Anda di halaman 1dari 17

MATERI UTAMA

A. TEORI DASAR
A. Resistor
Adalah salah satu komponen elektronika yang berfungsi untuk
mengatur kuat arus atau penghambat yang terbuat dari bahan karbon,
lambang resistor dengan huruf R dan nilainya dalam satuan OHM (Ω).

Gambar 1.0 simbol resistor


1. Resistor tetap
Adalah Resistor yang nilai hambatannya tetap dikarenakan hambatan
sangat kecil, maka nilai hambatannya untuk daya sangat kecil tidak
tertulis melaikan menggunakan kode warna.
a. Kode warna
Warna Gelang ke-1 Gelang ke-2 Gelang ke-3 Gelang ke-4

Hitam - 0 - -

Coklat 1 1 0 1%

Merah 2 2 00 2%

Orange 3 3 000 -

Kuning 4 4 0000 -

Hijau 5 5 00000 -

Biru 6 6 000000 -

Ungu 7 7 0000000 -

Abu-abu 8 8 00000000 -

Putih 9 9 000000000 -

1
Emas - - - 5%

Perak - - - 10%

Gambar 1.1 Tabel Resistor

Contoh pembacaan gelang warna sebagai berikut:

Gambar 1.2 pembacaan gelang


warna resistor

2 4 101 5%
Jadi nilai resistor adalah 240Ω ±5%
2. Resistor tidak tetap (Potentio)
a. Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilainya dapat dirubah dengan
cara digeser atau diputar tuasnya yang dipasang pada komponen.

Gambar 1.3 Simbol variable resistor


Nilai hambatan potentio dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau
menggeser tuasnya. Pada radio dan TV, potensiometer digunakan untuk
mengatur kuat lemahnya suara.

Gambar 1.4 simbol trimpot

Nilai hambatan trimpot dapat diubah dengan cara mengentrim dengan


obeng. Nilai hambatan max trimpot tertulis pada bodynya. Misal pada
body trimpot tertulis 204. Nilai hambatan adalah 200.000Ω.204=20×104.

2
b. Resistor tidak linier
Nilai hambatan tidak linier dipengaruhi oleh faktor lingkungan, misal
suhu dan cahaya, contoh:

Gambar 1.5 Simbol PTC

 Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.


 PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien).
 Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, apabila makin tinggi suhu
makin besar pula nilai hambatannya.

Gambar 1.6 simbol NTC

 NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien).


 Terbuat dari bahan semikonduktor, apabila makin tinggi suhu
makin kecil pula nilai hambatannya.
 LDR
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterima.
Semakin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR
makin kecil.

Gambar 1.7 simbol LDR

RANGKAIAN RESISTOR
a. Rangkaian seri
Resistor yang dirangkai seri nilai resistansinya merupakan jumlah dari
seluruh resistor yang dirangkai.

3
Sumber : http//id.m.wikipedia.org/wiki/Rangkaian_seri_dan_paralel
gambar 1.8 rangkaian seri resistor
Rumus:
RS=R 1+ R 2+ R 3 … …

b. Rangkaian paralel
Resistor yang diparalelkan nilai resistansinya akan semakin kecil,
tergantung dari hasil perbandingan nilai masing-masing.

Sumber : http//modulfisika.blogspot.com/2013/12/kelas-x-rangkaian-
hambatan-listrik.html
Gambar 1.9 Rangkaian Paralel Resistor
Rumus:
( R 1× R 2 … ) 1 1 1
Rp= atau = +
( R 1+ R 2 … ) Rp R 1 R 2
…..
c. Rangkaian seri paralel
Merupakan gabungan dari beberapa rangkaian seri yang diparalelkan
atau kombinasi dari keduanya.

Sumber : http//brainly.co.id/tugas/270994
Gambar 2.0 rangkaian seri paralel resistor

4
Rumus
RS × R 4 … .
RT =R 1+ ( R P ) … . Rp= RS=R 2+ R 3
RS+ R 4 … .
…..
B. Dioda
Adalah salah satu komponen pasif yang mempunyai katup Anoda (+)
dan Katoda (-).

Gambar 2.1 simbol dioda


A K

1. Dioda penyearah
Adalah dioda yang fungsinya untuk menyearahkan arus AC menjadi arus
DC.
2. Dioda zener
Berfungsi sebagai untuk menjaga kesetabilan tegangan output dengan
nilai yang konstan.
3. Dioda detector
Fungsinya untuk memperoleh sinyal modulasi pada bagian rangkaian
penguat IF pada penerima AM.

Prinsip kerja
Apabila dioda perlu tegangan lebih besar dari 0,7V maka untuk dioda
tersebut terbuat dari bahan silicon maka anoda terhadap katoda agar
dioda dapat menghantarkan listrik jika tegangan sebesar 0,7V ini disebut
tegangan haling. Dioda yang terbuat dari bahan germarium memiliki
tegangan haling kira-kira 0,3V.

C. Capasitor
Adalah komponen yang bersifat pasif dan notasinya berhuruf C yang
berfungsi untuk menyimpan energi, kemampuan capasitor untuk
penyimpan muatan disebut kapasitansi dengan satuan farad
(1F=1.000.000 µF,1µF=1000 nF dan 1nF=1000pF).

Gambar 2.2 simbol kapasitor


5
a. Kondensator non polar
Adalah capasitor yang elektrodanya tidak memiliki kutup positif dan
negatif maka pemasangannya terbalik tidak akan bekerja. Contoh
capasitor non polar yaitu Kapasitor variable, kertas, Mylar, Poliester,
keramik dsb.
Kapasitor keramik, kapasitas
= 10×1 04pF = 100.000 pF = 100nF = 0,1µF/25V
Kapasitas = 100nF = 0,1µF tegangan kerja 25 V
Polystyrene capacitors

4700 Gambar 2.3 membaca nilai kapasitor

C=4700pF=4,7nF=4n7F
b. Kondensator polar
Adalah capasitor yang elektrodanya memiliki kutup positif dan negatif.
Jika kapasitor ini dipasang pada rangkaian elektronika, maka
pemasangannya tidak boleh terbalik.
1. Kegunaan masing-masing kondensator:

a. Untuk filter

b. Untuk kopling antar rangkaian

Gambar 2.4 Fixed Capasitor

a. Untuk Fine Tuning


b. Untuk Oscilator

Sumber : http//en.m.wikipedia.org/wiki/Trimmer_(electronics)
Gambar 2.5 Trimmer Capasitor

a. Tuning
b. Oscilator

6
Sumber :
http//commons.m.wikimedia.org/wiki/file/Variable_Capasitor_symbol.png
Gambar 2.6 Variable Capasitor

a. Bank capasitor
b. Filter
c. Bank power
Gambar 2.7 simbol elco
Sumber : http//www.masputz.com/2015/05/komponen-elektronika-
simbol-funsinya.h

a. Filter
b. Bank power Mother Board
PC

Gambar 2.8 simbol tantalum


2. Rangkaian seri konduktor
Jika dirangkai seri maka nilai kapasitansinya berbanding terbalik dengan
nilai masing-masing semakin banyak rangkainnya semakin kecil pula
nilai kapasitansinya.

Gambar 2.9 rangkaian seri konduktor

(C 1× C 2 … .)
CS=
(C 1+C 2… .)

3. Rangkaian Paralel
Jika dirangkai paralel maka nilai kapasitansinya akan bertambah besar
dan merupakan jumlah dari nilai masing-masing, akan tetapi tegangan
kerjanya tidak berubah.

Cp=C 1+C 1… .

Gambar 3.0 rangkaian paralel konduktor

7
4. Pengisian dan pengosongan kapasitor
a. Energi pada kapasitor
Kapasitor yang sudah di isi adalah semacam reservoir energi dalam
pengisian dibutuhkan suatu kerja. Maka hal ini dijelaskan sebab
apabila plat kapasitor tersebut kita hubung singkat dengan suatu
penghantar maka akan terjadi pengosongan pada kapasitor yang akan
menimbulkan panas pada penghantar tersebut.
Energi yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan 1 coulomb pada
tegangan 1V adalah sebesar 1 joule.
W =Q∙ V
b. Pengisian dan pengosongan kapasitor

Gambar 3.1 Rangkaian Pengisian & Pengosongan Capasitor


Sumber: http//elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-
kapasitor/

Pada saat saklar S dihubungkan ke posisi 1 maka ada rangkaian


tertutup antara tegangan V, saklar S, tahanan R, dan kapasitor C. Arus
akan mengalir dari sumber tegangan kapasitor melalui tahanan R.
Maka hal ini menyebabkan naiknya perbedaan potensial pada
kapasitor. Dengan demikian, arus akan menurun sehingga pada suatu
saat tegangan sumber akan sama dengan perbedaan potensial pada
kapasitor. Akan tetapi arus akan menurun sehingga pada saat
tegangan sumber sama dengan perbedaan potensial pada kapasitor
dan arus akan berhenti mengalir (1=0). Proses tersebut dinamakan
kapasitor bentuk-bentuk arus. Tegangan pada proses pengisian
kapasitor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

8
Gambar 3.2 Rangkaian Pengisian Capasitor
Sumber : https://agussaefudin.wordpress.com/tag/elektronika-dasar/

Pada saat to, saklar S dihubungkan ke posisi satu sehingga arus


akan mengalir didalam rangkaian,sedangkan Vc=0 pada saat to sampat
t3 terjadi proses pengisian kapasitor, arus akan menurun karena
perbedaan potensial pada kapasitor akan sama dengan tegangan
sumber. Jadi arus I sama dengan tegangan nol (ini berarti kapasitor
tersebut sudah dimuati atau diisi muatan)
Grafik arus dan tegangan yang terjadi merupakan fungsi
eksponensial. Kemudian saklar S dihubungkan ke posisi 2 seperti
gtambar dibawah ini

Gambar 3.3 Rangkaian Pengosongan Capasitor


Sumber : http//elektronika dasar.web.id/teori-elektronika/karakteristik-
kapasitor/

Proses yang terjadi sekarang adalah pengosongan kapasitor, arus


yang mngalir sekarang adalah berlawanan arah (negatif) terhadap arus
pada saat pengisian, sehingga besarnya tegangan pada R (VR) juga
negatif. Kapasitor akan mengembalikan kembali energy listrik yang
disimpannya kemudian disimpan ketahanan R. Pada saat t 5, saklar S
dihubungkan pada posisi 2, pada saat t6 sampai t8 terjadi pengosongan

9
kapasitor, tegangan kapasitor akan menurun sehingga arus yang
melalui tahanan R akan menurun. Pada saat t9, kapasitor sudah
terbuang seluruh muatannya (Vc=0) sehingga demikian aliran aruspun
berhenti T1 (I=0).

Prinsip kerja:
Apabila pada rangkaian tersebut jalur yang dilewati ada capasitor
maka tegangan listrik itu akan tersimpan dalam elektrikannya dan
tegangan kerjanya untuk yang non polar 25V, 50V, 100V dll
sedangkan yang polar 10V, 16V, 25V dll maka capasitor tersebut
berkerja.
D. Transistor
Adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penguat arus dan
sebagai saklar pada sebuah rangkaian, Transistor mempunyai 3 kaki yaitu
basis, emitor, dan kolektor. Transistor di bagi menjadi dua jenis yaitu : PNP
dan NPN.

C E

B B

E C

NPN PNP

Gambar 3.4 simbol transistor NPN Gambar 3.5 simbol transistor PNP
NPN PNP

Akan bekerja jika tegangan di basis Akan bekerja jika tegangan di basis
lebih dari 0,6V dari pada kaki kurang dari 0.6V dari pada kaki
emitor emitor

E. Trafo

10
Adalah komponen pasif yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan dan juga dipakai untuk menyesuaikan impedansi
antar rangkaian.
Simbol:

Gambar 3.6 simbol trafo


Sumber:http//genius.smpn1mgl.sch.id/file.php/1/
ANIMASI/fisika/Transformator/index.html

Prinsip kerja trafo:


Menggunakan asas induksi resonansi antara kumparan primer dan
sekunder. Jika pada saat kumparan primer dialiri arus AC maka yang akan
timbul medan magnit yang akab berubah-ubah fluktansinya, akibatnya
kumparan sekunder akan berada pada suatu daerah medan magnit akan
mengakibatkan gaya gerak listrik atau induksi, maka pada hal ini tegangan
primer akan diputus jika dihilangkan tegangan sekundernya.
Jika tegangan sekunder lebih besar dari tegangan primernya, apabila
transformator tersebut berfungsi sebagai penaik tegangan, akan tetapi bila
tegangan sekunder lebih kecil dari tegangan primernya jika trafo berfungsi
akan menjadi penurun tegangan.

H. Thyristor
Adalah komponen elektronika yang sering digunakan untuk sensor, yaitu
dalam pengendali rangkaian otomatis pada sistem control elektronika.
a. DIAC
Adalah komponen yang dapat dialiri arus DC dari elektroda 1 ke 2 atau
sebaliknya jika dialiri arus AC dan disearahkan setengah gelombang
dari elektroda 1 ke 2 atau sebaliknya.

Gambar 3.7 simbol DIAC

11
Prinsip kerja
Bila dihubungkan menuju sumber tegangan DC maka arusnya akan
diteruskan dari 1 ke 2 atau sebaliknya, jika dihubungkan ke sumber
tegangan AC apabila sinyal AC dari elektroda 1, akan mengalir arus
setengah gelombang menuju elektroda 2 dan jika dihubungkan ke
elektroda 2 mengalir arus setengah gelombang ke elektroda 1.
Maka untuk itu DIAC menyearahkan arus AC, karena fungsinya DIAC
dapat mendrive motor listrik DC untuk putar kiri atau kanan.

b. TRIAC
Hampir sama dengan DIAC, bedanya hanya pada TRIAC menggunakan
sinyal pentiger melalui gate. TRIAC berfungsi sebagai pengendali motor
DC putar kiri atau kanan.

1 2
Gambar 3.8 simbol TRIAC

G
Prinsip kerja
Jika dihubungkan menuju sumber tegangan DC maka arusnya akan
diteruskan dari 1 ke 2 atau sebaliknya, jika dihubungkan Gate diberi
sinyal pentiger.
Apabila disambungkan menuju sumber tegangan AC maka sinyal AC
yang dari elektroda 1, arus mengalir setengah gelombang ke elektroda 2,
dan jika dihibungkan dengan elektroda 2 arus yang mengalir akan
setengah gelombang ke elektroda 1, setelah gate diberikan sinyal
pentrigen, jika pentrigennya diberhentikan aliran arusnya akan terputus.
Maka dari itu TRIAC berfungsi sebagai penyearah arus AC dua arah atau
bolak balik, maka demikian TRIAC dapat mendrive motor listrik DC
untuk putar kiri atau kanan, dengan catatan tetap di drive memakai sinyal
triger pada gatenya.

c. SCR

12
Fungsinya sebagai penyearah tegangan penggerak motor-motor DC
berdaya besar bekerjanya ditriger melalui rangkaian gate.

A K
Gambar 3.9 simbol SCR

G
Prinsip kerja
Jika dihubungkan dengan sumber tegangan DC maka arusnya akan
menuju Anoda ke Katoda atau dengan catatan Anoda terhubung dengan
polaritas positif, Katoda dengan polaritas negative dan trigger pada
gatenya dengan pentriger gate lebih positif terhadap katoda.
I. Inductor
Fungsi utamanya sebagai penimbul medan magnit. Induktor adalah
komponen yang berupa kumparan-kumparan kawat yang mampu
menimbulkan medan magnit disebut konduktansi. Satuan induktansi adalah
henry (H) atau milihenry (mH).
Simbol

Sumber : http//dlimorejo.blogspot.com/2012/02/inductor-elektronika.html
Gambar 4.0 Induktor

1. Identifikasi jenis-jenis inductor

a. Induktor inti udara


b. Induktor inti ferit
Batang ferit
c. Induktor inti besi

13
Sumber : http//diazaki.blogspot.com/2014/01/fungsi-jenis-cara-kerja-
induktor.html
Gambar 4.1 Jenis Induktor

2. Kegunaan inductor dalam sistem elektronika


a. Speaker
b. Buzzer dan Bleeper
c. Rellay

3. Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC

Sumber:
http//ahmadsunarwan.wordpress.com/komponen-elektronika/induktor/
Gambar 4.2 Sifat Induktor Terhadap Arus DC

Rangkaian inductor terhadap AC


Bila arus bolak-balik mengalir pada inductor, maka akan timbul GGL
di
e=L
dt
a. Rangkaian seri arus bolak-balik
1) Rangkaian R-L seri
Dalam rangkaian seri, besarnya arus pada tiap-tiap beban
sama.Akan tetapi, tegangan tiap-tiap beban tidak sama, baik
besar maupun arahnya. Pada beban R, arus dan tegangan sebesar
900.
Tegangan pada beban R:

14
ER=I.R
Tegangan pada beban L:
EL=I.XL
Dari gambar vector diatas didapat tegangan sumber
2 2 2
E = ER + E L

E=√ E R + E L
2 2

4. Menghitung Impedansi Induktor


Setelah diperoleh nilai XL maka impedansi dapat dihitung.

Z=√ R 2+ X 2L

b. Rangkaian Paralel R dan L


Dalam rangkaian paralel tegangan tiap komponen atau cabang adalah
sama besar dengan tegangan sumber. Akan tetapi, arus tiap komponen
berbeda besar dan fasenya.

Arus tiap komponen ialah:


Gambar 4.3 rangkaian paralel R dan L E R
I R=
R
Arus pada induktor
E
I L=
XL
Jadi arus pada rangkaian
I =√ I 2R❑+ I 2L

15
5. Menggambar kurva pengisian dan pengosongan induktor
Apabila induksi di dalam kumparan disisipkan bahan inti maka induktor
yang berinti dari bahan besi tersebut menjadi electromagnet dan induktor
bisa menahan arus AC dan konduktif terhadap arus DC.

J. IC (Integrated Circuit)
Adalah suatu rangkaian elektronika yang dikemas menjadi satu kemasan
yang kecil.
3
1 5 7
2 6 atau
5
3 7
4 8 4
Gambar 4.4 simbol IC
2
Prinsip kerja
Menggunakan full kombinasi dan tidak terlepas dari semua komponen
internalnya yang terdiri dari resistor, komparator, transistor, flip-flop dan
inverter.

B. Rangkaian lampu otomatis dengan LDR sebagai sensor

Vout C

Gambar 4.5 Rangkaian lampu otomatis dengan LDR sebagai sensor

Perhitungan :

16
 Pada Saat Terang
V
I total=
R total
12
¿
500+ 920
12
¿
1420
¿ 0,0063 A

V out =I total × R2
¿ 0,0063 ×920
¿ 5,7 V
 Pada Saat Gelap
V
I total=
R total
12
¿
200 K +920
12
¿
200920
¿ 0,00006 A

V out =I total × R2
¿ 0,00006 × 920
¿ 0,05 V

17

Anda mungkin juga menyukai