Anda di halaman 1dari 9

MODUL

KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

ELEMEN PASIF DAN


RANGKAIAN PERALIHAN

Oleh :
ASEP TARBINI, S.Pd., Gr.

1
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

A. Komponen/Elemen Pasif
Komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.
Komponen yang termasuk komponen pasif adalah resistor, kapasitor,
induktor.
1. Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω.
Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas
kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang
berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu
diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar
resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri
arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W =
I2R (watt).
1.1 Macam-Macam Resistor
Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat
resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan resistor
oksida logam. Sedangkan resistor arang dan resistor oksida logam
berdasarkan susunan yang dikenal resistor komposisi dan resistor film.
Namun demikian dalam perdagangan resistor-resistor tersebut
dibedakan menjadi resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel.
Penggunaan untuk daya rendah yang paling utama adalah jenis tahanan
tetap yaitu tahanan campuran karbon yang dicetak. Ukuran relatif semua
tahanan tetap dan tidak tetap berubah terhadap rating daya (jumlah
watt), penambahan ukuran untuk meningkatkan rating daya agar dapat
mempertahankan arus dan rugi lesapan daya yang lebih besar.
1.1.1 Resistor Tetap
Resistor tetap yaitu resistor yang nilai hambatannya relatif tetap,
biasanya terbuat dari karbon, kawat atau paduan logam.

2
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Gambar 1. Simbol Resistor


Berdasarkan bahan yang digunakan, resistor terbagi beberapa
jenis, yaitu :
a. Resistor Karbon (Resistor Arang)
Resistor batang atau resistor karbon terbuat dari bahan senyawa
karbon yang biasanya diberikan lilitan kawat pada batang
tersebut.

Gambar 2. Bentuk Resistor Batang Karbon

b. Resistor Film Karbon (Carbon Film Resistor)

Resistor Film Karbon merupakan pengembangan dari resistor


batang karbon. Resistor ini juga mempunyai karakteristik yang
sama dengan resistor batang karbon, namun pada resistor film
karbon mempunyai noise dan koefisien temperatur yang lebih
rendah. Dengan demikian, resistor film karbon ini lebih baik.

Gambar 3. Bentuk Resistor Film Karbon

c. Resistor Film Metal (Metal Film Resistor)

Resistor film metal memiliki toleransi antara 1% hingga 5%


sehingga tingkat keakuratannya tinggi. Resistor ini banyak
digunakan pada rangkaian audio Hi-Fi, rangkaian radio yang

3
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

memiliki kestabilan tinggi terhadap frekuensi dan perangkat


elektronika.

Gambar 4. Bentuk dan Konstruksi Resistor Film Metal

d. Resistor Kawat (Wirewound Resistor)

Resistor kawan pada umumnya memiliki daya yang lebih tinggi


dibandingkan dengan resistor jenis lain. Bentuk fisik dari resistor
kawat memiliki dimensi yang lebih besar dan sering digunakan
untuk daya menengah ke atas.

Gambar 5. Bentuk dan Konstruksi Resistor Kawat


e. Resistor NIST (National Institute of Standard and Technology)

Resistor NIST merupakan jenis resistor yang memiliki tingkat


akurasi paling tinggi karena memiliki toleransi 0.001%

Gambar 6. Bentuk Resistor NIST

f. Resistor SMD (Surface Mounted Device)

Resistor SMD memiliki bentuk yang sangat kecil dan cara


pemasangannya dengan ditempel dengan timah.

Gambar 7. Bentuk Resistor SMD


4
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau


dibaca dari warna yang tertera pada bagian luar badan resistor
tersebut yang berupa gelang warna. Kode warna pada resistor
menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil
harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik, karena harga
sebenarnya adalah harga yang tertera dikurangi harga
toleransinya.
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang
warna seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 8. Urutan gelang warna resistor


Tabel 1. Kode warna pada resistor 4 gelang
Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
(angka pertama) (angka kedua) (angka ketiga) (toleransi %)

Hitam - 0 100 -

Coklat 1 1 101 1

Merah 2 2 102 2

Orange 3 3 103 3

Kuning 4 4 104 4

Hijau 5 5 105 5

Biru 6 6 106 6

Ungu 7 7 107 7

Abu-abu 8 8 108 8
5
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Putih 9 9 109 9

Emas - - 10-1 5

Perak - - 10-2 10

Tanpa - - 10-3 20
Warna

Tabel 2. Kode warna pada resistor 5 gelang


Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4 Gelang 5
(angka
(angka (angka (angka keempat) (toleransi %
pertama) kedua) ketiga) )

Hitam - 0 0 100 -

Coklat 1 1 1 101 1

Merah 2 2 2 102 2

Orange 3 3 3 103 3

Kuning 4 4 4 104 4

Hijau 5 5 5 105 5

Biru 6 6 6 106 6

Ungu 7 7 7 107 7

Abu-abu 8 8 8 108 8

Putih 9 9 9 109 9

Emas - - - 10-1 5

Perak - - - 10-2 10

Tanpa - - - 10-3 20
Warna

Contoh:

6
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama kuning,


gelang kedua ungu, gelang ketiga jingga, gelang keempat emas.
Tentukan nilai tahanan resistor tersebut!
Nilai resistor tersebut:
Gelang pertama kuning = 4
Gelang kedua ungu = 7
Gelang ketiga jingga = 103 = 000
Kita susun angka-angka tersebut, maka kita dapatkan nilai
tahanannya 47000 Ω Gelang keempat emas berarti toleransi 5 %
1.1.2. Resistor Tidak Tetap (Variabel)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai hambatannya dapat
diubah-ubah atau tidak tetap. Jenisnya yaitu hambatan geser,
Trimpot dan Potensiometer.
a. Trimpot
Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk
mengetahui nilai hambatan dari suatu trimpot dapat dilihat dari
angka yang tercantum pada badan trimpot tersebut.

Gambar 9. Simbol dan Bentuk Trimpot

b. Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan
geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika
hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap
dan terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor
variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan

7
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

untuk mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali


suara pada penguat. Potensiometer yang dioperasikan oleh
suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser,
misalnya sebagai sensor joystick.

Gambar 10. Bentuk Potensiometer

1.1.3 Resistor Non Linear


Nilai tahanan yang dimiliki tidak tetap, karena pengaruh dari luar.
Prinsip kerja dari resistor ini adalah timbulnya perubahan
tahanan bergantung pada kondisi pemicunya. Resistor ini terdiri
dari tiga jenis yaitu :
a. Fotoresistor / LDR (Light Depending Resistor)
Foto resistor ini bekerja berdasarkan sinar yang diterima,
besarnya tahanan fotoresistor dalam kegelapan mencapai sangat
besar dan turun apabila berada dalam keadaan terang.
Komponen ini terbuat dari film cadmium sulfide yang memiliki
tahanan yang besar apabila tidak terkena sinar.
Aplikasi dari fotoresistor ini banyak diterapkan pada lampu
penerang jalan dan pada control lampu parkir atau lampu taman.

Gambar 11. Simbol dan Bentuk LDR

b. Thermister
Thermistor adalah sejenis resistor yang bekerja berdasarkan
panas yang timbul pada termister tersebut, akibat dari panas

8
Dasar Listrik dan Elektronika
KD. 3.3 Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah dan rangkaian peralihan

sendiri ataupun panas dari luar. Tahanan thermister akan


berubah bila terjadi perubahan temperatur yang cukup besar.
Beberapa jenis thermister yang biasa dipakai yaitu : Koefisien
temperatur positif (positif temperature coefficient/(p.t.c.) dan
koefisien temperatur negatif/ negatif temperature coefisien (n.t.c.).

Gambar 12. Bentuk dan Simbol Thermister

c. VDR (Voltage Dependent Resistor)


VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu
sebuah resistor tidak tetap yang nilai resistansinya akan berubah
tergantung dari tegangan yang diterimanya. Sifat dari VDR
adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai
tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang
melaluinya akan semakin besar. Dengan adanya sifat tersebut
maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai stabilizer.

Gambar 13. Simbol dan Bentuk VDR

9
Dasar Listrik dan Elektronika

Anda mungkin juga menyukai