Anda di halaman 1dari 93

SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI BARANG GUNA

MENGURANGI MAKESPAN MENGGUNAKAN ALGORITMA


NEH (NAWAZ, ENSCORE DAN HAM) BERBASIS WEB
(STUDI KASUS DI PT. THE CLOD INDONESIA)

SKRIPSI

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan


Kelulusan Program S1

VICKY YANUWAR WIRYAWAN (100403020021)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2014
LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

SISTEM PENJADWALAN PRODUKSI BARANG GUNA MENGURANGI


MAKESPAN MENGGUNAKAN ALGORITMA NEH (NAWAZ, ENSCORE
DAN HAM) BERBASIS WEB (STUDI KASUS DI PT. THE CLOD
INDONESIA)

Disusun Oleh :

100403020021 Vicky Yanuwar Wiryawan

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi


Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Komisi Sidang, Dewan Penguji,

Yusriel Ardian, S.Kom., M.Kom Wiji Setiyaningsih, S.Kom., M.Kom


Ketua sidang/pembimbing Penguji 1
Dewan Penguji,

Alexius Endy Budianto, S.Kom, MM


Penguji 2

Malang, 23 Desember 2014


Dekan Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kanjuruhan Malang

Yusriel Ardian, S.Kom., M.Kom

2
ABSTRAK

Wiryawan Vicky Yanuwar, 2014. 100403020021. Sistem Penjadwalan Produksi


Barang Guna Mengurangi Makespan Menggunakan Algoritma NEH
(Nawaz, Enscore dan Ham) Berbasis Web (Studi Kasus di PT. The
Clod Indonesia). Pembimbing : Yusril Ardian, S.Kom., M.Kom
Kata Kunci : Penjadwalan, Sequencing, Flow Shop, Makespan, NEH

Dalam sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manfacturing barang,


penjadwalan merupakan elemen yang penting. Penjadwalan dilakukan oleh kepala
produksi sebelum memulai pengerjaan guna menentukan urutan pengerjaan, mana
yang harus di kerjakan dahulu dan mana yang harus di kesampingkan. Dengan
urutan yang tepat waktu yang digunakan dalam proses produksi bisa lebih singkat
karena bisa mengurangi waktu tunggu mesin. Tujuan dari skripsi ini adalah
membangun sistem yang dapat menentukan urutan yang memiliki waktu kerja
paling singkat.
Dalam tugas akhir ini sistem yang dibangun menggunakan algoritma NEH
(Nawaz, Enscore dan Ham). Algoritma NEH menggunakan variabel input berupa
nama model yang di urutkan, proses kerja yang dilalui dan waktu yang
dibutuhkan tiap model dalam tiaptiap proses. Dari pengujian diperoleh urutan
pengerjaan model yang memilik waktu kerja atau mekespan lebih kecil daripada
sistem yang lama.

3
ABSTRACT

Wiryawan Vicky Yanuwar, 2014. 100403020021. Web-Based Production


Scheduling System For Minimizing Makespan Using NEH(Nawaz,
Enscore dan Ham) Algoritm (Case Study At PT. The Clod Indonesia).
Supervisor : Yusril Ardian, S.Kom., M.Kom
Keywords : Scheduling, Sequencing, Flow Shop, Makespan, NEH

In a company that work on manufacturing goods, scheduling is an important


element. Manager production making schedule before start production to create a
work order, what job they do first before the others. With a good order we can
minimize production time because machine-waiting time can be shorten. The
purpose of this final project is to make a system that can create order with
minimum worktime.
In this final project the system created using NEH(Nawaz, Enscore dan Ham)
algoritm. NEH algoritm using variable like model name to be ordered, work
proces and processing time of each model in every work proces. From several test
the new system using NEH algoritm can create work order with shorter
worktime/makespan compare to old one.

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi berjudul Sistem Penjadwalan Produksi Barang Guna Mengurangi

Makespan Menggunakan Algoritma NEH (Nawaz, Enscore dan Ham) Berbasis

Web (Studi Kasus di PT. The Clod Indonesia) sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata1 (S1) pada Program Studi Sistem Informasi,

Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini tidak

akan mendapatkan suatu hasil yang baik tanpa adanya bimbingan, bantuan,

motivasi, dan saran, serta doa dari berbagai pihak, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Pieter Sahertian, M.Si selaku Rektor Universitas Kanjuruhan

Malang. Terima kasih atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan kepada

kami untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Studi Sistem Informasi

di Universitas Kanjuruhan Malang.

2. Bapak Yusriel Ardian, S.Kom., M.Kom selaku Dekan Fakultas Teknologi

Informasi Universitas Kanjuruhan Malang dan juga selaku pembimbing

dalam penyusunan tugas akhir ini, yang mana telah banyak memberi

masukan dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini, sehingga bisa

terselesaikan dengan baik.

3. Ibu Wiji Setiyaningsih, S.Kom., M.Kom selaku Kaprodi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kanjuruhan Malang.

4. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan, penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya.

5
5. Temanteman SI JUARA yang selalu memberikan motivasi dan

dukungannya, terima kasih atas kebersamaan dan segala bantuannya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Mungkin masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan skripsi ini,

sehingga mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan Skripsi ini.

Akhir kata, semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kanjuruhan

Malang.

Malang, 23 Desember 2014

Vicky Yanuwar Wiryawan

6
LEMBAR PERSEMBAHAN

Segala Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat serta

Karunia-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Allah Yang Maha Baik dan

Keren, yang telah memberikanku segala sesuatu termasuk kesehatan, ilmu, serta

memberikanku kekuatan untuk bisa menyelesaikan skripsi ini.

Keluarga Tercinta

Ucapan terima kasih yang sebesar besarnya pada orang tuaku tersayang serta

keluarga besarku, di mana mereka yang telah membesarkanku sampai bisa

menjadi orang yang berguna seperti sekarang ini. Syukur alhamdulilah berkat

doa dan dukungannya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini

dengan baik.

Seluruh Dosen FTI dan Staf

Ucapan Terima kasih tak lupa saya ucapkan untuk semua dosen FTI beserta

Stafnya yang sudah membimbing dalam penyusunan tugas akhir ini, sehingga

bisa terselesaikan dengan baik.

Temantemanku SI Juara

Terima kasih buat teman-teman yang selalu memberikanku semangat,

guyonan keren, kegilaan dan semuanya sehingga aku termotivasi karena

kalian. Buat Ulum Kid, Pak Hudha, Pak Zen, Mas Andit, Suhu Andri, Mbak

Ayu, Yunita-nyit, Fani, Arif dan masih banyak lagi terima kasih buat

dukungan dan doanya. Kalian akan selalu jadi sahabatku untuk selamanya.

7
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................


ABSTRAK..............................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................
DAFTAR TABEL..................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................................
1.1. Latar Belakang..................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3. Batasan Masalah...............................................................................................
1.4. Tujuan Penelitian..............................................................................................
1.5. Manfaat Penelitian............................................................................................
1.6. Metodologi Penelitian.......................................................................................
1.7. Sistematika Penulisan.......................................................................................
BAB II : LANDASAN TEORI................................................................................
2.1. Penjadwalan......................................................................................................
2.1.1. Pengertian Penjadwalan...............................................................................
2.1.2. Tujuan Penjadwalan.....................................................................................
2.1.3. Jenis Persoalan Penjadwalan........................................................................
2.1.4. Metode Penjadwalan..................................................................................
2.1.5. Istilahistilah dalam penjadwalan..............................................................
2.1.6. Sequencing (Penentuan Urutan).................................................................
2.2. PT. The Clod Indonesia...................................................................................
2.2.1 Sistem Produksi..........................................................................................
2.3. Algoritma........................................................................................................
2.3.1. Nawaz, Enscore and Ham ( NEH )............................................................
2.4. Teknologi Internet dan Web............................................................................
2.4.1. Internet.......................................................................................................
2.4.2. Website........................................................................................................
2.4.3. HTTP..........................................................................................................
2.4.4. CSS.............................................................................................................
2.4.5. PHP............................................................................................................
2.4.6. Web Server..................................................................................................
2.5. Desain Sistem..................................................................................................
2.5.1. Flowchart...................................................................................................
2.5.2. Data Flow Diagram (DFD).......................................................................
2.5.3. Entity Relationship Diagram (ERD)..........................................................
2.6. Blackbox Testing.............................................................................................
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM.....................................
3.1. AnalisaPermasalahan......................................................................................
3.2. Analisa Kebutuhan..........................................................................................
3.2.1. Kebutuhan Fungsional...............................................................................
3.2.2. Kebutuhan Non Fungsional........................................................................
3.3. PerancanganSistem.........................................................................................
3.3.1. Context Diagram........................................................................................

8
3.3.2. Data Flow Diagram (DFD).......................................................................
3.3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)..........................................................
3.3.4. PDM (Phsical Data Model).......................................................................
3.3.5. Flowchart Algoritma NEH.........................................................................
3.3.6. Desain interface.........................................................................................
BAB IV : IMPLEMENTASI PADA PROGRAM DAN UJI COBA.....................
4.1. Implementasi Pada Program...........................................................................
4.1.1. Implementasi Desain Interface..................................................................
4.2. Tujuan Uji Coba..............................................................................................
4.3. Implementasi Listing Program........................................................................
4.3.1. Mengurutan Nama Model Berdasarkan Waktu Proses...............................
4.3.2. Membuatan Urutan Sementara...................................................................
4.3.3. Menghitung Completion Time....................................................................
4.3.4. Memilih Urutan Dengan Cmax Terkecil....................................................
4.3.5. Algoritma NEH..........................................................................................
4.4. Pengujian Program..........................................................................................
4.4.1. Pengujian Input Order................................................................................
4.4.2. Pengujian Simpan Order............................................................................
4.4.3. Pengujian Login Admin.............................................................................
4.4.4. Pengujian Mastering Data Model..............................................................
4.4.5. Pengujian Mastering Data Proses..............................................................
4.4.6. Pengujian Mastering Data Waktu...............................................................
4.4.7. Pengujian Laporan 1..................................................................................
4.4.8. Pengujian Laporan 2..................................................................................
4.4.9. Pengujian Laporan 3..................................................................................
4.5. Pengujian Hasil...............................................................................................
4.5.1. Hasil Pengujian Sistem Lama....................................................................
4.5.2. Hasil Pengujian Sistem Baru......................................................................
BAB V : PENUTUP..............................................................................................
5.1. Kesimpulan.....................................................................................................
5.2. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
LAMPIRAN

9
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jenis Penjadwalan Flowshop................................................................


Gambar 2.2 Jenis Penjadwalan Jobshop................................................................
Gambar 2.3 Directed graph untuk urutan {J1 , J2}.................................................
Gambar 2.4 Directed graph untuk urutan {J2 , J1}.................................................
Gambar 2.5 Directed graph untuk urutan {J1, J2, J3}.............................................
Gambar 2.6 Directed graph untuk urutan {J1, J3, J2}.............................................
Gambar 2.7 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J2}............................................
Gambar 2.8 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J2, J4}......................................
Gambar 2.9 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J4, J2 }.......................................
Gambar 2.10 Directed graph untuk urutan { J3, J4, J1, J2 }....................................
Gambar 2.11 Directed graph untuk urutan { J4, J3, J1, J2 }.....................................
Gambar 2.12 Entitas dalam ERD...........................................................................
Gambar 2.13 Hubungan One to One Suami dan Istri............................................
Gambar 2.14 Hubungan OnetoMany Kelas dengan Siswa....................................
Gambar 2.15 Entitas Siswa dan Atributnya...........................................................
Gambar 3.1 Context Diagram (DFD Level 0).......................................................
Gambar 3.2 DFD Level 1.......................................................................................
Gambar 3.3 DFD Level 2 Setup Sistem.................................................................
Gambar 3. 4 DFD Level 2 Proses Penjadwalan.....................................................
Gambar 3. 5 DFD Level 2 Proses Laporan............................................................
Gambar 3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD).................................................
Gambar 3. 7 Phisical Data Model.........................................................................
Gambar 3.8 Flowchart perhitungan sistem penjadwalan.......................................
Gambar 3.9 Desain interface login admin.............................................................
Gambar 3.10 Desain interface input model...........................................................
Gambar 3.11 Desain interface input model...........................................................
Gambar 3.12 Desain interface daftar model..........................................................
Gambar 3.13 Desain interface form input waktu...................................................
Gambar 3.14 Desain interface input order.............................................................
Gambar 3.15 Desain interface hasil penjadwalan..................................................
Gambar 3.16 Desain interface form order.............................................................
Gambar 3.17 Desain interface laporan hasil 1.......................................................
Gambar 3.18 Desain interface laporan hasil 2.......................................................
Gambar 3.19 Desain interface laporan hasil 3.......................................................
Gambar 4.1 Halaman Input Order..........................................................................
Gambar 4.2 Halaman Hasil Penjadwalan..............................................................
Gambar 4. 3 Pseudocode pengurutan berdasarkan waktu proses..........................
Gambar 4. 5 Pseudocode perhitungan completion time.........................................
Gambar 4. 6 Pseudocode pemilihan urutan dengan CMax terkecil.......................
Gambar 4. 7 Pseudocode algoritma NEH..............................................................
Gambar 4.8 Halaman hasil perhitungan sukses.....................................................
Gambar 4.9 Halaman hasil perhitungan gagal.......................................................
Gambar 4.10 Kondisi awal simpan order...............................................................
Gambar 4.11 Halaman pesan simpan order sukses................................................
Gambar 4.12 Halaman daftar order........................................................................
Gambar 4.13 Halaman pesan simpan order gagal..................................................

10
Gambar 4.14 Halaman form login admin..............................................................
Gambar 4.15 Halaman utama admin......................................................................
Gambar 4.16 Login admin gagal............................................................................
Gambar 4.17 Halaman utama mastering data model.............................................
Gambar 4.18 Halaman utama mastering data proses.............................................
Gambar 4.18(lanjutan) Halaman utama mastering data proses.............................
Gambar 4.19 Kondisi awal mastering data waktu.................................................
Gambar 4.20 Halaman mastering data waktu........................................................
Gambar 4.21 Halaman daftar order........................................................................
Gambar 4.22 Halaman laporan 1...........................................................................
Gambar 4.23 Halaman laporan 2...........................................................................
Gambar 4.24 Halaman laporan 3...........................................................................
Gambar 4.25 Hasil penjadwalan tes order 01 sistem lama....................................
Gambar 4.25(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 01 sistem lama.....................
Gambar 4.26 Hasil penjadwalan tes order 02 sistem lama....................................
Gambar 4.27 Hasil penjadwalan tes order 03 sistem lama....................................
Gambar 4.28 Hasil penjadwalan tes order 01 oleh sistem.....................................
Gambar 4.28(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 01 oleh sistem......................
Gambar 4.29 Hasil penjadwalan tes order 02 oleh sistem.....................................
Gambar 4.29(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 02 oleh sistem......................
Gambar 4.30 Hasil penjadwalan tes order 03 oleh sistem.....................................

11
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Data waktu proses setiap job dan mesin................................................
Tabel 2.2 Data processing time setiap job..............................................................
Tabel 2.3 Simbol dalam flowchart.........................................................................
Tabel 2.4 Simbol dalam DFD................................................................................
Tabel 3.1 Tabel kebutuhan fungsional....................................................................
Tabel 3.2 Tabel kebutuhan non fungsional.............................................................
Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak................................
Tabel 4.2 Format Penulisan Kode Fungsi Uji Coba...............................................
Tabel 4.3 Table pengujian input order....................................................................
Tabel 4.4 Tabel pengujian simpan order................................................................
Tabel 4.5 Tabel pengujian login admin..................................................................
Tabel 4.6 Tabel pengujian mastering data model...................................................
Tabel 4.7 Tabel pengujian mastering data proses..................................................
Tabel 4.8 Tabel pengujian mastering data waktu...................................................
Tabel 4.9 Tabel pengujian laporan 1......................................................................
Tabel 4.10 Tabel pengujian laporan 2....................................................................
Tabel 4.11 Tabel pengujian laporan 3....................................................................
Tabel 4.12 Tabel data waktu...................................................................................
Tabel 4.13 Tabel tes order 01.................................................................................
Tabel 4.14 Tabel tes order 02.................................................................................
Tabel 4.15 Tabel tes order 03.................................................................................

12
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini informasi telah menjadi salah satu sumberdaya perusahaan yang sama

pentingnya dengan sumber daya lain seperti manusia, bahan baku, mesin, pasar

dan uang. Oleh karena itu informasi menjadi sangat penting bagi perusahaan. Hal

ini bisa dilihat dari banyaknya perusahaan yang mulai membutuhkan sistem

informasi pada bagianbagian perusahaan, tidak terkecuali bagian produksi.


Dalam perusahaan, proses produksi memegang peranan penting. Jumlah

penjualan dan banyaknya permintaan sangat mempengaruhi proses produksi.

Dengan meningkatnya jumlah pemintaan maka proses produksi harus dilakukan

sesingkat mungkin guna memenuhi jadwal pengiriman yang diinginkan oleh

pelanggan. Oleh karena itu efisiensi waktu sangat diperlukan guna mencapai

tearget yang diinginkan.


Secara umum, semakin cepat perusahaan dalam menyelesaikan pesanan

(order), maka semakin cepat pula pembayaran yang akan diterima oleh

perusahaan. Dengan waktu penyelesaian pesanan yang semakin cepat, maka

perusahaan dapat memperoleh banyak keuntungan antara lain dapat menghemat

upah tenaga kerja, jam kerja mesin, biaya listrik, dan masih banyak yang lainnya.

Sehingga keuntungan yang diterima perusahaan akan meningkat.

1
2

Pemenuhan order yang tepat waktu merupakan poin penting untuk

mendapatkan penilaian yang baik dari para pelanggan. Semakin baik kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan dapat meningkatkan posisi perusahaan dalam

pasar dan meningkatkan kemungkinan mendapatkan order yang lebih banyak

sehingga pendapatan perusahaan juga meningkat. Ketepatan waktu pemenuhan

order juga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.


Penjadwalan produksi memegang peran penting dalam ketepatan waktu

pemenuhan pesanan yang dijelaskan di atas. Penjadwalan produksi yang kurang

baik dalam memenuhi pesanan dapat menyebabkan keterlambatan penyelesaian

pesanan produk, besarnya work-in-process inventory, tingginya biaya produksi

serta hilangnya kesempatan untuk menerima pesanan lainnya (loss sale) yang

berakibat kerugian bagi perusahaan.


PT. The Clod Indonesia merupaka perusahaan yang bergerak di bidang

pembuatan (manufacturing) barang berupa gitar elektrik, akustik dan bass. Dalam

meproduksi sebuah barang jadi membutuhkan proses yang cukup panjang mulai

barang mentah berupa kayu hingga menjadi gitar siap pakai. Dalam proses

pembuatannya dilakukan secara berurutan oleh karena itu urutan pengerjaan

sangatlah penting.
Sistem produksi pada PT. The Clod Indonesia bersifat flowshop dimana setiap

barang yang diproduksi melalui proses yang sama. Barang yang di produksi

memiliki berbagai macam model, dan setiap model memiliki waktu pengerjaan

yang berbeda di setiap tahap pengerjaannya. Ada beberapa model pada tahap awal

pengerjaannya membutuhkan waktu yang singkat namun pada tahap tehap akhir

membutuhkan waktu yang lama sehingga barang akan menumpuk di tahap akhir

dan menghambat proses berikutnya.Selama ini setiap bagian menegerjakan model

apa yang menurut tiap kepala bagian paling cepat dan paling mudah tanpa
3

memperdulikan proses berikutnya yang bisa berakibat bertambahnya waktu

penegrjaan di bagian lain.


Dalam menyikapi hal tersebut perusahaan memberlakukan overtime yang

dapat mengakibatkan membengkaknya biaya produksi. Hal tersebut dirasa tidak

efisien oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem penjadwalan yang mampu

mengatur urutan barang yang di kerjakan guna mengurangi waktu menganggur

mesin sehingga tercipta efisisensi waktu. Dengan bantuan sistem komputer

masalah diatas dapat disesaikan dengan cepat dan tepat.


Algoritma NEH (Nawaz, Enscore dan Ham) adalah salah satu dari banyak

algoritma yang mampu menyelesaikan masalah penjadwalan produksi dengan

menciptakan urutan pengerjaan barang yang dapat mengurangi waktu total

pengerjaan. Dari hasil penelitian yang dilakukan Anggiat H O Siregar (2009) yang

berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour dan

Algoritma Nawaz, Enscore dan Ham (NEH) Dalam Menyelesaikan Penjadwalan

Flowshop, algoritma NEH menghasilkan urutan yang memiliki makespan lebih

kecil dengan waktu perhitungan lebih cepat di bandingkan algoritma sejenis.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengangkat judul Sistem

Penjadwalan Produksi Barang Guna Mengurangi Makespan Menggunakan

Algoritma NEH (Nawaz, Enscore dan Ham) Berbasis Web (Studi Kasus di Pt. The

Clod Indonesia).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diambil

perumusan masalah yaitu :


4

1. Bagaimana cara menentukan penjadwalan terbaik untuk mengerjakan

barang agar tercipta efisiensi waktu dalam proses produksi menggunakan

algoritma NEH.
2. Bagaimana membagun sistem informasi penjadwalan produksi dengan

algoritma NEH berbasis web.

Batasan Masalah

Dalam kajiannya, penulis Tugas Akhir ini hanya membatasi beberapa

permasalahan dari rumusan masalah diatas, yaitu:


1. Penjadwalan produksi bertujuan untuk mengetahui work order/ urutan

pengerjaan model mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dalam satu

PO (PurchaseOrder).
2. Dalam satu PO akan di kelompokkkan berdasarkan nama model guna

mengurangi waktu setup mesin.


3. Terdapat 16 proses kerja yang dilalui setiap model dari bahan mentah

hingga jadi, dimana setiap model memiliki waktu pegerjaan yang berbeda

tiap prosesnya.
4. Proses kerja bersifat general flowshop dimana tidak semua proses kerja

dilalui oleh setiap model.


5. Tiap proses kerja hanya dilalui satu kali dan tidak bisa kembali ke proses

sebelumnya.
6. Data waktu yang diambil adalah ratarata waktu pengerjaan setiap model

di setiap proses kerja tidak termasuk waktu setup mesin dan pengiriman

ke proses kerja berikutnya.


7. Waktu proses akan dikalikan jumlah order setiap model dalam satu

purchase order sebelum dilakukan proses perhitungan algoritma NEH.

Tujuan Penelitian
5

Tujuan dari penelitian ini adalah untukmembangun sistem yang mampu

mengatur jadwal pengerjaan barang produksi guna mengoptimalkan waktu yang

digunakan untuk dalam proses produksi menggunakan algoritma Nawaz, Enscore

dan Ham (NEH).

Manfaat Penelitian

Manfaatdari penelitian ini adalah :


1. Bagi penulis yaitu sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di

bangku kuliah untuk di terapkan terhadap masalahmasalah praktis yang ada di

lapangan
2. Bagi PT. The Clod Indonesia dapat menjadi bahan pertimbangan guna mengatur

proses produksi yang dijalankan agar tercipta efisiensi waktu.


3. Bagi akademik yaitu sebagai tambahan wawasan baru di bidang ilmu komputer.

Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :
1. Metode observasi
Metode observasi adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan

pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju

secara langsung. Untuk mendapatkan datadata yang dibutuhkan maka

dilakukan pengamatan secara langsung di PT. The Clod Indonesia.


2. Metode wawancara
Wawancara adalah suatu metode penelitian dengan mengadakan tanya

jawab dengan pihakpihak yang ada hubungannya dengan masalah yang

akan dibahas.
3. Studi literatur
6

Studi literatur merupakan pengumpulan data dengan cara mengumpulkan

literatur, jurnal, paper dan bacaanbacaan yang ada kaitannya dengan

judul penelitian.
4. Analisa sistem
Menganalisa masalah yang telah di dapat dari hasil observasi, wawancara

dan studi literatur. Dengan metode ini dilakukan lengkahlangkah

menentukan pokok masalah, mengumpulkan data yang diperlukan dan

melakukan perancangan.
5. Implementasi pada program
Melakukan pengujian dan evaluasi untuk mengetahui berbagai kelebihan

dan kekurangan yang ada.

Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalan pembuatan tugas akhir ini

terbagi dalam beberapa pokok bahasan yaitu :


1. Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian,metodologi penelitian dan sistematika

penulisan
2. Landasan teori
Berisi penjelasan singkat dasar teori dan konsepkonsep yang digunakan

dalam pembangunan sistem


3. Analisa dan perancangan sistem
Membahas tahap pengumpulan kebutuhan sistem dan analisa sistem yang

akan dibangun
4. Implementasi pada program & uji coba
Membahas proses pengembanagan sistem dan hasil yang diperoleh dari

implementasi dan pengujian sistem


5. Penutup
Berisi kesimpulan dari hasil yang didapat dan saran untuk pengembangan

sistem lebih lanjut.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penjadwalan

2.1.1. Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan produksi didefinisikan sebagai proses pengalokasian sumber

daya untuk menyelesaikan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu

(Pinedo, 2012). Penjadwalan merupakan proses pengurutan pembuatan produk

secara menyeluruh pada sejumlah mesin tertentu dan pengurutan didefinisikan

sebagai proses pembuatan produk pada suatu mesin tertentu.


Persoalan penjadwalan timbul apabila beberapa pekerjaan akan dikerjakan

secara bersamaan, sedangkan sumberdaya yang di miliki terbatas. Input dari suatu

penjadwalan mencakup banyaknya produk yang dikerjakan, urutan operasi untuk

menyelesaikan produk dan waktu proses untuk masingmasing operasi setiap

produk. Sedangkan output dari penjadwalan adalah daftar urutan pemrosesan

produk serta waktu mulai dan selesai pemrosesan produk.

2.1.2. Tujuan Penjadwalan

Tujuan dari penjadwalan adalah sebagai berikut :


1. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah

pekerjaan yang menunggu antrian ketika sumber daya yang ada masih

mengerjakan yang lain. Jika makespan suatu penjadwalan adalah konstan,

maka urutan kerja yang tepat akan mengurangi ratarata waktu alir

sehingga mengurangi ratarata persediaan barang setengah jadi.

8
9

2. Meningkatkan produktifitas mesin dengan jalan meminimasi waktu

menganggur mesin.
3. Membantu pengambilan keputusan mengenai perencanaan kapasitas

pabrik dan jenis kapasitas yang dibutuhkan sehingga penambahan biaya

yang mahal dapat dihindarkan.


4. Meminimasi biaya produksi.

2.1.3. Jenis Persoalan Penjadwalan

Menurut aliran prosesnya penjadwalan dibedakan menjadi 2 :


1. Penjadwalan Flowshop
Dalam proses produksi flowshop memiliki aliran proses produksi yang identik

dari mesin satu ke mesin lainnya untuk setiap model.


Penjadwalan flowshop ada dua macam yaitu pure flowshop dan general

flowshop. Pada pure flowshop semua jenis produk akan mengalir pada jalur

produksiyang sama, sedangkan pada general flowshop setiap pekerjaan dapat

memiliki pola aliran yang berbeda. Pola aliran yang berbeda disebabkan

karena pekerjaan yang datang dalam proses produksi tidak harus dikerjakan pada

semua mesin yang ada. Perbedaan antara pure flowshop dan general flowshop

dapat dilihat padaGambar 2.1.

Gambar 2.1 Jenis Penjadwalan Flowshop

2. Penjadwalan Jobshop

Penjadwalan jobshop adalah proses pengurutan (sequencing)

pekerjaan untuk lintas produk yang tidak beraturan (tata letak


10

berdasarkan proses). Pada pola ini setiap pekerjaan mempunyai pola

aliran proses pada tiap mesin yang spesifik, dan sangat mungkin

berbeda untuk setiap pekerjaan. Akibat aliran yang tidak searah ini, maka

setiap pekerjaan yang akan diproses pada satu mesin dapat menjadi

pekerjaan baru atau pekerjaan dalam proses. Secara umum pekerjaan ini

dikenal dengan penjadwalan n pekerjaan m mesin. Karena pada

penjadwalan jobshop mempunyai urutan proses yang berbeda tiap

pekerjaannya sehingga untuk menggambarkan sebuah operasi akan

lebih tepat dengan menggunakan notasitripel (i, j, k), notasi ini

menjelaskan operasi i dari pekerjaan j pada mesin k. Jenis penjadwalan

seperti ini dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Jenis Penjadwalan Jobshop

2.1.4. Metode Penjadwalan


11

Dalam melakukan kegiatan produksi, terdapat beberapa metode yang

biasanya digunakan untuk melakukan penjadwalan produksi, yaitu

(Pinedo,2012):
1. Metode penjadwalan maju (forward scheduling), yaitu menjadwalkan

kegiatan operasi mulai saat kedatangan pekerjaan atau pada t = 0

hingga seluruh pekerjaan selesai.


2. Metode penjadwalan mundur (backwardscheduling), yaitu

menjadwalkankegiatan operasi secara mundur yang dimulai dari saat

jatuh tempo (due date)pekerjaan hingga seluruh pekerjaan terjadwalkan.


3. Metode penjadwalan kompromi (compromised scheduling), yaitu

penjadwalan yang menggabungkan metode penjadwalan maju dan

mundur. Tahap pertama, dilakukan penjadwalan secara maju sehingga

diperoleh saat selesai pekerjaan, kemudian pekerjaan dijadwalkan

kembali secara mundur yang dimulai saat selesai pekerjaan hingga

seluruh pekerjaan terjadwalkan dan diperoleh saat mulai pekerjaan.


4. Metode penjadwalan dipaksakan (forced scheduling), yaitu

menjadwalkan kegiatan produksi pada kapasitas yang mempunyai

jeda kapasitas atau penggunaan kapasitas untuk pekerjaan tertentu

pada range waktu tertentu. Penyelesaian penjadwalan dengan kondisi

ini adalah dengan menjadwalkan secara mundur pekerjaan sebelum

jeda kapasitas dan menjadwalkan secaramaju pekerjaan setelah jeda

pekerjaan.

Selain itu, ada beberapa aturan dasar yang sering dipakai dalam

menentukan urutan pengerjaan, yaitu :

1. First Come First Served (FCFS), dimana pekerjaan pertama yang datang

ke stasiun kerja, akan diproses terlebih dahulu.


12

2. Last Come First Served (LCFS), dimana pekerjaan terakhir yang datang

ke stasiun kerja, akan diproses terlebih dahulu.


3. Shortest Processing Time (SPT), dimana pekerjaan dengan waktu proses

yang dibutuhkan pada stasiun kerja yang terkecil adalah yang

diprioritaskan untuk dikerjakan terlebih dahulu.


4. Shortest Total Processing Time (STPT), dimana pekerjaan dengan total

waktu proses yang dibutuhkan pada stasiun kerja terkecil adalah yang

diprioritaskan untuk dikerjakan terlebih dahulu.


5. Longest Processing Time (LPT), dimana pekerjaan dengan waktu proses

yang dibutuhkan pada stasiun kerja terlama adalah yang diprioritaskan

untuk dikerjakan terlebih dahulu.


6. Earliest Due Date (EDD), dimana pekerjaan yang mempunyai jatuh

tempo paling awal akan dikerjakan terlebih dahulu.


7. Fewest Operation (FO), dimana pekerjaan dengan jumlah operasi paling

sedikit akan dikerjakan terlebih dahulu.


8. Critical Ratio (CR), dimana pekerjaan yang memiliki critical ratio

paling rendah (<1,0) dikerjakan dibelakang jadwal, sedang pekerjaan

dengan critical ratio =0 maka itu tepat dengan jadwal. Jika critical ratio

tinggi (>1,0), maka job tersebut berada didepan jadwal.


9. Slack Time (ST), dimana pekerjaan yang dikerjakan lebih awal dari

jadwal yang telah ditetapkan.

2.1.5. Istilahistilah dalam penjadwalan

Terdapat beberapa istilah umum yang digunakan dalam penjadwalan produksi

antara lain sebagai berikut :


1. Processing time (waktu proses) adalah perkiraan waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan tugas tertentu.


2. Due date adalah batas waktu dimana suatu operasi terakhir dari suatu

pekerjaan harus selesai.


13

3. Completion Time (rentang waktu) adalah waktu dari mulai bekerja

menyelesaikan tugas pertama (t=0) sampai dengan tugas ke-n selesai.


4. Lateness (keterlambatan) adalah selisih waktu penyelesaian tugas dengan

batas waktunya. Apabila tugas diselesaikan setelah batas waktu

(duedate)maka terjadi nilai keterlambatan positif.


5. Slack adalah suatu ukuran dari perbedaan antara waktu yang tersisa bagi

suatu tugas untuk diselesaikan (duedate) dengan waktu proses yang

dibutuhkan untuk menyelesaikannya (processing time).


6. Tardiness adalah besarnya keterlambatan dari job I atau disebut juga

lateness (keterlambatan) yang bernilai positif.


7. FlowTime adalah jangka waktu dimana suatu tugas mulai siap untuk

diproses sampai dengan selesai diproses.


8. Makespan adalah total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

seluruh tugas, mulai dari tugas pertama hingga tugas ke-n.


9. Critical Ratio adalah perbandingan antara waktu yang masih tersisa

hingga due date dengan waktu proses yang masih tersisa.

2.1.6. Sequencing (Penentuan Urutan)

Sequencing adalah proses penentuan urutan pengerjaan yang bertujuan

membuat prioritas pengerjaan dalam pemprosesan order yang masuk..

Sequencing menspesifikasikan dalam susunan atau urutan bagaimana

tugastugas atau operasi tersebut dikerjakan pada setiap proses kerja.

Metode sequencing memberikan infomasi terperinci tentang aturan-aturan

prioritas untuk dispatching(pemberian perintah-perintah kerja ke setiap

mesin atau fasilitas lainnya)tugas-tugas ke tiaptiap proses kerja. Dengan

demikian metode sequencing mengacu pada aturan-aturan prioritas

penugasan.
14

Sequencing merupakan hal yang cukup penting dalam penjadwalan

produksi. Masalah yang dihadapi adalah adanya banyak job sedangkan

ketersedian mesin terbatas. Jobsequencing bertujuan untuk mencapai

kriteria performance tertentu yang optimal.

Tingkat keberhasilan dari aktivitas penjadwalan dapat di lihat dari

minimasinya kriteria kriteria keberhasilan sebagai berikut :

1. Rata-rata waktu alir (mean flow time)


2. Makespan, yaitu total waktu proses yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

suatu kumpulan job


3. Jumlah job yang terlambat
4. Jumlah mesin yang mengganggur
5. Ratarata kelambatan (meantardiness)
6. Ratarata kelambatan (meantardiness)

Minimasi makespan bertujuan untuk meraih hasil yang tinggi dari

sumber daya yang ada dengan cara menyyelesaikan seluruh pekerjaan

secepat mungkin; meminimasi waktu alir akan mengurangi persediaan

barang setengah jadi; sedangkan meminimasi jumlah pekerjaan yang

mengganggur berarti akan meminimasi nilaidari maksimum ukuran

kelambatan. Seluruh kriteria keberhasilan pelaksanaanpenjadwalan

tersebut adalah dilandasi keinginan untuk memuaskan konsumen dan

efisiensi biaya internal perusahaan.

2.2. PT. The Clod Indonesia

PT. The Clod Indonesia berdiri sejak tahun 2011 sebagai perusahaan di

bidang pembuatan (manufacturing) alat musik gitar mulai dari bahan mentah

berupa kayu hingga barang jadi siap pakai.Berlokasi di desa Baujeng kecamatan

Beji Pasuruan PT. The Clod Indonesia mampu memproduksi dan meng-export
15

ratarata 6000 gitar perbulannya ke beberapa negara seperti Korea Selatan,

Amerika dan Eropa.

2.2.1 Sistem Produksi

Secara garis besar gitar yang diproduksi dibedakan menjadi 3 tipe

yaitu gitar elektrik, gitar akustik dan bass elektrik. Dari 3 tipe tersebut di

bagi lagi ke dalam beberapa model dimana setiap model memiliki bentuk

dan spesifikasi yang berbeda, perbedaan tersebut mengakibatkan waktu

yang dibutuhkan untuk mengerjakan berbeda setaip modelnya.

Secara aliran proses pembuatan gitar termasuk generalflowshop

dimana aliran produksi yang dilalui identik tapi tidak semua medel harus

melewati proses penegerjaan yang sama. Ada beberapa tahap pengerjaan

mulai dari bahan mentah hingga menjadi barang siap pakai, yaitu :

1. Laminatingadalah proses pengolahan bahan dasar menjadi bahan setengah

jadi dengan ukuran dan tebal yang sesuai dengan model yang dibuat.
2. Machineshaping adalah proses pemotongan dan pembentukan bahan

mentah.
3. Sandingshaping adalah proses penghalusan bentuk dasar menggunakan

sandpaper(amplas).
4. Jointadalah proses penempelan body dengan neck gitar.
5. Coating1 adalah proses pengecatan dasar, berguna untuk menutupi serat

kayu.
6. Grinding adalah proses penghalusan cat dasar
7. Pocketrouting&Holing adalah proses membuat dan melubangi bagian

bagian gitar sebagai tempat aksesori yang akan di pasang nanti di

assembling.
8. Grinding finish adalah proses menghaluskan kembali apabila ada goresan

saat proses holing.


16

9. Coating2 adalah proses pewarnaan sesuai dengan warna yang diinginkan

pelanggan.
10. Sander buffing adalah proses penghalusan cat warna dengan

menggunakan sandpaper(amplas).
11. Water buffing adalah proses penghalusan cat warna dengan menggunakan

sandpaper(amplas) dan air.


12. Glossing bertujuan untuk mengkilapkan permukaan gitar
13. Assembling adalah proses pemasangan segala macam aksesori yang di

butuhkan oleh sebuah gitar.


14. Tuning adalah proses pengecekan dan pengaturan nada yang di keluarkan

agar sesuai dengan standard.


15. Qualitycheck adalah proses pengecekan seluruh komponen apakah sudah

terpasang dengan baik dan benar.


16. Packing

2.3. Algoritma

Dalam matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme

merupakankumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah

perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah

tersebutdapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria

kondisiawal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan

dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam

hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah

pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika boolean dan

perbandingan) sampai tugasnya selesai.


Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu

komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma

dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut.


17

Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem

komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang

berbedadapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.


Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak

komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah.

Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam

waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma

yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai

kompleksitas yang tinggi.


Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari

Uzbekistan Al Khawrizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum

pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de

numero Indorum". Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk

kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan

menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada

judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang

mencakup semua prosedur atau langkah yang jelas dan diperlukan untuk

menyelesaikan suatu permasalahan (Wikipedia, 2014).

2.3.1. Nawaz, Enscore and Ham ( NEH )

Dalam menyelesaikan penjadualan pada sistem produksi bersifat flowshop,

Nawaz, Enscore, and Ham (1983) mengusulkan algoritma heuristik yaitu job yang

memiliki total waktu proses lebih besar dari job lain dengan total waktu proses

yang lebih kecil, seharusnya diberi bobot yang lebih tinggi, sehingga dapat

meminimumkan makespan.
18

Adapun langkahlangkah algorirma Nawaz, Enscoredan, Ham sebagai

berikut :
1. Langkah 1
a. Jumlahkan waktu proses setiap job.
b. Urutkan jobjob menurut jumlah waktu prosesnya dimulai dari

yang terbesar hingga yang terkecil.


c. Hasil urutan ini disebut dengan daftar pengurutan job.
2. Langkah 2
a. Ambil job yang menempati urutan pertama dan kedua pada daftar

pengurutan job.
b. Buat dua alternatif calon urutan parsial baru.
c. Hitung setiap makespan parsial dan mean time parsial dari

calon urutan parsial baru.


d. Pilih calon urutan parsial baru yang memiliki makespan yang

parsial yang terkecil. Jika ada calon urutan parsial baru yag

memiliki makespan parsial yang sama, pilihlah calon urutan

parsial baru tadi secara acak.


e. Calon urutan parsila baru yang terpilih menjadi urutan parsial

baru.
f. Coret job yang diambil tadi dari daftar pengurutan job
g. Periksa apakah masih ada job pada daftar pengurutan job. Jika

tidak, lanjutkan ke langkah 4. Jika ya lanjutkan ke langkah 3.

3. Langkah 3
a. Ambil job yang menempati urutan berikutnya dari daftar

pengurutan job.
b. Buat calon urutan parsial baru dengan memasukka n job yang

diambil ke dalam setiap slot urutan parsial sebelumnya.


c. Hitung setiap makespan parsial dan mean flow time parsial dari

calon urutan parsial baru.


19

d. Pilih calon urutan parsial baru yang memiliki makespan yang

parsial yang terkecil. Jika ada calon urutan parsial baru yang

memiliki makespan parsial terkecil yang sama pilihlah calon

urutan parsial baru tadi secara acak.


e. Calon urutan parsial baru yang terpilih menjadi urutan parsial baru
f. Coret job yang diambil tadi dari daftar pengurutan job.
g. Periksa apakah masih ada job pada daftar pengurutan job. Jika

tidak, lanjutkan ke langkah 4. Jika ya lanjutkan ke langkah 3.


4. Langkah 4
Urutan parsial baru menjadi urutan final dan stop
Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada contoh berikut :

Tabel 2.1 Data waktu proses setiap job dan mesin


J1 J2 J3 J4
M1 6 8 3 4
M2 5 1 5 4
M3 4 4 4 2

Hitung processing time setiap job

Tabel 2.2 Data processing time setiap job


J1 J2 J3 J4
M1 6 8 3 4
M2 5 1 5 4
M3 4 4 4 2
Tj 15 13 12 10
Dari tabel di atas didapatkan daftar pengurutan job {J1,J2,J3,J4}.

Berikutnya ambil 2 job dari daftar pengurutan job kemudian hitung

Completion Time(Cmax) untuk setiap urutan yang ada.


20

Gambar 2.3 Directed graph untuk urutan {J1 , J2}

Dari gambar 2.3 terlihat dengan urutan pengerjaan J1,J2 membutuhkan waktu 19

menit.

Gambar 2.4 Directed graph untuk urutan {J2 , J1}

Dari gambar 2.4 terlihat dengan urutan pengerjaan J2,J1 membutuhkan waktu 23

menit.

Dari perhitungan di atas masukkan urutan {J1 , J2} sebagai urutan

partial baru karena memiliki Cmax terkecil. Ambil job berikutnya dari

daftar pengurutan job dan masukkan ke dalam urutan parsial sebelumnya

kemudian hitung Cmax untuk setiap urutan yang muncul.


21

Gambar 2.5 Directed graph untuk urutan {J1, J2, J3}

Dari gambar 2.5 terlihat dengan urutan pengerjaan J1,J2, J3 membutuhkan waktu

26 menit.

Gambar 2.6 Directed graph untuk urutan {J1, J3, J2}

Dari gambar 2.6 terlihat dengan urutan pengerjaan J1,J3,J2 membutuhkan waktu

24 menit.
22

Gambar 2.7 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J2}

Dari gambar 2.7 terlihat dengan urutan pengerjaan J3,J1,J2 membutuhkan waktu 22

menit.

Dari perhitungan di atas masukkan urutan {J3, J1, J2} sebagai urutan

partial baru karena memiliki Cmax terkecil. Ambil job berikutnya dari

daftar pengurutan job dan masukkan ke dalam urutan parsial sebelumnya

kemudian hitung Cmax untuk setiap urutan yang muncul.

Gambar 2.8 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J2, J4}

Dari gambar 2.8 dengan urutan pengerjaan J3,J1,J2,J4 membutuhkan waktu 27

menit.
23

Gambar 2.9 Directed graph untuk urutan { J3, J1, J4, J2 }

Dari gambar 2.9 dengan urutan pengerjaan J3,J1,J4,J2 membutuhkan waktu 26

menit.

Gambar 2.10 Directed graph untuk urutan { J3, J4, J1, J2 }

Dari gambar 2.10 dengan urutan pengerjaan J 3,J4,J1,J2 membutuhkan waktu 26

menit.
24

Gambar 2.11 Directed graph untuk urutan { J4, J3, J1, J2 }

Dari gambar 2.11 dengan urutan pengerjaan J 4,J3,J4,J2 membutuhkan waktu 26

menit.

Dari perhitungan di atas diketahui bahwa urutan {J3, J1, J4, J2},{J3,J4,

J1, J2} dan {J4, J3 , J1, J2} memiliki Cmax terkecil yaitu 26. Karena terdapat

3 urutan yang memiliki Cmax terkecil pilih secara acak diantara 3 urutan

tersebut sebagai solusi urutan terbaik dengan makespan terkecil.

2.4. Teknologi Internet dan Web

2.4.1. Internet

Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh

jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global

Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol

pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani

miliaran pengguna di seluruh dunia.Rangkaian internet yang terbesar dinamakan

Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan

internetworking ("antarjaringan").(Wikipedia 2014)

2.4.2. Website
25

Situs web (website) atau sering disingkat dengan istilah site adalah sejumlah

halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan

berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.Sebuah situs web

biasanya ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses

melalui jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui

alamat internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat

diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal

dengan singkatan WWW.


Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks biasa

(plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan instruksi-

instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi dengan

sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh peramban

web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor komputer.

(Wikipedia 2014)

2.4.3. HTTP

HTTP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk melakukan pengiriman

halaman web melalui internet. Menurut Connolly dan Begg (2010) HTTP

mendefinisikan bagaimana klien dan server berkomunikasi. HTTP didasarkan

pada paradigma requestresponse. Transaksi dalam HTTP terdiri dari beberapa

tahap
1. Connection adalah tahap dimana client menetapkan koneksi dengan

webserver.
2. Request adalah tahap dimana klien mengirimkan pesan request ke web

server.
3. Response adalah tahap dimana web server mengirimkan response ke

client.
4. Close adalah tahap dimana koneksi diakhiri oleh webserver.
26

2.4.4. CSS

CascadingStyleSheet atau yang biasa disebut dengan CSS merupakan sebuah

sekumpulan kode pemrograman web yang berfungsi untuk mengendalikan

beberapa komponen didalam websehingga menjadi tampak seragam, berstruktur

dan teratur. CSS adalah singkatan dari CascadingStyleSheet atau dalam bahasa

yang lebih mudah, yaitu salah satu dokumen website yang bertujuan untuk

mengatur gaya (style) tampilan website.


Dengan menggunakan CSS, sebuah tampilan website akan lebih mudah untuk

diatur tampilannya karena CSS memisahkan antara bagian presentasi dan isi dari

web yang dibuat.Berikut adalah kegunaan CSS dalam pembuatan web :


1. Kode HTML menjadi lebih sederhana dan lebih mudah diatur
2. Ukuran file menjadi lebih kecil sehingga loadfile lebih cepat.
3. Mudah untuk mengubah tampilan, hanya dengan mengubah file CSS

saja.
4. Dapat berkolaborasi dengan JavaScript dan merupakan pasangan setia

HTML.
5. Digunakan dalam hampir semua webbrowser.

2.4.5. PHP

PHP adalah bahasa server-sidescripting yang dirancang khusus untuk web .

Dalam sebuah halaman HTML, Anda dapat menanamkan kode PHP yang akan

dijalankan setiap kali halaman dikunjungi.


Kode PHP yang anda intepretasikan pada web server dan akan menghasilkan

output HTML atau lainnya yang akan dilihat oleh pengunjung. Performa PHP

sangat efisien, dengan menggunakan server tunggal yang tidak mahal, Anda dapat

melayani jutaan hits per hari. Jika Anda menggunakan sejumlah besar server

komoditas, kapasitas Anda secara efektif akan menjadi tidak terbatas.

2.4.6. Web Server


27

Web server merupakan software yang memberikan layanan data yang

berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal

dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman -

halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.(worldfriend.web.id,

2014)

Macam - macam Web Server diantanya:

1. Apache Tomcat
2. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
3. Lighttpd
4. Sun Java System Web Server
5. Xitami Web Server
6. Zeus Web Server

Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache

dan Microsoft Internet Information Service (IIS).

Cara kerja web server :

1. Cara kerja Web Server Web server merupakan mesin dimana tempat

aplikasi atau software beroperasi dalam medistribusikan web page ke

user, tentu saja sesuai dengan permintaan user.


2. Hubungan antara Web Server dan Browser Internet merupakan gabungan

atau jaringan komputer yg ada di seluruh dunia. Setelah terhubung secara

fisik, Protocol TCP/IP (networkingprotocol) yg memungkinkan semua

komputer dapat berkomunikasi satu dengan yg lainnya. Pada saat browser

meminta data web page ke server maka instruksi permintaan data oleh

browser tersebut di kemas di dalam TCP yg merupakan protocol transport

dan dikirim ke alamat yg dalam hal ini merupakan protocol berikutnya

yaitu HyperTextTransferProtocol (HTTP). HTTP ini merupakan protocol

yg digunakan dalam WorldWideWeb (WWW) antar komputer yang


28

terhubung dalam jaringan di dunia ini. Untuk mengenal protocol ini jelas

sangan mudah sekali dimana setiap kali anda mengetik http:// anda

telah menggunakannya, dan membawa anda ke dunia internet. Data yg di

passing dari browser ke web server disebut sebagai HTTP request yang

meminta web page dan kemudian web server akan mencari data HTML

yang ada dan di kemas dalam TCP protocol dan di kirim kembali ke

browser. Data yg dikirim dari server ke browser disebut sebagai HTTP

response. Jika data yg diminta oleh browser tidak ditemukan oleh si web

server maka akan meninbulkan error yg sering anda lihat di web page

yaitu Error : 404 Page Not Found.

Hal ini memberikan cita rasa dari suatu proses yang tridimensional,

artinya pengguna internet dapat membaca dari satu dokumen ke dokumen

yang lain hanya dengan mengklik beberapa bagian dari halamanhalaman

dokumen (web) itu. Proses yang dimulai dari permintaan webclient

(browser), diterima web server, diproses, dan dikembalikan hasil

prosesnya oleh web server ke web client lagi dilakukan secara transparan.

Setiap orang dapat dengan mudah mengetahui apa yang terjadi pada tiap-

tiap proses. Secara garis besarnya web server hanya memproses semua

masukan yang diperolehnya dari webclientnya.

2.5. Desain Sistem

2.5.1. Flowchart
29

Flowchart adalah bentuk gambar/diagram yang mempunyai aliran satu atau

dua arah secara sekuensial. Flowchart digunakan untuk merepresentasikan

maupun mendesain program. Oleh karena itu flowchart harus bisa

merepresentasikan komponenkomponen dalam bahasa pemrograman (Adelia,

Jimmy Setiawan. 2011)

Tabel 2.3 Simbol dalam flowchart


Simbol Nama Keterangan
Menunjukkan awal dan akhir
Terminator
sebuah program.
Garis Alir
Mununjukkan arah aliran program
(Flow Line)

Memberikan nilai awal pada suatu


Preparation
variabel atau counter.

Menunjukkan perhitungan/
Proses
proses pengolahan data

Menunjukkan proses input/output


Input/Output
data, parameter, informasi

Menunjukkan permulaan sub


Predefined
program proses menjalankan
subprogram
Process

Perbandingan pernyataan,
penyeleksian data yang
Decision
memberikan pilihan untuk langkah
selanjutnya
Penghubung bagianbagian
On Page
flowchart yang berada pada satu
Connector
halaman
Off Page Penghubung bagianbagian
Connector flowchart yang berada pada
halaman berbeda
30

2.5.2. Data Flow Diagram (DFD)

Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari

sistem. Data flow diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya

lewat telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut

akan disimpan (misalnya hard disk, file kartu). DFD merupakan alat yang

digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Jogiyanto,

2006).

Tabel 2.4 Simbol dalam DFD


Simbol Nama Keterangan
Simbol ini Melambangkan sumber
data (dari mana data berasal) atau
External Entity
penerima informasi (tujuan akhir
dari data).
Simbol ini menggambarkan
Process langkah langkah yang harus
dilakukan.
Simbol ini melambangkan tempat
Data Store
dimana data tersimpan.
Menunjukkan aliran data dari satu
Data Flow
proses tempat keproses lain.

2.5.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship diagram (ERD)

adalah teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu

organisasi, biasanya oleh System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek

pengembangan sistem. Sementara seolaholah teknik diagram atau alat peraga


31

memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari system

informasi yang dikembangkan. ERD bersama-sama dengan detail pendukung

merupakan model data yang pada gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk

database. Dalam pembentukan ERD terdapat 3 komponen yang akan dibentuk

yaitu entitas, relationship, atribut.


2.5.3.1. Entitas
Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya)

dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Dapat berupa suatu elemen dari suatu

lingkungan, suatu sumber daya atau sebuah transaksi yang memiliki arti penting

bagi suatu model yang akan dibangun. Digambarkan dalam bentuk persegi empat.
Sayuran

Gambar 2.12 Entitas dalam ERD

Himpunan ini memiliki anggota : bayam, kangkung, kubis dan lain

sebagainya.
Mengidentifikasi ada atau tidaknya entitas dalam suatu masalah memang

tidak mudah. Tapi biasanya apabila kita menjumpai kata benda dalam

permasalahan tersebut maka kata tersebut biasanya merupakan kandidat entitas.

Sebagai contoh bila kita akan membangun basis data perpustakaan sekolah, maka

kita akan menjumpai buku, siswa, guru, petugas perpustakaan sebagai calon kuat

entitas.
2.5.3.2. Relationship
Merupakan hubungan yang terjadi antara sejumlah entitas. Relationship atau

relasi digambarkan dalam bentuk intan/diamonds. Konsep relationship pada

model E-R berbeda dengan konsep relation di dalam model data relasional.

Relationship adalah mekanisme yang menghubungkan antara entitas. Dalam

implementasi ke dalam DBMS baik entitas maupun relationship akan

direpresentasikan dalam bentuk tabel (relation). Setiap relationship selalu


32

mempunyai kardinalitas. Kardinalitas atau derajat relasi menunjukkan jumlah

maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain pada himpunan entitas

yang lain.
Ada beberapa jenis tingkat hubungan (kardinalitas) antara entitas satu dengan

entitas lainnya. Kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas pada suatu

himpunan entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang

lain. Secara umum ada tiga bentuk kardinalitas antar himpunan entitas, yaitu :
1. Satu ke satu (one to one) artinya satu anggota suatu entitas set hanya

boleh berhubungan dengan satu anggota entitas set yang lain. Hubungan

antara entitas set suami dengan istri dapat dikelompokkan dalam

hubungan one-to-one.

Gambar 2.13 Hubungan One to One Suami dan Istri

2. Satu ke banyak/banyak ke satu (one to many / many to one).Kardinalitas

satu ke banyak dan banyak ke satu dapat dianggap sama karena tinjauan

kardinalitas selalu dilihat dari dua sisi. Contoh nya adalah pada suatu

sekolah mempunyai aturan satu kelas terdiri dari banyak siswa tetapi tidak

sebaliknya, yaitu satu siswa tidak dapat belajar pada kelas yang berbeda.

Gambar 2.14 Hubungan OnetoMany Kelas dengan Siswa

3. Banyak ke banyak (many to many). Kardinalitas ini cukup rumit untuk

dijelaskan namun seringkali kita jumpai. Misalnya hubungan siswa

dengan mata pelajaran memiliki kardinalitas many-to-many. Siswa


33

berhak mengambil (mempelajari) lebih dari satu mata pelajaran dan

setiap mata pelajaran boleh diambil (dipelajari) lebih dari satu siswa.
4.
2.5.3.3. Atribut
Atribut merupakan krakteristik atau ciri yang membedakan antara entitas satu

dengan entitas yang lainnya.Setiap entitas mempunyai atribut, atribut

digambarkan dalam bentuk ellips dan dihubungkan dengan entitas dimana atribut

tersebut berada.

Gambar 2.15 Entitas Siswa dan Atributnya

Selain memilih mana yang benar-benar penting bagi sebuah entitas, kita juga

harus menentukan mana yang akan menjadi atribut kunci (Primary Key). Pada

contoh di atas (contoh atribut) kita dapat dengan mudah menentukan primary key

dari entitas yang ada. Entitas Siswa memiliki atribut NIS (nomor induk siswa),

nama, alamat, nomor telepon, tempat lahir, dan tanggal lahir. Dari keenam atribut

ini, maka yang paling cocok menjadi primary key adalah NIS karena atribut ini

yang paling unik. Tidak ada siswa yang memiliki NIS yang sama, nama masih

mungkin sama tapi NIS tidak.

2.6. Blackbox Testing

Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional

dari software. Karna itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang

software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih


34

seluruh syaratsyarat fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan

merupakan alternatif dari ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan

yang melengkapi untuk menemukan kesalahan lainnya, selain

menggunakan metode whitebox.( Ayuliana, 2009)

Ujicoba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam

beberapa kategori, diantaranya :

1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang


2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi

Tidak seperti metode whitebox yang dilaksanakan diawal proses,

ujicoba blackbox diaplikasikan dibeberapa tahapan berikutnya. Karena

ujicoba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol, sehingga

perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Ujicoba didesain untuk

dapat menjawab pertanyaanpertanyaan berikut :

1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?


2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?
3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi

sistem?
BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1. AnalisaPermasalahan

PT. The Clod Indonesia merupaka perusahaan yang bergerak di

bidang pembuatan (manufacturing) barang berupa gitar elektrik, akustik

dan bass. Perusahaan menggunakna sistem maketoorder dimana

pengerjaan barang dilakukan per-order. Dalam sebuah PO

(PurchaseOrder) terdapat berbagai macam model dan jumlah, walaupun

proses pengerjaan yang dilewati untk setiap model hampir sama namun

setiap model meliliki waktu pengerjaan yang berbedabeda di setiap

proses pengerjanya. Pengerjaan dilakukan per-model dimana satu model

dikerjakan terlebih dahulu sesuai dengan jumlah order kemudian baru

model berikutnya, hal ini dikarenakan dibutuhkan waktu setup mesin

untuk tiaptiap model yang berbeda.

Pengurutan pengerjaan tiap model dalam satu PO menjadi sangat

penting karena berpengaruh dalam lamanya waktu tunggu barang untuk

proses pengerjaan berikutnya, sehingga berakibat bertambahnya waktu

pengerjaan order. Selama ini pengurutan ditentukan oleh kepala produksi

berdasarkan intuisi dan perkiraan. Dengan sistem yang ada sekarang tidak

bisa diketahui dengan pasti dimana barang akan menumpuk dikarenakan

menunggu untuk proses berikutnya dan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk mengerjakan satu PO. Oleh karena itu di butuhkan

sistem yang mampu menentukan urutan pengerjaan barang untuk

mendapatkan optimalisasi waktu dalam pengerjaan sebuah order.

37
38

Kebutuhan sistem baru yang akan digunakan adalah seorang admin

yang bertugas memasukkan data meliputi nama model danwaktu

pengerjaan di setiap proses produksinya. Kemudian user atau bisa diwakili

oleh kepala produksi yang bertugas memasukkan model dan jumlah dalam

satu PO kemudian mencetak hasil pengurutan yang dilakukan sistem.

Dengan adanya sistem penjadwalan menggunakan algoritma NEH dapat

mengurangi waktu tunggu barang sehingga dapat mengoptimalkan waktu

yang dibutuhkan untuk mengerjakan sebuah PO.

4.2. Analisa Kebutuhan

3.2.1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional perangkat lunak adalah kebutuhan akan fungsi dan

utilitas perangkat lunak yang akan di buat. Dengan kebutuhan fungsional ini, akan

dapat dilihat apa sajayang dapat di lakukan oleh perangkat lunak.

Tabel 3.1 Tabel kebutuhan fungsional


ID Deskripsi Prioritas
FR01 Aplikasi harus terhubung ke database Harus
FR02 User terdiri dari admin dan user Harus
FR03 Aplikasi menampilkan form login untuk admin Harus
Admin dapat mengakses input data model, proses
FR04 Harus
dan waktu
Aplikasi menampilkan form input order untuk
FR05 Harus
penjadwalan
User dapat memasukkan model dan jumlah pada
FR06 Harus
form order
Aplikasi menghasilkan urutan nama model dengan
FR07 Harus
waktu kerja tersingkat dari inputan user
FR08 User dapat menyimpan order yang telah di inputkan Harus

3.2.2. Kebutuhan Non Fungsional


39

Kebutuhan non fungsional perangkat lunak, tujuannya ialah menetapkan

kondisi yang penting untuk mendukung operasional perangkat lunak secara

normal.

Tabel 3.2 Tabel kebutuhan non fungsional


ID Deskripsi Prioritas
UFR01 Sistem operasi server menggunakan windows Harus
Sistem menggunakan pemrograman PHP dan
UFR02 Harus
databasenya MySQL
Aplikasi dapat dijalankan dari berbagai macam
UFR03 Pilihan
browser

4.3. PerancanganSistem

4.3.1. Context Diagram

Context Diagram adalah bagian dari Data Flow Diagram (DFD) yang

merupakan gambaran secara keseluruhan dari sistem yang akan dibangun sebelum

dipecah menjadi subsistemsubsistem yang lebih detail, seperti ditujukkan pada

gambar di bawah ini :

Gambar 3.1 Context Diagram (DFD Level 0)

Diagram kontek di atas menjelaskan arus data secara umumyang melibatkan

2 entitas yaitu Admin dan User. Admin bertugas memasukkan data nama model,

proses kerja yang di lalui dan waktu pengerjaan. User bertugas memasukkan
40

model apa saja yang ada dalam sebuah order dan jumlahnya kemudian sistem

akan memberikan hasil penjadwalan urutan model yang harus derjakan.

4.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau sering disingkat DFD adalah perangkatperangkat

analisis dan perancangan yang terstruktur sehingga memungkinkan peng-analis

sistem memahami sistem dan subsistem secara visual sebagai suatu rangkaian

aliran data yang saling berkaitan.Aliran data merupakan perpindahan data dari

satu titik ke titik yang lain ,penggambarannya dengan cara kepala tanda panah

mengarah ke tujuan datanya. Berikut Data Flow Diagram (DFD) pada sistem

penjadwalan pengerjaan barang menggunakan algoritma NEH :

Gambar 3.2 DFD Level 1


41

Data flow diagram pada gambar 3.2 menjelaskan lebih rinci perancangan

sistem yang dibangun. Dari gambar 3.2 dapat dilihat terdapat dua entitas yaitu

admin dan user serta dan empat proses yang merupakan proses utama dalam

sistem yaitu login admin, setup sistem, proses penjadwalan dan laporan, serta

terdapat tujuh datastore yaitu user, model, proses, waktu, order, jumlah dan

jadwal.

4.3.2.1. Data Flow Diagram Level 2 Setup Sistem

Data Flow Diagram level 2 untuk proses setup sistem yang di lakukan oleh

admin adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3 DFD Level 2 Setup Sistem

Dari gambar 3.3 di atas diketahui bahwa setup sistem memilki fungsi

mengatur database pada tabel model, proses dan waktu.


42

4.3.2.2. Data Flow Diagram Level 2 Proses Penjadwalan


Data Flow Diagram level 2 untuk proses penjadwalan yang di lakukan oleh

user yang berguna untuk menghasilkan urutan penjadwalan kerja dan menyimpan

data order adalah sebagai berikut :

Gambar 3. 4 DFD Level 2 Proses Penjadwalan

Dari gambar 3.4 diketahui bahwa proses penjadwalan memilki 3 fungsi yaitu:
1. Input order dimana user akan memasukkan jumlah order setiap model

yang di tampilkan oleh sistem.


2. Penjadwalan NEH dimana hasil inputan user akan dihitung menggunkan

algoritma NEH guna menghasilkan urutan kerja.


3. Simpan order, jumlah model yang sidah dimasukkan dapat disimpan ke

dalam database
4.3.2.3. Data Flow Diagram Level 2 Proses Laporan

Data Flow Diagram level 2 untuk proses laporan yang di lakukan oleh sistem

yang berguna untuk mengcetak hasil penjadwalan kerja berdasarkan order yang di

pilih di gambarkan pada gambar 3.5. sebagai berikut :


43

Gambar 3. 5 DFD Level 2 Proses Laporan

Dari gambar 3.5 di atas diketahui bahwa laporan memilki 2 fungsi yaitu

menampilkan order yang tersimpan dan mencetak hasil penjadwalan.

4.3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD digunakan untuk menunjukkan hubungan antar entity dan atributapa

saja yang ingin dilibatkan dalam sebuah basisdata dan bagaimana hubungan yang

terjadi diantara objekobjek tersebut. Berikut adalah gambar ERD yang

digunakan dalam sistem :


44

Gambar 3. 6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Dari gambar 3.6 bisa diketahui bahwa terdapat 7 tabel dan 6 relasi dalam

sistem yang akan dibuat, masingmasing :


1. Tabel user, berisi data nama user dan password yang akan digunakan

dalam proses otentifikasi login admin.


2. Tabel model, berisi namanama model barang yang di produksi.
3. Tabel proses, berisi proses apa saja yang dilalui dalam proses produksi.
4. Tabel waktu, tabel waktu memiliki relasi dengan tabel model dan proses.

Tabel waktu berisi waktu yang dibutuhkan oleh setiap model di setiap

proses pada tabel proses.


5. Tabel order, berisi nama order apabila user ingin menyimpan hasil

perhitungan untuk dicetak atau digunakan di kemudian hari.


6. Tabel jumlah, berisi data jumlah dan model apa saja dalam satu order

yang di simpan user.


7. Tabel jadwal, berisi data waktu mulai dan akhir untuk tiap proses kerja

pada tiaptiap order.

5. PDM (Phsical Data Model)


45

Gambar 3. 7 Phisical Data Model

Gambar 3.7 menunjukkan desain PDM(Phisical Data Model) dari sistem

yang sedang di bangun. PDM merupakan model yang menggunakan sejumlah

tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap

tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang

unik.

5.1.1. Flowchart Algoritma NEH

Flowchart (aliran program) berikut menerangan proses input dan perhitungan


yang terjadi di dalam sistem :
46

Gambar 3.8 Flowchart perhitungan sistem penjadwalan

5.1.2. Desain interface

5.1.2.1. Login Admin


47

Gambar 3.9 Desain interface login admin

Dalam login admin terdapat textbox yang digunakan untuk memasukkan user

name dan password, terdapat juga tombol login untuk mengaktifkan proses login.

5.1.2.2. FormInput Model

Gambar 3.10 Desain interface input model

Dalam form input model terdapat textbox dan tombol tambah untuk

menambahkan nama model. Di bagian bawah terdapat daftar model yang

tersimpan dalam database. Di samping setiap nama model terdapat tombol edit

untung mengubah nama model dan tombol delete untuk menghapus data model.

5.1.2.3. Form Input Proses


48

Gambar 3.11 Desain interface input model

Dalam form input proses terdapat textbox dan tombol tambah untuk

menambahkan proses yang di lalui dalam proses pembuatan. Proses baru yang

ditambahkan akan menempati urutan sesuai dengan dropdown menu no di

sebelah kanan nama proses. Di bagian bawah terdapat daftar proses yang

tersimpan dalam database, diurutkan dari proses pertama hingga terakhir. Di

samping setiap nama proses terdapat tombol edit untung mengubah nama proses

dan tombol delete untuk menghapus data proses.


5.1.2.4. Form Input Waktu

Gambar 3.12 Desain interface daftar model


49

Dalam form input waktu (gambar 3.12)akan ditampilkan tombol daftar

model, jika tombol tersebut ditekan maka akan menuju ke form input waktu

berikut.

Gambar 3.13 Desain interface form input waktu

Dalam form input waktu (gambar 3.12) akan di sajikan daftar proses yang

harus dilalui model yang dipilih. Disetiap proses disediakan textbox yang

digunakan untuk memasukkan waktu yang dibutuhkan model yang dipilih dalam

satuan menit. Terdapat tombol input untuk menyimpan data ke database.

5.1.2.5. Form Input Order


50

Gambar 3.14 Desain interface input order

Dalam form input order (gambar 3.14) akan ditampilkan nama model dan

textbox yang digunakan untuk mengisi jumlah order tiap model, kemudian ada

tombol hitung yang digunakan untuk melakukan proses penjadwalan

menggunakan algoritma NEH.

5.1.2.6. Form Hasil Penjadwalan

Gambar 3.15 Desain interface hasil penjadwalan

Pada form hasil penjadwalan akan ditampilkan hasil perhitungan algoritma

NEH berupa urutan model apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan estimasi
51

waktu yang dibutuhkan untuk menyesaikan keseluruhan order. Pada form hasil

penjadwalan juga ditampilkan textbox dan tombol simpan untuk melakukan

penyimpan jumlah order kedalam database. Saat order di simpan maka order

dilakukan proses penjadwalan kerja.

5.1.2.7. Form Order

Gambar 3.16 Desain interface form order

Dalam form order ditampilkan namanama order yang tersimpan. Di sebelah

nama terdapat tombol delete untuk menghapus order dan 3 tombol print untuk

mencetak hasil penjadwalan. Print 1 untuk mencetak urutan pengerjaan model

pada order yang dipilih, print 2 untuk mencetak jadwal matrik dan print 3 untuk

mencetak penjadwalan kerja untuk tiap proses kerja.


5.1.2.8. Halaman Laporan 1
52

Gambar 3.17 Desain interface laporan hasil 1

Halaman laporan 1 adalah halaman yang ditampilkan saat user menekan link

print 1 pada halaman daftar order. Laporan 1 berisi urutan pengerjaan dari order

yang dipilih. Laporan ini berfungsi untuk mengetahui urutan prioritas pengerjaan

model dalam satu order.

5.1.2.9. Halaman Laporan 2


53

Gambar 3.18 Desain interface laporan hasil 2

Halaman laporan 2 adalah halaman yang ditampilkan saat user menekan link

print 2 pada halaman daftar order. Laporan 2 berisi tabel waktu mulai dan akhir

dari setiap model pada setiap proses kerjanya. Di bagian bawah terdapat pula

gambar matrik jadwal untuk menunjukkan secara visual dari tabel yang disajikan

di atas.

5.1.2.10. Halaman Laporan 3


54

Gambar 3.19 Desain interface laporan hasil 3

Halaman laporan 3 adalah halaman yang ditampilkan saat user menekan link

print 3 pada halaman daftar order. Laporan 3 berisi tabel jam/tanggal mulai dan

akhir untuk tiap proses yang dilalui dalam satu order.


BAB IV

IMPLEMENTASI PADA PROGRAM DAN UJI COBA

Pada bab ini akan di jelaskan hasil proses uji coba dan evaluasi perangkat

lunak. Uji coba akan di lakukan untuk menguji secara keseluruhan apakah semua

fungsionalitas berjalan sesuai dengan semestinya. Kemudian di sertai dengan

penjelasan parameter yang di gunakan, cara pengujian dan hasil uji coba.

4.1. Implementasi Pada Program

Teknologi yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah teknologi

aplikasi berbasis web, yang membentuk sebuah program yang dapat berdiri

sendiri dan dapat dijalankan dalam lingkungan internet. Sehingga dimanapun

pengguna (user) berada dapat menggunakan aplikasi ini, dengan mengakses situs

tersebut secara cepat dan mudah. Dengan sistem yang berbasis web ini,

diharapkan dapat memberikan suatu kemudahan, keefisiensian dan keakuratan

dalam hal penyeleksian hewan ternak kambing.

Dalam proses pengaplikasiannya sistem ini membutuhkan beberapa

komponen seperti hardware dan software.

Tabel 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak


Perangkat Keras Prosesor : AMD Athlon 7750 2.70 Ghz
Memori : 2 GB
Perangkat Lunak Sistem Operasi : Windows 7
DBMS : PHP My Admin
Browser : Mozilla Firefox 32.0.3
Aplikasi : Dreamweaver CS3, Xampp

53
54

4.1.1. Implementasi Desain Interface

Berikut adalah beberapa contoh desain interface dari sistem penjadwalan

produksi :
1. Halaman Input Order

Gambar 4.1 Halaman Input Order

Gambar 4.1 merupakan desain interface input order dimana user harus

mengisi jumlah order berdasarkan nama model melalui textbox yang tersedia di

samping nama model sebelum melakaukan proses perhitungan program.

2. Halaman Hasil Penjadwalan


55

Gambar 4.2 Halaman Hasil Penjadwalan

Gambar 4.2 merupakan hasil akhir perhitungan berupa urutan pengerjaan

nama model dan jumlah order serta waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

pekerjaan tersebut. Terdapat tombol simpan untuk menyimpan hasil perhitungan.

4.2. Tujuan Uji Coba

Uji coba ini di lakukan untuk menguji apakah fungsionalitas yang di

identifikasikan pada tahap kebutuhan benar-benar di implementasikandan bekerja

semestinya. Fungsi-fungsi tersebut dapat di golongkan menjadi berikut :

Tabel 4.2 Format Penulisan Kode Fungsi Uji Coba


Contoh penulisan fungsi : TP-MBxx-yy
Penjelasan
TP Kode Tes
MB Kode Tes
Yy Urutan pengujian

4.3. Implementasi Listing Program


56

Dibawah ini adalah implementasi listing program sistem penjadwalan

produksi menggunakan algoritma NEH yang berupa Pseudocode tiaptiap proses

algoritma NEH :

4.3.1. Mengurutan Nama Model Berdasarkan Waktu Proses

FUNCTION timeProses ($arrayOrder){


$model = array nama model dari $arrayOrder
$jumlah = array jumlah order permodel dari $arrayOrder
FOR setiap nama $model {
$waktu = ambil jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
mengerkjakan barang berdasarkan $model
$waktuTotal = $waktu * $jumlah
masukkan $waktuTotal dan $model ke dalam array $timeProses
}
urutkan array $timeProses dari yang memiliki waktu peoses
terbesar himgga terkecil
RETURN $timeProses
}
Gambar 4. 3 Pseudocode pengurutan berdasarkan waktu proses

4.3.2. Membuatan Urutan Sementara

FUNCTION sequence($array,$add){
FOR $n 0 TO jumlah index$array + jumlah index $add{
$hasil = sisipkan $add ke $array pada index ke-$n
masukkan $hasil pada $arrayHasil
}
RETURN $arrayHasil
}
Gambar 4. 4 Pseudocode pembuatan urutan sementara
4.3.3. Menghitung Completion Time

FUNCTION hitungCMAX($sequence,$order){
$sequence//array urutan model
$value = array();
FOR $a 0 TO jumlahsemua proses kerja {
FOR $n 0 TO jumlah index $sequence {
$waktu = ambil data waktu pada proses ke-$a dan model ke-
$n
IF jumlah $value= 0 {
$add = $waktu * jumlah order model $n
masukkan nilai $addke $value
} ELSE IF (jumlah index $value<jumlah index $sequence ){
$x = jumlah index $value1
$add= nilai $value index ke-$x + ($waktu*jumlah order
model $n)
masukkan nilai $addke $value
} ELSE IF(jumlah index $value modulus jumlah index
$sequence=0){
$x = jumlah index $value- jumlah index $seque
57

$add= nilai $value index ke-$x + ($waktu*jumlah order


model $n)
masukkan nilai $addke $value
} ELSE IF (jumlah index $value>jumlah index $sequence) AND
(nilai $value pada index terakhir >= nilai $valuepada
index ke-(jumlah index $value jumlah index $sequence)) {
$x = jumlah index $value- 1
$add= nilai $value index ke-$x + ($waktu*jumlah order
model $n)
masukkan nilai $addke $value
} ELSE IF (jumlah index $value>jumlah index $sequence) AND
(nilai $value pada index terakhir < nilai $valuepada
index ke-(jumlah index $value jumlah index $sequence) ) {
$x = jumlah index $value jumlah index $sequence
$add= nilai $value index ke-$x + ($waktu*jumlah order
model $n)
masukkan nilai $addke $value}}}
RETURN nilai maximal dari array $value}
Gambar 4. 5 Pseudocode perhitungan completion time

4.3.4. Memilih Urutan Dengan Cmax Terkecil

FUNCTION selectSeq($altSequence,$order){
$sequenceValue = array()
FOR $n 0 TO jumlahindex$altSequence{
$value= hitung nilai completion time urutan $altSequenceindex
ke $n dengan memanggil fungsi hitungCMAX
Masukkan $value pada array $sequenceValue
}
$hasil = pilih urutan dari $altSequence yang memiliki
$sequenceValue ter kecil
RETURN $hasil
}
Gambar 4. 6 Pseudocode pemilihan urutan dengan CMax terkecil

4.3.5. Algoritma NEH

FUNCTION hasilNEH($arrayOrder){
Urutkan $arrayOrder dengan memanggil fungsi
timeProses($arrayOrder)
$idModel= ambil data id model dari $arrayOrder yang telah di
urutkan
$sequence= buwat alternatif urutan dari 2 id model teratas
$idModel dengan memanggil fungsi sequence($idModel[0],
$idModel[1])
$sequenceSelect = pilih urutan dengan completion time terkecil
dari $sequence dengan memanggil fungsi selectSeq($sequence,
$arrayOrder)

FOR $n2 TO jumlahindex$idModel{


$sequence= buwat alternatif urutan dari 2 id model teratas
$idModel dengan memanggil fungsi sequence($sequence,
$idModel[$n])
$sequenceSelect = pilih urutan dengan completion time
terkecil dari $sequence dengan memanggil fungsi
58

selectSeq($sequence,$arrayOrder)
}
RETURN $sequenceSelect }
Gambar 4. 7 Pseudocode algoritma NEH

4.4. Pengujian Program

4.4.1. Pengujian Input Order

Proses input order di lakukan untuk mengisi jumlah order yang akan di hitung

dan menghasilkan jadwal kerja yang telah dihitung oleh sistem, berikut ini adalah

tabel pengujian input order :

Tabel 4.3 Table pengujian input order


TES ID TES-APLIKASI-01
TUJUAN TES Menghasilkan penjadwalan kerja
KONDISI AWAL Sistem menampilkan form input order
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Proses input order sukses
VALENTINE Pengguna Proses hitung Proses Jumlah model
330 : memasukkan berhasil dan hitung yang di inputkan
30 data inputan menampilkan berhasil dan lebih dari 1
SANCTUS dan halaman menampilka Nilai yang di
V-250 R : menekan urutan hasil n halaman inputkan berupa
50 tombol hitung penjadwalan urutan hasil angka.
V7 Alder-4 : penjadwalan
70
M3 :
80
F&P-230 :
80
Proses input order gagal
VALENTINE Pengguna Proses login Proses Jumlah model
330 : memasukkan berhasil dan perhitungan yang di inputkan
30 data inputan menampilkan tidak hanya 1
dan halaman utama berhasil dan
menekan atau index menampilka
tombol hitung n pesan error
59

Proses perhitungan sukses akan menampilkan halaman hasil berupa jadwal kerja

dan waktu yang dibutuhkan (Gambar 4.8).

Gambar 4.8 Halaman hasil perhitungan sukses

Hasil penjadwalan yang di tampilkan berupa urutan model yang memiliki

waktu makespan paling kecil. Dibagian bawah urutan ditampilkan waktu

pengerjaan yang dibutuhkan dengan urutan yang telah di buat. Untuk menyimpan

hasil penjadwalan disediakan form simpan hasil di bagian atas.

Berikut ini adalah tampilan apabila proses input order gagal.

Gambar 4.9 Halaman hasil perhitungan gagal

Hasil perhitungan gagal apabila nilai inputan kurang dari 2 model.


60

4.4.2. Pengujian Simpan Order

Pengujiansimpan order bertujuan untuk menyimpan hasil penjadwalan ke

dalama database.Berikut ini adalah tabel pengujian simpan order :

Tabel 4.4 Tabel pengujian simpan order


TES ID TES-APLIKASI-02
TUJUAN TES Menyimpan hasil penjadwalan
KONDISI AWAL Sistem menampilkan hsil penjadwalan
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Proses simpan order sukses
Nama order : Pengguna Sistem Sistem Sistem
Coba01 memasukkan menampilkan menampilkan menyimpan hasil
data inputan informasi informasi perhitungan
dan bahwa proses bahwa proses kedalam database
menekan penyimpanan penyimpanan dengan nama dari
tombol sukses sukses input text nama
simpan order
Proses simpan order gagal
Nama order : Pengguna Sistem Proses Input text nama
memasukkan menampilkan penyimpanan order tidak di isi
data inputan informasi tidak berhasil
dan bahwa proses dan
menekan penyimpanan menampilkan
tombol sukses pesan error
simpan

Gambar 4.10 Kondisi awal simpan order


61

Gambar 4.10 menunjukkan kondisi awal sistem sebelum dilakukan pengujian

simpan order. Penyimpana order sukses akan menampilkan halaman pesan seperti

Gambar 4.11 dan user akan dialihkan ke halaman daftar order yang tersimpan.

Gambar 4.11 Halaman pesan simpan order sukses

Setelah proses simpan sukses maka secara otomatis user akan dialihkan ke

halaman daftar order yang berisi order yang tersimpan dalam database.

Gambar 4.12 Halaman daftar order

Berikut ini adalah tampilan apabila proses simpan order gagal.

Gambar 4.13 Halaman pesan simpan order gagal

4.4.3. Pengujian Login Admin

Proses login admin di lakukan sebelum adminmasuk ke halaman admin guna

untuk mastering data sistem.Berikutadalah tabel pengujian proses login admin.


62

Tabel 4.5 Tabel pengujian login admin


TES ID TES-APLIKASI-03
TUJUAN TES Melakukan uji coba login admin
KONDISI AWAL Sistem menampilkan form login
HASIL HASIL
INPUT PROSEDUR YANG YANG KESIMPULA
DATA PENGUJIAN DI DI N
HARAPKAN PEROLEH
Proses login sukses
Username Pengguna Proses login Proses login Username dan
: memasukkan berhasil dan berhasil dan password sesuai
admin data inputan menampilkan menampilkan dengan yang ada
dan halaman halaman di database dan
Password : menekan admin admin login berhasil
123 tombol login

Proses login gagal


Username Pengguna Proses login Proses login Username dan
: memasukan berhasil dan tidak berhasil password tidak
admin data inputan menampilkan dan sesuai dengan
dan halaman menampilkan database dan
Password : menekan admin pesan eror login gagal
321 tombol login

Gambar 4.14 menunjukkan kondisi awal sistem berupa form login admin.

Gambar 4.14 Halaman form login admin

Jika login sukses maka sistem akan menampilka halaman admin.


63

Gambar 4.15 Halaman utama admin

Berikut ini adalah tampilan apabila proses login gagal.

Gambar 4.16 Login admin gagal

4.4.4. Pengujian Mastering Data Model

Pada halaman ini akan menampilkan form mastering data model dimana

admin bisa melakukan penambahan, pengeditan dan menghapus data model.

Berikutadalah tabel pengujian mastering data model.

Tabel 4.6 Tabel pengujian mastering data model


TES ID TES-APLIKASI-04
TUJUAN TES Melakukan uji masteringdata model
KONDISI AWAL Sistem menampilkan masteringdata model
INPUT PROSEDUR HASIL YANG HASIL KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI YANG
HARAPKAN DI
64

PEROLEH
Halaman mastering model tampil
Pilih menu Pengguna Sistem Sistem Pilihan link
model menekan menampilkan menampilkan model akan
linkmodel manajemen manajemen menampilkan
data model data model manajemen data
model

Halaman mastering model gagal tampil


Pilih menu Pengguna Sistem Sistem gagal Pilihan selain
selain menekan menampilkan menampilkan link model tidak
model linkmodel manajemen manajemen akan
data model data model menampilkan
manajemen data
model

Pada gambar 4.17 adalah tampilan halaman mastering data model, dimana

user bisa menambahkan nama model, mengubah nama model yang tersimpan dan

menghaspus data yang ada.

Gambar 4.17 Halaman utama mastering data model


65

4.4.5. Pengujian Mastering Data Proses

Pada halaman ini akan menampilkan form mastering data proses dimana

admin bisa melakukan penambahan, pengeditan dan menghapus data proses.

Berikutadalah tabel pengujian mastering data proses.

Tabel 4.7 Tabel pengujian mastering data proses


TES ID TES-APLIKASI-05
TUJUAN TES Melakukan uji masteringdata proses
KONDISI AWAL Sistem menampilkan masteringdata proses
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Halaman mastering proses tampil
Pilih menu Pengguna Sistem Sistem Pilihan link
proses menekan menampilkan menampilkan proses akan
linkproses manajemen manajemen menampilkan
data proses data proses manajemen data
proses
Halaman mastering proses gagal tampil
Pilih menu Pengguna Sistem Sistem gagalPilihan selain
selain menekan menampilkan menampilkan link proses tidak
model linkproses manajemen manajemen akan
data proses data proses menampilkan
manajemen data
proses
Berikut adalah tampilan halaman mastering data proses, dimana user bisa

menambahkan proses baru, mengubah nama proses and urutan kerja dan

menghaspus data yang ada.

Gambar 4.18 Halaman utama mastering data proses


66

Gambar 4.18(lanjutan) Halaman utama mastering data proses

4.4.6. Pengujian Mastering Data Waktu

Pada halaman ini akan menampilkan form mastering data waktu dimana

admin bisa memasukkan nilai waktu pengerjaan yang dibutuhkan tiap model

dalam tiap proses kerja. Berikut adalah tabel pengujian mastering data waktu.

Tabel 4.8 Tabel pengujian mastering data waktu


TES ID TES-APLIKASI-06
TUJUAN TES Melakukan uji mastering data waktu
KONDISI AWAL Sistem menampilkan daftar model
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Halaman mastering data waktu
Pilih nama Pengguna Sistem Sistem Pilihan linknama
model menekan menampilkan menampilkan modelakan
linknama manajemen manajemen menampilkan
model data waktu data waktu manajemen data
model yang model yang waktu
dipilih dipilih
Halaman mastering data waktu gagal tampil
Pilih selain Pengguna Sistem Sistem gagal Pilihan selain
nama menekan link menampilkan menampilkan linknama model
model selain nama manajemen manajemen tidak akan
model data waktu data waktu menampilkan
model yang manajemen data
dipilih proses
67

Gambar 4.19 menunjukkan kondisi awal system berupa link nama model yang

tersimpan.

Gambar 4.19 Kondisi awal mastering data waktu

Saat admin menekan link nama model akan menampilkan halaman mastering

data waktu untuk model yang dipilih, seperti gambar 4.20 betikut.

Gambar 4.20 Halaman mastering data waktu


68

4.4.7. Pengujian Laporan 1

Pada halaman ini akan menampilkan laporan berupa urutan barang yang

harus di kerjakan terlebih dahulu pada order yang dipilih. Berikut adalah tabel

pengujian laporan 1.

Tabel 4.9 Tabel pengujian laporan 1


TES ID TES-APLIKASI-07
TUJUAN TES Melakukan uji laporan 1
KONDISI AWAL Sistem menampilkan halaman order
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Halaman laporan 1 tampil
Pilih link Pengguna Sistem Sistem Pilihan link
PRINT 1 menekan link menampilkan menampilkan PRINT 1 akan
PRINT 1 di laporan urutan laporan urutan menampilkan
sebelah kanan pengerjaan pengerjaan laporan urutan
nama order barang yang barang yang pengerjaan
yang di dikerjakan dikerjakan barang
inginkan sesuai dengan sesuai dengan
nama order nama order
Halaman laporan 1 gagal tampil
Pilih selain Pengguna Sistem Sistem gagal Pilihan selain
link menekan link menampilkan menampilkan link PRINT 1
PRINT 1 selain PRINT laporan urutan laporan urutan tidak akan
1 pengerjaan pengerjaan menampilkan
barang yang barang laporan urutan
dikerjakan pengerjaan
sesuai dengan barang
nama order

Gambar 4.21 menunjukkan kondisi awal yaitu halaman daftar order. Dalam

halaman daftar order ditampilkan nama order dan 4 buah tombol masingmasing

DELETE untuk menghapus data order, PRINT 1, PRINT 2 dan PRINT 3.


69

Gambar 4.21 Halaman daftar order

Saat user menekan link PRINT 1 maka sistem akan menampilkan halaman

urutan pengerjaan model sesuai dengan order yang dipilih, seperti gambar 4.22

betikut.

Gambar 4.22 Halaman laporan 1

Gambar 4.22 menunjukkan urutan pengerjaan yang telah dibuat oleh sistem

menggunkan algoritma NEH. Waktu pengerjaan order di tamplkan di bagian

bawah tabel dalam satuan jam dan menit.

4.4.8. Pengujian Laporan 2

Pada halaman ini akan menampilkan laporan berupa matrik jadwal

pengerjaan barang. Data diambil dari waktu yang dibutuhkan untuk mengejakan

tiap barang dalam tiap proses kerja. Berikut adalah tabel pengujian laporan 2.
70

Tabel 4.10 Tabel pengujian laporan 2


TES ID TES-APLIKASI-08
TUJUAN TES Melakukan uji laporan 2
KONDISI AWAL Sistem menampilkan halaman order
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Halaman laporan 2 tampil
Pilih link Pengguna Sistem Sistem Pilihan link
PRINT 2 menekan link menampilkan menampilkan PRINT 2 akan
PRINT 2 di matrik jadwal matrik jadwal menampilkan
sebelah kanan matrik jadwal
nama order
yang di
inginkan

Halaman laporan 2 gagal tampil


Pilih selain Pengguna Sistem Sistem gagal Pilihan selain
link menekan link menampilkan menampilkan link PRINT 2
PRINT 2 selain PRINT matrik jadwal matrik jadwal tidak akan
2 menampilkan
matrik jadwal
Dari kondisi awal berupa halaman daftar order pada gambar 4.21 user akan

menekan link PRINT 2 maka sistem akan menampilkan halaman matrik jadwal

sesuai dengan order yang dipilih, seperti gambar 4.23 betikut.

Gambar 4.23 Halaman laporan 2


71

4.4.9. Pengujian Laporan 3

Pada halaman ini akan menampilkan laporan berupa jadwal pengerjaan order

yang dipilih. Data yang di tampilkan berupa waktu mulai dan selesai untuk

pengerjaan order di tiaptiap proses kerjanya. Berikut adalah tabel pengujian

laporan 3.

Tabel 4.11 Tabel pengujian laporan 3


TES ID TES-APLIKASI-09
TUJUAN TES Melakukan uji laporan 3
KONDISI AWAL Sistem menampilkan halaman order
HASIL
HASIL YANG
INPUT PROSEDUR YANG
DI KESIMPULAN
DATA PENGUJIAN DI
HARAPKAN
PEROLEH
Halaman laporan 3 tampil
Pilih link Pengguna Sistem Sistem Pilihan link
PRINT 3 menekan link menampilkan menampilkan PRINT 3 akan
PRINT 3 di jadwal jadwal menampilkan
sebelah kanan pengerjaan pengerjaan jadwal
nama order order order pengerjaan order
yang di
inginkan

Halaman laporan 3 gagal tampil


Pilih selain Pengguna Sistem Sistem gagal Pilihan selain
link menekan link menampilkan menampilkan link PRINT 3
PRINT 3 selain PRINT jadwal jadwal tidak akan
3 pengerjaan pengerjaan menampilkan
order order jadwal
pengerjaan order

Dari kondisi awal berupa halaman daftar order pada gambar 4.21 user akan

menekan link PRINT 3 maka sistem akan menampilkan halaman jadwal

pengerjaan order sesuai dengan order yang dipilih, seperti gambar 4.24 betikut.
72

Gambar 4.24 Halaman laporan 3

4.5. Pengujian Hasil

Dari hasil studi di lapangan didpatkan data waktu untuk tiap proses dan

model sebagai berikut.

Tabel 4.12 Tabel data waktu


N NAMA NO PROSES
O MODEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SAINT T250 2 5 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
SAINT
2 4 8 8 4 8 3 5 5 8 5 5 6 8 5 4 3
T250FM
3 SAINT T300 2 5 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
4 SAINT M250 2 5 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
5 EXCEED 210 2 5 7 3 5 2 4 4 6 4 4 5 6 3 3 2
EXCEED 250
6 2 5 7 3 5 2 4 4 7 4 4 4 6 3 3 2
Inno
7 MIND 200 4 6 8 6 5 3 3 2 7 4 3 5 5 3 3 2
8 F&P-200 2 6 5 3 5 3 4 2 7 4 3 5 5 3 3 2
9 F&P-230 2 6 5 3 5 3 4 2 7 4 3 5 5 3 3 2
10 F&P-250 2 6 5 3 6 3 4 2 7 4 3 5 5 3 3 2
SANCTUS V-
11 2 4 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
200 R
SANCTUS V-
12 2 4 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
250 R
SANCTUS M-
13 2 4 5 3 5 2 4 3 6 4 3 5 6 3 3 2
200
14 SANCTUS 2 4 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
V300PJ BART
73

M
15 LILIES 70 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 6 2 3 3 2
LILIES 70
16 2 3 4 6 5 3 1 2 6 5 4 6 3 3 3 2
BEAUTY CE
17 LILIES 70 EQ 2 3 4 6 5 3 1 2 7 5 4 6 2 3 3 2
LILIES 70
18 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 6 2 3 3 2
BEAUTY C
19 LILIES 200R 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 0 2 3 3 2
LILIES 200R
20 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 0 3 3 3 2
EQ
21 LILIES 200 CE 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 0 4 3 3 2
LILIES 200
22 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 0 2 3 3 2
BEAUTY C
23 LILIES 100 2 3 3 6 5 3 1 3 6 5 4 6 2 3 3 2
LILIES 200
24 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 0 2 3 3 2
CONCERT
25 LILIES 300 S 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 6 2 3 3 2
LILIES 300S
26 2 3 4 6 5 3 1 3 6 5 4 6 4 3 3 2
EQ
VALENTINE
27 2 3 3 6 5 3 1 2 6 5 4 6 2 3 3 3
253
VALENTINE
28 2 3 3 6 5 3 1 2 5 5 4 6 2 3 3 2
330
VALENTINE
29 2 3 3 6 5 3 1 2 5 5 4 6 4 3 3 2
450 CE
VALENTINE
30 2 3 3 6 5 3 1 2 5 5 4 6 4 3 3 2
550 CE
SAINT T250
31 2 5 5 3 5 3 4 3 6 4 3 5 5 3 3 2
DX
32 M3 2 6 5 3 5 3 4 2 7 4 3 5 5 3 3 2
33 V7 Alder-4 2 4 5 3 5 3 4 2 6 4 3 5 5 3 3 2
34 V7 Alder-5 2 4 5 3 5 3 4 2 6 4 3 5 5 3 3 2
V7 Swamp Ash-
35 2 4 6 3 6 3 4 2 6 4 3 5 5 3 3 2
4
V7 Swamp Ash-
36 2 4 6 3 6 3 4 2 6 4 3 5 5 3 3 2
5
37 SS 7 2 4 4 5 5 3 1 3 6 5 4 0 2 3 3 2
38 SS 7 AP 2 4 4 5 5 3 1 3 6 5 4 0 4 3 3 2

Untuk menguji hasil yang diberikan oleh sistem maka diberikan 3 buah order

yang kemudian di dibandingkan hasil yang di berikan oleh sistem lama dengan

sistem baru. Berikut adalah tabel order yang akan diuji :

Tabel 4.13 Tabel tes order 01


74

N
NAMA JUMLAH
O
1 Saint T250 20
2 Saint T250FM 20
3 Saint T250DX 16
4 Exceed 210 32
5 EXCEED 250 Inno 8
6 Mind 200 12
7 F&P-230 20
8 F&P-250 100
9 Sanctus V-200 R 28
10 Sanctus M-200 10
11 Lilies 70 200
12 Lilies 70 Beauty C 32
13 Lilies 70 Beauty CE 32
14 Lilies 200 Concert 60
15 Lilies 200R 20
16 Lilies 200R EQ 20
17 Lilies 200 CE 20
18 Lilies 200 Beauty C 20
19 Lilies 300S 240
21 Valentine 450 CE 20
22 Valentine 500 CE 20
JUMLAH 950

Untuk tes ke-2 diberikan order sebagai berikut :

Tabel 4.14 Tabel tes order 02


N
NAMA JUMLAH
O
1 Saint T250 112
2 Mind 200 24
3 F&P-200 48
4 F&P-250 108
5 Sanctus V-250 R 100
6 Sanctus M-200 120
7 Lilies 70 100
8 Lilies 70 Beauty C 50
9 Lilies 70 Beauty CE 60
10 Lilies 200R 40
11 Lilies 200R EQ 12
12 Lilies 200 Beauty C 12
13 Lilies 300S 140
JUMLAH 926
75

Untuk tes ke-3 diberikan order sebagai berikut :

Tabel 4.15 Tabel tes order 03


N
NAMA JUMLAH
O
1 M3 100
2 V7 Alder-4 90
3 V7 Swamp Ash-4 140
4 V7 Alder-5 10
5 V7 Swamp Ash-5 60
JUMLAH 400

4.5.1. Hasil Pengujian Sistem Lama

Pengjawalan pada sistem lama hanya dilakukan oleh kepala produksi

berdasarkan berdasarkan pengalaman dan intuisi. Hasil dari penjadwalan yang

dilakukan oleh kepala produksi akan dihitung completing time oleh sistem

berdasarkan data waktu pada tabel 4.12. Berikut adalah hasil urutan yang di buat

oleh kepala produksi beserta waktu hasil perhitungan waktu kerja :


76

1. Hasil penjadwalan tes order 01 sistem lama

Gambar 4.25 Hasil penjadwalan tes order 01 sistem lama

Gambar 4.25(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 01 sistem lama

Setelah dilakukan pengurutan tes order 01 oleh kepala produksi dan dihitung

oleh sistem maka didapatkan hasil seperti gambar 4.25. Terlihat urutan yang

dibuat oleh kepala produksi membutuhkan waktu kerja sebesar 17.236 menit.
77

2. Hasil penjadwalan tes order 02 sistem lama

Gambar 4.26 Hasil penjadwalan tes order 02 sistem lama

Setelah dilakukan pengurutan tes order 02 oleh kepala produksi dan dihitung

oleh sistem maka didapatkan hasil seperti gambar 4.26. Terlihat urutan yang

dibuat oleh kepala produksi membutuhkan waktu kerja sebesar 12.416 menit.

3. Hasil penjadwalan tes order 03 sistem lama

Gambar 4.27 Hasil penjadwalan tes order 03 sistem lama


78

Setelah dilakukan pengurutan tes order 03 oleh kepala produksi dan dihitung

oleh sistem maka didapatkan hasil seperti gambar 4.26. Terlihat urutan yang

dibuat oleh kepala produksi membutuhkan waktu kerja sebesar 9.590 menit.

4.5.2. Hasil Pengujian Sistem Baru

Pengujian hasil pada sistem baru dilakukan dengan memasukkan data tabel

tes order ke dalam sistem. Berikut hasil yang didapatkan :

1. Hasil penjadwalan tes order 01 sistem baru

Gambar 4.28 Hasil penjadwalan tes order 01 oleh sistem


79

Gambar 4.28(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 01 oleh sistem

Dari hasil perhitungan sistem baru didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk

tes order 01 adalah 15.580 menit, menghemat waktu 1.756 menit atau sekitar

10,18% dibandingkan penjadwalan oleh sistem lama.

2. Hasil penjadwalan tes order 02 sistem baru

Gambar 4.29 Hasil penjadwalan tes order 02 oleh sistem


80

Gambar 4.29(lanjutan) Hasil penjadwalan tes order 02 oleh sistem

Dari hasil perhitungan sistem baru didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk

tes order 02 adalah 10.876 menit, menghemat waktu 1.540 menit atau sekitar

12,5% dibandingkan penjadwalan oleh sistem lama.

3. Hasil penjadwalan tes order 03 sistem baru

Gambar 4.30 Hasil penjadwalan tes order 03 oleh sistem

Dari hasil perhitungan sistem baru didapatkan waktu yang dibutuhkan untuk

test order 03 adalah 9.160 menit, menghemat waktu 430 menit atau sekitar 4,48%

dibandingkan penjadwalan oleh sistem lama.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dengan dibuatnya Sistem Penjadwalan Produksi Barang Guna

Mengurangi Makespan Menggunakan Algoritma NEH (Nawaz, Enscore

dan Ham) Berbasis Web dan berdasarkan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Algoritma NEH akan menghitung waktu pengerjaan setiap urutan dan

memilih urutan yang memiliki waktu pengerjaan paling sedikit.


2. Dari 3 kali pengujian terbukti sistem mampu menciptakan penjadwalan

dengan waktu pengerjaan yang lebih singkat dari penjadwalan yang

dilakukan oleh kepala produksi.


3. Penghematan waktu yang dicapai oleh sistem bergantung pada waktu

pengerjaan, jumlah order dan jumlah model

5.2. Saran

Mengingat berbagai keterbatasan yang dialami penulis, maka penulis

menyarankan untuk pengembangan penelitian di masa yang akan datang

sebagai berikut :

1. Diharapkan dapat diterapkan oleh perusahaan guna mengurangi waktu

produksi.

2. Penambahan fitur pengaturan lembur untuk menghasilkan jadwal lembur

yg lebih efisien

80
3. DAFTAR PUSTAKA

4. Anggiat H O Siregar. 2009 . Analisis Perbandingan Kinerja Antara


Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham
(NEH) Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT.Cakra
Compact Aluminium Industries Medan. Universitas Sumatera Utara
Medan.
5. Michael L. Pinedo. 2012. Scheduling: Theory, Algorithms, and Systems.
Springer.
6. Ekta Singhal, Shalu Singh, Aneesh Daym. 2012. An Improved Heuristic
for Permutation Flow Shop Scheduling (NEH ALGORITHM).
International Journal Of Computational Engineering Research
(ijceronline.com) Vol. 2 Issue. 6.
7. Jian Gao, Rong Chen. 2011. An NEH-based heuristic algorithm for
distributed permutation flowshop scheduling problems. Scientific
Research and Essays Vol. 6.
8. Gengcheng Liu, Shiji Song, Cheng Wu. 2012. Two Techniques to
Improve the NEH Algorithm for Flow-Shop Scheduling Problem.
9. Internet. http://id.wikipedia.org/wiki/Internet/ (di akses tanggal, 2
Oktober 2014 ).
10. Adelia, Jimmy Setiawan. 2011. Implementasi Customer Relationship
Management (CRM) Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan
Desktop. Bandung
11. Jogiyanto Hartono Mustakini. 2006. Strategic Information System for
Competitive Advantage, Yogyakarta: Andi Offset.
12. Brady, M.,& Loonam, J. 2010. Exploring the use of entity-relationship
diagramming as a technique to support grounded theory inquiry.
Bradford: Emerald Group Publishing.
13. Ayuliana. 2009. Testing dan Implementasi.
14.

81

Anda mungkin juga menyukai