Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Faishol Rochman

Kelas : B2

No presensi : 19

RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronika yang menghambat atau memperkecil arus
listrik. Kemampuan resistor menghambat arus listrik disebut hambatan atau resistansi yang
dinyatakan dalam satuan ohm. Jika arus listrik dianalogikan dengan aliran air pada sebatang
pipa, resistor adalah pipa kecil yang mengurangi derasnya aliran air. Resistor merupakan
komponen yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan dalam rangkaian-rangkaian
elektronik. Spesifikasi suatu resistor umumnya meliputi nilai resistansi (dalam ohm, kilo
ohm, mega ohm), nilai ketepatan atau toleransi (yaitu penyimpangan nilai maksimum yang
diijinkan dari nilai yang tertera), rating daya (yang harus sama dengan atau lebih besar dari
disipasi daya maksimumnya).

1. Resistor Tipe Gulungan Kawat dan Tipe Karbon


Resistor yang digunakan pada kendaraan ada beberapa tipe, yaitu tipe nilai
tetap, tipe nilai bertingkat, dan tipe variabel. Resistor yang mempunyai nilai tetap
yang banyak digunakan adalah resistor tipe gulungan kawat, dan resistor karbon.
Resistor model kumparan kawat terbuat dari kawat yang mempunyai nilai resistansi
tertentu yang digulungkan pada suatu inti isolator. Resistor jenis karbon banyak
digunakan pada rangkaian elektronik. Karbon dicampur dengan bahan pengikat,
makin banyak karbon, makin rendah resistansinya. Nilai resistor tipe karbon ini
umumnya ditunjukkan dengan kode warna.

2. Resistor Tipe Bertingkat


Resistor tipe nilai betingkat mempunyai dua nilai resistansi atau lebih. Resistor
dengan nilai resistansi yang berbeda dihubungkan ke terminal yang berbeda di dalam
suatu saklar. Jika saklar posisinya dipindahkan, nilai resistansi yang berbeda akan
bekerja pada rangkaian kelistrikan. Biasanya resistor ini digunakan pada pemanas,
saklar motor penggerak kipas dan lain-lain.

3. Resistor Variable
Resistor variable merupakan resistor yang nilainya tidak tetap atau dapat
diubah-ubah. Resistor tipe ini ada beberapa macam, yaitu reostat, potensiometer,
termistor, dan resistor peka cahaya ( light depend resistor, LDR ). Reostat biasanya
digunakan untuk saklar lampu kepala untuk mengatur tingkat terangnya panel
penerangan. Potensiometer mempunyai tiga terminal yaitu dua terminal pada ujung
potensiometer dan satu terminal pada bagian kontak geser ( siliding contact ). Dengan
memutar poros potensiometer, nilai resistansinya bisa bertambah atau berkurang.
Resistor lain yang termasuk resistor variable adalah termistor atau resistor
peka suhu, dan LDR atau resistor peka cahaya. Resistansi termistor akan berubahubah
jika terkena suhu. Resistor ini ada dua jenis, yaitu NTC ( negative temperature
coeficient ) dan PTC ( positive temperature coeficient ). Resistor NTC nilainya akan
makin kecil jika temperatur yang mengenainya semakin tinggi, sedangkan pada PTC
nilai resistansinya akan naik jika temperatur yang mengenainya semakin tinggi.
Resistor peka cahaya menggunakan bahan semikonduktor yang karakteristik
listriknya dapat berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Dua jenis
bahan semikonduktor yang digunakan adalah kadmiun sulfida dan kadmiun selenida.
Bahanbahan ini paling sensitif terhadap cahaya.
4. Resistor Linier

RESISTOR LINIER
Warna Kode Gelang 1,2 atau 3 Gelang terakhir Toleransi
Hitam 0 1
Coklat 1 10 1%
Merah 2 100 2%
Orange 3 1000
Kuning 4 10000
Hijau 5 100000
Biru 6 1000000
Ungu 7 10000000
Abu-abu 8 100000000
Putih 9 1000000000
Emas 0,1 5%
Perak 0,01 10%
Tak Berwarna - 20%

Keterangan :
- Gelang toleransi biasanya terletak di resistor yang paling kanan.
- Gelang terakhir sesuai dengan gelang yanng ada.
- Kalau ada empat yang paling kanan biasanya gelang toleransi jika gelang terakhir
adalah gelang 3.
Cara pembacaan resistor linier dari kode tulisan :
- 5W 47 J
Keterangan : 5W= besar daya, 47= nilai resistor, J= toleransi.
- 5W 3K3 RJ
Keterangan : 5W=besar daya, 3K3= nilai resistor 3,3 k, RJ= Toleransi.
Toleransi pada kode tulisan :
- F = 1%
- Q = 20%
- J = 5%
- K = 10%
Cara pembacaan resistor dengan empat cincin warna :

Warna pertama dari resistor tersebut adalah coklat, warna kedua hijau, warna ketiga
merah, dan warna keempat adalah emas. Nilai resistansi resistor tersebut adalah
sebagai berikut.
Warna pertama : coklat = 1
Warna kedua : hijau = 5
Warna ketiga : merah = dikalikan 100
Warna keempat : emas = tolerasi 5%
Besarnya resistansi adalah : 15 x 100 = 1500 ohm atau 1,5 kilo ohm dengan
toleransi 5% atau 5% x 1500 = 75 ohm. Jadi nilai resistansi resistor dengan kode
warna tersebut adalah 1,5 k 75.

Cara pembacaan resistor dengan lima cincin warna :

Warna pertama dari resistor tersebut adalah coklat, warna kedua hijau, warna ketiga
hitam, warna keempat hitam, dan warna kelima adalah perak. Nilai resistansi resistor
tersebut adalah sebagai berikut.
Warna pertama : coklat = 1
Warna kedua : hijau = 5
Warna ketiga : hitam = 0
Warna keempat : hitam = dikalikan 1
Warna kelima : perak = tolerasi 10%
Besarnya resistansi adalah : 150 x 1 = 150 ohm dengan toleransi 10% atau
10% x 150 = 15 ohm. Jadi nilai resistansi resistor dengan kode warna tersebut adalah
150 15.

Sumber : Modul bab 3 dasar-dasar elektronika

Anda mungkin juga menyukai