Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
1. Bella Mega Pahlevi (14455)
2. Syahniz Safira (14582)
3. Stanislaus Rere Noah (14675)
4. Nuril Fadzillah (14870)
5. Ramadhana S. P. (14874)
6. Sarah Sausan Hanun (14879)
7. Yuniar Mutiara Dewi (14885)
Gol/Kel : A5/5
Asisten : Lita Rahmadani
LABORATORIUM AGROHIDROLOGI
DEPARTEMEN TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA 5
CROPWAT
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bicara pertanian, bidang ini sangat erat kaitannya dengan kebutuhan
air. Bagaimana tidak, air adalah salah satu sumber kehidupan bagi tanaman.
Bahkan, 70%-80% tubuh tanaman diisi oleh air. Air juga berperan sebagai
media transportasi unsur hara dan terlibat dalam reaksi biokimia dalam sel
tumbuhan. Oleh karena itu, keberadaan air sangat penting bagi tanaman.
Berdasarkan siklus hidrologi yang terjadi, air yang berada di laut, sungai,
dan daratan akan menguap melalui proses evaporasi dan transpirasi dari
tumbuhan ke atmosfer kemudian kembali ke bumi dalam bentuk air hujan.
Setelah turun hujan, sebagian air akan mamasuki pori-pori tanah dan masuk
ke dalam tanah menjadi air tanah dan sebagian lagi tetap berada di
permukaan tanah.
Pada usaha pertanian, air dapat berasal dari hujan maupun air tanah.
Apabila tanaman kekurangan air maka harus dilakukan pengairan atau
irigasi sedangkan saat ketersediaannya melimpah maka harus dilakukan
drainase. Sumber air yang melimpah akan memudahkan pengembangan
usaha pertanian. Tentunya setiap tanaman membutuhkan air dengan jumlah
yang berbeda-beda. Di lain pihak, ketersediaan air juga sangat bergantung
pada kondisi iklim. Supaya keduanya dapat seimbang dan kegiatan
budidaya tanaman dapat berjalan dengan baik maka diperlukan perencanaan
dan manajemen yang baik. Salah satu upaya perencanaan adalah dengan
menghitung kebutuhan air tanaman dan kebutuhan irigasi.
Pada jaman modern ini, telah hadir suatu teknologi pendukung
pertanian berupa aplikasi Cropwat for Windows yang dapat membantu
perhitungan-perhitungan kebutuhan air dengan efektif dan efisien. CropWat
adalah suatu program komputer yang dapat mempermudah perhitungan
kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi berdasarkan data iklim dan
data tanaman. Program tersebut sangat direkomendasikan dalam kegiatan
irigasi dan perencanaan pemberian air irigasi untuk berbagai jenis tanaman
kecuali tanaman padi. Aplikasi ini berguna untuk menghitung ukuran standar
dalam merancang dan mengatur skema irigasi. Dapat mempermudah
penentuan pola tanam dan skema irigasi pada suatu lahan di wilayah dan
waktu tertentu. Selanjutnya, akan diketahui kebutuhan air tanaman dan
kebutuhan air irigasi yang ada. Data iklim yang digunakan biasanya data
iklim selama satu tahun. Melihat kegunaan-kegunaannya, CropWat memang
sangat berguna bagi para petani.
B. TUJUAN
Praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat menggunakan program
komputer CropWat untuk menentukan kebutuhan air tanaman dan kebutuhan
irigasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Air sangat diperlukan tanaman untuk pertumbuhan tanaman. Jika tidak ada
air, maka proses biologis, fisiologis, bahkan kimiawi yang ada di dalam tanaman
akan terhenti. Fungsi air sendiri adalah sebagai alat trasportasi hara dari akar ke
daun maupun mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tanaman, menjaga
tekanan turgor tanaman, dan lain sebagainya. Kebutuhan air irigasi tanaman perlu
dianalisis agar tidak ada pemborosan pemakaian air (Rokhma, 2008). Irigasi
adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air untuk menunjang
pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak (Simanjuntak et al., 2014).
Penjadwalan irigasi adalah manajemen terbaik, dimana salah satu tujuannya
adalah untuk merencanakan jadwal irigasi. Dengan adanya jadwal irigasi ini maka
dapat ditentukan kedalaman air dan selang irigasi yang tepat sehingga
produktivitas tanaman dapat optimal. Jika dalam irigasi, volume air yang
diberikan dan waktu pemberian tidak tepat, maka justru menurunkan efisiensi.
Untuk menentukan irigasi yang optimal, dibutuhkan perencanaan jadwal irigasi.
Penjadwalan irigasi dapat dicapai dengan mengamati tanaman, mengukur kadar
air dalam tanah, maupun melalui perangkat lunak. Di era yang serba modern
seperti ini tentu saja banyak yang lebih memilih menggunakan software, akan
tetapi untuk beberapa orang yang kurang memahami teknologi pasti akan memilih
cara konvensional (Ekwue et al., 2015).
Efisiensi penggunaan air dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu jumlah air
yang diaplikasikan, waktu pengaplikasian dan efisiensi metode irigasi. Dengan
adanya penjadwalan irigasi diharapkan dalam penggunaan air lebih efisien. Selain
untuk efisien dalam penggunaan air, penjadwalan irigasi juga bertujuan untuk
memaksimalkan hasil maupun peningkatan kualitas tanaman dengan
menambahkan jumlah yang tepat untuk tetap menjaga kelembapan tanah (Hashem
et al., 2016). Jadwal irigasi dapat diprediksi berdasarkan kebutuhan air tanaman.
Kebutuhan air tanaman adalah total air yang dibutuhkan untuk evapotranspirasi,
sejak ditanam hingga panen di iklim tertentu, ketika tanah terkena hujan dan/atau
diirigasi hingga kelembaban tanah terpenuhi, maka kemungkinan tanaman
tumbuh dan hasilnya optimal lebih besar (Allen et al., 1998 cit Laouisset & Della,
2016).
CropWat merupakan salah satu software pendukung yang dikembangkan
oleh FAO Divisi Pengembangan Air dan Tanah. CropWat 8.0 untuk Windows
adalah sebuah program komputer untuk perhitungan kebutuhan air tanaman dan
irigasi berdasarkan data tanah, iklim, dan tanaman. Program ini juga
memungkinkan pengembangan jadwal irigasi untuk kondisi manajemen yang
berbeda dan perhitungan pasokan air untuk berbagai pola tanaman. Tujuan utama
dari CropWat adalah; menghitung besarnya evapotranspirasi, kebutuhan air
tanaman dan kebutuhan air irigasi untuk mengembangkan jadwal irigasi dengan
melihat manajemen irigasi dan skema ketersediaan air; untuk mengestimasi
banyaknya air dari efek hujan dan kekeringan; dan untuk mengevaluasi efisiensi
dari irigasi yang telah dilakukan (Stancalie et al., 2010). CropWat 8.0 juga dapat
digunakan untuk mengevaluasi praktik irigasi yang dilakukan petani dan untuk
memperkirakan kinerja tanaman di kondisi tadah hujan maupun irigasi (Anonim,
2015). CropWat praktis digunakan untuk pengembangan jadwal irigasi dan
sebagai evaluasi curah hujan dan pelaksanaan irigasi berdasarkan dari kadar
kelengasan tanah tiap harinya dengan menggunakan berbagai variasi pilihan untuk
kebutuhan air dan kondisi manajemen irigasi (Smith, 2002).
III. METODOLOGI
Praktikum Pengelolaan Air untuk Pertanian Acara V yang berjudul
CROPWAT dilaksanakan pada hari Jumat, 22 Maret 2019 di Laboratorium
Agrohidrologi, Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.
Pada acara ini, digunakan alat berupa laptop dan program CROPWAT versi 8.0.
Dalam penggunaan program CROPWAT versi 8.0 digunakan empat panel utama
dalam program, yaitu Climate/ETo (Data Iklim), Rain (Data Hujan), Crop
(Data Tanaman), Soil (Data Tanah), dan kriteria jadwal irigasi.
Proses pengopeasian diawali dengan diinputkannya setiap data ke dalam
panel yang sesuai. Data iklim (Climate/Eto) diinputkan pada panel Climate/Eto
dengan cara diklik "file" pada bagian toolbar kemudian data dipilih dan diklik
open. Output yang keluar berupa tabel hasil Eto bulanan dengan metode Penman.
Selain tabel hasil, output juga dapat disajikan dalam bentuk diagram yang berisi
nilai dari setiap faktor berpengaruh dan kombinasi antar faktor. Diagram tersebut
dimunculkan dengan cara diklik "chart" pada bagian tools. Dengan cara yang
sama, dilakukan untuk beberapa data lainnya, yaitu: Data Hujan pada panel Rain,
Data Tanaman pada panel Crop, dan Data Tanah pada panel Soil. Setelah semua
data diinput, maka didapat hasil analisis kebutuhan air tanaman pada panel
CWR (Crop Water Requirement) dan Schedule untuk mengetahui nilai neraca
lengas tanah dan hasil produksi relatif tanaman kacang tanah. Data CWR
disajikan dalam bentuk tabel, sedangkan data schedule disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik. Pada lahan, ditanami 2 jenis tanaman lainnya, yaitu tanaman
jagung dan paprika manis yang dapat dibuat pola penanamannya dengan cara
diinputkannya data tanaman tersebut pada panel Crop Pattern kemudian diklik
pada panel scheme. Output keluar dalam bentuk tabel yang berisi tentang pola
tanam, jadwal irigasi, kebutuhan irigasi, dan luasan irigasi.
IV. HASIL PENGAMATAN
Tabel 4.2. Data Curah Hujan Total dan Curah Hujan Efektif
Tabel 4.3. Skema Irigasi 3 Tanaman (Kacang Tanah, Jagung, dan Lada)
V. PEMBAHASAN
Gambar 5.1. Histogram ETo vs Suhu
Gambar 5.2. Histogram ETo vs Kelembaban
Gambar 5.3. Histogram ETo vs Kecepatan Angin
Gambar 5.9. Skema Kebutuhan Air irigasi pada Tumpangsari Kacang Tanah,
Jagung, dan Lada
Pola tanam di atas menunjukkan pola tumpang sari antara kacang tanah,
jagung, dan lada dengan pembagian lahan 30%, 30%, dan 40%. Ketiga tanaman
mulai ditanam pada bulan Desember dasarian ketiga. Tanaman yang
ditumpangsarikan membutuhkan irigasi sebanyak 0,1 mm/hari dan 1,6 mm/hari
pada bulan Februari. Dari keseluruhan lahan yang digunakan untuk tumpangsari,
area yang membutuhkan irigasi mencapai 60% dari total lahan yang digunakan.
Kemudian masa panen dari ketiga tanaman tersebut berbeda-beda. Tanaman
kacang tanah panen pada bulan April dasarian ketiga. Selanjutnya pada tanaman
jagung panen dilakukan pada bulan April dasarian ketiga. Terakhir pada tanaman
lada panen dilakukan pada bulan Februari dasarian ketiga.
VI. KESIMPULAN
Ali. M.H. 2017. Effective Rainfall Calculation Methods for Field Crops: An
Overview, Analysis and New Formulation. Bangladesh Institute of
Nuclear Agriculture. P: 2.
Boote, J.R., Stansell, A.M. Schuber., and J. F.Stone, 1982. Irrigation, water use
and water relations. p. 164–205. In H.E. Patte and C.T. Young (Eds.) Peanut
Sci. and Tech. APPRES, Texas, USA.
Dwiratna, N.P.S., Nawawi, G., dan Asdak, C. 2013. Analisis curah hujan dan
aplikasinya dalam penetapan jadwal dan pola tanam pertanian lahan kering
di Kabupaten Bandung. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik 15(1) :
2.
Laouisset, M.B and A. Della. 2016. Estimation of Barley (Hordeum vulgare L.)
crop water requirements using cropwat software in Ksar-Chellala Region,
Algeria. Agris on-line Paper in Economics and Informatics 8(3): 91-102.
Rokhma, N.M. 2008. Menyelamatkan Pangan dengan Irigasi Hemat Air. Kanisius.
Yogyakarta.
Stancalie, F., A. Marica., and L. Toulios. 2010. Using earth observation data and
cropwat model to estimate the actual crop evapotranspiration. Physics and
Chemistry of The Earth 35(1): 25-30.
8. Lalu langkah untuk membandingkan Eto dengan wind. Centang kotak Wind
beserta Bar. Akan muncul histogram Eto vs Wind
11. Setelah itu untuk memasukkan data curah hujan ke dalam CropWat, maka
klik Rain, kemudian open dan pilih data curah hujan daerah yang ditetapkan
(BANDUNG.cli)
17. Klik crop untuk memasukkan data tanaman. Kemudian klik open dan pilih
data tanaman yang diinginkan (GRONDNUT.cro). Muncul data tanaman
20. Klik Schedule untuk melihat jadwal irigasi tanaman. Pilih Daily Soil
Moisture Balance pada kotak tabel format untuk melihat kebutuhan irigasi
harian