Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK

ELEKTRONIKA DISKRIT

RESISTOR, HUKUM OHM, DAN MULTIMETER

Dosen Pembimbing:

Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd

Abdul Kholiq, SST., MT

Disusun Oleh :

Nurul Al Istigho Farola

P27838018001`

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK

TAHUN AJARAN 2018/2019


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kita sehari-hari mungkin sudah banyak mendengarkan kata resistor, hukum Ohm, dan
multimeter. Tetapi masih banyak yang kita tidak ketahui dan memahami yang bagaimana itu resistor,
hukum Ohm, multimeter dan bagaimana alat tersebut bekerja, baik dari segi definisi, fungsi dan jenis-
jenis alat dan komponen tersebut. Untuk itu kita perlu memahami dan mempelajari dengan baik dan
teliti agar kita dapat memahami dan mengetahui tentang alat serta komponen elektronika tersebut,
sehinga dapat bermanfaat bagi diri kita sendiri.

1.2 Batasan Masalah


Dapat memahami serta mengetahui tentang resistor, jenis-jenis resistor, cara membaca
warna gelang yang terdapat pada resistor, hukum Ohm dan cara menggunakan multimeter.

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pemahaman tentang resistor?
2. Bagaimana pemahaman tentang jenis-jenis resistor?
3. Bagaimana pemahaman tentang hukum Ohm?
4. Bagaimana pemahaman tentang multimeter?

1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tegangan, arus, serta hambatan.
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin warnanya.
3. Mahasiswa mampu menggunakan multimeter dengan baik dan benar.
4. Mahasiswa mampu mengukur resistor menggunakan multimeter.

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
Mahasiswa mampu mengetahui jenis, fungsi dan cara kerja dari resistor, hukum Ohm
dan multimeter.

1.5.2 Manfaat Praktis

Agar mahasiswa dapat mampu menghitung nilai resistansi pada resistor melalui cincin
warna yang terdapat pada badan resistor, dapat langsung mengenali jenis-jenis resistor,
mengetahui tentang hukum Ohm serta dapat mengkalibrasi dan menggunakan multimeter.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang di desain memiliki dua
kaki/pin yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan
listrik antara kedua kaki/pin tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian
dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering
digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan
isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang
diinginkan. Pada umumnya resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah fixed resistor, variable resistor, thermistor dan LDR.
2.1.1 Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansinya
tetap. Nilai resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan kode
warna ataupun kode angka.
2.1.2 Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya variable resistor
terbagi menjadi potensiometer, rheostat dan trimpot.

Gambar 2.1 Variable Resistor (Sumber: www.teknikelektronika.com)

2.1.3 Thermistor (Thermal Resistor)


Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat
dipengaruhi oleh suhu (temperature). Thermistor merupakan singkatan dari
“thermal resistor”. Terdapat dua jenis thermistor yaitu thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient).
Gambar 2.2 Thermistor (Sumber: www.teknikelektronika.com)

2.1.4 LDR (Light Dependent Resistor)


LDR atau light dependent resistor adalah jenis resistor yang nilai
resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya.

Gambar 2.3 LDR (Sumber: www.teknikelektronika.com)

2.2 Fungsi-fungsi Resistor


Fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika diantaranya adalah sebagai berikut
a. Sebagai pembatas arus listrik.
b. Sebagai pengatur arus listrik.
c. Sebagai pembagi tegangan listrik.
Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di tubuh resistor :

Gambar 2.4 Kode warna resistor (Sumber : www.goecites.ws)

Langkah-langkah beserta cara mengitung gelang resistor :


1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-1 (pertama).
2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-2.
3. Masukkan Jumlah nol dari kode warna gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan
10 (10n) Merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.

Gambar 2.5 Cara menghitung resistor 4 gelang (Sumber : www.teknikeletronika.com)

1. Gelang ke 1 : Coklat = 1
2. Gelang ke 2 : Hitam = 0
3. Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
4. Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
5. Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan
toleransi 10%.
2.3 Hukum Ohm
Dalam ilmu elektronika, hukum dasar elektronika yang wajib dipelajari dan
dimengerti oleh setiap engineer elektronika ataupun penghobi elektronika adalah hukum Ohm,
yaitu hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus listrik (I), tegangan (V) dan
hambatan (R). Hukum Ohm dalam bahasa Inggris disebut dengan “Ohm’s Laws”. Hukum
Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon
Ohm (1789-1854) pada tahun 1825. Georg Simon Ohm mempublikasikan hukum Ohm
tersebut pada paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically” pada
tahun 1827.

2.4 Bunyi Hukum Ohm


Pada dasarnya, bunyi dari hukum Ohm adalah “Besar arus listrik (I) yang mengalir
melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial /
tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara matematis, hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini:
V=IxR (1)
I=V/R
R=V/I
Dimana:
V = Voltage (Beda potensial atau tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))
Dalam aplikasinya, kita dapat menggunakan teori hukum Ohm dalam rangkaian
elektronika untuk memperkecilkan arus listrik, memperkecil tegangan dan juga dapat
memperoleh nilai hambatan (resistansi) yang kita inginkan. Hal yang perlu diingat dalam
perhitungan rumus hukum Ohm, satuan unit yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika
kita menggunakan unit lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm ataupun
kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm terlebih dahulu
untuk mempermudahkan perhitungan dan juga untuk mendapatkan hasil yang benar.

2.5 Multimeter
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu
toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat
ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan. Pada umumnya setiap “multimeter”
minimal memiliki 3 fungsi ukur yaitu sebagai alat ukur arus (ampere meter), alat ukur
tegangan (volt meter) dan alaut ukur resistansi (Ohm meter). Karena 3 fungsi ukur tersebut
selalu dimiliki oleh multimeter / multitester maka sering juga disebut sebagai AVO meter.
Gambar 2.6 Multimeter (Sumber :www.teknikelektronika.com)

2.5.1 Fungsi Multimeter :


1. Mengukur tegangan DC
2. Mengukur tegangan AC
3. Mengukur kuat arus DC
4. Mengukur nilai hambatan sebuah resistor
5. Mengecek hubung singkat / koneksi
Multimeter terdiri dari 2 bentuk yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


a. Multimeter 1 unit
b. Resistor secukupnya

3.2 Langkah Percobaan


1. Persiapkan resistor yang memiliki warna-warna kode sesuai pada tabel
2. Persiapkan multimeter dan lakukan pengukuran, cantumkan dalam tabel hasil pengukuran
nilai
3. Tulis nilai resistor sesuai dengan nilai kode warnanya
4. Lakukan langkah 1 – 3 dan pilih resistor yang telah disediakan

3.3 Tabel Pengamatan


3.3.1 Tabel Pengamatan 1

Nilai Warna Nilai Nilai Nilai


No Resistor
1 2 3 4 5 Toleransi Total Ukur
8 2 104 5% 779KΩ (-) 820 KΩ 820000Ω
1
861Ω (+)
2 2 0 100 1% 217,8Ω (-) 220Ω 220Ω
2
222,2Ω (+)
1 0 103 5% 9500Ω (-) 10 KΩ 10000Ω
3
10500Ω(+)
4 7 0 101 1% 4653Ω (-) 4700Ω 4700Ω
4
4747 Ω(+)
5 6 103 5% 53200Ω (-) 56 KΩ 56000Ω
5
58800Ω(+)
3.3.2 Tabel Pengamatan 2

Resistor Nilai Warna


No Nilai Total Nilai Ukur
(Data tiap individu berbeda) 1 2 3 4 5
Resistor 1 2 0 103 5% 20 kΩ 19 KΩ
1 Merah, hitam, jingga
Emas
Resistor 2 1 5 102 5% 1500Ω 1500Ω
2 Coklat, hijau, merah
Emas
Resistor 3 1 2 103 5% 12 KΩ 11 KΩ
3 Coklat, merah, jinnga
Emas
Resistor 4 3 9 102 5% 3900Ω 3900Ω
4 Orange Putih Merah
Emas
Resistor 5 5 6 103 5% 56 KΩ 56000Ω
5 Hijau Biru Orange
Emas
BAB IV

ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa resistor adalah
suatu komponen elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi hambatan yang didesain untuk
mengatur kuat arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaian elektronika. Resistor ada tiga
jenis yaitu resistor tetap, resistor tidak tetap, dan resistor khusus. Resistor mempunyai beberapa
fungsi sebagai pembatas arus listrik, pengatur listrik, dan pembagi tegangan listrik. Kita
mempelajari bagaimana caranya membaca sebuah nilai pada resistor secara manual dengan
membaca warna cincinnya dan dengan menggunakan multimeter. Hukum Ohm adalah besar
arus listrik yang berbanding lurus dengan beda potensial dan berbanding terbalik dengan
hambatannya. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas
dalam satu kemasan. Multimeter ada 2 macam yaitu multimeter analog dan multimeter digital.
Pada saat akan mengukur dengan multimeter jangan lupa untuk mengkalibrasi.

5.1 Kesimpulan
1. Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sangat penting untuk
menghambat arus listrik.
2. Resistor terdiri dari:
a. Resistor tetap: resistor yang nilai resistansinya tidak bisa berubah.
b. Resistor tidak tetap: resistor yang nilai resistansinya bisa berubah.
c. Resistor khusus: resistor yang nilai resistansinya dapat berubah sesusi kondisi tertentu.
3. Resistor dapat diukur nilai resistansinya dengan menggunakan multimeter.
DAFTAR PUSTAKA

[1.] Dickson Kho. 2018 “Pengertian resistor dan jenis-jenisnya”


www.teknikelektronika.com
Diakses pada:12 September 2018.
[2.] Dickson Kho. 2018 “Pengertian resistor, multimeter dan bunyi hukum Ohm”
www.teknikelektronika.com
Diakses pada:12 September 2018.
[3.] Dickson Kho. 2018 “Cara membaca resistor”
www.teknikelektronika.com
Diakses pada: 12 September 2018.
[4.] Dickson Kho. 2018 “Cara menggunakan multimeter”
www.teknikelektronika.com
Diakses pada: 12 September 2018
LAMPIRAN

1. FOTO PRAKTIKUM
2. LAPORAN SEMENTARA
FOTO PRAKTIKUM

GAMBAR KETERANGAN

Melakukan Kalibrasi pada Multimeter sebelum


melakukan pengukuran.

Melakukan pengukuran pada resistor untuk


mengetahui nilai resistansi pada suatu resistor.

Hasil pengukuran pada resistor dengan


menggunakan multimeter.

Anda mungkin juga menyukai