Elektronika
STE139
KODE DOKUMEN :
VERSI/REVISI : 2020/0
TANGGAL BERLAKU : 1 SEPTEMBER 2020
2020
1
FM-UII-AA-FKA-07/R0
LEMBAR PENGESAHAN
BUKU PETUNJUKPRAKTIKUM
Elektronika
STE 139
KODE DOKUMEN :
VERSI/REVISI : 2020/4
TANGGAL BERLAKU : 1 September 2020
2
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
BAHAN / MATERI
Fakultas KULIAH
: Teknologi Industri Pertemuan Ke :0
Jurusan / Program Studi : Teknik Elektro Modul Ke :0
Kode Mata Kuliah : STE 139 Jumlah Halaman :
Nama Mata Kuliah : Praktikum Elektronika Mulai Berlaku : 2020
3
resistor dalam rangkaian elektronika digambarkan dengan menggunakan simbol sebagaimana
ditunjukkan pada gambar 1.
susunan gelang warna pada resistor yang digunakan untuk membaca nilai resistor ditunjukkan
pada gambar 2.
4
Nilai resistor dengan 4 gelang warna yang ditunjukkan pada gambar 2 dapat dihitung sebagai
berikut:
1. gelang ke-1 (coklat) dan gelang ke-2 (hitam) merupakan digit ke-1 dan ke-2 dari nilai
resistor sehingga didapatkan angka10
2. gelang ke-3 (hijau) merupakan faktor pengali dari nilai resistor. artinya digit nilai resistor
pada langkah pertama akan dikalikan dengan nilai yang tertera pada gelang ke tiga
sehingga didapatkan
10 x 100.000
= 1.000.000
3. gelang ke-4 (perak) adalah nilai toleransi dari resistor artinya nilai resistor bisa berada
pada rentang
1.000.000 ± 1.000.000 x 10%
= 1.000.000 ± 100.000
4. sehingga nilai resistor 4 gelang pada gambar 2 adalah 1.000.000 ± 100.000
Pembacaan nilai resistor dengan 5 gelang warna berbeda dengan pembacaan nilai resistor dengan
4 gelang warna. pada resistor dengan 5 gelang warna digit ke 1, 2 dan 3 dari nilai resistor
diperoleh dari gelang ke-1, gelang ke-2 dan gelang ke-3. gelang ke-4 menunjukkan nilai pengali
dari resistor sedangkan gelang ke-5 merupakan nilai toleransi resistor. contoh resistor dengan 5
gelang warna ditunjukkan pada gambar 3.
5
2. gelang ke-4 (hijau) merupakan faktor pengali dari nilai resistor. artinya digit nilai resistor
pada langkah pertama akan dikalikan dengan nilai yang tertera pada gelang ke tiga
sehingga didapatkan
105 x 100.000
= 10.500.000
3. gelang ke-5 (perak) adalah nilai toleransi dari resistor artinya nilai resistor bisa berada
pada rentang
10.500.000 ± 10.500.000 x 10%
= 10.500.000 ± 1.050.000
4. sehingga nilai resistor 4 gelang pada gambar 2 adalah 1.000.000 ± 1.050.000
dalam rangkaian elektronika juga dikenal resistor dengan 6 gelang warna. pembacaan nilai
resistor dengan 6 gelang warna. pembacaan nilai resistor dengan 6 gelang warna sama dengan
pembacaan nilai resistor dengan 5gelang warna dengan warna ke-6 adalah koofisien temperature
resistor.
Selain dengan gelang warna, nilai resistor juga bisa dibaca dengan menggunakan kode huruf.
Resistor dengan kode huruf dapat dibaca nilai resistansinya dengan mudah karena nilai resistansi
dituliskan secara langsung. Pada umumnya resistor yang dituliskan dengan kode huruf memiliki
urutan penulisan kapasitas daya, nilai resistansi dan toleransi resistor. Kode huruf digunakan
untuk penulisan nilai resistansi dan toleransi resistor. Masing masing kode huruf memiliki arti
tersendiri dalam pembacaan nilai resistor sebagaimana ditnjukkan pada tabel 2.
6
Gambar 4. Resistor dengan kode huruf
dari kode huruf pada gambar 4 didapat nilai resistor adalah 22 dengan toleransi 5% dan daya
resistor 5W.
2. KAPASITOR
Kapasitor atau sering disebut sebagai kondensator merupakan komponen elektronika yang
mampu menyimpan muatan listrik dalam jangka waktu tertentu. Komponen ini terdiri dari 2
lempengan penghantar yang dipisahkan oleh bahan dielektrik. Besarnya nilai kapasitansi dari
kapasitor diwujudkan dalam satuan Farad (F). Dipasaran nilai komponen ini paling banyak
ditemui dalam ukuran mikro Farad (F) , piko Farad (pF) dan nano Farad (nF). Berdasar
bahan isolator dan nilai kapasitansinya, kapasitor dibedakan menjadi 2 yaitu kapasitor tetap
dan kapasitor variabel.
2.1 Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi tetap. Kapasitor
tetap dapat dibedakan berdasar pada bahan dielektrik kapasitor. Bahan dielektrik yang
digunakan pada kapasitor tetap antara lain keramik, mika, polyester, kertas dan film.
simbol kapasitor tetap ditunjukkan pada gambar 5.
7
polaritas sehingga pemasangan komponen ini dalam rangkaian elektronika dapat dibolak
balik. bentuk kapasitor keramik ditunjukkan pada gambar 6.
Nilai kapasitor keramik dapat dihitung dengan melihat kode angka dan huruf yang tertera
pada badan kapasitor. Angka pertama dan kedua merupakan digit pertama dan kedua dari
nilai kapasitor. angka ke 3 merupakan faktor pengali dan huruf terakhir adalah kode
toleransi dari kapasitor. Faktor pengali dan kode toleransi kapasitor ditunjukkan pada
tabel 3.
sebagai contoh bila pada badan kapasitor keramik tertera kode 473 J, maka nilai kapasitor
ini adalah 47x1.000 pF = 47nF dengan toleransi 5%.
8
Gambar 7. Kapasitor Mika
2.1.c Kapasitor Polyester
Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang isolatornya terbuat dari Polyester dengan
bentuk persegi empat. Kapasitor Polyester adalah kapasitor yang tidak memiliki polaritas
sehingga dapat dipasang terbalik dalam rangkaian Elektronika. Gambar kapasitor
polyester ditunjukkan pada gambar 8.
10
Gelang 1 Gelang 3
Gelang 2 Gelang 4 Tegangan
Warna (Angka (Faktor
(Angka kedua) (Toleransi) Kerja
pertama) pengali)
Oranye 3 3 103
Kuning 4 4 104 400 V
Hijau 5 5 105
Biru 6 6 106 650 V
Ungu 7 7 107
Abu-abu 8 8 108
Putih 9 9 109 ± 10%
Tegangan = Volt/div*Vpp
Contoh :
- Volt/div = 2volt
- Vpp = 2 div
- Tegangan = 2 × 2 = 4volt
11
Menghitung Frekuensi
Untuk menghitung frekuensi terlebih dahulu harus mencari nilai Periode sinyal/panjang
sinyal (T) dikarenakan nilai frekuensi adalah 1/ T
Untuk nilai periode diperoleh dari lebar sinyal * time/div
Contoh:
Jika panjang sinyal 2 div, time/div = 5ms. Maka berapakah frekuensi sinyal tersebut
- T = 2×5ms
- T = 2×0.005s (5ms diubah menjadi s)
- T = 0.01
- Frekuensi = 1/T = 1/0.01
- = 100Hz
12
2. pelaksanaan Praktikum
a. Baca petunjuk praktikum dengan seksama. Anda bisa memasang komponen yang
tersedia dengan klik kiri komponen yang diperlukan. Anda dapat memindah
komponen dengan cara klik kiri komponen yang akan dipindah sambil ditahan dan
bawa ketempat yang diinginkan. Anda juga dapat memutar komponen dai horisontak
ke vertical atau sebaliknya dengan cara klik kiri komponen yang akan diputar
kemudian tekan huruf “R” pada keyboard.
b. Untuk mengganti nilai komponen yang digunakan, klik kiri dua kali pada komponen
sehingga muncul kotak dialog sebagai berikut:
13
Anda dapat mengubah nama komponen, tampilan symbol dan nilai komponen. Untuk
nilai seperseribu, ribuan, jutaan dan seterusnya anda dapat gunakan simbok m, k, M
dan setrusnya. Note: untuk dua komponen yang berbeda (walaupun jenis dan
nilainya sama) harus memiliki nama yang berbeda, Jika dilanggar maka
rangkaian tidak bisa disimulasikan.
c. Untuk menghubungkan atau membuat persambungan antar komponen silahkan klik
titik yang akan dihubungkan kemudian tahan dan lepaskan di titik lain yang dituju.
d. Ikuti petunjuk yang diberikan. Jangan lupa untuk men-save rangkaian yang sudah
anda buat agar jika terputus bisa dibuka kembali dari posisi terakhir. Untuk
save, klik file -> save seperti gambar berikut:
14
15
16