Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

PERTANIAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Energi dan Elektrifikasi Pertanian

Kelompok 5

Oleh
Nama : Deffa Khoirulloh
NIM : 201710201017
Kelas : B
Acara : 5
Asisten : Holifatun Nafiah

LABORATORIUM ENERGI, OTOMATISASI DAN INSTRUMENTASI


PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2022
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi listrik merupakan energi utama yang di butuhkan bagi peralatan
listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan Ampere (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan watt (W).

Listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan
umat manusia dan tidak dapat dipisahkan. Kebanyakan dari kita masih cukup
asing dengan perhitungan terhadap energi listrik (daya) yang sering kita gunakan.
Penggunaan energi listrik yang terus meningkat harus diimbangi dengan produksi
listrik agar kebutuhan akan listrik bisa terpenuhi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perhitungan energi listrik yang dibutuhkan dengan beban
lampu dan pemanas?
2. Bagaimana perbandingan kebutuhan energi listrik tanpa beban dan
menggunakan beban?
3. Bagaimana hubungan antara daya listrik dan energi listrik?
4. Bagaimana prinsip kerja KWH?
1.3 Tujuan
1. Dapat menghitung energi listrik yang dibutuhkan dengan beban lampu dan
pemanas.
2. Dapat membandingkan kebutuhan energi listrik tanpa beban dan
menggunakan beban.
3. Dapat memahami hubungan antara daya listrik dan energi listrik.
4. Dapat memahami prinsip kerja KWH meter.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui menghitung energi listrik yang dibutuhkan dengan beban
lampu dan pemanas .
2. Mengetahui perbandingan kebutuhan energi listrik tanpa beban dan
menggunakan beban.
3. Mengetahui hubungan antara daya listrik dan energi listrik.
4. Mengetahui prinsip kerja KWH meter.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tegangan

Tegangan merupakan salah satu parameter mendasar yang terkait dengan


rangkaian listrik atau elektronik. Tegangan biasa disebut dengan beda potensial
(voltage) adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar
satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal ke termidal lainnya.
Secara definisi tegangan listrik menyebabkan objek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi,
sehingga arah arus listrik konvensional di dalam suatu konduktor listrik mengalir
dari tegangan tinggi ke tegangan rendah (Firdaus, Thoha.2015).
2.2 Arus

Arus listrik merupakan suatu aliran yang muncul dari adanya muatan
elektron yang mengalir dari titik yang satu ke titik lainnya yang terdapat pada
suatu rangkaian. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu
atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol I (kata Perancis =
intensite), dengan kata lain arus disebut muatan yang bergerak. muatan dasar
listrik memiliki partikel-partikel yang saling berhubungan, yaitu partikel proton
dan partikel elektron yang di mana kedua partikel itu termasuk partikel penyusun
atom. Namun, di dalam muatan listrik tidak ada partikel neutron. Tanpa adanya
muatan listrik, maka arus listrik tidak dapat mengalir.
2.3 Daya

Daya merupakan banyaknya perubahan energi terhadap waktu dalam


besaran tegangan dan arus (Hartono Faiz Munaf, 2018). Daya listrik adalah
besaran listrik yang menyatakan besarnya energi yang digunakan untuk
mengaktifkan komponen atau peralatan listrik/elektronik.
Rumus perhitungan daya listrik: P = V*I
P: Daya listrik (Watt)
V: Tegangan (Volt)
I: Arus (Ampere)
2.4 Energi Listrik

Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan


listrik/energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan
tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi
daya listrik dengan satuan watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu
penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali
suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.
2.5 KWH Meter Analog dan Digital

KWH meter digital merupakan suatu alat pengukuran yang memiliki


fungsi mengukur jumlah pemakaian daya. KWH meter adalah alat untuk
mengukur energi aktif yang menggunakan suatu alat hitung serta memakai asas
induksi. Alat ukur ini terdiri dari kumparan arus yang dihubungkan seri dengan
beban dan kumparan tegangan dihubungkan secara paralel dengan beban (Darma
Surya dkk, 2019).
KWH meter merupakan instrument yang memiliki fungsi utama
melakukan pengukuran energi listrik. KWH meter digunakan PLN untuk mendata
dan menganalisa penggunaan energi listrik oleh konsumen. KWH meter yang
dikenal luas oleh masyarakat umum adalah KWH meter analog yang memiliki
fitur terbatas. KWH meter konvensional ini kita kenal dengan KWH meter analog
(Lesmana,Ari bayu. 2012).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum perhitungan energi listrik dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal
6 April 2022 pukul 11.05 Wib – 13.00. Praktikum acara 5 (perhitungan energi
listrik) dilaksanakan di Laboratorium Energi, Otomatisasi, dan Instrumentasi
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat Dan Bahan


Dalam praktikum perhitungan energi listrik alat dan bahan yang digunakan
meliputi:

1. Papan praktikum
2. KWH meter 2
3. Digital voltmeter 2 buah
4. Alemen pemanas 1 buah,
5. Amperemeter 1 buah,
6. lampu-lampu,
7. 1 buah gerinda .
3.3 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan Beban Lampu dan Pemanas

Mulai

Alat dan bahan

Siapkan papan praktikum


dengan lampu pemanas

Pasang kabel positif,negative


pada multimeter dan clamp
meter

Hubungkan dengan papan


praktikum

Memberi aliran listrik PLN

Mengamati nilai putaran


KWH, tegangan, Arus

Data pengamatan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram alir pengamatan energi listrik menggunakan pemanas


3.4 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan Menggunakan Motor Listrik
Tanpa Beban

Mulai

Siapkan alat dan


bahan

Memasang gerinda tangan tanpa


beban dan hubungkan dengan sto
kontak

Masukkan voltmeter dan


amperemeter pada lubang positif dan
negatif

Mengamati nilai tegangan, Arus dan


nilai putaran KWH dalam beberapa
waktu

Data
pengamatan

Selesai

Gambar 3.2 Diagram alir pengamatan energi listrik menggunakan bor listrik tanpa
beban.
3.5 Prosedur Kerja Energi Listrik dengan Menggunakan Motor Listrik
Dengan Beban

Mulai

Siapkan alat dan


bahan

Memasangkan poni break dengan


beban dan menghubungkan pada
stop kontak

Memasangkan voltmeter dan


amperemeter pada papan praktikum

Mengamati nilai tegangan, Arus dan


nilai meteran KWH dalam beberapa
waktu

Data
pengamatan

Selesai

Gambar 3.2 Diagram alir pengamatan energi listrik menggunakan bor listrik
dengan beban.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Dan Analisis Data Pengamatan Energi Listrik yang Dibutuhkan
dengan Beban Menggunakan Lampu dan Pemanas

Tabel 4.1 Pengamatan energi listrik yang dibutuhkan dengan menggunakan lampu
dan pemanas
Waktu Tegangan Arus Perubahan Energi (joule Energi Daya
(s) (volt) Listrik KwH /putaran) (Joule) (Watt)
(Ampere) meter
(putaran)
(a) (b) (c) (d) (V.I.t/putaran) (V.I.t) (V.I)
0 0 0 0 0 0 0
30 213 0,4 1 2556,00 2556,00 85,2
60 213 0,41 1 5239,80 5239,80 87,33
90 223 0,41 2 4114,35 8228,70 91,43
Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa energi per putaran pada waktu
60 detik memiliki nilai lebih besar dibandingkan dengan pengukuran setelahnya
yaitu sebesar 4114,35 joule per putaran. Hal ini terjadi karena hubungan antara
energi setiap putaran terhadap banyaknya putaran berbanding terbalik, semakin
banyak putaran maka nilai energi setiap putaran semakin kecil. Daya yang
dihasilkan pada waktu pengamatan 90 detik merupakan daya paling besar, hal ini
terjadi karena waktu tersebut memiliki nilai arus dan tegangan yang lebih besar.
Hubungan tegangan dan arus terhadap daya yaitu berbanding lurus.
4.2 Hasil Dan Analisis Energi yang Dibutuhkan Dengan Gerinda Tanpa
beban
Tabel 4.2 Pengamatan Energi Listrik Menggunakan Gerinda Tangan Tanpa Beban
Banyaknya Tegangan Arus Waktu Energi (joule Tanpa Daya
putaran (volt) Listrik (s) /putaran) beban (Watt)
(Ampere)
(a) (b) (c) (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0,00 0,00
2 213 0,78 16,84 1398,90 12909,72 166,14
4 213 1,78 34,05 3227,43 12909,72 379,14
5 217 1,78 42,55 3287,07 16435,36 386,26
7 217 1,79 64,08 3555,80 24890,59 388,43
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa energi terbesar terjadi pada saat
putaran KWH ke-7 kali, putaran yaitu sebesar 3555,80 joule. waktu yang
digunakan untuk mencapai tujuh putaran lebih tinggi jika dibandingkan dengan
waktu pada putaran sebelumnya. Nilai arus dan tegangan pada saat penggunaan
alat gerinda tangan dapat mempengaruhi besar kecilnya energi yang digunakan
selama pengopraisan. Penggunaan gerinda tangan tanpa tambahan beban
menghasilkan nilai tegangan dan arus cenderung stabil sehingga daya yang
didapat pada setiap pengukuran memiliki nilai yang sama.
4.3 Hasil Dan Analisis Energi Listrik yang Dibutuhkan Dengan Gerinda
yang ditambahkan Beban
Tabel 4.3 Pengamatan Energi Listrik Menggunakan Gerinda Tangan dengan
Adanya Beban
Banyaknya Tegangan Arus Waktu Energi (joule Dengan Daya
putaran (volt) Listrik (s) /putaran) beban (Watt)
(Ampere)
(a) (b) (c) (d) (V.I.t/putaran) (V.I)
0 0 0 0 0 0,00 0,00
2 217 1,88 11,8 2406,96 4813,93 407,96
4 215 1,9 31,17 3183,24 12732,95 408,50
5 217 2,13 42,53 3931,56 19657,79 462,21
7 220 2,21 54,23 3766,66 26366,63 486,20
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukan bahwa energi terbesar terjadi pada
putaran ke-7 yaitu sebesar 3766,66 joule. Hubungan waktu terhadap energi yaitu
berbanding lurus, semakin banyaknya waktu yang digunakan maka energi yang
didapat akan semakin besar. Nilai paling besar terdapat pada putaran ke-2
dikarenakan tegangan dan arus pada putaran tersebut lebih besar
4.4 Analisa Perbandingan Energi Listrik Gerinda Tanpa Beban dan
Menggunakan Beban
4500,00
4000,00
3500,00
Daya Listrik (Watt)

3000,00
2500,00
2000,00 tanpa beban
1500,00 dengan beban
1000,00
500,00
0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Banyak Putaran

Gambar 4.1 Perbandingan energi gerinda tangan tanpa beban dan menggunakan
beban.
Berdasarkan Gambar grafik 4.1 menunjukan bahwa energi pada gerinda
tangan menggunakan beban lebih besar dibandingkan dengan energi gerinda
tangan tanpa beban. Hal ini dapat terjadi karena arus yang digunakan pada gerinda
tangan menggunakan beban lebih besar. Pada putaran ke-4 energi pada gerinda
tangan menggunakan beban memiliki nilai yang lebih rendah jika dibandingkan
dengan gerinda tangan tanpa beban. Hal ini dapat terjadi karena arus pada gerinda
tangan menggunakan beban lebih kecil.
4.5 Analisis Perbandingan Daya Listrik Gerinda Tanpa beban dan
Menggunakan Beban.
600,00

500,00
Daya Listrik (Watt)

400,00

300,00
tanpa beban
200,00 dengan beban

100,00

0,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Banyak Putaran

Gambar 4.2 Perbandingan daya gerinda tanpa beban dan gerinda menggunakan
beban.
Berdasarkan Gambar grafik 4.2 menyatakan bahwa daya pada gerinda
menggunakan beban lebih besar jika dibandingkan daya gerinda tanpa beban. Hal
ini dapat terjadi karena daya dipengaruhi besarnya arus yang digunakan, semakin
besar arus yang digunakan maka energi yang diperoleh semakin besar. Hubungan
antara daya dan arus yaitu berbanding lurus.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diperoleh kesimpulan sebagai


berikut:
1. Semakin lama waktu yang digunakan maka semakin banyak putaran pada
KWH meter yang dihasilkan
2. Semakin besar pula nilai perubahan KWH meter maka semakin besar pula
energi yang dibutuhkan
3. Daya listrik sebanding dengan energi listrik dan berbanding terbalik
dengan waktu penggunaannya
5.2 Saran
Selama melakukan praktikum sebaiknya mengikuti prosedur yang telah
ditentukan untuk meminimalisir ketidakakuratan data dan agar tidak terjadi
kerusakan pada alat dan bahan.
DAFTAR PUSTAKA

Darma, Surya., dkk. 2019. Studi Sistem Peneraan Kwh Meter. Journal Of
Electrical Technology, Vol. 4, No.3

Firdaus, Thoha. 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Arus dan Tegangan


Listrik Bolak-Balik untuk SMA/MA Kelas XII Menggunakan Program
Spreadsheet." Jurnal Inovasi Dan Pembelajaran Fisika 2.2: 197-203.

Hartono, Faiz Munaf. 2018. Pengukuran Dan Analisis Kualitas Daya Listrik Di
Pt. Techpack Asia. Jurnal Tugas Akhir. Halaman 1-12.

Lesmana, A. B. 2012. Analisa KWH meter analog dan digital pada skala rumah
tangga (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Nasional Malang).

Anda mungkin juga menyukai