Skripsi
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
Tarra Indira
Kusuma
NIM.5301414018
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
ii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi
Fakultas Teknik UNNES pada tanggal Januari 2019.
Oleh
Panitia:
Ketua Sekretaris
Drs. Agus Murnomo, M.T. Drs. Sri Sukamta, M.Si., IPM Dr. H.M.Harlanu, M.Pd.
NIP.195506061986031002 NIP. 196505081991031003 NIP.196602151991021001
Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik UNNES
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
gelar akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di Universitas
Negeri Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka. (QS. Ar.Rad: 11)
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6)
“Sabar, kurangi mengeluh dan selalu bersyukur dalam melakukan hal apapun”
(Penulis)
PERSEMBAHAN
Goresan tinta pada skripsi ini kupersembahkan
kepada :
1. Allah SWT, karenna hanya kepada-Nyalah
dan kepada-Nyalah kami memohon
pertolongan.
2. Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih atas
kasih sayang, limpahan doa dan
pengorbanannya.
3. Kakak serta Adik dan keluarga besar tercinta
terimaksih atas semua dukungannya.
4. Sahabat-sahabat Pendidikan Teknik Elektro
UNNES angkatan 2014.
5. Teman-teman dan para sahabat yang
senantiasa memberikan bantuan, dorongan,
inspirasi.
v
DETEKSI GAS CO DAN NOx BERBASIS ARDUINO SEBAGAI
INFORMASI KUALITAS UDARA DI WILAYAH SEMARANG
ABSTRAK
Sumber polusi udara yang dihasilkan oleh alat transportasi paling tinggi adalah
gas CO dan NOx. Tidak aktifnya Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di
Kota Semarang menjadi suatu masalah dikarenakan biaya perawatan yang tidak
murah. Tujuan peneltian ini untuk mengetahui kadar gas CO dan NOx serta
memberikan informasi mengenai kualitas udara pada parameter gas CO dan NOx
serta memberikan upaya pengurangan polusi udara dengan menggunakan sensor
MQ-7 dan MQ-135 yang dihubungkan dengan Mikrokontroler ATmega 2560.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Deteksi Gas CO dan NOx ini berkerja sesuai
dengan fungsinya. Kesalahan error pada sensor MQ-7 adalah 10% dan ketelitian
alat sebesar 90%, sedangkan pada sensor MQ-135 memiliki kesalahan error -3,7%
dan ketelitian alat sebesar 103,7%. Dari 5 titik pengamatan yang dilakukan di
Jalan-jalan protokol Kota Semarang yaitu Bundaran Kalibanteng, Jalan Raya
Ngaliyan, Jalan Raya Kaligawe, Jalan Brigjen Sugiarto dan Jalan Sukun masih di
atas batas ambang baku mutu yang ditetapkan di Jawa Tengah. Penggunaan
karbon aktif efektif dalam pengurangan gas CO dan NOx di Jalan Raya Ngaliyan
yang berhasil turun dibawah ambang baku mutu. Sedangkan 4 titik lainnya
berhasil turun namun masih di atas ambang batas baku mutu.
Kata Kunci : MQ-7, MQ-135, Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx),
Mikrokontroler.
ABSTRACT
vi
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang
berjudul “Deteksi Gas CO dan NOx Berbasis Arduino sebagai Informasi Kualitas
Udara di Wilayah Semarang”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang. Shalawat dan salam disampaikan kepada Nabi
Muhammad SAW, mudah-mudahankita semua mendapatkan safaat-Nya di yaumil
akhir nanti, Aamiin. Penyelesaian karya tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih serta penghargaan kepada:
vii
6. Terima kasih kepada orang tua tercinta yang selalu mensuport dana
maupun motivasi dan selalu mengingatkan untuk cepat menyelesaikan
skripsi ini, dan juga kepada kakak, dan adik tercinta yang selalu
menghibur jika penulis sedang membutuhkan motivasi.
7. Tidak lupa kepada teman-teman seperjuangan Pejuang Toga 2018 yang
selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini.
8. Dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan
maupun motivasi untuk karya tulis ini yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................................ii
PENGESAHAN.................................................................................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN............................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................v
ABSTRAK.........................................................................................................vi
PRAKATA.........................................................................................................vii
DAFTAR ISI......................................................................................................ix
DAFTAR TABEL..............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah..............................................................................4
1.3 Pembatasan Masalah.............................................................................4
1.4 Rumusan Masalah.................................................................................4
1.5 Tujuan....................................................................................................5
1.6 Manfaat..................................................................................................5
1.7 Penegasan Istilah...................................................................................5
1.7.1. PPM (Part Per Milion)..................................................................5
1.7.2. Proses Adsorpsi............................................................................6
1.8 Sistematika Penulisan............................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI................................9
2.1 Kajian Pustaka......................................................................................9
2.2 Landasan Teori.....................................................................................11
2.2.1 ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara)....................................11
2.2.2 Gas Karbon Monoksida (CO).....................................................21
2.2.3 Gas Oksida Nitrogen (NOx).......................................................23
2.2.4 Sensor MQ-7...............................................................................24
ix
2.2.5 Sensor MQ-135...........................................................................25
2.2.6 Arduino Mega.............................................................................27
2.2.7 LCD (Liquid Crystal Display)....................................................29
2.2.8 Kipas DC....................................................................................30
2.2.9 LED (Light Emitting Dioda)......................................................30
2.2.10 Buzzer.........................................................................................31
2.2.11 Catu daya....................................................................................32
2.2.12 Modul I2C...................................................................................32
2.2.13 Modul RTC (Real Time Clock)..................................................33
2.2.14 Modul Micro SD Adapter...........................................................34
2.2.15 SD Card......................................................................................34
2.2.16 Baterai/aki...................................................................................35
2.2.17 Relay...........................................................................................35
2.2.18 Karbon aktif................................................................................36
2.3 Kerangka Berfikir.................................................................................37
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................39
3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan.............................................................39
3.2 Desain Penelitian...................................................................................40
3.2.1. Metode dan Tahapan....................................................................40
3.2.2. Diagram Blok Sistem....................................................................42
3.2.3. Gambar Desain Alat.....................................................................43
3.2.4. Prinsip Kerja.................................................................................43
3.2.5. Perencanaan Rangkaian................................................................45
3.2.5.1. Rangkaian Catu Daya..........................................................45
3.2.5.2. Rangkaian Sensor...............................................................47
a. Rangkaian Sensor MQ-7..................................................47
b. Rangkaian Sensor MQ-135..............................................51
3.2.5.3. Rangkaian Relay.................................................................55
3.2.5.4. Rangkaian LCD..................................................................55
3.2.5.5. Rangkaian LED..................................................................57
3.2.5.6. Rangkaian Buzzer...............................................................57
3.2.5.7. Rangkaian Modul RTC.......................................................58
x
3.2.5.8. Rangkaian Modul SD Card.................................................59
3.2.5.9. Rangkaian Keseluruhan......................................................59
3.3 Alat dan Bahan Penelitian.....................................................................60
3.3.1. Alat..............................................................................................61
3.3.2. Bahan...........................................................................................61
3.4 Parameter Penelitian..............................................................................62
3.5 Teknik Pengumpulan Data....................................................................62
3.6 Kalibrasi Instrumen...............................................................................63
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................65
4.1. Bentuk Alat...........................................................................................65
4.2. Deskripsi Data......................................................................................66
4.2.1. Pengujian Catu Daya..................................................................67
4.2.2. Pengujian Sensor........................................................................68
4.2.2.1. Pengujian Sensor MQ-7.....................................................70
4.2.2.2. Pengujian Sensor MQ-135.................................................73
4.2.3. Pengujian Rangkaian Buzzer......................................................76
4.2.4. Pengujian Rangkaian Relay........................................................77
4.2.5. Pengujian Rangkaian LED.........................................................77
4.2.6. Pengujian Modul RTC................................................................78
4.2.7. PengujianModul SD Card...........................................................79
4.2.8. Pengujian Rangkaian Keseluruhan.............................................81
4.2.9. Data Hasil Penelitian..................................................................83
4.3.Analisis Data.........................................................................................99
4.3.1. Analisis Hasil Penelitian.............................................................99
4.3.2. Analisis Kalibrasi Sensor MQ-7.................................................106
4.3.3. Analisis Kalibrasi Sensor MQ-135.............................................108
4.3.4. Analisis Karbon Aktif.................................................................109
4.4.Pembahasan...........................................................................................129
BAB V SIMPULAN DAN SARAN..................................................................134
5.1. Simpulan...............................................................................................134
5.2. Saran.....................................................................................................134
xi
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................135
LAMPIRAN.......................................................................................................139
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4.9. Pengujian Rangkaian Relay...............................................................77
Tabel 4.10. Pengujian Rangkaian LED..............................................................77
Tabel 4.11. Hasil Pengujian Rangkaian Keseluruhan.......................................86
Tabel.4.12. Data Hasil Pengamatan di titik A....................................................88
Tabel.4.13. Data Hasil Pengamatan di titik B...................................................91
Tabel.4.14. Data Hasil Pengamatan di titik C..................................................94
Tabel.4.15. Data Hasil Pengamatan di titik D..................................................96
Tabel.4.16. Data Hasil Pengamatan di titik E..................................................99
Tabel .4.17. (a)Tabel Perbandingan Rs/Ro Sensor MQ-7..................................106
Tabel .4.17. (b)Tabel Perbandingan Rs/Ro Sensor MQ-7_2..............................107
Tabel 4.19.(a). Tabel Perbandingan Rs/Ro Sensor MQ-135_1..........................108
Tabel 4.19.(b). Tabel Perbandingan Rs/Ro Sensor MQ-135_2..........................108
Tabel.4.20. Hasil kadar CO dan NOx sesudah proses adsorpsi di titik A..........110
Tabel.4.21. Hasil Kadar PPM CO dan NOx setelah proses Adsorpsi pada titik B
...................................................................................................................... 113
Tabel.4.22. Hasil Kadar CO dan NOx sesudah proses Adsorpsi dan Persentase
Penurunan Gas di titik C....................................................................................116
Tabel.4.23. Hasil Kadar CO dan NOx sesudah proses Adsorpsi dan Persentase
Penurunan Gas di titik D....................................................................................118
Tabel.4.24. Hasil Kadar CO dan NOx sesudah proses Adsorpsi dan Persentase
Penurunan Gas di titik E.....................................................................................121
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 3.9. (a) Arduino Code untuk mencari nilai PPM, (b) Hasil yang
ditampilkan pada Serial Monitor ................................................................. 50
Gambar 3.10. Rangkaian Dasar Sensor MQ-135 ........................................ 51
Gambar.3.11. Mencari nilai VRL dan Rs pada sensor MQ-135 .................. 55
Gambar.3.12. Grafik Hubungan Rs/Ro dengan PPM sensor MQ-135 ...... 52
Gambar 3.13. (a) Arduino Code sensor MQ-135 untuk mencari nilai PPM , (b)
Hasil yang dtampilkan pada Serial Monitor Arduino IDE.................................54
Gambar 3.14. Rangkaian Relay..........................................................................55
Gambar 3.15. Rangkaian LCD...........................................................................56
Gambar 3.16. Rangkaian LED...........................................................................57
Gambar 3.17. Rangkaian Buzzer........................................................................58
Gambar.3.18. Rangkaian Modul RTC................................................................58
Gambar.3.19. Rangkaian Modul SD Card..........................................................59
Gambar.3.20. (a) Rangkaian Keseluruhan Alat (b) Gambar rangkaian pada
PCB....................................................................................................................59
Gambar. 4.1. (a) Gambar alat tampak depan , (b) Tampak samping kanan, (c).
Tampak belakang................................................................................................66
Gambar.4.2. Hasil nilai VRL dan Rs di Serial Monitor pada Arduino IDE 71
Gambar.4.3 (b). Grafik Hubungan Konsentrasi CO dengan Tegangan Keluaran
sensor MQ-7_2...................................................................................................72
Gambar.4.4.(a). Grafik Hubungan Konsentrasi NOx dengan Tegangan Keluaran
(MQ-135_1)........................................................................................................73
Gambar.4.4.(b). Grafik Hubungan Konsentrasi NOx dengan Tegangan Keluaran
(MQ-135_2.........................................................................................................75
Gambar. 4.5. Hasil Pengujian LED dan LCD....................................................78
Gambar. 4.6. Tampilan RTC pada LCD.............................................................79
Gambar. 4.7. Modul SD Card telah siap digunakan...........................................80
Gambar.4.8. Tampilan data yang disimpan pada SD Card................................81
Gambar.4.9. Grafik Hubungan antara Waktu dan Kadar Gas di Bundaran
Kalibanteng, Semarang Barat.............................................................................99
Gambar.4.10. Grafik Hubungan antara Waktu dan Kadar Gas di Jalan Raya
Ngaliyan, Kecamatan Ngaliyan..........................................................................100
xvi
Gambar.4.11. Grafik Hubungan antara Waktu dan Kadar Gas di Jalan Raya
Kaligawe, Gayamsari.........................................................................................101
Gambar 4.12. Grafik Hubungan antara Waktu dan Kadar Gas di Jalan Brigjen
Sugiarto, Kecamatan Pedurungan......................................................................102
Gambar 4.13. Grafik Hubungan antara Waktu dan Kadar Gas di Jalan Sukun,
Kecamatan Banyumanik.....................................................................................103
Gambar.4.14. (a) Grafik Penurunan sebelum dan sesuah adsorpsi pada gas
CO (b) Grafik Penurunan Gas NOx dititik A.....................................................112
Gambar.4.15. (a) Grafik Penurunan gas CO (b) Grafik Penurunan NOx
di titik B.............................................................................................................115
Gambar.4.16. (a) Grafik Penuurunan Gas CO (b) Grafik Penurunan Gas
NOx di titik C.....................................................................................................118
Gambar.4.17. (a) Grafik penurunan gas CO, (b) Grafik penurunan gas NOx
di titik D.............................................................................................................120
Gambar.4.18. (a) Grafik Penurunan gas CO, (b) Grafik Penurunan gas NOx
di titik E..............................................................................................................123
Gambar.4.19. Grafik Kualitas Udara untuk parameter gas CO dan NOx di
5 titik Kota Semarang.........................................................................................127
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(Sumber:https://semarangkota.bps.go.id/dynamictable/2015/07/02/23/banyaknya-
kendaraan-bermotor-dirinci-menurut-jenis-kendaraan-2012---2014.html/diakses
pada 07 Desember 2018)
Sumber polusi udara dari sektor transportasi paling tinggi menurut Howard
S. Peavy adalah gas CO dan NOx, penelitian ini akan terfokus pada gas polutan
(CO dan NOx). Gas CO dapat menimbulkan hipoksia jaringan dengan gejala
kelemahan, pusing, mual, pingsan, bahkan kematian. Hipoksia jaringan dapat
menurunkan kemampuan hemoglobin (Hb) dalam mengikat oksigen, karena
ikatan CO terhadap Hb lebih kuat dibandingkan oksigen terhadap Hb
(Sastrawijaya, 2009). Sedangkan NOx dapat menghalangi fungsi normal Hb
dalam darah dan dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan.
Pencemar utama NOx berasal dari gas buangan hasil pembakaran bahan bakar gas
alam (Wardhana, 2004).
Gas CO dan NOx Berbasis Arduino sebagai Informasi Kualitas Udara di Wilayah
Semarang”.
1.5. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Membuat suatu rancang bangun Deteksi Gas CO dan NOx Berbasis
Arduino.
2. Mengetahui kualitas gas CO dan NOx di udara pada wilayah Semarang.
1.6. Manfaat
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas gas khususnya
CO dan NOx yang ada di wilayah Semarang.
2. Memberikan informasi kepada Badan Pemerintah yang menangani kualitas
udara di wilayah Semarang.
NO Parameter Konversi
9
1
penjernihan asap paling baik yaitu dengan waktu 20 menit, 27 menit dan 28
menit.
Pada tahun 2009 Dicky Maryanto melakukan penelitian mengenai
“Penurunan Kadar Emisi Gas Buang Karbon Monoksida (CO) dengan
Penambahan Arang Aktif pada Kendaraan Bermotor”. Terjadi penurunan
kadar emisi gas buang karbon monoksida (CO) dengan penambahan arang aktif
pada kendaraan bermotor, yaitu dengan variasi 50 gram rata - rata selisih sebesar
0,14 persen atau dengan prosentase penurunan sebesar 2,57 persen, yaitu dari
kadar 5,49 persen menjadi 5,35 persen. variasi 100 gram rata - rata selisih sebesar
1,16 persen atau dengan prosentase penurunan sebesar 21,29 persen, yaitu dari
kadar 5,49 persen menjadi 4,33 persen dengan variasi 150 gram rata - rata selisih
sebesar 2,49 persen atau dengan prosentase penurunan sebesar 45,68 persen yaitu
dari kadar 5,49 persen menjadi 3,00 persen.
Tabel 2.2. Kategori dan Rentang Udara berdasarkan Indeks Standar Pencemar
Udara dengan Ketentuan Warna
1
Tabel 2.3. Kategori dan Rentang Udara berdasarkan Indeks Standar Pencemar
Udara
3 Tidak sehat 101 – 199 ppm Tingkat kualitas udara yang bersifat
1
1 Baik 0-50 Tidak ada efek Sedikit Luka pada Luka pada Tidak ada
berbau Beberapa Beberapa efek
spesies spesies
tumbuhan tumbuhan
akibat akibat
Kombinasi kombinasi
dengan SO2 dengan O3
(Selama 4 (Selama 4
Jam) Jam)
1
5 300 -
Berbahaya Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar
lebih
1
Tabel.2.4 (b). Baku Mutu Kualitas Udara Ambien menurut SK Gubernur Jawa
Tengah No. 8 Tahun 2001
Waktu
NO Parameter Baku Mutu Metode Analisis Peralatan
Pengukuran
1 Thn
(Sumber: https://www.scribd.com/doc/72884172/Baku-Mutu-Udara-Ambien-Di-
Propinsi-Jawa-Tengah /diakses tanggal 10 Desember 2018)
Catatan : Nomor 10 s/d 13 Hanya di berlakukan untuk daerah/kawasan Industri
Kimia Dasar Contoh : - Industri Petro Kimia - Industri Pembuatan Asam Sulfat.
1
Gambar 2.2. Saluran Pemantau Kualitas Udara yang ada dipinggir jalan
(Sumber: www.google.com/24 Januari 2018)
Gambar 2.3. Contoh bahwa status SKPU di pinggir jalan yang ada
pada Provinsi DKI Jakarta (a) dan Provinsi Jawa Tengah (b), terdapat SPKU yang
bersifat non aktif atau sudah tidak aktif lagi.
(a)
2
(b)
Gambar 2.3. Contoh Status SPKU (a) Provinsi DKI Jakarta (b).
Provinsi Jawa Tengah (Sumber : iku.menlkh.go.id/21 Januari 2018)
Nilai yang muncul dalam SPKU merupakan nilai matriks yang telah
dikonversi dari pembacaan nilai gas yang diperoleh dari perhitungan Indeks
Standar Pencemar Udara menurut Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan No. 107 Tahun 1997 Tanggal 21 November 1997. Nilai
batas yang digunakan dijelaskan pada Tabel 2.5..
Tabel 2.5. Batas Indeks Standar Pencemar Udara Dalam Satuan SI.
Indeks
24 jam 24 jam 8 jam
Standar 1 jam O3 1 jam NO2
PM10 SO2 CO
Pencemar µg/m3 µg/m3
3
µg/m 3
µg/m 3 µg/m
Udara
50 50 80 5 120 (2)
100 150 365 10 235 (2)
200 350 800 17 400 1130
300 420 1600 34 800 2260
400 500 2100 46 1000 3000
500 600 2620 57,5 1200 3750
Keterangan:
(1) Pada 25ºC dan 760 mmHg
(2) Tidak ada indeks yang dapat dilaporkan pada konsentrasi rendah
dengan jangka pemaparan yang pendek.
Perhitungan untuk mendapatkan nilai matriks pada hasil pembacaan
konsentrasi gas menurut Lampiran V Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan No. 107 Tahun 1997 Tanggal 21 November 1997. Secara
perhitungan:
Konsentrasi nyata ambien (Xx) (ppm, mg/m3, dll)
Angka nyata ISPU
2
Xx I
I = ISPU terhitung
Ia = ISPU batas atas
Ib = ISPU batas bawah
Xa = Ambien batas atas
Xb = Ambien batas bawah
Xx = Kadar ambien nyata hasil pengukuran
c. Pada suhu tinggi, CO2 dapat terurai kembali menjadi CO dan oksigen.
Reaksinya : CO2 CO + O
Oksida Nitrogen adalah gas yang tidak berwarna yang memiliki sifat
pada konsentrasi tinggi yang dapat menimbulkan keracunan. Oksida Nitrogen
sering disebut dengan NOx karena Oksida Nitrogen mempunyai 2 bentuk yang
sifatnya berbeda, yakni gas NO2 dan gas NO. Sifat gas NO2 adalah berwarna dan
berbau, sedangakan gas NO tidak berwarna dan tidak berbau (Junus, 2016).
Produk lain dari pembakaran yang tidak normal adalah timbulnya gas
Oksida Nitrogen (NOx). Senyawa ini diberi notasi “x” karena bentuknya bisa
berupa NO atau NOx. Nitrogen ini tidak berasal dari bensin atau solar, tapi dari
udara yang masuk ke dalam ruang pembakaran. Dalam kondisi normal, nitrogen
(N2) tergolong senyawa inert yang stabil. Ia tak gampang bereaksi dengan
oksigen. Tapi jika mesin mengalami “overheating”, sifat inert ini tak lagi bisa
dipertahankan. Dalam kondisi tekanan mampat dan temperatur tinggi, senyawa
nitrogen akan terurai dan berikatan dengan oksigen menjadi NOx (Subekti, 1991).
Subekti, (1991). Gas Nitrogen ketika berbentuk oksida akan bersifat racun,
bisa mengiritasi paru-paru dan memperberat penyakit pernapasan. Gas ini dalam
kadar yang tinggi dapat bereaksi dengan haemoglobin da mempunyai sifat yang
serupa dengan CO karena dapat menghalangi fungsi normal Hb dalam darah dan
juga dapat menyebabkan iritasi pada mata dan saluran pernafasan.
Fardiaz, (1992). Oksida Nitrogen (NOx) adalah suatu kelompok gas nitrogen
yang terdapat di atmosfir yang terdiri dari Nitrogen monoksida (NO) dan Oksida
Nitrogen (NOx). Walaupun terdapat bentuk lainnya, kedua gas tersebut yang
paling banyak diketahui sebagai bahan pencemar udara.
udara atau dalam tubuh manusia akan terbentuk segera HNO3 yang amat merusak
tubuh (Sastrawijaya, 2009).
(a) (b)
Gambar 2.3. (a) Bentuk fisik MQ-7 (b) Karakteristik
sensor MQ-7 (Sumber : Datasheet)
Ketika sinyal sensor digeser dari udara bersih untuk karbon monoksida
(CO), pengukuran sinyal dilakukan dalam waktu satu atau dua periode pemanasan
lengkap (2,5 menit dari tegangan tinggi ke tegangan rendah). Lapisan sensitif dari
MQ-7 komponen gas sensitif terbuat dari SnO2 dengan stabilitas, Jadi, sensor
MQ-7 memiliki stabilitas jangka panjang yang sangat baik. Masa servis dapat
mencapai 5 tahun di bawah kondisi penggunaan. Penyesuaian Sensitivitas Nilai
resistansi MQ-7 adalah perbedaan untuk berbagai jenis dan berbagai gas
konsentrasi.Jadi, Bila menggunakan komponen ini, penyesuaian sensitivitas
sangat diperlukan.kami sarankan Anda mengkalibrasi detektor untuk CO 200ppm
di udara dan menggunakan nilai resistansi beban itu (RL) sekitar 10 KΩ (5KΩ
sampai 47 KΩ).
Tegangan Operasianal 5V
Tegangan Input
(rekomendasi) 7-12V
SRAM 8 KB
EEPROM 4 KB
LED_BUILTIN 13
2
Panjang 101.52 mm
Lebar 53.3 mm
Berat 37 g
Konfigurasi pin pada ATmega 2520 Menurut Dian Artanto (2008:34) dalam
jurnal (Zulita, 2016), sebagai berikut:
LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu jenis display elektronik
yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang bekerja dengan tidak
menghasilkan cahaya, tetapi memantulkan cahaya yang ada di sekelilingnya
terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit (Bhasworo et al.,
2017).
LCD adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair
sebagai penampil utama. LCD sudah digunakan di berbagai bidang misalnya alat-
alat elektronik seperti televisi, kalkulator, ataupun layar computer. Pada
perancangan alat Deteksi gas CO dan NOx ini menggunakan LCD 2x16.
3
2.2.8. Kipas DC
Kipas DC kipas angin DC atau cooling fan DC berfungsi untuk
mengatur kecepatan aliran udara. Bagian utama penyusun fan DC adalah motor
DC. Prinsip kerja motor pada fan DC pada dasarnya adalah sama dengan prinsip
kerja motor DC umumnya (Agung, Farhan, Rachmansyah, & Widiyanto, 2009).
suatu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor dan dapat
memancarkan cahaya apabila arus listrik melewatinya. LED merupakan suatu
lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi
untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut (Agustinus, 2015).
Senyawa semikonduktor yang digunakan untuk menghasilkan variasi
warna pada LED dijelaskan pada Tabel 2.6.
Tabel 2.8. Variasi warna pada LED
LED yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah yang sesuai
dengan rentang warna kualitas udara pada Keputusan Kepala Bapedal (Badan
Pengendalian Dampak Lingkungan) yaitu hijau, biru, kuning, merah dan hitam.
2.2.10. Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah
sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, buzzer sering digunakan
pada rangkaian anti-maling, alarm pada jam tangan, bel rumah, peringatan
mundur pada truk dan perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis buzzer yang
sering ditemukan dan digunakan adalah buzzer yang berjenis piezoelectric
(tekanan), hal ini dikarenakan buzzer piezoelectric memiliki berbagai kelebihan
seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam
menggabungkannya ke rangkaian elektronika lainnya (Iksal et al., 2016).
3
Sumber daya pada deteksi menggunakan 2 jenis daya yaitu Power Bank
dan Adaptor 12 V merupakan catu daya yang dapat mengubah arus listrik AC
(220V) menjadi DC(12V) atau arus searah. Yang digunakan dalam deteksi ini
adalah catu daya 12V dengan arus 3A. Power Bank digunakan untuk menyalakan
alat sedangkan pada kipas menggunakan baterai 12 V dan adaptor 12 V.
IC PCF8574 sebagai I2C busexpander. Penggunaan modul I2C ini dipilih guna
menghemat penggunaan pin pada Arduino. Dengan menggunakan modul I2C
maka pengiriman perintah LCD hanya membutuhkan 2 pin yaitu SDA dan SCL.
Sedangkan untuk mengendalikan LCD dengan tanpa modul I2C dibutuhkan 6 pin
digital Arduino yang dihubungkan ke pin RS, Enable, D4, D5, D6, dan D7 pada
LCD. Pengujian dilakukan untuk membaca alamat I2C dari modul I2C yang akan
digunakan, karena untuk dapat berkomunikasi dibutuhkan alamat yang tepat
sehingga pengiriman data dari Arduino ke modul I2C dapat dilakukan (Hidayati
dan Ahmad).
2.2.15. SD Card
SD Card adalah kartu memori non-volatile yang dikembangkan oleh
SD Card Association yang digunakan dalam perangkat portable. Saat ini,
teknologi microSD sudah digunakan oleh lebih dari 400 merek produk serta
dianggap sebagai standar (Hartanto,2013).
3
2.2.16. Baterai/Aki
Aki merupakan sumber listrik arus searah, dengan melalui proses
kimia dapat dihasilkan arus listrik. Penggunaan aki semakin banyak untuk
berbagai macam peralatan, terutama untuk sistem kontrol dan jenis peralatan
yang portabel (Setiono, 2015). Dalam rancang bangun ini digunakan sebanyak 6
buah baterai 4 volt yang dihubungkan secara seri dan paralel.
Karbon aktif dapat dibuat dari batu bara, kayu, dan tempurung kelapa
melalui proses pyrolizing dan carburizing pada temmperatur 600˚C sampai 900˚C.
Hampir semua adsorbat dapat disrap oleh karbon aktif kecuali air. Karbon aktif
dapat ditemukan dalam bentuk bubuk dan granular (Dunggio, 2012).
Hartoyo (1974) mengemukanan bahwa sifat fisik karbon aktif dibagi dua
macam dan yang sesuai untuk bahan adsorpsi gas adalah yang memiliki sifat keras
dan bobot jenis tinggi.
3
5.1. Simpulan
Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan maka simpulan
yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kesalahan error pada sensor MQ-7 adalah 6,89% dan ketelitian alat
sebesar 93,11%, sedangkan pada sensor MQ-135 memiliki kesalahan
error -3,7% dan ketelitian alat sebesar 103,7%.
2. Daerah/wilayah di Kota Semarang dapat diketahui kualitas gas CO dan
NOx dengan hasil bahwa berdasarkan 5 titik pengamatan, kualitas gas CO
dan NOx masih berada diatas ambang baku mutu. Sebelum dilakukan
proses adsorpsi dan sesudah dilakukan proses adsorpsi masih diatas
ambang batas baku mutu namun mengalami penurunan kadar gas. Hanya
pada titik B (Jalan Raya Ngaliyan) pada parameter CO yang berhasil
turun dari batas ambang baku mutu ( dari semula 19.471 µg/Nm3 menjadi
8.950 µg/Nm3).
3. Karbon aktif sebanyak 100gram efektif dalam upaya pengurangan gas
polutan (CO dan NOx).
4. Hasil implementasi menunjukkan bahwa rancang bangun Deteksi Gas CO
dan NOx telah berjalan sesuai fungsinya dan dapat diterapkan
dimasyarakat.
5.2.Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diberikan saran
sebagai berikut:
1. Penggunaan sensor dengan tingkat kepekaan yang baik terhadap parameter
gas CO an NOx sehingga memiliki tingkat kesalahan error dan ketelitian
yang lebih baik.
133
13
DAFTAR PUSTAKA
Agung, F. S., Farhan, M., Rachmansyah, & Widiyanto, E. P. 2009. Sistem Deteksi
Asap Rokok Pada Ruangan Bebas Asap Rokok dengan Keluaran Suara. Na,
1–9.
Agustinus, L. 2015. Rancang Bangun Prototype Pendeteksi Kadar CO Sebagai
Informasi Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler. Jurnal Coding Sistem
Komputer Untan, 3(2), 44–53.
Aji, S. 2016. Cara Menangani Active Buzzer dengan Arduino.
http://saptaji.com/2016/10/06/cara-menangani-active-buzzer-dengan arduino/
(Diakses pada 9 April 2018)
Al Haq, Hida Yaqin. 2011. Baku Mutu Udara Ambien Di Propinsi Jawa Tengah.
https://www.scribd.com/doc/72884172/Baku-Mutu-Udara-Ambien-Di-
Propinsi-Jawa-Tengah.(Diakses pada 10 Desember 2018)
Arismunandar, Wiranto & Koichi Tsuda. 2002. Motor Diesel Putaran Tinggi.
Cetakan Kesembilan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
Aziz, M.N. 2016. Rancang Bangun Sistem Monitoring Kadar Gas Karbon
Monoksida Dan Senyawa Hidrokarbon Pada Kabin Mobil Menggunakan
Sensor Gas Tgs 2201 Berbasis Arduino. Skripsi. Program S1 Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1998. Pedoman Teknis Perhitungan
Dan Pelaporan Serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara.
http://www.cets uii.org/BML/Udara/ISPU/ISPU%20(Indeks%20Standar
%20Pencemar%20U dara). html. (Diakses pada 24 Januari 2018).
Bapedal. 1998. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
NOMOR: KEP- 107/KABAPEDAL/11/1997. https://.ISPU(Indeks Standar
Pencemar Udara ).html. (Diakses pada 24 Januari 2018).
Baristand, P., Banjarbaru, I., Litkayasa, T., & Industri, B. 2010. Teknologi
Pengolahan dan Pemanfaatan Karbon Aktif untuk Industri, 2(2), 43–51.
Bhasworo, G. K., Rofii, F., & Hunaini, F. 2017. Perancangan Sistem Pemantauan
Gas dan Peringatan pada Ruangan melalui Jaringan Nirkabel, 38(2), 81–91.
https://doi.org/10.14710/teknik.v38n2.15073.
13
Nurullita, U., Kesehatan, F., Universitas, M., & Semarang, M. 2015. The 2 nd
University Research Coloquium 2015 ISSN 2407-9189 ADSORBSI GAS
KARBON MONOKSIDA ( CO ) DALAM RUANGAN DENGAN The 2 nd
University Research Coloquium . ISSN 2407-9189, 297–306.