LAPORAN PRAKTIKUM
IRIGASI BERTEKANAN (SPRINKLER)
Oleh :
Deffa Khoirulloh
NIM 201710201017
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang, tujuan dari penulisan laporan ini sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui proses irigasi bertekanan dalam pertanian
2. Untuk mengetahui efisiensi keseragaman springkler yang digunakan
3. Untuk mengetahui keseragaman power dalam menghasilkan putaran
1.3 Manfaat
1. Bagi IPTEK
Praktikum ini bermanfaat bagi IPTEK sebagai upaya untuk
mengembangkan teknologi pertanian saat ini sehingga mampu
memberikan pemahaman mengenai sistem irigasi sprinkler
2. Bagi Masyarakat
Praktikum ini bermanfaat bagi masyarakat sebagai upaya untuk
memberikan pemahaman kepadanya mengenai sistem irigasi sprinkler
3. Bagi Pemerintah
Praktikum ini bermanfaat bagi pemerintah sebagai upaya untuk untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai sistem irigasi
sprinkler
3
P = Perkolasi (mm/hari)
Repadi = Curah hujan efektif untuk padi sawah (mm/hari)
Replw = Curah hujan efektif untuk polowijo (mm/hari)
Retebu = Curah hujan efektif untuk tebu (mm/hari)
Berdasarkan persamaan komponen-komponen neraca air sebagai
berikut (Direktorat Jenderal Pengairan - Deparetemen Pekerjaan Umum (KP-
01), 1986):
(1) kebutuhan air untuk pengolahan tanah,
(2) kebutuhan air untuk konsumtip,
(3) kebutuhan air akibat kehilangan air dalam distribusi air
bawah tanah (perkolasi),
(4) kebutuhan air untuk perggantian genangan, dan
(5) curah hujan efektif.
2.3 Sprinkler
Sprinkler merupakan sistem atau alat otomatis untuk menyemprotkan
air dari kepala atau nosel yang dipasang pada pipa berisi air dan
menghubungkannya ke sumber air, rekahannya dihubungkan pada suhu
yang mengarah ke air. Sprinkler adalah penyiram tanaman dengan sistem
penyiraman di atas kepala. Artinya, semua tanaman di lapangan dapat
disiram secara merata dalam waktu singkat dengan menyemprotkan air dari
bawah ke atas. Tekanan air sprinkler biasanya 8,5 hingga 10 barg tekanan
hidran. Menggunakan alat penyiram untuk menyirami tanaman Anda
memiliki banyak manfaat, termasuk menghemat waktu, tenaga, dan uang.
Sistem sprinkler sekarang digunakan untuk berbagai jenis tanaman,
khususnya komoditas bernilai tinggi seperti buah-buahan dan sayuran, dan
digunakan di berbagai jenis lahan dan medan. Sistem irigasi sprinkler cocok
untuk semua jenis tanah bila laju aplikasinya sesuai dengan kapasitas
infiltrasi tanah (Muhajidin, 2018).
6
BAB 3. METODOLOGI
dimana :
Q = 2,78 x Ad
f T
Keterangan
Keterangan :
ɑ = Luas penampang nozzle (lubang sprinkler) (m2)
g = Gravitasi (m/det)
h = Tekanan pada sprinkler/nozzle (m)
C = Koefisien debit (0,96)
9
yang disebut dengan alat penyiram. Air disemprotkan ke udara dan jatuh
masuk ke tanah menyirami tanaman yang terletak disekitarnya (Fajar, F.
2019). Komponen pada sistem irigasi sprinkler ini mempunyai sumber air
yang terbuka seperti sungai, kolam dan sebagainya. Selain itu, juga berasal
dari sumber air yang tertutup seperti tendon air, sumur, dan lain-lain.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6)
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut.
1. Mekanisme kerja dari sistem irigasi sprinkler menggunakan sistem
penyemprotan air seperti curah hujan alami, dimana tekanan air
disalurkan kemudian dikeluarkan melalui nozzle dan dipecah
sehingga akan keluar seperti titik-titik air hujan. Proses tekanan air ini
berasal dari pompa yang mendorong air melalui pipa kemudian keluar
melalui nozzle.
2. Berdasarkan kegiatan praktikum diperoleh hasil putaran terbanyak
terjadi pada daya 200 watt yakni menghasilkan 29 putaran pada
springkler, hal ini dikarenakan semakin tinggi daya yang digunakan,
maka akan semakin banyak putaran pada springkler yang akan
dihasilkan.
3. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien keseragaman (CU) yang
diperoleh menunjukkan nilai rata-rata tertinggi 21,91 untuk jumlah
air yang masuk kedalam gelas, maka dapat diartikan bahwa
penyiraman menggunakan sprinkler memiliki tingkat keseragaman
yang kurang baik.
5.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, saran yang dapat
diberikan adalah memahami terlebih dahulu mengenai materi yang akan
dilaksanakan sehingga mudah memahami materi tersebut. serta
membutuhkan ketelitian, fokus sehingga mendapatkan nilai yang akurat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asta, 2018. Analisis Kebutuhan Air Bersih Dan Distribusi Jaringan PDAM
Persemaian Kota Tarakan (Studi Kasus Kecamatan Tarakan Barat),
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo
Tarakan.
Fajar, F. 2019. Rancang Bangun dan Kinerja Irigasi Sprinkler Hand Move Pada
Lahan Kering. Jurnal AgriTechno Vol. 12, Nomo 1. Universitas
Hassanudin.
Linsley, Ray K dan Joseph B Franzini. 1996. Teknik Sumber Daya Air Jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
Nari N. 2021. Uji Kinerja Alat Springkler Tipe Big Gun 1,25 Inci di Desa
Tontalete Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. Jurusan
Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi.
Priyonugroho, Anton. 2015. Analisis Kebutuhan Air Irigasi (Studi Kasus Pada
Daerah Irigasi Sungai Air Keban Daerah Kabupaten Empat Lawang).
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. 2(3): 457 – 470.
LAMPIRAN