FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air menjadi salah satu sumber daya alam yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan
manusia, hewan, dan tanaman. Pengendalian air sangant diperlukan dalam pengaturan di
bidang irigasi. Pengendalian ini dilakukan agar tidak terjadi kekurangan air pada musim
kemarau. Terpenuhinya kebutuhan air irigasi, diharapkan tidak terjadi kelebihan air pada
musim hujan. Kelebihan air ini mengakibatkan air terbuang percuma tanpa adanya
pemanfaatan sehingga menjadi aliran permukaan.
Pengetahuan tentang keirigasian terus berkembang sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan secara umum. Masuknya era digital juga merambah pada ranah ilmu
keirigasian. Perhitungan tentang keirigasian baik mulai dari kebutuhan air irigasi,
kebutuhan air tanaman, kebutuhan air pada suatu lahan dan sebagainya. Perhitungan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus manual. Berkembangnya teknologi semua
dapat dihitung dengan menggunakan software.
Pengaplikasian software dalam bidang ilmu keirigasian ini sangat membantu
khususnya di bidang Teknik Pertanian dan bahkan berperan penting dalam pengelolaan
data klimatologi. Output dari menggunakan software ini menghasilkan data hasil yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam hal kebijakan
keirigasian. Pengaplikasian software ini dapat mengelola jaringan irigasi dengan baik.
Hasil data yang telah diolah, pada umumnya akan mendekati kenyataan jika dilakukan
pengolahan yang benar. Software yang bisa digunakan salah satunya Cropwat 8.0.
Penggunaan aplikasi Cropwat 8.0 ini sangat memudahkan operator dalam
pengoperasian aplikasinya. Cropwat 8.0 dapat menghitung kebutuhan air irigasi,
kebutuhan air tanaman, dan kebutuhan air lahan. Cropwat 8.0 juga dapat memprediksi
tanggal penanaman dan tanggal pemanenan yang baik dari data klimatologi tahun
sebelumnya. Cropwat 8.0 dapat menaksir dengan tepat penurunan lahan akibat tekanan
air dan dampak iklim. Pemahaman yang mendalam tentang pengaplikasian Cropwat 8.0
dalam kegiatan keirigasian ini sangat bermanfaat dan bahkan seharusnya sangat
dibutuhkan sebagai mahasiswa teknik pertanian.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengenal software komputer untuk menghitung kebutuhan air tanaman;
2. Mengenal software komputer untuk menghitung kebutuhan air irigasi beserta
karateristiknya.
1.3 Metodologi Pengamatan Dan Pengukuran
1.3.1 Waktu dan Lokasi
Pelaksanaan praktikum pengenalan perangkat lunak kebutuhan air irigasi
(CROPWAT) ini dilaksanakan di Tempat masing-masing praktikan pada hari Sabtu
tanggal 3 Oktober 2020 pukul 8.00 WIB.
5. Klik Soil lalu klik Open, dan pilih jenis tanah BLACK CLAY SOIL. SOI. Akan muncul
data output seperti gambar di atas. Jenis tanah Black Clay Soil ini mempunyai nilai
moisture sebesar 200 mm/meter, tingkat penyerapan maksimum hujan sebesar 30
mm/hari, dan dengan maksimum kedalaman tanah yang dapat ditembus akar 900 cm.
Data lengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah.
Data Soil
Sumber: Simulasi Data Software Cropwat
2. Klik CWR maka akan mucul data-data per dekade dalam bentuk tabel. Agar lebih
jelasnya lalu klik Chart;
3. Pilih Schedule, lalu klik Chart.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
900
0.408 ∙ ∆(𝑅𝑅𝑅𝑅−𝐺𝐺)+𝑌𝑌2 (𝑒𝑒𝑠𝑠 −𝑒𝑒𝑎𝑎 )∙
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 = 𝑇𝑇+273
..................................................... (8)
∆+𝑌𝑌 (1+0.3𝜇𝜇2 )
Keterangan :
ETo : evapotranspirasi tanaman acuan (mm/ hari )
Rn : radiasi netto pada permulaan tanaman (MJ/m2/hari)
G : kerapatan panas terus-menerus pada tanah, fluks panas tanah (MJ/m2/hari)
T : suhu harian rata-rata pada ketinggian 2 meter 0˚C (˚C)
u 2 : kecepatan angina pada ketinggia 2 meter (m/ s )
es : tekanan uap jenuh (kPa)
e a : tekanan uap actual (kPa)
∆ : kurva kemiringan tekanan uap (kPa/˚C)
Y : konstanta psychometric (kPa/˚C)
2. 3 Fungsi Cropwat
1. Untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data
tanah, iklim, dan tanaman.
2. Pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang berbeda dan
perhitungan pasokan skema air untuk berbagai pola tanam.
3. Mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani.
4. Menilai kinerja tanaman yang berhubungan dengan kebutuhan air.
5. Perencanaan dan pengembangan irigasi.
6. Dapat menakar dengan tepat penurunan lahan akibat tekanan air dan dampak iklim
yang membuat model ini menjadi sarana terbaik untuk perencanaan dan manajemen
irigasi.
7. Menghitung evapotranspirasi acuan, kebutuhan air dan irigasi tanaman.
8. Mendukung pembuatan keputusan terkait dengan perencanaan dan manajemen.
Data ouput dari Crop Water Requirements yang dihasilkan untuk tanaman dry
beans berupa koofisien tanaman, evapotranspirasi, efisiensi curah hujan dan kebutuhan
air irigasi selama masa tanam hingga pemanenan. Data pada bulan November dekade
ke-2 menunjukkan nilai evapotranspirasi sebesar 62.0 mm/dekade dan efisiensi hujannya
sebesar 70.2 mm/dekade sehingga tidak membutuhkan air irigasi karena air hujan yang
turun sudah mencukupi. Berdasarkan data di atas besarnya nilai curah hujan sudah
mencukupi air yang dibutuhkan tanaman.
Grafik Crop Water Requirements
Sumber: Simulasi Data Software Cropwat
Grafik dari Crop Water Requirements menunjukkan terjadi evapotranspirasi
selama masa tanam, dimulai pada decade ke-2 bulan Oktober dengan peningkatan yang
cukup signifikan sampai decade ke-3 bulan Desember. Peningkatan evapotrasnpirasi ini
dari 14.3 mm/dec sampai 62.0 mm/dec, dengan nilai selisih sebesar 47.7 mm/dec.
Decade ke-1 bulan Januari proses evapotranspirasi mulai menurun dari 54.6 mm/dec
hingga masa panen berlangsung yaitu decade ke-1 bulan Februari sebesar 1.6 mm/dec,
dan pada masa panen tanaman membutuhkan air irigasi. Air irigasi ini dibutuhkan
karena tanaman dry beans panen pada saat awal musim kemarau, jadi dibutuhkan air
irigasi untuk membantu kebutuhan air pada dry beans ini.
2. Tabel dan Grafik Crop Irrigation Schedule
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum objek ini dapat diambil kesimpulan bahwa dengan
menggunakan software CROPWAT 8.0 kita dapat menentukan laju evapotranspirasi dan
kebutuha air pada tanaman yang akan ditanam. Aplikasi CROPWAT 8.0 juga dapat
menentukan waktu pemanenan pada tanaman yang akan ditanami sesuai dengan tanggal
penanaman. Dengan menggunakan data meteorogi suatu wilayah, yang berupa
temperatur maksimum, temperatur minimum, kelembaban, curah hujan, kecepatan angin
dan sinar matahari akan menghasilakn ouput berupa radiasi sinar matahari,
evapotranspirasi dan efisiensi curah hujan. Data meteorologi ini membantu dalam
menentukan kebutuhan air pada tanaman yang akan ditanami pada wilayah tersebut.
Aplikasi ini juga menunjukkan waktu pemberian air yang tepat agar tanaman tidak
mengalami kekeringan. Data output yang diperoleh untuk tanaman dry beans dengan
menggunakan tmedia tanam black clay soil menunjukkan nilai pada Actual Irrigation
Requirement sebesar -681.0 mm. Nilai ini diperoleh dari efektif curah hujan yaitu
sebesar 1139.7 mm dengan kebutuhan air yang dibutuhi tanaman yaitu sebesar 458.7
mm. Nilai ini menunjukkan bahwa efisiensi hujan yang turun mencukupi kebutuhkan air
tanaman, bahkan berlebih. Hujan yang turun berkisar 41.2% sedangkan efisiensi irigasi
100%. Aplikasi ini bisa membantu para petani untuk menghasilkan produk pertanian
yang lebih baik lagi.
4.2 Saran
Adapun saran untuk praktikan yang akan melakukan objek ini yaitu:
1. Praktikan sebaiknya memahami terlebih dahulu materi tentang aplikasi CROPWAT
8.0;
2. Praktikan diharapkan untuk lebih aktif lagi saat melakukan praktikum objek ini;
3. Praktikum pada objek ini tidak membutuhkan waktu yang lama, maka dari itu
praktikan tidak diperkenankan untuk membuat situasi labor tidak kondusif karena
akan mengganggu praktikan yang sedang melakukan praktikum objek lain;
4. Setelah melakukan praktikum objek ini diharapkan praktikan langsung mencari data
meteorologi, dikarenakan data meteorologi yang lengkap menjadi salah satu data
yang sulit untuk dicari;
DAFTAR PUSTAKA