A. Identitas Sekolah
Sekolah : SMK NEGERI 2 LAMONGAN
Mata Pelajaran/SK : Dasar Kompetensi Kejuruan
Kelas/Semester : XI TEI 1-2
Pertemuan Ke : 3-4
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
Standar Kompetensi : Menerapkan dasar-dasar kelistrikan
Kompetensi Dasar : Menjelaskan sifat-sifat beban listrik yang bersifat resistif, kapasitif,
dan induktif pada rangkaian DC
Indikator : a. Disebutkan dengan benar bahan-bahan resistif,indktif dan
kapasitif dan dijelaskan bagimana resistor,kapasitor dan inductor
dipakai dalam bidang elektronika
b. Ditunjukan beberapa kegunaan kapasistor dan disebutkan
beberapa jenis dan konstruksinya
c. Dijelaskan bagaimana induktansi berhubungan dengan
magnetism dan digambarkan konstruksi kumparan,inti dan
kegunaannya
d. Ditunjukan perbandingan antara reaktansi dan resistansi dan
digambarkan hubungannya dengan arus/tegangan
e. Dibandingkan antara impedansi dengan reaktansi dan
resistansi,dan dijelaskan sebab dan akibat dari impedansi
B. Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Akademik
a. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat beban listrik yang bersifat resistif pada
Rangkaian DC
b. Siswa dapat menyebutkan sifat-sifat beban listrik yang bersifat kapasitif pada
Rangkaian DC
c. Siswa dapat menyebutkan sifat sifat beban listrik yang bersifat induktif pada
rangkaian DC
d. Siswa dapat menyebutkan contoh bahan listrik yang bersifat resistif,kapasitif, dan
induktif
e. Siswa dapat mengidentifikasi resistor, kapasitor, dan induktor
f. Siswa dapat membandingkan antara reaktansi dan resistansi serta menjelaskan sebab
dan akibat dari impedansi
2. Tujuan Karakter
Setelah proses pembelajaran siswa dapat:
a. Menampakkan karakter yang religius dengan kagum akan ciptaan Tuhan
b. Menampakkan karakter kejujuran dalam proses pembelajaran selanjutnya
c. Menampakkan karakter kedisiplinan dalam proses pembelajaran selanjutnya
d. Menampakkan karakter Mandiri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan /tugas yang
bersifat kemandirian
e. Menampakkan karakter tanggung jawab setiap tindakan yang dilakukan
f. Menampakkan karakter peduli lingkungan di sekolah dan luar sekolah
C. Materi Pembelajaran :
A. RESISTOR
Pengertian Resistor
Resistor ditemukan oleh Simon Ohm seorang ilmuwan yang berasal dari inggris.Resistor
adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik,pembagitagangan,pembagi arus dan menghasilkan nilai resistansi tertentu.
Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat beragam disesuaikan dengan nilai
resistansi resistor tersebut
Macam-macam Resistor :
Resistor memiliki beragam jenis dan bentuk. Diantaranya resistor yang berbentuk
silinder, SMD (Surface Mount Devices), dan wirewound. Jenis jenis resistor antara lain
komposisi karbon, metal film, wirewound, smd, dan resistor dengan teknologi film
tebal.Resistor yang paling banyak beredar di pasaran umum adalah resistor dengan bahan
komposisi karbon, dan metal film. Resistor ini biasanya berbentuk silinder dengan pita pita
warna yang melingkar di badan resistor. Pita pita warna ini dikenal sebagai kode resistor.
Dengan mengetahui kode resistor kita dapat mengetahui nilai resistansi resistor, toleransi,
koefisien temperatur dan reliabilitas resistor tersebut. Tutorial ini akan menjelaskan kode
kode resistor yang banyak beredar di pasaran.
Adapun bentuk, ukuran dan nilai resistansinya beragam tapi mudah dikenali. Jenis
bahan yang digunakan untuk membuat resistor antara lain :
3 LDR
4 Potensiometer
o
+t C
5 Thermistor PTC
Thermistor NTC - to C
6
A. Jenis-jenis Resistor
1. Resistor tetap
a. Resistor tetap terdiri dari :
b. Resistor karbon
c. Resistor nekelin
d. Resistor film
e. Resistor metal okside
2. Resistor variabel
Resistor variabel terdiri dari :
a. Potensiometer :
1) Linier 2) Logaritmik
b. Trimer potensiometer (trimport)
c. Thermistor :
1) Negative Temperatur Coefisien (NTC)
2) Positive Temperatur Coefisien (PTC)
d. Light Dependent Resistor (LDR)
Gambar 9 potensiometer
b. Trimpot
Nilai hambatan Trimpot dapat diubah-ubah dengan cara memutar atau mentrim.
Pada radio dan televisi, Trimpot digunakan untuk mengatur besaran arus pada
rangkaian Oscilator atau rangkaian Driver berbagai jenis sebagai berikut:
(1) (2)
(3)
Keterangan gambar:
(1). SimbolTrimpot (4). Trimpot 1 K Ohm.
(2). Simbol Trimpot (5). Trimpot 47 K Ohm
(3). Trimpot 100 K Ohm (6). Berbagai jenis Trimpot.
c. Thermistor, nilai hambatannya dipengaruhi oleh suhu.
1) PTC Thermistor (Positive Temperatur Coefisien)
Tidak terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin
besar nilai hambatanya.
2) NTC Thermistor (Negative Temperatur Coefisien)
Terbuat dari bahan semikonduktor, sehingga makin tinggi suhunya makin kecil
nilai hambatannya .
3) LDR (Light Dependen Resistor)
Nilai hambatan LDR tergantung dari intensitas cahaya yang diterimanya.
Makin besar intensitas cahaya yang diterima, nilai hambatan LDR makin kecil
(gambar 13).
cincin 5 = toleransi
cincin 4 = faktor pengali
cincin 3 = angka digit 3
cincin 2 = angka digit 2
cincin 1 = angka digit 1
cincin 4 = toleransi
cincin 3 = faktor pengali
cincin 2 = angka digit 2
cincin 1 = angka digit 1
Contoh :
Tabel 5. Pembacaan resistor 4 cincin
Cincin 1 Cincin 2 Cincin 3 Cincin 4 Nilai Resistor
Merah Merah Merah Emas 2200 5%
Coklat Hitam Jingga Perak 10 k 10%
Jingga Jingga Coklat Emas 330 5%
Kuning Ungu Hitam Perak 47 10%
Biru Abu-abu Emas Emas 6,8 5%
B. Rangkaian Resistor
Ada tiga bentuk rangkaian resistor yang sering digunakan yaitu:
1) Resistor dirangkai secara seri yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang secara
seri (berjajar) digunakan untuk pembagi tegangan
Rumus rangkaian resistor secara seri:
Rs R1 R2 ............. Rn
Gambar rangkaian seri:
R1 R2 Rn
2) Resistor dirangkai secara paralel yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang
secara paralel digunakan untuk pembagi arus
Rumus rangkaian resistor secara paralel:
1 1 1 1
.............
Rp R1 R 2 Rn
R1XR 2 X ............. XRn
Rp
R1 R 2 ............ Rn
Gambar rangkaian paralel:
R1
R2
RN
3) Resistor dipasang secara seri-paralel yaitu suatu tahanan (resistor) yang dipasang
secara seri-paralel digunakan untuk pembagi arus dan tegangan
Rumus rangkaian resistor secara seri-paralel:
Rp-s = Rp Rs
R1xR 2 x.........xRn
Rp s R1 R2 ....... Rn
R1 R 2 ....... Rn
RN R1
R3
RN
Contoh soal :
1) Dibawah ini terdapat dua buah Resistor yang dipasang secara seri dengan resistansi
masing-masing R1 = 100 K,R2 = 10 K dan tegangan sebesar 12V 500mA,Hitung Arus
dan tegangan masing-masing resistor tersebut?
Jawab:
I1 I2
V = 12 V 500mA
Jawab:
R1
VR1 = XVCC
R1 R 2
100 K
= X 12V
100 K 10 K
100 K
= X 12V
110 K
= 0,909 X12V
=10,91 V
R2
VR2= XVCC
R1 R 2
10 K
= X 12V
100 K 10 K
10 K
= X 12V
110 K
= 0,091X12V
=1,09 V
Pada resistor dipasang secara seri dengan arus 500mA maka arus pada R1 dan R2
adalah
I masuk = I keluar
B. KAPASITOR
1.1.Kapasitansi
Q = C .V
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang
disederhanakan.
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farad adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasaran memiliki satuan : F, nF dan pF.
1 F = 10-6 F
1 nF = 10-9 F
1 pF = 10-12 F
Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran
sebuah kapasitor. Misalnya 0.047F dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh
lain 0.1nF sama dengan 100pF.
Kondensator diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif
dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung.
Sedangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitasnya lebih rendah, tidak
mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih
berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju yang sering disebut
kapasitor (capacitor).
2.2 Wujud dan Macam Kondensator
Macam-macam kapasitor
Dilihat dari polaritasnya kapasitor terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a. Non-polar (tidak mempunyai polaritas)
b. Polar (mempunyai polaritas positip dan negatip)
Menurut jenisnya kapasitor terbagi menjadi dua yaitu :
a. Kapasitor tetap
b. Kapasitor variabel (varikap) sering juga disebut (varco), biasanya
dielektrikumnya udara.
Kapasitor ditinjau dari bahan dielektrikumnya terdiri dari :
a. Kapasitor keramik bahan dielektrikumnya keramik
b. Kapasitor mika bahan dielektrikumnya mika
c. Kapasitor kertas bahan dielektrikumnya kertas
d. Kapasitor film bahan dielektrikumnya film
e. Kapasitor tantalum bahan dielektrikumnya tantalum
f. Kapasitor elektrolit bahan dielektrikumnya elektrolit
Berdasarkan kegunaannya kondensator di bagi menjadi :
Polystyrene Capacitors
C = 102
= 1000 pF
= 1 nF
= 0.001 F
C = 4700 pF
= 4.7 nF
= 4n7 F
b.Kondensator/Capasitor Polar
Simbol
- +
1 F/ 50 Volt
10 F/ 16 Volt
Capasitor jenis ini banyak dipakai pada rangkaian Mother Board Komputer, jenis
Capasitor polar yang kuat dengan ukuran fisik kecil.
Kegunaan Kondensator/Capasitor
a) untuk Filter/penyaring
b) untuk Kopling/penghubung
antar rangkaian
.
a) Tuning
b) Oscilator
ELCO
a) Bank Capasitor
b) Filter
c) Bank Power
ELCO
Untuk kapasitor polyester nilai kapasitansinya bisa diketahui berdasarkan warna seperti pada
resistor.
Contoh :
2.3.Rangkaian Kapasitor
Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total semakin
kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.
1. Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada PS
= Power Supply)
2.5.TipeKapasitor
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih
sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan
electrochemical.
Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik
dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah
untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF sampai
beberapa F, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi
tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti
polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene,
polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor
dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
Kapasitor Electrolytic
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini
adalah battery dan accu. Pada kenyataannya battery dan accu adalah kapasitor yang
sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang
sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk
mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk aplikasi
mobil elektrik dan telepon selular. Pada dasarnya kapasitor merupakan alat menyimpan
muatan listrik, yang pembentukannya dari dua piringan/plat yang dipisahkan oleh suatu
penyekat. Penyekat yang memisahkan dua plat dinamakan dielektrikum.Nama
kapasitor disesuaikan dengan bahan dielektrikumnya. Dielektrum bermacam-macam
jenisnya, diantaranya keramik, mika, elektrolit kertas dan lain sebagainya.
Rangkaian elektronika terdapat kapasitor liar yang tidak diinginkan dinamakan
kapasitansi parasitik (parasit). Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang
berdekatan, misalnya jalur penghantar listrik yang berdekatan, gulungan-gulungan kawat
+ -
Sumber tegangan
C. INDUKTOR
Induktor atau kumparan adalah salah satu komponen elektronika yang terbuat dari
kawat penghantar yang dililitkan pada suatu medium, medium dari induktor antar lain
udara kertas, besi, ferrit dan lain sebagainya. Cara kerja induktor berdasarkan induksi
magnet yang disebabkan aliran arus listrik yang berbolak-balik (AC = Alternating
Current).
Perlu diingat bahwa dalam penyelidikan kawat lurus berarus yang menerobos medan
magnet homogen besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat tersebut adalah maximum
jika kedudukan kawat tegak lurus dengan garis gaya magnetnya dan gaya magnet tersebut
minimum ( = 0 ) jika kawat sejajar dengan garis-garis gaya magnet.
Induktor biasa juga disebut spull atau kumparan dibuat dari bahan kawat beremail tipis,
diberi simbol L dengan satuan henry (H), milli henry (mH), mikro henry (H).
Berdasarkan kegunaan kita kenal coil atau spull yang bekerja pada :
1. Frekuensi tinggi contohnya spul antena dan oscilator.
2. Frekuensi menengah contoh pada spul MF.
3. Frekuensi rendah contohnya pada trafo input dan trafo output, spull speaker, spul
relay, spul trafo adaptor dan spul filter.
Macam-macam induktor :
Macam-
1. Induktor dengan inti udara
Induktansi
Oleh karena arus bolak-balik yang mengalir melalui kumparan itu selalu berubah-
ubah maka garis-garis gaya magnet yang terjadi pada kumparan itu akan berubah-ubah pula
sehingga terjadilah induksi sendiri berupa tegangan dan arahnya berlawanan dengan arus
yang diberikan. Besar kecilnya efisiensi induksi disebut induktansi.
Induktansi (L) (diukur dalam Henry) adalah efek dari medan magnet yang terbentuk
disekitar konduktor pembawa arus yang bersifat menahan perubahan arus. Arus listrik yang
melewati konduktor membuat medan magnet sebanding dengan besar arus. Perubahan dalam
arus menyebabkan perubahan medan magnet yang mengakibatkan gaya elektromotif lawan
melalui GGL induksi yang bersifat menentang perubahan arus. Induktansi diukur berdasarkan
jumlah gaya elektromotif yang ditimbulkan untuk setiap perubahan arus terhadap waktu.
Sebagai contoh, sebuah induktor dengan induktansi 1 Henry menimbulkan gaya elektromotif
sebesar 1 volt saat arus dalam indukutor berubah dengan kecepatan 1 ampere setiap sekon.
Jumlah lilitan, ukuran lilitan, dan material inti menentukan induktansi.
Nilai induktansi juga dapat ditentukan dengan melihat karakteristik penyusunya.
N 2 A
L
l
Jika L adalah nilai induktansi dalam henry (H), N adalah banyaknya lilitan, adalah
permeabilitas dalam henry/meter (H/m), A adalah cross-sectional area (m2) dan l adalah
panjanh inti dalam meter (m). Suatu induktor juga dapat menyimpan energi dalam medan
magnet yang diciptakan oleh arus. Energi yang tersimpan dapat dinyatakan :
1 2
W LI
2
Dimana energi (L) satuannya joule (J), induktansi (L) satuannya henry (H) dan arus (I)
satuannya adalah ampere (A).
Induktor memiliki time konstan yang perumusannya adalah :
L
R
Dimana L adalah induktansi (H), R adalah resistansi () dan adalah waktu dalam detik (s).
Induktor juga mempunyai nilai arus akhir dengan perumusan :
VS
IF
R
Contoh soal :
Sebuah induktor mempunyai nilai induktansi 0.5 H dan gialiri arus listrik sebesar 0,2
Ampere, Berapakah energi yang tersimpan dalam induktor tersebut ?.
1. Apa yang diketahui ? induktansi (L) = 0.5 H
arus listrik sebesar 0,2 Ampere
2. Apa yang tidak duketahui ? Energi (W)
1
3. Memilih Persamaan. W LI 2
2
1
4. Pemecahan : W LI 2
2
1
W (0,5H )(0,2 Ampere) 2
2
Sebuah induktor mempunyai permeabilitas dari inti 0,25 x 10-3 H/m, banyaknya lilitan 350,
diameter 0,5 cm, panjang inti 1,5 cm. Berapa besarnya nilai induktansi coil ?
1. Apa yang diketahui ? permeabilitas dari inti, = 0,25 x 10-3 H/m
banyaknya lilitan, N = 350
diameter = 0,5 cm, r = 0,25 cm
panjang inti, l = 1,5 cm = 0,015 m
2. Apa yang tidak duketahui ? cross-sectionak area, A Dan Induktansi.
N 2 A
3. Memilih Persamaan. A = r 2 dan L
l
4. Pemecahan : A = r = (0,25x10-2 m)2 =1,96x10-5 m2
2
Q = XL
R
Q = Faktor Kualitasnya
XL = Reaktansinya
R = Impedansinya
Faktor Q dari sebuah induktor dapat diketahui dari rumus berikut, dimana R merupakan
resistansi internal dan L adalah resistansi kapasitif atau induktif pada resonansi.Dengan
menggunakan inti feromagnetik, induktansi dapat ditingkatkan untuk jumlah tembaga yang
sama, sehingga meningkatkan faktor Q. Inti juga memberikan kerugian pada frekuensi tinggi.
Bahan inti khusus dipilih untuk hasil terbaik untuk jalur frekuensi tersebut.Pada VHF atau
frekuensi yang lebih tinggi, inti udara sebaiknya digunakan.
Lilitan induktor pada inti feromagnetik mungkin jenuh pada arus tinggi, menyebabkan
pengurangan induktansi dan faktor Q yang sangat signifikan.Hal ini dapat dihindari dengan
menggunakan induktor inti udara.Sebuah induktor inti udara yang didesain dengan baik dapat
memiliki faktor Q hingga beberapa ratus.
Sebuah kondensator nyaris ideal (faktor Q mendekati tak terhingga) dapat dibuat dengan
membuat lilitan dari kawat superkonduktor pada helium atau nitrogen cair. Ini membuat
resistansi kawat menjadi nol. Karena induktor superkonduktor hampir tanpa kerugian, ini
dapat menyimpan sejumlah besar energi listrik dalam lilitannya
Sifat Induktor terhadap arus AC dan DC.
Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl)
induksi yang besarnya:
di
eL
dt
bila e = Em sin t, maka :
di
Em sin t L
dt
e = Em sin t
Em E E
i = Im sin (t 90) Im
L 2f X
Hal ini berarti antara arus dan tegangan berbeda fase sebesar /2 = 900 danL arus tertinggal
(lag) dari tegangan sebesar 900. 2f merupakan perlawanan terhadap aliran arus, perlawanan
ini disebabkan oleh induksi dinamakan reaktansi induktif (XL) yang satuannya (Ohm).
Besarnya XL = 2..f. L dengan ketentuan:
XL = reaktansi induktif ()
= 3, 14
f = frekuensi (Hz)
L = induktansi (H) 1H = 1.000 mH
1mH= 1.000 H
V = Vm sin t I = Im sin t
1. Hubungan seri
Jumlah reaktansinya adalah jumlah reaktansi induktif yang dihubungkan seri tersebut.
Untuk induktor yang dihubung secara seri persamannya adalah :
XLTotal = XL1 + X L2 + XL3 dimana : XL = L = 2fL = 2fl
Dimana :
XLTotal = Jumlah Reaktansi induktif.
LTotal= L1 + L2 + L3
LTotal = Jumlah (total )Induktansi
Contoh :
L1 L2 L3
Lt
Jika L1 = 10 mH
L2 = 5 mH
L3 = 4 mH dan frekuensi yang bekerja pada sumber masukan 50 Hz.
Maka,
LTotal = 10 mH + 5 mH + 4 mH = 19 mH.
Sedangkan
XLTotal = 2 fL1 + 2 fL2 + 2 fL3
XLTotal = 2. 3,14. 50. 10 2 +2. 3,14. 50. 5 .10 3 +2. 3,14. 50.4. 10 3
XLTotal = 3,14 . 1,57. + 1,256 + = 5,966 ohm
Jadi reaktansi induktifnya = 5,966
2. Hubungan Paralel
Lt
L1 L2 L3
Bila semua ujung induktor digabungkan menjadi satu dan ujung lainnya juga digabungkan
kemudian setiap ujung gabungan tadi dihubungkan dengan sumber tegangan yang
mempunyai frekuensi.
Jumlah total induktor tersebut dapat dihitung dengan :
1 1 1 1 1
= + + + .+
LTotal L1 L2 L3 Ln
Contoh soal
Diketahui : L1 = 10 mH
L2 = 8 mH
L3 = 5 mH
Ditanya : LTotal dan XLtotal?
Jawab :
1 1 1 1
LTotal L1 L2 L3
1 1 1 1
LTotal 10 8 5
40
L Total = = 2,53 mH
17
XL1 = 2fL1 = 2 x 3,14 x 50 x 10-2 = 3,14
XL2 = 2fL2 = 2 x 3,14 x 50 x x 8.10-3 = 2,512
XL3 = 2fL3 = 2 x 3,14 x 50 x 5.10-3 = 1,57
1 1 1 1
X Lt X L1 X L 2 X L3
1 1 1 1
X Lt 3,14 3,512 1,57
E. Skenario/Langkah-langkah Pembelajaran :
Pertemuan ke 3 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit)
Kegiatan Awal 1. Guru menyiapkan siswa secara (10 menit)
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara
berdoa bersama
2. Guru melakukan absensi siswa.
3. Guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya
4. Guru memberikan motivasi
dengan cara menyampaikan atau
menjelaskan tujuan
pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan sifat beban (70 menit)
listrik resistif, induktif, an
kapasitif
2. Guru menjelaskan contoh-
contoh resistif, induktif dan
kapasitif
3. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
resistor
4. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
kapasitor
5. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
inductor
6. Guru memberikan latihan soal
kepada masing-masing
kelompok
7. Guru mengawasi siswa yang
sedang diskusi dan melakukan
bimbingan pada masing-masing
kelompok
8. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan diskusi kelompok
9. Guru membahas hasil pekerjaan
diskusi kelompok
10. Guru memberi tugas individu
kepada semua siswa
11. Guru mengawasi siswa yang
sedang mengerjakan tugas
individu
12. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan tugas individu
Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan kesempatan (10 menit)
bertanya kepada siswa
2. Guru melakukan penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
3. Guru mengevaluasi dan memberi
kesimpulan materi yang telah
disampaikan
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa secara umum
Pertemuan ke 4 (2 x 45 menit)
Tahap Kegiatan Uraian Kegiatan Waktu (menit)
Kegiatan Awal 1. Guru menyiapkan siswa secara (10 menit)
psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan cara
berdoa bersama
2. Guru melakukan absensi siswa.
3. Guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya
4. Guru memberikan motivasi
dengan cara menyampaikan atau
menjelaskan tujuan pembelajaran
atau kompetensi dasar yang akan
dicapai
Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan sifat beban (60 menit)
listrik resistif, induktif, an
kapasitif
2. Guru menjelaskan contoh-contoh
resistif, induktif dan kapasitif
3. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
resistor
4. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
kapasitor
5. Guru menjelaskan pengertian,
macam-macam dan fungsi dari
inductor
6. Guru membagikan bahan diskusi
kepada masing-masing kelompok
7. Guru mengawasi siswa yang
sedang diskusi dan melakukan
bimbingan pada masing-masing
kelompok
8. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan diskusi kelompok
9. Guru membahas hasil pekerjaan
diskusi kelompok
10. Guru memberi tugas individu
kepada semua siswa
11. Guru mengawasi siswa yang
sedang mengerjakan tugas
individu
12. Guru mengumpulkan hasil
pekerjaan tugas individu
Kegiatan Akhir 1. Guru memberikan kesempatan (10 menit)
bertanya kepada siswa
2. Guru melakukan penilaian
terhadap kegiatan pembelajaran
yang sudah dilaksanakan
3. Guru mengevaluasi dan memberi
kesimpulan materi yang telah
disampaikan
4. Guru memberikan motivasi
kepada siswa secara umum
G. Sumber belajar :
1. Modul Teknik Dasar Listrik
2. Internet
3. Buku Teknik Listrik Industri X (Siswoyo)
H. Alat Penilaian :
1. Teknik penilaian :
a. Penilaian Proses
b. Penilaian prestasi belajar (hasil)
Rubrik Penilaian Proses
Skor Perolehan
No Aspek yang dinilai
Proses
1 Kehadiran
2 Penggunaan pakaian praktik
3 Sikap pada saat PBM
4 Sikap pada saat ulangan
Petunjuk!
Skor Perolehan diperoleh dengan kriteria sebagai berikut:
1 = sangat tidak baik
2 = tidak baik
3 = kurang baik
4 = baik
5 = sangat baik
2. Bentuk penilaian :
a. Esay
Instrumen Tugas Individu
1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan resistor, dan sebutkan macam- macam
resistor! Minimal 3
2) Jelaskan fungsi dari komponen Kapasitor dan sebutkan jenis-jenis Kapasitor!
3) Jelaskan perbedaan antara resistor tetap dengan resistor variable!
4) Jelaskan perbedaan fungsi inductor, ketika diberi arus DC dengan ketika diberi
arua AC!
Kunci Jawaban
1. Resistor adalah komponen pasif elektronika yang berfungsi untuk membatasi arus
listrik yang mengalir
Resistor tetap
Resistor tetap terdiri dari :
- Resistor karbon
- Resistor nekelin
- Resistor film
- Resistor metal okside
Resistor variabel
Resistor variabel terdiri dari :
a. Potensiometer :
1) Linier 2) Logaritmik
b. Trimer potensiometer (trimport)
c. Thermistor :
3) Negative Temperatur Coefisien (NTC)
4) Positive Temperatur Coefisien (PTC)
d. Light Dependent Resistor (LDR)
2. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalan bentuk muatan listrik
banyaknya muatan listrik per detik.
Jenis jenis kapasitor:
Kapasitor Polar Memiliki polaritas (+) dan (-). Dalam pemasangannya harus
diperhatikan polaritasnya dan tidak boleh dipasang terbalik.
Kapasitor Non Polar(Bipolar Capasitor) Jenis kapasitor ini bisa dipasang bolak-
balik.
3. Resistor tetap : Resistor yang nilai hambatannya tetap,tidak dapat diubah-ubah
Resistor Variabel: Resistor yang nilai hambatannya tidak tetap atau dapat diubah-
ubah
4. Ketika inductor dialiri arus DC: Induktor akan berfungsi sebagai penghantar biasa
Ketika inductor dialiri arus AC: Induktor akan bereaksi karena arus AC yakni dia
dapat membangkitkan fluks yang dapat menimbulkan GGL
b. Rubrik Penilaian Prestasi Belajar
No. Jawaban Skor Perolehan
1. Menjawab 1 jawaban 8,3
Menjawab 2 jawaban 8,3
Menjawab 3 jawaban 8,3
2. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
3. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
4. Menjawab 1 jawaban 12,5
Menjawab 2 jawaban 12,5
Skor dijumlahkan yang akan menjadi Skor Perolehan Prestasi Belajar
3. Penugasan
a. Terstruktur
Siswa mencari tahu tentang rangkaian yang terdiri dari resistor dan kapasitor yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari
b. Tidak Terstruktur
Siswa mencari tahu ciri-ciri fisik komponen resistor,kapasitor dan inductor
dikumpulkan tanpa batas waktu
4. Prosedur Penilaian:
a. Penilaian proses: