Anda di halaman 1dari 27

RANCANG BANGUN FLOWMETER DIGITAL MENGGUNAKAN

SENSOR YF-S201 BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO


UNO R3(ATMEGA 328)

PROPOSAL TUGAS AKHIR


Bidang Studi Fisika FMIPA

Oleh:
Kiki Sahat Covernicus Panggabean
(08121002055)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANG BANGUN FLOWMETER DIGITAL MENGGUNAKAN


SENSOR YF-S201 BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO
UNO R3(ATMEGA 328)

PROPOSAL TUGAS AKHIR (SKRIPSI)


Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Permohonan Tugas Akhir (Skripsi)

Oleh:
Kiki Sahat Covernicus Panggabean
(08121002055)
Indralaya, Maret 2016

Pembimbing II

Pembimbing I

Hadi, S.Si., M.T


NIP : 197904172002121003

Drs. Octavianus Cakra Satya, M.T


NIP : 196510011991021001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Fisika,

Drs. Octavianus Cakra Satya, M.T.


NIP. 196510011991021001

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan rahmat-Nya proposal tugas akhir ini dapat diselesaikan. Adapun akan
dilaksanakannya Tugas Akhir (Skripsi) ini adalah sebagai syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Sains di Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini
masih jauh dari sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan bantuan berupa
saran dan kritik yang sifatnya membantu dan membangun dalam penyelesaian
Tugas Akhir ini.

Indralaya, Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................1
Latar Belakang...........................................................................................1
Tujuan Penelitian.......................................................................................2
Perumusan Masalah...................................................................................2
Batasan Masalah........................................................................................3
Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB II..............................................................................................................4
Pengertian Pengukuran, Alat Ukur dan Istrumentasi.................................4
Fluida dan Debit Aliran..............................................................................5
Arduino.......................................................................................................7
Arduino UNO.......................................................................................7
Flow Sensor YF-S201..............................................................................12
Prinsip Hall Effect....................................................................................14
Prinsip Kerja Sensor.................................................................................15
BAB III..........................................................................................................17
Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................17
Alat dan Bahan Penelitian........................................................................17
Tahapan Penelitian....................................................................................18
Metode Perancangan Alat.........................................................................19
Perancangan Perangkat Keras(Hardware).........................................19
Perancangan Perangkat Lunak(Software)...........................................20
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Air merupakan sumber daya alam yang memiliki peran vital bagi

keberlangsungan ekosistem di bumi. Khususnya dalam kehidupan manusia, air


memiliki peran besar dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Minum, mandi dan
mencuci adalah contoh kecil dari banyak aktivitas manusia yang melibatkan air di
dalamnya.
Begitu banyaknya peran air dalam kehidupan manusia menunjukkan
tingginya tingkat kebutuhan air bagi manusia. Namun, tingginya tingkat
kebutuhan manusia akan air tidak sebanding dengan besarnya ketersediaan air di
bumi karena kuantitas air laut di bumi jauh lebih besar dari pada jumlah air tawar.
Dikatehui bahwa 97% air di bumi adalah air laut dan hanya 3% berupa air tawar
(Admiranto, 2009). Di sisi lain, populasi manusia di bumi terus mengalami
peningkatan sementara volume air di bumi tetap. Dengan kata lain, tingkat
kebutuhan air bersih akan terus mengalami peningkatan.
Dengan segala keterbatasan pasokan air bersih tersebut, manusia justru
cenderung tidak menggunakan air dengan efisien. Lupa menutup keran air rumah
adalah salah satu wujud pemborosan manusia dalam pemakaian air. Kebiasaan
manusia menggunakan air dengan tidak efisien didukung dengan kondisi iklim
ekstrim dan pemanasan global akan menyebabkan distribusi air bersih di
permukaan bumi menjadi tidak optimal, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
krisis air bersih di beberapa tempat di permukaan bumi.

Menanggapi hal tersebut, sudah seharusnya manusia dapat menggunakan air


seefisien mungkin. Diperlukan adanya media informasi tentang penggunaan air
dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, sudah banyak alat ukur yang memberikan informasi tentang debit
dan volume penggunaan air sehari-hari, namun masih bersifat analog dan
umumnya hanya diberikan bagi pengguna rekening air berlangganan. Pada
penelitian ini, penulis mencoba membuat sebuah alat ukur aliran digital
sederhana, yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam
mengoptimalkan pemakaian air dalam kehidupan sehari-hari.

1.2.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :


1. Merancang sistem yang dapat mengukur debit dan volume aliran air yang
lewat dari pipa-pipa saluran air.
2. Memberikan acuan bagi pengguna untuk mengoptimalkan pemakaian air
bersih.
1.3.

Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam pelaksanaan penelitian ini diantaranya :


1. Bagaimana proses pembuatan alat ukur digital aliran air rumah tangga.
2. Tingkat akurasi dari alat ukur digital aliran air rumah tangga.

1.4.

Batasan Masalah

Dalam pelaksanaan penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah


diantaranya :
1. Alat yang dirancang berupa prototype

2. Sistem yang dirancang berupa alat ukur debit dan volume air.
3. Menggunakan liquid flow sensor YF-S201 untuk mendeteksi aliran air
yang lewat pada pipa.
4. Pemrosesan sinyal dari sensor aliran menggunakan Arduino Uno R3
(Atmega 328).
1.5.

Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :


1. Dapat memberikan informasi bagi pemakai tentang debit dan volume
aliran air yang lewat pada pipa saluran air
2. Dapat digunakan sebagai acuan pemakai

untuk

mengotimalkan

penggunaan air
3. Dapat digunakan sebagai media pembelajaran di Jurusan Fisika Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Pengertian Pengukuran, Alat Ukur dan Instrumentasi


Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk

menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka (kuantitatif). Jadi mengukur

adalah suatu proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat-sifat
obyek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh tersebut dapat
memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian yang diukur.
Secara umum (sederhana), mengukur adalah membandingkan suatu besaran yang
tidak diketahui harganya dengan besaran lain yang telah diketahui nilainya.
Alat ukur adalah alat yang digunakan untuk mengetahui harga suatu
besaran atau suatu variabel. Prinsip kerja alat ukur harus dipahami agar alat ukur
dapat digunakan dengan optimal. Contoh alat ukur untuk : panjang adalah mistar,
massa adalah neraca, suhu adalah thermometer, dan waktu adalah stopwatch.
Instrumen adalah alat ukur yang kompleks, yang terdiri dari komponen :
sensor dan transducer, pengkondisi sinyal dan unit keluaran analog atau digital.
Instrumentasi (Instrumentation) adalah bidang ilmu dan teknologi yang mencakup
perencanaan, pembuatan dan penggunaan instrumen atau alat ukur besaran fisika
atau sistem instrumen untuk keperluan deteksi, penelitian, pengukuran,
pengaturan serta pengolahan data. Contoh instrumen yang banyak di industri dan
di laboratorium antara lain : alat ukur kadar garam, alat ukur gaya alat ukur
getaran (Sulistiadji, 2009). Pengukuran akan memberikan arti penting bagi
manusia untuk menggambarkan berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif
atau angka.
2.2.

Fluida dan Debit Aliran


Air adalah salah satu bentuk fluida. Fluida adalah zat yang memiliki

kemampuan untuk mengalir karena tidak memiliki sifat untuk mempertahankan


bentuk yang tetap (Giancoli, 1998).

Terdapat beberapa faktor utama yang mempengaruhi besar debit aliran


dalam pipa yang diantaranya :
1.
2.
3.
4.

Kecepatan aliran fluida dalam pipa (m/s)


Gaya gesek antara fluida dengan pipa
Viskositas fluida
Massa jenis fluida
Ketika fluida mengalir pada pipa dengan diameter penampang berbeda,

volume air yang mengalir pada setiap titik adalah sama. Hal ini berarti, kecepatan
air akan meningkat pada penampang yang ukurannya lebih sempit.

Gambar 2. 1 Pipa denngan diameter penampang berbeda(Asyiddin, 2007)

Debit aliran (Q) dapat dihitung dari volume cairan yang lewat dibagi dengan
2.1

waktu.
Q=

V
t

Volume cairan (V) dapat dihitung dari luas penampang (A) dikali
2.2

panjangnya (s).
V=A.s

Kemudian persamaan 2.2 dapat disubtitusikan ke persamaan 2.1 menjadi:


2.3

Q=

A .s
t

Sedangkan kecepatan (v) adalah jarak (s) dibagi waktu (t). Maka debit aliran (Q)
adalah :
2.4
9

Q= A . v

Gambar 2. 2. Pipa dengan penampang menyempit(Asyiddin, 2007)

Terlihat pada gamabar 2.2, dimana jumlah debit(Q) pada tiap penampang
pipa selalu sama. Jika terdapat perbedaan penampang pipa A1 dan A2, maka akan
mempengaruhi besarnya kecepatan v1 dan v2.
Q1=Q2
2.6

2.5

A 1 v 1= A2 v 2

Keterangan
Q

= debit fluida (m3/jam ; liter/menit)

= volume (m3;liter)

= waktu (detik; menit; jam)

= luas penampang (m2)

= panjang; jarak (m)

= kelajutan (m/s)
2.3.

Arduino

Arduino merupakan platform prototipe elektronik yang bersifat opensource,


yaitu perangkat keras dan perangkat lunaknya fleksibel dan bebas untuk
dimodifikasi. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang
11

tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif. Arduino pada
awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Platform arduino terdiri dari arduino
board, shield, bahasa pemrograman arduino dan Arduino Integrated Development
Environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar mikrokontroler
Atmel AVR ATmega8 berikut turunannya.
Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++,
namun lebih sederhana. Arduino IDE (Integrated Development Environment)
adalah software yang digunakan untuk menulis, compile dan upload program
untuk arduino.
2.2.1 Arduino UNO
Arduino UNO adalah Arduino board yang menggunakan mikrokontroler
ATmega328. Arduino UNO memiliki 14 pin digital (6 pin dapat digunakan
sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah 16 MHz osilator kristal, sebuah
koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP dan sebuah
tombol reset. Arduino UNO memuat segala hal yang dibutuhkan untuk
mendukung sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah
komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor
AC ke DC, arduino sudah dapat bekerja. Arduino UNO menggunakan
ATmega16U2 yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi
serial ke computer melalui port USB. Tampak atas dari arduino UNO dapat dilihat
pada Gambar 2.3 .

13

Gambar 2. 3 Tampak atas arduino UNO(http://www.arduino.cc)

Tabel 1. Data spesifikasi arduino UNO R3(http://www.arduino.cc)

Spesifikasi
Mikrokontroller
Tegangan Operasi
Tegangan Input (rekomendasi)
Tegangan Input (Batas)
Pin Digital I/O
Pin Analog Input
Arus DC per pin I/O
Arus DC untuk pin 3.3 V
Memori Flash
SRAM
EEPROM
Clock Speed

Keterangan
ATmega 328P
5V
7-12 V
5-20 V
14 (6 PWM)
6
40 mA
150 mA
32 kb (0,5 kb untuk bootloader)
2 kb (ATmega328)
1kb (Atmega328)
16 MHz

2.2.1.1. Pin Masukan dan Keluaran Arduino UNO


Masing-masing dari 14 pin digital arduino UNO dapat digunakan sebagai
masukan atau keluaran menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite() dan
digitalRead(). Setiap pin beroperasi pada tegangan 5 V. Setiap pin mampu
menerima atau menghasilkan arus maksimum sebasar 40 mA dan memiliki
resistor pull-up internal (diputus secara default) sebesar 20-30 kOhm. Sebagai
tambahan, beberapa pin masukan digital memiliki kegunaan khusus diantaranya :

15

1. Komunikasi serial: pin 0 (RX) dan pin 1 (TX), digunakan untuk


menerima(RX) dan mengirim(TX) data secara serial.
2. Interupsi Eksternal: pin 2 dan pin 3, pin ini dapat dikonfigurasi untuk
memicu sebuah interupsi pada nilai rendah, sisi naik atau turun, atau pada
saat terjadi perubahan nilai.
3. Pulse-Width Modulation (PWM): pin 3,5,6,9,10 dan 11, menyediakan
keluaran PWM 8-bit dangan menggunakan fungsi analogWrite().
4. Serial Peripheral Interface (SPI): pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO) dan
13 (SCK), pin ini mendukung komunikasi SPI dengan menggunakan SPI
library.
5. LED: pin 13, terdapat built-in LED yang terhubung ke pin digital 13.
6. Ketika pin bernilai HIGH maka LED menyala, sebaliknya ketika pin
bernilai LOW maka LED akan padam.
Arduino UNO memiliki 6 masukan analog yang diberi label A0 sampai A5,
setiap pin menyediakan resolusi sebanyak 10 bit (1024 nilai yang berbeda). Secara
default pin mengukur nilai tegangan dari ground (0V) hingga 5 V, walaupun
begitu dimungkinkan untuk mengganti nilai batas atas dengan menggunakan pin
AREF dan fungsi analogReference(). Sebagai tambahan beberapa pin masukan
analog memiliki fungsi khusus yaitu pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL) yang
digunakan untuk komunikasi Two Wire Interface (TWI) atau Inter Integrated
Circuit (I2C) dengan menggunakan Wire library (Arduino).
2.2.1.2. Sumber Catu Daya dan pin Tegangan Arduino UNO
Arduino UNO dapat diberi daya dengan catu daya eksternal dengan
melalui koneksi USB (Universal Serial Bus) atau konektor catu dayanya. Jika
Arduino UNO dihubungkan ke sumber daya melalui kedua konektor tersebut
secara bersamaan maka arduino UNO akan memilih sumber daya secara otomatis
dari salah satu konektor untuk digunakan. Power supply eksternal yang bukan

17

melalui USB dapat berasal dari adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat
dihubungkan ke soket POWER pada arduino UNO. Jika menggunakan baterai,
ujung kabel yang dihubungkan ke baterai dimasukkan kedalam pin GND dan Vin
yang berada pada konektor POWER.
Arduino UNO dapat beroperasi pada tegangan 6V sampai 20V. Jika
arduino UNO diberi tegangan di bawah 7V, maka pin 5V akan menyediakan
tegangan di bawah 5V dan arduino UNO mungkin bekerja tidak stabil. Jika
diberikan tegangan melebihi 12V, regulator tegangan kemungkinan akan menjadi
terlalu panas dan merusak arduino UNO. Tegangan yang disarankan untuk
diberikan ke arduino UNO berkisar antara 7 sampai 12V. Pin-pin tegangan pada
arduino UNO adalah sebagai berikut:
1. Vin adalah pin untuk mengalirkan sumber tegangan ke arduino UNO
ketika menggunakan sumber daya eksternal selain dari koneksi USB atau
sumber daya yang teregulasi lainnya. Sumber tegangan juga dapat
disediakan melalui pin ini jika sumber daya yang digunakan untuk arduino
UNO dialirkan melalui soket power.
2. 5V adalah pin yang menyediakan tegangan teregulasi sebesar 5 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO.
3. 3V3 adalah pin yang meyediakan tegangan teregulasi sebesar 3,3 volt
berasal dari regulator tegangan pada arduino UNO.
4. GND adalah pin ground.
2.2.1.3. Konfigurasi Pin ATMega328P
Arduino Uno R3 menggunakan mikrokontroler ATMega328P jenis AVR.
Terdapat beberapa fitur pada ATmega328P diantaranya 8 Kb system
programmable flash dengan kemampuan read while write, 1 kb EEPROM, 2 kb
SRAM, 8 Kb system programmable flash berkemampuan read while write, 23

19

general purpose I/O, 32 register serba guna, 3 buah timer atau counter, Interrupt
internal maupun eksternal, serial untuk pemograman dengan menggunakan
USART, peripheral interface (SPI), two wire interface (I2C), 6 port Pulse Width
Modulation (PWM), 6 port 10 bit ADC dan Watchdog Timer dengan osilator
internal.

Gambar 2. 4 Diagram Pin ATMega328P(www.atmell.com)

ATMega328P memiliki 3 buah PORT utama yaitu PORTB, PORTC, dan


PORTD dengan total pin input/output sebanyak 23 pin. PORT tersebut dapat
difungsikan sebagai input/output digital atau difungsikan sebagai peripheral
lainnya.

2.4.

Flow Sensor YF-S201


Sensor aliran (flow sensor) adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk

mengukur laju aliran fluida. Pada umumnya, perangkat ini digunakan dalam
rangkaian flow meter.

21

Pada penelitian ini, sensor aliran (flow sensor) yang digunakan adalah
sensor type YF-S201. Sensor ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip efek Hall
di dalamnya. Komponen dalam sensor aliran tersebut diantaranya adalah sebuah
rotor dan sensor efek Hall. Saat air masuk ke dalam sensor aliran (flow sensor) air
akan mengalir melewati rotor sehingga rotor akan berputar. Putaran rotor akibat
fluida yang melewati sensor aliran (flow sensor) tersebut akan dideteksi oleh
sensor efek Hall dan akan menghasilkan pulsa digital yang banyaknya sebanding
dengan cepat fluida yang melewati sensor aliran (flow sensor) tersebut.
Penelitian ini menggunakan flow sensor YF-S201 karena sensor ini banyak
tersedia di pasaran dengan harga yang relatif murah. Selain itu, sensor
menggunakan sambungan pipa ukuran setengah inci yang relatif banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 2. 5 SensorAliran YF-S201(www.14core.com)

Berikut adalah spesifikasi sensor aliran (flow sensor) YF-S201 :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Debit air yang dapat diukur: 1 - 30 Liter / menit


Tekanan air maksimal : 2 Mpa
Tekanan hidrostatik / Hydrostatic Pressure : 1,75 Mpa
Catu daya antara 4,5 Volt hingga 18 Volt DC
Arus: 15 mA (pada Vcc = 5V)
Tipe sensor : Rotor mekanik
Kapasitas beban: kurang dari 10 mA (pada Vcc = 5V)
23

8. Maksimum suhu air (water temperature usage): 80C


9. Rentang Kelembaban saat beroperasi: 35% - 90% RH (no frost)
10. Duty Cycle: 50%10%
11. Periode signal (output rise / fall time): 0.04s / 0.18s
12. Diameter penampang sambungan: 0,5 inch (1,25 cm)
13. Amplitudo: Low . 0,5V, High . 4,6 Volt
14. Kekuatan elektrik (electric strength): 1250 V / menit
15. Hambatan insulasi: . 100 M
16. Material: PVC
2.4.1. Prinsip Efek Hall
Sensor efek Hall dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis
dengan perubahan posisinya. Perubahan medan magnet yang terus menerus
menyebabkan timbulnya pulsa yang kemudian dapat ditentukan frekuensinya,
sensor jenis ini biasa digunakan sebagai pengukur kecepatan. Sensor efek Hall
digunakan untuk mendeteksi kedekatan (proximity), kehadiran atau ketidakhadiran
suatu objek magnetis (yang) menggunakan suatu jarak kritis.

Gambar 2. 6 Diagram Efek Hall (Burhanuddin, dkk, 2011)

Keterangan gambar :
1. Elektron
2. Sensor Hall atau Elemen Hall
3. Magnet

25

4. Medan Magnet
5. Power Source
Gambar diagram efek Hall tersebut tersebut menunjukkan aliran elektron.
Dalam gambar A menunjukkan bahwa elemen Hall mengambil kutub negatif pada
sisi atas dan kutub positif pada sisi bawah. Dalam gambar B dan C, baik arus
listrik ataupun medan magnet dibalik, menyebabkan polarisasi juga terbalik. Arus
dan medan magnet yang dibalik ini menyebabkan sensor Hall mempunyai kutub
negatif pada sisi atas.
Efek Hall tergantung pada beda potensial (tegangan Hall) pada sisi yang
berlawanan dari sebuah lembar tipis material konduktor atau semikonduktor
dimana arus listrik mengalir, dihasilkan oleh medan magnet yang tegak lurus
dengan elemen Hall. Perbandingan tegangan yang dihasilkan oleh jumlah arus
dikenal dengan tahanan Hall, dan tergantung pada karakteristik bahan.
Dr. Edwin Hall menemukan efek ini pada tahun 1879. Efek Hall
dihasilkan oleh arus pada konduktor. Arus terdiri atas banyak beban kecil yang
membawa partikel (biasanya elektron) dan membawa gaya Lorentz pada medan
magnet. Beberapa beban ini berakhir di sisi sisi konduktor. Ini hanya berlaku
pada konduktor besar dimana jarak antara dua sisi cukup besar. Salah satu yang
paling penting dari efek Hall adalah perbedaan antara beban positif bergerak
dalam satu arah dan beban negatif bergerak pada kebalikannya. Efek Hall
memberikan bukti nyata bahwa arus listrik pada logam dibawa oleh elektron yang
bergerak, bukan oleh proton (Burhanuddin, dkk, 2011).
2.4.2. Prinsip Kerja Sensor
Pada gambar 2.6 dapat dilihat prinsip kerja dari water flow sensor yang
memanfaatkan prinsip efek Hall.

27

Gambar 2 6. Prinsip Kerja Hall Effect Flow Sensor(www.14core.com)

Pada gambar tersebut ketika fluida mengalir melewati rotor, fluida tersebut
mengakibatkan rotor tersebut bergerak dengan kecepatan yang proporsional
dengan kecepatan linier fluida. Putaran rotor ini menyebabkan ujung blade rotor
yang memiliki magnet menghasilkan pulsa digital on dan off yang dibaca oleh
transduser efek Hall yang ada pada rangkaian pendeteksinya. Berikut gambar
bentuk pulsa sinyal yang dihasilkan dari sensor.

Gambar 2. 7 Mekanisme dan sinyal keluaran sensor efek Hall

29

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Tugas Akhir ini dilakukan di Laboratorium Elektronika dan


Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

3.2.

Alam Universitas Sriwijaya, Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.


Waktu Penelitian : April 2016 Selesai.
Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian perancangan alat flowmeter digital menggunakan beberapa alat dan


bahan sebagai berikut:
1. Aliran Air
Fungsi : Sebagai objek penelitian
2. Pipa inci
Fungsi : Sebagai media aliran air
3. LED (Light Emiting Diode)
Fungsi : Sebagai indikator cepat debit air yang melewati Liquid Flow
Sensor YF-S201
4. LCD 1602 dan Modul I2C
Fungsi : LCD sebagai display besar nilai debit dan volume air. Modul I2C
digunakan untuk mengurangi banyak pemakaian pin yang
digunakan untuk koneksi antara LCD dan board arduino.
5. Mikrokontroler arduino UNO R3
Fungsi : Sebagai processor dalam rangkaian, dengan kata lain sebagai alat
proses dan kontrol dalam rangkaian.
6. Flow Sensor YF-S201
Fungsi : Sebagai sensor untuk membaca debit dan volume air yang
mengalir dalam pipa aliran air.
7. Bahasa Pemograman Integrated Development Environment(IDE) Arduino

31

Fungsi : Sebagai bahasa pemograman instruksi pada mikrokontroler


arduino
8. Kabel USB
Fungsi : Sebagai media transmisi data antara arduino dan komputer.
Selain itu juga sebagai media transmisi upload program IDE
Arduino ke mikrokontroler arduino UNO R3.
9. Adaptor
Fungsi : Sebagai sumber tegangan
10. Jumper
Fungsi : Sebagai kabel penghubung rangkaian
3.3.

Tahapan Penelitian

Penelitian Rancang Bangun Flowmeter Digital Menggunakan Sensor YF-S201


Berbasis Mikrokontroler Arduino UNO R3(ATMEGA 328) dilaksanaan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Studi literatur
Persiapan alat dan bahan
Perancangan hardware dan software
Perakitan
Pengujian alat
Analisa

3.4.

Metode Perancangan Alat


Perancangan alat ukur digital aliran dengan sensor YF-S201 berbasis

arduino Uno R3 (Atmega328) dilaksanakan meliputi dua tahapan, yaitu :


3.4.1. Perancangan Perangkat Keras(Hardware)
Dalam proses perancangan hardware ini meliputi beberapa tahapan. Dimana saat
aliran air dalam pipa mergerak melewati sensor YF-S201, maka aliran air tersebut
akan memutar rotor (baling-baling) yang ada di dalam sensor YF-S201.
Berputarnya

rotor

tersebut

akan

menimbulkan

medan

magnet

yang

33

mengakibatkan terjadinya fenomena efek Hall. Efek Hall akan menimbulkan


pulsa-pulsa, kemudian pulsa-pulsa tersebut yang nantinya akan dibaca dan
diproses oleh mikrokontroler untuk diterjemahkan sebagai debit air. Nilai debit air
tersebut kemudian dapat dilihat pada layar LCD. Berikut bentuk blok diagram
perancangan perangkat keras perancangan alat ukur digital aliran air
menggunakan sensor YF-S201 berbasis mikrokontroler arduino UNO R3.

Aliran Air
Gambar 3. 1
Diagram Blok

Power Supply
Flow Sensor
Mikrokontroler
Sistem

LCD with I2c Backpack

Arduino

3.4.2. Perancangan Perangkat


Lunak(Software)
Perancangan software akan dibuat menggunakan software IDE Arduino.
Dalam program tersebut, akan dibuat program dimana frekwensi sinyal masukan
dari sensor aliran YF-S201 akan didefenisikan sebagai debit aliran air pada
mikrokontroler Arduino, kemudian outputnya akan ditampilkan di layar LCD
1602.
Flow Chart

35

Gambar 3. 2 Flowchart Program IDE Arduino

3.5.

Metode Pengujian Alat dan Kalibrasi

Pada penelitian ini, pengujian prototype flowmeter digital akan dipasangkan


serial dengan sebuah flowmeter standar melalui sebuah pipa 0,5 inch. Kemudian
aliran air akan ditampung dalam sebuah bejana ukur selama 60 detik.
Pengujian awal dilakukan dengan mencari hubungan frekuensi dengan nilai
debit air yang melewati sensor YF-S201. Pulsa yang dikirim oleh sensor aliran
YF-S201 ke board arduino masih berupa frekuensi yang belum diketahui
besarnya. Kemudian akan dicari hubungan besar frekuensi yang dihasilkan oleh
prototype flowmeter digital dengan debit aliran yang lewat pada sensor aliran
standar melalui program IDE Arduino.
Tabel 2. Hubungan Debit dengan Frekuensi

Debit Air pada Flowmeter

Frekuensi Pada Prototype

37

Standar(L/m)

Flowmeter(Hz)

...............
...............
...............

...............
...............
...............

Nilai dari tabel 2 akan diolah lebih lanjut dalam bentuk grafik untuk
menunjukkan hubungan frekuensi dengan besar debit aliran. Dari grafik tersebut,
akan didapat hubungan linier antara debit dan frekuensi sehingga dapat ditentukan
nilai konstanta kalibrasi.
3.1.

y=ax+b

Persamaan 3.1. merupakan persamaan umum garis lurus. x merupakan


variabel bebas dan y merupakan variabel terikat karena nilainya dipengaruhi
perubahan nilai x. a adalah slope yang didefenisikan sebagai besar perubahan
nilai variabel terikat sebagai akibat dari perubahan variabel bebas. b adalah
intersep yang didefenisikan sebagai nilai variabel terikat ketika variabel bebas
sama dengan nol. Pada penelitian ini, debit aliran yang ditampilkan pada
flowmeter standar didefenisikan sebagai variabel bebas sedangkan frekuensi yang
tampil pada prototype flowmeter didefenisikan sebagai variabel terikat karena
perubahan nilainya tergantung pada perubahan debit aliran yang ditampilkan oleh
flowmeter standar. Dengan mencari nilai a dan b, maka akan didapatkan nilai
konstanta kalibrasi sensor.
Setelah konstanta kalibrasi didapat, selanjutnya prototype flowsensor
diprogram ulang untuk menampilkan nilai debit air. Kemudian debit air pada
prototype flowmeter digital akan dibandingkan dengan hasil pengukuran debit
pada flowmeter standar dan besar volume pada bejana ukur.

39

Tabel 3. Perbandingan Nilai Debit

Debit(L/menit)
Prototype Flowmeter Digital

Flowmeter Standart

...............

...............

Eror(%)

Akurasi(%)
..............

...............
.
..............

...............

...............

...............
.

valve

flowmeter standar

prototype flowmeter
digital

pompa

bejana ukur

Gambar 3.3. Skema Pengujian Alat

41

DAFTAR PUSTAKA
Admiranto, Gunawan, 2009, Menjelajahi Tata Surya, Daerah Istimewa
Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Asyiddin, N., 2007, Fluid Flow Measurement, http://piyushpanchal2007.
mynetworksolutions.com/images/3._FLOW.pdf, diakses pada 30 Maret
2016.
Burhanuddin, Achmad, Dedid Cahya H., Firman Arifin, Elly Purwantini , 2011, SISTEM

MONITORING PEMAKAIAN TINTA VIA WEB DI PT. TEMPRINA (JAWA


POS), Surabaya : Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
Editor Team, 2015, Water Flow Rotor/Motor Sensor Wiring Guide on Arduino,
http://www.14core.com/water-flow-rotormotor-sensor-wiring-guide-witharduino/, diakses 4 April 2016.
Giancoli, Douglas C., 2001, FISIKA, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Setiawan, Dany, 2014, Arduino Uno, http://ilmuti.org/wp-content/
uploads/2014/05/Dany_Setiawan-Arduino_Uno1.pdf, diakses pada 30
Maret 2016.
Sulistiadji, K. dan Joko Pitoyo, 2009, Alat Ukur dan Instrumen Ukur, Serpong :
BBP Mektan.

Anda mungkin juga menyukai