Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dan penggunaan resistor.
2. Mahasiswa mampu memahami cara kerja dan pembuatan dasar resistor.
3. Mahasiswa mampu mengukur besarnya nilai resistansi pada resistor.
4. Mahasiswa mampu merangkai resistor seri, paraler dan seri parallel.
5. Mahasiswa mampu menghitung resistor warna dengan menggunaka kode warna dan
menggunakan tegangan.

2.1 Latar Belakang


Resistor adalah komponen yang disebut dengan hambatan listrik yang berfungsi untuk
mengendalikan arus listrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan
tegangan. Nilai resistor dapat dilihat dari cincin atau dengan cara mengukur menggunakan
Ohmmeter, namun terkadang nilai dari pengukuran tidak sama dengan nilai pembacaan
gelang. Untuk mengetahui lebih jelas tentang resistor, kita akan melakukan praktikum
tentang resistor.

3.1 Keselamatan Kerja


1. Mahasiswa / praktikum wajib menggunakan coverall
2. Operasikan Ohmmeter sesuai dengan prosedur
3. Rangkai percobaan dengan benar
4. Tempatkan peralatan pada tempat yang aman
5. Perhatikan prosedur dalam ruang praktikum sebelum mengerjakan kerjaan
6. Kenali symbol atau tanda K3
BAB II
ANALYSIS KODE WARNA PADA RESISTOR

2.1 Landasan Teori


Resistor yang disebut juga dengan hambatan listrik berfungsi untuk mengendalikan
arus listrik yang melewati rangkaian, resistor juga dapat mengendalikan tegangan listrik.
Resiostor merupakan komponen elektronika yang selalu digunakan untuk menahan arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian tertutup. Sebuah resistor tidak memiliki kutub positif dan
negative, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistansi, toleransi, tegangan kerja
maksimun dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperature,
kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangan dengan symbol omega (Ω) merupakan
satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif. Besarnya nilai hambatan resistor
tetap dapat diketahui dari kode warna atau kode huruf dan angka yang tertera pada resistor
tersebut. Adapun cara menghitung nilai hambatan suatu resistor sebagai berikut :
- Kode angka atau huruf
Selain dengan kode warna, nilai hambatan suatu resistor juga sering
ditunjukan dengan kode huruf. Kode angka menyatakan nilai hambatan, sedangkan kode
huruf menyatakan pengali dan toleransi nilai hambatan. Terjemahan kode huruf pertama
adalah sebagai berikut :
R artinya kali 1 ohm
K artinya kali 103 ohm
M artinya kali 106 ohm
Adapun terjemahan kode huruf kedua adalah sebagai berikut :
J artinya toleransi 5%
K artinya toleransi 10%
M artinya toleransi 20%

- Kode warna
Kode warna resistor diperlukan sebagai dasar untuk menghitung besarnya suatu
resistor warna.

Cara menghitung besarnya resistor warna adalah sebagai berikut :


a. Tentukan letak gelang pertama. Biasanya dibuat lebih dekat dengan gelang berikutnya
daripada gelang yang biasanya di letakkan lebih jauh.
b. Hitung nilai masing – masing gelang dari gelnag pertama sampai terkahir.
c. Susun nilai yang didapat tadi mulai dari gelnag pertama secara berurutan.
Untuk mempermudah, perhatikanlah contoh berikut ini :

2.2 Bahan dan Peralatan


a. Alat Kerja
 Multimeter Digital
b. Bahan
 4 buah resistor (gelang) yang berbeda dengan 3 jenis

2.3 Langkah Kerja


1. Siapkan 3 buah resistor
2. Siapkan multimeter dan atur untuk menukur tahanan (ohm meter).
3. Tempelkan kabel + dan – multimeter pada tiap kawat resistor.
4. Tunggu hinggan keluar hasil pada layer multimeter.
5. Bandingkan hasil nilai resistor dari table warna dengan hsil pengukuran menggunakan
multimeter.

2.4 Pengamatan / Tugas


1. Lakukan perhitungan nilai resistor dengan table warna yang sudah tertera
2. Ukurlah nilai resistor menggunaka multimeter.
3. Bandingkan antara hasil teori dengan pengukuran
4. Tabel

Table.

R C1 C2 C3 C4 C5 Nilai Hasil Pengamatan


R1 Warna Cokelat Hitam Cokelat Emas 100Ω 0,0993kΩ
Nilai 1 0 10Ω ±5% ±5%
R2 Warna Cokelat Hitam Orange Emas 10kΩ 10kΩ
Nilai 1 0 1kΩ ±5% ±5%
R3 Warna Orange Orange Orange Emas 33kΩ 33,27kΩ
Nilai 3 3 1kΩ ±5% ±5%

2.5 Analisa
Pada kesempatan ini diberikan 3 buah resistor dengan 4 pita warna. Berikut
analisanya :

 R1 mempunyai urutan pita COKELAT – HITAM – COKELAT – EMAS


 R2 mempunyai urutan pita COKELAT – HITAM – ORANGE – EMAS
 R3 mempunyai urutan pita ORANGE – ORANGE – ORANGE – EMAS

Nilai dari setiap resistor menurut table


 R1 = 100 Ω Toleransi ±5%
 R2 = 10k Ω Toleransi ±5%
 R3 = 33k Ω Toleransi ±5%

Nilai dari tiap resistor dengan pengukuran menggunakan multimeter


 R1 = 0,993k Ω Toleransi ±5%
 R2 = 10k Ω Toleransi ±5%
 R3 = 32,27k Ω Toleransi ±5%
2.6 Kesimpulan

 Nilai resistor antara hasil teori dengan hasil pengukuran menggunakan miltimeter
tidak berbeda jauh.
 Nilai hambatan resistor tidak sama dengan kode warna melainkan memiliki perbedaan sesuai
degan kode ratingnya 5% 10% 20%
BAB III
PENGUKURAN RESISTOR PADA RANGKAIAN SERI, PARALEL DAN SERI –
PARALEL

3.1 TUJUAN
1. Merangkai resistoer secara seri, parallel dan seri-paralel.
2. Menghitung besarnya resistor total.
3. Mengukur besarnya resistor total dengan multimeter.

3.2 KESELAMATAN KERJA


1. Rangkai percobaan dengan benar.
2. Operasikan multimeter sesuai dengan prosedur.
3. Tempatkan perlatan pada tempat yang aman.

3.3 TEORI DASAR

Rangkaian seri resistor adalah rangkaian dua buah resistor atau lebih yang disusun
secara berurutan atau berderet (seri). Dua buah resistor atau lebih apabila dirangkai secara
seri maka nilai hambatannya akan bertambah sesuai dengan rumus berikut ini :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + … + Rn
Dimana :
Rtotal : Total nilai resistor
R1 : Resistor ke-1
R2 : Resistor ke-2
R3 : Resistor ke-3
Rn : Resistor ke-n

Rangkaian paralel resistor adalah rangkaian dua buah resistor atau lebih yang
disusun secara sejajar seperti anak tangga (paralel) lampu yang dipasang dirumah umumnya
merupakan rangkaian paralel. Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, dimana
semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
mengahabiskan biaya yang lebih banyak (kabel yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri.
Kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau dirusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Pada rangkaian resistor paralel nilai resistor/resistansi total (RT) adalah lebih kecil
dari salah satu resistor yang digunakan untuk rangkaian resistor paralel nilai resistansi total
(RT) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Untuk menghitung hambatan total rangkaian paralel resistor dapat menggunakan rumus :

Dimana :
Rtotal : Total nilai resistor
R1 : Resistor ke-1
R2 : Resistor ke-2
R3 : Resistor ke-3
Rn : Resistor ke-n

Berikut gambar dari resistor yang dirangkai secara paralel :

Rangakaian seri-paralel resistor adalah gabungan antara rangkaian seri resistor dan
rangkaian paralel resistor, dan menghitung nilai hambatan totalnya adalah dengan cara
menggunakan dua rumus diatas yaitu, rumus rangkaian seri resistor dan rumus rangkaian

paralel resistor.

3.4 Bahan dan Peralatan


a. Peralatan
 Multimeter Digital
 Bread Board
 Tang kombinasi
b. Bahan
 Multimeter Digital
 Resistor

3.5 Langkah Kerja


1. Ambil 3 resistor dengan kode warna berbeda.
2. Siapkan volt meter.
3. Rangkailah resistor dengan rangkaian seri.

4. Ukur beda potensial, resistansi dan kuat arus masing-masing resistor lalu catat.
5. Rangkailah resistor dengan rangkaian parallel.

6. Ukur beda potensial, resistansi dan kuat arus masing masing resistor lalu catat.

7. Rangkailah resistor dengan rangkaian campuran

8. Ukur beda potensial, resistansi dan kuat arus masing masing resistor lalu catat.
3.6 Hasil Pengamatan

Table nilai hambatan rangkaian resistor


1. Rangkaian Seri

Tugas R1 R2 R3 RT
Hasiil Teori 0,1kΩ 10kΩ ,33kΩ 43,1kΩ
Hasil 0,0993kΩ 10kΩ 32,27kΩ 42,3kΩ
Pengukuran

2. Rangkian Paralel

Tugas R1 R2 R3 RT
Hasiil Teori 0,1kΩ 10kΩ ,33kΩ 0,098kΩ
Hasil 0,0993kΩ 10kΩ 32,27kΩ 0,098kΩ
Pengukuran

3. Rangkaian Seri & Paralel

Tugas R1 R2 R3 RT
Hasiil Teori 0,1kΩ 10kΩ ,33kΩ 7,674kΩ
Hasil 0,0993kΩ 10kΩ 32,27kΩ 7,71kΩ
Pengukuran

3.7 Analisa
Rtotal dari setiap rangkaian berbeda-beda dan juga perbandingan antara hasil
perhitungan dan hasil pengukuran berbeda pada setiap rangkaian.
3.8 Kesimpulan
 Dua buah resistor atau lebih apabila dihubungkan secara seri maka nilai hambatan
totalnya akan semakin kecil / berkurang.
 Nilai hambatan total antara hasil teori dengan hasil pengukuran tidak berbeda
jauh. Hambatan total menggunakan multimeter lebih sedikit nilainya daripada
secara teori karena dipengaruhi oleh toleransi dari tiap resistor yang ada
3.9
3.9 Lampiran
BAB IV
PENGUKURAN TEGANGAN DAN HARUS PADA RESISTOR SERI, PARALEL DAN
SERI PARALEL.
4.1 TUJUAN
1. Mengukur tegangan dan arus pada resistor seri, parallel, dan seri-paralel.
2. Menghitung baesarnya tegangan dan arus

4.2 KESELAMATAN KERJA


1. Rangkai percobaan dengan benar
2. Operasikan multimeter sesuai dengan prosedur
3. Tempatkan perlatan pada tmepat yang aman
4. Amati tanda K3 dalam ruangan prantikum
5. Gunakan pakaian praktek atau coverall

4.3 TEORI DASAR


A. Tegangan
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik dan titik dalam rangkaian listrik
yang dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energy potensial dan sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik.
B. Arus
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Jika kita mempunyai benda
bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya
benda tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang ada.

Rangkaian seri resistor adalah rangkaian dua buah resistor atau lebih yang disusun
berderet. Apabila disusun seri maka nilai hambatan totalnya adalah jumlah dari semua nilai
resistor. Berikut gambar dari resistor yang dirangkai secara seri :

Untuk menghitung rangkaian seri pada resistor dapat menggunakan rumus berikut:

R total=R 1 + R 2 + R 3 +……

Dimana :
Rtotal : Total nilai resistor
R1 : Resistor ke-1
R2 : Resistor ke-2
R3 : Resistor ke-3

Rangkaian paralel resistor adalah rangkaian dua buah resistor atau lebih yang disusun
secara sejajar seperti anak tangga (paralel) lampu yang dipasang dirumah umumnya
merupakan rangkaian paralel. Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, dimana
semua input komponen berasal dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain
tersusun paralel. Hal inilah yang menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik
mengahabiskan biaya yang lebih banyak (kabel yang diperlukan lebih banyak). Selain
kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri.
Kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau dirusak, maka komponen yang
lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Pada rangkaian resistor paralel nilai
resistor/resistansi total (RT) adalah lebih kecil dari salah satu resistor yang digunakan untuk
rangkaian resistor paralel nilai resistansi total (RT) dapat dirumuskan sebagai berikut :
Untuk menghitung hambatan total rangkaian paralel resistor dapat menggunakan rumus :

Dimana :
Rtotal : Total nilai resistor
R1 : Resistor ke-1
R2 : Resistor ke-2
R3 : Resistor ke-3
Rn : Resistor ke-n

Berikut gambar dari resistor yang dirangkai secara paralel :


Rangakaian seri-paralel resistor adalah gabungan antara rangkaian seri resistor dan
rangkaian paralel resistor, dan menghitung nilai hambatan totalnya adalah dengan cara
menggunakan dua rumus diatas yaitu, rumus rangkaian seri resistor dan rumus rangkaian
paralel resistor.

4.4 Bahan dan Peralatan


a. Peralatan
- Multimeter Digital
- Bread Board
- Kabel
- Tang kombinasi
b. Bahan
- Power Supply DC
- Resistor
4.5 Langkah Kerja
 Rangkai resistor dengan seri , parallel , dan seri-parallel.
 Ukur besarnya tegangan dan arus sesusai prosedur

4.6 Pengamatan dan Tugas


1. Hitung secara toeri nilai hambatan total dari 3 buah resistor
2. Lakukan pengukuran hambatan total 3 buah resistor dengan menggunakan multimeter.
3. Catat serta bandingkan
4. Membuat table dari hasil pengamatan.

a. Seri
RT V5 I1(A) VR1 VR2 VR3
Hasil Teori 43,1k 12 0,278 a 278x10-7 2,780A 9,17

Hasil Pengukuran 42,3k 12 0 0,028 2,828A 9,12

b. Paralel
RT V5 IR1 IR2 IR3 IT
Hasil Teori 0,098k 12 0,12 12x10-4 363x10-6 0,002

Hasil Pengukuran 0,098k 12 0,12 0,120 0 0,002

c. Seri-Parallel
RT V5 I1 VR1 IR2 IR3 VR2=VR3
Hasil Teori 7,674kΩ 12 156x10-5 156x10-6 119x10- 363x10-6 11,999
6

Hasil 7,71kΩ 12 0,528 0,120 0,001 0 11,84


Pengukuran
4.7 Analisa
Dapat diketahui bahwa dalam setiap pengukuran terdapat selisih antara hasil teori dan
pengukuran, namun dalam selisih terbut tidak terlalu besar dan terlalu kecil.

4.8 Kesimpulan
1. Resistansi total pada rangkaian resistor seri adalah penjumlahan seluruh nilai resistor
yang terpasang. Cara pemasangan rangkaian resistor seri adalah dipasang secara berderet
satu sama lain.
2. Rangkaian parallel memasang resistor dengan ujung ujungnya mendapat sumber
tegangan yang sama, sehingga nilai tegangan resistor pada rangkaian parallel adalah
sama dengan tegangan sumber
3. Rangkaian parallel adalah rangkaian pembagi arus, sehingga arus yang masuk pada
rangkaian parallel sama dengan arus yang keluar pada rangkaian tersebut.
4. Rumus current devider merupakan penerapan dari hukum ohm. Besarnya arus yang
mengalir tergantung dari bebannya itu sendiri.
4.9 Lampiran

BAB V

PENGUKURAN ARUS DAN


TEEGANGAN SERTA ANALISIS ARUS AC

Anda mungkin juga menyukai