Anda di halaman 1dari 34

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Sekolah
Sekolah : SMK NEGERI 2 LAMONGAN
Mata Pelajaran/SK : Dasar Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI TEI 1-2
Pertemuan Ke : 3-4
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan dasar-dasar kelistrikan
Kompetensi Dasar : Menjelaskan sifat-sifat beban listrik yang bersifat resistif, kapasitif,
dan induktif pada rangkaian DC
Indikator : a. Disebutkan dengan benar bahan-bahan resistif,indktif dan
kapasitif dan dijelaskan bagimana resistor,kapasitor dan inductor
dipakai dalam bidang elektronika
b. Ditunjukan beberapa kegunaan kapasistor dan disebutkan
beberapa jenis dan konstruksinya
c. Dijelaskan bagaimana induktansi berhubungan dengan
magnetism dan digambarkan konstruksi kumparan,inti dan
kegunaannya
d. Ditunjukan perbandingan antara reaktansi dan resistansi dan
digambarkan hubungannya dengan arus/tegangan
e. Dibandingkan antara impedansi dengan reaktansi dan
resistansi,dan dijelaskan sebab dan akibat dari impedansi

B. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Akademik
a. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat beban listrik yang bersifat resistif pada
Rangkaian DC
b. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat beban listrik yang bersifat kapasitif pada
Rangkaian DC
c. Siswa dapat menyebutkan sifat sifat beban listrik yang bersifat induktif pada
rangkaian DC
d. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan listrik yang bersifat resistif,kapasitif, dan
induktif
e. Siswa dapat mengidentifikasi resistor, kapasitor, dan induktor
f. Siswa dapat membandingkan antara reaktansi dan resistansi serta menjelaskan sebab
dan akibat dari impedansi

2. Tujuan Karakter
Setelah proses pembelajaran siswa dapat:
a. Menampakkan karakter yang religius dengan kagum akan ciptaan Tuhan
b. Menampakkan karakter kejujuran dalam proses pembelajaran selanjutnya
c. Menampakkan karakter kedisiplinan dalam proses pembelajaran selanjutnya
d. Menampakkan karakter Mandiri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan /tugas yang
bersifat kemandirian
e. Menampakkan karakter tanggung jawab setiap tindakan yang dilakukan
f. Menampakkan karakter peduli lingkungan di sekolah dan luar sekolah

C. Materi Pembelajaran :
A. RESISTOR
Pengertian Resistor
Resistor ditemukan oleh Simon Ohm seorang ilmuwan yang berasal dari inggris.Resistor
adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik,pembagitagangan,pembagi arus dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.
Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut

Macam-macam Resistor :

Gambar 1. Simbol Fixed Resistor Gambar 2. Fixed Resistor 1 K 5%/2


Watt

Gambar 3. Fixed Resistor 133 3% /25 Watt Gambar 4.


Fixed Reistor 0.01 5% /5
0
Watt85 C

Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk
silinder, SMD (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain
komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film
tebal.Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan
komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita
warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor.
Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi,
koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode
kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
Adapun bentuk, ukuran dan nilai resistansinya beragam tapi mudah dikenali. Jenis
bahan yang digunakan untuk membuat resistor antara lain :

1. Metal film resistor NO JENIS RESISTOR SIMBOL


2. Metal okside resistor 1 Resistor tetap
3. Carbon film resistor
2 Resistor variabel

3 LDR

4 Potensiometer
o
+t C
5 Thermistor PTC

Thermistor NTC - to C
6

A. Jenis-jenis Resistor

Resistor terdiri dari dua kelompok yaitu :

1. Resistor tetap
a. Resistor tetap terdiri dari :
b. Resistor karbon
c. Resistor nekelin
d. Resistor film
e. Resistor metal okside
2. Resistor variabel
Resistor variabel terdiri dari :
a. Potensiometer :
1) Linier 2) Logaritmik
b. Trimer potensiometer (trimport)
c. Thermistor :
1) Negative Temperatur Coefisien (NTC)
2) Positive Temperatur Coefisien (PTC)
d. Light Dependent Resistor (LDR)

Ada dua jenis resistor yang berada dipasaran yaitu:


1.Resistor tetap ialah Suatu komponen resistor dimana nilai tahanannya tetap (tidak
berubah). Contoh: Resistor
Gambar Simbol resistor tetap:
2 .Resistor tidak tetap/Variable Resistor (Potentio)

a. Resistor tidak tetap/Variabel Resistor adalah Resistor yang nilainya dapat


dirubah dengan cara menggeser atau memutar tuas yang terpasang pada
komponen seperti tampak pada gambar 4 di bawah

Gambar 7.Simbol Variabel Resistor Gambar 8.model potensio

Gambar 9 potensiometer

b. Trimpot
Nilai hambatan Trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim.
Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada
rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:

(1) (2)
(3)

(4) (5) (6)

Gambar 10. Simbol Trimpot dan Jenis-jenis Trimpot

Keterangan gambar:
(1). SimbolTrimpot (4). Trimpot 1 K Ohm.
(2). Simbol Trimpot (5). Trimpot 47 K Ohm
(3). Trimpot 100 K Ohm (6). Berbagai jenis Trimpot.
c. Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin
besar nilai hambatanya.
2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil
nilai hambatannya .
3) LDR (Light Dependen Resistor)
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.
Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil
(gambar 13).

Keterangan gambar: a. Simbol LDR


b. Simbol LDR
c. LDR
C.Kode Warna Resistor

a.Kode warna resistor dapat disederhanakan seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Tabel sederhana kode warna resistor.

cincin 5 = toleransi
cincin 4 = faktor pengali
cincin 3 = angka digit 3
cincin 2 = angka digit 2
cincin 1 = angka digit 1

Gambar 1. Resistor 5 cincin


Tabel 3. Kode warna resistor 5 cincin
Cincin Cincin Cincin Cincin ke-4 Cincin ke-5
NO. Warna
ke-1 ke-2 ke-3 Faktor Pengali Toleransi
1 Hitam -- -- -- 1 --
2 Coklat 1 1 1 10 1%
3. Merah 2 2 2 100 2%
4. Jingga 3 3 3 1000 --
5. Kuning 4 4 4 10000 --
6. Hijau 5 5 5 100000 0,5 %
7. Biru 6 6 6 1000000 0,25 %
8. Ungu 7 7 7 10000000 --
9. Abu-abu 7 7 7 100000000 --
10. Putih 9 9 9 1000000000 --
11. Emas -- -- -- 0.1 5%
12. Perak -- -- -- 0.01 10 %
13. Tanpa -- -- -- -- 20 %
warna

cincin 4 = toleransi
cincin 3 = faktor pengali
cincin 2 = angka digit 2
cincin 1 = angka digit 1

Gambar 2. Resistor 4 cincin

Tabel 4. Kode warna resitor 4 cincin


Cincin Cincin Cincin ke-3 Cincin ke-4
NO. Warna
ke-1 ke-2 Faktor Pengali Toleransi
1. Hitam -- 0 1 --
2. Coklat 1 1 10 1%
3. Merah 2 2 100 2%
4. Jingga 3 3 1000 --
5. Kuning 4 4 10000 --
6. Hijau 5 5 100000 --
7. Biru 6 6 1000000 --
8. Ungu 7 7 10000000 --
9. Abu-abu 7 8 100000000 --
10. Putih 9 9 1000000000 --
11. Emas -- -- 0.1 5%
12. Perak -- -- 0.01 10 %
Batas daya dari suatu resistor terdapat pada badan resistor tersebut, tetapi ada yang tidak
terdapat pada badan resistor, ditentukan oleh pabrik pembuatnya yang semakin besar ukuran
resistor semakin besar batas dayanya.

Contoh :
Tabel 5. Pembacaan resistor 4 cincin
Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4 Nilai Resistor
Merah Merah Merah Emas 2200 5%
Coklat Hitam Jingga Perak 10 k 10%
Jingga Jingga Coklat Emas 330 5%
Kuning Ungu Hitam Perak 47 10%
Biru Abu-abu Emas Emas 6,8 5%

B. Rangkaian Resistor
Ada tiga bentuk rangkaian resistor yang sering digunakan yaitu:
1) Resistor dirangkai secara seri yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang secara
seri (berjajar) digunakan untuk pembagi tegangan
Rumus rangkaian resistor secara seri:
Rs R1 R2 ............. Rn
Gambar rangkaian seri:

R1 R2 Rn

2) Resistor dirangkai secara paralel yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang
secara paralel digunakan untuk pembagi arus
Rumus rangkaian resistor secara paralel:
1 1 1 1
.............
Rp R1 R 2 Rn
R1XR 2 X ............. XRn
Rp
R1 R 2 ............ Rn
Gambar rangkaian paralel:
R1

R2

RN
3) Resistor dipasang secara seri-paralel yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang
secara seri-paralel digunakan untuk pembagi arus dan tegangan
Rumus rangkaian resistor secara seri-paralel:
Rp-s = Rp Rs
R1xR 2 x.........xRn
Rp s R1 R2 ....... Rn
R1 R 2 ....... Rn

Gambar rangkaian resistor secara seri paralel:


R2

RN R1
R3

RN

Contoh soal :
1) Dibawah ini terdapat dua buah Resistor yang dipasang secara seri dengan resistansi
masing-masing R1 = 100 K,R2 = 10 K dan tegangan sebesar 12V 500mA,Hitung Arus
dan tegangan masing-masing resistor tersebut?

Jawab:

I1 I2

VCC + 12V 500


R1 R2
mA 100 K 10 K
GND

Diketahui : Resistor dipasang secara seri R1 = 100 K,R2 = 10 K

V = 12 V 500mA

Ditanya : a.Tegangan pada masing-masimg resistor:.?

b.Arus pada masing-masing resistor:..?

Jawab:

a.Tegangan pada masing-masing resistor adalah

R1
VR1 = XVCC
R1 R 2
100 K
= X 12V
100 K 10 K

100 K
= X 12V
110 K

= 0,909 X12V

=10,91 V

R2
VR2= XVCC
R1 R 2

10 K
= X 12V
100 K 10 K

10 K
= X 12V
110 K

= 0,091X12V

=1,09 V

b.Arus pada masing-masing Resistor:

Pada resistor dipasang secara seri dengan arus 500mA maka arus pada R1 dan R2
adalah

I masuk = I keluar

I masuk = IR1 = IR2

500mA = 500mA = 500 mA

Jadi Imasuk = IR1 = IR2 = 500mA

B. KAPASITOR

PENGERTIAN KAPASITOR (KONDENSATOR)

Kapasitor (Kondensator) yang dalam rangkaian elektronika dilambangkan dengan


huruf C adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi/muatan listrik di dalam medan
listrik, dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari muatan listrik.
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867).Satuan kapasitor disebut Farad
(F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas permukaan kepingan tersebut.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara
vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik,
maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya
dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu
lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya
muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif.Muatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada konduksi
pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat
terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

1.1.Kapasitansi

Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk


dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1
coulomb = 6.25 x 1018 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat
bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan
tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus
dapat ditulis :

Q = C .V

Q = muatan elektron dalam C (coulombs)


C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas
area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta
(k) bahan dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut :

C = (8.85 x 10-12) (k A/t)

Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : F, nF dan pF.

1 Farad = 1.000.000 F (mikro Farad)

1 F = 1.000.000 pF (piko Farad)

1 F = 1.000 nF (nano Farad)

1 nF = 1.000 pF (piko Farad)

1 pF = 1.000 F (mikro-mikro Farad)

1 F = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran
sebuah kapasitor. Misalnya 0.047F dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh
lain 0.1nF sama dengan 100pF.

Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.

Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut
kapasitor (capacitor).
2.2 Wujud dan Macam Kondensator

(a) (b) (c)

(d) (e) (f)

Gambar 22. Capasitor


Keterangan Gambar 22
(a) Simbol Capasitor Variable
(b) Capasitor Variable
(c) Simbol Fixed Capasitor
(d) Simbol Trimer Capasitor
(e) Capasitor Trimer
(f) Capasitor Keramik

Macam-macam kapasitor
Dilihat dari polaritasnya kapasitor terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Non-polar (tidak mempunyai polaritas)
b. Polar (mempunyai polaritas positip dan negatip)
Menurut jenisnya kapasitor terbagi menjadi dua yaitu :
a. Kapasitor tetap
b. Kapasitor variabel (varikap) sering juga disebut (varco), biasanya
dielektrikumnya udara.
Kapasitor ditinjau dari bahan dielektrikumnya terdiri dari :
a. Kapasitor keramik bahan dielektrikumnya keramik
b. Kapasitor mika bahan dielektrikumnya mika
c. Kapasitor kertas bahan dielektrikumnya kertas
d. Kapasitor film bahan dielektrikumnya film
e. Kapasitor tantalum bahan dielektrikumnya tantalum
f. Kapasitor elektrolit bahan dielektrikumnya elektrolit
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :

a) Kondensator/Capasitor Non Polar

Kondensator/Capasitor non polar adalah Capasitor yang elektrodanya tanpa


memiliki kutup positif (+) maupun kutup negatif (-) artinya jika pemasangannya
terbaik maka Capasitor tetap bekerja. Contoh Kondensator/Capasitor nonpolar
yaitu: Kondensator/Capasitor variable (Varco); Kertas, Mylar, Polyester, Keramik
dsb.

Gambar 23. Berbagai Jenis Fixed Capasitor

Kondensator/Capasitor Keramik, kapasitas


= 1 x 104 pF = 100.000 pF = 100 nF = 0.1 F/ 25 V
Kapasitas = 100 nF = 0.1 F tegangan kerja 25 Volt

Polystyrene Capacitors
C = 102
= 1000 pF
= 1 nF
= 0.001 F

C = 4700 pF
= 4.7 nF
= 4n7 F

b.Kondensator/Capasitor Polar

Simbol

Gambar 26. Electrolyt Capacitors (ELCO)


b. Kondensator/Capasitor, Polar elektrodanya mempunyai dua kutup, yakni kutub
positif (+) dan kutub negatif (-). Apabila Capasitor ini dipasang pada rangkaian
elektronika, maka pemasangannya tidak boleh terbalik.Salah satu contonya adalah
Capasitor elektrolit atau elko, Tantalum. Nilai kapasitas maksimum dan kutub
kutubnya sudah tertera pada bodi komponen tersebut

- +

1 F/ 50 Volt

10 F/ 16 Volt

Gambar 27. Berbagai Capasitor Elco.

Elektrolit Kondensator (Elko) kapasitasnya


10 F = 10 F/ 16 Volt
16 V Kapasitasnya = 10 F = 10.000 nF = 10.000.000 pF
Tegangan kerja DC = 16 Volt maksimum.

Tantalum Bead Capacitors

Biru, Abu-abu,Hijau titik Putih C= 68 F


Biru, Abu-abu,Hijau titik Hitam C= 6.8 F
Biru, Abu-abu,Hijau titik Abu2 C= 0.68 F

Gambar 28. Tantalum Capasitor

Capasitor jenis ini banyak dipakai pada rangkaian Mother Board Komputer, jenis
Capasitor polar yang kuat dengan ukuran fisik kecil.
Kegunaan Kondensator/Capasitor

a) untuk Filter/penyaring
b) untuk Kopling/penghubung
antar rangkaian
.

Gambar 29 Trimer Capasitor


a) untuk Fine Tuning
b) untuk Oscilator

Gambar 30.Fixed Capasitor

a) Tuning
b) Oscilator

ELCO
a) Bank Capasitor
b) Filter
c) Bank Power

ELCO

Gambar 32. ELCO


a) Filter
b) Bank Power
Mother Board PC

Gambar 33. Tantalum


Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai kapasitansi umumnya ditulis dengan
angka yang jelas. Lengkap dengan nilai tegangan maksimum dan polaritasnya.
Misalnya pada kapasitor elco dengan jelas tertulis kapasitansinya sebesar
100F25v yang artinya kapasitor/ kondensator tersebut memiliki nilai kapasitansi
100 F dengan tegangan kerja maksimal yang diperbolehkan sebesar 25 volt.
Kapasitor yang ukuran fisiknya kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3
(tiga) angka saja. Jika hanya ada dua angka, satuannya adalah pF(pico farads).
Sebagai contoh, kapasitor yang bertuliskan dua angka 47, maka kapasitansi
kapasitor tersebut adalah 47 pF. Jika ada 3 digit, angka pertama dan kedua
menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3 adalah faktor pengali. Faktor
pengali sesuai dengan angka nominalnya, berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 =
1.000, 4 = 10.000, 5 = 100.000 dan seterusnya.
Contoh :

Untuk kapasitor polyester nilai kapasitansinya bisa diketahui berdasarkan warna seperti pada
resistor.
Contoh :

Seperti komponen lainnya, besar kapasitansi nominal ada toleransinya.Pada


tabel 2.3 diperlihatkan nilai toleransi dengan kode-kode angka atau huruf
tertentu.Dengan tabel tersebut pemakai dapat dengan mudah mengetahui toleransi
kapasitor yang biasanya tertera menyertai nilai nominal kapasitor.Misalnya jika
tertulis 104 X7R, maka kapasitansinya adalah 100nF dengan toleransi +/-15%.
Sekaligus diketahui juga bahwa suhu kerja yang direkomendasikan adalah antara -
55Co sampai +125Co .
Dari penjelasan di atas bisa diketahui bahwa karakteristik kapasitor selain
kapasitansi juga tak kalah pentingnya yaitu tegangan kerja dan temperatur
kerja.Tegangan kerja adalah tegangan maksimum yang diijinkan sehingga kapasitor
masih dapat bekerja dengan baik.Misalnya kapasitor 10uF25V, maka tegangan yang
bisa diberikan tidak boleh melebihi 25 volt dc.Umumnya kapasitor-kapasitor polar
bekerja pada tegangan DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.
Sedangkan temperatur kerja yaitu batasan temperatur dimana kapasitor masih bisa
bekerja dengan optimal. Misalnya jika pada kapasitor tertulis X7R, maka kapasitor
tersebut mempunyai suhu kerja yang direkomendasikan antara -55Co sampai +125Co.
Biasanya spesifikasi karakteristik ini disajikan oleh pabrik pembuat di dalam
datasheet.

2.3.Rangkaian Kapasitor

Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin
kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.

Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :

Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi pengganti


semakin besar. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara paralel.
Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku rumus :

2.4. Fungsi Kapasitor

Fungsi penggunaan kapasitor dalam suatu rangkaian :

1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS
= Power Supply)

2. Sebagai filter dalam rangkaian PS

3. Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antenna

4. Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon

5. Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar

2.5.TipeKapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih
sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan
electrochemical.

Kapasitor Electrostatic

Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik
dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah
untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai
beberapa F, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi
tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti
polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor
dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
Kapasitor Electrolytic

Kelompok kapasitor electrolytic terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan


dielektriknya adalah lapisan metal-oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok
ini adalah kapasitor polar dengan tanda + dan - di badannya. Mengapa kapasitor ini dapat
memiliki polaritas, adalah karena proses pembuatannya menggunakan elektrolisa
sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub negatif katoda.
Telah lama diketahui beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium,
titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga
membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui
proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup ke
dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan
electrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan
mengoksidasi permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan
terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.

Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan


electrolyte (katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai
dielektrik.Dari rumus (2) diketahui besar kapasitansi berbanding terbalik dengan tebal
dielektrik.Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat
kapasitor yang kapasitansinya cukup besar.
Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak digunakan
adalah aluminium dan tantalum. Bahan yang paling banyak dan murah adalah
aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini
biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang
kapasitansinya besar. Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering
juga disebut kapasitor elco.
Bahan electrolyte pada kapasitor tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat.
Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi
elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian
kapasitor jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping
dan mungil.Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi
lebih tahan lama.Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat
dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.

Kapasitor Electrochemical

Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini
adalah battery dan accu. Pada kenyataannya battery dan accu adalah kapasitor yang
sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang
sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk
mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi
mobil elektrik dan telepon selular. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat menyimpan
muatan listrik, yang pembentukannya dari dua piringan/plat yang dipisahkan oleh suatu
penyekat. Penyekat yang memisahkan dua plat dinamakan dielektrikum.Nama
kapasitor disesuaikan dengan bahan dielektrikumnya. Dielektrum bermacam-macam
jenisnya, diantaranya keramik, mika, elektrolit kertas dan lain sebagainya.
Rangkaian elektronika terdapat kapasitor liar yang tidak diinginkan dinamakan
kapasitansi parasitik (parasit). Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang
berdekatan, misalnya jalur penghantar listrik yang berdekatan, gulungan-gulungan kawat

penampang plat Keterangan:


+ _
+ d _ d = Jarak
+ _
+ _ V = Tegangan
+ _

+ -
Sumber tegangan

yang berdekatan, pertemuan semikonduktor dan lain sebagainya.


Untuk kapasitor plat sejajar kapasitasnya tergantung pada luas dan jarak antara plat serta
jenis atau macam zat yang berada diantara dua plat tersebut.
Dinyatakan dengan persamaan :
C= A

Dimana :
C = Kapasitas
A = Luas plat dalam meter persegi (m2 )
= Jarak antar plat dalam meter ( m )
= Konstanta dielektrik mutlak
Dapat pula untuk menghitung kapasitas kapasitor dengan menggunakan persamaan :
Q
C =
V
Dimana :
C = Kapasitas
Q = Muatan
V = Tegangan pada kapasitor

C. INDUKTOR
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari
kawat penghantar yang dililitkan pada suatu medium, medium dari induktor antar lain
udara kertas, besi, ferrit dan lain sebagainya. Cara kerja induktor berdasarkan induksi
magnet yang disebabkan aliran arus listrik yang berbolak-balik (AC = Alternating
Current).
Perlu diingat bahwa dalam penyelidikan kawat lurus berarus yang menerobos medan
magnet homogen besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut adalah maximum
jika kedudukan kawat tegak lurus dengan garis gaya magnetnya dan gaya magnet tersebut
minimum ( = 0 ) jika kawat sejajar dengan garis-garis gaya magnet.
Induktor biasa juga disebut spull atau kumparan dibuat dari bahan kawat beremail tipis,
diberi simbol L dengan satuan henry (H), milli henry (mH), mikro henry (H).
Berdasarkan kegunaan kita kenal coil atau spull yang bekerja pada :
1. Frekuensi tinggi contohnya spul antena dan oscilator.
2. Frekuensi menengah contoh pada spul MF.
3. Frekuensi rendah contohnya pada trafo input dan trafo output, spull speaker, spul
relay, spul trafo adaptor dan spul filter.

Macam-macam induktor :
Macam-
1. Induktor dengan inti udara

Simbol Bentuk fisik

2. Induktor dengan inti besi


Gambar

3. Induktor dengan inti ferit Simbol Bentuk fisik


Gambar

Simbol Bentuk fisik


4. Induktor dengan perubahan inti

Simbol Bentuk fisik

Induktansi
Oleh karena arus bolak-balik yang mengalir melalui kumparan itu selalu berubah-
ubah maka garis-garis gaya magnet yang terjadi pada kumparan itu akan berubah-ubah pula
sehingga terjadilah induksi sendiri berupa tegangan dan arahnya berlawanan dengan arus
yang diberikan. Besar kecilnya efisiensi induksi disebut induktansi.
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk
disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang
melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam
arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan
melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan
jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif
sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon.
Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
Nilai induktansi juga dapat ditentukan dengan melihat karakteristik penyusunya.
N 2 A
L
l

Jika L adalah nilai induktansi dalam henry (H), N adalah banyaknya lilitan, adalah
permeabilitas dalam henry/meter (H/m), A adalah cross-sectional area (m2) dan l adalah
panjanh inti dalam meter (m). Suatu induktor juga dapat menyimpan energi dalam medan
magnet yang diciptakan oleh arus. Energi yang tersimpan dapat dinyatakan :

1 2
W LI
2

Dimana energi (L) satuannya joule (J), induktansi (L) satuannya henry (H) dan arus (I)
satuannya adalah ampere (A).
Induktor memiliki time konstan yang perumusannya adalah :

L

R
Dimana L adalah induktansi (H), R adalah resistansi () dan adalah waktu dalam detik (s).
Induktor juga mempunyai nilai arus akhir dengan perumusan :

VS
IF
R

Contoh soal :

Sebuah induktor mempunyai nilai induktansi 0.5 H dan gialiri arus listrik sebesar 0,2
Ampere, Berapakah energi yang tersimpan dalam induktor tersebut ?.
1. Apa yang diketahui ? induktansi (L) = 0.5 H
arus listrik sebesar 0,2 Ampere
2. Apa yang tidak duketahui ? Energi (W)
1
3. Memilih Persamaan. W LI 2
2
1
4. Pemecahan : W LI 2
2
1
W (0,5H )(0,2 Ampere) 2
2

Sebuah induktor mempunyai permeabilitas dari inti 0,25 x 10-3 H/m, banyaknya lilitan 350,
diameter 0,5 cm, panjang inti 1,5 cm. Berapa besarnya nilai induktansi coil ?
1. Apa yang diketahui ? permeabilitas dari inti, = 0,25 x 10-3 H/m
banyaknya lilitan, N = 350
diameter = 0,5 cm, r = 0,25 cm
panjang inti, l = 1,5 cm = 0,015 m
2. Apa yang tidak duketahui ? cross-sectionak area, A Dan Induktansi.
N 2 A
3. Memilih Persamaan. A = r 2 dan L
l
4. Pemecahan : A = r = (0,25x10-2 m)2 =1,96x10-5 m2
2

N 2 A (350) 2 (0.25 x10 3 H / m)(1,96 x10 5 m) 2


L
l 0,015m
=40 mH
Faktor Q
Sebuah induktor ideal tidak menimbulkan kerugian terhadap arus yang melewati
lilitan.Tetapi, induktor pada umumnya memiliki resistansi lilitan dari kawat yang digunakan
untuk lilitan. Karena resistansi lilitan terlihat berderet dengan induktor, ini sering disebut
resistansi deret. Resistansi deret induktor mengubah arus listrik menjad bahang, yang
menyebabkan pengurangan kualitas induktif. Faktor kualitas atau "Q" dari sebuah induktor
adalah perbandingan reaktansi induktif dan resistansi deret pada frekuensi tertentu, dan ini
merupakan efisiensi induktor. Semakin tinggi faktor Q dari induktor, induktor tersebut
semakin mendekati induktor ideal tanpa kerugian.
Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan
resistansi internal dan L adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi:

Q = XL
R
Q = Faktor Kualitasnya
XL = Reaktansinya
R = Impedansinya
Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan
resistansi internal dan L adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi.Dengan
menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah tembaga yang
sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada frekuensi tinggi.
Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut.Pada VHF atau
frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan.
Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan
pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan.Hal ini dapat dihindari dengan
menggunakan induktor inti udara.Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik dapat
memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.
Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan
membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat
resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini
dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya
Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC.

Gambar 49.Rangkaian Inductor terhadap AC

Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl)
induksi yang besarnya:
di
eL
dt
bila e = Em sin t, maka :
di
Em sin t L
dt
e = Em sin t
Em E E
i = Im sin (t 90) Im
L 2f X
Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar /2 = 900 danL arus tertinggal
(lag) dari tegangan sebesar 900. 2f merupakan perlawanan terhadap aliran arus, perlawanan
ini disebabkan oleh induksi dinamakan reaktansi induktif (XL) yang satuannya (Ohm).
Besarnya XL = 2..f. L dengan ketentuan:
XL = reaktansi induktif ()
= 3, 14
f = frekuensi (Hz)
L = induktansi (H) 1H = 1.000 mH
1mH= 1.000 H

V = Vm sin t I = Im sin t

1. Hubungan seri
Jumlah reaktansinya adalah jumlah reaktansi induktif yang dihubungkan seri tersebut.
Untuk induktor yang dihubung secara seri persamannya adalah :
XLTotal = XL1 + X L2 + XL3 dimana : XL = L = 2fL = 2fl
Dimana :
XLTotal = Jumlah Reaktansi induktif.
LTotal= L1 + L2 + L3
LTotal = Jumlah (total )Induktansi
Contoh :

L1 L2 L3

Lt

Jika L1 = 10 mH
L2 = 5 mH
L3 = 4 mH dan frekuensi yang bekerja pada sumber masukan 50 Hz.
Maka,
LTotal = 10 mH + 5 mH + 4 mH = 19 mH.
Sedangkan
XLTotal = 2 fL1 + 2 fL2 + 2 fL3
XLTotal = 2. 3,14. 50. 10 2 +2. 3,14. 50. 5 .10 3 +2. 3,14. 50.4. 10 3
XLTotal = 3,14 . 1,57. + 1,256 + = 5,966 ohm
Jadi reaktansi induktifnya = 5,966

2. Hubungan Paralel

Lt
L1 L2 L3

Bila semua ujung induktor digabungkan menjadi satu dan ujung lainnya juga digabungkan
kemudian setiap ujung gabungan tadi dihubungkan dengan sumber tegangan yang
mempunyai frekuensi.
Jumlah total induktor tersebut dapat dihitung dengan :
1 1 1 1 1
= + + + .+
LTotal L1 L2 L3 Ln

Jumlah total reaktansi induktifnya ialah :


1
LTotal =
1 1 1 1
..........
L1 L2 L3 Ln
Jumlah total reaktansi induktifnya adalah :
1 1 1 1 1
..............
X Lt X L1 X L 2 X L3 X Ln

Contoh soal
Diketahui : L1 = 10 mH
L2 = 8 mH
L3 = 5 mH
Ditanya : LTotal dan XLtotal?
Jawab :
1 1 1 1

LTotal L1 L2 L3

1 1 1 1

LTotal 10 8 5
40
L Total = = 2,53 mH
17
XL1 = 2fL1 = 2 x 3,14 x 50 x 10-2 = 3,14
XL2 = 2fL2 = 2 x 3,14 x 50 x x 8.10-3 = 2,512
XL3 = 2fL3 = 2 x 3,14 x 50 x 5.10-3 = 1,57

1 1 1 1

X Lt X L1 X L 2 X L3

1 1 1 1

X Lt 3,14 3,512 1,57

XLTotal = 1,3538 ohm


Jadi XLTotal = 1,3538

D. Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran :


Strategi : PAKEM, CTL
Metode : Ceramah, Tanya Jawab
Teknik Pembelajaran : Teknik Jigsaw

E. Skenario/Langkah-langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke 3 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit)
Kegiatan Awal 1. Guru menyiapkan siswa secara (10 menit)
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara
berdoa bersama
2. Guru melakukan absensi siswa.
3. Guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya
4. Guru memberikan motivasi
dengan cara menyampaikan atau
menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan sifat beban (70 menit)
listrik resistif, induktif, an
kapasitif
2. Guru menjelaskan contoh-
contoh resistif, induktif dan
kapasitif
3. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
resistor
4. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
kapasitor
5. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
inductor
6. Guru memberikan latihan soal
kepada masing-masing
kelompok
7. Guru mengawasi siswa yang
sedang diskusi dan melakukan
bimbingan pada masing-masing
kelompok
8. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan diskusi kelompok
9. Guru membahas hasil pekerjaan
diskusi kelompok
10. Guru memberi tugas individu
kepada semua siswa
11. Guru mengawasi siswa yang
sedang mengerjakan tugas
individu
12. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan tugas individu
Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan kesempatan (10 menit)
bertanya kepada siswa
2. Guru melakukan penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
3. Guru mengevaluasi dan memberi
kesimpulan materi yang telah
disampaikan
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa secara umum
Pertemuan ke 4 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit)
Kegiatan Awal 1. Guru menyiapkan siswa secara (10 menit)
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara
berdoa bersama
2. Guru melakukan absensi siswa.
3. Guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya
4. Guru memberikan motivasi
dengan cara menyampaikan atau
menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan sifat beban (60 menit)
listrik resistif, induktif, an
kapasitif
2. Guru menjelaskan contoh-contoh
resistif, induktif dan kapasitif
3. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
resistor
4. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
kapasitor
5. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
inductor
6. Guru membagikan bahan diskusi
kepada masing-masing kelompok
7. Guru mengawasi siswa yang
sedang diskusi dan melakukan
bimbingan pada masing-masing
kelompok
8. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan diskusi kelompok
9. Guru membahas hasil pekerjaan
diskusi kelompok
10. Guru memberi tugas individu
kepada semua siswa
11. Guru mengawasi siswa yang
sedang mengerjakan tugas
individu
12. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan tugas individu
Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan kesempatan (10 menit)
bertanya kepada siswa
2. Guru melakukan penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
3. Guru mengevaluasi dan memberi
kesimpulan materi yang telah
disampaikan
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa secara umum

F. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar :


Alat : Laptop, LCD, Proyektor

G. Sumber belajar :
1. Modul Teknik Dasar Listrik
2. Internet
3. Buku Teknik Listrik Industri X (Siswoyo)

H. Alat Penilaian :
1. Teknik penilaian :
a. Penilaian Proses
b. Penilaian prestasi belajar (hasil)
Rubrik Penilaian Proses
Skor Perolehan
No Aspek yang dinilai
Proses
1 Kehadiran
2 Penggunaan pakaian praktik
3 Sikap pada saat PBM
4 Sikap pada saat ulangan

Petunjuk!
Skor Perolehan diperoleh dengan kriteria sebagai berikut:
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Bentuk penilaian :
a. Esay
Instrumen Tugas Individu
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan resistor, dan sebutkan macam- macam
resistor! Minimal 3
2) Jelaskan fungsi dari komponen Kapasitor dan sebutkan jenis-jenis Kapasitor!
3) Jelaskan perbedaan antara resistor tetap dengan resistor variable!
4) Jelaskan perbedaan fungsi inductor, ketika diberi arus DC dengan ketika diberi
arua AC!

Kunci Jawaban
1. Resistor adalah komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus
listrik yang mengalir
Resistor tetap
Resistor tetap terdiri dari :
- Resistor karbon
- Resistor nekelin
- Resistor film
- Resistor metal okside

Resistor variabel
Resistor variabel terdiri dari :
a. Potensiometer :
1) Linier 2) Logaritmik
b. Trimer potensiometer (trimport)
c. Thermistor :
3) Negative Temperatur Coefisien (NTC)
4) Positive Temperatur Coefisien (PTC)
d. Light Dependent Resistor (LDR)
2. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalan bentuk muatan listrik
banyaknya muatan listrik per detik.
Jenis jenis kapasitor:
Kapasitor Polar Memiliki polaritas (+) dan (-). Dalam pemasangannya harus
diperhatikan polaritasnya dan tidak boleh dipasang terbalik.
Kapasitor Non Polar(Bipolar Capasitor) Jenis kapasitor ini bisa dipasang bolak-
balik.
3. Resistor tetap : Resistor yang nilai hambatannya tetap,tidak dapat diubah-ubah
Resistor Variabel: Resistor yang nilai hambatannya tidak tetap atau dapat diubah-
ubah
4. Ketika inductor dialiri arus DC: Induktor akan berfungsi sebagai penghantar biasa
Ketika inductor dialiri arus AC: Induktor akan bereaksi karena arus AC yakni dia
dapat membangkitkan fluks yang dapat menimbulkan GGL
b. Rubrik Penilaian Prestasi Belajar
No. Jawaban Skor Perolehan
1. Menjawab 1 jawaban 8,3
Menjawab 2 jawaban 8,3
Menjawab 3 jawaban 8,3
2. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
3. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
4. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
Skor dijumlahkan yang akan menjadi Skor Perolehan Prestasi Belajar

3. Penugasan
a. Terstruktur
Siswa mencari tahu tentang rangkaian yang terdiri dari resistor dan kapasitor yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari

b. Tidak Terstruktur
Siswa mencari tahu ciri-ciri fisik komponen resistor,kapasitor dan inductor
dikumpulkan tanpa batas waktu

4. Prosedur Penilaian:
a. Penilaian proses:

b. Penilaian prestasi belajar:

c. Skala Nilai: 0 100


d. KKM=75

5. Program Remidi dan Pengayaan


6. Catatan Kepala Sekolah

Lamongan, Juli 2016


Mengetahui:
Kepala SMK N 2 Lamongan, Guru Pengajar,

Drs. Matekur, M.Pd, M.T Siti Maria Ulfa, S.Pd.


NIP. 19640322 199003 1 006 NIP.

Anda mungkin juga menyukai