Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

MEMBACA DAN MENGUKUR NILAI RESISTOR

Praktikan :

1. Ega Cahyana Dwiputra (20183010078)

2. Muhammad Pasya Mutawakkil (20183010112)

3. Muhammad Bagus Turahman (20183010097)

4. Puteri Gita Mayapada (20183010091)

Asisten: Subhan Bariton


Waktu Percobaan: 17 September 2018
Laboratorium Elektronika
Program Studi Teknik Elektromedik
Program Vokasi - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Resistor bekerja sebagai penghambat mengakibatkan kerusakan komponen, dan


arus pada sebuah rangkaian listrik yang jangan terlalu rendah karena kemungkinan
memiliki satuan “ohm”. Resistor adalah rangkaian tidak bekerja optimal. Untuk
salah satu komponen dasar elektronika mengatasi masalah tersebut diperlukan
yang bersifat pasif, yang umumnya terbuat komponen yang mampu mengatur
dari bahan karbon dan berbentuk tabung kebutuhan arus dan tegangan pada
dengan dua kaki dikiri dan dikanan, pada rangkaian, dan komponen tersebut adalah
bagian tengah (badan) terdapat lingkaran resistor (R). Resistor merupakan komponen
seperti cincin yang memiliki kode warna elektronik yang didesain dua kutub yang
standar manufaktur yang dikeluarkan oleh bertujuan untuk menahan arus listrik
EIA (Electronic Industries Association). dengan memproduksi tegangan listrik di
Resistor dapat dibedakan menjadi dua antara kedua kutubnya, nilai tegangan
macam berdasarkan nilainya. Yaitu resistor terhadap resistansi berbanding dengan arus
tetap (mempunyai nilai hambatan tetap) yang mengalir. Resistor digunakan sebagai
dan resistor variable (resistor yang dapat bagian dari jejaring elektronik dan sirkuit
diubah atau diatur. elektronik, dan merupakan salah satu
komponen yang paling sering digunakan.
Kata Kunci : Resistor
Karakteristik utama dari resistor adalah
1. Pendahuluan
resistansinya dan daya listrik yang dapat
Halaman 3

a. Latar belakang dihantarkan. Kebutuhan daya resistor harus


Besar arus dan tegangan pada sebuah cukup dan disesuaikan dengan kebutuhan
rangkaian elektronika disesuaikan dengan arus pada rangkaian, dan komponen
kebutuhan setiap komponen pada setiap tersebut adalah resistor.
blok rangkaian, jangan sampai melebihi
b. Tujuan
batas maksimalnya karena akan
1) Mengenali bentuk dan jenis resistor.
mempengaruhi kerja dari sebuah blok
2) Membaca resistor.
rangkaian seperti cacat sinyal atau bias
LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

3) Menghitung nilai resistansi resistor penghantar, namun istilah "hukum" tetap


melalui urutan cincin warnanya. digunakan dengan alasan sejarah. Secara
matematis hukum Ohm diekspresikan
2. Dasar Teori
dengan persamaan:
Dalam melakukan percobaan ini,
V=IxR
terdapat beberapa teori yang harus kita
d. Cincin warna resistor
pahami untuk mempermudah percobaan
Berikut tabel nilai dari cincin warna
antara lain:
resistor:
a. Resistor
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Bentuk resistor
yang umum adalah seperti tabung dengan
dua kaki di kiri dan kanan. Pada badannya
terdapat lingkaran membentuk cincin
kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya
dengan ohm meter.
b. Fungsi resistor
(Gambar 2.d.1) Tabel warna resistor
Adapun fungsi resistor secara lengkap
adalah sebagai berikut : Adapun cara menghitung nilai

1) Menurunkan tegangan sesuai dengan resistansi sebagaimana yang digambarkan

yang dibutuhkan oleh rangkaian pada gambar berikut

elektronika
2) Membagi tegangan
3) Membangkitkan frekuensi tinggi dan
rendah dengan bantuan resistor dan
kondensator (kapasitor).
c. Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan
bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu
Halaman 3

berbanding lurus dengan beda potensial


yang diterapkan kepadanya. Sebuah benda
penghantar dikatakan mematuhi hukum
Ohm apabila nilai resistansinya tidak
bergantung terhadap besar dan polaritas
beda potensial yang dikenakan
kepadanya. Walaupun pernyataan ini (Gambar 2.d.2) Cara menghitung nilai resistansi

tidak selalu berlaku untuk semua jenis


e. Multimeter
LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

Multimeter merupakan alat yang  Mengecek kapasitor elektrolit


digunakan untuk mengukur resistansi atau  Mengecek dioda, led dan dioda zener
V=I X R nilai hambat dari sebuah resistor.  Mengecek induktor
Multimeter ada dua macam, yang pertama  Mengukur HFE transistor (tipe
adalah multimeter analog dan yang kedua tertentu)
adalah multimeter digital.  Mengukur suhu (tipe tertentu)
Multimeter analog, yaitu multimeter
yang pembacaan hasil pengukurannya
Dalam penggunaan memulai setiap
menggunakan penunjuk jarum.
pengukuran menggunakan multimeter
analog, hendaknya jarum menunjukkan
angka nol apabila kedua probe
dihubungkan. Putarlah adjust mekanik
apabila jarum belum tepat pada angka nol
(0).
Putarlah saklar pemilih ke arah besaran
yang akan diukur, misalnya ke arah DC
mA apabila akan mengukur arus DC, ke
(Gambar 2.e.1) Multimeter analog
arah AC V untuk mengukur tegangan AC,

Multimeter Digital, yaitu multimeter dan ke arah DC V untuk mengukur

yang pembacaan hasil ukurnya berupa tegangan DC.

digit angka. Untuk mengukur tahanan (resistor),


sakelar pemilih diarahkan ke skala ohm
dan nolkan dahulu dengan
menggabungkan probe positif dan negatif.
Apabila belum menunjukkan angka nol
cocokkan dengan memutar ADJUST
Ohm.
Sambungkan probe warna merah ke
lubang probe positif dan probe warna
hitam ke lubang probe negatif.
(Gambar 2.e.2) Multimeter digital Untuk pengukuran besaran DC, jangan
Multimeter juga memiliki berbagai sampai terbalik kutub positif dan
macam fungsi, diantaranya sebagai negatifnya karena bisa menyebabkan alat
Halaman 3

berikut: ukurnya rusak.


 Mengukur tegangan DC
3. Metodologi
 Mengukur tegangan AC
Metodologi ini yang umum digunakan
 Mengukur kuat arus DC karena terkesan sederhana, alat dan bahan
 Mengukur nilai hambatan sebuah yang digunakan adalah sebagai berikut:
resistor
 Mengecek hubung - singkat/ koneksi a. Resistor dengan berbagai macam nilai
resistansi
 Mengecek transistor
LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

b. multimeter analog sebagai pengukur e. Terakhir, setelah melakukan


nilai resistansi. pembacaan resistansi, maka masukan
anka-angka tersebut pada data laporan
Langkah - langkah penghitungan
yang telah ada.
resistansi adalah sebagai berikut:

Siapkan resistor
dan multimeter

Masukan data Tulis nilai warna


pembacaan dan resistor
pengukuran

Ukur Nilai Tulis nilai baca


(Gambar 3.a) Penggunaan multimeter ananlog
Resistor dan toleransi

4. Hasil dan Analisis


Pada praktikum kali ini kami
Kalibrasi
mengumpukan data dan melakukan analisis
multimeter
sebagai berikut.

a) Tabel hasil pengukuran resistansi


a. Sebelum melakukan praktik, hal
(Tabel 4.a Terlampir)
pertama adalah menyiapkan alat dan
bahan yaitu resistor dan multimeter. b) Analisis praktikum
Selama melakukan percobaan terdapat
b. Setelah resistor sudah siap, maka
beberapa kendala, diantaranya cincin warna
tulislah warna yang melingkari sisi
resistor yang warnanya hampir mirip
resistor menyerupai cincin.
seperti cokelat-merah-orange. Penggunaan

c. Sebelum melakukan perhitungan multimeter analog yang dinilai kurang

menggunakan multimeter analog, efektif dan efisien karena setiap ubah skala

terlebih dahulu lakukan perhitungan harus dikalibrasi terlebih dahulu, juga skala

dengan menghitung nilai dari warna multimeter tidak detail menimbulkan

yang terdapat di sisi resistor. kesamaran dalam menentukan nilai


Halaman 3

pengukuran yang tepat dan menimbulkan


d. Multimeter harus dikalibrasi terlebih nilai-nilai tidak sama dengan praduga
dahulu sebelum melakukan praktikan. Seperti pada percobaan no. 4
pengukuran agar hasilnya lebih akurat pada saat dibaca warna cincin didapatkan
dengan cara menempelkan kedua ujung bahwa resistor tersebut seharusnya
dari probe merah dan hitam hingga memiliki 10kΩ, tetapi pada saat
skala nol dan menyesuaikannya dengan pengukuran menggunakan multimeter
memutar adjusting knob. analog didapatkan nilai hambatan resistor
LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

tersebut adalah 8kΩ sedangkan nilai  Adjust meter berfungsi mengalibrasi


toleransi resistor tersebut adalah 9,5KΩ- agar jarumnya tepat posisi yang benar/
10,5KΩ. Selain itu pada percobaan no. 24 angka nol.
pada saat dibaca warna cincin didapatkan
6. Daftar Pustaka
bahwa resistor tersebut seharusnya
memiliki 1000KΩ, tetapi pada saat [1] Hukum Ohm,
pengukuran menggunakan multimeter http://www.google.co.id/search?
analog didapatkan nilai hambatan resistor q=hukum+ohm&oq=hukum+ohm&a
tersebut adalah 1500KΩ sedangkan nilai qs=chrome.69i57j015.3145j0j4&sour
toleransi resistor tersebut adalah 1050KΩ- ceid=chrome , Rabu, 19 September
950KΩ. Hal ini menunjukan pada saat 2018: 21.19
pengukuran menggunakan multimeter
[2] Cara membaca pita,
sering terjadi kesalahan yang disebabkan
https://chanshue.wordpress.com/2010
oleh beberapa faktor yaitu oleh praktikan
/04/26/cara-membaca-gelang-warna-
maupun alat dan bahan yang digunakan.
resistor/ , Rabu, 19 September 2018:
Beberapa faktor yang dimaksud adalah
22.06
sebagai berikut:
1) Baterai multimeter sedang dalam [3] Multimeter analog,
keadaan lemah. Https://www.google.co.id/search?
2) Kesalahan membaca multimeter. q=bagian+multimeter+analog&safe=s
3) Sudut pandang yang berbeda saat trict&tbm=isch&tbo=u&source=univ
membaca nilai multimeter. &sa=X&ved=2ahUKEwi4i5eJosfdAh
4) kalibrasi jarum tidak tepat pada angka WJQ48KHV9JDRMQsAR6BAgEEA
nol (0). E&biw=1366&bih=662 , Rabu, 19
5) Terdapat gerakan pada saat pengukuran September 2018: 21.43

6) Kesulitan dalam membaca cincin.


7) Kulit mengenai ujung probe atau kaki
resistor.

5. Kesimpulan
Perhitungan besarnya nilai resistor
dilakukan dengan cara menghitung secara
manual yaitu dengan membaca/
Halaman 3

menghitung cincin warna pada resistor [4] Multimeter analog,


sesuai dengan nilai dari warna yang ada https://www.google.co.id/search?
dan bisa juga dilakukan dengan q=bagian+multimeter+analog&safe=s
menggunakan alat ukur multimeter analog. trict , Rabu, 19 September 2018:
Hal lainnya yaitu: 22.06
 Kita dapat mengetahui fungsi
multimeter
LAPORAN RESMI PARKTIKUM DASAR ELEKTRONIKA

[5] Buku Petunjuk Praktikum Dasar Elektromedik, Yogyakarta, 2018


Elektronika, Program Studi Dasar

Halaman 3
PARAF
ASISTEN

TANGGAL
JAM

Lampiran 1
Tabel 4.a
Warna Cincin Nilai Toleransi +% -%
No 4 5
1 2 3 Baca Ukur
pengali pengali
1 C A Hit E - 18 Ω 18 Ω ±5% 18,9 17,1
2 O P C E - 390 Ω 340 Ω ±5% 411,5 372,5
3 C Hit E E - 1Ω 1Ω ±5% 1,05 0,95
4 C Hit O E - 10K Ω 8K Ω ±5% 10,5K 9,5K
5 O O C E - 330 Ω 290 Ω ±5% 346,5 275,5
6 C A E E - 1,8 Ω 1,8 Ω ±5% 1,89 1,71
7 M Hit E E - 2Ω 2Ω ±5% 2,1 1,9
8 M U E E - 2,7 Ω 2,8 Ω ±5% 2.835 2.565
9 K U Hit E - 47 Ω 48 Ω ±5% 49,35 44,65
10 M U K E - 270 Ω 200 Ω ±5% 283,5 256,5
11 M U O E - 27K Ω 24K Ω ±5% 28.350 25.650
12 K U C E - 470 Ω 470 Ω ±5% 493,5 446,5
13 C Hij M E - 1,5K Ω 1,5K Ω ±5% 1.575 1.425
14 K U O E - 47K Ω 47K Ω ±5% 49,35 44,65
15 B A O E - 18K Ω 17K Ω ±5% 18,9K 17,1K
16 C Hij C E - 150 Ω 140 Ω ±5% 157,5 142,5
17 M Hit O E - 20K Ω 19K Ω ±5% 21K 19K
18 K U Hit E - 47 Ω 48 Ω ±5% 49,35 44,65
19 M U K E - 270K Ω 200K Ω ±5% 2.835 2.565
20 M U O E - 27K Ω 24K Ω ±5% 28.350 25.650
21 K U C E - 470 Ω 470 Ω ±5% 493,5 446,5
22 C Hij O E - 15k Ω 14K Ω ±5% 15.750 14.250
23 C Hit K E - 100K Ω 95K Ω ±5% 105K 95K
24 C Hit Hij E - 1000K Ω 1500K Ω ±5% 1050K 950K
25 Hij C Hit C C 5.100 Ω 5K Ω ±1% 5.151 5.049
26 M Hit Hit M C 20K Ω 17K Ω ±1% 20,2K 19,8K
27 M U C E - 270 Ω 270 Ω ±5% 283,5 256,5
28 M M K E - 220K Ω 220K Ω ±5% 231K 209K
29 K U Hit E - 47 Ω 46 Ω ±5% 49,35 44,65
30 M U K E - 270K Ω 270K Ω ±5% 283,5K 256,5K

Keterangan:
Warna Cincin Cincin I Cincin II Cincin III Cincin IV Cincin V
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka ke-3 Pengali Toleransi
0
Hitam 0 0 0 x 10
Cokelat 1 1 1 x 101 ± 1%
Merah 2 2 2 x 102 ± 2%
Orange 3 3 3 x 103
Kuning 4 4 4 x 104
Hijau 5 5 5 x 105
Biru 6 6 6 x 106
Ungu 7 7 7 x 107
Abu-abu 8 8 8 x 108
Putih 9 9 9 x 109
Emas x 10-1 ± 5%
Perak x 10-2 ± 10%
Tanpa warna ± 20%
Lampiran 2,
Soal dan Pertanyaan

1. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 4 cincin dibawah ini.


a. Kuning, hitam, merah, emas
b. Abu-abu, ungu, hijau, emas
c. Orange, orange, orange, perak
d. Hijau, putih, cokelat, perak
2. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 5 cincin dibawah ini.
a. Cokelat, abu-abu, hitam, hitam, cokelat
b. Kuning, ungu, hitam, merah, cokelat
c. Merah, merah, hitam, merah, merah
d. Jingga, biru, hitam, jingga, merah
3. Sebutkan warna-warna urutan cincin resistor dengan nilai resistansi
a. 47KΩ ± 1%
b. 1000KΩ ± 5%
c. 150Ω ± 10%
d. 720Ω ± 1% (5 cincin)
e. 27KΩ ± 1% (5 cincin)

Jawaban
1. Hasil beberapa nilai resistansi resistor 4 cincin sebagai berikut.
a. K H M E
4 0 102 ±5% => 4.000Ω ± 5% => 4K Ω ± 5%

b. A U Hij E
8 7 105 ±5% => 8700.000Ω ± 5% => 8700KΩ ± 5%

c. O O O P
3 3 103 ±10% => 33.000Ω ± 10% => 33KΩ ±10%

d. H P C P
1
5 9 10 ±10% => 590Ω ± 10%

2. Hasil beberapa nilai resistansi resistor 5 cincin sebagai berikut.


a. C A Hit Hit C
1 8 0 100 ±1% => 180Ω ±1%

b. K U Hit M C
4 7 0 102 ±1% => 47.000Ω ±1% => 47K ±1%

c. M M Hit M M
2 2 0 102 ±2% => 22.000Ω ±2% => 22KΩ ±2%

d. O B Hit O M
3 6 0 103 ±2% => 360.000Ω ±2% => 360K ±2%

3. Warna-warna urutan cincin resistor dengan nilai resistansi adalah sebagai berikut
a. 47KΩ ± 1% => 4 7 103 ± 1%
K U O C

b. 1000KΩ ± 5% => 1 0 105 ± 5%


C Hit Hij E

c. 150Ω ± 10% => 1 5 101 ± 10%


C Hij Hit P
d. 720Ω ± 1% => 72 0 100 ± 1%
U M Hit Hit C

e. 27KΩ ± 1% => 2 7 0 102 ± 1%


M U Hit M C

Anda mungkin juga menyukai