Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK IRIGASI

“Perhitungan Kebutuhan Air Tanaman dan Irigasi Menggunakan Software


Cropwat”

Kelompok 4- Selasa Pagi


Anggota :
1. Suwardi Sitompul (F44140001)
2. M. Annas Khadafi (F44140009)
3. Revo Fauzan Suraatmadja (F44140057)
4. Claudia Siahaan (F44140076)
5. Muhammad Farras Abiyyu (F44140083)

PENDAHULUAN
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan evapontranspirasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan
memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air
tanah. Perhitungan jumlah kebutuhan air tanaman dan irigasi ini dapat dilakukan
dengan perangkat lunak yang disebut Cropwat, seiring dengan berkembangnya
zaman.
Pemahaman pengetahuan tentang keirigasian terus berkembang sesuai dengan
perkembangan ilmupengetahuan secara umum. Masuknya era digital juga merambah
pada ranah ilmukeirigasian. Perhitungan tentang keirigasian baik mulai dari
kebutuhan airirigasi, kebutuhan air tanaman, kebutuhan air pada suatu lahan dan
lainsebagainya, selain dapat dihitung dengan menggunakan rumus manual, oleh
karena berkem bangnya teknologi itu semua dapat dihitung dengan menggunakan
soft ware.
Pengaplikasian soft ware dalam bidang ilmu keirigasian ini sangat membantu dan
bahkan berperan penting sekali dalam penglolaan data klimatologi dan sehingga
menghasilkan data hasil yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan
keputusan dalam hal kebijakan keirigasian. Dalam hal pengelolaan jaringan irgasi
yang baik, pengaplikasian soft ware Cropwat ini juga sangat berguna. Dengan hasil
data yang telah diolah dengan soft ware tersebut yang pada umumnya akan
memdekati kenyataan jika dilakukan pengolahan yang benar, maka ini akan sangat
membantu sekali.

TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan air tanaman dan
kebutuhanair irigasi beserta karakteristiknya dengan menggunakan soft ware
Cropwat.
METODOLOGI

Penelitian menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi dilakukan
pada hari Selasa, 21 Februari 2017 di Laboratorium Komputer Teknik Sipil dan
Lingkungan IPB. Alat yang digunakan berupa perangkat komputer/laptop yang sudah
ter-install aplikasi Cropwat. Data iklim yang dipilih merupakan data iklim yang
diukur di Stasiun Klimatologi Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Data sekunder
tersebut digunakan sebagai bahan dalam penghitungan dan diolah menjadi data iklim
rata-rata 10 tahun, dari tahun 1980-1990. Perataan-rataan data sekunder dilakukan per
bulan dengan menggunakan software Microsoft excel. Data tersebut yang kemudian
dimasukkan ke software Cropwat untuk melakukan penghitungan kebutuhan air
irigasinya. Data iklim berupa temperatur, kecepatan angin, kelembapan, dan sinar
matahari dimasukkan dalam tabel pilihan “Climate/ETo” pada Cropwat. Lalu, data
curah hujan dimasukka ke tabel pilihan “Rain”. Sebelumnya, tanaman yang akan
ditanam dan tanah pada lokasi ditentukan juga dengan memasukkannya juga ke
Cropwat. Fitur “Crop” diklik kemudian diisi dengan jenis tanaman yang akan
ditanam. Jenis tanamannnya dapat dipilih melalui perintah “Open” dan di sana
tersedia berbagai jenis tanaman. Kemudian, fitur “Soil” diisi dengan jenis tanah lahan
dan cara memasukkan datanya sama seperti memasukkan jenis tanaman. Dari data
faktor iklim dan faktor tanaman tersebut, kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air
irigasi akan secara otomatis didapatkan dengan software Cropwat.

Stasiun klimatologi Data iklim direkap selama 10


Mulai yang akan dianalisis tahun dan dirata-ratakan dengan
ditentukan Microsoft Excel

Data iklim rata-rata


Data iklim dimasukkan ke fitur-
10 tahun per bulan Selesai
fitur Cropwat satu per satu
didapatkan

Gambar 1 Diagram alir penelitian.


PEMBAHASAN
Kebutuhan air irigasi dihitung berdasarkan evapotranspirasi acuan (ET0) dan
dikombinasikan dengan pola tanam dan jadwal tanam, sehingga akan diketahui
jumlah kebutuhan airnya. Kebutuhan air yang akan dihitung terdiri dari kebutuhan air
pada perencanaan awal pemerintah Kabupaten Kampar dan kebutuhan air eksisting
Daerah Irigasi Sawah. Evapotranspirasi acuan (ETo) dihitung dengan menggunakan
metoda Penman Modifikasi dari data-data yang tersedia pada stasiun klimatologi.
Nilai koefisien (Kc) tanaman dipilih berdasarkan tanaman yang dibudidayakan di
Daerah Irigasi. Perhitungannya selain menentukan kebutuhan air tanaman dari
evapotranspirasi, perlu diketahui juga berapa keter-sediaan air di lahan. Ketersediaan
air di lahan ada-lah air yang tersedia di suatu lahan pertanian yang dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di lahan itu sendiri. Ketersediaan
air di lahan yang dapat digunakan untuk pertanian tediri dari dua sumber, yaitu
konstribusi air tanah dan hujan efektif (Hasibuan. 2010).
Data yang penting diketahui dalam penentuan irigasi adalah laju perkolasi. Laju
perkolasi sangat tergantung pada pada sifat tanah daerah tinjauan yang dipengaruhi
oleh karakteristik geomorfologis dan pola peman-faatan lahannya. Menurut Standar
Peren-canaan Irigasi. Angka ini sesuai untuk tanah lempung berat dengan
karakteristik pengolahan yang baik. Pada jenis tanah yang lebih ringan, laju perkolasi
bisa lebih tinggi. Berikut ini perkiraan besar perkolasi untuk beberapa jenis tanah
(Tanga, 2007).
Jenis tanaman yang kita usahakan akan mempengaruhi besar kecinya irigasi yang
akan kita lakukan, dan kapan aplikasi irigasi tersebut. Hal ini didasarkan pada besar
kecilnya Kc pada tanaman tersebut dan masing masing fase membutuhkan air yang
berbeda beda akann setiap tanaman. Dengan demikian penentuan jenis tanaman akan
mempengaruhi irigasi yang akan dibutuhkan. Jenis tanaman yang didapat pada kasus
praktikum ini adalah bayam dan padi. Hal yang penting diperhatikan dari kedua
tanaman ini adalah umurnya yang berbeda dan besar Kc yang berbeda pula.
Pertimbangan irigasi yang perlu kita perhatikan dari data yang telah diinput
sebelumnya seberapa hujan yang terjadi saat penanaman dan fase- fase berikutnya

1. Software Cropwat yang sudah terinstall di pc/laptop dibuka, kemudian tampilan


awalnya akan muncul seperti pada gambar.
2. Data iklim dimasukkan dengan cara mengklik atau dari file kemudian “New”
“Climate/ETo” “Monthly ETo Penman Montheith”. Tampilan baru akan
muncul dan data iklim diisi. Data iklim yang dimasukkan merupakan data iklim
rata-rata 10 tahun. Data iklim yang diisi berupa temperatur minimum, temperatur
maksimum, kelembapan, angin, dan sinar matahari. Semetara itu, nilai radiasi dan
ETo akan didapatkan dari data-data tersebut dengan menggunakan software ini.
Gambar seperti di bawah ini akan muncul.

3. Lalu, data curah hujan yang juga merupakan data curah hujan rata-rata 10 tahun
juga dimasukkan dengan cara mengklik “Rain” yang ada di sebelah kiri tampilan.
Data “Eff Rain” akan secara otomatis didapatkan.
4. Kemudian, pilihan “Crop” yang berada di bawah “Rain” diklik untuk mengisi
tanaman yang akan ditanam. Tanggal panen akan didapatkan beserta nilai
parameter lainnya seperti pada gambar di bawah ini.

5. Pilihan “Soil” kemudian diklik dan diisi dengan jenis tanah yang akan
digunakan dalam penanaman tanaman yang akan ditanam.

6. Hasil yang didapat adalah seperti pada gambar di bawah, perhitungan terakhir
setelah kita padukan tanaman yang akan kita usahakan maka didapat besarnya
irigasi total serta irigasi actual yang perlu kita berikan. Dengan demikian
diharapakan kita dapat mengunakan air secara efisen dan tepat dalam
memenuhi kebutuhan air bagi tanaman kita, sehingga air dapat termanfaatkan
secara optimum dan sesuai dengan keadaan air pada daerah itu.
SIMPULAN
Pengeanalan software
atau aplikasi untuk
penentuan irigasi yang
tepat dan efisian memang
penting, sehingga air yang
ada dapat kita manfaatkan
secara optimum.
Perhitungan terakhir
setelah kita padukan
tanaman yang akan kita
usahakan maka didapat besarnya irigasi total serta irigasi actual yang perlu kita
berikan. Actual water use by crop sebesar 1648.8 mm, irigasi yang dibutuhkan
sebesar -323.2 mm, sedangkan efisiensi hujan sebesar 82.5%. Dengan demikian
diharapakan kita dapat mengunakan air secara efisen dan tepat dalam memenuhi
kebutuhan air bagi tanaman kita, sehingga air dapat termanfaatkan secara optimum
dan sesuai dengan keadaan air pada daerah itu.

DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan. 2010. Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah Kabupaten
Kampar. Riau. Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau. JURNAL APTEK Vol. 3
No. 1
Tanga. 2007. Analisa Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan Dan Kemungkinan
Pengembangan Ditinjau Dari Potensi Sumber Daya Air. Tesis Master. Ilmu
Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.

Anda mungkin juga menyukai