komponen resistor
Wrote by Unknown 07.01 14 Comments
Resistor : Cara mengukur dan mengetahui kerusakan komponen 1
Pada kesempatan yang lalu dimana saya sudah memposting "Resistor : Mengenal
Komponen Elektronika". Didalam artikel tersebut terdapat penjelasan mengenai Resistor mulai
dari pengertian sampai dengan jenis-jenis resistor. Pada kesempatan kali ini, akan dibahan
sebagai lanjutan, cara mengukur dan mengetahui sebab kerusakan pada resistor.
CONTOH :
Resistor 4 gelang
cincin 1 = cokelat = 1 (nilai)
cincin 2 = hijau = 5 (nilai)
cincin 3 = merah = 100 (faktor kali)
cincin 4 = emas = 5% (toleransi)
Resistor 5 Gelang
cincin 1 = cokelat = 1 (nilai)
cincin 2 = hitam = 0 (nilai)
cincin 3 = hitam = 0 (nilai)
cincin 4 = cokelat = 10 (faktor kali)
cincin 5 = cokelat = 1% (toleransi)
Nilai resistor, 100*10 = 1000 ohm atau 1 K ohm
Dengan toleransi +/- 1000*1% = 10 ohm
Maka, Nilai resistor di samping antara 990 - 1010 ohm.
Nah, gimana mudah kan membaca nilai resistor. Nanti kedepannya untuk
memperlancar membaca, daftar tabel sebaiknya di ingat. Sehingga waktu dibutuhkan membaca
nilai resistor, tidak perlu buka-buka buku atau online lagi... :)
- Putar selektor, ke arah ohm meter dan pilih range nya. x1 (untuk pilihan nilai yang ditampilkan
pada jarum sesuai dengan angkanya) x10 (hasil yang muncul pada jarum, dikali dengan 10)
x1000 (hasil yang muncul pada jarum di kali 1000).
- Sentuhkan kedua terminal (+) dan (-) ke 2 kaki dari resistor.
Contoh :
Untuk melihat contoh disamping. Range selektro di tempatkan pada ohm x 10.
Sedangkan hasil pembacaan nilai resistor yang tertera ada 22.
karena di set di posisi x 10, maka hasil 22ohm di kali 10. Dana HASILNYA nilai resistor adalah
220 ohm.
3. Menggunakan Software : Free SOFTWARE PEMBACA NILAI RESISTOR,
Untuk penggunaan Software ini, caranya mudah, langsung memasukkan warna - warna yang
diinginkan. Maka secara otomatis pada layar akan muncul nilai dari resistor yangs sedang sobat
hitung tersebut. (UNTUK PRAKTIK, LANGSUNG DI DOWNLOAD AJA)* file berukuran
kecil.
CONTOH :
Rumus : Rp = 1 = 1 + 1 + 1 + .....+ 1
Rp R1 R2 R3 Rn
Jika pada hubungan Seri (diatas) ditujukan untuk menambah nilai resistansi, maka
sebaliknya pada penggunaan hubungan pararel pada Resistor adalah bertujuan untuk
memperkecil nilai dari hambatan total. Dan pada hubungan pararel ini, selain nilai hambatan
total yang semakin mengecil, namun dengan kemampuan daya (ratig) yang besar.
Diatas adalah beberapa contoh fisik resistor yang sudah rusak. Umumnya kerusakan terjadi
karena daya yang melalui resistor terlalu besar, sehingga menyebabkan resistor menimbulkan
efek panas yang berlebihan. tak jarang saat dipegang panas, dan pada kejadian tertentu, sampai
ada yang hangus terbakar. Sebagai saran nantinya tentukan daya yang di butuhkan dalam
melewati resisto2 resistor tersebut nantinya, dengan memakain 1/2, 1, sampai ada yg 4 watt.
Tentunya semakin besar yang digunakan secara bentuk fisik juga semakin besar.
Dampak yang di timbulkan, adalah selain yang pastinya nilai resistansinya berubah
(sudah tidak pada nilai hambatan yang di harapkan) juga ada yang short atau bahkan putus sama
sekali. Untuk mengenathui dengan pasti, mungkin anda bisa menggunakan AVO Meter untuk
melakukan pemeriksaan terhadap komponen apakah dalam keadaan nila yang seharusnya atau
tidak bahkan ada kemungkinan terjadi short (hubungan singkat) / tidak ada hambatan sama
sekali.