Oleh:
Amelia Dina Setyo Putri
NIM A1C016036
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 3
III. METODOLOGI PRAKTIKUM .............................................................. 8
A. Alat dan Bahan ....................................................................................... 8
B. Prosedur Kerja ..................................................................................... 8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 9
A. Hasil ..................................................................................................... 9
B. Pembahasan .......................................................................................... 14
V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 26
A. Kesimpulan ........................................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ . 27
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan unsur yang sangat penting bagi kehidupan tanaman. Air yang
dibutuhkan tanaman ialah air yang terdapat di dalam tanah yang ditahan oleh partikel
tanah. Kebutuhan air tanaman atau kebutuhan air irigasi adalah suatu gambaran
besarnya kebutuhan air untuk keperluan tanaman mulai dari pembibitan hingga
tanaman siap panen. Kebutuhan air harus dipertimbangkan sesuai dengan jenis
tanaman, jenis tanah, ketersediaan media tanam, sifat- sifat tanah, cara pemberiaan
air, pengelolaan tanah, iklim, waktu tanaman bulanan, pemakaian air konsumtif, dan
perkolasi. Kebutuhan air tanaman dan irigasi sangat penting diketahui guna
menentukan jadwal irigasi yang akan diberikan pada lahan tersebut. Jadwal irigasi
ditentukan oleh jenis tanaman yang ditanam pada lahan tersebut serta data iklim yang
Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk
denganmemperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan
kontribusi airtanah. Perhitungan jumlah kebutuhan air tanaman dan irigasi ini dapat
Terdapat berbagai macam jenis perangkat lunak computer dalam bidang teknik
tanah dan air yang telah disusun oleh berbagai lembaga untuk bermacam – macam
1
keperluan, termasuk untuk menentukan kebutuhan air dan irigasi tanaman. Salah satu
perangkat lunak dalam bidang irigasi adalah CropWat yang disusun oleh FAO.
kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data iklim dan data
tanaman. Program ini dapat membantu dalam menentukan perhitungan standar untuk
desain dan manajemen skema irigasi. Untuk mempermudah penentuan pola tanam
dan skema irigasi pada suatu lahan di wilayah dan waktu tertentu. Selanjutnya pola
tanam dan skema irigasi akan menentukan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air
irigasi yang ada. Penggunaan program CropWat akan mempermudah dan mendukung
kegiatan tersebut. Data iklim yang digunakan biasanya data iklim selama satu tahun.
Dikarenakan menggunakan data iklim tersebut, maka penentuan pola tanam dengan
menggunakan CropWat disebut juga dengan penentuan pola tanam secara tidak
langsung.
B. Tujuan
cropwat
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Air merupakan salah satu unsur terbesar bagi tanaman. Air yang dibutuhkan
tanaman ialah air yang terdapat di dalam tanah yang ditahan oleh butir-butir tanah,
selain itu juga air hujan atau air irigasi. Air yang dibutuhkan tidak hanya banyaknya,
tetapi juga pembagiannya yang merata. Tanpa pembagian yang merata, kehidupan
tanaman tidak akan stabil (Aak, 1883). Kebutuhan air tanaman adalah banyaknya
dan pengolahan tanah. Kebutuhan air irigasi tanaman ditentukan oleh faktor-faktor
diketahui jumlah kebutuhan airnya. Kebutuhan air yang akan dihitung terdiri dari
kebutuhan air eksisting Daerah Irigasi Sawah. Evapotranspirasi acuan (ETo) dihitung
dengan menggunakan metoda Penman Modifikasi dari data-data yang tersedia pada
stasiun klimatologi. Nilai koefisien (Kc) tanaman dipilih berdasarkan tanaman yang
air tanaman dari evapotranspirasi, perlu diketahui juga berapa ketersediaan air di
lahan. Ketersediaan air di lahan adalah air yang tersedia di suatu lahan pertanian yang
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di lahan itu sendiri.
3
Ketersediaan air di lahan yang dapat digunakan untuk pertanian tediri dari dua
sumber, yaitu konstribusi air tanah dan hujan efektif (Hasibuan, 2010).
Data yang penting diketahui dalam penentuan irigasi adalah laju perkolasi.
Laju perkolasi sangat tergantung pada pada sifat tanah daerah tinjauan yang
lahannya. Menurut standar perencanaan irigasi. Angka ini sesuai untuk tanah
lempung berat dengan karakteristik pengolahan yang baik. Pada jenis tanah yang
lebih ringan, laju perkolasi bisa lebih tinggi. berikut ini perkiraan besar perkolasi
Air irigasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan air tanaman. Di daerah
tropik walaupun pada musim hujan sering terjadi suatu periode kering sampai tiga
minggu. Pada situasi tersebut diperlukan air irigasi untuk menjamin pertumbuhan
tanaman yang baik. Perbedaan jumlah kebutuhan air irigasi setiap musim tanam tidak
terlepas dari faktor iklim dan curah hujan. Semakin tinggi curah hujan dan jumlah
evapotranspirasi kecil, maka jumlah kebutuhan air irigasi akan semakin sedikit,
air atau evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi (ET) adalah jumlah air air total
yang dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi
gabungan antara evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan yaitu
perubahan dari zat cair menjadi uap air atau gas dari semua bentuk permukaa kecuali
4
vegetasi. Transpirasi adalah perjalanan air dalam jaringan vegetasi (proses fisiologis)
dari akar tanaman ke permukaan daun dan akhirnya menguap ke atmosfer. Besarnya
laju transpirasi kurang lebih sama dengan laju evaporasi apabila pori-pori daun
transpirasi tetap berlangsung tetapi dengan laju yang sangat lambat (Wanielista,
dan pengelolaan irigasi yang dikembangkan oleh beberapa ilmuan. Fungsi utamanya
yaitu untuk menghitung evapotranspirasi acuan, kebutuhan air dan irigasi tanaman,
membuat dan mengembangkan jadwal irigasi serta skema pasokan air pada kondisi
manajemen yang bervariasi, serta untuk memperkirakan produksi pada lahan kering
dan tadah hujan. CropWat merupakan metode yang perlu dipertimbangkan untuk
rencana jadwal irigasi, serta perkiraan produksi pada kondisi air irigasi yang
untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data
dengan tepat penurunan lahan akibat tekanan air dan dampak iklim yang membuat
model ini menjadi sarana terbaik untuk perencanaan dan manajemen irigasi.
5
CropWat v.5.6 merupakan pengembangan dari versi sebelumnya termasuk
Penman- Monteith sebagai rekomendasi dari ahli konsultasi FAO yang berdiri pada
bulan Mei 1990 di Roma. CropWat v.5.7 ialah pengembangan dari CropWat v.5.6
yang dilengkapi dengan fasilitas yang terhubung dengan program Climwat yang
berupa database dari sumber data klimat dari 3261 stasiun 144 negara-negara di
seluruh Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa Selatan, Amerika Tengah dan Amerika
kebutuhan air dan irigasi tanaman, membuat dan mengembangkan jadwal irigasi serta
skema pasokan air pada kondisi manajemen yang bervariasi, serta untuk
memperkirakan produksi pada lahan kering dan tadah hujan. CropWat merupakan
dengan perencanaan dan manajemen irigasi, rencana jadwal irigasi, serta perkiraan
produksi pada kondisi air irigasi yang melimpah dan defisit (Stancalie et al.,2010).
CropWat praktis digunakan untuk pengembangan jadwal irigasi dan sebagai evaluasi
curah hujan dan pelaksanaan irigasi berdasarkan dari kadar kelengasan tanah tiap
harinya dengan menggunakan berbagai variasi pilihan untuk kebutuhan air dan
penentuan kebutuhan air dan kebutuhan irigasi dari suatu pola tanam yang dirancang
dalam satu periode tanam tertentu. CROPWAT adalah decision support system yang
6
dikembangkan oleh Divisi Land and Water Development FAO berdasarkan metode
standar, kebutuhan air tanaman dan pengaturan irigasi tanaman (Marica, 2000cit.
7
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
2. Laptop
B. Prosedur Kerja
8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Langkah-langkah
Gambar 2. Pilih Climate/ETo kemudian masukan data per bulan selama setahun
9
Gambar 3. Masukan data curah hujan dan efisiensi hujan per bulan
10
Gambar 5. Masukan data Soil
11
Gambar 7. Jadwal pemberian air, pemanenan tanaman
Gambar 9. Skema
12
2. Grafik
13
3. Analisis grafik climate/ ETo
Analisis grafik iklim selama setahun di stasiun Kurnool adalah pada bulan 7
curah hujan 110mm. sedangkan kecepatan angina terendah terjadi pada bulan 12
yaiu sebesar 70 km/day. Untuk intensitas curah hujan terendah terjadi pada bulan
B. Pembahasan
menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi berdasarkan tanah, iklim
dan data tanaman. Program ini memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk
kondisi manajemen yang berbeda dan skema perhitungan pasokan air untuk tanaman
14
Gambar 13. Tools
2. Open, berfungsi untuk membuka file yang ada dalam data base.
4. Save, berfungsi kalau akan melakukan penyimpanan data atau hasil analisis.
5. Print, berfungsi kalau akan melakukan printout data atau hasil analisis (Tabel atau
Grafik).
6. Chart, berfungsi untuk menampilkan data atau hasil analisis berupa grafik
15
Gambar 15. Grafik Climate
Selanjutnya mulai input data metereologi, data tanaman dan data tanah
8. Input data Country, yaitu negara dimana data meteorologi itu berasal
16
11. Input data Latitude, yaitu letak lintang (Utara/Selatan).
16. Input data Kecepatan angin (km/hari, km/jam, m/detik, mile/hari, mile/jam),
18. Kemudian klik icon “Calculate ETo”, maka akan segera terisi nilainya dalam unit
mm/hari.
20. Lakukan langkah diatas sampai input data untuk bulan Desember
evapotranspirasi aktual, Kebutuhan air irigasi satu jenis tanaman maupun beberapa
jenis tanaman dalam satu hamparan, serta merencanakan pemberian air irigasi. Data
kecepatan angin dan curah hujan). Data tanaman tersedia dalam program secara
ditetapkan pengguna untuk suplai air dan kondisi pengelolaan irigasi. Skema pasokan
17
air dihitung menurut pola tanam yang didefinisikan oleh pengguna, yang dapat
dan perhitungan penyediaan air untuk berbagai skema pola tanaman. CROPWAT
juga dapat digunakan untuk mengevaluasi praktek-praktek irigasi petani dan untuk
menilai kinerja tanaman di bawah kedua kondisi tadah hujan dan irigasi. CROPWAT
8.0 meliputi tanaman standar dan data tanah. Ketika data lokal yang tersedia, file-file
data dapat dengan mudah diubah atau yang baru dapat diciptakan. Demikian juga,
jika data iklim lokal tidak tersedia, ini dapat diperoleh selama lebih dari 5.000 stasiun
irigasi CROPWAT 8.0 didasarkan pada keseimbangan tanah-air setiap hari dengan
menggunakan berbagai pilihan yang ditetapkan pengguna untuk suplai air dan kondisi
pengelolaan irigasi. Penyediaan air Skema dihitung sesuai dengan pola tanam yang
Aplikasi selain CROPWAT untuk menghitung kebutuhan air tanaman yaitu ada
program plug-in simai dimana program ini bertujuan untuk menghitung kebutuhan air
tanaman dan menganalisis perhitungan neraca air. Data yang dibutuhkan jika
menggunakan aplikasi ini antara lain: data debit 10 harian dalam kurun waktu
sepuluh tahun, data hidro – klimatologi 10 harian dalam kurun waktu sepuluh tahun
(data hujan, data iklim), dan data tanaman tahun 2010 (Ainul, 2011).
18
Selain CROPWAT dan plug-in simai, aplikasi yang lain yaitu ArcGIS 10.1.
software ini digunakan untuk melakukan analisis untuk menentukan pola sebaran
curah hujan dan suhu hingga pemetaan wilayah. Data yang digunakan antara lain:
data curah hujan berupa data CHIRPS versi 1.8, data elevasi wilayah SRTM, dan data
suhu udara yang diturunkan dari data elevasi wilayah SRTM menggunakan rumus
a. Metode Cropwat sangat mudah digunakan dibandingkan dengan metode lain yang
bersifat konvensional.
praktis. Hampir semua jenis tanaman (30 jenis tanaman) dapat diketahui
kebutuhan airnya secara tepat dan teliti, selain itu data yang disajikan lengkap.
c. Dapat mengetahui kapan waktu penanaman, jadwal irigasi, dan kebutuhan air
d. Selain itu Cropwat 8.0 mudah digunakan, sangat praktis karena juga sangat cepat
dalam mengolah data dan menyajikan hasil yang diinginkan, mampu mendesain,
memanejemen, serta mampu menampilkan hasil dalam bentuk grafik dan form.
hari, sedangkan metode lainnya tidak. Program ini merupakan cara perhitungan
yang paling efektif karena program ini mempunyai human error yang paling
kecil.
19
f. Mempermudah pekerjaan dalam menghitung kebutuhan air tanaman, dan
berbeda dan perhitungan pasokan skema air untuk berbagai pola tanaman.
irigasi petani dan untuk menilai kinerja tanaman yang berhubungan dengan
kebutuhan air.
1. Aplikasi ini masih digunakan hanya oleh kalangan tertentu belum menyeluruh,
2. Kemudian aplikasi ini hanya tersedia dalam beberapa bahasa tidak semua bahasa
padahal akan lebih baik apabila aplikasi ini tersedia dalam berbagai bahasa agar
3. CROPWAT 8.0 adalah hasil data yang hanya berkisar dua angka di belakang
koma sehingga nilai yang dihasilkan sangat bergantung pada pembulatan yang
dilakukan.
1. Topografi
yang miring membutuhkan air yang lebih banyak daripada lahan yang datar,
karena air akan lebih cepat mengalir menjadi aliran permukaan dan hanya
20
sedikit yang mengalami infiltrasi, dengan kata lain kehilangan air di lahan
2. Hidrologi
maka semakin sedikit kebutuhan air tanaman, hal ini dikarenakan hujan efektif
3. Klimatologi
Keadaan cuaca adalah salah satu syarat yang penting untuk pengelolaan
pertanian. Tanaman tidak dapat bertahan dalam keadaan cuaca buruk. Dengan
dilaksanakan penanaman tanaman yang tepat untuk periode yang tepat dan
penentuan laju evaporasi dan evapotranspirasi, hal ini sangat bergantung pada
jumlah jam penyinaran matahari dan radiasi matahari. Untuk penentuan tahun/
periode dasar bagi rancangan irigasi harus dikumpulkan data curah hujan
dengan jangka waktu yang sepanjang mungkin. Disamping data curah hujan
4. Tekstur Tanah
Tanah yang baik untuk usaha pertanian adalah tanah yang mduah
dikerjakan dan bersifat produktif serta subuh. Tanah yang baik akan
21
menjamin sirkulasi air dan udara serta baik pada zona perkaran dan secara relatif
ETC = kc ETo
evapotranspirasi acuan.
evapotranspirasi dari tanaman hipotetik (teoritis) yaitu dengan ciri ketinggian 12 cm,
tahanan dedaunan yang ditetapkan sebesar 70 det/m dan albedo (pantulan radiasi)
sebesar 0,23, mirip dengan evapotranspirasi dari tanaman rumput hijau yang luas
dengan ketinggian seragam, tumbuh subur, menutup tanah seluruhnya dan tidak
kekurangan air.
evapotranspirasi potensial adalah tersedianya air yang cukup banyak. Jika jumlah air
selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama proses
transpirasi, maka jumlah air yang ditranspirasikan relatif lebih besar dibandingkan
22
Evapotranspirasi actual adalah besarnya evapotranspirasi dengan kondisi
beda antara tanaman satu dengan yang lain tergantung dari koefisien tanamannya
didasarkan pada keadaan bahwa agar terjadi evaporasi diperlukan panas. Menurut
Evapotranspirasi potensial air yang tersedia dari yang diperlukan oleh tanaman
selama proses transpirasi berlebihan, maka dalam evapotranspirasi aktual ini jumlah
23
tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada musim kemarau. Besarnya exposed
surface (m) untuk tiap daerah berbeda-beda. F.J. Mock mengklasifikasikan menjadi
acuan (ETo) standar adalah menggunakan rumus Penman-Monteith, yang pada tahun
1990 oleh FAO dimodifikasi dan dikembangkan menjadi rumus FAO Penman-
Dengan:
24
Langkah perhitungan dengan metode Penman Modifikasi adalah mengikuti
Dengan :
C = faktor koreksi,
CROPWAT 8.0 memudahkan kita dalam menghitung kebutuhan air tanaman dengan
suhu, kelembaban, jenis tanaman dan lain sebagainya. Dari memasukan data tersebut
kita dapat mengetahui jadwal panen, jadwal pemberian air sehingga tanaman yang
kita tanam. Dari hasil data yang dimasukkan dapat disimpulkan bahwa dalam setahun
terdapat bulan-bulan yang memiliki curah hujan tertinggi dan terendah, jadwal kapan
25
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam CROPWAT data-data yang dimasukan seperti data curah hujan, evaporasi,
2. CWR yang dihasilkan yaitu ETc sebesar 667.8, EHrain sebesar 176.6 dan In. Reg
sebesar 487.4. sedangkan penjadwalan irigasi ada pada tanggal 6 April, 18 April, 2
B. Saran
Pada praktikum kali ini sudah berjalan lancer namun sarannya pada proses
pemasukan data sebaiknya berbeda tiap kelompok agar perbandingan tiap daerah
dapat lebih realistis dan daerah yang dihitung sebaikya yang ada di Indonesia.
26
DAFTAR PUSTAKA
Ainul, A. Y,. 2011. Aplikasi Plug-In Simai Untuk Menghitung Kebutuhan Air (Studi
Kasus Daera Irigasi (DI) Sampean Baru. Skripsi. Universitas Jember: Jember.
Ansori, A., Ariyanto, A., dan Syahroni. 2013. Kajian efektifitas dan efisiensi jaringan
irigasi terhadap kebutuhan air pada tanaman padi (studi kasus irigasi Kaiti
Samo Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu). Jurnal Mahasiswa Fakultas
Teknik 1(1):1-6.
Hasibuan. 2010. Analisa Kebutuhan Air Irigasi Daerah Irigasi Sawah Kabupaten
Kamar. Riau. Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau. JURNAL APTEK Vol 3.
No. 1.
Manik, T. M., Rosadi, R. B., dan Karyanto, A. 2012. Evaluasi metode Penman-
Monteith dalam menduga laju evapotranspirasi standar (et0) di dataran rendah
Propinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Keteknikan Pertanian 26(2): 121-128.
Maureza, Reffi S. P,. 2015. Analisis Kebutuhan Air Tanaman Terhadap Produktivitas
Tanaman Kakao (Theobroma Cacao) Di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Prijono, S,. 2009. Aplikasi CROPWAT for WINDOWS Untuk Dasar Manajemen
Sumberdaya Air di Petak Tersier. Jurnal Teknik Waktu. 7(1): 88-92.
Rahmayeni, F,. (2010). Analisa Kebutuhan Air Pada Daerah Irigasi Sei Tibun
Kabupaten Kampar, Tugas Akhir S1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau,
Pekanbaru.
27
Smith, M. 1992. CropWat: a Computer Program for Irrigation Planning and
Management. Food and Agricultural Organization of The United Nations.
Rome.
Stancalie, F., A. Marica, L. Toulios. 2010. Using earth observation data and cropwat
model to estimate the actual crop evapotranspiration. Physics and Chemistry of
The Earth 35(1): 25-30.
Tanga. 2007. Analisa Kebutuhan Air Sawah Tadah Hujan dan Kemungkinan
Pengembangan Ditinjau Dari Potensi Sumber Daya Ari. Tesis Master. Ilmu
Teknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Yanti, D,. dan F. N. Pratama. 2015. Pendayagunaan irigasi air tanah menunjang
budidaya pertanian secara produktif pada lahan tadah hujan. Jurnal Teknologi
Pertanian Andalas 19(2): 10-17.
28