Anda di halaman 1dari 16

FM-UII-AA-FKA-07/R0

BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM

Elektronika
STE139

KODE DOKUMEN :
VERSI/REVISI : 2020/0
TANGGAL BERLAKU : 1 SEPTEMBER 2020

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
JOGJAKARTA

2020

1
FM-UII-AA-FKA-07/R0

LEMBAR PENGESAHAN

BUKU PETUNJUKPRAKTIKUM

Elektronika
STE 139

KODE DOKUMEN :
VERSI/REVISI : 2020/4
TANGGAL BERLAKU : 1 September 2020

Disahkan oleh, Disetujui oleh,

MedillaKusriyanto, ST. M.Eng.

Ketua Jurusan Teknik Elektro Kepala Lab.Elektronika

2
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

BAHAN / MATERI
Fakultas KULIAH
: Teknologi Industri Pertemuan Ke :0
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke :0
Kode Mata Kuliah : STE 139 Jumlah Halaman :
Nama Mata Kuliah : Praktikum Elektronika Mulai Berlaku : 2020

PENGENALAN KOMPONEN DAN ALAT UKUR


1. RESISTOR
Penggunaan resistor dalam rangkaian berfungsi sebagai penghambat arus listrik, memperkecil arus
dan membagi arus listrik dalam suatu rangkaian. Satuan yang dipakai untuk menentukan besar
kecilnya nilai resistor adalah Ohm atau disingkat dengan Ω. Resistor dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu :

1.1 Resistor Tetap


Resistor tetap merupakan jenis resistor dengan nilai resistansi tetap. Resistor tetap banyak
digunakan pada rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai pembatas arus dan pembagi
tegangan. Resistor tetap ini memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya yang bisa
dilewatkan.
Nilai resistansi kapasitor dapat dicari dengan melihat kode warna yang tertera dibadan resistor
sebagaimana ditunjukkan pada tabel 1. Resistor sendiri memiliki beberapa jenis bergantung pada
bahan pembuatannya. Jumlah gelang warna yang terdapat pada resistor juga bervariasi
tergantung dari bahan dan besarnya daya pada resistor. Secara umum, gelang pada resistor
terbagi menjadi 3 kelompok yaitu 4 gelang warna, 5 gelang warna dan 6 gelang warna.
Tabel 1. Gelang warna resistor tetap
Nilai Faktor Pengali Toleransi
Warna
(Gelang 1 dan 2) (Gelang ke 3) (Gelang ke 4)
Hitam 0 1 0
Coklat 1 10 1%
Merah 2 100 2%
Orange 3 1000 3%
Kuning 4 10000 4%
Hijau 5 100000 0.5%
Biru 6 1000000 0.25%
Ungu 7 10000000 0.10%
Abu abu 8 100000000 0.05%
Putih 9 1000000000
Emas - 0,1 5%
Perak - 0,01 10%
Tanpa Warna - 20%

3
resistor dalam rangkaian elektronika digambarkan dengan menggunakan simbol sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1. Simbol Resistor

susunan gelang warna pada resistor yang digunakan untuk membaca nilai resistor ditunjukkan
pada gambar 2.

Angka Angka ke-2 Faktor Pengali Toleransi


ke-1
Gambar 2. Susunan gelang warna resistor

1.1.a Menghitung Nilai Resistor


Nilai resistor tetap dapat dihitung dengan melihat kode warna yang terdapat pada resistor. pada
resistor dengan 4 gelang warna maka gelang 1 dan gelang 2 merupakan bit pertama dan kedua
dari nilai resistor. gelang ketiga merupakan faktor pengali dari nilai resistor sedangkan gelang ke
empat adalah nilai toleransi dari resitor. contoh resistor dengan 4 gelang warna ditunjukkan pada
gambar 2.

Gambar 2. Resistor dengan 4 gelang warna

4
Nilai resistor dengan 4 gelang warna yang ditunjukkan pada gambar 2 dapat dihitung sebagai
berikut:
1. gelang ke-1 (coklat) dan gelang ke-2 (hitam) merupakan digit ke-1 dan ke-2 dari nilai
resistor sehingga didapatkan angka10
2. gelang ke-3 (hijau) merupakan faktor pengali dari nilai resistor. artinya digit nilai resistor
pada langkah pertama akan dikalikan dengan nilai yang tertera pada gelang ke tiga
sehingga didapatkan
10 x 100.000
= 1.000.000
3. gelang ke-4 (perak) adalah nilai toleransi dari resistor artinya nilai resistor bisa berada
pada rentang
1.000.000 ± 1.000.000 x 10%
= 1.000.000 ± 100.000
4. sehingga nilai resistor 4 gelang pada gambar 2 adalah 1.000.000 ± 100.000 

Pembacaan nilai resistor dengan 5 gelang warna berbeda dengan pembacaan nilai resistor dengan
4 gelang warna. pada resistor dengan 5 gelang warna digit ke 1, 2 dan 3 dari nilai resistor
diperoleh dari gelang ke-1, gelang ke-2 dan gelang ke-3. gelang ke-4 menunjukkan nilai pengali
dari resistor sedangkan gelang ke-5 merupakan nilai toleransi resistor. contoh resistor dengan 5
gelang warna ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Resistor dengan 5 gelang warna


Nilai resistor dengan 4 gelang warna yang ditunjukkan pada gambar 2 dapat dihitung sebagai
berikut:
1. gelang ke-1 (coklat), gelang ke-2 (hitam) dan gelang ke-3 (hijau) merupakan digit ke-1,
digit ke-2 dan digit ke-3 dari nilai resistor sehingga didapatkan angka105

5
2. gelang ke-4 (hijau) merupakan faktor pengali dari nilai resistor. artinya digit nilai resistor
pada langkah pertama akan dikalikan dengan nilai yang tertera pada gelang ke tiga
sehingga didapatkan
105 x 100.000
= 10.500.000
3. gelang ke-5 (perak) adalah nilai toleransi dari resistor artinya nilai resistor bisa berada
pada rentang
10.500.000 ± 10.500.000 x 10%
= 10.500.000 ± 1.050.000
4. sehingga nilai resistor 4 gelang pada gambar 2 adalah 1.000.000 ± 1.050.000 

dalam rangkaian elektronika juga dikenal resistor dengan 6 gelang warna. pembacaan nilai
resistor dengan 6 gelang warna. pembacaan nilai resistor dengan 6 gelang warna sama dengan
pembacaan nilai resistor dengan 5gelang warna dengan warna ke-6 adalah koofisien temperature
resistor.
Selain dengan gelang warna, nilai resistor juga bisa dibaca dengan menggunakan kode huruf.
Resistor dengan kode huruf dapat dibaca nilai resistansinya dengan mudah karena nilai resistansi
dituliskan secara langsung. Pada umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki
urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan
untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor. Masing masing kode huruf memiliki arti
tersendiri dalam pembacaan nilai resistor sebagaimana ditnjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Kode huruf pada resistor

Kode Huruf Arti Nilai

W Daya resistor x 1 watt


R Pengali resistor x1
K Pengali resistor x 1000
M Pengali resistor x 1000000
F Toleransi 1%
G Toleransi 2%
J Toleransi 5%
K Toleransi 10%
M Toleransi 20%

Contoh nilai resistor dengan kode huruf ditunjukkan pada gambar 4.

6
Gambar 4. Resistor dengan kode huruf

dari kode huruf pada gambar 4 didapat nilai resistor adalah 22 dengan toleransi 5% dan daya
resistor 5W.
2. KAPASITOR
Kapasitor atau sering disebut sebagai kondensator merupakan komponen elektronika yang
mampu menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Komponen ini terdiri dari 2
lempengan penghantar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Besarnya nilai kapasitansi dari
kapasitor diwujudkan dalam satuan Farad (F). Dipasaran nilai komponen ini paling banyak
ditemui dalam ukuran mikro Farad (F) , piko Farad (pF) dan nano Farad (nF). Berdasar
bahan isolator dan nilai kapasitansinya, kapasitor dibedakan menjadi 2 yaitu kapasitor tetap
dan kapasitor variabel.
2.1 Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi tetap. Kapasitor
tetap dapat dibedakan berdasar pada bahan dielektrik kapasitor. Bahan dielektrik yang
digunakan pada kapasitor tetap antara lain keramik, mika, polyester, kertas dan film.
simbol kapasitor tetap ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Simbol kapasitor tetap. a. kapasitor non-polar. b. kapasitor polar

2.1.a Kapasitor Keramik


Kapasitor keramik adalah kapasitor yang bahan dielektriknya terbuat dari keramik.
kapasitor jenis ini biasanya berbentuk bulat atau kotak. kapasitor jenis ini tidak memiliki

7
polaritas sehingga pemasangan komponen ini dalam rangkaian elektronika dapat dibolak
balik. bentuk kapasitor keramik ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Bentuk Kapasitor Keramik

Nilai kapasitor keramik dapat dihitung dengan melihat kode angka dan huruf yang tertera
pada badan kapasitor. Angka pertama dan kedua merupakan digit pertama dan kedua dari
nilai kapasitor. angka ke 3 merupakan faktor pengali dan huruf terakhir adalah kode
toleransi dari kapasitor. Faktor pengali dan kode toleransi kapasitor ditunjukkan pada
tabel 3.

Tabel 3. Faktor pengali (angka ke-3) dan kode toleransi kapasitor.


Faktor Pengali
Digit ke tiga Huruf Toleransi
(dalam pF)
0 1 D 0.5 pF
1 10 F 1%
2 100 G 2%
3 1.000 H 3%
4 10.000 J 5%
5 100.000 K 10%
6,7 Tidak dipakai M 20%
8 0.01 P +100, - 0%
9 0.1 Z +80, -20%

sebagai contoh bila pada badan kapasitor keramik tertera kode 473 J, maka nilai kapasitor
ini adalah 47x1.000 pF = 47nF dengan toleransi 5%.

2.1.b Kapasitor Mika


Kapasitor Mika adalah kapasitor yang bahan Isolatornya terbuat dari bahan Mika. Nilai
Kapasitor Mika pada umumnya berkisar antara 50pF sampai 0.02µF. Kapasitor Mika
tidak memiliki polaritas sehingga kapasitor jenis ini dapat dipasang bolak balik. gambar
kapasitor mika ditunjukkan pada gambar 7.

8
Gambar 7. Kapasitor Mika
2.1.c Kapasitor Polyester
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan
bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang tidak memiliki polaritas
sehingga dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika. Gambar kapasitor
polyester ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 8. Kapasitor Polyester

2.1.d Kapasitor Kertas


Kapasitor Kertas adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Kertas dan pada
umumnya nilai kapasitor kertas berkisar diantara 300pf sampai 4µF. Kapasitor Kertas
tidak memiliki polaritas sehingga dapat dipasang bolak balik dalam rangkaian
elektronika. Gambar kapasitor kertas ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Kapasitor Kertas

2.1.e Kapasitor Elektrolit (ELCO)


Kapasitor elektrolit adalah kapasitor tetap yang memiliki polaritas dipenghantarnya.
Kapasitor elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari elektrolit dan
berbentuk tabung. Kapasitor elektrolit atau disingkat dengan ELCO ini sering dipakai
pada rangkaian elektronika yang memerlukan kapasintasi yang tinggi. Kapasitor ini
9
menggunakan bahan aluminium sebagai pembungkus dan sekaligus sebagai terminal
Negatif-nya. Pada umumnya nilai kapasitor elektrolit berkisar dari 0.47µF hingga ribuan
microfarad (µF). Biasanya di badan ELCO akan tertera nilai kapasitansi, tegangan, dan
terminal negatif-nya. Hal yang perlu diperhatikan, kapasitor elektrolit dapat meledak jika
polaritas (arah) pemasangannya terbalik dan melampui batas kamampuan tegangannya.
Bentuk kapasitor elektrolit ditunjukkan pada gambar 10.

Gambar 10. Kapasitor elektrolit.

2.1.f Kapasitor Tantalum


Kapasitor tantalum juga memiliki polaritas dan bahan Isolatornya berasal dari elektrolit.
Disebut dengan kapasitor tantalum karena kKapasitor jenis ini memakai bahan logam
tantalum sebagai terminal positifnya (+). Kapasitor tantalum dapat beroperasi pada suhu
yang lebih tinggi dibanding dengan tipe Kapasitor elektrolit lainnya dan juga memiliki
kapasitansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih kecil sehingga
kapasitor tantalum merupakan jenis kapasitor yang berharga mahal. Pada umumnya
dipakai pada peralatan elektronika yang berukuran kecil seperti di handphone dan laptop.
Kapasitor tntalum ditunjukkan pada gambar 11.

Gambar 11. Kapasitor tantalum


Tabel 4. Kode warna kapasitor
Gelang 1 Gelang 3
Gelang 2 Gelang 4 Tegangan
Warna (Angka (Faktor
(Angka kedua) (Toleransi) Kerja
pertama) pengali)
Hitam - 0 1 ± 20%
Coklat 1 1 101
Merah 2 2 102 250 V

10
Gelang 1 Gelang 3
Gelang 2 Gelang 4 Tegangan
Warna (Angka (Faktor
(Angka kedua) (Toleransi) Kerja
pertama) pengali)
Oranye 3 3 103
Kuning 4 4 104 400 V
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106 650 V
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109 ± 10%

Posisi gelang warna pada kapasitor ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Posisi gelang warna kapasitor

Menghitung tegangan dan frekuensi dengan CRO

Tegangan = Volt/div*Vpp

Contoh :
- Volt/div = 2volt
- Vpp = 2 div
- Tegangan = 2 × 2 = 4volt

11
Menghitung Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi terlebih dahulu harus mencari nilai Periode sinyal/panjang
sinyal (T) dikarenakan nilai frekuensi adalah 1/ T
Untuk nilai periode diperoleh dari lebar sinyal * time/div
Contoh:
Jika panjang sinyal 2 div, time/div = 5ms. Maka berapakah frekuensi sinyal tersebut
- T = 2×5ms
- T = 2×0.005s (5ms diubah menjadi s)
- T = 0.01
- Frekuensi = 1/T = 1/0.01
- = 100Hz

Pengenalan Software circuitlab di


https://www.circuitlab.com/editor/#?id=7pq5wm&from=homepage
1. Persiapan Praktikum Online
Langkah-langkah yang diperlukan untuk persiapan praktikum:
a. Buka https://www.circuitlab.com/editor/#?id=7pq5wm&from=homepage kemudian
silahkan daftar dengan create an account di sebelah atas kanan laman tersebut
sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut:

b. Masukkan informasi yang diperlukan untuk melengkapi pendaftaran yang diminta.


Setelah selesai lakukan verifikasi alamat email yang sudah anda masukkan
sebelumnya.
c. Silahkan masuk ke https://www.circuitlab.com/editor/ sehingga muncul tampilan
sebagai berikut:

12
2. pelaksanaan Praktikum
a. Baca petunjuk praktikum dengan seksama. Anda bisa memasang komponen yang
tersedia dengan klik kiri komponen yang diperlukan. Anda dapat memindah
komponen dengan cara klik kiri komponen yang akan dipindah sambil ditahan dan
bawa ketempat yang diinginkan. Anda juga dapat memutar komponen dai horisontak
ke vertical atau sebaliknya dengan cara klik kiri komponen yang akan diputar
kemudian tekan huruf “R” pada keyboard.

b. Untuk mengganti nilai komponen yang digunakan, klik kiri dua kali pada komponen
sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut:

13
Anda dapat mengubah nama komponen, tampilan symbol dan nilai komponen. Untuk
nilai seperseribu, ribuan, jutaan dan seterusnya anda dapat gunakan simbok m, k, M
dan setrusnya. Note: untuk dua komponen yang berbeda (walaupun jenis dan
nilainya sama) harus memiliki nama yang berbeda, Jika dilanggar maka
rangkaian tidak bisa disimulasikan.
c. Untuk menghubungkan atau membuat persambungan antar komponen silahkan klik
titik yang akan dihubungkan kemudian tahan dan lepaskan di titik lain yang dituju.

d. Ikuti petunjuk yang diberikan. Jangan lupa untuk men-save rangkaian yang sudah
anda buat agar jika terputus bisa dibuka kembali dari posisi terakhir. Untuk
save, klik file -> save seperti gambar berikut:

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai