Anda di halaman 1dari 21

ELEKTRONIKA DASAR

RESISTOR
Resistor adalah komponen elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Tegangan listrik
tersebut memiliki resistensi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi
tegangan listrik di antara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resistansi
berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, karena komponen
ini memang berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.
Satuan yang digunakan resistor adalah ohm.

Resistor Tetap

Fixed Resistor atau resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai
resistansi atau hambatan tetap. Resistor tetap banyak digunakan dalam
rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai pembatas arus dan pembagi
tegangan. Nilai resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai
dengan gelang kode warna yang terdapat pada badan resistor. Resistor
tetap memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya yang dapat
dilewatkan. Berdasarkan batas kemampuan melewatkan daya tersebut
resistor tetap dibagi dalam beberapa ukuran kapasitas daya sebagai
berikut :

 1/16 watt
 1/8 watt
 1/4 watt
 1/2 watt
 1 watt
 2 watt
 3 watt
 5 watt
 10 watt
 20 watt

Selain itu, jenis resistor berdasarkan bahannya dapat diklasifikasikan


menjadi resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film
logam yang tergolong dalam Fixed resistor.

resistor komposisi karbon

Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif yang berbentuk


tabung dengan kawat logam yang terdapat pada kedua ujungnya. Jenis
resistor ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan
bahan isolasi bubuk sebagai pengikat atau badannya agar mendapatkan
nilai resistansi yang diinginkan. Badan resistor dilapisi dengan plastik
ataupun dicat dengan kode warna yang disesuaikan dengan nilai
resistansinya.

resistor film karbon

Resistor film karbon atau juga disebut dengan resistor arang/karbon


merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama arang atau karbon.
Resistor film karbon terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan
substrat isolator dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
bergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan
karbon yang digunakan maka semakin rendah resistansinya. Resistor film
karbon memiliki kelebihan yaitu toleransi yang lebih rendah dan juga
rendahnya kepekaan resistor terhadap suhu jika dibandingkan dengan
resistor komposisi karbon.Resistor jenis ini merupakan resistor yang
banyak digunakan dan banyak diperjualbelikan. Di pasaran kita dapat
menemukan  jenis resistor ini dengan beberapa nilai kapasitas daya yaitu
1/16 watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt dan 3 watt.

resistor film logam

Resistor film logam atau biasa sering disebut dengan metal film resistor
merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama metal atau logam
yang memiliki karakteristik lebih baik. Bentuk fisik resistor film logam
mirip dengan resistor film karbon, hanya saja terdapat perbedaan pada
warna dan jumlah gelang warna yang digunakan dalam penilaian resistor
tersebut. Sama seperti resistor film karbon, resistor ini juga dapat
ditemukan dipasaran dengan dengan beberapa kapasitas daya yaitu 1/8
watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini banyak digunakan untuk
keperluan pengukuran dan perangkat industri.

Resistor Variabel

Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat


ditentukan dan diubah-ubah sesuai keinginan. Variable resistor dapat
diklasifikasikan menjadi potensiometer, trimpot dan rheostat.

potensiometer

Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat


berubah-ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas
yang terdapat pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer
biasanya tertulis pada badan potensiometer dalam bentuk kode angka.
Potensiometer banyak diaplikasikan pada penguat suara atau amplifier. Di
pasaran potensiometer dapat kita temukan dengan 2 jenis yang berbeda
yaitu potensiometer mono dan potensiometer stereo.
trimpot
Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang
fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki
ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer.
Untuk mengatur nilai resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu
seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

rheostat

Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada


tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan
resistif dan untuk mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu
yang bergerak di bagian atas toroid.

Thermistor

Thermistor adalah jenis resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap


suhu atau temperature, sehingga nilai resistansi dari thermistor dapat
ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu atau temperature. Terdapat 2 jenis
thermistor yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC
(Negative Temperature Coefficient).

LDR

LDR adalah singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR adalah jenis
resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap intensitas cahaya yang
diterimanya. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka
semakin rendah resistansi resistor tersebut.

Menentukan Kode Warna pada Resistor

Kode warna pada resistor menyatakan harga resistansi dan toleransinya.


Semakin kecil harga toleransi suatu resistor adalah semakin baik.
Terdapat resistor yang mempunyai 4 gelang warna dan 5 gelang warna
seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.

Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4


Warna (Angka (Angka (Faktor (Toleransi
pertama) kedua) pengali) /%)

Hitam – 0 1 –
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
Warna (Angka (Angka (Faktor (Toleransi
pertama) kedua) pengali) /%)

Cokelat 1 1 10 1

Merah 2 2 102 2

Oranye 3 3 103 3

Kuning 4 4 104 4

Hijau 5 5 105 5

Biru 6 6 106 6

Ungu 7 7 107 7

Abu-abu 8 8 108 8

Putih 9 9 109 9

Emas – – 10-1 5
Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4
Warna (Angka (Angka (Faktor (Toleransi
pertama) kedua) pengali) /%)

Perak – – 10-2 10

Tanpa
– – 10-3 20
warna

 DIODA
Dioda atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Diode adalah komponen
elektronika yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu arah saja. Jika
arah arusnya terbalik, maka Dioda akan menghambat arus listrik
tersebut. Karena sifatnya yang dapat menghantarkan arus listrik ke satu
arah (forward bias) dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya
(reverse bias), dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor ini sering
digunakan sebagai penyearah bentuk gelombang (wave rectifier) dalam
pencatu daya dan detektor radio. Dioda juga sering digunakan pada
rangkaian-rangkaian listrik dan elektronika yang memerlukan hasil “satu
arah”. Bahan semikonduktor yang sering digunakan untuk membuat
Dioda adalaah bahan Silikon (Si) dan bahan Germanium (Ge).

Pada awal penemuannya, perangkat yang menghantarkan arus listrik ke


satu arah dan menghambat dari arah sebaliknya ini disebut dengan nama
Rectifier atau Penyearah. Nama Dioda ini pertama kali diperkenalkan
oleh William Henry Eccles pada tahun 1919. Istilah Dioda ini berasal dari
kata “Di” yang artinya adalah “dua” dan kata “ode” yang artinya adalah
“jalur”.

Dioda Normal (Dioda PN Junction)

Dioda jenis ini merupakan dioda yang paling sering ditemui dalam
rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian pencatu daya (power
supply) dan rangkaian frekuensi radio (RF). Dioda jenis ini disebut juga
Dioda Normal (Normal Diode) karena merupakan dioda standar yang
paling umum digunakan ataupun Dioda Penyearah (Rectifier Diode)
karena biasanya digunakan sebagai penyearah pada Pencatu Daya. Dioda
ini juga dikenal dengan nama PN Junction Diode.

Dioda Bridge (Bridge Diode)


Dioda Bridge pada dasarnya adalah Dioda yang terdiri dari 4 dioda normal
yang umumnya digunakan sebagai penyearah gelombang penuh dalam
rangkaian Pencatu Daya (Power Supply). Dengan menggunakan Dioda
Bridge ini, kita tidak perlu lagi merangkai 4 buah dioda normal menjadi
rangkaian penyearah tegangan AC ke tegangan DC karena telah dikemas
oleh produsen menjadi 1 komponen saja. Dioda Bridge ini memiliki 4 kaki
terminal yaitu 2 kaki terminal Input untuk masukan tegangan/arus bolak-
balik (AC) dan 2 kaki terminal untuk Output Positif (+) dan Output Negatif
(-).

Dioda Zener (Zener Diode)

Dioda Zener adalah jenis dioda yang dirancang khusus untuk dapat
beroperasi di rangkaian reverse bias (bias balik). Karakteristik Dioda
Zener ini adalah dapat melewatkan arus listrik pada kondisi bias terbalik
(reverse bias) apabila tegangan mencapai titik tegangan breakdown-nya. 
Namun pada saat Forward bias (bias maju), Dioda Zener ini dapat
menghantarkan arus listrik seperti Dioda normal pada umumnya. Dioda
Zener dapat memberikan tegangan referensi yang stabil sehingga banyak
digunakan sebagai pengatur tegangan (Voltage Regulator) pada pencatu
daya (Power supply).

Dioda LED (Light Emitting Diode)

Dioda LED atau Light Emitting Diode merupakan jenis dioda yang dapat


memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju
(Forward bias). LED ada yang berwarna merah, jingga, kuning, biru, hijau
dan putih tergantung pada panjang gelombang (wavelength)  dan jenis
senyawa semikonduktor yang digunakannya. Dalam kehidupan sehari-
hari, kita dapat menemukan aplikasi LED di lampu-lampu penerangan
rumah maupun jalan raya, lampu indikator peralatan elektronik dan
listrik, lampu dekorasi dan iklan serta backlight untuk TV LCD.

Dioda Foto (Photodiode)

Dioda Foto atau Photodiode adalah jenis Dioda yang dapat mengubah
energi cahaya menjadi arus listrik. Dioda Foto ini sering digunakan
sebagai sensor untuk mendeteksi cahaya seperti pada sensor cahaya
kamera, sensor penghitung kendaraan, scanner barcode dan peralatan
medis. Dioda Foto ini dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
Dioda Photovoltaic  yang menghasilkan tegangan seperti sel surya dan
Dioda Photoconductive yang tidak menghasilkan tegangan dan harus
diberikan sumber tegangan lain untuk penggerak beban.

Dioda Laser (Laser Diode)

Dioda Laser atau Laser Diode adalah jenis dioda yang dapat menghasilkan
radiasi atau cahaya koheren yang dapat dilihat oleh mata dan spektrum
inframerah ketika dialiri arus listrik. Dioda Laser ini sering digunakan
pada perangkat audio/video seperti Player DVD dan Blueray, Laser
pointer, Scanner Barcode, Alat ukur jarak dan Printer laser. LASER pada
dasarnya adalah singkatan dari Light Amplification by Stimulated Emission
of Radiation.

Dioda Varactor (Varactor Diode)

Dioda Varactor atau kadang-kadang disebut juga dengan Dioda Varicap


adalah jenis dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah
sesuai dengan tegangan yang diberikan. Dioda Varactor ini sering
digunakan di rangkaian-rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi
seperti osilator, TV Tuner dan Radio Tuner. Simbol Dioda Varactor atau
Dioda Varicap ini dilambangkan dengan sebuah dioda yang ujungnya
ditambahkan sebuah kapasitor.

Dioda Tunnel (Tunnel Diode)

Dioda Tunnel atau Dioda Terowongan adalah jenis dioda yang mampu
beroperasi pada kecepatan yang sangat tinggi dan dapat berfungsi
dengan baik pada gelombang mikro (Microwave). Dioda Tunnel ini
biasanya digunakan di rangkaian pendeteksi frekuensi dan konverter.
Dioda Tunner disebut juga dengan Dioda Esaki. Nama Esaki diambil dari
nama penemu Dioda jenis ini.

Dioda Schottky (Schottky Diode)

Dioda Schottky merupakan jenis dioda dengan tegangan maju yang lebih
rendah dari dioda normal pada umumnya. Pada arus rendah, tegangan
jatuh bisa berkisar diantara 0,15V hingga 0,4V. tegangan ini lebih rendah
dari dioda normal yang terbuat dari silikon yang memerlukan 0,6V. Dioda
ini banyak digunakan pada aplikasi rectifier (penyearah), clamping dan
juga aplikasi RF.

TRANSISTOR

Transistor adalah komponen elektronik semikonduktor yang memiliki tiga


kaki/pin elektroda, yaitu Basis (Dasar), Collector (Pengumpul), dan
Emitter (Pemancar). Arus yang dialirkan melalui pin Collector
(Pengumpul) ke Emitter (Pemancar) ataupun sebaliknya tergantung jenis
transistor, sedangkan kaki basis berfungsi untk mengontrol aliran arus
tersebut. Komponen elektronik ini berfungsi sebagai penguat, stabilisasi
tegangan, modulasi sinyal, transistor sebagai saklar yang memutus dan
menyambung (switching), dan masih banyak fungsi yang lainnya.
Fungsi-fungsi Transistor :
 sebagai Switch (Pemutus dan penghubung)
 sebagai Penguat arus
 Modulasi Sinyal
 Stabilitasi Tegangan
 Penyearah dan lain sebagainya

Transistor Bipolar (Bjt)

Transistor bipolar adalah jenis transistor yang prinsip kerjanya


membutuhkan perpindahan muatan pembawanya yaitu elektron di kutub
negatifnya untuk mengisi kekurangan elektron atau hole di kutub
positifnya. Bipolar berasal dari dua kata yaitu "bi" yang berarti dua dan
"polar" yang artinya adalah kutub karena memang transistor ini memiliki
2 polaritas kutub yaitu P dan N. Transistor jenis ini disebut juga
dengan Bipolar Junction Transistor yang memiliki akronim BJT.

Berdasarkan input basisnya transistor bipolar terdapat 2 macam yaitu


transistor npn dan transistor pnp. Kedua transistor sama-sama memiliki
tiga kaki/pin yaitu Basis, Collector dan Emitter. Penjelasan mengenai
perbedaan kedua transistor adalah sebagai berikut :

- Transistor NPN adalah transistor yang membutuhkan arus kecil dan


tegangan positif untuk mengendalikan terminal lainnya melalui terminal
Basis (Dasar). Pada transistor NPN arus dan tegangan besar yang
dikendalikan mengalir dari kaki/pin Emitter menuju Collector. Contoh
transistor NPN diantaranya transistor bc547, transistor 2n2222, transistor
c945, transistor c1815 dan lain-lainnya.

- Transistor PNP adalah transistor yang menggunakan arus kecil dan


tegangan negatif sebagai input Basisnya untuk mengendalikan tegangan
dan arus yang lebih besar yang mengalir dari kaki/pin Collector menuju
kaki/pin Emitter. Contoh transistor PNP diantaranya seperti transistor
bc557, transistor 2n5401, transistor 2n3906 dan lain-lainnya.

Transistor Efek Medan (Fet)

Transistor Efek Medan atau FET adalah komponen semikonduktor dengan


tipe unipolar karena pengoperasiannya hanya membutuhkan salahsatu
muatan pembawa saja, muatan pembawa dapat berupa elektron saja
ataupun hole saja. Transistor FET hanya menggunakan tegangan listrik
sebagai input bias pada terminal Gate (G) untuk mengendalikan arus dan
tegangan yang lebih besar dari terminal Drain (D) ke terminal Source (S).
Kelebihan utama dari transistor ini yaitu memiliki impedansi yang sangat
tinggi dan resistansi bagian input dan outputnya dapat mencapai mega
ohm. Jika dibandingkan dengan transistor BJT, transistor FET memiliki
konsumsi daya yang rendah, temperatur kerja yang rendah serta
merupakan transistor dengan efisiensi daya yang tinggi sehingga
harganya pun lebih mahal.

 - JFET (junction field effect transistor)

Junction Field Effect Transistor atau JFET adalah jenis transistor efek
medan yang menggunakan persimpangan (junction) p-n bias terbalik
sebagai isolator antara Gate (G) dan channel-nya. Transistor JFET
memiliki dua tipe channel yaitu p-channel dan n-channel. Untuk
membedakannya dapat dilihat dari tanda anak panahnya, pada JFET n-
channel tanda anak panah mengarah ke dalam sedangkan pada JFET p-
channel tanda anak panah mengarah pada bagian luar. Transistor JFET
terdiri dari 3 kaki/pin terminal yang masing-masing terminal dinamakan
dengan Gate (G), Source (S), dan Drain (D).

- MOSFET (metal oxide semiconductor field effect


transistor)

MOSFET adalah transistor efek medan yang menggunakan isolator


diantara gerbang atau Gate (G) nya dengan channel, biasanya isolator
yang digunakan seperti silikon dioksida (SiO2). MOSFET terdiri dari 2 tipe
channel yaitu tipe n-channel dan p-channel. Transistor efek medan ini
juga memiliki tiga kaki/pin terminal yang disebut dengan Gate (G),
Source (S), dan Drain (D). MOSFET biasanya digunakan pada rangkaian
dengan sensitivitas dan akurasi yang tinggi misalnya seperti rangkaian
power supply dan inverter. Karena memiliki sensitivitas dan akurasi yang
tinggi, karena itulah MOSFET akan mudah rusak jika terkena arus listrik
statis.

- UJT (uni junction transistor)


Uni Junction Transistor adalah jenis transistor yang juga masih satu
kategori Transistor Efek Medan ( Field Effect Transistor/FET) karena yang
pada pengoperasiannya masih menggunakan tegangan untuk
mengendalikan tegangan yang lebih besar. Tidak seperti FET yang
lainnya, Uni Junction Transistor memiliki 2 terminal basis (B1 dan B2) dan
memiliki satu terminal Emitter. UJT digunakan khusus sebagai pengendali
(switch) dan tidak dapat digunakan sebagai penguat seperti jenis
transistor yang lainnya.
Kapasitor (Kondensator)

Kondensator atau kini lebih sering disebut sebagai kapasitor adalah


suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan
cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik (Tim
Kemdikbud, 2017, hlm. 46). Kondensator memiliki satuan yang disebut
Farad dari nama Michael Faraday.
Sifat dasar kapasitor adalah memiliki kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik, tidak dapat dilalui arus DC (Direct Current),
dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat digunakan
sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi
yang diberikan oleh sumbernya).
Satuan dari kapasitor disebut dengan Farad. Farad ini diambil dari
nama orang Michael Faraday yaitu salah satu ilmuan yang menemukan
kapasitor.

1µF = 1.000nF (nano Farad)


1µF = 1.000.000pF (piko Farad)
1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)
1nF = 1.000pF (piko Farad)

Cara kerja kapasitor

Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju


kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka
tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron
akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan
begitu, kapasitor akan bisa membangkitkan reaktif suatu rangkaian
elektronik..

KAPASITOR NILAI TETAP (FIXED CAPASITOR)


Fixed capasitor adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya tetap/konstan
dan tidak dapat diubah-ubah. Oleh karena itu n, kapasitor jenis ini
disebut juga dengan Kapasitor Nilai Tetap. Kapasitor nilai tetap terdiri dari
dua jenis kapasitor yaitu kapasitor polar dan kapasitor non polar.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis kapasitor tersebut.

KAPASITOR POLAR

a.Kapasitor Elektrolit

Kapasitor elektrolit adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari


elektrolit (Electrolyte) dan kebanyakan kapasitor jenis ini memiliki bentuk
seperti tabung. Kapasitor elektrolit adalah nama lain dari Electrolyte
Condesator yang biasa disebut dengan singkatan ELCO. Kapasitor jenis ini
merupakan kapasitor polar atau memiliki kutub yaitu kutub positif dan
kutub negatif pada kaki-kakinya. Kaki yang panjang merupakan kutub
positif dan kaki yang pendek atau kaki yang memiliki tanda khusus
adalah kutub negatif. Kapasitor elektrolit ini sering dipakai dalam
rangkaian elektronika yang memerlukan kapasitansi yang tinggi.
Pemasangan kapasitor elektrolit dalam rangkaian elektronika tidak boleh
terbalik, khususnya untuk rangkaian arus searah (DC) namun untuk
rangkaian arus bolak-balik (AC) tidak menjadi masalah.

Pada umumnya nilai kapasitansi kapasitor elektrolit tertulis pada badan


kapasitor elektrolit itu sendiri beserta dengan tegangan dan terminal
negatifnya. Nilai kapasitansi kapasitor elektrolit yang umum terdapat di
pasaran adalah berkisar dari 0.1 µF (mikroFarad) sampai dengan 4700 µF
(mikroFarad) dengan tegangan yang juga bervariasi mulai dari 6.7 volt
sampai 450 volt. Hal yang perlu diperhatikan bahwa kapasitor elektrolit
dapat meledak apabila dalam pemasangan kutubnya terbalik dan
melebihi batas kemampuan tegangannya.

b.Kapasitor Tantalum

Kapasitor tantalum memiliki kemiripan dengan kapasitor elektrolit yaitu


juga memiliki dua buah kutub, kutub positif dan kutub negatif serta
bahan isolatornya pun terbuat dari elektrolit. Disebut dengan kapasitor
tantalum karena kapasitor jenis ini terbuat dari bahan logam tantalum
sebagai terminal anodanya (positif). Kapasitor tantalum dapat beroperasi
pada suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan kapasitor elektrolit dan
kapasitor lainnya. Kapasitor tantalum merupakan bentuk kemajuan
teknologi dibidang elektronika karena kapasitor jenis ini memiliki nilai
kapasitansi yang besar tetapi dapat dikemas dalam ukuran yang lebih
kecil dan mungil. Oleh karena itu, jenis kapasitor ini memiliki harga yang
mahal. Penggunaan kapasitor tantalum biasanya terdapat pada perangkat
elektronik yang berukuran kecil seperti handphone dan laptop.

KAPASITOR NON POLAR


a. Kapasitor Keramik
Dinamakan kapasitor keramik karena jenis kapasitor ini bahan isolator
atau dielektriknya terbuat dari keramik dan kebanyakan kapasitor
keramik berbentuk bulat tipis dan persegi empat. Kapasitor keramik tidak
memiliki polaritas atau kutub sehingga dalam pemasangannya tidak
masalah apabila terbalik, karena tidak akan meledak seperti halnya
kapasitor elektrolit yang memiliki kutub. Kapasitor ini cukup stabil
sehingga sering digunakan dalam rangkaian elektronika. Kapasitor
keramik memiliki bentuk dan ukuran yang bermacam-macam, dan
biasanya  nilai kapasitansi dari kapasitor ini dituliskan dengan kode warna
namun ada juga yang dituliskan langsung dengan angka pada badan
kapasitor tersebut.

b. Kapasitor Poliester

Kapasitor poliester adalah jenis kapasitor yang isolatornya terbuat dari


bahan plastik (Polyester). Pada umumnya kapasitor poliester berbentuk
segi empat, kecil dan pipih. Kapasitor ini tidak memilliki polaritas atau
kutub sehingga pemasangannya tidak akan sulit dan nilai kapasitansinya
biasanya tertera dalam kode warna.

c. Kapasitor Mika

Kapasitor mika adalah jenis kapasitor yang bahan isolator atau


dielektriknya terbuat dari mika. Kapasitor mika merupakan kapasitor
generasi pertama yang masih tetap eksis dan sering digunakan karena
memiliki keandalan yang tinggi disamping sifatnya yang stabil dan
toleransinya rendah. Kapasitor mika juga dapat dipasang bolak balik
karena tidak memiliki polaritas atau kutub.

d. Kapasitor Film

Kapasitor film adalah jenis kapasitor yang bahan dielektrik atau


isolatornya terbuat dari bahan logam film. Nilai kapasitansi dari kapasitor
jenis ini ditandai dengan kode warna berupa gelang dan cara
pembacaannya hampir sama dengan dengan pembacaan
kode warna resistor.

e. Kapasitor Kertas

Kapasitor kertas adalah kapasitor yang bahan isolatornya terbuat dari


kertas. Kapasitor jenis ini tergolong kapasitor generasi pertama dimana
pada waktu itu masih menggunakan tabung hampa, namun kapasitor
kertas saat ini penggunaannya sudah jarang ditemukan. Dalam
pemasangannya kapasitor ini tidak menjadi masalah apabila terbalik
dalam rangkaian elektronika karena tidak memiliki kutub atau polaritas.
KAPASITOR NILAI BERUBAH (VARIABLE CAPASITOR)

Variable Capasitor atau Kapasitor Nilai Berubah adalah jenis kapasitor


yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan
dalam rangkaian elektroniknya ataupun sesuai keinginan penggunanya.
Variable capasitor terbagi menjadi 3 jenis, yaitu Variable Condensator
(VARCO), Trimmer dan Kapasitor aktif atau CDS. Berikut adalah
penjelasan singkat dari masing-masing kapasitor variabel :

VARIABLE CONDENSATOR (VARCO)

Variable Condensator (VARCO) merupakan jenis kapasitor yang lebih


besar dibandingkan dengan kapasitor tetap serta memiliki nilai
kapasitansi yang lebih besar pula. Nilai kapasitansi VARCO berkisar antara
100pF sampai 500 µF.

TRIMMER

Trimmer merupakan jenis kapasitor yang dikembangkan dari jenis


kapasitor variabel sebelumnya sehingga memiliki bentuk yang lebih kecil
dan dibutuhkan sebuah obeng kecil untuk memutar poros agar nilai
kapasitansinya dapat berubah. Kapasitor trimmer terdiri dari 2 buah
pelat  logam yang dipisahkan oleh selembar mika dan terdapat sebuah
screw yang dapat mengatur jarak kedua buah pelat logam sehingaa nilai
kapasitansinya menjadi berubah.

KAPASITOR AKTIF ATAU CDS

Kapasitor aktif merupakan sebuah perkembangan teknologi dibidang


elektronika dimana kapasitor aktif ini memiliki ukuran yang lebih kecil dan
fungsi yang lebih baik. Kapasitor bersifat aktif artinya kapasitor ini dapat
mengalirkan muatan listrik apabila terkena cahaya baik sinar matahari
maupun cahaya dari sumber lainnya.

Fungsi Kapasitor

Beberapa fungsi kapasitor adalah sebagai berikut.


1. Sebagai penyaring (fi lter) pada rangkaian regulator DC atau power
supply untuk meminimalisir tegangan ripple AC yang masih tersisa.
2. Sebagai pembangkit pulsa (frekuensi) dalam rangkaian oscilator.
3. Sebagai penggeser phasa.
4. Sebagai coupling yakni penghubung antara dua buah rangkaian
elektronika seperti pada rangkaian penguat (amplifi er) yang
menghubungkan rangkaian Pre Amp dengan Amplifi er.
5. Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai
filter dan kopling pada rangkaian power supply, penggeser fasa,
pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga dapat
digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi
pada saklar (Tim Kemdikbud, 2017, hlm. 49).\
6. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan tegangan listrik.
7. Kapasitor berfungsi sebagai jembatan (konduktor) yang bisa memberi
jalan Arus AC.
8. Kapasitor berfungsi untuk menghambat arus listrik DC.
9. Kapasitor berfungsi penyaringan di dalam rangkaian power
supply.Kapasitor bisa membangkitkan Frekuensi didalam rangkaian
Osilator.
10. Kapasitor berfungsi sebagai pemilah dan pimilih gelombang
frekuensi.

Induktor (Reaktor)

Reaktor atau Induktor adalah komponen listrik yang digunakan


sebagai beban induktif.
nduktor sering juga disebut dengan reaktor. Induktor adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi sebagai penyimpanan energi dimedan
magnet akibat tegangan listrik yang melaluinya.
Induktor sering juga disebut dengan reaktor. Induktor adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi sebagai penyimpanan energi dimedan
magnet akibat tegangan listrik yang melaluinya.
Ciri-ciri induktor biasanya terdapat lilitan-lilitan yang berfungsi
membantu menciptakan medan magnet.
 Induktor tetap (tidak bisa dirubah nilainya)
 Induktor tidak tetap (nilainya bisa dirubah)

IC (Integrated Circuit)

IC ini bisa berdiri dari rangkaian ribuan bahkan jutaan transistor. IC ini
adalah salah satu komponen elektronika aktif.

Ciri-ciri IC
 berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal)
Fungsi fungsi dari IC :

 penguat
 Switching
 pengontrol
 hingga media penyimpanan.
Menurut definisi yang beradar IC ini adalah salah satu komponenen aktif
elektronika yang digunakan sebagai pengarut/otaknya dari sebuah
rangkaian elektronik. Didalam sebuah komputer terdapat IC
mikroprosesor yang berfungsi sebagai otaknya komputer. Didalamnya
terdapat sekitar 16 juta transistor. itu belum semuanya terhitung masih
ada komponen lainnya.

Saklar (Switch)
Saklar ini digunakan sebagai media penghubung yaitu menghidupkan
atau mematikan arus listrik. Banyak dijumpai dirumah-rumah sebagai
ON/OFF rangkaian elektronika.
Transformator/Trafo

Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga


listrik antar dua rangkaian listrik atau lebih melalui induksi
elektromagnetik. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektro magnetik. Maksudnya, tegangan masukan bolak-balik ini
menghasilkan induksi gaya gerak listrik atau getaran elektromagnetik.
Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan
lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan gaya gerak listrik
(ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada
lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.

Jenis-Jenis Transformator/Trafo
Terdapat beberapa jenis transformator atau trafo, yakni step up,
step down, autotransformator, autotransformator variable,
autotransformator isolasi, autotransformator pulsa, autotransformator 3
fase. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis trafo.

Transformator Step Up

Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan


sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai
penaik tegangan. Jenis transformator step up ini biasa ditemui pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan
generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak
jauh. Simbol transformator step uap adalah sebagai berikut.

Transformator Step Down

Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit


daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
Jenis transformator step down ini sangat mudah ditemui pada peralatan
elektronik rumah tangga, terutama pada adaptor AC-DC. Simbol
transformator step down adalah sebagai berikut.

Autotransformator

Transformator jenis autotransformator hanya terdiri dari satu lilitan


yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam
transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder.
Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer,
sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan
kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa.
Sehingga, keuntungan dari autotransformator adalah ukuran
fisiknya yang kecil. Namun sayangnya autotransformator tidak dapat
memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai
penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari
1,5 kali). Simbol autotransformator adalah sebagai berikut.

Autotransformator variable

Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator


biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah. Dengan demikian, kita
dapat memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-
ubah.

Autotransformator Isolasi

Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama


dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan
tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat
sedikit lebih banyak untuk mengompensasi (mengurangi) kerugian.
Autotransformator isolasi berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang.
Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan
oleh kopling kapasitor.

Autotransformator pulsa

Transformator pulsa adalah transformator yang dirancang khusus


untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini
menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus
primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah.
Karena GGL (gaya gerak listrik) induksi pada lilitan sekunder hanya
terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya
memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan
primer berbalik arah.

Autotransformator 3 fase

Transformator tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga


transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan
primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder
dihubungkan secara delta (∆).

Sifat dan Macam Bahan Penghantar dan Isolator

Bahan penghantar adalah bahan yang dapat menghantarkan aliran


elektron atau yang biasa disebut dengan listrik (tegangan). Sementara
isolator adalah bahan yang justru dapat menahan atau mengisolasi
elektron agar tidak mengalir menjadi listrik. Berikut adalah penjelasan
dari penghantar dan isolator.

Bahan Penghantar

Berbagai bahan-bahan penghantar adalah bahan yang memiliki


banyak elektron bebas pada kulit terluar orbitnya. Elektron bebas ini akan
sangat berpengaruh pada sifat bahan tersebut. Jika suatu bahan listrik
memiliki banyak elektron bebas pada orbitorbit elektron, bahan ini
memiliki sifat sebagai penghantar listrik. Bahan penghantar memiliki
sifat-sifat penting. Sifat penghantar listrik tersebut adalah:
1. daya hantar listrik,
2. koefisien temperature tambahan,
3. daya hantar panas,
4. daya tegangan tarik,
5. timbulnya daya elektro-motoris term.
Jenis-jenis Penghantar Listrik dan Sifatnya

Aluminium (AI),Tembaga (Cu),Seng (Zn),Timah (Sn),Logam Mulia dan


Bimetal,perak,,emas dan wolfram (dwilogam)

Bahan Isolator

Bahan isolator adalah bahan dielektrik yang tidak bisa


menghantarkan listrik. Hal itu disebabkan karena dalam bahan isolator
jumlah elektron yang terikat oleh gaya tarik inti sangat kuat sehingga
sangat sulit atau bahkan tidak bisa bergerak, walaupun telah terkena
dorongan dari luar.
Bahan isolator sering digunakan untuk bahan penyekat (dielektrik),
terutama penyekat tegangan listrik (agar listrik tidak dapat mengalir).
Untuk dapat memenuhi persyaratan tersebut, diperlukan jenis bahan
yang sesuai.

Sifat Bahan Isolator

Sifat kelistrikan,Sifat mekanis,Sifat termis,Sifat kimia

Macam-macam Bahan Isolator

1. Isolator dari bahan tambang, meliputi: batu pualam, asbes, mika, dsb.
2. Bahan isolator berserat, meliputi: benang, kain, kertas, kayu, dsb.
3. Gelas dan keramik.
4. Plastik.
5. Karet, bakelit, ebonit, dsb.
6. Bahan yang dipadatkan.
SOAL-SOAL ELEKTRONIKA

1.Substansi dasar pembentukan sebuah materi adalah ?


a. Elektron
b. Unsur
c. Molekul
d. Atom
e. Quarks

2. Konsep Atom pertama dikemukakan oleh ?


    a. Demokritus
    b. Thales Miletus
    c. Jhon Dalton
    d. Louis De Broglie
    e. Richard Feynmann

3. Konsep Ilmiah pertama yang membahas tentang Atom dikemukakan


oleh ?
    a. JJ. Thomson
    b. Demokritus
    c. Michael Faraday
    d. Wolfgang Pauli
    e. Jhon Dalton

4. Atom yang memiliki ikatan yang paling lemah dengan inti atom disebut
?
    a. Elektron Valensi
    b. Elektron lemah
    c. Anti Elektron
    d. Elektron Variasi
    e. Elektron Masif

5. Elektron yang tidak memiliki ikatan dan dapat berpindah jika mendapat
pengaruh dari luar disebut ? 
    a. Elektron lepas
    b. Elektron bebas
    c. Elektron individu
    d. Elektron kovalen
    e. Elektron dinamis

6. Arus konvensional adalah ?


    a. Arus yang arahnya negatif ke positif
    b. Arah arus yang berlawanan dengan tegangan
    c. Arus yang arahnya dari positif ke negatif
    d. Arus yang dihasilkan oleh pembangkit
    e. Arus yang tidak mengalir
7. Arus Elektron adalah ?
    a. Arus yang arahnya negatif  ke positif
    b. Arus yang Arahnya Positif ke negatif 
    c. Arus yang berasal dari elektron
    d. Elektron yang bergerak maju
    e. Arus yang berasal dari ikatan elektron valensi

8. Komponen elektronika yang tidak membutuhkan arus listrik untuk


bekerja disebut komponen… 
    a. Aktif
    b. Netral
    c. Pasif 
    d. Positif
    e. Negatif

9. Komponen yang memerlukan daya listrik untuk bekerja disebut


komponen…
    a. Pasif 
    b. Netral 
    c. Bebas
    d. Listrik
    e. Aktif

10.Komponen yang cara kerjanya menghambat arus listrik yang


melewatinya disebut ?
    a. Kapasitor
    b. Induktor
    c. Dioda 
d. Transformator
    e. Resistor

11. Komponen Eektronika yang berfungsi menyimpan muatan listrik


sementara waktu disebut ?
    a. Baterai
    b. Transformator
    c. Akumulator
    d. Kondensator/Kapasitor
    e. Dioda

12. Komponen Elektronika yang fungsinya menaikkan atau menurunkan


tegangan listrik disebut juga ?
    a. Alternator
    b. Generator
    c. Transistor
    d. Transformator
    e. MOSFET
13. LED adalah singkatan dari ?
    a. Light Emision Diode
    b. Low Efficient Diode
    c. Light Emitting Diode
    d. Least Effort Diode
    e. Semuanya Salah

14. Dibawah ini yang Bukan termasuk komponen dalam rumpun Dioda
adalah ?
    a. Rectifier
    b. Zener
    c. Schottky
    d. Varaktor
    e. Tantalum
.
15. Transistor adalah Singkatan dari ?
    a. Transparancy Resistance
    b. Transferable Resistor
    c. Trans Kapasitor
    d. Transient Resistance
    e. Trans Isolator

16. MOSFET adalah singkatan dari…


 a. Metal Oxygen Semiconductor Field Effect Transistor
 b. Material Offset Semiconductor Field Effect Transformator
 c. Material Of System Field Effect Transistor
 d. Magnetic Offset System Factor Of External Transistor
 e. Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor

17. Sebuah resistor tetap 4 gelang dengan kode warna Cokelat – Hitam –
Cokelat – Emas. Nilai dari resistor tersebut adalah ?
    a. 1000 Ω
    b. 100 Ω
    c. 10 Ω
    d. 200 Ω
    e. 20 Ω

18. Sebuah R dengan nilai 1000 Ω memiliki toleransi 5%. Maka nilai
terendah dan tertinggi dari resistor tersebut adalah ? 
    a. 0 Ω -1000 Ω
    b. 100 Ω -1000 Ω
    c. 900 Ω -1100 Ω
    d. 950 Ω -1050 Ω
    e. Semua salah 

Anda mungkin juga menyukai