“Cropwat”
Oleh:
Universitas Udayana
2023
BAB I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Dapat memahami Komponen-Komponen dalam Software Cropwat 8.0
2. Mampu menggunakan Software Cropwat 8.0 untuk Menghitung Kebutuhan Air
Tanaman
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kegiatan budidaya tanaman di Indonesia saat ini masih bergantung pada air hujan.
Menyiasati hal tersebut, pengelolaan air harus diusahakan secara optimal, yaitu tepat waktu,
tepat jumlah, dan tepat sasaran sehingga upaya peningkatan produktivitas maupun perluasan
areal tanam dan peningkatan intensitas pertanaman dapat dilakukan secara efisien.
Pengelolaan air perlu disesuaikan dengan sumber daya fisik alam (tanah, iklim, sumber air)
dan biologi dengan memanfaatkan berbagai disiplin ilmu untuk membawa air ke perakaran
tanaman sehingga mampu meningkatkan produksi. Sasaran dari pengelolaan air yaitu (1)
efisiensi penggunaan air dan produksi tanaman yang tinggi, (2) efisiensi biaya penggunaan
air, (3) pemerataan penggunaan air atas dasar sifat keberadaan air yang selalu ada tapi
terbatas dan tidak menentu kejadian serta jumlahnya, dan (4) tercapainya keberlanjutan
sistem penggunaan sumber daya air yang hemat lingkungan (Aqil et al.,2008).
Dalam perencanaan pengairan, yang perlu mendapat perhatian ialah kebutuhan air
atau evapotranspirasi tanaman. Evapotranspirasi (ET) adalah jumlah air air total yang
dikembalikan lagi ke atmosfer dari permukaan tanah, badan air, dan vegetasi oleh adanya
pengaruh faktor-faktor iklim dan fisiologis vegetasi. ET merupakan gabungan antara
evaporasi dan transpirasi. Evaporasi adalah proses penguapan yaitu perubahan dari zat cair
menjadi uap air atau gas dari semua bentuk permukaa kecuali vegetasi. Transpirasi adalah
perjalanan air dalam jaringan vegetasi (proses fisiologis) dari akar tanaman ke permukaan
daun dan akhirnya menguap ke atmosfer. Besarnya laju transpirasi kurang lebih sama dengan
laju evaporasi apabila pori-pori daun (stomata) terbuka. Proses pembukaan pori-pori daun
tampaknya dikendalikan oleh besarnya pembukaan diameter pori-pori daun. Ketika daun
menutup, proses transpirasi tetap berlangsung tetapi dengan laju yang sangat lambat
(Wanielista, 1990 cit. Asdak, 1995).
CropWat for Windows v.4.3 merupakan software aplikasi untuk perencanaan dan
pengelolaan irigasi yang dikembangkan oleh beberapa ilmuan. Fungsi utamanya yaitu untuk
menghitung evapotranspirasi acuan, kebutuhan air dan irigasi tanaman, membuat dan
mengembangkan jadwal irigasi serta skema pasokan air pada kondisi manajemen yang
bervariasi, serta untuk memperkirakan produksi pada lahan kering dan tadah hujan.
Fungsi utama CropWat yaitu untuk menghitung evapotranspirasi acuan, kebutuhan air
dan irigasi tanaman, membuat dan mengembangkan jadwal irigasi serta skema pasokan air
pada kondisi manajemen yang bervariasi, serta untuk memperkirakan produksi pada lahan
kering dan tadah hujan. CropWat merupakan metode yang perlu dipertimbangkan untuk
mendukung pembuatan keputusan terkait dengan perencanaan dan manajemen irigasi,
rencana jadwal irigasi, serta perkiraan produksi pada kondisi air irigasi yang melimpah dan
defisit (Stancalie et al.,2010). CropWat praktis digunakan untuk pengembangan jadwal irigasi
dan sebagai evaluasi curah hujan dan pelaksanaan irigasi berdasarkan dari kadar kelengasan
tanah tiap harinya dengan menggunakan berbagai variasi pilihan untuk kebutuhan air dan
kondisi manajemen irigasi (Smith, 2002).
BAB III. METODE
4.1 Data
Dibawah ini merupakan data klimatologi dan data curah hujan untuk perhitungan cropwat
kelompok 2 :
4.2 Data Hasil Pratikum
Gambar 3. Crop
Gambar 4. Soil
Perhitungan curah hujan efektif untuk di input pada program Cropwat di gunakan
data curah hujan rata-rata dan menghasilkan hasil seperti pada gambar 2 diatas.
Berdasarkan gambar 2 diatas analisa curah hujan efektif diatas dapat diketahui curah
hujan bulanan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 404,0 mm/bulan
dengan curah hujan efektif 165,4 mm/bulan sedangkan curah hujan bulanan minimum
terjadi pada bulan Juli, Agustus, September, Oktober yaitu 0,0 mm/bulan dan curah
hujan efektifnya 0,0 mm/bulan dengan jumlah curah hujan efektif total adalah 959,3
mm/tahun.
Kebutuhan air tanaman dapat dilihat dari gambar 5 diatas. Kebutuhan air tanaman
padi dengan awal tanambulan januari yaitu curah hujan lebih besar dari pada ETC jadi
kebutuhan air untuk penanaman tercukupi. Dengan curah hujan 55,1 mm/dec dan ETC
42,3 mm/dec.
BAB V. KESIMPULAN
Anggraeni, Indah Dwi Sukma. 2012. Analisis Kebutuhan Irigasi Padi Berdasarkan
Metode KP-01 dan CROPWAT. 8.0. Fakultas Teknik. Institut Pertanian Bogor.
Sagita Ar, Dewi. 2020. Estimasi Kebutuhan Air Irigasi Padi (Oryza sativa L.) di Desa Koto
erambahan Kecamatan Kampar Timur Berdasarkan Model Software Cropwat 8.0.
Jurnal Ag
Anonim. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor: 12/PRT/M/2015 tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi.
Anonim. 2015. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 14 /PRT/M/2015 Tentang Kriteria Dan Penetapan Status Daerah Irigasi.