2018
Pasaribu, Azrun
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2406
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN
SENSOR MQ3 BERBASIS ARDUINO
TUGAS AKHIR
AZRUN PASARIBU
142411053
TUGAS AKHIR
AZRUN PASARIBU
142411053
Tugas Akhir
Saya mengakui bahwa projek akhir ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbenya.
AZRUN PASARIBU
NIM : 142411053
ii
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas berkat dan
karuniaNya, saya dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
pendidikan Diploma 3 pada program studi Metrologi Dan Instrumentasi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Pada tugas
akhir ini, penulis mengambil judul :
“ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR
MQ3 BERBASIS ARDUINO”
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
sehingga memerlukan bantuan berbagai pihak dalam penyusunan laporan ini.
Untuk itu, izinkanlah penulis menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Allah SWT, atas berkah dan rahmat-Nya yang telah Ia curahkan kepada
penulis dalam menyelesaikan laporan ini
2. Ayahanda Azran Pasaribu dan Ibunda Nurhabsyah Tanjung serta kakak
dan adek saya tersayang Desti Hastuti pasaribu, S.PT, Sri Ayu Ningsi, S.E,
adlan pasaribu dan Nurul Azizah Pasaribu yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil dan nasehat doa yang tiada habisnya bagi
saya, serta selalu menyemangati saya dalam menyelesaikan studi
3. Ibu Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc, Ketua Program Studi Diploma 3
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam dan juga selaku Dosen Penguji .
4. Bapak Junedi Ginting, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing dalam Tugas
Akhir .
5. Seluruh Staf Porgram Studi D3 Metrologi dan Instrumentasi, FMIPA USU
6. Teman-teman Metrologi ’14, terkhusus untuk Metro A 2014 yang telah
memberikan support. Terkhusus untuk Dimas Prambasto, Armin, Asmer
iii
AZRUN PASARIBU
NIM : 142411053
iv
ABSTRAK
Saat ini kekhawatiran masyarakat dengan minuman keras yang sudah gampang
ditemukan diwarung-warung dengan harga yang relatif murah, menyebabkan
banyaknya terjadi kecelakaan, perkelahian, pembunuhan, jauh dari norma-norma
akhlak dan timbul keberanian untuk melakukan tindakan negatif. Hal ini
merupakan prioritas utama diperlukanya suatu tes alkohol sederhana yang dapat
mengukur kadar alkohol. Sehingga dalam tugas akhir ini dirancang dan
direalisasikan alat untuk mengukur kadar alkohol menggunakan sensor MQ3.
Proses kerja dari alat pengukur kadar alkohol melalui gas yang dikeluarkan
Alkohol dan merubah data tersebut dari analog ke digital kemudian arduino uno
mengelolah input yang didapat dari sensor MQ3 dan ditampilkan melalui LCD.
Dalam hasil pengukuran minuman kadar alkohol golongan A,B, dan C didapatkan
hasil yang berbeda-beda.
Kata Kunci : Arduino UNO, Sensor
ABSTRACT
The current public concerns with the liquor that has been easily found in a stall
stall at relatively low prices, causing many accidents, fights, murders, far from the
norms of morality and raised the courage to undertake negative actions. Thisis a
major priority of alcohol required a simple test that can measure the level of
alcohol in the human body. So in this thesis designed and realized a tool to
measure the alcohol content through the use of sensors MQ3 . The working
process ofthe measuring device through blowing breath alcohol content that is
changing analog to digital data then microcontroller arduino uno manage the input
obtained from the sensor MQ3 and displayed LCD In the measurement results
beverage alcohol content of class A, B, and C showed which different.
Keywords : Arduino UNO, Sensor
vi
Persetujuan …………………………………………………………………... I
Pernyataan …………………………………………………………………... Ii
Penghargaan …………………………………………………………………. iii
Abstrak …………………………………………………………………......... V
Abstract …………………………………………………………………........ Vi
Daftar Isi …………………………………………………………………....... vii
Daftar Tabel ………………………………………………………………….. viii
Daftar Gambar ……………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL
viii
ix
PENDAHULUAN
hidup manusia. Apabila tubuh sehat maka segala aktifitas tidak akan terhambat
sehingga kita bisa melakukan apapun yang kita mau. Untuk bisa sehat selain
dengan berolah raga dan pola hidup tentunya tubuh kita memerlukan asupan gizi
baik dari makanan maupun minuman. Makanan dan minuman yang kita butuhkan
tentunya juga hendaknya sehat dan mengandung berbagai zat – zat yang berguna
untuk tubuh.
Apabila makanan dan minuman tersebut tidak sehat maka tentunya akan
mengganggu tubuh kita. Salah satu Faktor yang menyebabkan Makanan dan
minuman menjadi tidak sehat yaitu kandungan zat yang ada didalamnya yang
tidak bermanfaat dan bahkan membahayakan bila dikonsumsi. Diantara zat – zat
beredar di Masyarakat.
banyak dan terus menerus minuman yang mengandung alkohol juga masuk dalam
minuman yang haram dan dilarang oleh agama.Untuk itu saya mengembangkan
suatu alat untuk mendeteksi kadar Alkohol , dengan uraian diatas disusulah
Dari pembahasan latar belakang masalah uraian yang telah ada maka tugas
mendeteksi Alkohol?
1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir pada
Sumatera Utara.
1.4. Manfaat
1. Membuat suatu rangkaian elektronika agar dapat bekerja secara baik dan
efisien.
kekeruhan air.
2. Perancangan Konsep
Metode perancangan desain dan bentuk alat ukur yang dilakukan penulis.
Dalam penyusunan laporan projek akhir 2 ini, pembahasan mengenai alat deteksi
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan kajian teoritis yang berhubungan dengan alat yang
Bab ini berisikan mengenai proses uji coba alat ukur, prosedur
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan alat deteksi berbasis digital sudah banyak ditemui sebagai salah satu
mulai dari yang sederhana proses operasinya hingga tingkat tersulit sekalipun.
Oleh karena itu ilmu pengetahuan sangatlah penting dalam perancangan sistem
Alat pendeteksi kadar alkohol adalah alat yang menggunakan sensor MQ-3
dan tampilan berupa LCD, Sensor MQ-3 ini digunakan untuk mendapatkan
persentase dari kadar alkohol pada minuman. Dari persentase tersebut kita dapat
mengetahui kadar alkohol dan golongan dari alkohol tersebut. Penelitian yang
kadar alkohol pada zat cair. Alat pendeteksi kadar alkohol dengan menggunakan
diperjualbelikan di masyarakat.
OH). Alkohol bisa berasal dari Alkana, Alkena, maupun Alkuna dengan adanya
pergantian gugus alkil dengan gugus hidroksi pada atom karbon jenuh. Dalam
kimia, alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik
apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon dan
gugus -OH hanya terikat pada satu gugus alkil. Pada masing-masing
contoh di atas, hanya ada satu ikatan antara gugus CH2 yang mengikat
meskipun tidak ada gugus alkil yang terikat pada atom karbon yang
b. Alkohol sekunder Pada alkohol sekunder (2°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan dua gugus alkil, kedua gugus alkil
c. Alkohol tersier Pada alkohol tersier (3°), atom karbon yang mengikat
gugus -OH berikatan langsung dengan tiga gugus alkil, yang bisa
Beberapa jenis alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari- hari
a. Metanol dan Etanol Dua alkohol paling sederhana adalah metanol dan
alcohol. Etanol dapat dibuat dari fermentasi buah atau gandum dengan
ragi, Etanol juga dapat diperoleh melalui peragian tetes (sisa pemurnian
gula tebu), atau dari bahan lain yang mengandung gula alam. Etanol
sangat umum digunakan, dan telah dibuat oleh manusia selama ribuan
tahun. Etanol adalah alkohol biasa. Etanol juga salah satu obat rekreasi
(obat yang digunakan untuk bersenang- senang) yang paling tua dan
banyak, orang bisa mabuk. Senyawa ini sangat beracun dan dapat
b. Amil Alkohol Amil alkohol adalah salah satu dari 8 alkohol dengan
amil.
saja, umumnya orang-orang yang telah melewati batas usia tertentu. 2.2.3.1 Efek
efek samping gangguan mental organik (GMO), yaitu gangguan dalam fungsi
berpikir,
alkohol pada sel-sel saraf pusat. Karena sifat adiktif alkohol itu, orang yang
pada dosis keracunan atau mabuk. Mereka yang terkena GMO biasanya
Perubahan fisiologis juga terjadi, seperti cara berjalan yang tidak mantap,
muka merah, atau mata juling. Perubahan psikologis yang dialami oleh konsumen
tubuh. Alkoholik kronis membuat jauh lebih rentan terhadap virus termasuk HIV.
Mereka yang sudah ketagihan biasanya mengalami suatu gejala yang disebut
sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut diberhentikan minum alkohol. Mereka
akan sering gemetar dan jantung berdebar-debar, cemas, gelisah, murung, dan
banyak berhalusinasi. Kandungan alkohol di atas 40 gram untuk pria setiap hari
atau di atas 30 gram untuk wanita setiap hari dapat berakibat kerusakan pada
software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat menerima rangsangan
dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah konsep
alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini
Gambar 2.2
Arduino Uno
dalam proses physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang
melakukan eksperimen dan uji coba dari berbagai jenis komponen, ukuran,
diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka
dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di
dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut
prototype dibutuhkan usaha yang besar dan waktu yang lama, mungkin
yang harus melakukan itu. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang
fleksibel dimana perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-
perubahan dan mencobanya lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala
berarti. Dengan demikian harus ada sebuah alat pengembangan yang membuat
proses prototyping menjadi mudah. Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari
komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga yang
disebut dengan istilah “ hard wired ” sehingga untuk merubah rangkaian maka
logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya
dengan cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian. Dengan begitu
beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang pemula akan
kedua tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh para aktivis Arduino saat
ini. Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi
harganya sedikit lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi
ATmega328. Arduino uno ini termasuk keluaran baru dan merupakan revisi dari
versi arduino sebelumnya, dan memiliki beberapa fitur unggul dibandingkan jenis
input analog, sebuah osilator Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power
jack, sebuah ICSP header, dan sebuat tombol reset. Arduino UNO memuat semua
sebuah computer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah
digital pada Arduino Uno dapat digunakan sebagai input dan output,
beroperasi di tegangan 5 Volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima suatu
dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah. LCD (Liquid Cristal
Display) dot matrik M1632 merupakan modul LCD buatan hitachi. Modul LCD
(Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 terdiri dari bagian penampil karakter
(LCD) yang berfungsi menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor LCD
LCD tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur
tersebut. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 2×16 (2 baris x 16
sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid
Cristal Display) adalah salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan
bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada
LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam
bentuk karakter, huruf, angka ataupun grafik. Material LCD (Liquid Cristal
Display) LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening
- Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun data
menentukan catu daya 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan
4.5V yang keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa
modul.
Pin 3
kontras display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa dirubah
dengan kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variable resistor sebagai
pengatur kontras.
Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama dari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat
Pin 5
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau
Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual perintah-perintah atau
karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data
ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari
display, data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke
Pin 7-14
Pin 7 sampai 14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) dimana data
Pin 16
zat dengan satuan konsentrasi yang sangat kecil. Salah satu zat tersebut adalah
ethanol. Alkohol atau ethanol merupakan zat yang mudah menguap dengan satuan
konsentrasi ppm ( Part Per Million ). Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor gas
Electronics. Sensor ini cocok digunakan untuk mendeteksi kadar alkohol secara
sederhana, hanya perlu 1 buah variabel resistor. Output dari sensor berupa
teganggan analog yang sebanding dengan alkohol yang diterima. Antarmuka yang
teganggan 0 volt – 3,3 volt saja. Nilai resistor yang dipasang harus dibedakan
untuk berbagai jenis konsentrasi gas. Jadi perlu dikalibrasi untuk 0,04 mg/L
(sekitar 200 ppm) konsentrasi alkohol di udara dan resistansi pada output sekitar
200KΩ (100KΩ-470KΩ).
Alkohol atau ethanol merupakan zat yang mudah menguap dengan satuan
konsentrasi ppm ( Part Per Million ). Oleh karena itu, diperlukan suatu sensor gas
yang sangat sensitif dalam mendeteksi gas ethanol tersebut. Model sensor yang
lain bahasa pascal, bahasa c, bahasa assembly dan lain sebagainya. Peranan
alat/ komponen dan juga lingkungan luar alat, bahasa pemrograman ini juga
maka software pemrograman yang digunakan juga berasal dari satu perusahaan
yang sama.
Arduino sesuai dengan kehendak yang kita mau. Pada pemrograman sistem
bahasa C. Salah satu kemudahan yang ditawarkan oleh kit Arduino Uno R3
adalah efisiensi dalam pemrograman, artinya kita tidak perlu merasa susah dalam
ATMEGA tipe 32xx, maka secara harfiah kita juga harus tau fungsi masing-
kecepatan prosesnya yang mendekati low level language seperti Assembly, tetapi
getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasaranya prinsip kerja buzzer hampir
sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang
pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi
electromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari
arah dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka
sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa
digunakan sebagai indicator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu
kesalahan pada sebuah alat (alarm). Oleh karena itu buzzer banyak digunakan
ditelinga
orang ahli fisika (Pierre Curie dan Jacques Curie) berkebangsaan Perancis tahun
1880. Setelah itu, penemuan tersebut mulai populer pada tahun 1970-an ketika
telah dikembangkan di Jepang dan dinamakan Piezo Electric Buzzer. Cara kerja
maka akan terjadi gerakan mekanis yang kemudian diubah menjadi bunyi
Karena ukurannya yang relatif ringan, rangkaian buzzer piezo mudah digerakkan
TTL, piezo buzzer sudah bisa digerakkan. Frekuensi yang mampu dihasilkan oleh
piezo buzzer ialah antara 1 – 5 kHz hingga 100kHz pada aplikasi ultrasound.
Apabila lebih besar dari itu, buzzer memerlukan driver untuk mengangkat
arus hingga bisa masuk ke buzzer. Untuk membuat driver sendiri, kita
driver ialah transistor NPN BC547, resistor 100 ohm, dan buzzer. Secara umum,
pada skema buzzer ada komponen utama Timer IC NE555. Kemudian LDR yang
berfungsi sebagai penerima cahaya yang masuk. Apabila cahaya yang diterima
terlalu terang, maka tingkat resistensi LDR akan rendah sehingga arus listrik tidak
resistensi LDR akan tinggi sehingga mampu mengalirkan listrik mencapai buzzer.
sehingga bunyi yang dihasilkan buzzer bisa terdengar serta mendeteksi adanya
bahaya.
mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Pada umumnya, Buzzer yang
merupakan sebuah perangkat audio ini sering digunakan pada rangkaian anti-
maling, Alarm pada Jam Tangan, Bel Rumah, peringatan mundur pada Truk dan
perangkat peringatan bahaya lainnya. Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan
digunakan adalah Buzzer yang berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer
Piezoelectric memiliki berbagai kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan
Buzzer juga termasuk dalam Transduser yang sering disebut dengan Beeper.
posisi seri maupun paralel. Bila disusun secara seri, maka yang perlu diperhatikan
adalah jumlah tegangan yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian tadi.
Namun bila LED diletakkan dalam keadaan paralel, maka yang perlu diperhatikan
adalah jumlah arus yang diperlukan seluruh LED dalam rangkaian ini. Menyusun
LED dalam rangkaian seri akan lebih sulit jika warna LED berbeda-beda, karena
tiap warna LED yang berlainan mempunyai tegangan maju (Vf) yang berbeda.
oleh sumber daya listrik tidak cukup untuk membangkitkan chip LED, maka
beberapa LED akan tidak menyala. Sebaliknya, bila tegangan yang diberikan
terlalu besar akan berakibat kerusakan pada LED yang mempunyai tegangan maju
relatif rendah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram
berikut:
Perancangan suatu alat yang akan dibuat merupakan suatu tahapan yang
yang baik dan maksimal, dalam perancangan sistem yang penulis buat adalah
apakah rangkaian tersebut sudah terhubung dengan benar arduino uno r3, adalah
peripheral yang terhubung dalam sistem ini yaitu sensor gas mq3 dan LCD.
Komponen ini juga berfungsi sebagai tempat pengolahan data yang akan diproses.
LCD (Liquid Crystal Display) berfungsi sebagai penampil data yang diperoleh
dari sensor agar kita langsung dapat melihat hasilnya secara visual.
Gambar 3.2
Rangkaian LCD
bekerja
Schematic Capture
Gambar 3.3.1
Schematic Capture
PCB Layout
PCB.
Gambar 3.3.2
PCB Layout
terdapat 6 hal. Perancangan konsep pendeteksi kadar gas alkohol dengan sensor
MQ3 Menyiapkan alat dan bahan dalam perancangan alat pendeteksi kadar gas
Merancang hardware alat pendeteksi kadar GAS dengan sensor MQ3 Merancang
pengukuran hasil kadar alkohol yang dideteksi sensor MQ3. Membuat laporan
penelitian.
BAB IV
Untuk pengujian kadar alkohol menggunakan sensor MQ3 berbasis arduino, maka
sampel kadar alkohol dibagi atas 4 (dua) buah sampel. Masing-masing sampel
kadar alkohol tersebut bernilai 50%, 70%, 96% dan 100%. Sampel kadar alkohol
yang pertama adalah alkohol dengan kadar 50 % , untuk sampel kadar alkohol
yang kedua adalah alkohol dengan kadar 70%, sampel kadar alkohol yang ketiga
adalah kadar 96%, yang terakhir adalah kadar alkohol dengan kadar 100%.
mengetahui sensor membaca dalam keadaan baik atau tidak dalam mengambil
data keluaran . Keterangan dari tabel diatas adalah bagimana kesensitifan sensor
dalam merima sampel uji , yang dibaca dengan range nilai jauh dari keadaan
normal. Cahaya yang digunakan pada alat ini adalah cahaya LED dan Sensor yang
digunakan dalam transmitter adalah sensor MQ3. Sensor MQ3 dapat bekerja
untuk membaca nilai input yang akan diolah oleh Program arduino yang
dengan cara membandingkan hasil pengukuran alat yang dirancang dengan alat
persen (%).
(%)
Alkohol 96 % 25 ° C 55 % 90 96,01
Berdasarkan nilai yang terukur pada alat rancangan, maka didapatkan hasil data
seperti di atas. Secara teori, hal tersebut dapat dianalisa sebagai salah satu rujukan
hasil tegangan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
komponen-komponen lainnya.
mempengaruhi nilai baca sensor. Hal tersebut telah telah dibuktikan pada
malam dan siang hari. Nilai perolehan sampel yang didapat memiliki hasil
yang berbeda.
BAB V
5.1. Kesimpulan
2. Hal yang harus dipahami dalam penggunaan alat pendeteksi Kadar alkohol
partikel penghalang
3. Semakin tinggi kadar alkohol (sampel) yang diuji, maka semakin besar
alkohol yang yang di uji maka semakin rendah pula persentase dari kadar
alkohol tersebut, dengan kata lain kadungan alkohol dalam suatu sampel
itulah yang akan memengaruhi hasil dari pengukuran yang kita lakukan.
5.2. Saran
mencegah perubahan hasil ukur dan juga untuk melihat hasil ukur yang
ini sangat berguna demi mewujudkan alat ukur yang mampu bekerja
DAFTAR PUSTAKA
Lenore S. 1998. Standard Methods for the Examination of Waterand Waste Water.
New York : Mc-Graw Hill
Tarigan, Pernantin. 2011. Buku Dasar Teknik Digital. Graha Ilmu: Yogyakarta.
#include <LiquidCrystal.h>
void setup() {
lcd.begin(16, 2);
pinMode(13,OUTPUT);//buzzer
pinMode(5,OUTPUT);// led
Serial.begin(9600);
delay(500);
lcd.clear();
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("AZRUN PASARIBU");
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print("141121053");
delay(1500);
lcd.clear();
void loop() {
Serial.println(sensorValue);
lcd.setCursor(0,0);
lcd.print("KADAR ALKOHOL");
digitalWrite(13,HIGH);
digitalWrite(5,HIGH);
lcd.setCursor(0,1);
lcd.print(" =50%");
delay(1000);
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(13,HIGH);
digitalWrite(5,HIGH);
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(13,HIGH);
digitalWrite(5,HIGH);
else if(sensorValue>890)
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(5,HIGH);
else
lcd.setCursor(0,1);
digitalWrite(13,LOW);
digitalWrite(5,LOW);
delay(500);
lcd.clear();
Arduino Uno R2 Front Arduino Uno SMD Arduino Uno Front Arduino Uno Back
Overview
The Arduino Uno is a microcontroller board based on the ATmega328 (datasheet). It has 14 digital
input/output pins (of which 6 can be used as PWM outputs), 6 analog inputs, a 16 MHz ceramic
resonator, a USB connection, a power jack, an ICSP header, and a reset button. It contains everything
needed to support the microcontroller; simply connect it to a computer with a USB cable or power it
with a AC-to-DC adapter or battery to get started.
The Uno differs from all preceding boards in that it does not use the FTDI USB-to-serial driver chip.
Instead, it features the Atmega16U2 (Atmega8U2 up to version R2) programmed as a USB-to-serial
converter.
Revision 2 of the Uno board has a resistor pulling the 8U2 HWB line to ground, making it easier to put
into DFU mode.
Revision 3 of the board has the following new features:
1.0 pinout: added SDA and SCL pins that are near to the AREF pin and two other new pins
placed near to the RESET pin, the IOREF that allow the shields to adapt to the voltage provided
from the board. In future, shields will be compatible both with the board that use the AVR,
which operate with 5V and with the Arduino Due that operate with 3.3V. The second one is a
not connected pin, that is reserved for future purposes.
Stronger RESET circuit.
Atmega 16U2 replace the 8U2.
"Uno" means one in Italian and is named to mark the upcoming release of Arduino 1.0. The Uno and
version 1.0 will be the reference versions of Arduino, moving forward. The Uno is the latest in a series
of USB Arduino boards, and the reference model for the Arduino platform; for a comparison with
previous versions, see the index of Arduino boards.
Summary
Microcontroller ATmega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O Pins 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input Pins 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 32 KB (ATmega328) of which 0.5 KB used by bootloader
SRAM 2 KB (ATmega328)
EEPROM 1 KB (ATmega328)
Clock Speed 16 MHz
EAGLE files: arduino-uno-Rev3-reference-design.zip (NOTE: works with Eagle 6.0 and newer)
Schematic: arduino-uno-Rev3-schematic.pdf
Note: The Arduino reference design can use an Atmega8, 168, or 328, Current models use an
ATmega328, but an Atmega8 is shown in the schematic for reference. The pin configuration is identical
on all three processors.
Power
The Arduino Uno can be powered via the USB connection or with an external power supply. The power
source is selected automatically.
External (non-USB) power can come either from an AC-to-DC adapter (wall-wart) or battery. The
adapter can be connected by plugging a 2.1mm center-positive plug into the board's power jack. Leads
from a battery can be inserted in the Gnd and Vin pin headers of the POWER connector.
The board can operate on an external supply of 6 to 20 volts. If supplied with less than 7V, however,
the 5V pin may supply less than five volts and the board may be unstable. If using more than 12V, the
voltage regulator may overheat and damage the board. The recommended range is 7 to 12 volts.
The power pins are as follows:
VIN. The input voltage to the Arduino board when it's using an external power source (as
opposed to 5 volts from the USB connection or other regulated power source). You can supply
voltage through this pin, or, if supplying voltage via the power jack, access it through this pin.
5V.This pin outputs a regulated 5V from the regulator on the board. The board can be supplied
with power either from the DC power jack (7 - 12V), the USB connector (5V), or the VIN pin of
the board (7-12V). Supplying voltage via the 5V or 3.3V pins bypasses the regulator, and can
damage your board. We don't advise it.
3V3. A 3.3 volt supply generated by the on-board regulator. Maximum current draw is 50 mA.
GND. Ground pins.
Memory
The ATmega328 has 32 KB (with 0.5 KB used for the bootloader). It also has 2 KB of SRAM and 1 KB
of EEPROM (which can be read and written with the EEPROM library).
Each of the 14 digital pins on the Uno can be used as an input or output, using pinMode(),
digitalWrite(), and digitalRead() functions. They operate at 5 volts. Each pin can provide or receive a
maximum of 40 mA and has an internal pull-up resistor (disconnected by default) of 20-50 kOhms. In
addition, some pins have specialized functions:
Serial: 0 (RX) and 1 (TX). Used to receive (RX) and transmit (TX) TTL serial data. These pins
are connected to the corresponding pins of the ATmega8U2 USB-to-TTL Serial chip.
External Interrupts: 2 and 3. These pins can be configured to trigger an interrupt on a low
value, a rising or falling edge, or a change in value. See the attachInterrupt() function for
details.
PWM: 3, 5, 6, 9, 10, and 11. Provide 8-bit PWM output with the analogWrite() function.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). These pins support SPI communication
using the SPI library.
LED: 13. There is a built-in LED connected to digital pin 13. When the pin is HIGH value, the
LED is on, when the pin is LOW, it's off.
The Uno has 6 analog inputs, labeled A0 through A5, each of which provide 10 bits of resolution (i.e.
1024 different values). By default they measure from ground to 5 volts, though is it possible to change
the upper end of their range using the AREF pin and the analogReference() function. Additionally, some
pins have specialized functionality:
TWI: A4 or SDA pin and A5 or SCL pin. Support TWI communication using the Wire library.
AREF. Reference voltage for the analog inputs. Used with analogReference().
Reset. Bring this line LOW to reset the microcontroller. Typically used to add a reset button to
shields which block the one on the board.
See also the mapping between Arduino pins and ATmega328 ports. The mapping for the Atmega8,
168, and 328 is identical.
Communication
The Arduino Uno has a number of facilities for communicating with a computer, another Arduino, or
other microcontrollers. The ATmega328 provides UART TTL (5V) serial communication, which is
available on digital pins 0 (RX) and 1 (TX). An ATmega16U2 on the board channels this serial
communication over USB and appears as a virtual com port to software on the computer. The '16U2
firmware uses the standard USB COM drivers, and no external driver is needed. However, on Windows,
a .inf file is required. The Arduino software includes a serial monitor which allows simple textual data to
be sent to and from the Arduino board. The RX and TX LEDs on the board will flash when data is being
transmitted via the USB-to-serial chip and USB connection to the computer (but not for serial
communication on pins 0 and 1).
A SoftwareSerial library allows for serial communication on any of the Uno's digital pins.
The ATmega328 also supports I2C (TWI) and SPI communication. The Arduino software includes a
Wire library to simplify use of the I2C bus; see the documentation for details. For SPI communication,
use the SPI library.
Programming
The Arduino Uno can be programmed with the Arduino software (download). Select "Arduino Uno from
the Tools > Board menu (according to the microcontroller on your board). For details, see the
reference and tutorials.
The ATmega328 on the Arduino Uno comes preburned with a bootloader that allows you to upload new
code to it without the use of an external hardware programmer. It communicates using the original
STK500 protocol (reference, C header files).
You can also bypass the bootloader and program the microcontroller through the ICSP (In-Circuit
Serial Programming) header; see these instructions for details.
The ATmega16U2 (or 8U2 in the rev1 and rev2 boards) firmware source code is available . The
ATmega16U2/8U2 is loaded with a DFU bootloader, which can be activated by:
On Rev1 boards: connecting the solder jumper on the back of the board (near the map of Italy)
and then resetting the 8U2.
On Rev2 or later boards: there is a resistor that pulling the 8U2/16U2 HWB line to ground,
making it easier to put into DFU mode.
You can then use Atmel's FLIP software (Windows) or the DFU programmer (Mac OS X and Linux) to
load a new firmware. Or you can use the ISP header with an external programmer (overwriting the
DFU bootloader). See this user-contributed tutorial for more information.
The Arduino Uno has a resettable polyfuse that protects your computer's USB ports from shorts and
overcurrent. Although most computers provide their own internal protection, the fuse provides an extra
layer of protection. If more than 500 mA is applied to the USB port, the fuse will automatically break
the connection until the short or overload is removed.
Physical Characteristics
The maximum length and width of the Uno PCB are 2.7 and 2.1 inches respectively, with the USB
connector and power jack extending beyond the former dimension. Four screw holes allow the board to
be attached to a surface or case. Note that the distance between digital pins 7 and 8 is 160 mil
(0.16"), not an even multiple of the 100 mil spacing of the other pins.
Technical Data
Basic test loop
Fig.1 shows the typical sensitivity characteristics of Fig.2 shows the typical temperature and humidity
the MQ-3, ordinate means resistance ratio of the sensor characteristics. Ordinate means resistance ratio
(Rs/Ro), abscissa is concentration of gases. Rs means of the sensor (Rs/Ro), Rs means resistance of sensor
resistance in different gases, Ro means resistance of in 0.4mg/l alcohol under different tem. and humidity.
sensor in 0. 4mg/l alcohol. All test are under standard Ro means resistance of the sensor in environment of
test conditions. 0.4mg/l alcohol, 20℃/65%RH
3
P.S.: Sensitivity to smoke is ignite 10pcs cigarettes in 8m
room, and the output equals to 0.1mg/l alcohol
Structure and configuration of MQ-3 gas sensor is shown as Fig. 3, sensor composed by micro AL2O3 ceramic tube, Tin
Dioxide (SnO2) sensitive layer, measuring electrode and heater are fixed into a crust made by plastic and stainless steel
net. The heater provides necessary work conditions for work of sensitive components. The enveloped MQ-4 have 6 pin, 4
of them are used to fetch signals, and other 2 are used for providing heating current.
2.5 Vibration
Continual vibration will result in sensors down-lead response then repture. In transportation or
assembling line, pneumatic screwdriver/ultrasonic welding machine can lead this vibration.
2.6 Concussion
If sensors meet strong concussion, it may lead its lead wire disconnected.
2.7 Usage
For sensor, handmade welding is optimal way. If use wave crest welding should meet the following
conditions:
2.7.1 Soldering flux: Rosin soldering flux contains least chlorine
2.7.2 Speed: 1-2 Meter/ Minute
2.7.3 Warm-up temperature:100±20℃
2.7.4 Welding temperature:250±10℃
2.7.5 1 time pass wave crest welding machine
If disobey the above using terms, sensors sensitivity will be reduced.
M e n i m b a n :g a . b a h w a p e n g g u n a am n i n u m a nk e r a sd a p a t m e n i m -
bulkan g a n g g u a n
k e s e h a t a kn a, r e n ai t u p e r l ud i a t u r
p r o d u k sdi a np e r e d a r a n n y a ;
b . b a h w ah a l y a n dd i m a k s u d a l a mh u r u f ( a ) t e r s e b u t
diatasperlu diatur denganPeraturan MenteriKese-
hatan.
M e n g i n g a t : 1 . O r d o n a n s iC u k a i A l k o h o l S u l i n g a nt a n g g a l2 7 P e -
ruari 1898 (StaatsbladTahun 1898 no. 90) sebagai-
m a n ak e m u d i a nt e l a hd i u b a hd a n d i t a m b a h ;
i u k a i B i r ( S t a a t s b l aTda h u n 1 9 3 1 n o . 4 8 8
2 . O r d o n a n sC
d a n 4 8 9 ) s e b a g a i m a nkae m u d i a nt e l a hd i u b a hd a n d i -
tambah:
5. U n d a n g - u n d a nngo . 9 T a h u n 1 9 6 0 t e n t a n g P o k o k -
p o k o k K e s e h a t a n( L e m b a r a nN e g a r aT a h u n 1 9 6 0
n o . 1 3 1 : T a m b a h a nL e m b a r a nN e q a r aT a h u n 1 9 6 0
no.2068);
4 . U n d a n g - u n d a nngo . 1 1 T a h u n 1 9 6 2 t e n t a n gH i g i e n e
U n t u k U s a h a - u s a hBaa g i U m u m ( L e m b a r a nN e g a r a
T a h u n 1 9 6 2 n o . 4 8 ; T a m b a h a nL e m b a r a nN e g a r a
T a h u n1 9 6 2n o . 2 4 7 5 ) ;
5 . U n d a n g - u n d a nngo . 2 T a h u n 1 9 6 6 t e n t a n gH i g i e n e
( L e m b a r a nN e g a r aT 3 h u n 1 9 6 6 n o . 2 2 ; T a m b a h a n
L e m b a r a nN e g a r aT a h u n 1 9 6 6 n o . 2 8 O 4 l ;
6 . K e p u t u s a nP r e s i d e nR e p u b l i k l n d o n e s i aN o . 4 4 T a -
h u n 1 9 7 4 t e n t a n g P o k o k - p o k o kO r g a n i s a sDi e p a r -
temen;
7 . K e p u t u s a nP r e s i d e nR e p u b l i k I n d o n e s i aN o . 4 5 T a -
h u n 1 9 7 4 t e n t a n g S u s u n a nO r g a n i s a sDi e p a r t e m e n ;
8 . P e r a t u r a n M e n t e r i K e s e h a t a nR e p u b l i k I n d o n e s i a
N o . 3 2 9 l M E N . K E SUNIVERSITAS
/ P E R l x l l l TSUMATERA
6t a n s g a lUTARA
31 Desem-
ber 1976 tentang P r o d u k s i
d a n P e r e d a r aM
n akanan.
M E M U T U S K A N :
M e n e t a p k a nP: E R A T U R A NM E N T E ' R lK E S E H A T A NR E P U B L I K
INDONESIA TENTANG MINUMAN KERAS
BAB I
K E T E N T U A NU M U M
Pasal 1
D a l a mP e r a t u r a ni n i y a n gd i m a k s u dd e n g a n:
1 . k e s e h a t aan d a l a hk e s e h a t a n
b a d a n ,r o k h a n id a n s o s i a ls, e b a g a i m a n a
d i s e b u td a l a m U n d a n g - U n d a nngo . 9 T a h u n 1 9 6 0 t e n t a n gP o k o k -
pokok Kesehatanpasal2.
2 . m i n u m a n k e r a sa d a l a hs e m u aj e n i s m i n u m a nb e r a l k o h otl e t a p i b u -
k a n o b a t , m e l i p u t i m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nA , m i n u m a nk e r a sg o -
l o n g a nB d a n m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nC .
3 . M i n u m a n k e r a s g o l o n g a nA d a l a h m i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2HsOH) 10/o(satu persen)sampaidengan50/o(lima per-
sen).
4 . m i n u m a n k e r a s g o l o n g a nB a d a l a hm i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2H5OH) lebih dari 5o/o(lima persen)sampaidengan200/o
( d u a p u l u hp e r s e n ) .
5 . m i n u m a n k e r a s g o l o n g a nC a d a l a hm i n u m a n k e r a sd e n g a nk a d a r
etanol (C2HsOH) lebih dari 200/o(duapuluh persen)sampai de-
n g a n5 5 0 / (ol i m a p u l u hl i m a p e r s e n ) .
6. pernyataan peisen etanol (C2HEOH) adalah persenvolu'me per
v o l u m ep a d as u h u2 0 o C .
7 . p r o d u s e nm i n u m a n k e r a s a d a l a h p e r u s a h a a yna n g m e m p r o d u k s i
m i n u m a nk e r a s .
8. importir minuman kerasadalah pedagangbesar rninuman keras
y a n gm e m p u n y a i z i n m e n g i m p o m
r i n u m a nk e r a s .
9 . p e d a g a n gb e s a rm i n u m a n k e r a sa d a l a hp e r u s a h a ayna n g m e n y a l u r -
k a n m i n u m a nk e r a sk e p a d ap e n y a l u rm i n u m a nk e r a s .
1 0 . p e n y a l u rm i n u m a nk e r a sa d a l a hp e r u s a h a ayna n g r - n e n y a l u r k amni -
m i n u m a n. k e r a s k e p a d a p e n g e c e rm i n u m a n k e r a s a t a u p e n j u a l
m i n u m a nk e r a s .
1 1 . p e n g e c e rm i n u m a n k e r a s a d a UNIVERSITAS
l a hp e r u s a hSUMATERA UTARA
a ayna n g m e n j u a le c e r a n
m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nB d a n C .
1 2 . p e n j u a l m i n u m a n k e r a s a d a l a h p e r u s a h a a yna n g m e n j u a le c e r a n
m i n u m a nk e r a sg o l o n g a nB d a n C u n t u k d i m i n u md i t e m p a t
p e n j u aal n .
1 3 . M e n t e r ia d a l a hM e n t e r iK e s e h a t a R
n e p u b l i kI n d o n e s i a .
BAB II
SYARAT_SYARAUT MUM
Pasal 2
P r o d u s e nm i n u m a n k e r a s , l m p o r t i r m i n u m a n k e r a s ,P e d a g a n g besar
m i n u m a n k e r a s , P e n y a l u rm i n u m e n k e r a s ,P e n g e c em r inuman keras
d a n P e n j u am
l i n u m a nk e r a sh a r u sm e n d a p a itz i n t e r t u l i sM e n t e r i .
Pasal 3
U n t u k m e n d a p a ti z i n y a n g d i m a k s u dd a l a m p a s a l2 , y a n g b e r k e p e n -
tingan harus mengajukanpermohonan tertulis kepada Menteri me-
lalui Direktur JenderalPengawasan Obat dan Makanandengansyarat:
a . U n t u k p r o d u s e nm i n u m a n k e r a sh a r u sm e m i l i k i i z i n i n d u s t r id a r i
MenteriPerindustrian dan izin dari MenteriKeuangan.
b . U n t u k l m p o r t i r m i n u m a nk e r a sh a r u sm e m i l i k ii z i n i m p o r
(TAPPI/TAPPIS)dari Menteri Perdagangan dan izin dan Menteri
Keuangan.
c. Untuk Pedagang besarminumankerasharusmemiliki izin pedagang
, besardari MenteriPerdagangan.
d . U n t u k P e n y a l u rm i n u m a n k e r a s h a r u s m e m i l i k i i z i n p e d a g a n g
menengad h a r i M e n t e r iP e r d a g a n g a n .
e. Untuk Pengecerminuman kerasharus memiliki izin pedagangkecil
dan izin dari MenteriKeuangan.
dari MenteriPerdagangan
f. U n t u k P e n j u a lm i n u m a n k e r a s h a r u s m e m i l i k i i z i n d a r i M e n t e r i
Keuangandan izin usahadari PemerjptahDaerahsetempat.
Pasal 4
( 1 ) S u r a t i z i n y a n g d i m a k s u dp a s a l 2 h a r u s d i p e r b a h a r usi e t i a pd u a
tahun.
(2) Fotokopi surat izin yang disebutdalam ayat I harusditempatkan
a u d a hd i l i h a t .
d i t e m p a tu s a h as e d e m i k i a rnu p as e h i n g gm
Pasal 5
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
( 1 ) U n t u k p e m b e r i a ni z i n y a n g d i m a k s u dd a l a m p a s a l4 a y a t l d i p u '
ngut biaya yang besarnyaditetapkan oleh Direktur JenderalPe-
ngawasan Obat dan Makanan.
(2) Pungutanbiaya yang dimaksuddalam ayat l disetorke Kas Negara
sebagaipendapatanNegara.
Pasal 6
P a d a s u r a t i z i n p e n j u a l m i n u m a n k e r a ss e p e r t ir e s t o r a n ,k e d a i , b a r
a t a u t e m p a t l a i n , d i c a n t u m k a np u l a j a m p e n j u a l a nm i n u m a n k e r a s
t n t u k s e t i a ph a r i n y a .
t e r s e b uu
BAB III
P R O D U K S I
Pasal 7
Pasal I
T e r h a d a pb a h a nb a k u e t a n o ly a n g a k a n d i g u n a k a nu n t u k p r o d u k s d i an
t e r h a d a pp r o d u k a k h i r s e b e l u hd i e d a r k a nh a r u sd i l a k u k a np e m e r i k s a a n
rnutu.
F a s a9l
( 1 ) P r o d u s e nm i n u m a n k e r a sh a r u sm e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l ap a d a
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
J e n d e r aPl e n g a w a s aOnb a t d a n M a k a n a n .
( 2 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 1 ) d i k i r i m k a n k e D i r e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanan,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.
BAB lV !
I M P O R
P a s a l 10
M i n u m a nk e r a sy a n gd i i m p o rh a r u sd i s e r t asi e r t i if k a t a n a l i s a .
P a s a l 11
( 1 ) l m p o r t i r m i n u m a n k e r a sh a r u s m e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l ap a d a
o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
JenderalPengawasan Obat dan Makanan.
( 2 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 1 ) d i k i r i m k a n k e D i i e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanari,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.
BAB V
P E R E D A R A N
P a s a l1 2
P r o d u s e nm i n u m a nk e r a sh a n y a b o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e r a sk e p a d a
Pedagang besarminuman keras.
P a s a l 13
l m p o r t i rm i n u m a nk e r a sh a n y ab o l e hm e n j u am
l i n u m a nk e r a sk e p a d a
Pedagan bg
e s am r i n u m a nk e r a s .
Pasal 14
( 1 ) P e d a g a n bg e s a rm i n u m a nk e r a sh a n y ab o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e -
r a sk e p a d aP e n y a l u m
r i n u m a nk e r a s .
(.2)'Pedagan bge s a rm i n u m a nk e r a sh a r u sm e n g i r i m k a nl a p o r a nb e r k a l a
'
t i a p a k h i r b u l a n m e n u r u t c o n t o h y a n g d i t e t a p k a no l e h D i r e k t u r
JenderalPengawasan Obat dan Makanan.
( 3 ) L a p o r a ny a n g d i m a k s u dd a l a m a y a t ( 2 ) d i k i r i m k a n k e D i r e k t o r a t
JenderalPengawasan Obat dan Makanan,dengantembusankepada
KepalaKantor WilayahDepartemenKesehatanPropinsisetempat.
P a s a l 15
P e n y a l u rm i n u m a n k e r a sh a n y a b o l e h m e n j u a lm i n u m a nk e r a sk e p a d a
P e n g e c emr i n u m a nk e r a sa t a u P e n j u aml i n u m a nk e r a s .
*
Pasal t 6
Pasal 17
a nk, e d a i ,bUTARA
p e r t ir e s t o rSUMATERA
L o k a s ip e n j u a lm i n u m a nk e r a ss eUNIVERSITAS a r a t a ut e m p a t
lain untuk diminum di tempat p e n j u a l a n ,
t i d a k b o l e h b erdekatan de-
n g a nt e m p a ti b a d a h s, e k o l a ha t a ur u m a hs a k i t .
Pasal I I
P e n g e c u a l i at en r h a d a pk e t e n t u a np a s a l1 2 , 1 3 , 1 4 d a n 1 5 h a n y ad a p a t
diperkenankandengan persetujuantertulis dari Direktur JenderalPe-
ngawasan Obat dan Makanan.
BAB V]
L A B E L
P a s a l 1I
BAB VII
L A R A N G A N
Pasal20
( 1 ) D i l a r a n gm e m p r o d u k s a
i t a u m e n g i m p o rm i n u m a n . k e r atsa n p a i z i n
Menteri.
(2) Dilarangmengedarkanminuman keras yang mengandungmetanol
lebih dari 0,lo/o(satu persepuluhpersen)dihitung terhadap kadar
etanol (C2HsOH).
(3) Dilarang menjual atau menyerahkanminuman keras kepadaanak
d i b a w a hu m u r 1 6 ( e n a m b e l a st a) h u n .
(4) Dilarangmengiklankanminuman kerasgolonganC.
BAB VIII
P E N G A W A S A N
Pasal 21
Direktur JenderalPengawasan Obat dan Makanarfatau Pejabatyang di-
tunjuk olehnya diberi wewenanguntuk melakukanpengawasan terha-
dap pelaksanaanketentuan dalam Menteri
Peraturan ini.
Pasal 22
Obat danMakanan
DirekturJenderalPengawasan diberiwewenang
me-
netapkan pelaksanaan
tahap-tahap ini.
Peraturan
BAB XI
P E N U T U P
pasal 25
( 1 ) H a l - h ayl a n g b e l u md i a t u rd a l a mP e r a t u r aM n e n t e riin i , d i a t u rt e r -
sendi r i.
( 2 ) H a l - h ayl a n gb e r s i f atte k n i sy a n g b e l u mc u k u pd i a t u rd a l a mP e r '
a t u r a nM e n t e r i n i , d i a t u rl e b i hl a n j u to l e h D i r e k t u rJ e n d e r aPl e '
. n g a w a s aOnb a td a nM a k a n a n .
Pasal26
Menteriini mulaiberlakrf'terhitung
Peraturan ditetapkan.
sejaktanggal
( G . A .S I W A B E S)S Y