Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DISKRIT

•Nama : FAJAR SAIFUL ANWAR

Alamat : Ds Sarirejo Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah

DIII TEKNIK ELEKTRO MEDIK

AKADEMI TEKNIK ELEKTRO MEDIK SEMARANG


2020

LEMBAR KERJA I
KARAKTERISTIK DAN JENIS RESISTOR

1.1. Tujuan Praktikum


1. Mengenali bentuk dan jenis resistor
2. Membaca dan mengukur nilai resistensi pada resistor
3. Memahami Karakteristik Resistor

1.2. Alat dan Bahan


1. Resistor
2. Project Board
3. Kabel Jumper
4. Power Supply
5. Multimeter

1.3. Langkah Percobaan


1.3.1 Resistensi Resistor
1. Amati berbagai jenis resistor yang telah disediakan
2. Pilih 3 buah resistor kemudian tulis kode gelang warna yang terdapat pada
resistor
3. Ukur nilai resistansi setiap resistor yang telah dipilih menggunakan
multimeter dan catat hasil pengukuran pada Tabel 1.1
Tabel 1.1 Hasil Pengukuran Resistensi Resistor
No. Kode Warna Resistor R Hitung
(Ω)
1 Coklat, hitam, merah, emas
10 x 10*2

2 Merah, merah, orange, emas 22 x 10*3

3
56 x 10*4
Hijau, biru, kuning, emas
4
33 x 10*4
Orange, orange, kuning, emas

Percobaan Resistor Hubung Seri


1.3.2 Resistor Hubung Seri
1 Susun 3 buah R secara seri seperti gambar di bawah ini.

2 Ukurlah nilai resistansi pada


masing-masing resistor dan nilai resistansi total pada rangkaian (Rtotal)
3 Catat hasil pengukuran pada Tabel 1.2
4 Lakukan untuk kombinasi R yang lain

Perhitungan data hasil percobaan:


R1 = 1.000 Ω
R2 = 22.000 Ω
R3 = 560.000 Ω
R4 = 330.000 Ω
Maka
R.Totall = R1 + R2 + R3
= 1.000 + 22.000 + 560.000 +330.000
= 913.000 Ω =913 kΩ

Tabel 1.6 Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Rtotal


NO R1 Ω R2 Ω R3 Ω R4 Ω Rtot Ω
1 1000 22.000 560.000 330.000 1000+22.0
00+560.00
0+330.000
Jumlah 913.000=
913kΩ

1.3.3 Percobaan Resistor Hubung Paralel


1. Susun 3 buah R secara paralel seperti gambar di bawah ini.

2. Ukurlah nilai resistansi pada masing-


masing resistor dan nilai resistansi total
pada rangkaian (Rtotal)
3. Catat hasil pengukuran pada Tabel 1.3
4. Lakukan untuk kombinasi R yang lain

Perhitungan data hasil percobaan:


R1 = 1000Ω
R2 = 22.000Ω
R3 = 560.000Ω
R4 = 330.000Ω
Maka
1/R.Total = 1/1000+1/22.000+1/560.000+1/330.000
= 1/913.000=913kΩ

Tabel 1.7 Perbandingan Hasil Pengukuran dan Perhitungan Rtotal


No R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) R4 (Ω) Rtot (Ω)

1 1/1000+1/2
1/1000 1/22.000 1/560.000 1/330.000 2.000
+1/560.000
+1/330.000
Jumlah 913.000=9
13kΩ
PEMBAHASAN

1. R1 = Diketahui :
 Gelang 1 = Warna coklat bernilai 1 sebagai puluhan
 Gelang 2 = Warna hitam bernilai 0 sebagai satuan
 Gelang 3 = Warna merah bernilai 10*2 sebagai factor pengali
 Gelang 4 = Warna emas bernilai 5% sebagai toleransi
Jawab :

R = ( 10 x 10*2 ) ± 5% Ω

= 1000 ± 5% Ω

2. R2 = Diketahui :
 Gelang 1 = Warna merah bernilai 2 sebagai puluhan
 Gelang 2 = Warna merah bernilai 2 sebagai satuan
 Gelang 3 = Warna orange bernilai 10*3 sebagai factor pengali
 Gelang 4 = Warna emas bernilai 5% sebagai toleransi
Jawab :

R = (22 x 10*3) ± 5% Ω

=22.000± 5% Ω

3. R3 = Diketahui :
 Gelang 1 = Warna hijau bernilai 5 sebagai puluhan
 Gelang 2 = Warna biru bernilai 6 sebagai satuan
 Gelang 3 = Warna kuning bernilai 10*4 sebagai factor pengali
 Gelang 4 = Warna emas bernilai 5% sebagai toleransi
Jawab :

R = (56 x 10*4) ± 5% Ω

= 560.000± 5% Ω

4. R4 = Diketahui :

 Gelang 1= Warna orange bernilai 3 sebagai puluhan


 Gelang 2= Warna orange bernilai 3 sebagai satuan
 Gelang 3= Warna kuning bernilai 10*4 sebagai factor pengali
 Gelang 4 = Warna emas bernilai 5% sebagai toleransi
Jawab :

R = (33 x 10*4) ± 5% Ω

=330.000± 5% Ω
1. Perbedaan Susunan Rangkaian
Bentuk dari susunan rangkaian seri dan paralel akan sangat jelas terlihat dalam sekali
pandang. Hal ini ditandai dengan bentuk rangkaian lurus atau bercabang yang ada
pada rangkaian.

a. Susunan Rangkaian Seri Terlihat Sederhana


Susunan seri gak mempunyai cabang rangkaian. Aliran listrik dari sumber tegangan
(semisal baterai) akan menuju pada hambatan dengan satu kabel. Jadi, cuma ada satu
kabel yang menghubungkan hambatan listrik secara lurus berjajar.

b. Rangkaian Paralel Lebih Terlihat Kompleks


Pada rangkaian paralel, rangkaian terlihat lebih kompleks. Hal ini terjadi karena
adanya percabangan pada rangkaian. Jadi, tidak cuma akan terlihat satu kabel utuh
aja. Tapi, ada pembagian arah arus yang terjadi menuju hambatan yang letaknya
tidak lagi dalam satu garis lurus seperti rangkaian seri.

Perbedaan pada Rumus Rangkaian Seri dan Paralel

1. Kuat Arus dalam Rangkaian Seri dan Paralel


a. Mencari Kuat Arus pada Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri jumlah muatan listrik yang mengalir di setiap hambatan yaitu
sama. Jadi, hambatan pada satu titik akan sama dengan di titik yang lain.

Rumusnya: I = I1 = I2 = I3 = I4
b. Mencari Kuat Arus pada Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel hitungan buat mencari rumusan kuat arus tidak sama dengan
dirangkaian seri. Namun, kuat arus total pada rangkaian paralel yaitu hasil dari
penambahan kuat arus yang ada pada hambatan.

Rumusnya: I = I1 + I2 + I3 + I4
2. Kuat Tegangan pada Rangkaian Seri dan Paralel
Tegangan yaitu besarnya energi potensial (V) dalam sebuah medan listrik yang
mempunyai satuan volt. Dalam rangkaian seri, energi potensial akan beda antara satu
titik dengan titik yang lain. Sedangkan, untuk rangkaian parallel tidak demikian.

a. Kuat Tegangan Rangkaian Seri


Pada rangkaian seri, energi potensial atau tegangan tidak bisa disamakan nilainya
seperti cuma dengan kuat arus. Untuk mencari besarnya energi potensial atau
tegangan total yaitu dengan memakai rumus berikut ini.

Rumusnya: V = V1 + V2 + V3 + V4
b. Kuat Tegangan Rangkaian Paralel
Pengukuran tegangan pada rangkaian paralel yaitu sama buat semua titik. Energi
potensial total akan sama nilainya dengan energi potensial yang ada pada semua titik.

Rumusnya: V = V1 = V2 = V3 = V4
3. Besar Hambatan pada Kedua Rangkaian
Di rangkaian seri dan paralel, hambatannya bisa diketahui dengan melakukan
perbandingan antara tegangan dan kuat arus listrik yang lewat suatu titik dalam satu
rangkaian.

a. Besar Hambatan Rangkaian Seri


Rangkaian seri, jumlah hambatan total yaitu penjumlahan dari seluruh hambatan
dalam rangkaian listrik.

Rumusnya: R = R1 + R2 + R3 + R4

b. Besar Hambatan Rangkaian Paralel


Hambatan pada rangkaian listrik paralel tidak sama antara satu titiknya. Hal ini
terjadi karena, dalam rangkain listrik paralel terjadi percabangan.

Rumus hambatan total: 1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4

Anda mungkin juga menyukai