Oleh
Syaifudin Aji Negara
5301405030
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas
Panitia
Ketua Sekretaris
Drs. Djoko Adi Widodo, M.T Drs. Slamet Seno Adi, M.Pd. M.T
NIP. 131570064 NIP. 131474227
Penguji
Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II
Drs. FR. Sri Sartono M. Pd. Riana Defi Mahadji Putri, S.T, M.T
NIP. 130515780 NIP. 132307547
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
iii
MOTTO
PERSEMBAHAN
Bapak (alm) dan Ibu tercinta yang dalam
tuturnya mengalir cinta dan kasih sayang.
Adik- adikku dan kakakku yang memberikan
dukungan dan memacu semangatku.
Orang-orang yang ada dihatiku yang selama
ini memberikan support kepadaku.
Semua mahasiswa PTE angkatan 2005,
terutama “Badjisto Club”yang aku
banggakan.
Almamater tempat belajarku
.
iv
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan
TPTL di SMK N 3 Semarang Tahun 2009”, ini dapat terselesaikan dan diajukan
1. Drs. Djoko Adi Widodo, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Unnes.
2. Drs. FR. Sri Sartono, M.Pd dan Riana Defi Mahadji Putri, S.T, M.T selaku
4. Seluruh dosen, Staf dan karyawan Jurusan Teknik Elektro Unnes yang
terselesaikan.
5. Kepala Sekolah Guru dan staf karyawan, serta siswa X PTL SMK N 3
penelitian di SMK.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
v
ABSTRAK
vi
DAFTAR ISI
halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Masalah
1. Identifikasi masalah .................................................................. 3
2. Pembatasan masalah ................................................................. 4
3. Perumusan masalah .................................................................. 4
A. Belajar .......................................................................................... 8
vii
B. Pembelajaran ................................................................................ 9
E. Penilaian ....................................................................................... 14
J. Kerangka Berfikir.......................................................................... 30
K. Hipotesis ........................................................................................ 31
B. Pembahasan .................................................................................. 63
viii
BAB V PENUTUP
A. simpulan ....................................................................................... 68
B. Saran ............................................................................................. 68
LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9. Dua buah lampu dilayani dua buah sakelar saling berjauhan ........... 28
Gambar 10. Dua buah lampu dilayani dua buah sakelar tunggal yang dijadikan
satu .......................................................................................................... 29
Gambar 11. Lampu dalam hubungan gudang ..................................................... 29
Gambar 16. Diagram batang perbandingan data awal, siklus 1 dan, siklus 2 ..... 63
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
masing. Teknik pemanfaatan tenaga listrik merupakan salah satu jurusan dari
siswa harus sesuai dengan kriteria atau benar-benar menjadi tenaga ahli yang
siap bekerja pada sebuah industri, maka keahlian yang yang diberikan
menyerap ilmu serta menyalurkan ilmunya kepada orang lain. Ada empat
komponen tersebut adalah tujuan, bahan, metode dan media serta penilaian
1
2
terhadap tujuan yang ingin dicapai, oleh karena itu media pembelajaran yang
daya serap para peserta didik terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Disini
guru dituntut untuk kreatif dalam memilih media pembelajaran yang efektif
para peserta didik. Bila hasil evaluasi peserta didik memuaskan, maka media
pembelajaran yang digunakan oleh guru tersebut berhasil. Tetapi bila hasil
evaluasi yang ada tidak memenuhi standar yang telah ditentukan, maka guru
atau juga disebut trainer. Pada saat ini kebanyakan trainer yang digunakan
sebagai media belajar oleh guru masih kurang variatif. Masih banyak alat
trainer tersebut maka ilmu yang didapat oleh siswa kurang maksimal. Ini
terhadap apa yang harus dikerjakanya. Salah satu kasus yang terjadi yaitu di
kurang bervariasi dan guru tidak menggunakan lembar kerja praktek siswa
kualitas belajar yang optimal perlu adanya dukungan dari beberapa media
Semarang pada kompetensi ini adalah salah satunya karena media belajar
yang berupa alat praktek dan lembar kerja praktek siswa yang masih kurang
bervariasi. Alat praktek tersebut yaitu pada trainer instalasi penerangan. Pada
penerangan yang lebih baik yaitu pengadaan trainer instalasi rumah tinggal
B. MASALAH
1. Identifikasi Masalah
penerangan rumah sebagai media belajar yang lebih baik sebagai penunjang
4
2. Pembatasan Masalah
pengawatan.
3. Perumusan Masalah
dengan saklar tukar ini dapat meningkatkan kualitas belajar siswa pada
Semarang?”
5
C. PENEGASAN ISTILAH
1. Pembelajaran
Semarang, 1993:15).
bumi 220 volt untuk rumah tinggal, hotel, kantor, pertokoan, dan
4. Hasil belajar
D. TUJUAN PENELITIAN
rumah di SMK 3 Semarang. Pengaruh yang diperoleh apakah besar atau kecil.
E. MANFAAT PENELITIAN
guru, peneliti dan, semua pihak yang terkait dibidang pendidikan. Manfaat
pada umumnya.
F. SISTEMATIKA SKRIPSI
BAB I PENDAHULUAN
analisis data.
BAB VPENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Belajar
disebabkan oleh pengalamanya yang berulang ulang dalam situasi itu, dimana
perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan
aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. Oleh karena itu belajar
lingkungan.
8
9
Ada beberapa hal pokok dalam belajar, antara lain sebagai berikut.
pengalaman.
sikap.
B. Pembelajaran
tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai siswa setelah menyelesaikan
dasar tujuan dan bahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan alat
yang ingin dicapai. Metode dan alat pengajaran yang digunakan harus betul-
tidaknya tujuan. Oleh karena itu fungsi penilaian pada dasarnya digunakan
C. Alat Pembelajaran
(Gerlach 1980:5). Dalam pemanfaatanya alat peraga tidak lepas dari guru
sedangkan media dapat berdiri sendiri tanpa kehadiran guru. Bentuk bisa
sama, perbedaan antara media dengan alat peraga sebenarnya terletak pada
tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau
dibuat sendiri.
dan fasilitasnya.
Apabila tidak ada media yang dianggap tepat oleh guru untuk
metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang baik
kelompok.
E. Penilaian
tujuan pendidikan dan tujuan pengajaran telah tercapai atau tidak (Nana
Tes praktik, juga biasa disebut tes kinerja, adalah teknik penilaian
dapat berupa tes tulis keterampilan, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes petik
didik yang diekspresikan dalam kertas, misalnya peserta didik diminta untuk
diatas 70
tegangan ke bumi 220 volt untuk rumah tinggal, hotel, kantor, pertokoan, dan
lainnya.
tegangan rendah dengan daya hingga 900 Watt dalam pemakaian listrik untuk
1. Penghantar Instalasi
menghantarkan arus listrik. Penghantar terdiri dua jenis yaitu kabel dan
penghantar tersebut.
diperbolehkan.
a. Kabel NYA
Kabel ini digunakan dalam ruang yang kering, untuk instalasi tetap
b. Kabel NYM
2. Penghubung (Sakelar)
b. Sakelar harus diberi tanda tentang tegangan tinggi dan arus terbesar
yang diperbolehkan.
tangkai dari sakelar tuas atau sakelar putar tidak boleh ada tegangan.
sakelar tuas, dan sakelar giling. Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya
putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol
tekan.
3. Kotak Bagi
dengan kotak bagi atau kotak sekering. Kotak ini terbuat dari besi tuang,
ebonit, atau bakelit. Kotak ini terdiri dari sakelar dan perlengkapan pengaman
satu atau lebih, bertujuan pemasangan kotak pengaman untuk membatasi besar
4. Fitting
dari bahan isolasi dibagian luar dan bahan penghantar dibagian dalam.
hantaran fasa dan hantaran nol oleh sebab itu antara kedua kontak
tersebut harus disekat agar tidak terjadi hubung singkat. Dilihat dari
a. Fitting Ulir
b. Fitting Tusuk
lubang fitting.
21
a. Fiting langit-langit
gambar berikut :
b. Fiting gantung
atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting untuk
sebagai penahan air. Konstruksi fiting kedap air dapat dilihat pada
gambar.
5. Pengaman Instalasi
Pengaman pada instalsi listrik rumah tinggal dengan tegangan 220 Volt
beban lebih.
b. Pengaman Lebur
peralatan listrik terhadap beban lebih dan hubung singkat antar fasa
atau antara fasa dan netral, yang disebabkan oleh kerusakan isolasi
c. Pentanahan (Grounding)
baik yang baru atau yang sementara, Pengujian dengan instrumen listrik harus
d. Polaritas,
e. Pembumian,
f. Resistansi isolasi,
g. Kesinambungan sirkit,
uji coba.
garis tunggal dan diagram garis ganda. Diagarm garis tunggal biasanya
25
hingga gedung besar/brtingkat dan juga pada diagram panel bagi dan
rekapitulasi beban. Contoh diagram garis tunggal dapat dilihat pada gambar
berikut.
adalah:
dipasang.
dipasang dua buah titik cahaya yang akan dilayani dari satu tempat
yang sama.
dalam pipa.
bagan tersebut. Banyak kawat dan hubungan dua buah lampu tersebut
adalah tiga batang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
berikut:
0
P
dalam pipa. Untuk pemasangan satu buah lampu pijar sangat sederhana.
pijar, sedangkan untuk kabel nol masuk ke lampu, untuk lebih jelasnya
0
P
lampu itu cukup dilayani oleh sebuah sakelar saja. Jadi dalam
sakelar.
28
0
P
sakelar, maka ada dua cara bagan yang dapat dipakai yaitu : (a) kedua
sakelar dipasang berjauhan, (b) kedua sakelar dipasang satu tempat. Cara
kedua ini sering disebut sebagai sakelar seri atau deret. Kedua cara
0
P
0
P
Gambar 10 Dua buah lampu dilayani dua buah sakelar tunggal yang
dijadikan satu
Dalam kasus ini dipasang satu sakelar tunggal dan satu sakelar tukar.
0
P
tegangan pada penghubung tukar dan lampu yang sekejap mata dapat
dipadamkan.
30
Dalam kasus ini dipasang satu lampu pijar dan diberikan dua buah
saklar tukar. Cara kerja instalasi ini yaitu pada saat seseorang dalam
0
P
J. Kerangka Berpikir
yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SMA. Padahal Instalasi dasar
penerangan listrik juga merupakan salah satu mata pelajaran dasar yang
penting untuk kita kuasai, karena juga sangat bermanfaat dalam kehidupan
dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa pada
saat ini. Pada penelitian ini akan menerapkan model pembelajaran dengan
31
guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa. Proses komunikasi tidak
proses penyaluran dari guru ke siswa ataupun siswa ke guru. Dengan media
pemahaman siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Media itu
pembelajaran.
32
K. Hipotesis Tindakan
2009/2010.
2. Sejauh mana peningkatan hasil belajar dapat diketahui yaitu dengan suatu
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
50242.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa dalam hal ini merupakan siswa
C. Prosedur Penelitian
Prosedur kerja dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri atas empat
dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan dalam dua
siklus.
SIKLUS I
1. Perencanaan
33
34
pembelajaran.
2. Pelaksanaan/ Tindakan
yaitu:
Pertemuan Pertama
27 Juli 2009 selama 8 x 45 menit, yaitu jam ke-1 dan ke-8. Pertemuan
job sheet untuk memperjelas dan lembar kerja praktek pada masing-
a. Pendahuluan :
saklar tunggal.
b. Kegiatan Inti :
yang disampaiakan:
saklar tunggal.
berjalan lancar.
karya).
c. Penutup :
Pertemuan kedua
Juli 2009 selama 8 x 45 menit, yaitu jam ke-1 dan ke-8. Pertemuan
sebagai berikut.
a. Pendahuluan :
b. Kegiatan Inti :
yang disampaiakan:
saklar seri.
berjalan lancar.
karya).
c. Penutup :
3. Pengamatan
a. Kinerja Siswa
b. Kinerja Guru
4. Refleksi
Refleksi merupakan analisis dari hasil observasi dan hasil tes. Refleksi
selesai. Refleksi siklus I meliputi hasil observasi dan hasil tes evaluasi
SIKLUS II
1. Perencanaan
Rencana yang dibuat pada prinsipnya sama dengan rencana pada siklus
pembelajaran.
2. Pelaksanaan/ Tindakan
yaitu:
Pertemuan pertama
Agustus 2009 selama 8 x 45 menit, yaitu jam ke-1 sampai jam ke-8.
a. Pendahuluan :
saklar tukar.
b. Kegiatan Inti :
dengan kemampuannya.
berjalan lancar.
karya).
c. Penutup :
dipelajari.
Pertemuan kedua
Agustus 2009 selama 8 x 45 menit, yaitu jam ke-1 sampai jam ke-8.
prakteksebagai berikut.
d. Pendahuluan :
saklar tukar.
e. Kegiatan Inti :
bertingkat.
dengan kemampuannya.
berjalan lancar.
karya).
f. Penutup :
dipelajari.
3. Refleksi
meliputi hasil observasi dan tes evaluasi siklus II. Hasil refleksi pada
sistem pengawatan.
D. Indikator Keberhasilan
lebih.
E. Instrumen Penelitian
untuk melihat seberapa besar interaksi kelas yang terjadi pada masing-
kegiatan. Pada validitas job sheet dilakukan dengan cara validitas isi/
Nilai =
∑ skor perolehan × 100%
∑ skor maksimal
2. Analisis Hasil Belajar praktek
siswa untuk setiap siklus. Untuk mendapatkan nilai hasil belajar siswa
digunakan rumus :
Nilai =
∑ skor yang diperoleh ×100
∑ skor maksimal
3. Merekapitulasi semua hasil perhitungan data pada siklus I dan II. Nilai
Keterangan:
Me : Rata-rata untuk data bergolong
fi : Jumlah Data/ Sampel
fi xi : produk perkalian antara fi pada tiap interval data dengan
tanda kelas (xi).
(sugiyono 2007:54)
Ketuntasan belajar =
∑ siswa yang mendapat nilai ≥ 70 × 100%
∑ siswa yang ikut tes
G. Prosedur Pengumpulan Data
1. Data hasil belajar diambil dari tes praktek setiap akhir siklus
observasi guru
penerangan listrik.
BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi data
Data nilai awal diperoleh dari praktikum langsung oleh siswa tanpa
melalui siklus. Perolehan data awal yang didapat adalah sebagai berikut:
pada daftar nilai awal diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 68,83
dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 anak (50,00%), siswa yang
tidak tuntas sebanyak 15 anak (50,00%). Untuk lebih jelasnya dapat kita
Berdasarkan tabel diatas dapat dapat kita ketahui bahwa siswa yang
45
46
50% berkompeten
43% cukup berkompeten
kurang berkompeten
tidak berkompeten
mengenai hasil belajar siswa, data mengenai hasil observasi kinerja guru,
data mengenai kinerja siswa, dan data tentang hasil angket tanggapan
berikut ini :
penggunaan trainer.
kurang.
praktek.
d) Hasil Angket
SKOR
NO NAMA SISWA PERSEN
TOTAL
1 Abdul Muto’i 30 75
2 Adi Surya Yulianto 32 80
3 Aditya Nugroho 34 85
4 Aditya Okta Prayoga 30 75
5 Agus faris sujianto 31 77.5
6 Bagus Adhi Wibowo 31 77.5
7 Bana Satria Faqih Fiddin 28 70
8 Candra Lukmana 32 80
9 David Hartanto 30 75
10 Eko Budi Setiono 33 82.5
11 Hatta kawanu tama 28 70
12 Imam Wisnu Banda 30 75
13 Indra Hambali 30 75
14 Khoirul Bagus Anindita 30 75
15 Lukman Hakim 34 85
16 Muhammad Salim Masjid 30 75
17 Nugroho Eko Putranto 32 80
18 Oky Kristiawan 32 80
19 Prasetyo Adi Kurniawan 31 77.5
20 Ragil Yan Ranumijaya 30 75
21 Restu Bayu Surono 30 75
22 Ricky Sebastian M 30 75
23 Selamet Riyadi 30 75
24 Thoriqi Firdause 31 77.5
25 Ulir Ridho 33 82.5
26 Umar Marma Onassis 30 75
27 Wahyu Budi Utomo 31 77.5
28 Wahyu Nugroho 25 62.5
29 Yoel Jordy Aryan 30 75
30 Yulianto Tri Prasetyo 28 70
Rata-rata persentase 76.33
52
mencapai 83,33%.
b) Kinerja siswa
yang guru jelaskan. Hal ini dikarenakan siswa masih malu untuk
siswa bisa lebih aktif berinteraksi adalah guru harus lebih aktif
c) Kinerja guru
mengenai hasil belajar siswa, data mengenai hasil observasi kinerja guru,
data mengenai kinerja siswa, dan data tentang hasil angket tanggapan
dan lorong, diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 82,16, siswa yang
7% sangat berkompeten
13%
berkompeten
cukup berkompeten
77%
kurang berkompeten
tidak berkompeten
penerangan rumah.
kegiatan praktek.
Secara keseluruhan, pada siklus II ini kinerja siswa sudah baik. Hal
4) Hasil Angket
SKOR
NO NAMA SISWA PERSEN
TOTAL
1 Abdul Muto’i 39 97.5
2 Adi Surya Yulianto 36 90
3 Aditya Nugroho 39 97.5
4 Aditya Okta Prayoga 34 85
5 Agus faris sujianto 38 95
6 Bagus Adhi Wibowo 39 97.5
7 Bana Satria Faqih Fiddin 36 90
8 Candra Lukmana 39 97.5
9 David Hartanto 39 97.5
10 Eko Budi Setiono 39 97.5
11 Hatta kawanu tama 39 97.5
12 Imam Wisnu Banda 35 87.5
13 Indra Hambali 35 87.5
14 Khoirul Bagus Anindita 35 87.5
15 Lukman Hakim 39 97.5
16 Muhammad Salim Masjid 35 87.5
17 Nugroho Eko Putranto 38 95
18 Oky Kristiawan 35 87.5
19 Prasetyo Adi Kurniawan 38 95
20 Ragil Yan Ranumijaya 38 95
21 Restu Bayu Surono 33 82.5
22 Ricky Sebastian M 35 87.5
23 Selamet Riyadi 36 90
24 Thoriqi Firdause 35 87.5
25 Ulir Ridho 35 87.5
26 Umar Marma Onassis 39 97.5
27 Wahyu Budi Utomo 37 92.5
28 Wahyu Nugroho 39 97.5
29 Yoel Jordy Aryan 38 95
30 Yulianto Tri Prasetyo 36 90
Rata-rata prsentase 92,33
59
b) Kinerja Siswa
berinteraksi.
c) Kinerja Guru
Dari data nilai awal, siklus I sampai dengan siklus II dapat kita
perbandingan data
30
25
SISWA
20
15
10
5
0
nilai awal siklus I Siklus II
B. Pembahasan
sempurna.
baik. Beberapa hal yang harus diperbaiki pada siklus I dan diharapkan
Waktu yang digunakan untuk menerangkan materi terlalu lama, hal ini
guru harus lebih memperhatikan waktu agar materi dan praktek yang
yang guru jelaskan. Hal ini dikarenakan siswa masih malu untuk
Untuk tindak lanjut berikutnya yang dilakukan guru agar siswa bisa
penerangan rumah.
Selain itu, keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru
lebih antusias. Berdasarkan hasil tes siklus I, diperoleh nilai rata-rata hasil
belajar 73,16. Siswa yang tuntas belajar ada 25 orang siswa, sedangkan
beberapa hal yang harus dibenahi. Hal itu antara lain siswa masih takut
untuk bertanya atas materi atau konsep yang diberikan serta penguasaan
ditingkatkan.
dan mendorong mereka untuk terus belajar mata pelajaran instalasi dasar
penerangan listrik.
penjelasan teori dan praktek sudah sesuai yang ditentukan. Guru sudah
sudah baik dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa lebih
Dari hasil tes siklus II, diperoleh nilai rata hasil belajar yang
dicapai siswa adalah 82,16. Siswa yang tuntas ada 28 orang siswa,
indikator yang ditetapkan dan lebih baik lagi dibandingkan dengan siklus I
telah tercapai. Ada peningkatan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
PENUTUP
A. Simpulan
dan nilai terendah 53,33. Dilihat dari ketuntasan belajara secara klasikal
dan nilai terendah 60,83. Dilihat dari ketuntasan belajara secara klasikal
mencapai 93,33% .
rata-rata hasil belajar praktek dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 9,0
68
69
B. Saran
2. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan suatu model
dengan maksimal.
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas Untuk: Guru. Bandung: Yrama
Widya.
P. Van Harten, Setiawan. 1998. Dasar Instalasi listrik. Bandung: Bina Cipta
70
71
70
Dokumentasi Penelitian
Guru menjelaskan materi praktek sebelum Siswa sedang mencoba trainer instalasi
melakukan kegiatan praktek penerangan listrik
Peneliti sedang meneliti kinerja siswa dalam KBM Siswa menganalisis rangkaian yang telah dibuat
pada trainer instalasi penerangan listrik