Anda di halaman 1dari 61

1

PROJEK AKHIR II

ALAT PENGUKUR DEBIT AIR DENGAN SENSOR


WATERFLOW EGO-A BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN
TAMPILAN LCD DAN BUZZER

OLEH :

ANGRIFA MARLINA BR SAGALA


NIM : 142411031

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
2

PROJEK AKHIR II

ALAT PENGUKUR DEBIT AIR DENGAN SENSOR


WATERFLOW EGO-A BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN
TAMPILAN LCD DAN BUZZER

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli


Madya

OLEH :

ANGRIFA MARLINA BR SAGALA


NIM : 142411031

PROGRAM STUDI D-3 METROLOGI DAN INSTRUMENTASI


DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
i

HALAMAN PENGESAHAN

ALAT PENGUKUR DEBIT AIR DENGAN SENSOR


WATERFLOW EGO-A BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN
TAMPILAN LCD DAN BUZZER

ANGRIFA MARLINA BR SAGALA


NIM : 142411031

Medan, Juli 2017

Menyetujui

Disetujui Oleh
Program Studi D3 Metrologi dan
Instrumentasi FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,

Dr. Diana Alemin Barus, M.Sc Drs. Herli Ginting, M.Si


NIP. 196607291992032002 NIP. 195505191986011001
ii

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Angrifa Marlina Br Sagala


Judul :Alat Pengukur Debit Air Dengan Sensor
Waterflow Ego-A Berbasis Arduino Uno Dengan
Tampilan Lcd Dan Buzzer
Kategori : Tugas Akhir
Nomor Induk Mahasiswa : 142411031
Program Studi : Diploma 3 (D-3) Metrologi Dan Instrumentasi
Departemen : Fisika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang saya sampaikan pada
kegiatan projek akhir II ini adalah benar karya sendiri dan/atau bukan merupakan
plagiasi.
Apabila dikemudian hari ditemukan bahwa karya tulis ilmiah yang saya
sampaikan bukan karya saya sendiri/plagiasi, saya bersedia menerima sanksi
akademik atau yang lainnya.

Medan, Juli 2017


Yang menyatakan

Angrifa Marlina Br Sagala


NIM. 142411031
iii

PENGHARGAAN

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
barokah, rahmat, dan menganugerahkan kemudahan serta kelancaran sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas proyek ini sesuia waktu yang telah
ditetapkan.
Tugas Akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai
gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi dan
Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Sumatera Utara.

Adapun judul Tugas Akhir ini adalah

ALAT PENGUKUR DEBIT AIR DENGAN SENSOR


WATERFLOW EGO-A BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN
TAMPILAN LCD DAN BUZZER

Penulis menyadari bahwa tersusunnya Tugas Akhir ini dari Doa, perhatian,
bimbingan, motivasi dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan keikhlasan
dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua penulis dan serta saudara kandung yang telah
memberikan bantuan moril maupun materil, semangat dan doa yang begitu
besar kepada penulis.
2. Ibu Dr.Diana Alemin Barus, M.Sc selaku Ketua Program Diploma Tiga
Metrologi dan Instrumentasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam.
3. Drs. Herli Ginting, M.Si, selaku dosen pembimbing, yang telah banyak
membantu dan mendukung penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
iv

4. Seluruh Dosen dan Karyawan Program Studi Diploma Tiga (III) Metrologi
dan Instrumentasi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
5. Kepada pembimbing saya Muhammad Iqbal dan Dimas Agung Nugraha,
beserta teman teman saya di Program Studi D-3 Metrologi dan
Instrumentasi.
6. Kepada teman – teman SMA saya, Annisa Parasetia, Desy Triasna, Nurul
Amalia, Shelly Novrianty, Tina Dameria, teman – teman kebaktian tengah
minggu ( Vinny Victory, Yemima Tarigan, Dicky Pragayoga, Hiro
Nemus, Karto Perdinan, Ade Sinulingga, Relita, Geby Laura, Elizabeth
Petra, Eunike Faith, Hogla Sembiring) atas support dan kerjasamanya
yang telah membantu mengerjakan segala sesuatunya bersama-sama
sehingga kita bisa menyelesaikan lapran dan projek 2 ini dengan baik
meskipun banyak halangan yang kita dapat.
7. dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kehidupan penulis
yang tidak mampu saya tuliskan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan Projek Akhir II ini


masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca yang bersifat nya membangun dalam penyempurnaan Tugas Proyek
ini.

Semoga laporan ini menjadi ibadah yang baik bagi penulis dan menjadi ilmu
yang bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2017


Hormat saya,

Penulis
v

ALAT PENGUKUR DEBIT AIR DENGAN SENSOR


WATERFLOW EGO-A BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN
TAMPILAN LCD DAN BUZZER

ABSTRAK

Pada tugas akhir ini telah dibuat sebuah alat ukur Debit Air dalam Suatu Wadah
untuk mengetahui nilai volume air, cara kerja alat ini adalah dengan membaca
volume air mengalir dari suatu wadah penampung dan masuk ke sensor, kemudian
sensor Waterflow Ego-A mombaca aliran air tersebut dan di Proses oleh Arduino
untuk di tampilkan melalui Lcd dan Buzzer.
Sistem pengukur debit air merupakan salah satu sistem yang sangat bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Dengan sistem ini diharapkan dapat mempermudah
mengetahui volume air dalam wadah.

Kata Kunci : Volume, Arduino, Sensor Waterflow Ego-A, LCD, Buzzer.


vi

THE MEASURE DEBIT THE WATER A SENSOR


WATERFLOW EGO-A BASED ARDUINO UNO WITH LCD
AND BUZZER

ABSTRACT

Humans require rainwater as a source of life that is very large .Flowrate that falls
to the ground going in and seep into groundwater . Furthermore, humans will use
ground water as a source for the various needs of life .Flowrate became one of the
components of the greatest sources of human water. Volume measuring system is
one system that is very useful for human life . With this system is expected to
facilitate the volume of flowrateknow .Ego-A is a sensor used in this thesis .

Keywords :Measurement , Volume , Flowrate, Arduino Uno ,SENSOR Ego-A ,


LCD, Buzzer.
vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... i


SURAT PERNYATAAN .................................................................................. ii
PENGHARGAAN ............................................................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................................... v
ABSTRACT ....................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
1.4 Batasan Masalah............................................................................................2
1.5 Metodelogi Penelitian ..................................................................................3
1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAK
2.1 Sensor Waterflow Ego-A ..............................................................................6
2.2 Spesifikasi Sensor Ego-A..............................................................................7
2.3Mikrokontroller ..............................................................................................9
2.4 Arduino .........................................................................................................11
2.4.1. Pengenalan............................................................................................11
2.4.2. Sejarah ..................................................................................................12
2.4.3. Hardwere ..............................................................................................13
2.4.4. Softwere Arduino .................................................................................14
2.4.5. Melakukan penginstalan arduino ke komputer ....................................17
2.4.6. Melakukan penginstalan driver untuk Windows ..................................18
2.5 Buzzer ...........................................................................................................24
2.5.1. Cara kerja piezoelectric Buzzer ............................................................25
viii

2.6 LCD (Liquid Crystal Display) ......................................................................26


2.6.1. Cara kerja LCD ....................................................................................27
BAB III PERANCANGAN SISTEM
3.1 Diagram Block ..............................................................................................29
3.2 Perancangan Sensor ......................................................................................29
3.3 Pengaplikasian Buzzer ..................................................................................30
3.4 Pengaplikasian LCD......................................................................................30
3.5 Flowchart program ........................................................................................31
3.6 Cara kerja alat ...............................................................................................33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ..............................................................................................................34
4.1.1 Tujuan pengukuran alat .........................................................................34
4.1.2 Peralatan pengukuran ...........................................................................34
4.1.3 Prosedur pengukuran ............................................................................34
4.1.4 Pengukuran alat .....................................................................................34
4.1.5 Hasil data pengukuran ..........................................................................34
4.2 Pengujian .......................................................................................................36
4.2.1 Rangkaian mikrokontroler arduino uno R3 ..........................................36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................42
5.2 Saran..............................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.6 Deskripsi Pin pada LCD .....................................................................27


Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Sensor WaterFlow .................................................32
x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Koneksi pengkabelan Sensor ..........................................................6


Gambar 2.2Sensor Water flow Ego-A ................................................................7
Gambar 2.3 Data Sheet sensor ............................................................................8
Gambar 2.4 Bagian Mikrokontroler ....................................................................9
Gambar 2.4 Hardwere Arduino ...........................................................................13
Gambar 2.5 Buzzer listrik ...................................................................................24
Gambar 2.6 LCD .................................................................................................26
Gambar 3.1 Diagram Block ................................................................................26
Gambar 3.2 Rangkaian arduino dengan Sensor ..................................................29
Gambar 3.3 Rangkaian scematik dari Buzzer ke Mikrokontroller .....................30
Gambar 3.4 Rangkaian scematik dari LCD ke Mikrokontroller .........................30
Gambar 3.5 Flowchart program ..........................................................................31
Gambar 3.6 Cara kerja alat..................................................................................33
Gambar 4.1 Rangkaian alat ukur.........................................................................36
Gambar 4.2.1 Tampilan awal software Arduino IDE .........................................38
Gambar 4.2.2 Contoh program............................................................................38
Gambar 4.2.3 Pemilihan board arduino ..............................................................39
Gambar 4.2.4 Proses kompilasi program ............................................................40
Gambar 4.2.5 Kompilasi yang masih terdapat kesalahan ...................................40
Gambar 4.2.6 Kompilasi yang berhasil ...............................................................41
Gambar 4.2.7 Pemilihan port ..............................................................................41
Gambar 4.2.8 Arduino programer .......................................................................42
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman sekarangini, telnologi berkembang sangat pesat dalam berbagai

aspek. Yang tentunya semakin memudahkan manusia dalam berbagai hal. Banyak

kemajuan – kemajuan muncul satu persatu. Mulai dari pendidikan, perindustrian,

dll. Banyak hal yang memperlambat kerja manusia dalam meningkatkan mutu dan

ketepatan kerja.

Dengan menggunakan alat pengukur debit air dalam suatu wadah maka

kita dapat mengetahui seberapa besar volume, laju aliran dan waktu dalam

mengisi wadah yang di perlukan seperti pada industri – industri yang

menggunakan zat-zat cair.

Mikrokontroler merupakan suatu pengendali berukuran mikro, yang dapat

digunakan bersamaan dengan alat elektronik lainnya.Keunggulan yang dimiliki

mikrokontroler yaitu sebagai suatu sistem kendali.

Pemakaian mikrokontroler umumnya digunakan dalam embedded systems

yaitu sub-sistem mikrokomputer khusus sebagai bagian dari suatu sistem yang

pengontrolnya yaitu mikrokontroler dihubungkan dalam suatu mesin. Ciri khas

dari embedded systems adalah tidakmelakukan transformasi data tetapi langsung

berinteraksi dengan perangkat luar seperti sensor dan aktuator.


2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut maka beberapa permasalahan yang

akan muncul dalam mengerjakan tugas akhir ini antara lain :

ξ Prinsip kerja dari mikrokontroler khususnya pada mikrokontroler yang

akan digunakan.

ξ Pembuatan program mikrokontroler yang akan dibuat agar sesuai dengan

yang diinginkan.

ξ Komunikasi mikrokontroler dengan komponen lainnya seperti Sensor arus

dengan tampilan di LCD dan Buzzer.

1.3 Tujuan Penulisan

Penulisan laporan proyek ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui debit aliran yang masuk melalui sensor waterflow ego-a.

2. Mengetahui cara mengomunikasikan mikrokontroler dengan Sensor arus serta

display LCD dan Buzzer.

3. Mengetahui kerja Buzzer ketika sensor membaca kelebihan debit air yang

masuk dan yang sudah di batasi debitnya.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penulisanTugas Akhir ini, dibuat suatu batasan-batasan dengan maksud

memudahkan analisis yng dibutuhkan dalam rangka pemecahan masalah. Adapun

batasannya yaitu sebagai berikut:


3

ξ Membahas mengenai perancangan program mikrokontroler yang

diaplikasikan sebagai sistem pengukur debit air.

ξ Membahas komponen yang digunakan dalam membuat tugas akhir

ini.

ξ Membahas mengenai rangkaian yang digunakan dalam membuat

tugas akhir ini.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini penulis melakukan

beberapa tahap metode penelitian sebagai berikut :

1. Studi Pustaka

Pada metode ini penulis mencari bahan penulisan tugas akhir ini yang

diperoleh dari buku atau jurnal yang khususnya mengenai pembuatan tugas

akhir ini.

2. Eksperimen

Dengan metodologi eksperimen penulis membuat alat ukur debit air, dimana

semua data diambil berdasarkan hasil baik dari proses perancangan, proses

pemrogaman sampai proses pengujian alat.


4

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, pembahasan mengenai sistem

alat yang dibuat dibagi menjadi lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang teori yang berhubungan dengan

sistem atau alat yang dirancang diantaranya yaitu, teori pengertian

tentang mikrokontroler, sensor arus Ego-A, dan display Buzzer.

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

Dalam bab ini dibahas tentang perancangan alat dari alat ukur

debit air.

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

Bagian bab ini menjelaskan tentang pengujian alat yang digunakan

dalam tugas akhir ini dan menjelaskan hasil pengukuran dari mulai

input dan output yang dihasilkan dari alat yang dirancang.


5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan dari tugas akhir ini dan

memberikan saran dari alat yang dibuat.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur

yang digunakan dalam pembutan laporan Tugas Akhir ini.


6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka sangat membantu untuk dapat memahami suatu

sistem.Selain dari pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam

merencanakan suatu system.Dengan pertimbangan hal-hal tersebut, maka tinjauan

pustaka merupakan bagian yang harus dipahami untuk pembahasan

selanjutnya.Pengetahuan yang mendukung perencanaan dan realisasi alat meliputi

mikrokontroler danSensor Waterflow.

2.1 Sensor Waterflow Ego-A

Water Flow sensor terdiri dari tubuh katup plastik, rotor air, dan sensor

hall efek. Ketika air mengalir melalui, gulungan rotor-rotor.Kecepatan perubahan

dengan tingkat yang berbeda aliran. Sesuai sensor hall efek output sinyal pulsa.

Kelebihan sensor ini adalah hanya membutuhkan 1 sinyal (SIG) selain jalur 5V dc

dan ground.

Gambar 2.1 koneksi pengkabelan


7

Gambar2.2Sensor Waterflow Ego-A

Sensor berbasis Hall-effect ini dapat digunakan untuk mendeteksi aliran air

hingga 30 liter/menit (1.800 L/hour), dapat digunakan dalam pengendalian aliran

air pada sistem distribusi air, sistem pendinginan berbasis air, dan aplikasi lainnya

yang membutuhkan pengecekan terhadap debit air yang dialirkan.

2.2 Spesifikasi Sensor Ego-A

ξ Debit air yang dapat diukur: 1 - 30 Ltr / menit

ξ Maksimum tekanan air: 2 MPa

ξ Tekanan hidrostatik / Hydrostatic Pressure 03D

ξ Catu daya antara 4,5 Volt hingga 18 Volt DC

ξ Arus: 15 mA (pada Vcc = 5V)

ξ Kapasitas beban: kurang dari 10 mA (pada Vcc = 5V)

ξ Maksimum suhu air (water temperature usage): 80°C


8

ξ Rentang Kelembaban saat beroperasi: 35% - 90% RH (no frost)

ξ Duty Cycle: 50%±10%

ξ Periode signal (output rise / fall time): 0.04µs / 0.18µs

ξ Diameter penampang sambungan: 0,5 inch (1,25 cm)

ξ $PSOLWXGR/RZ 0,5V, High 9ROW

ξ Kekuatan elektrik (electric strength): 1250 V / menit

ξ +DPEDWDQLQVXODVL0

ξ Material: PVC

Gambar2.3 data sheet Sensor Waterflow Ego-A


9

2.3 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang di dalamnya berisi CPU, ROM,

RAM, dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat

melakukan proses berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya.

Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis,

mesin fax, dan peralatan elektronik lainnya. Mikrokontroler dapat disebut

pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga

sebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa

bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.3Bagian Mikrokontroler

Pada Gambar 2.3di atas tampak suatu mikrokontroler standar yang

tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut :

A. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada

mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU ini

akan membaca program yang tersimpan di dalam ROM dan melaksanakannya.


10

B. Read Only Memory (ROM)

ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya

hanya dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi.Dalam dunia

mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler

tersebut. PrograPWHUVLPSDQGDOPIRUPDWELQHU¶DWDX¶6XVXQDQELODQJDQ

biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.

C. Random Acces Memory (RAM)

Berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca juga

dapat ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada

semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja.

Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada

RAM akan hilang jika catu daya listrik hilang.

D. Input / Output (I/O)

Untuk berkomunikasi dengan dunia luar, maka mikrokontroler

menggunakan terminal I/O (port I/O), yang digunakan untuk masukan atau

keluaran.

E. Komponen lainnya

Beberapa mikrokontroler memiliki timer/counter, ADC (Analog to Digital

Converter), dan komponen lainnya. Pemilihan komponen tambahan yang

sesuai dengan tugas mikrokontroler akan sangat membantu perancangan sehingga

dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen komponen tersebut

belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat

ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya.


11

2.4 Arduino

2.4.1 Pengenalan

Arduino didefinisikan sebagai sebuah platform elektronik yang open

source, berbasis pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah

digunakan, yang ditujukan untuk seniman, desainer, hobbies dan setiap orang

yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang interaktif.

Arduino sebagai sebuah platform komputasi fisik (Physical Computing)

yang open source pada board input ouput sederhana, yang dimaksud dengan

platform komputasi fisik disini adalah sebuah sistem fisik yang interaktif dengan

penggunaan software dan hardware yang dapat mendeteksi dan merespon situasi

dan kondisi.

Menurut Artanto, kelebihan arduino dari platform hardware

mikrokontroler lain adalah:

1. IDE Arduino merupakan multiplatform, yang dapat dijalankan di berbagai

sistem operasi, seperti Windows, Macintosh dan Linux.

2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada IDE Processing, yang sederhana

sehingga mudah digunakan.

3. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port

USB, bukan port serial. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang

sekarang ini tidak memiliki port serial.

Arduino adalah hardware dan software open source pembaca bisa

mendownloadsoftware dan gambar rangkaian arduino tanpa harus membayar ke

pembuat arduino. Biaya hardware cukup murah, sehingga tidak terlalu

menakutkan membuat kesalahan. Proyek arduino ini dikembangkan dalam


12

lingkungan pendidikan sehingga bagi pemula akan cepat dan mudah

mempelajarinya. Memiliki begitu banyak pengguna dan komunitas di internet

dapat membantu setiap kesulitan yang dihadapi.

2.4.2 Sejarah Arduino

Proyek Arduino dimulai pertama kali di Ovre, Italy pada tahun 2005.

Tujuan proyek ini awalnya untuk membuat peralatan kontrol interaktif dan modul

pembelajaran bagi siswa yang lebih murah dibandingkan dengan prototype yang

lain. Pada tahun 2010 telah terjual dari 120 unit Arduino. Arduino yang berbasis

open source melibatkan tim pengembang. Pendiri arduino itu Massimo Banzi dan

David Cuartielles, awalnya mereka memberi nama proyek itu dengan sebutan

arduino dari ivrea tetapi seturut perkembangan zaman nama proyek itu diubah

menjadi Arduino.

Arduino dikembangkan dari thesis hernando Barragan di desain interaksi

institute Ivrea. Arduino dapat menerima masukan dari berbagai macam sensor dan

juga dapat mengontrol lampu, motor dan aktuator lainnya. Mikrokontroler pada

board arduino di program dengan menggunkan bahasa pemrograman arduino

(based on wiring) dan IDE arduino (based on processing). Proyek arduino dapat

berjalan sendiri atau juga bisa berkomunikasi dengan software yang berjalan pada

komputer.
13

2.4.3 Hardware

Papan Arduino merupakan papan mikrokontroler yang berukuran kecil

atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran kecil yang

didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip yang kecil.

Pada Gambar 2.4. dapat dilihat sebuah papan Arduino dengan beberapa bagian

komponen didalamnya.

Gambar 2.4 Hardware Arduino

Pada hardware arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi:

a. 14 pin IO Digital (pin 0–13)

Sejumlah pin digital dengan nomor 0–13 yang dapat dijadikan input atau

output yang diatur dengan cara membuat program IDE.

b. 6 pin Input Analog (pin 0–5)

Sejumlah pin analog bernomor 0–5 yang dapat digunakan untuk membaca

nilai input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka

antara 0 dan 1023.


14

c. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11)

Sejumlah pin yang sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin

tersebut dapat diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara

membuat programnya pada IDE.

Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer

dengan menggunakan USB charger atau dapat pula mengambil daya dengan

menggunakan suatu AC adapter dengan tegangan 9 volt. Jika tidak terdapat

power supply yang melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil

daya dari USB port. Tetapi apabila diberikan daya melalui AC adapter secara

bersamaan dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui

AC adapter secara otomatis.

2.4.4 Software Arduino

Software arduino yang digunakan adalah driver dan IDE, walaupun masih

ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan arduino.

IDE atau Integrated Development Environment suatu program khusus untuk suatu

komputer agar dapat membuat suatu rancangan atau sketsa program untuk papan

Arduino.IDE arduino merupakan software yang sangat canggih ditulis dengan

menggunakan java. IDE arduino terdiri dari:

1. Editor Program

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit

program dalam bahasa processing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

2. Compiler

Sebuah modul yang mengubah kode program menjadi kode biner

bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa

processing.

3. Uploader

Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory di

dalam papan arduino.

Dalam bahasa pemrograman arduino ada tiga bagian utama yaitu struktur,

variabel dan fungsi (Artanto, 2012:27):

Struktur Program Arduino :

a. Kerangka Program.

Kerangka program arduino sangat sederhana, yaitu terdiri

atas dua blok. Blok pertama adalah void setup() dan blok kedua

adalah void loop.

b. Blok Void setup ()

Berisi kode program yang hanya dijalankan sekali sesaat

setelah arduino dihidupkan atau di-reset.Merupakan bagian

persiapan atau instalasi program.

c. Blok void loop()

Berisi kode program yang akan dijalankan terus menerus.

Merupakan tempat untuk program utama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

a. Sintaks Program.

Baik blok void setup loop () maupun blok function harus diberi tanda

NXUXQJ NXUDZDO EXND ‡^‡ VHEDJDL WDQGD DZDO SURJUDP GL EORN LWX

NXUXQJNXUDZDOWXWXS‡‘·VHEDJDLWDQGDDNKLUSURJUDP
.

b. Variabel.

Sebuah program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi

untuk memindahkan angka dengan cara yang cerdas dengan menggunakan

sebuah varibel.

Pada bagian ini meliputi fungsi input output digital, input output analog,

advanced I/O, fungsi waktu, fungsi matematika serta fungsi komunikasi.

Pada proses Uploader dimana pada proses ini mengubah bahasa

pemrograman yang nantinya dicompile oleh avr-gcc (avr-gcc compiler) yang

hasilnya akan disimpan kedalam papan arduino.

Avr-gcc compiler merupakan suatu bagian penting untuk software bersifat

open source. Dengan adanya avr-gcc compiler, maka akan membuat bahasa

pemrogaman dapat dimengerti oleh mikrokontroler. Proses terakhir ini sangat

penting, karena dengan adanya proses ini maka akan membuat proses

pemrogaman mikrokontroler menjadi sangat mudah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

Berikut ini merupakan gambaran siklus yang terjadi dalam melakukan

pemrogaman Arduino:

1. Koneksikan papan Arduino dengan komputer melalui USB port.

2. Tuliskan sketsa rancangan suatu program yang akan dimasukkan ke dalam

papan Arduino.

3. Upload sketsa program ke dalam papan Arduino melalui kabel USB dan

kemudian tunggu beberapa saat untuk melakukan restart pada papan Arduino.

4. Papan Arduino akan mengeksekusi rancangan sketsa program yang telah

dibuat dan di-upload ke papan Arduino.

2.4.5 Melakukan Penginstalan Arduino Ke Komputer

Untuk melakukan pemrogaman pada papan Arduino, disarankan untuk

men-downloadIDE Arduino terlebih dahulu yang dapat diperoleh dari situs:

www.arduino.cc/en/Main/Software.Dan kemudian pilih versi yang tepat untuk

sistem operasi komputer yang digunakan.Setelah melakukan download,

lakukanlah proses uncompress dengan cara melakukan double-click pada file

tersebut. Proses ini secara otomatis akan membuat suatu folder yang bernama

arduino-[version], contohnya seperti arduino-0012.

Setelah melakukan penginstalan IDE Arduino pada komputer, tahap

selanjutnya adalah harus melakukan penginstalan untuk driver.Fungsi utama

penginstalan driver ini adalah agar komputer dapat melakukan komunikasi dengan

papan Arduino melalui USB port.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

2.4.6 Melakukan Penginstalan Driver Untuk Windows

Koneksikan papan Arduino dengan komputer dan ketika Found New

Hardware Wizard pada layar muncul, Windows secara otomatis akan mencoba

menemukan terlebih dahulu driver tersebut pada halaman Windows Update.

Windows XP akan meminta untuk memeriksa Windows Update, dan jika

WLGDNLQJLQPHQJJXQDNDQ:LQGRZV8SGDWHSLOLKPHQX‡1RQRWDW WKLVWLPH

tekan tombol Next. Dan pada layar selanjutnya, SLOLKPHQX‡,QVWDOOIURPDOLVWRU

VSHFLILFORFDWLRQ·GDQWHNDQWRPERO1H[W

3HULNVD OD\DU EHUMXGXO ‡,QFOXGH WKLV ORFDWLRQ LQ WKH VHDUFK

tombol Browse. Kemudian pilih folder dimana Arduino sudah terinstal dan pilih

folder Drivers\FTDIUSB Drivers untuk menetukan lokasinya dan tekan tombol

OK dan Next pada layar tesebut.

Windows Vista akan berusaha menemukan driver tersebut pada Windows

Update, dan jika terjadi kegagalan dalam melakukan pencarian driver, maka

lakukan pencarian secara manual pada folder Drivers\FTDIUSB Drivers.Proses

pencarian driver secara manual memiliki dua prosedur yang harus dilewati, yang

pertama komputer harus menginstal driver low-level terlebih dahulu dan yang

kedua adalah menginstal bagian kode yang membuat papan Arduino terlihat

seperti suatu serial port untuk komputer.

Apabila driver telah terinstal, maka Arduino IDE dapat diaktifkan dan

papan Arduino dapat digunakan pada komputer.Untuk tahap selanjutnya adalah

harus selalu mengingat serial port komputer yang telah ditandai untuk papan

Arduino.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

2.4.7 Melakukan Pengujian Pada Papan Arduino

Kita ambil contoh kasus yang sederhana yaitu mengalami kegagalan pada

VDDW PHODNXNDQ SHUFREDDQ ‡PHQJHGLSNDQ /(’· 0DUL


u apa
FDUL
yangWDK
harus

dilakukan.

Sebelum menyalahkan percobaan yang dibuat, kita harus memastikan

beberapa komponen sudah berada di dalam urutan yang benar. Sama halnya

dengan seorang pilot suatu maskapai penerbangan yang menggunakan beberapa

daftar pemeriksaan sebelum melakukan penerbangan, untuk memastikan bahwa

pesawat dalam kondisi yang baik.

Koneksikan papan Arduino ke USB port yang ada pada komputer dengan

menggunakan kabel USB.

1. Pastikan komputer dalam kondisis menyala (mungkin kedengarannya

konyol tapi hal ini pernah terjadi). Jika lampu PWR yang berwarna hijau

pada papan Arduino menyala, berarti menandakan papan Arduino telah

disuplai daya oleh komputer. Jika LED terlihat sangat redup, berarti ada

suatu kesalahan dengan daya yang disuplai: coba ganti kabel USB dan

lakukan pemeriksaan antara USB port pada komputer dan konektor USB

pada papan Arduino. Jika masih mengalami kegagalan, ganti USB port yang

lainnya pada komputer tersebut atau gunakan komputer yang lain.

2. Jika Arduino yang digunakan merupakan produk baru, lampu LED yang

berwarna kuning akan mulai berkedip dengan pola menyala sedikit gugup.

Pengujian ini merupakan pengujian yang dilakukan di pabrik untuk menguji

papan Arduino.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

3. Jika menggunakan power supply eksternal dan menggunakan jenis Arduino

yang lama seperti Extreme, NG, atau Diecimila, pastikan bahwa power

supply tersambung dengan benar dan jumper yang ditandai dengan SV1

menghubungkan dua pin yang terdekat dengan konektor power supply

eksternal.

Melakukan Pengujian Rangkaian Pada Papan Percobaan.

Sekarang koneksikan papan Arduino dengan papan percobaan breadboard

dengan memasang jumper dari 5 V. Kemudian untuk ground atau GND

dikoneksikan ke rel positif dan negative yang berada pada papan percobaan

breadboard. Jika LED PWR yang berwarna hijau tidak menyala, segera lepaskan

semua kabel. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat kesalahan besar dan terjadi

hubung singkat (short circuit) pada rangkaian. Pada saat terjadinya hubung

singkat, papan Arduino menarik terlalu banyak arus dan daya akan terputus untuk

melindungi komputer.

Jika terjadi short circuit, maka kita harus memulainya kembali dari proses

penyederhanaan dan pembagian (simplification and segmentation). Setelah itu,

yang harus dilakukan adalah memeriksa setiap sensor yang digunakan pada

percobaan tersebut dan untuk memudahkan sebaiknya setiap pemeriksaan

menggunakan satu sensor saja.Masalah dengan IDE, pada beberapa kasus

terutama pada Windows, mungkin memiliki masalah yang berhubungan dengan

penggunaan IDE Arduino.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

Jika terdapat kesalahan saat membuka Arduino, gunakan metode alternatif

dengan cara membuka file run.bat. Biasanya pemakai Windows juga sering

mendapatkan masalah jika sistem operasi memberikan nomor COM10 atau yang

benomor lebih untuk papan Arduino. Untuk mengatasi masalah ini, kita dapat

menentukan nomor yang lebih rendah untuk Arduino dengan cara sebagai berikut:

1. Buka layar Device Manager pada Windows dengan membuka menu Start.

Lakukan klik kanan (right-click) pada layar komputer untuk Vista atau My

Computer dan pilih menu Properties untuk XP. Kemudian pilih menu

Device Manager.

2. &DULVHULDOGHYLFHGLGDODPGDIWDU‡3RUWV&20 /37·’DQSLOLKVHULDO

device bernomor COM9 atau bernomor lebih rendah yang tidak digunakan

dengan cara pilih menu Properties (right-click). Kemudian pada tab Port

Setting, pilih menu Advanced dan lakukan pengaturan nomor pada

COM10 atau yang bernomor lebih besar.

3. Lakukan hal yang sama pada serial terminal USB yang digunakan untuk

mengoperasikan Arduino.

Jika beberapa saran tersebut masih tidak dapat membantu, atau jika

mengalami permasalahan yang belum dijelaskan pada laporan ini, untuk

troubleshooting Arduino yang lebih lengkap dapat dilihat dari halaman situs:

www.arduino.cc/en/Guide/Troubleshooting.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Troubleshooting Arduino

Dalam membuat suatu eksperimen atau percobaan dengan Arduino,

memungkinkan sekali terjadinya kegagalan dalam melakukan

pengoperasiannya.Sedangkan kita dituntut harus dapat memperbaiki kegagalan

yang terjadi agar Arduino dapat beroperasi dengan benar.

Troubleshooting dan debugging merupakan seni yang sudah ada dari

dulu.Dan agar didapatkan suatu hasil yang diinginkan oleh kita, maka kita harus

memenuhi peraturan yang dimiliknya terlebih dahulu.

Semakin sering kita menggunakan komponen elektronik dan Arduino

dalam membuat suatu percobaan, maka kita akan semakin banyak belajar dan

semakin banyak mendapatkan pengalaman. Oleh karena itu, jangan putus asa

dengan permasalahan yang akan muncul dalam melakukan suatu percobaan

karena semuanya akan menjadi lebih mudah apabila sudah dihadapi.

Seperti semua percobaan Arduino yang telah dibuat, jika terdapat

kesalahan baik yang berasal dari hardware maupun software maka disana

kemungkinan akan ada lebih dari satu hal yang perlu dicari penyebab dari

kesalahan tersebut.

Ketika mencari suatu bug atau akar dari suatu masalah yang muncul

seharusnya kita mengoperasikan Arduino meliputi tiga langkah berikut:

Pemahaman (understanding).

ξ Mencoba untuk memahami sebanyak mungkin bagaimana cara kerja

dari setiap bagian komponen yang digunakan dan bagaimana bagian

dari komponen tersebut telah memberikan pengaruh terhadap

percobaan yang dibuat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

ξ Penyederhanaan dan pembagian (simplification and segmentation)

Orang Romawi kuno mengatakan devide et impera: divide and rule,

atau dalam bahasa Indonesia berarti pembagi dan peraturan. Oleh

karena itu, untuk membuat percobaan Arduino cobalah lakukan

perincian (break down) terhadap percobaan ke dalam setiap

komponennya dengan pemahaman yang kita miliki dan

memperhitungkan dimana tanggung jawab dari setiap komponen

tersebut.

ξ Pemisahan dan kepastian (exclusion and certainty)

Ketika melakukan investigasi, melakukan pengujian secara terpisah

pada setiap komponen sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa

setiap komponen bekerja dengan benar. Dengan melakukan tahap ini

akan membangun rasa keyakinan pada diri kita sendiri terhadap

bagian percobaan mana yang bekerja dengan benar maupun yang

tidak.

Debugging adalah istilah yang telah digunakan software komputer untuk

menggambarkan suatu proses tidak bekerja dengan benar. Konon dikatakan

bahwa istilah tersebut dipakai untuk pertama kalinya oleh Garce Hopper pada

sekitar tahun 1940-an. Dimana pada waktu itu, komputer yang sebagian besarnya

merupakan peralatan elektromekanis, ada yang berhenti beroperasi karena ada

serangga yang terjebak di dalam sistem mekaniknya.Tetapi pada saat ini, bug

bukan berbentuk fisik lagi, melainkan suatu virtual yang tidak dapat dilihat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2.5. Buzzer Listrik


Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja
buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan
yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus
sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau
keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan
dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan
diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah
selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
Jenis Buzzer yang sering ditemukan dan digunakan adalah Buzzer yang
berjenis Piezoelectric, hal ini dikarenakan Buzzer Piezoelectric memiliki berbagai
kelebihan seperti lebih murah, relatif lebih ringan dan lebih mudah dalam
menggabungkannya ke Rangkaian Elektronika lainnya. Buzzer yang termasuk
dalam keluarga Transduser ini juga sering disebut dengan Beeper.
Efek Piezoelectric (Piezoelectric Effect) pertama kali ditemukan oleh dua
orang fisikawan Perancis yang bernama Pierre Curie dan Jacques Curie pada
tahun 1880. Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh sebuah perusahaan
Jepang menjadi Piezo Electric Buzzer dan mulai populer digunakan sejak 1970-
an.

Gambar 2.5 Buzzer Listrik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

2.5.1 Cara Kerja Piezoelectric Buzzer

Seperti namanya, Piezoelectric Buzzer adalah jenis Buzzer yang


menggunakan efek Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya.
Tegangan listrik yang diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan
gerakan mekanis, gerakan tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi
yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan menggunakan diafragma dan
resonator.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

Tabel 2.6 Deskripsi Pin Pada LCD

Pin Deskripsi

1 Ground

2 Vcc

3 Pengatur kontras

4 ‡56·,QVWUXFWLRQ5HJLVWHU
Select

‡5:·5HDG:ULWH/&’
5
Registers

6 ‡(1·(QDEOH

7-14 Data I/O Pins

15 Vcc

16 Ground

2.6.1 Cara kerja LCD (Liquid Crystal Display).

Pada aplikasi XPXPQ\D5:GLEHULORJLNDUHQGDK‡·


Bus data terdiri dari

4-bit atau 8-bit.Jika jalur data 4-bit maka yang digunakan ialah DB4 sampai

dengan DB7. Sebagaimana terlihat pada table diskripsi, interface LCD

merupakan sebuah parallel bus, dimana hal ini sangat memudahkan dan sangat

cepat dalam pembacaan dan penulisan data dari atau ke LCD. Kode ASCII yang

ditampilkan sepanjang 8-bit dikirim ke LCD secara 4-bit atau 8 bit pada satu

waktu.

Jika mode 4-bit yang digunakan, maka 2 nibble data dikirim untuk membuat

sepenuhnya 8-bit (pertama dikirim 4-bit MSB lalu 4-bit LSB dengan pulsa clock

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

EN setiap nibblenya). Jalur kontrol EN digunakan untuk memberitahu LCD

bahwa mikrokontroller mengirimkan data ke LCD.Untuk mengirim data ke LCD

program harus menset EN ke kondiVL KLJK ‡· GDQ NHPXGLDQ PHQVHW GXD MDOXU

kontrol lainnya (RS dan R/W) atau juga mengirimkan data ke jalur data bus.

6DDW MDOXU ODLQQ\D VXGDK VLDS (1 KDUXV GLVHW NH ‡· GDQ WXQJJX EHEH

saat (tergantung pada datasheet LCD), dan set EN kembali ke high ‡· .HWLND

MDOXU56EHUDGD GDODP NRQGLVL ORZ‡· GDWD \DQJGLNLULPNDQNH /&’GLDQJJD

sebagai sebuah perintah atau instruksi khusus (seperti bersihkan layar, posisi

kursor dll). Ketika RS dalam kondisi high DWDX‡·GDWD\DQJGLNLULPNDQDGDODK

data ASCI,\DQJDNDQGLWDPSLONDQGLOD\DU0LVDOXQWXNPHQDPSLONDQKXUXI‡

SDGD OD\DU PDND 56 KDUXV GLVHW NH ‡· -DOXU NRQWURO 5: KDUXV EHUDGD GDO

kondisi low (0) saat informasi pada data bus akan dituliskan ke LCD. Apabila

R/W berada dalam kondisi high ‡· PDND SURJUDP DNDQ PHODNXNDQ


query

(pembacaan) data dari LCD.

Instruksi pembacaan hanya satu, yaitu Get LCD status (membaca status

LCD), lainnya merupakan instruksi penulisan. Jadi hampir setiap aplikasi yang

PHQJJXQDNDQ/&’5:VHODOXGLVHWNH‡·
.Jalur data dapat terdiri 4 atau 8 jalur

(tergantung mode yang dipilih pengguna), DB0, DB1, DB2, DB3, DB4, DB5,

DB6 dan DB7. Mengirim data secara parallel baik 4-bit atau 8-bit merupakan 2

mode operasi primer. Untuk membuat sebuah aplikasi interface LCD, menentukan

mode operasi merupakan hal yang paling penting.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

3.3 Pengaplikasian Buzzer

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari Buzzer ke mikrokontroler

dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.3 Rangkaian skematik dari Buzzer ke Mikrokontroller

3.4 Pengaplikasian LCD

Rangkaian skematik konektor yang dihubungkan dari LCD (liquid crystal

display) ke mikrokontroler dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 3.4 Rangkaian skematik dari LCD ke Mikrokontroller

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai