Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – HALAMAN 1- - 5001201026 1

PENGENALAN ALAT UKUR DAN


KOMPONEN
Yusril Maulana, Fa’idh Al Razzak, dan Iim Fatimah
Jurusan Fisika, Fakultas Sains Dan Analitika Data, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: dosen_pembimbing@jurusan.its.ac.id

Abstrak— Percobaan ini berjudul Pengenalan Alat Ukur dan contohnya mesin truk. Sedangkan arus listrik kecil
Komponen. Yang mempunyai tujuan yaitu memahami mengenai memindahkan sedikit muatan dalam waktu yang lama,
alat ukur elektronika. Prinsip yang digunakan yaitu arus, contohnya kalkulator. Listrik statis (I) dapat dirumuskan
tegangan dan resistansi. Percobaan ini memerlukan alat dan
dengan :
bahan yang kemudian dirangkai seperti yang ada pada modul,
lalu dilakukan kalibrasi terhadap alat yang digunakan untuk
Δ𝑄
𝐼 = … (1.1)
mengukur dan membaca nilai resistor, setelahnya mengukur nilai ∆𝑡
arus serta tegangan pada masing-masing titik di rangkaian. Dimana ∆𝑄 adalah jumlah muatan yang melewati suatu area
Variasi yang digunakan dalam percobaan ini adalah nilai resistor dalam waktu ∆𝑡. t dapat dianggap sebagai waktu awal yaitu nol
untuk 𝑹𝟏 bernilai 30𝜴, R2 bernilai 68Ω, R3 bernilai 56Ω, dan R4 atau ∆𝑡 = 𝑡. Satuan SI untuk arus listrik adalah Ampere (A).
bernilai 39Ω. Maka didapatkan hasil pengukuran arus dan
(College Physics, 2013)
tegangan diperoleh hasil yang berbeda-beda dan telah dijabarkan
dalam analisis perhitungan di bawah ini. Faktor error pada Beda potensial atau tegangan listrik merupakan perbedaan
percoabaan kali ini disebabkan adanya karena kurang potensial listrik diantara dua titik. Arus listrik yang dihasilkan
terampilnya praktikan pada saat merangkat alat serta kurangnya melalui perangkat yang diukur oleh V bervariasi dihasilkan
ketelitian saat pengambilan data. Selain itu, menurunnya fungsi dalam besaran dan polaritas. Arah arus selalu dari kiri ke kanan
kerja alat dan komponen bisa jadi penyebab factor error kali ini. diberi tanda +. Sesuai Hukum Ohm, tegangan berbanding
Kata Kunci— Arus, Komponen Elektronika, Resistor,
terbalik dengan arus listrik. Sehingga dapat dirumuskan :
Tegangan
𝑉 = 𝐼 × 𝑅 ... (1.2)
I. PENDAHULUAN Ini berarti resistensi R=V/I dari perangkat tidak bergantung

S ETIAP kehidupan manusia, fisika tidak akan lepas dari pada besarnya dan polaritas potensi yang ada pada beda
apapun yang terjadi di sekitar lingkungan. Tidak disadari, potensial. [2]
salah satunya adalah bergantungan dengan listrik yang ada di Resistor merupakan komponen dasar elektronika pasif yang
rumah maupun tempat umum yang dikunjungi. Secara memiliki nilai hambatan tertentu yang akan menghambat
singkatnya, listrik itu akan mengalir jika adanya tiga komponen aliran arus listrik yang melaluinya. Resistor juga akan
penting yaitu arus listrik, tegangan dan resistor. membatasi jumlah arus listrik yang mengalir dalam suatu
Dari ketiga komponen elektronika penting diatas, perlu rangkaian. Karakteristik utama dari resistor adalah nilai
diketahui alat ukurnya apa saja. Amperemeter adalah salah satu resistansi dan daya listrik yang dapat menghantarkannya.
alat yang dapat mengukur besaran arus listrik, yang dimana Induktor tergolong ke dalam komponen elektron pasif yang
besaran arus listrik disebut Ampere (A). Posisi amperemeter berbentuk seperti kumparan (coil) yang tersusun dari lilitan
dalam rangkaian listrik dipasang secara seri. Voltmeter adalah kawat induktor yang mempunyai fungsi untuk menyimpan
alat yang dapat mengukur besar tegangan listrik yaitu besaran energi di medan magnet akibat tegangan listrik yang
disebut dengan Volt (V). Posisi Voltmeter dipasang paralel melaluinya. Yang berarti saat induktor dilewati tegangan
pada ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda listrik, maka akan terjadi penyimpanan energi dan
potensialnya. Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat menghasilkan medan magnet. Induktor juga dapat ditemukan
mengukur besaran listrik. Alat ukur listrik ini dapat mengukur pada rangkaian DC atau rangkaian AC. Pada rangkaian AC,
tegangan DC maupun AC, hambatan, dan arus listrik. induktor berguna untuk meredam fluktuasi arus yang tidak
Multimeter juga dapat menenetukan nilai hambatan resistor dan diharapkan. Sementara pada rangkaian DC, induktor berguna
lampu. Sebelum melakukan pengukuran, penting untuk untuk memperoleh tegangan yang konstan meskipun arus
dilakukan kalibrasi alat ukur listrik terlebih dahulu. Hal ini listrik berfluktuasi.
bertujuan untuk menenetukan satuan besaran listrik yang Kapasitor merupakan komponen dasar elektronika
diinginkan dan uji coba kepada alat yang masih layak sederhana yang memiliki kemampuan menyimpan energi/arus
digunakan. [1] listrik selama batas waktu tertentu. Yang berarti kapasitor
Definisi arus listrik adalah sebagai laju aliran muatan. Ada hanya menyimpan arus listrik untuk sementara waktu dengan
arus listrik besar dan arus listrik kecil. Arus listrik besar cara menyaring arus yang tidak diinginkan. Contoh fenomena
memindahkan banyak muatan dalam waktu yang kecil, kapasitor di alam bebas adalah tersimpannya muatan positif
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – HALAMAN 1- - 5001201026 2

dan negative pada awan yang menghasilkan petir. [3] D. Flowchart


Kode warna pada resistor adalah salah satu teknik penulisan Berikut merupakan flowchart yang terdapat pada percobaan
nilai suatu komponen elektronika dengan warna. Pada suatu kali ini.
resistor, cara penulisan nilai resistensi dengan kode warna ada
3 macam cara penulisan yaitu dengan penulisan kode warna 4 Mulai
ring, 5 ring dan 6 warna. Warna-warna yang ada dalam kode
warna untuk penulisan resistensi resistor, sebagai berikut :

METODOLOGI PENELITIAN Selesai Alat dan bahan disiapkan


A. Alat dan Bahan

Mencatat data hasil Alat dan bahan dirangkai


pengukuran dalam table
sesuai skema rangkaian
pengukuran

Pita warna pada resistor


Variasi pengukuran
dibaca dan dicatat
dengan mengubah nilai
hasilnya
Gambar. 1. Kode warna elektronika pada resistor resistor
Pada percobaan kali ini, dibutuhkan beberapa alat seperti
multimeter sebagai alat ukur listrik dan tegangan, kabel
jumper sebagai penghubung komponen elektronika, bread
board sebagai tempat merangkai komponen, dan juga Tegangan Vab dan Vbc nilai hambatan
resistor sebagai penghambat tegangan agar arus listrik tidak serta arus Ia, Ib dan Ic diukur dan dicatat
terlalu besar. diukur dan dicatat
B. Skema Rangkaian
Berikut skema alat pada percobaan kali ini :
C. Langkah Kerja Gambar. 3. Flowchart
Pada percobaan kali ini, praktikan menyiapkan semua alat
dan bahan terlebih dahulu. Lalu, alat dan bahan dirangkai pada II. HASIL DAN DISKUSI

A. Analisa Data
Setelah dilakukan percobaan pada praktikum ini, maka
didapatkan hasil data arus listrik pada tiap masing-masing titik
cabang rangkaian baik dilakukan secara pembacaan atau
perhitungan. Untuk data dapat dilihat pada Tabel 1.
B. Perhitungan
Dari hasil yang telah didapatkan untuk masing-masing
arus listrik tiap cabang dan tegangan pada resistor pertama
dan resistor kedua. Maka dapat dilakukan perhitungan
menggunakan hukum Ohm untuk perhitungan arus dan
tegangan pada tiap-tiap resistor. Berikut merupakan contoh
Gambar. 2. Skema percobaan alat dari perhitungan :
Diketahui : V = 6 volt
bread board seperti skema rangkaian. Selanjutnya, lakukan
𝑅! = 30 ohm
kalibrasi alat sebelum memulai pengukuran dan membaca
𝑅" = 68 ohm
nilai resistor. Setelah itu, silahkan lakukan pengukuran untuk
Ditanyakan 𝐼#$#%& dan V di 𝑅! dan V di 𝑅" berikut
masing-masing besar pada besar arus dan tegangan. Ulangi
penyelesaiannya :
pengukuran untuk titik selanjutnya. '
I = (!"!#$
!"!#$
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – HALAMAN 1- - 5001201026 3

) '$&# karena kurang terampilnya praktikan pada saat merangkat alat


I = +, $-.
I = 0,0612 A serta kurangnya ketelitian saat pengambilan data. Selain itu,
Dengan menggunakan cara yang perhitungan yang sama menurunnya fungsi kerja alat dan komponen bisa jadi penyebab
maka akan didapatkan data hasil perhitungan arus dan tegangan factor error kali ini.
yang ditampilkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. E. KESIMPULAN/RINGKASAN
C. Error Telah dilakukan percobaan pengenalan alat ukur dan
komponen dan juga telah melakukan perhitungan, maka dapat
Selain itu, dari data yang telah didapatkan. Maka dapat
disimpulkan bahwa pada data ketiga pengukuran berturut-turut
dilakukan perhitungan error, berikut contoh perhitungannya :
/0&%0 123-0#4/5%/6/0&%0 1237$8%%/ untuk R1 dan R2 sebesar 30Ω dan 68Ω yang dihubungkan
Eror =0 /0%&0 123-0#4/5%/
1 × 100% dengan power supply sebesar 6V maka didapatkan arus
Contoh perhitungan nilai eror,diketahui: sebesar 0,600 Ampere, 0,0598 Ampere, dan tegangan di R1
Nilai percobaan : 0,0598 dan R2 sebesar 4,20 Volt dan 1,83 Volt. Diketahui juga bahwa
Nilai perhitungan : 0,0612 adanya perbedaan nilai arus dan tegangan pada pengukuran
9,9);" 69,9)!, dan perhitungan yang telah dilakukan. Hal ini dikarenakan
Eror = 0 9,9);"
1 × 100% pada resistor mempunyai toleransi sebesar kurang lebih 5%.

Eror = 2,3%
LAMPIRAN
Dengan menggunakan cara perhitungan yang sama, maka
didapatkan nilai error pengukuran arus dan tegangan yang Tabel. 1. Hasil data percobaan
disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Resistor (Ω) Arus (A)
Percobaan Vab Vbc
D. Pembahasan
Ukur Baca A B C
Pada percobaan kali ini yang berjudul pengenalan alat ukur
dan komponen bertujuan untuk memahami konsep dan 29,6 30 0,0600 0,0598 0,0600 4,20 1,83
pemakaian mengenai alat ukur dan komponen-komponen 68 68 Volt Volt
elektronika pendukung. Prinsip yang digunakan pada 55 56 0,0618 0,0617 0,0616 2,50 3,51
percobaan kali ini adalah resistor, arus listrik, tegangan listrik 39,2 39 Volt Volt
dan hukum ohm. Percobaan kali ini dibutuhkan beberapa alat Tabel. 2. Hasil data perhitungan arus
seperti multimeter sebagai alat ukur listrik dan tegangan, kabel Resistor(Ω) Arus (A)
jumper sebagai penghubung komponen elektronika, bread Ukur Baca Percobaan Perhitungan Eror (%)
board sebagai tempat merangkai komponen, dan juga resistor 0,0600 0,0612 2
sebagai penghambat tegangan agar arus listrik tidak terlalu 29,6 30 0,0598 0,0612 2,3
besar. Setelah menyiapkan alat dan bahan, praktikan 68 68 0,0600 0,0612 2
menyiapkan semua alat dan bahan terlebih dahulu. Lalu, alat Rata - Rata 0,0599 0,0612 2,1
dan bahan dirangkai pada bread board seperti skema 0,0618 0,0632 2,2
rangkaian. Selanjutnya, lakukan kalibrasi alat sebelum 55 56 0,0617 0,0632 2,3
memulai pengukuran dan membaca nilai resistor. Setelah itu,
39,2 39 0,0616 0,0632 2,5
silahkan lakukan pengukuran untuk masing-masing besar pada
Rata - rata 0,0617 0,0632 2,3
besar arus dan tegangan. Ulangi pengukuran untuk titik
Tabel. 3. Hasil data perhitungan tegangan
selanjutnya.
Setelah dilakukan percobaan praktikan mendapatkan data Resistor (Ω) Percobaan Perhitungan Eror (%)
arus disetiap titik (a-b-c) sebesar 0,0600 Ampere dan tegangan Ukur Baca Vab Vbc Vab Vbc Vab Vbc
di R1 dan R2 sebesar 4,20 Volt dan 1,83 Volt. Sehingga dari 29,6 30 4,20 1,83 4,16 1,83 0,9 0
data tersebut kemudian dilakukan perhitungan menggunaan 68 68
persamaan hukum dan mendapatkan hasil dari data berturut- 55 56 2,50 3,51 2,46 3,54 1,6 0,8
turut, yaitu untuk masing-masing resistor sebesar 30 Ω dan 68 39,2 39
Ω dengan sumber tegangan sebesar 6V didapatkan arus di
setiap titik sebesar 0,0600 Ampere, 0,0598 Ampere, 0,0600 UCAPAN TERIMA KASIH
Ampere dan tegangan pada masing-masing resistor 4,20 Volt
dan 1,83 Volt. Nilai error data percobaan arus listrik untuk Pada saat pembuatan laporan percobaan kali ini, penulis
variasi resistor 30Ω dan 68Ω dengan rata rata 2,1% sedangkan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa
nilai eror data percobaan arus listrik variasi 39Ω dan 56Ω karena berkat dan segala kesehatan serta rahmat-nya lah penulis
dengan rata rata 2,3%. Maka dapat disimpulkan, bahwa dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. Tidak lupa
percobaan ini telah berhasil dan sesuai dengan teori dengan juga, penulis berterima kasih kepada orang tua yang telah
nilai toleransi pada resistor pada praktikum kali ini kurang lebih support dan memberikan previllege sehingga mampu membuat
sebesar 5%. penulis tetap semangat dalam mengerjakan laporan. Lalu
Faktor error pada percoabaan kali ini disebabkan adanya kepada Ibu Iim Fatimah dan Mas Fa’idh Al Razzak selaku
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA – HALAMAN 1- - 5001201026 4

Asisten Laboratium Elektronika yang telah memberikan


fasilitas dan bimbingan pada praktikum ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancoli, Douglas. (2014). “Physics, Principle with aplliacations”.
London :Person Education.
[2] I. Takahashi, J.-I. Itoh and G. Su, "How to get 99% inverter
efficiency", Proc. Conf. Record IEEE Ind. Appl. Soc. Annu. Meet., vol.
2, pp. 971-976, Oct. 2–6, 1994.
[3] V. Niemela, A. Ravishunkar and D. Kinzer, "SiC BJT minimizes losses
in alternative energy applications", Proc. IEEE Energytech, pp. 1-7,
May 21–23, 2013.

Anda mungkin juga menyukai