Anda di halaman 1dari 64

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Fisika Kertas Karya Diploma (Fisika Instrumentasi)

2018

Alat Pendeteksi Kadar Alkohol


Menggunakan Sensor MQ3 Berbasis Arduino

Pasaribu, Azrun

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2406
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN
SENSOR MQ3 BERBASIS ARDUINO

TUGAS AKHIR

AZRUN PASARIBU
142411053

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN
SENSOR MQ3 BERBASIS ARDUINO

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas memenuhi syarat memperoleh Ahli


Madya

AZRUN PASARIBU
142411053

PROGRAM STUDI D3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


i

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PERNYATAAN

ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR


MQ3 BERBASIS ARDUINO

Tugas Akhir

Saya mengakui bahwa projek akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbenya.

Medan, Februari 2018


Penulis,

AZRUN PASARIBU
NIM : 142411053

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


PENGHARGAAN

Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan
karuniaNya, saya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma 3 pada program studi Metrologi Dan Instrumentasi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Pada tugas
akhir ini, penulis mengambil judul :
“ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR
MQ3 BERBASIS ARDUINO”
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
sehingga memerlukan bantuan berbagai pihak dalam penyusunan laporan ini.
Untuk itu, izinkanlah penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah SWT, atas berkah dan rahmat-Nya yang telah Ia curahkan kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini
2. Ayahanda Azran Pasaribu dan Ibunda Nurhabsyah Tanjung serta kakak
dan adek saya tersayang Desti Hastuti pasaribu, S.PT, Sri Ayu Ningsi, S.E,
adlan pasaribu dan Nurul Azizah Pasaribu yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil dan nasehat doa yang tiada habisnya bagi
saya, serta selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan studi
3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc, Ketua Program Studi Diploma 3
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dan juga selaku Dosen Penguji .
4. Bapak Junedi Ginting, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing dalam Tugas
Akhir .
5. Seluruh Staf Porgram Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi, FMIPA USU
6. Teman-teman Metrologi ’14, terkhusus untuk Metro A 2014 yang telah
memberikan support. Terkhusus untuk Dimas Prambasto, Armin, Asmer

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Situmeang, zahrina Jasmine, Dita Novalit, Maykel S Depari, Lita Adelia
Matondang, Monika Rianti, dan Miftahul Jannah.
7. Seluruh pihak yang telah mendukung penulis yang tidak dapat disebutkan
satu persatu
Penulis menyadari, masih banyak kekurangan dalam laporan tugas akhir
ini. Untuk itu penulis membutuhkan kritik serta saran yang membangun untuk
menyempurnakan laporan ini. Semoga laporan ini berguna baik sebagai referensi
maupun bahan panduan. Amin

Medan, Februari 2018


Penulis,

AZRUN PASARIBU
NIM : 142411053

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN
SENSOR MQ3 BERBASIS ARDUINO

ABSTRAK

Saat ini kekhawatiran masyarakat dengan minuman keras yang sudah gampang
ditemukan diwarung-warung dengan harga yang relatif murah, menyebabkan
banyaknya terjadi kecelakaan, perkelahian, pembunuhan, jauh dari norma-norma
akhlak dan timbul keberanian untuk melakukan tindakan negatif. Hal ini
merupakan prioritas utama diperlukanya suatu tes alkohol sederhana yang dapat
mengukur kadar alkohol. Sehingga dalam tugas akhir ini dirancang dan
direalisasikan alat untuk mengukur kadar alkohol menggunakan sensor MQ3.
Proses kerja dari alat pengukur kadar alkohol melalui gas yang dikeluarkan
Alkohol dan merubah data tersebut dari analog ke digital kemudian arduino uno
mengelolah input yang didapat dari sensor MQ3 dan ditampilkan melalui LCD.
Dalam hasil pengukuran minuman kadar alkohol golongan A,B, dan C didapatkan
hasil yang berbeda-beda.
Kata Kunci : Arduino UNO, Sensor

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ALCOHOL CONCENTRATE SENSING DEVICE USING
MQ3 GAS SENSOR BUILT UP WITH ARDUINO MICROCONTROLLER

ABSTRACT

The current public concerns with the liquor that has been easily found in a stall
stall at relatively low prices, causing many accidents, fights, murders, far from the
norms of morality and raised the courage to undertake negative actions. Thisis a
major priority of alcohol required a simple test that can measure the level of
alcohol in the human body. So in this thesis designed and realized a tool to
measure the alcohol content through the use of sensors MQ3 . The working
process ofthe measuring device through blowing breath alcohol content that is
changing analog to digital data then microcontroller arduino uno manage the input
obtained from the sensor MQ3 and displayed LCD In the measurement results
beverage alcohol content of class A, B, and C showed which different.
Keywords : Arduino UNO, Sensor

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Persetujuan …………………………………………………………………... I
Pernyataan …………………………………………………………………... Ii
Penghargaan …………………………………………………………………. iii
Abstrak …………………………………………………………………......... V
Abstract …………………………………………………………………........ Vi
Daftar Isi …………………………………………………………………....... vii
Daftar Tabel ………………………………………………………………….. viii
Daftar Gambar ……………………………………………………………….. ix

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………... 1


1.1. Latar Belakang …………………………………………………... 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………. 2
1.3. Maksud dan Tujuan ……………………………………………... 2
1.4. Manfaat ………………………………………………………….. 2
1.5. Metode Penelitian ……………………………………………….. 3
1.6. Sistematika Penulisan …………………………………………… 3
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 5
2.1. Pengertian Alkohol ……………………………………………... 5
. 2.1.1. Klasifikasi Alkohol……………………………..................... 6
2.1.2. Jenis-jenis Alkohol………………………………………….. 7
2.3.1. Alkohol dalam Minuman …………………………................ 8
2.2. Arduino Uno ……………………………………………............. 9
2.3. Liquid Crystal Display …………………………………………. 12
2.4. Sensor MQ3 …………………………………………………….. 16
2.5. Software Arduino ………………………………………………. 17
2.6. Buzzer Sebagai Alarm………………………………………….. 18
2.7. LED (Light Emitting Diode)…………………………………..... 20
BAB III. METODE PENELITIAN ….…………………………………….. 22
3.1 Diagram Blok Sistem …………………………………………… 22
3.2. Diagram LCD …………………………………………………... 23
3.3. Perancangan Rangkaian Minimum sistem ..……………………. 24
3.4. Flowchart Sistem………………………………………………… 26
BAB. IV. ANALISIS DAN PENGUJIAN ………………………………….. 27
4.1. Sampel Uji ………………………………………………………. 27
4.2. Pengujian Kadar Alkohol Pada Sampel ………………………... 27
4.3. Analisis Data Hasil Pengukuran ………………………………… 28
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………… 29
5.1. Kesimpulan ……………………………………………………… 29
5.2. Saran …………………………………………………………….. 30
vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 31
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman


2.3. Pin-pin Konfigurasi Pada LCD 14
4.1. Data Hasil Perbanndingan kadar alkohol pada 28
sampel

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman


2.2. Arduino 9
2.3. Liquid Crystal Display (LCD) 12
2.4. Sensor MQ3 17
2.6. Buzzer 20
3.1. Diagram Blok Sistem 23
3.2. Rangkaian LCD 24
3.3.1. Scematic Capture . 25
3.3.2 PCB Layout 25
3.4 Flow Chart 88

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kelangsungan

hidup manusia. Apabila tubuh sehat maka segala aktifitas tidak akan terhambat

sehingga kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Untuk bisa sehat selain

dengan berolah raga dan pola hidup tentunya tubuh kita memerlukan asupan gizi

baik dari makanan maupun minuman. Makanan dan minuman yang kita butuhkan

tentunya juga hendaknya sehat dan mengandung berbagai zat – zat yang berguna

untuk tubuh.

Apabila makanan dan minuman tersebut tidak sehat maka tentunya akan

mengganggu tubuh kita. Salah satu Faktor yang menyebabkan Makanan dan

minuman menjadi tidak sehat yaitu kandungan zat yang ada didalamnya yang

tidak bermanfaat dan bahkan membahayakan bila dikonsumsi. Diantara zat – zat

itu adalah bahan pengawet, pewarna,alkohol , dan masih banyak lagi.

Beberapajenis minuman yang disinyalir mengandung kadar alkohol yang banyak

beredar di Masyarakat.

Karena selain merugikan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah yang

banyak dan terus menerus minuman yang mengandung alkohol juga masuk dalam

minuman yang haram dan dilarang oleh agama.Untuk itu saya mengembangkan

suatu alat untuk mendeteksi kadar Alkohol , dengan uraian diatas disusulah

sebuah tugas akhir “ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL

MENGGUNAKAN SENSOR MQ3 BERBASIS ARDUINO UNO”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

1.2. Rumusan Masalah

Dari pembahasan latar belakang masalah uraian yang telah ada maka tugas

akhir ini diarahkan pada permasalahan berikut:

1. Bagaimana sistem kerja dari alat ukur pendeteksi Alkohol untuk

mendeteksi Alkohol?

2. Bagaimana alat ukur pendeteksi Kadar alkohol menggunakan sensor

MQ3 dengan tampilan lcd berbasis arduino?

1.3. Maksud Dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada

program Diploma Tiga Metrologi Dan Instrumentasi FMIPA Universitas

Sumatera Utara.

2. Pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi

pengontrolan dan elektronika sebagai bidang diketahui.

3. Membuat pemanfaatan pendeteksi kadar alkohol menggunakan sensor

MQ3 dengan tampilan lcd berbasis arduino.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat pembahasan ini adalah :

1. Membuat suatu rangkaian elektronika agar dapat bekerja secara baik dan

efisien.

2. Membuat alat yang dapat membantu manusia dalam mengukur kadar

kekeruhan air.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

1.5 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

1. Studi Literatur dan Diskusi

Merupakan metode yang dilakukan oleh penulis dengan membaca buku,

diskusi dengan dosen pembimbing, mengunjungi dan mempelajari website atau

situs-situs yang berhubungan dengan pembuatan pendeteksi kekeruhan air

menggunakan sensor photodioda dengan tampilan lcd berbasis arduino

2. Perancangan Konsep

Metode perancangan desain dan bentuk alat ukur yang dilakukan penulis.

3. Pembuatan Alat Ukur

Merupakan proses dalam membuat alat ukurnya.

1.6. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan laporan projek akhir 2 ini, pembahasan mengenai alat deteksi

tingkat visibilitas air dibagi atas beberapa bab, antara lain ;

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan mengenai latar belakang pembuatan alat, rumusan

permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah yang diangkat, metode

penelitian dan juga sistematika penulisan laporan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan kajian teoritis yang berhubungan dengan alat yang

dibuat. Mencakup teori komponen-komponen yang digunakan hingga

program pendukung programming pada alat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai perencanaan pembuatan alat secara keseluruhan,

mulai dari diagram blok sistem sampai flowchart pengujian

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan mengenai proses uji coba alat ukur, prosedur

pengoperasian alat, pengolahan data alat dan lain-lain

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan laporan projek akhir 2 dan saran-saran

terhadap laporan maupun pengembangan alat

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini berisi sumber-sumber kepustakaan yang digunakan dalam

penulisan laporan maupun perancangan alat ukur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Perancangan alat deteksi berbasis digital sudah banyak ditemui sebagai salah satu

dampak era digitalisasi. Berbagai alat ukur menggunakan sistem digitalisasi,

mulai dari yang sederhana proses operasinya hingga tingkat tersulit sekalipun.

Oleh karena itu ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam perancangan sistem

pengukuran berbasis digital. Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka

landasan teori merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan

selanjutnya. Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat

meliputi Arduino uno, Sensor MQ3 dan program.

Alat pendeteksi kadar alkohol adalah alat yang menggunakan sensor MQ-3

dan tampilan berupa LCD, Sensor MQ-3 ini digunakan untuk mendapatkan

persentase dari kadar alkohol pada minuman. Dari persentase tersebut kita dapat

mengetahui kadar alkohol dan golongan dari alkohol tersebut. Penelitian yang

menggunakan sensor MQ-3 sudah banyak dilakukan terutama berkaitan tentang

kadar alkohol pada zat cair. Alat pendeteksi kadar alkohol dengan menggunakan

sensor MQ-3 berbasis Arduino Uno diharapkan mampu mempermudah

pendeteksian kadar alkohol dan golongan alkohol pada minuman yang

diperjualbelikan di masyarakat.

2.1 Pengertian Alkohol

Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung gugus fungsi hidroksi (-

OH). Alkohol bisa berasal dari Alkana, Alkena, maupun Alkuna dengan adanya

pergantian gugus alkil dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh. Dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik

apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon dan

terikat pada atom hydrogen.

2.1.1 Klasifikasi Alkohol

Alkohol dapat dibagi kedalam beberapa kelompok tergantung pada

bagaimana posisi gugus -OH dalam rantai atom-atom karbonnya. Masing-masing

kelompok alkohol ini juga memiliki beberapa perbedaan kimiawi.

a. Alkohol Primer Pada alkohol primer(1°), atom karbon yang membawa

gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil. Pada masing-masing

contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat

gugus -OH dengan sebuah gugus alkil.Ada pengecualian untuk metanol,

CH3OH, dimana metanol ini dianggap sebagai sebuah alkohol primer

meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang

membawa gugus -OH.

b. Alkohol sekunder Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat

gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil

ini bisa sama atau berbeda.

c. Alkohol tersier Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat

gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa

merupakan kombinasi dari alkil yang sama atau berbeda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

2.1.2 Jenis Jenis Alkohol

Beberapa jenis alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari

adalah sebagai berikut.

a. Metanol dan Etanol Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan

etanol (nama umumnya metil alkohol dan etil alkohol) yang

strukturnya dapat dilihat pada Gambar 2.1.2

Gambar 2.1.2 Struktur Alkohol Jenis Metanol dan Etanol

Dalam peristilahan umum, "alkohol" biasanya adalah etanol atau grain

alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan

ragi, Etanol juga dapat diperoleh melalui peragian tetes (sisa pemurnian

gula tebu), atau dari bahan lain yang mengandung gula alam. Etanol

sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan

tahun. Etanol adalah alkohol biasa. Etanol juga salah satu obat rekreasi

(obat yang digunakan untuk bersenang- senang) yang paling tua dan

paling banyak digunakan di dunia. Dengan meminum alkohol cukup

banyak, orang bisa mabuk. Senyawa ini sangat beracun dan dapat

menyebabkan buta dan kematian jika ditelan. Fungsi dari alcohol

Metanol adalah pelarut, antifreeze radiator mobil, sintesis formaldehid,

metilamina, metilklorida, metilsalisilat,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

b. Amil Alkohol Amil alkohol adalah salah satu dari 8 alkohol dengan

rumus C 5 H 11 OH. Sebuah campuran amil alkohol (juga disebut amil

alkohol) dapat diperoleh dari alkohol Fusel. Amil alkohol digunakan

sebagai pelarut dan pada esterfication misalnya dalam produksi asetat

amil.

2.1.3 Alkohol Dalam Minuman

Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol

adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di

berbagai negara, penjualan minuman beralkohol dibatasi ke sejumlah kalangan

saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. 2.2.3.1 Efek

Samping Bila dikonsumsi berlebihan, minuman beralkohol dapat menimbulkan

efek samping gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi

berpikir,

merasakan, dan berperilaku. Timbulnya GMO itu disebabkan reaksi langsung

alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang

meminumnya lama-kelamaan tanpa sadar akan menambah takaran/dosis sampai

pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya

mengalami perubahan perilaku, seperti misalnya ingin berkelahi atau melakukan

tindakan kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas, terganggu fungsi

sosialnya, dan terganggu pekerjaannya.

Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap,

muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen

misalnya mudah tersinggung, bicara ngawur, atau kehilangan konsentrasi. Efek

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

samping terlalu banyak minuman beralkohol juga menumpulkan sistem kekebalan

tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus termasuk HIV.

Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut

sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka

akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan

banyak berhalusinasi. Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria setiap hari

atau di atas 30 gram untuk wanita setiap hari dapat berakibat kerusakan pada

organ/bagian tubuh peminumnya.

2.2 Arduino Uno

Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih

dahulu apa yang dimaksud dengan physical computing. Physical computing

adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik dengan menggunakan

software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan

dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep

untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat

alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini

diaplikasikan dalam desain- desain alat atau projek-projek yang menggunakan

sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog ke dalam sistem

software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik seperti lampu,

motor dan sebagainya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Gambar 2.2

Arduino Uno

Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di

dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang

melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran,

parameter, program komputer dan sebagainya berulang-ulang kali sampai

diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka

dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di

dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut

berperan, sehingga proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu

melibatkan hal-hal yang sifatnya non-eksakta. Prototyping adalah gabungan

antara akurasi perhitungan dan seni.

Proses prototyping bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau

menyebalkan, itu tergantung bagaimana kita melakukannya. Misalnya jika untuk

mengganti sebuah komponen, merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah

prototype dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin

prototyping akan sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat dilakukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

berulang-ulang sampai puluhan kali – bayangkan betapa frustasinya perancang

yang harus melakukan itu. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang

fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-

perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala

berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat

proses prototyping menjadi mudah. Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari

ini) bekerja dengan hardware berarti membuat rangkaian menggunakan berbagai

komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor dan sebagainya. Setiap

komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang

disebut dengan istilah “ hard wired ” sehingga untuk merubah rangkaian maka

sambungan- sambungan itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan

hadirnya teknologi digital dan microprocessor fungsi yang sebelumnya dilakukan

dengan hired wired digantikan dengan program-program software. Ini adalah

sebuah revolusi di dalam proses prototyping. Software lebih mudah diubah

dibandingkan hardware, dengan beberapa penekanan tombol kita dapat merubah

logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya

dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian. Dengan begitu

beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang pemula akan

kebingungan untuk menentukan tipe papan apa yang sebaiknya digunakan.

Sebagai sama-sama pemula yang ingin berbagi pengalaman, saya akan

menganjurkan untuk memulai dengan tipe Duemilanove atau Uno mengingat

kedua tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh para aktivis Arduino saat

ini. Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

harganya sedikit lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi

(microcontroller: Atmega328 dan flash memory: 32 KB).

Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada

ATmega328. Arduino uno ini termasuk keluaran baru dan merupakan revisi dari

versi arduino sebelumnya, dan memiliki beberapa fitur unggul dibandingkan jenis

arduino lainnya. Arduino UNO mempunyai 14 pin digital input/output, enam

input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power

jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua

yang dibutuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke

sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah

adaptor AC ke DC atau menggunakan baterai untuk memulainya. Setiap 14 pin

digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output,

menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Fungsi tersebut

beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu

arus maksimum 40 mA dan mempunyai sebuah resistor pull-up (terputus secara

default) 20-50 kOhm.

2.3 Liquid Crystal Display (LCD)

LCD berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol

dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah. LCD (Liquid Cristal

Display) dot matrik M1632 merupakan modul LCD buatan hitachi. Modul LCD

(Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 terdiri dari bagian penampil karakter

(LCD) yang berfungsi menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor LCD

dalam bentuk modul dengan mikrokontroler yang diletakan dibagian belakan

LCD tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

komunikasi antara LCD dengan mikrokontroler yang menggunakan modul LCD

tersebut. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16

kolom) dengan konsumsi daya rendah.

Display elektronik adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi

sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid

Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan

teknologi CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) logic yang

bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada

di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit.

Gambar 2.2. Liquid Crystal Display (LCD) Character 2 x 16

LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam

bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Material LCD (Liquid Cristal

Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening

dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment

dan lapisan elektroda pada kaca belakang.

Beberapa kelebihan dan kekurangan dari LCD adalah:

Kelebihan Monitor LCD :

- Kualitas gambar lebih jernih dan tajam

- Menghasilkan warna yang lebih realistis

- Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

- Konsumsi listrik lebih hemat

- Pengaturan display user frendly (mudah).

Kekurangan Monitor LCD :

- Layar LCD cenderung lebih sensitif

- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang

- Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya

- Response time dan ghosting.

Tabel 2.3. Pin – pin konfigurasi pada LCD

Pin 1 dan 2

Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan

dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun data

menentukan catu daya 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan

4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa

modul.

Pin 3

Pin 3 merupakan pin kontrol tegangan, yang digunakan untuk mengatur

kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

untuk memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai

dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai

pengatur kontras.

Pin 4

Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga

command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat

ditransfer dari dan menuju modulnya.

Pin 5

Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W

low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau

informasi status dari register-nya.

Pin 6

Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual perintah-perintah atau

karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data

ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari

display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke

high dan tetap tersedia hingga sinyal low lagi.

Pin 7-14

Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana data

dapat ditransfer ke dan dari display.

Pin 16

Pin 16 dihubungkan kedalam tegangan 5 Volt untuk memberi tegangan dan

menghidupkan lampu latar/Back Light LCD

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

2.4 Sensor MQ3

Gas yang dikeluarkan melalui nafas manusia mengandung berbagai macam

zat dengan satuan konsentrasi yang sangat kecil. Salah satu zat tersebut adalah

ethanol. Alkohol atau ethanol merupakan zat yang mudah menguap dengan satuan

konsentrasi ppm ( Part Per Million ). Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor gas

yang sangat sensitif dalam mendeteksi gas ethanol tersebut.

Model sensor yang digunakan adalah MQ 3 yang diproduksi oleh Hanwai

Electronics. Sensor ini cocok digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol secara

langsung, misal pada nafas. Rangkaian driver untuk sensor MQ 3 sangat

sederhana, hanya perlu 1 buah variabel resistor. Output dari sensor berupa

teganggan analog yang sebanding dengan alkohol yang diterima. Antarmuka yang

digunakn cukup sederhana, bisa menggunakan ADC yang dapat merespon

teganggan 0 volt – 3,3 volt saja. Nilai resistor yang dipasang harus dibedakan

untuk berbagai jenis konsentrasi gas. Jadi perlu dikalibrasi untuk 0,04 mg/L

(sekitar 200 ppm) konsentrasi alkohol di udara dan resistansi pada output sekitar

200KΩ (100KΩ-470KΩ).

2.4 Gambar sensor MQ3

Alkohol atau ethanol merupakan zat yang mudah menguap dengan satuan

konsentrasi ppm ( Part Per Million ). Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor gas

yang sangat sensitif dalam mendeteksi gas ethanol tersebut. Model sensor yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

digunakan adalah MQ 3 yang diproduksi oleh Hanwai Electronics. Sensor ini

cocok digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol secara langsug.

2.5 Software Arduino

Macam-macam bahasa pemrograman yang digunakan dalam sistem antara

lain bahasa pascal, bahasa c, bahasa assembly dan lain sebagainya. Peranan

bahasa pemrograman juga signifikan. Selain berfungsi sebagai interfacing antara

alat/ komponen dan juga lingkungan luar alat, bahasa pemrograman ini juga

memaksimalkan juga membangkitkan fungsi alat yang akan diprogram. Dalam

kaitannya dengan sistem alat ukur yang dibangun, bahasa pemrograman

digunakan untuk membuat mikrokontroler yang digunakan dalam sistem dapat

sejalan dengan tujuan pengukuran tersebut. Karena menggunakan Arduino Uno,

maka software pemrograman yang digunakan juga berasal dari satu perusahaan

yang sama.

Software Arduino sendiri merupakan tempat untuk memrogram kit

Arduino sesuai dengan kehendak yang kita mau. Pada pemrograman sistem

pengukur jarak di Arduino, bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa

C. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah bahasa pemrograman berbasis C,

artinya fungsi-fungsi dan karakteristik yang dideklarasikan didalam proses

pemrograman Arduino menggunakan metode yang sama dengan pendeklarasian

bahasa C. Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh kit Arduino Uno R3

adalah efisiensi dalam pemrograman, artinya kita tidak perlu merasa susah dalam

melakukan pemrograman terhadap kit mikrokontroler tersebut. pada

mikrokontroler biasa (menggunakan chip tunggal) kita harus mengetahui

pengalamatan masing-masing pin. Misalkan kita akan memrogram chip

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

ATMEGA tipe 32xx, maka secara harfiah kita juga harus tau fungsi masing-

masing pin dan juga pengalamatannya

Bahasa C mempunyai kemudahan dalam mengakses perangkat keras, juga

kecepatan prosesnya yang mendekati low level language seperti Assembly, tetapi

memberikan kemudahan yang tidak ditawarkan Assembly. Namun ada pula

beberapa kelemahan Bahasa C khususnya bagi pemula, kebanyakan dikarenakan

banyaknya operator dan fleksibilitas penulisan program kadang-kadang

membingkungkan, dan umumnya pemrogram Bahasa C tingkat pemula belum

pernah mengenal pointer dan tidak terbiasa menggunakannya. Pada pemrograman

sistem pengukur jarak di Arduino, bahasa pemrograman digunakan adalah C.

2.6 Buzzer Sebagai Alarm

Buzzer adalah sebuah komponen elektronik yang berfungsi mengubah

getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasaranya prinsip kerja buzzer hampir

sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang

pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi

electromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari

arah dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka

setiap gerakan kumparan akan menggerakan diafragma secara bolak-balik

sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa

digunakan sebagai indicator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu

kesalahan pada sebuah alat (alarm). Oleh karena itu buzzer banyak digunakan

sebagai alarm peringatan karena suara yang di keluarkannya sangatlah bising

ditelinga

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

Gambar 2.6. Buzzer

Sejarah singkatnya, efek piezoelectric ditemukan pertama kali oleh dua

orang ahli fisika (Pierre Curie dan Jacques Curie) berkebangsaan Perancis tahun

1880. Setelah itu, penemuan tersebut mulai populer pada tahun 1970-an ketika

telah dikembangkan di Jepang dan dinamakan Piezo Electric Buzzer. Cara kerja

buzzer ini adalah ketika tegangan listrik dialirkan ke komponen piezoelectric,

maka akan terjadi gerakan mekanis yang kemudian diubah menjadi bunyi

sehingga bisa didengar oleh manusia menggunakan resonator dan diafragma.

Karena ukurannya yang relatif ringan, rangkaian buzzer piezo mudah digerakkan

bila dibandingkan dengan speaker. Hanya dengan menggunakan output dari IC

TTL, piezo buzzer sudah bisa digerakkan. Frekuensi yang mampu dihasilkan oleh

piezo buzzer ialah antara 1 – 5 kHz hingga 100kHz pada aplikasi ultrasound.

Tegangan yang diperlukan untuk mengoperasikan buzzer ialah 3 – 12 Volt.

Rangkaian buzzer bunyi piezoelectric bisa langsung dihubungkan ke Arduino

pada impedansi kurang dari 10 ohm.

Apabila lebih besar dari itu, buzzer memerlukan driver untuk mengangkat

arus hingga bisa masuk ke buzzer. Untuk membuat driver sendiri, kita

membutuhkan rangkaian transistor. Komponen yang diperlukan untuk membuat

driver ialah transistor NPN BC547, resistor 100 ohm, dan buzzer. Secara umum,

pada skema buzzer ada komponen utama Timer IC NE555. Kemudian LDR yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk. Apabila cahaya yang diterima

terlalu terang, maka tingkat resistensi LDR akan rendah sehingga arus listrik tidak

teralirkan mencapai buzzer. Sedangkan pada tingkat cahaya rendah, tingkat

resistensi LDR akan tinggi sehingga mampu mengalirkan listrik mencapai buzzer.

Bersamaan dengan resistensi LDR yang tinggi, IC akan mendorong buzzer

sehingga bunyi yang dihasilkan buzzer bisa terdengar serta mendeteksi adanya

bahaya.

Buzzer Listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat

mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang

merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-

maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan

perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan

digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer

Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan

dan lebih mudah dalam menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya.

Buzzer juga termasuk dalam Transduser yang sering disebut dengan Beeper.

2.7 LED (Light Emitting Diode)

Sirkuit LED dapat didesain dengan cara menyusun LED dalam

posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan

adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi.

Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan

adalah jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini. Menyusun

LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit jika warna LED berbeda-beda, karena

tiap warna LED yang berlainan mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Perbedaan ini akan menyebabkan bila jumlah tegangan yang diberikan

oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka

beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan

terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju

relatif rendah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Diagram

Diagram rancangan dari alat pendeteksi alkohol ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.1 Block Diagram system

Perancangan suatu alat yang akan dibuat merupakan suatu tahapan yang

sangat penting dalam membuat suatu program ataupun melanjutkan kelangkah

selanjutnya karena denganperencanaan tersebut diharapkan mendapatkan hasil

yang baik dan maksimal, dalam perancangan sistem yang penulis buat adalah

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Alkohol Menggunakan sensor MQ3

beerbasis Arduino Uno

Semua komponen dipasang sesuai rangkaian yang digunakan. Kemudian

rangkaian tersebut diuji coba dengan menggunakan multimeter, untuk mengetahui

apakah rangkaian tersebut sudah terhubung dengan benar arduino uno r3, adalah

komponen utama yang berfungs isebagai pusat kendali berbagai macam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

peripheral yang terhubung dalam sistem ini yaitu sensor gas mq3 dan LCD.

Komponen ini juga berfungsi sebagai tempat pengolahan data yang akan diproses.

LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai penampil data yang diperoleh

dari sensor agar kita langsung dapat melihat hasilnya secara visual.

3.2 Rangkaian LCD

Gambar 3.2

Rangkaian LCD

Keterangan dari rangkaian diatas

1. SIM1 adalah Arduino UNO R3 yang berfungsi sebagai pusat sistim

bekerja

2. J2 adalah soket penghubung ke LCD

3. J3 adalah soket penghubung ke LCD

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

4. J4 adalah soket penghubung ke GND Resistor Variabel

5. J5 adalah soket penghubung ke Resistor Variabel

6. J6 adalah soket penghubung ke VCC Resistor Variabel

3.3 Perancangan Rangkaian Minimum Sistem

Schematic Capture

Schematic Capture, Menunjukkan Wiring atau Pengkabelan antara

perangkat atau komponen.

Gambar 3.3.1

Schematic Capture

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

PCB Layout

PCB Layout merupakan Implementasi rangkaian schematic dipapan

PCB.

Gambar 3.3.2

PCB Layout

Langkah – langkah dalam perancangan pendeteksi kadar gas alkohol

terdapat 6 hal. Perancangan konsep pendeteksi kadar gas alkohol dengan sensor

MQ3 Menyiapkan alat dan bahan dalam perancangan alat pendeteksi kadar gas

alkohol dengan sensor MQ3

Merancang hardware alat pendeteksi kadar GAS dengan sensor MQ3 Merancang

program (software) dan mendownload program ke arduino. Melakukan percobaan

pengukuran hasil kadar alkohol yang dideteksi sensor MQ3. Membuat laporan

penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

3.4 Flow Chart

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

BAB IV

ANALISIS DAN PENGUJIAN

4.1. Sampel Uji

Untuk pengujian kadar alkohol menggunakan sensor MQ3 berbasis arduino, maka

sampel kadar alkohol dibagi atas 4 (dua) buah sampel. Masing-masing sampel

kadar alkohol tersebut bernilai 50%, 70%, 96% dan 100%. Sampel kadar alkohol

yang pertama adalah alkohol dengan kadar 50 % , untuk sampel kadar alkohol

yang kedua adalah alkohol dengan kadar 70%, sampel kadar alkohol yang ketiga

adalah kadar 96%, yang terakhir adalah kadar alkohol dengan kadar 100%.

4.2. Pengujian Kadar Alkohol Pada Sampel

Pengujian sensor MQ3 dilakukan untuk mengetahui karakteristik sensor,

mengetahui sensor membaca dalam keadaan baik atau tidak dalam mengambil

data keluaran . Keterangan dari tabel diatas adalah bagimana kesensitifan sensor

dalam merima sampel uji , yang dibaca dengan range nilai jauh dari keadaan

normal. Cahaya yang digunakan pada alat ini adalah cahaya LED dan Sensor yang

digunakan dalam transmitter adalah sensor MQ3. Sensor MQ3 dapat bekerja

untuk membaca nilai input yang akan diolah oleh Program arduino yang

selanjutnya akan di tampilkan ke LCD sebagai output pengukuran. Pengujian

tingkat kadar alkohol menggunakan alat detektor yang dirancang dilakukan

dengan cara membandingkan hasil pengukuran alat yang dirancang dengan alat

standar. Hasil pengukuran parameter kadar Alkohol diberikan dalam satuan

persen (%).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Tabel 4.2. Data Hasil Perbandingan kadar alkohol pada Sampel

Suhu Kelembaban Hasil Hasil

Sampel Ruang Ruang Pembacaan Pembacaan

Uji Uji Alat Uji (%) Alat Standar

(%)

Alkohol 50% 25 ° C 55 % 50 49,99

Alkohol 70% 25 ° C 55 % 70 69,98

Alkohol 96 % 25 ° C 55 % 90 96,01

Alkohol 100 % 25 ° C 55 % 100 99,99

4.3. Analisa Hasil Pengujian

Berdasarkan nilai yang terukur pada alat rancangan, maka didapatkan hasil data

seperti di atas. Secara teori, hal tersebut dapat dianalisa sebagai salah satu rujukan

untuk menunjang peforma alat deteksi yang dirancang. Perbedaan pembacaan

hasil tegangan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

- Tegangan input, alat standar dirancang untuk bekerja dengan tegangan

masukan lebih dari 5 V. Sedangkan alat rancangan yang dibuat tegangan

inputnya maksimal 5 V dikarenakan untuk menyesuaikan dengan

komponen-komponen lainnya.

- Kondisi pengujian, kondisi intensitas udara pada ruangan uji

mempengaruhi nilai baca sensor. Hal tersebut telah telah dibuktikan pada

malam dan siang hari. Nilai perolehan sampel yang didapat memiliki hasil

yang berbeda.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari data yang didapatkan, hasil pengujian pada masing-masing sampel

diperoleh hasil sebagai berikut:

 Pada sampel alkohol dengan kadar 50%, dengan Standar acuan

49,99 % maka, diperoleh nilai 50%.

 Pada sampel alkohol dengan kadar 70%, dengan Standar acuan

69,98% maka, diperoleh nilai 70%.

 Pada sampel alkohol dengan kadar 96%, dengan Standar acuan

96,01% maka, diperoleh nilai 90%.

 Pada sampel alkohol dengan kadar 100%, dengan Standar acuan

99,99% maka, diperoleh nilai 100%.

2. Hal yang harus dipahami dalam penggunaan alat pendeteksi Kadar alkohol

menggunakan sensor MQ3 berbasis Arduino tersebut, antara lain:

 Tegangan (Power supply) yang digunakan haruslah sesuai dengan

spesifikasi menurut datasheet mikrokontroler dan juga sensor yang

digunakan. Hal ini dikarenakan daya sangat penting dalam

memaksimalkan unjuk kerja alat ukur yang dibuat

 Ruang pengujian haruslah sesuai dengan spesifikasi sensor, hal ini

dikarenakan sensor sendiri sangat sensitif terhadap gangguan

partikel penghalang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3. Semakin tinggi kadar alkohol (sampel) yang diuji, maka semakin besar

pula persentase dari kadar alkohol sebaliknya semakin rendah kadar

alkohol yang yang di uji maka semakin rendah pula persentase dari kadar

alkohol tersebut, dengan kata lain kadungan alkohol dalam suatu sampel

itulah yang akan memengaruhi hasil dari pengukuran yang kita lakukan.

5.2. Saran

Beberapa saran yang mungkin berguna dalam perancangan alat kekeruhan

air ini adalah

1. Alat pendeteksi kadar alkohol dengan menggunakan sensor MQ3 berbasis

arduino ini dapat dikembangkan, dengan menambahkan fitur hold untuk

mencegah perubahan hasil ukur dan juga untuk melihat hasil ukur yang

terekam agar tidak cepat berubah.

2. Diperlukan pengujian diruangan yang telah ditetapkan berdasarkan

spesifikasi sensor, hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan

kesalahan hasil ukur

3. Diperlukan pengalaman yang lebih baik dalam bidang instrumentasi, hal

ini sangat berguna demi mewujudkan alat ukur yang mampu bekerja

secara akurat, tepat dan stabil

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

DAFTAR PUSTAKA

Mismail, Budiono.1998.Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital. Bandung : ITB

Lenore S. 1998. Standard Methods for the Examination of Waterand Waste Water.
New York : Mc-Graw Hill

Suhata. 2005. VB Sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik. Jakarta : PT Elex


Media Computindo.

Tarigan, Pernantin. 2011. Buku Dasar Teknik Digital. Graha Ilmu: Yogyakarta.

Tokheim, Roger L. 2008. Digital Electronics Principles & Application. Jilid 7.


New York : Mc-Graw Hill Company

Walker, Jearl. 2011. Halliday & Resnick : Fundamentals of Physics. Jilid 9.


Jefferson City :John Wiley & Sons, Inc.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN I
(PROGRAM ARDUINO KADAR ALKOHOL)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN II
(DATA SHEET ARDUINO)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN III
(DATA SHEET SENSOR MQ3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


LAMPIRAN IV
(PERATURAN MENTRI KESEHATAN RI NO
86/MENKES/PER/IV/1977 TENTANG: MINUM
KERAS)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Program Arduino Kekeruhan Air

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 9, 8, 7, 6);

void setup() {

// put your setup code here, to run once:

lcd.begin(16, 2);

pinMode(13,OUTPUT);//buzzer

pinMode(5,OUTPUT);// led

Serial.begin(9600);

delay(500);

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("AZRUN PASARIBU");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("141121053");

delay(1500);

lcd.clear();

void loop() {

// put your main code here, to run repeatedly:

int sensorValue = analogRead(A5);

Serial.println(sensorValue);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("KADAR ALKOHOL");

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


if(sensorValue<830)

digitalWrite(13,HIGH);

digitalWrite(5,HIGH);

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" =50%");

delay(1000);

else if(sensorValue>830 && sensorValue<860)

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" =70% ");

digitalWrite(13,HIGH);

digitalWrite(5,HIGH);

else if(sensorValue>860 && sensorValue<890)

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" =90% ");

digitalWrite(13,HIGH);

digitalWrite(5,HIGH);

else if(sensorValue>890)

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" =100% ");

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


digitalWrite(13,HIGH);

digitalWrite(5,HIGH);

else

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("tidak ada ");

digitalWrite(13,LOW);

digitalWrite(5,LOW);

delay(500);

lcd.clear();

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Arduino Uno

Arduino Uno R3 Front Arduino Uno R3 Back

Arduino Uno R2 Front Arduino Uno SMD Arduino Uno Front Arduino Uno Back

Overview

The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz ceramic
resonator, a USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything
needed to support the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it
with a AC-to-DC adapter or battery to get started.
The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI USB-to-serial driver chip.
Instead, it features the Atmega16U2 (Atmega8U2 up to version R2) programmed as a USB-to-serial
converter.
Revision 2 of the Uno board has a resistor pulling the 8U2 HWB line to ground, making it easier to put
into DFU mode.
Revision 3 of the board has the following new features:

 1.0 pinout: added SDA and SCL pins that are near to the AREF pin and two other new pins
placed near to the RESET pin, the IOREF that allow the shields to adapt to the voltage provided
from the board. In future, shields will be compatible both with the board that use the AVR,
which operate with 5V and with the Arduino Due that operate with 3.3V. The second one is a
not connected pin, that is reserved for future purposes.
 Stronger RESET circuit.
 Atmega 16U2 replace the 8U2.

"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and
version 1.0 will be the reference versions of Arduino, moving forward. The Uno is the latest in a series
of USB Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with
previous versions, see the index of Arduino boards.

Summary

Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz

Schematic & Reference Design

EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip (NOTE: works with Eagle 6.0 and newer)
Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf
Note: The Arduino reference design can use an Atmega8, 168, or 328, Current models use an
ATmega328, but an Atmega8 is shown in the schematic for reference. The pin configuration is identical
on all three processors.

Power

The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power
source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The
adapter can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads
from a battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however,
the 5V pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the
voltage regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
The power pins are as follows:

 VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as
opposed to 5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply
voltage through this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
 5V.This pin outputs a regulated 5V from the regulator on the board. The board can be supplied
with power either from the DC power jack (7 - 12V), the USB connector (5V), or the VIN pin of
the board (7-12V). Supplying voltage via the 5V or 3.3V pins bypasses the regulator, and can
damage your board. We don't advise it.
 3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
 GND. Ground pins.

Memory

The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It also has 2 KB of SRAM and 1 KB
of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).

Input and Output

Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(),
digitalWrite(), and digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a
maximum of 40 mA and has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In
addition, some pins have specialized functions:

 Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. These pins
are connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip.
 External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low
value, a rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for
details.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication
using the SPI library.
 LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the
LED is on, when the pin is LOW, it's off.

The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which provide 10 bits of resolution (i.e.
1024 different values). By default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change
the upper end of their range using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some
pins have specialized functionality:

 TWI: A4 or SDA pin and A5 or SCL pin. Support TWI communication using the Wire library.

There are a couple of other pins on the board:

 AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
 Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.

See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports. The mapping for the Atmega8,
168, and 328 is identical.

Communication

The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or
other microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is
available on digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega16U2 on the board channels this serial
communication over USB and appears as a virtual com port to software on the computer. The '16U2
firmware uses the standard USB COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows,
a .inf file is required. The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to
be sent to and from the Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being
transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection to the computer (but not for serial
communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a
Wire library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. For SPI communication,
use the SPI library.

Programming

The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno from
the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details, see the
reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new
code to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original
STK500 protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit
Serial Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega16U2 (or 8U2 in the rev1 and rev2 boards) firmware source code is available . The
ATmega16U2/8U2 is loaded with a DFU bootloader, which can be activated by:

 On Rev1 boards: connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy)
and then resetting the 8U2.
 On Rev2 or later boards: there is a resistor that pulling the 8U2/16U2 HWB line to ground,
making it easier to put into DFU mode.

You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac OS X and Linux) to
load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer (overwriting the
DFU bootloader). See this user-contributed tutorial for more information.

Automatic (Software) Reset


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Rather than requiring a physical press of the reset button before an upload, the Arduino Uno is
designed in a way that allows it to be reset by software running on a connected computer. One of the
hardware flow control lines (DTR) of the ATmega8U2/16U2 is connected to the reset line of the
ATmega328 via a 100 nanofarad capacitor. When this line is asserted (taken low), the reset line drops
long enough to reset the chip. The Arduino software uses this capability to allow you to upload code by
simply pressing the upload button in the Arduino environment. This means that the bootloader can
have a shorter timeout, as the lowering of DTR can be well-coordinated with the start of the upload.
This setup has other implications. When the Uno is connected to either a computer running Mac OS X
or Linux, it resets each time a connection is made to it from software (via USB). For the following half-
second or so, the bootloader is running on the Uno. While it is programmed to ignore malformed data
(i.e. anything besides an upload of new code), it will intercept the first few bytes of data sent to the
board after a connection is opened. If a sketch running on the board receives one-time configuration or
other data when it first starts, make sure that the software with which it communicates waits a second
after opening the connection and before sending this data.
The Uno contains a trace that can be cut to disable the auto-reset. The pads on either side of the trace
can be soldered together to re-enable it. It's labeled "RESET-EN". You may also be able to disable the
auto-reset by connecting a 110 ohm resistor from 5V to the reset line; see this forum thread for
details.

USB Overcurrent Protection

The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra
layer of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break
the connection until the short or overload is removed.

Physical Characteristics

The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB
connector and power jack extending beyond the former dimension. Four screw holes allow the board to
be attached to a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil
(0.16"), not an even multiple of the 100 mil spacing of the other pins.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MQ-3 Semiconductor Sensor for Alcohol
Sensitive material of MQ-3 gas sensor is SnO2, which with lower conductivity in clean air. When the
target alcohol gas exist, The sensor’s conductivity is more higher along with the gas concentration rising.
Please use simple electrocircuit, Convert change of conductivity to correspond output signal of gas
concentration.
MQ-3 gas sensor has high sensitity to Alcohol, and has good resistance to disturb of gasoline, smoke
and vapor. The sensor could be used to detect alcohol with different concentration, it is with low cost and
suitable for different application.
Character Configuration
* Good sensitivity to alcohol gas
* Long life and low cost
* Simple drive circuit
Application
* Vehicel alcohol detector
* Portable alcohol detector

Technical Data
Basic test loop

Model No. MQ-3 Vc VRL


Sensor Type Semiconductor
Standard Encapsulation Bakelite (Black Bakelite)
Detection Gas Alcohol gas
RL
Concentration 0.04-4mg/l alcohol VH
Loop Voltage Vc ≤24V DC
Heater Voltage VH 5.0V±0.2V AC or DC
Circuit GND
Load
RL Adjustable
Resistance
The above is basic test circuit of the sensor.
Heater
RH 31Ω±3Ω(Room Tem.) The sensor need to be put 2 voltage,
Resistance
heater voltage(VH) and test voltage(VC).
Heater
PH ≤900mW VH used to supply certified working
consumption
temperature to the sensor, while VC used
Character Sensing
Rs 2KΩ-20KΩ(in 0.4mg/l alcohol ) to detect voltage (VRL) on load resistance
Resistance
(RL)whom is in series with sensor. The
Rs(in air)/Rs(0.4mg/L
Sensitivity S sensor has light polarity, Vc need DC
Alcohol)≥5
power. VC and VH could use same power
Slope α ≤0.6(R300ppm/R100ppm Alcohol)
circuit with precondition to assure
Tem. Humidity 20℃±2℃;65%±5%RH performance of sensor. In order to make
Vc:5.0V±0.1V; the sensor with better performance,
Condition Standard test circuit
VH: 5.0V±0.1V suitable RL value is needed:
Preheat time Over 48 hours Power of Sensitivity body(Ps):
Ps=Vc2×Rs/(Rs+RL)2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Resistance of sensor(Rs): Rs=(Vc/VRL-1)×RL

Sensitivity Characteristics Influence of Temperature/Humidity

Fig.1 shows the typical sensitivity characteristics of Fig.2 shows the typical temperature and humidity
the MQ-3, ordinate means resistance ratio of the sensor characteristics. Ordinate means resistance ratio
(Rs/Ro), abscissa is concentration of gases. Rs means of the sensor (Rs/Ro), Rs means resistance of sensor
resistance in different gases, Ro means resistance of in 0.4mg/l alcohol under different tem. and humidity.
sensor in 0. 4mg/l alcohol. All test are under standard Ro means resistance of the sensor in environment of
test conditions. 0.4mg/l alcohol, 20℃/65%RH
3
P.S.: Sensitivity to smoke is ignite 10pcs cigarettes in 8m
room, and the output equals to 0.1mg/l alcohol

Structure and configuration

Structure and configuration of MQ-3 gas sensor is shown as Fig. 3, sensor composed by micro AL2O3 ceramic tube, Tin
Dioxide (SnO2) sensitive layer, measuring electrode and heater are fixed into a crust made by plastic and stainless steel
net. The heater provides necessary work conditions for work of sensitive components. The enveloped MQ-4 have 6 pin, 4
of them are used to fetch signals, and other 2 are used for providing heating current.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Notification
1 Following conditions must be prohibited
1.1 Exposed to organic silicon steam
Organic silicon steam cause sensors invalid, sensors must be avoid exposing to silicon bond,
fixature, silicon latex, putty or plastic contain silicon environment
1.2 High Corrosive gas
If the sensors exposed to high concentration corrosive gas (such as H2Sz, SOX,Cl2,HCl etc), it will
not only result in corrosion of sensors structure, also it cause sincere sensitivity attenuation.
1.3 Alkali, Alkali metals salt, halogen pollution
The sensors performance will be changed badly if sensors be sprayed polluted by alkali metals salt
especially brine, or be exposed to halogen such as fluorin.
1.4 Touch water
Sensitivity of the sensors will be reduced when spattered or dipped in water.
1.5 Freezing
Do avoid icing on sensor’surface, otherwise sensor would lose sensitivity.
1.6 Applied voltage higher
Applied voltage on sensor should not be higher than stipulated value, otherwise it cause down-line or
heater damaged, and bring on sensors’ sensitivity characteristic changed badly.
1.7 Voltage on wrong pins
For 6 pins sensor, if apply voltage on 1、3 pins or 4、6 pins, it
will make lead broken, and without signal when apply on 2、4 pins

2 Following conditions must be avoided


2.1 Water Condensation
Indoor conditions, slight water condensation will effect sensors performance lightly. However, if water
condensation on sensors surface and keep a certain period, sensor’ sensitivity will be decreased.

2.2 Used in high gas concentration


No matter the sensor is electrified or not, if long time placed in high gas concentration, if will affect
sensors characteristic.

2.3 Long time storage


The sensors resistance produce reversible drift if it’s stored for long time without electrify, this drift is
related with storage conditions. Sensors should be stored in airproof without silicon gel bag with clean air.
For the sensors with long time storage but no electrify, they need long aging time for stbility before using.

2.4 Long time exposed to adverse environment


No matter the sensors electrified or not, if exposed to adverse environment for long time, such as
high humidity, high temperature, or high pollution etc, it will effect the sensors performance badly.

2.5 Vibration
Continual vibration will result in sensors down-lead response then repture. In transportation or
assembling line, pneumatic screwdriver/ultrasonic welding machine can lead this vibration.

2.6 Concussion
If sensors meet strong concussion, it may lead its lead wire disconnected.

2.7 Usage
For sensor, handmade welding is optimal way. If use wave crest welding should meet the following
conditions:
2.7.1 Soldering flux: Rosin soldering flux contains least chlorine
2.7.2 Speed: 1-2 Meter/ Minute
2.7.3 Warm-up temperature:100±20℃
2.7.4 Welding temperature:250±10℃
2.7.5 1 time pass wave crest welding machine
If disobey the above using terms, sensors sensitivity will be reduced.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MENTERK
PERATURAN I ESEHATAN R E P U B L I KI N D O N E S I A
NOMOR: 86/Men.KeslPerllY
177
TENTANG
MINUMAN KERAS
M E N T E RKIE S E H A T ARNE P U B L I N
KDONESIA

M e n i m b a n :g a . b a h w a p e n g g u n a am n i n u m a nk e r a sd a p a t m e n i m -
bulkan g a n g g u a n
k e s e h a t a kn a, r e n ai t u p e r l ud i a t u r
p r o d u k sdi a np e r e d a r a n n y a ;
b . b a h w ah a l y a n dd i m a k s u d a l a mh u r u f ( a ) t e r s e b u t
diatasperlu diatur denganPeraturan MenteriKese-
hatan.
M e n g i n g a t : 1 . O r d o n a n s iC u k a i A l k o h o l S u l i n g a nt a n g g a l2 7 P e -
ruari 1898 (StaatsbladTahun 1898 no. 90) sebagai-
m a n ak e m u d i a nt e l a hd i u b a hd a n d i t a m b a h ;
i u k a i B i r ( S t a a t s b l aTda h u n 1 9 3 1 n o . 4 8 8
2 . O r d o n a n sC
d a n 4 8 9 ) s e b a g a i m a nkae m u d i a nt e l a hd i u b a hd a n d i -
tambah:
5. U n d a n g - u n d a nngo . 9 T a h u n 1 9 6 0 t e n t a n g P o k o k -
p o k o k K e s e h a t a n( L e m b a r a nN e g a r aT a h u n 1 9 6 0
n o . 1 3 1 : T a m b a h a nL e m b a r a nN e q a r aT a h u n 1 9 6 0
no.2068);
4 . U n d a n g - u n d a nngo . 1 1 T a h u n 1 9 6 2 t e n t a n gH i g i e n e
U n t u k U s a h a - u s a hBaa g i U m u m ( L e m b a r a nN e g a r a
T a h u n 1 9 6 2 n o . 4 8 ; T a m b a h a nL e m b a r a nN e g a r a
T a h u n1 9 6 2n o . 2 4 7 5 ) ;
5 . U n d a n g - u n d a nngo . 2 T a h u n 1 9 6 6 t e n t a n gH i g i e n e
( L e m b a r a nN e g a r aT 3 h u n 1 9 6 6 n o . 2 2 ; T a m b a h a n
L e m b a r a nN e g a r aT a h u n 1 9 6 6 n o . 2 8 O 4 l ;
6 . K e p u t u s a nP r e s i d e nR e p u b l i k l n d o n e s i aN o . 4 4 T a -
h u n 1 9 7 4 t e n t a n g P o k o k - p o k o kO r g a n i s a sDi e p a r -
temen;
7 . K e p u t u s a nP r e s i d e nR e p u b l i k I n d o n e s i aN o . 4 5 T a -
h u n 1 9 7 4 t e n t a n g S u s u n a nO r g a n i s a sDi e p a r t e m e n ;
8 . P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a nR e p u b l i k I n d o n e s i a
N o . 3 2 9 l M E N . K E SUNIVERSITAS
/ P E R l x l l l TSUMATERA
6t a n s g a lUTARA
31 Desem-
ber 1976 tentang P r o d u k s i
d a n P e r e d a r aM
n akanan.
M E M U T U S K A N :
M e n e t a p k a nP: E R A T U R A NM E N T E ' R lK E S E H A T A NR E P U B L I K
INDONESIA TENTANG MINUMAN KERAS

BAB I
K E T E N T U A NU M U M

Pasal 1
D a l a mP e r a t u r a ni n i y a n gd i m a k s u dd e n g a n:
1 . k e s e h a t aan d a l a hk e s e h a t a n
b a d a n ,r o k h a n id a n s o s i a ls, e b a g a i m a n a
d i s e b u td a l a m U n d a n g - U n d a nngo . 9 T a h u n 1 9 6 0 t e n t a n gP o k o k -
pokok Kesehatanpasal2.
2 . m i n u m a n k e r a sa d a l a hs e m u aj e n i s m i n u m a nb e r a l k o h otl e t a p i b u -
k a n o b a t , m e l i p u t i m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nA , m i n u m a nk e r a sg o -
l o n g a nB d a n m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nC .
3 . M i n u m a n k e r a s g o l o n g a nA d a l a h m i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2HsOH) 10/o(satu persen)sampaidengan50/o(lima per-
sen).
4 . m i n u m a n k e r a s g o l o n g a nB a d a l a hm i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2H5OH) lebih dari 5o/o(lima persen)sampaidengan200/o
( d u a p u l u hp e r s e n ) .
5 . m i n u m a n k e r a s g o l o n g a nC a d a l a hm i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2HsOH) lebih dari 200/o(duapuluh persen)sampai de-
n g a n5 5 0 / (ol i m a p u l u hl i m a p e r s e n ) .
6. pernyataan peisen etanol (C2HEOH) adalah persenvolu'me per
v o l u m ep a d as u h u2 0 o C .
7 . p r o d u s e nm i n u m a n k e r a s a d a l a h p e r u s a h a a yna n g m e m p r o d u k s i
m i n u m a nk e r a s .
8. importir minuman kerasadalah pedagangbesar rninuman keras
y a n gm e m p u n y a i z i n m e n g i m p o m
r i n u m a nk e r a s .
9 . p e d a g a n gb e s a rm i n u m a n k e r a sa d a l a hp e r u s a h a ayna n g m e n y a l u r -
k a n m i n u m a nk e r a sk e p a d ap e n y a l u rm i n u m a nk e r a s .

1 0 . p e n y a l u rm i n u m a nk e r a sa d a l a hp e r u s a h a ayna n g r - n e n y a l u r k amni -
m i n u m a n. k e r a s k e p a d a p e n g e c e rm i n u m a n k e r a s a t a u p e n j u a l
m i n u m a nk e r a s .
1 1 . p e n g e c e rm i n u m a n k e r a s a d a UNIVERSITAS
l a hp e r u s a hSUMATERA UTARA
a ayna n g m e n j u a le c e r a n
m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nB d a n C .
1 2 . p e n j u a l m i n u m a n k e r a s a d a l a h p e r u s a h a a yna n g m e n j u a le c e r a n
m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nB d a n C u n t u k d i m i n u md i t e m p a t
p e n j u aal n .

1 3 . M e n t e r ia d a l a hM e n t e r iK e s e h a t a R
n e p u b l i kI n d o n e s i a .
BAB II
SYARAT_SYARAUT MUM
Pasal 2
P r o d u s e nm i n u m a n k e r a s , l m p o r t i r m i n u m a n k e r a s ,P e d a g a n g besar
m i n u m a n k e r a s , P e n y a l u rm i n u m e n k e r a s ,P e n g e c em r inuman keras
d a n P e n j u am
l i n u m a nk e r a sh a r u sm e n d a p a itz i n t e r t u l i sM e n t e r i .

Pasal 3
U n t u k m e n d a p a ti z i n y a n g d i m a k s u dd a l a m p a s a l2 , y a n g b e r k e p e n -
tingan harus mengajukanpermohonan tertulis kepada Menteri me-
lalui Direktur JenderalPengawasan Obat dan Makanandengansyarat:
a . U n t u k p r o d u s e nm i n u m a n k e r a sh a r u sm e m i l i k i i z i n i n d u s t r id a r i
MenteriPerindustrian dan izin dari MenteriKeuangan.
b . U n t u k l m p o r t i r m i n u m a nk e r a sh a r u sm e m i l i k ii z i n i m p o r
(TAPPI/TAPPIS)dari Menteri Perdagangan dan izin dan Menteri
Keuangan.
c. Untuk Pedagang besarminumankerasharusmemiliki izin pedagang
, besardari MenteriPerdagangan.
d . U n t u k P e n y a l u rm i n u m a n k e r a s h a r u s m e m i l i k i i z i n p e d a g a n g
menengad h a r i M e n t e r iP e r d a g a n g a n .
e. Untuk Pengecerminuman kerasharus memiliki izin pedagangkecil
dan izin dari MenteriKeuangan.
dari MenteriPerdagangan
f. U n t u k P e n j u a lm i n u m a n k e r a s h a r u s m e m i l i k i i z i n d a r i M e n t e r i
Keuangandan izin usahadari PemerjptahDaerahsetempat.
Pasal 4
( 1 ) S u r a t i z i n y a n g d i m a k s u dp a s a l 2 h a r u s d i p e r b a h a r usi e t i a pd u a
tahun.
(2) Fotokopi surat izin yang disebutdalam ayat I harusditempatkan
a u d a hd i l i h a t .
d i t e m p a tu s a h as e d e m i k i a rnu p as e h i n g gm
Pasal 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
( 1 ) U n t u k p e m b e r i a ni z i n y a n g d i m a k s u dd a l a m p a s a l4 a y a t l d i p u '
ngut biaya yang besarnyaditetapkan oleh Direktur JenderalPe-
ngawasan Obat dan Makanan.
(2) Pungutanbiaya yang dimaksuddalam ayat l disetorke Kas Negara
sebagaipendapatanNegara.

Pasal 6

P a d a s u r a t i z i n p e n j u a l m i n u m a n k e r a ss e p e r t ir e s t o r a n ,k e d a i , b a r
a t a u t e m p a t l a i n , d i c a n t u m k a np u l a j a m p e n j u a l a nm i n u m a n k e r a s
t n t u k s e t i a ph a r i n y a .
t e r s e b uu

BAB III
P R O D U K S I
Pasal 7

Minuman keras harus diproduksi rhenurut ketentuan PeraturanMen-


teri tentang"Cara produksiyang baik untuk makanan",

Pasal I
T e r h a d a pb a h a nb a k u e t a n o ly a n g a k a n d i g u n a k a nu n t u k p r o d u k s d i an
t e r h a d a pp r o d u k a k h i r s e b e l u hd i e d a r k a nh a r u sd i l a k u k a np e m e r i k s a a n
rnutu.

F a s a9l
( 1 ) P r o d u s e nm i n u m a n k e r a sh a r u sm e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l ap a d a
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
J e n d e r aPl e n g a w a s aOnb a t d a n M a k a n a n .
( 2 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 1 ) d i k i r i m k a n k e D i r e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanan,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.

BAB lV !
I M P O R
P a s a l 10
M i n u m a nk e r a sy a n gd i i m p o rh a r u sd i s e r t asi e r t i if k a t a n a l i s a .
P a s a l 11
( 1 ) l m p o r t i r m i n u m a n k e r a sh a r u s m e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l ap a d a
o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JenderalPengawasan Obat dan Makanan.
( 2 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 1 ) d i k i r i m k a n k e D i i e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanari,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.

BAB V
P E R E D A R A N
P a s a l1 2
P r o d u s e nm i n u m a nk e r a sh a n y a b o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e r a sk e p a d a
Pedagang besarminuman keras.

P a s a l 13
l m p o r t i rm i n u m a nk e r a sh a n y ab o l e hm e n j u am
l i n u m a nk e r a sk e p a d a
Pedagan bg
e s am r i n u m a nk e r a s .

Pasal 14
( 1 ) P e d a g a n bg e s a rm i n u m a nk e r a sh a n y ab o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e -
r a sk e p a d aP e n y a l u m
r i n u m a nk e r a s .
(.2)'Pedagan bge s a rm i n u m a nk e r a sh a r u sm e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l a
'
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
JenderalPengawasan Obat dan Makanan.
( 3 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 2 ) d i k i r i m k a n k e D i r e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanan,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.

P a s a l 15

P e n y a l u rm i n u m a n k e r a sh a n y a b o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e r a sk e p a d a
P e n g e c emr i n u m a nk e r a sa t a u P e n j u aml i n u m a nk e r a s .
*
Pasal t 6

Pada penyerahanminuman keras golonganC kepada konsumen.Pe-


ngecerminuman keras harus mencatattanggalpenyerahan,nama dan
a l a m a t p e n e r i m a ,n o m o r d a n t a n g g a lp a s p o ra t a u k a r t u p e n d u d u k ,
s e r t aj e n i sd a nj u m l a h m i n u m a nk e r a sy a n gb e r s a n g k u t a n .

Pasal 17
a nk, e d a i ,bUTARA
p e r t ir e s t o rSUMATERA
L o k a s ip e n j u a lm i n u m a nk e r a ss eUNIVERSITAS a r a t a ut e m p a t
lain untuk diminum di tempat p e n j u a l a n ,
t i d a k b o l e h b erdekatan de-
n g a nt e m p a ti b a d a h s, e k o l a ha t a ur u m a hs a k i t .
Pasal I I

P e n g e c u a l i at en r h a d a pk e t e n t u a np a s a l1 2 , 1 3 , 1 4 d a n 1 5 h a n y ad a p a t
diperkenankandengan persetujuantertulis dari Direktur JenderalPe-
ngawasan Obat dan Makanan.

BAB V]
L A B E L
P a s a l 1I

Label minuman keras harus memenuhi ketentuan dalam Peraturan


Menteritentang"Label dan iklan makanan"

BAB VII
L A R A N G A N
Pasal20
( 1 ) D i l a r a n gm e m p r o d u k s a
i t a u m e n g i m p o rm i n u m a n . k e r atsa n p a i z i n
Menteri.
(2) Dilarangmengedarkanminuman keras yang mengandungmetanol
lebih dari 0,lo/o(satu persepuluhpersen)dihitung terhadap kadar
etanol (C2HsOH).
(3) Dilarang menjual atau menyerahkanminuman keras kepadaanak
d i b a w a hu m u r 1 6 ( e n a m b e l a st a) h u n .
(4) Dilarangmengiklankanminuman kerasgolonganC.

BAB VIII
P E N G A W A S A N
Pasal 21
Direktur JenderalPengawasan Obat dan Makanarfatau Pejabatyang di-
tunjuk olehnya diberi wewenanguntuk melakukanpengawasan terha-
dap pelaksanaanketentuan dalam Menteri
Peraturan ini.

Pasal 22

Pengawas yang sedangmenjalankantugasharusselalumembawaperin-


tah tertulis dari Direktur Jenderal PengawasanObat dan Makanan
atau Pejabatyang ditunjuk olehnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB IX
P E N I N D A K A N
Pasal 23

Dengantidak mengurangiketentuan-ketentuan di dalam Kitab Undang-


undang Hukum Pidana dan peraturan-peraturan perundang-undangan
lain, maka pelanggaran terhadapketentuanyang ditetapkandalam pa-
sal-pasa2 l, 4 , 7 , 8 , 9 , 1 0 , I I , 1 2 , 1 3 , 1 4 , 1 5 , 1 6 , 1 7 , 1 9 d a n 2 0 d a p a t
dikenakantindakan administrasiberupapenarikannomor pendgftaran
dan tindakan lain berdasarkanperaturan perundang-undangah yang
berlaku.
BAB X
A T UR A N P E R A L I H A N
Pasal 24

Obat danMakanan
DirekturJenderalPengawasan diberiwewenang
me-
netapkan pelaksanaan
tahap-tahap ini.
Peraturan
BAB XI
P E N U T U P
pasal 25

( 1 ) H a l - h ayl a n g b e l u md i a t u rd a l a mP e r a t u r aM n e n t e riin i , d i a t u rt e r -
sendi r i.
( 2 ) H a l - h ayl a n gb e r s i f atte k n i sy a n g b e l u mc u k u pd i a t u rd a l a mP e r '
a t u r a nM e n t e r i n i , d i a t u rl e b i hl a n j u to l e h D i r e k t u rJ e n d e r aPl e '
. n g a w a s aOnb a td a nM a k a n a n .
Pasal26

Menteriini mulaiberlakrf'terhitung
Peraturan ditetapkan.
sejaktanggal

lpAgarsetiap orang mengetahuinya,memerintahkanpengundangan Pe-


lraturan Menteri ini denganpenempatannyadalam Berita NegaraRe-
l p u b l i kI n d o n e s i a .
D i t e t a p k a n: dJ iA K A R T A
P a d a t a n g g a l: 2 9 A P r i l 1 9 7 7
NDONESIA
M E N T E RKI E S E H A T ARNE P U B L I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

( G . A .S I W A B E S)S Y

Anda mungkin juga menyukai