan dibuat. kemudian tekan pada Rule-editor yaitu view-Rules
maka muncul seperti tampilan gambar 3.14 dibawah ini, yang digunakan
48
untuk melakukan perhitungan dan simulasi sesuai dengan rule yang telah
diberikan.
12. Jika ingin melihat grafik maka tekan view-surface pada tampilan Rule Viewer,
13. Langkah terakhir adalah menyimpan file sistem fuzzy yang telah dibuat, tekan
1. Pada prompt MATLAB, ketikkan guide seperti pada gambar 3.17 berikut:
>> guide
2. Pilih Blank GUI. Kemudian kliklah tombol OK. Tunggu beberapa saat sampai
3. Pada jendela GUI terdapat bagian yang dinamakan toolbar terletak disebelah
3.20.
Sesuai dengan rumusan masalah pada bab I, maka yang akan dibahas pada
bab ini bagaimana jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran
detergen, dan takaran air, kecepatan putaran dan estimiasi waktu cuci yang
mamdani.
jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran detergen, dan takaran air
serta 2 variabel fungsi keanggotaan output RPM dan waktu pencucian, yang
Jika x adalah A, dan y adalah B, dan z adalah C, dan d adalah D, dan ɑ adalah
51
52
Gambar 4.1 diatas, dipilih input jenis pakaian untuk dibuat fungsi
keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan tipis, sedang dan
tebal, yang ketiganya mempunyai range antara 0 s/d 200 gms. Untuk fungsi
keanggotaan tipis tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [190 195
200], sedangkan fungsi keanggotaan sedang tipe variabelnya adalah trimf dengan
parametemya [175 180 185] dan fungsi keanggotaan tebal tipe variabelnya adalah
trimf dengan parametemya [140 145 150]. Hasilnya ditampilkan pada Gambar
4.2.
Gambar 4.2 diatas, dipilih input beban pakaian untuk dibuat fungsi
keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan sedikit, sedang dan
banyak, yang ketiganya mempunyai range antara 50 s/d 200 kg. Untuk fungsi
trimf dengan parameternya [12 15 20]. Hasilnya ditampilkan pada Gambar 4.3.
58
Gambar 4.3 diatas, dipilih input tingkat kekotoran untuk dibuat fungsi
keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan ringan, sedang dan
berat, yang ketiganya mempunyai range antara 0 s/d 100 gr. Untuk fungsi
keanggotaan ringan tipe variabelnya adalah trimf dengan parametemya [10 20 30],
parametemya [30 45 60] dan fungsi keanggotaan berat tipe variabe1nya adalah
trimf dengan parameternya [60 80 100]. Hasilnya ditampilkan pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 diatas, dipilih input takaran detergen untuk dibuat fungsi
keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan sedikit, sedang dan
banyak, yang ketiganya mempunyai range antara 0 s/d 130 gr. Untuk fungsi
20], sedangkan fungsi keanggotaan sedang tipe variabelnya adalah trimf dengan
59
parametemya [20 40 70] dan fungsi keanggotaan banyak tipe variabe1nya ada1ah
trimf dengan parameternya [70 100 130]. Hasilnya ditampilkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 diatas, dipilih input takaran air untuk dibuat fungsi
keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan sedikit, sedang dan
banyak, yang ketiganya mempunyai range antara 0 s/d 115 ltr. Untuk fungsi
50], sedangkan fungsi keanggotaan sedang tipe variabelnya adalah trimf dengan
parametemya [50 70 85] dan fungsi keanggotaan banyak tipe variabe1nya ada1ah
trimf dengan parameternya [85 100 115]. Hasilnya ditampilkan pada Gambar 4.6.
Untuk output RPM, dari Gambar 4.6 di atas, dipilih output RPM dibuat
fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu untuk fungsi keanggotaan lama, cepat
dan sangat cepat, yang ketiganya mempunya range antara 0 s/d 1400 rpm. Untuk
fungsi keanggotaan lama tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [40
60
400 800], sedangkan fungsi keanggotaan cepat tipe variabelnya adalah trimf
dengan parameternya [400 800 1000] dan fungsi keanggotaan sangat cepat tipe
Demikian pula untuk output waktu pencucian, dari Gambar 4.7 di atas,
dipilih output waktu pencucian dibuat fungsi keanggotaan yang lebih detail, yaitu
untuk fungsi keanggotaan cepat, sedang dan lama, yang ketiganya mempunya
range antara 0 s/d 30 menit. Untuk fungsi keanggotaan cepat tipe variabelnya
keanggotaan sangat lama tipe variabelnya adalah trimf dengan parameternya [10
kekotoran, takaran detergen, takaran air dan variabel output RPM dan waktu
pengetahuan. Tekan edit-Rules dan tulis aturan berdasarkan input dan output yang
dibuat.
Dengan menyusun aturan fuzzy seperti pada dasar teori diatas, dalam
perhitungan dan simulasi sesuai dengan rule yang telah diberikan pada gambar
4.10.
Hasil optimasi dengan memisalkan jenis pakaian 145 gms, beban pakaian
4 kg, tingkat kekotoran 20 gr, takaran detergen 15 gr dan takaran air dimisalkan
35 ltr, maka RPM dan waktu pencucian yang diperlukan dengan system fuzzy
mamdani ini adalah 414 rpm dan 4 menit. Hasil program ditampilkan pada
Gambar 4. 10 Hasil Optimasi Dengan jenis pakaian 145 gms, beban pakaian 4 kg,
tingkat kekotoran 20 gr, takaran detergen 15 gr dan takaran air dimisalkan 35 ltr.
Gambar 4. 11 Hasil GUI Dengan jenis pakaian 145 gms, beban pakaian 4 kg,
tingkat kekotoran 20 gr, takaran detergen 15 gr dan takaran air dimisalkan 35 ltr.
Jika diberikan dengan input lain, misalkan jenis pakaian 180 gms, beban
pakaian 10 kg, tingkat kekotoran 45 gr, takaran detergen 40 gr dan takaran air
dimisalkan 70 ltr, maka RPM dan waktu pencucian yang diperlukan dengan
system fuzzy mamdani ini adalah 700 rpm dan 15 menit Hasil program
Gambar 4. 12 Hasil Optimasi dengan jenis pakaian 180 gms, beban pakaian 10 kg,
tingkat kekotoran 45 gr, takaran detergen 40 gr dan takaran air dimisalkan 70 ltr.
Gambar 4. 13 Hasil GUI dengan jenis pakaian 180 gms, beban pakaian 10 kg,
tingkat kekotoran 45 gr, takaran detergen 40 gr dan takaran air dimisalkan 70 ltr.
garis vertikal pada variabel jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran,
takaran detergen, takaran air, misalkan garis vertikal pada variabel jenis pakaian
195 gms, beban pakaian 12 kg, tingkat kekotoran 30 gr, takaran detergen 15 gr
64
dan takaran air 50 ltr, maka RPM dan waktu pencucian yang diperlukan dengan
sistem pengambilan keputusan ini adalah 700 rpm dan 15 menit. Hasil program
Gambar 4. 14 Hasil Optimasi dengan jenis pakaian 195 gms, beban pakaian 12 kg,
tingkat kekotoran 30 gr, takaran detergen 15 gr dan takaran air dimisalkan 50 ltr.
Gambar 4. 15 Hasil GUI dengan jenis pakaian 195 gms, beban pakaian 12 kg,
tingkat kekotoran 30 gr, takaran detergen 15 gr dan takaran air dimisalkan 50 ltr.
beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran detergen dan takaran air, dapat disusun
RPM dan waktu pencucian yang dibutuhkan seperti dalam Tabel 4.2.
65
Tabel 4. 2 Hasil simulasi FIZ mamdani menentukan RPM dan waktu yang
diperlukan dengan Input jenis pakaian, beban pakaian, tingkat kekotoran, takaran
Dari pengamatan pada Tabel 4.2 di atas nampak bahwa semakin banyak
takaran air dengan takaran detergen, dan tebal jenis pakaian, maka kebutuhan
RPM sangat cepat dan waktu lama. Demikian pula untuk jenis pakaian tipis
dengan beban pakaian banyak, takaran detergen banyak dan takaran air banyak,
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
dibutuhkan lima faktor utama yaitu jenis pakaian ( Te = 140 gms- 150 gms, Se = 175
Gms - 185 gms, Ti = 190 gms - 200 gms), beban pakaian (S = 2 kg- 8 kg, Se = 8 kg - 12
130 gr ), dan takaran air (S = 20 ltr - 50 ltr, Se = 50 ltr - 85 ltr , Ba = 85 ltr - 115 ltr ),
yang ingin dicapai. Untuk masing-masing faktor dibagi menjadi tiga kategori.
mamdani pada rumah laundry, dengan jenis pakaian 180 gms, beban pakaian 10
kg, tingkat kekotoran 45 gr, takaran detergen 40 gr dan takaran air dimisalkan 70
ltr, maka nilai yang dihasilkan dari simulasi dapat mendekati nilai kebenaran,
RPM dan waktu pencucian yang dibutuhkan yaitu 700 rpm dan 15 menit. Hasil
Semakin banyak takaran air dengan takaran detergen, dan tebal jenis
66
67
5.2. Saran
1. Pengembangan simulasi ini yang lebih lengkap lagi, tidak hanya untuk tempat
rumah laundry usaha kecil menengah, tetapi untuk bangunan yang lain seperti
berbasis multimedia.
ukuran masing- masing fungsi keanggotaan yang lebih akurat. Sehingga lebih
Dewi, Reny Siska. (2018). System Pakar Dianogsa Kerusakan Mesin Cuci
Kusumadewi, Sri dan Hari Purnomo. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung
Nurjaya, Romi Satria W. (2017). Rotation Speed And Wash Time Settings On
68
Suyanto. Artificial Intelligence. (Bandung : Penerbit Informatika Bandung, 2007).
Supriyono, (2006), Aplikasi Logika Fuzzy Pada Optimasi Daya Listrik Sebagai
Nuklir,Batan,hal.285-292.
69
BIODATA PENULIS
NIM : C.431.16.0057
Riwayat Pendidikan :