Anda di halaman 1dari 7

ELEKTRONIKA DASAR

Dalam bidang elektronika dikenal ada dua jenis komponen yang kelompokkan
berdasarkan kriteria
Dua macam komponen ini adalah komponen aktif dan komponen pasif. Dua macam
komponen elektronika yang akan kita pelajari dalan dasar elektronika ini selalu ada dalam
setiap rangkaian elektronika.

Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar
dapat bekerja dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor
dan IC juga Lampu Tabung. Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap
komponen2 ini.

Sedangkan komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa
memerlukan arus listrik. Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor,
transformator/trafo, dioda dsb.

Dalam dasar elektronika penggunaan  kedua jenis komponen ini hampir selalu digunakan
bersama-sama, kecuali dalam rangkaian-rangkaian pasif yang hanya menggunakan
komponen-komponen pasif saja misalnya rangkaian baxandall pasif, tapis pasif dsb. Untuk
IC (Integrated Circuit) adalah gabungan dari komponen aktif dan pasif yang disusun
menjadi sebuah rangkaian elektronika dan diperkecil ukuran fisiknya.

RESISTOR 
Resistor adalah komponen elektronika yang selalu digunakan dalam setiap rangkaian
elektronika karena dia berfungsi sebagai pengatur arus listrik. Dengan resistor listrik dapat
didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.
Suatu fungsi dalam dunia teknik tentunya mempunyai satuan atau besaran, misalnya untuk
berat kita tahu bahwa pada umumnya satuannya adalah "gram", satuan jarak pada
umumnya orang memakai satuan " meter ". Nah untuk resistor satuannya adalah OHM,
jadi mulai sekarang kita biasakan untuk menyebut besarnya nilai suatu resistor atau
tahanan kita gunakan satuan OHM, yang sebenarnya berasal dari kata OMEGA. Maka
tidaklah heran bila lambang dari OHM berbentuk seperti tapal kuda orang yunani
menyebutnya omega entah kenapa demikian saya juga kurang paham karena saya bukan
ahli sejarah he he he . Ok, jadi bila nanti anda melihat rangkaian elektronika lalu disitu
tertulis misalnya 470 maka itu adalah sebuah resistor dengan nilai 470 OHM
Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran antara lain : Resistor Carbon, Wirewound,
dan Metal Film. Ada juga Resistor yang dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain :
Potensiometer dan Trimpot. Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah
bila terkena cahaya namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang yang
nilai resistansinya berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC ( Negative
Thermal Resistance )

KODE WARNA APPLET WARNA NILAI TOLERANSI

Hitam 0 -----

Coklat 1 -----

Merah 2 -----

Orange 3 -----

Kuning 4 -----

Hijau 5 -----

Biru 6 -----

Ungu 7 -----

Abu-abu 8 -----

Putih 9 -----

Emas 0,1 10 %

Perak 0,01 1%

Di dalam praktek para designer sering kali membutuhkan sebuah resistor dengan nilai
tertentu. Akan tetapi nilai resistor tersebut tidak ada di toko penjual, bahkan pabrik sendiri
tidak memproduksinya. Lalu bagaimana solusinya..?. Nah...!, seperti yang pernah saya
singgung diatas bahwa ilmu exacta selalu berhubungan dengan matematika, maka untuk
mendapatkan suatu nilai resistor dengan resistansi yang unik dapat dilakukan dua cara ;
Pertama cara SERIAL, dan yang kedua cara PARALEL
Cara memasang Resistor cara Serial dan Paralel
Dengan Cara tersebut suatu nilai resistor dapat menjadi unik. Lalu bagaimana
menghitungnya ?, Ehmm. mudah saja, untuk cara serial anda tinggal menambahkan saja
nilai resistor 1 dan nilai resistor 2. ( R1 + R2 ) . Sedangkan untuk cara paralel anda
dituntut untuk mengerti ALJABAR ( wah-wah lagi-lagi matematika ) tapi mudah kok.
Kalau ingin mahir Matematika buka saja topik yang membahas khusus tentang
matematika di situs ini juga. Ok kembali ke permasalahan. Untuk cara paralel ditentukan
rumus sebagai berikut : misalkan kita memparalel dua buah resistor, resistor pertama
diberi nama R1 dan resistor kedua diberi nama R2, maka rumusnya adalah : 1/R= ( 1/R1 )
+ ( 1/R2 )
Contoh : Kita mempunyai dua buah resistor dengan nilai berikut R1=1000 Ohm ,
R2=2000 Ohm, bila kita menggunakan cara serial maka didapat hasil R1+R2 1000+2000
= 3000 Ohm, sedangkan bila kita menggunakan cara Paralel maka didapat hasil :

1 / R = 1 / R1 + 1 / R2
1 / R = (1/1000) + (1/2000)
1 / R = (2000 + 1000) / (1000 X 2000)
1 / R = (3000) / (2000000)
1 / R = 3 / 2000
3R = 2000
R = 2000 / 3
R = 666,7 Ohm -----> Resistor Hasil Paralel.

silahkan buktikan sendiri dengan persamaan aljabar dalam matematika.

2. Kapasitor
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi
listrik dalam bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya
reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera,
cadangan energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer
dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang
dipisahkan oleh jarak d yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan
isolator yang disebut bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi
bermuatan positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing
muatan pada kedua pelat tersebut sama. Jumlah muatan Q yang terdapat pada muatan
sebanding dengan beda potensial V sesuai dengan persamaan : Q= CV. Dengan C
menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor adalah kemampuan kapasitor
untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan
dimensi kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa
udara dikalikan A/d.

2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis
seperti berikut.

a. Kapasitor variabel (Varco)


Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio.
Kapasitor ini menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini
menggunakan pelat yang tidak dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan
(rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat
yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas kapasitor dapat diubah. Dengan
mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat distel. Berikut
ditunjukkan suatu varco.

b. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini
memiliki elektroda logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan
oksida lain. Kekuatan dielektriknya baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar.
Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka
untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang timbul pada platina kendaraan
bermotor.

c. Kapasitor kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai
lapisan-lapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium.
Kertas tersebut diresapi dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan
dielektriknya.

d. Kapasitor plastik
Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini
mempunyai elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina,
milar atau teflon dengan tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi
faktor daya dalam sisitem daya listrik pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik,
penyelidikan plasma dielektrik.

e. Kapasitor elektrolit (Elco)


Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif
terbuat dari bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif
terbuat dari bahan elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif.
Tebal lapisan oksida sekitar 0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC
yang berdenyut pada rangkaian radio, televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan
perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai perata denyut arus listrik.
Elektronika Dasar

Nama : Syahrul Syidiq


Kelas : X TITL 3
Absen : 17

Tahun Pelajaran 2013 - 2014

UPTD PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BANGIL
Jl. Tongkol No. 03 Telepon / fax (0343) 744144 / 743133 Bangil

HTTP://www.smkn1-bangil.sch.id/

Anda mungkin juga menyukai