Anda di halaman 1dari 59

Modul

Dasar-dasar Listrik dan


Elektronika
ELEMEN PASIF DAN NORIN PAZLINA
RANGKAIAN PERALIHAN (16063093)
kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Modul
Dasar-dasar Listrik dan Elektronika tentang Komponen Pasif dan
Rangkaian Peralihan. Modul ini dibuat agar dapat dipergunakan
sebagai bahan ajar bagi guru ataupun siswa didlam kegiatan
pembelajaran.
Modul DLE Komponen pasif dan rangkaian peralihan disusun
penulis berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan
pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan
pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
belajar kurikulum abad 21. Selama penyusunan modul ini, penulis
banyak menemukan kendala yang sulit untuk diselesaikan. Penyajian
Modul DLE ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik
dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan
materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains
sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan
eksperimen ilmiah (penerapan scientifik), dengan demikian peserta
didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta,
membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara mandiri. Namun
atas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya kendala – kendala
tersebut dapat diatasi. Atas bimbingan, bantuan dan berbagai
fasilitas yang penulis terima selama penulisan laporan modul ini,
pada kesempatan ini penulis  ingin mengucapkan banyak terima
kasih
Penulis menyadari bahwa modul Ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca sekalian dan semoga
modul ini bermanfaat bagi pembaca. Akhir kata penulis
mengucapkan terima kasih banyak.
Padang, 26 Agustus 2020
Penulis,

Norin Pazlina
Tujuan pembelajaran

Peserta didik dapat


menetukan jenis elemen pasif
Peserta didik dapat
menentukan sifat komponen
elektronika pasif
Peserta didik dapat
menghitung analisis
rangkaian elemen pasif dan
rangkaian peralihan
Pokok-pokok
Materi

Elemen-Elemen
Pasif

Rangakaian
peralihan
NORIN PAZLINA (16063093)

Komponen/Elemen
Pasif

Apa itu
elemen pasif?

Komponen pasif adalah jenis komponen


elektronika yang tidak memerlukan
sumber arus listrik eksternal untuk
pengoperasiannya. Komponen yang
termasuk komponen pasif adalah
resistor, kapasitor, induktor.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai
dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari
bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω.

Gambar disamping
merupakan contoh dari resistor

Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan


dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda
dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu
diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar
resistansi adalah besar watt nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri
arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W =
I2R (watt).
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Simbol
Resistor

Berikut adalah simbol resistor dalam bentuk gambar yang sering


digunakan dalam suatu desain rangkaian elektronika.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Jenis-jenis
Resistor

Berdasarkan jenis dan bahan yang digunakan untuk membuat


resistor dibedakan menjadi resistor kawat, resistor arang dan
resistor oksida logam atau resistor metal film.

1 Resistor Kawat
Resistor kawat atau wirewound
resistor merupakan resistor yang
dibuat dengan bahat kawat yang
dililitkan. Sehingga nilai
resistansiresistor ditentukan dari
panjangnya kawat yang dililitkan.
Resistor jenis ini pada umumnya
dibuat dengan kapasitas daya yang
besar.

Resistor Arang Resistor arang atau resistor karbon


merupakan resistor yang dibuat
dengan bahan utama batang arang
atau karbon. Resistor karbon ini
merupakan resistor yang banyak
digunakan dan banyak diperjual
belikan. Dipasaran resistor jenis ini
dapat kita jumpai dengan kapasitas
daya 1/16 Watt, 1/8 Watt, 1/4 Watt,
1/2 Watt, 1 Watt, 2 Watt dan 3 Watt.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor
Resistor Oksida Logam
(Metal Film Resistor)

Resistor oksida logam atau lebih dikenal dengan nama resistor metal
film merupakan resistor yang dibuah dengan bahan utama oksida
logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Resistor metal film ini
dapat ditemui dengan nilai tolerasni 1% dan 2%. Bentuk fisik resistor
metal film ini mirip denganresistor kabon hanya beda warna dan
jumlah cicin warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut.
Sama seperti resistorkarbon, resistor metal film ini juga diproduksi
dalam beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 Watt, 1/4 Watt, 1/2 Watt.
Resistor metal film ini banyak digunakan untuk keperluan
pengukuran, perangkat industri dan perangkat militer.

Kemudian berdasarkan nilai resistansinya resistor dibedakan menjadi


2 jenis yaitu resistor tetap (Fixed Resistor) dan resistor tidak tetap
(Variable Resistor)
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

1 Resistor tetap(Fixed Resistor)

Resistor tetap merupakan resistor yang nilai resistansinya tidap


dapat diubah atau tetap. Resistor jenis ini biasa digunakan dalam
rangkaian elektronika sebagai pembatas arus dalam suatu
rangkaian elektronika. Resistor tetap dapat kita temui dalam
beberpa jenis, seperti :
Metal Film Resistor
Metal Oxide Resistor
Carbon Film Resistor
Ceramic Encased Wirewound
Economy Wirewound
Zero Ohm Jumper Wire
S I P Resistor Network

Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)


Resistor tidak tetap atau variable resistor terdiridari 2 tipe yaitu :
Pontensiometer, tipe variable resistor yang dapat diatur nilai
resistansinya secara langsung karena telah dilengkapi dengan tuas
kontrol. Potensiometer terdiri dari 2 jenis yaitu Potensiometer
Linier dan Potensiometer Logaritmis
Trimer Potensiometer, yaitu tipe variable resistor yang
membutuhkan alat bantu (obeng) dalam mengatur nilai
resistansinya. Pada umumnya resistor jenis ini disebut dengan
istilah “Trimer Potensiometer atau VR”
Thermistor, yaitu tipe resistor variable yang nilai resistansinya
akan berubah mengikuti suhu disekitar resistor. Thermistor terdiri
dari 2 jenis yaitu NTC dan PTC.
LDR (Light Depending Resistor), yaitu tipe resistor variabel yang
nilai resistansinya akan berubah mengikuti cahaya yang diterima
oleh LDR tersebut.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Kode Warna Resistor

1 Resistor dengan 4 Cincin Kode warna

Maka cincin ke 1 dan ke 2 merupakan digit angka, dan cincin


kode warna ke 3 merupakan faktor pengali kemudian cincin
kode warnake 4 menunjukan nilai toleransi resistor.

Tabel. Kode warna pada resistor 4 gelang


NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Resistor dengan 5 Cincin Kode Warna

Maka cincin ke 1, ke 2 dan ke 3 merupakan digit angka, dan


cincin kode warna ke 4 merupakan faktor pengali kemudian
cincin kode warna ke 5 menunjukan nilai toleransi resistor.

Tabel . Kode warna pada resistor 5 gelang


NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Resistor dengan 6 kode warna


Resistor dengan 6 cicin warna pada prinsipnya sama dengan
resistor dengan 5 cincin warna dalam menentukan nilai
resistansinya. Cincin ke 6 menentukan coefisien temperatur yaitu
temperatur maksimum yang diijinkan untuk resistor tersebut.

Tabel . Kode warna pada resistor 6 gelang


NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Contoh soal

1. Sebuah resistor dengan 4 gelang. Gelang pertama cokelat, gelang


kedua kuning, gelang ketiga merah, gelang keempat emas. Tentukan
nilai tahanan resistor tersebut!

Jawaban untuk mencari nilai


disetiap gelang kita
perhatikan dulu tabel
kode warna resistor
gelang pertama coklat = 1
gelang kedua kuning = 4
gelang ketiga merah = 100
gelang keempat emas = 5%
jadi,nilai tahanan yang kita dapat adalah 14x100=1400 ohm dengan
toleransi 5%.
2. sebuah resistor dengan 5 gelang. gelang pertama biru, gelang
kedua ungu, gelang ketiga merah, gelang keempat cokelat dan gelang
kelima adalah merah. tentukan nilai tahanan resistor tersebut!

Jawaban

Pita 1 adalah biru : nilai 6


Pita 2 adalah ungu : nilai 7
Pita 3 adalah merah : nilai 2
Pita 4 adalah coklat : nilai 10
Pita 5 adalah merah : nilai toleransi 2%
Jadi, hasil yang kita dapatkan adalah 672 x 10 = 6720 Ohm
dengan toleransi 2%.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor
AYO CARI
TAHU

soal latihan
Hitunglah nilai resistor berikut :
1. warna resistor merah-merah-cokelat-emas
2. warna resistor merah-cokelat-kuning-emas
3. warna resistor cokelat-jingga-jingga-hijau-emas
4. warna resistor jingga-ungu-biru-merah-abu-abu-perak
5. warna resistor hijau-hijau-merah-cokelat-none
6. warna resistor kuning-kuning-cokelat-putih-merah-emas
7. warna resistormerah-merah-hijau-kuning-putih-perak
8. warna resistor cokelat-cokelat-merah-hitam-perak
9. warna resistor hitam-merah-merah-cokelat-emas
10. warna resistor merah-cokelat-hitam-hitam-hijau-perak
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

Rangkaian pada Resistor

Macam-macam rangkaian pada resistor adalah sebagai berikut :


a. Rangkaian Seri
Rangkaian seri adalah rangkaian yang menggabungkan dua
atau lebih resistor yang dideret sedemikian rupa, sehingga nilai
hambatan totalnya menjadi lebih besar.
Secara umum, jika terdapat N buah resistor dihubungkan
secara seri, nilai tahanan totalnya adalah:
RT = R1 + R2 + R3 + R4 + ....... + RN
Dimana :
Rtotal = Total nilai resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Sebagai contoh kita mau menghubungkan 4 buah resistor


secara seri dengan ukuran sbb;

1 = 10 ohm, R2 =  10 ohm, R3 =  10 ohm dan R4 = 10 ohm

Maka
Rtotal = R1 + R2 + R3 + R4

Rtotal = 10Ω + 10Ω + 10Ω + 10Ω


Rtotal = 40Ω

Jadi nilai keseluruhan hambatan dari rangkaian seri tersebut


adalah 40 ohm.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor
2. Rangkaian Paralel
Rangkaian Paralel adalah sebuah rangkaian yang
menggabungkan dua atau lebih resistor yang dijajar sedemikian
rupa, sehingga nilai hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari
nilai resistor terkecil yang membentuknya. Rumus untuk
mencari nilai hambatan totalnya adalah :

Gambar konfigurasi
rangkaian paralel adalah
sebagai berikut :

Sebagai contoh kita mau menghubungkan 4 buah resistor secara


paralel dengan ukuran sbb;
R1 = 10 ohm, R2 = 10 ohm, R3 = 10 ohm dan R4 = 10 ohm
Maka
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4

1/Rtotal = 1/10Ω + 1/10Ω + 1/10Ω + 1/10Ω


1/Rtotal = (1+1+1+1)/10Ω
1/Rtotal = 4/10Ω
Rtotal/1 = 10/4Ω
Rtotal = 10/4Ω
Rtotal = 2,5Ω
Jadi nilai keseluruhan hambatan dari rangkaian paralel tersebut
adalah 2,5 ohm.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor
3. Rangakaian Seri-Paralel (Campuran)
Rangkaian campuran dalah sebuah rangkaian yang
menggabungkan dua atau lebih Resistor yang dihubung secara
deret dan jajar sedemikian rupa, di dalam rangkaian tersebut
terdapat hubungan Seri dan Paralel.

Contoh 
Berapakah nilai R total dari sebuah rangkaian campuran (R1 //
R2) + R3 ?
Diketahui R1 = 10 ohm, R2 = 10 ohm dan R3 = 20 ohm
Rtotal =(R1 // R2) + R3

Rtotal = Rparalel + R3

Pertama kita hitung R paralelnya (R1 // R2);


1/Rparalel = 1/R1 + 1/R2
1/Rparalel = 1/10Ω + 1/10Ω
1/Rparalel = 2/10Ω
Rparalel/1 = 10/2Ω
Rparalel/1 = 5Ω
Rparalel = 5Ω

Kemudian kita hitung R serinya (Rparalel + R3);


Rtotal = Rparalel + R3
Rtotal = 5Ω = 20Ω
Rtotal = 25Ω
Jadi nilai hambatan total dari rangkaian campuran diatas
adalah 25 ohm.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

video pembelajaran tentang


cara menghitung hambatan total
rangkaian seri,paralel dan campuran.
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

AYO CARI
TAHU

SOAL LATIHAN

1. perhatikan rangkaian berikut.

Diketahui besarnya R1 = 4 Ohm, R2 =


12 Ohm, dan R3 = 6 Ohm. Jika
tegangan totalnya 12 Volt, tentukan
besarnya arus yang mengalir pada R2!

2. perhatikan rangkaian berikut!

Tentukanlah:
a) Hambatan pengganti ( RT )
b) Kuat arus pada rangkaian ( IT)
c) Kuat arus pada R1, R2, dan R3 (I1,
I2, dan I3 )
d) Tegangan pada R1, R2, dan R3 ( V1,
V2, dan V3 )
3. tiga buah resistor dihubungkan seperti gambar berikut :

hitunglah total tiga hambatan


resistor dari gambar disamping
NORIN PAZLINA (16063093) Resistor

ayo cari
tahu
4. perhatikan gambar resistor dibawah ini

hitunglah kuat arus listrik yang melakui R2

5. diketahui empat buah resistor dihubungkan secara paralel. jika R1


= 3 ohm, R2= 6ohm, dan R3= 12 Ohm. maka besar hambatan totalnya
adalah

6. perhatikan rangkaian campuran dibawah ini

diketahui R1 = 2 Ohm, R2= 8ohm, R3= 4 ohm dan R4= 6 Ohm.


hitunglah nilai hambatan dari rangkaian diatas
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor
disebut dengan kapasitansi atau kapasitas.
Saat pengisian dan pengosongan muatan pada kapasitor, waktu
lamanya pengisian dan pengosongan muatannya tergantung dari
besarnya nilai resistansi dan kapasitansi yang digunakan pada
rangkaian. Pada saat saklar menghubungkan ketitik 1 arus listrik
mengalir dari sumber-sumber tegangan melalui komponen R
menuju komponen C. Tegangan pada kapasitor meningkat dari 0
volt sampai sebesar tegangan sumber, kemudian tak terjadi aliran,
saklar dpindahkan posisnya ke titik 2 maka terjad proses
pengosongan. seperti yang ditunjukkan digambar dibawah ini :

Tegangan kapasitor menurun, arah arus berlawanan dari arah


pengisian. Tegangan pada R menjadi negatif dan berangsur-angsur
tegangannya menjadi 0 volt. Pengisian dan pengosongan masing-
masing memerlukan 5 R.C (time constan).
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Sifat - sifat kapasitor pada umumnya :


Terhadap tegangan dc merupakan hambatan yang sangat besar.
Terhadap tegangan ac mempunyai resistansi yang berubah-ubah
sesuai dengan frequency kerja.
Terhadap tegangan ac akan menimbulkan pergeseran fasa, dimana
arus 90° mendahului tegangannya.

Resistansi dari sebuah kapasitor terhadap tegangan ac disebut


reaktansi.
Disimbolkan dengan Xc, besarnya reaktansi kapasitor ditulis dengan
rumus :

Jenis-jenis Kapasitor

Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai
kapasitas yang tetap.

simbol kapasitor
tetap
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Macam-macam kapasitor tetap adalah, diantaranya:

a. Kapasitor Keramik
Bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang
persegi empat berwarna merah, hijau,
coklat dan lain-lain. Dalam pemasangan
dipapan rangkaian (PCB), boleh dibolak-
balik karena tidak mempunyai kaki positif
dan negatif. Mempunyai kapasitas mulai
dari beberapa piko Farad sampai dengan
ratusan Kilopiko Farad (KpF). Dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai
100 volt, tetapi ada juga yang sampai
ribuan volt.

Cara membaca nilai kapasitor keramik :


Contoh misal pada badannya tertulis = 203, nilai kapasitasnya = 20.000
pF = 20 KpF =0,02 μF.
Jika pada badannya tertulis = 502, nilai kapasitasnya = 5.000 pF = 5 KpF
= 0,005 μF
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

b. Kapasitor polyester
Pada dasarnya sama saja dengan kapasitor keramik begitu juga cara
menghitung nilainya. Bentuknya persegi empat seperti permen.
Biasanya mempunyai warna merah, hijau, coklat dan sebagainya.

c. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas ini sering disebut juga kapasitor padder. Misal
pada radio dipasang seri dari spul osilator ke variabel kapasitor.
Nilai kapasitas yang dipakai pada sirkuit oscilator antara lain:
Kapasitas 200 pF - 500 pF untuk daerah gelombang menengah
(Medium Wave / MW) = 190 meter - 500 meter.
Kapasitas 1.000 pF - 2.200 pF untuk daerah gelombang pendek
(Short Wave / SW) SW 1 = 40 meter - 130 meter.
Kapasitas 2.700 pF - 6.800 pF untuk daerah gelombang SW 1, 2, 3
dan 4, = 13 meter - 49 meter.
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor
d. Kapasitor Elektrolit (Electrolite Condenser = Elco)

Kapasitor elektrolit atau Electrolytic Condenser (Elco) adalah


kapasitor yang biasanya berbentuk tabung, mempunyai dua kutub
kaki berpolaritas positif dan negatif, ditandai oleh kaki yang panjang
positif sedangkan yang pendek negatif atau yang dekat tanda minus (
- ) adalah kaki negatif. Nilai kapasitasnya dari 0,47 μF (mikroFarad)
sampai ribuan mikroFarad dengan voltase kerja dari beberapa volt
hingga ribuan volt.
Selain kapasitor elektrolit (Elco) yang mempunyai polaritas, ada juga
jenis elco yang berpolaritas yaitu kapasitor solid tantalum dan Elco
yang Non Polaritas pada kakinya tidak ada kutub (+) dan (-).

Kerusakan umum pada kondensator elektrolit di antaranya adalah :


Kering (kapasitasnya berubah)
Konsleting
Meledak, yang dikarenakan salah dalam pemberian tegangan
positif dan negatifnya, jika batas maksimum voltase dilampaui
juga bisa meledak.
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Tabel Kode angka dan huruf pada


kapasitor

Bentuk sebenarnya dari kapasitor dapat dilihat pada gambar di bawah


ini. Arti kode angka dan huruf pada kapasitor dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel Kode Angka dan Huruf pada Kapasitor

Contoh :
kode kapasitor = 562 J 100 V artinya : besarnya kapasitas = 56 x
102 pF = 5600 pF; besarnya toleransi = 5%; kemampuan tegangan
kerja = 100 Volt.
Kode kapasitor = 100 nJ artinya : besarnya kapasitas = 100 nF;
besarnya toleransi = 5%.
Kode kapasitor : 100 F 50 V artinya = besarnya kapasitas = 100
F; besarnya tegangan kerja = 50 Volt.
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

KODE WARNA PADA KAPASITOR


Cara membaca kode warna pada kapasitor dapat melihat tabel
dibawah ini :
Keterangan : A = gelang 1 = Angka pertama
B = gelang 2 = Angka kedua
C = gelang 3 = Angka ketiga
D = gelang 4 = Toleransi
E = gelang 5 = Tegangan kerja

Tabel Kode Warna pada Kapasitor


NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Kapasitor tidak tetap (variabel)

Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai


kapasitansi atau kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini
terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan
cara memutar porosnya dengan obeng.

b. Kapasitor Variabel
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah
denganmemutar poros yang tersedia. (bentuk menyerupai
potensiometer).
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Rangkaian Pada
Kapasitor

Rangkaian
seri

Tiga buah kapasitor (C) dengan nilai yang berbeda


dihubungkan secara seri seperti gambar

nilai kapasitansi totalnya dapat dihiutng menggunakan persamaan

Secara umum, jika terdapat N buah kapasitor yang dihubungkan


secara seri, nilai kapasitansi totalnya adalah :
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor

Rangkaian
Paralel

Jika 3 buah kapasitor dihubungkan secara seri seperti gambar

maka nilai kapasitansi totalnya dapat dihiutng menggunakan


persamaan:

CT = C1 + C2 + C3
Secara umum, jika terdapat N buah kapasitor dihubungkan secara
paralel, nilai kapasitansi totalnya adalah:

CT = C1 + C2 + C3 + C4 + ....... + CN

Rangkaian
seri paralel

Rangkaian seri-paralel dari


kapasitor seperti
diperlihatkan pada gambar
30.
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor
Langkah menentukan nilai tahanan pengganti dari rangkaian seri-
paralel yaitu:

Hitung nilai kapasitansi pengganti (CS) dari kapasitor C2 dan C3


menggunakan konsep rangkaian seri untuk kapasitor.
Hitung nilai kapasitansi pengganti (CP) dari kapasitor (500 nF)
dengan CS
Hitung nilai kapasitansi total dari CP, C4, C5, C6 menggunakan
konsep rangkaian
video pembelaja
ran
tentang cara m
encari
nilai tahanan p
ada
Kapasitor
NORIN PAZLINA (16063093) Kapasitor
ayo cari
tahu

soal latihan
1. jelaskan sifat-sifat dari kapasitor!
2. jelaskan jenis-jenis dari kapasitor!
3. buatlah tabel kode warna pada kapasitor!
4. Empat kapasitor masing-masing mempunyai kapasitas
2μF, 1 μF, 3 μF dan 4 μF. Keempat kapasitor disusun seri.
Kapasitas penggantinya adalah
5. Dua kapasitor C1 dan C2 disusun seri. Kapasitor C1
mempunyai kapasitas 2 mikroFarad dan kapasitor C2
mempunyai kapasitas 4 mikroFarad. Kedua kapasitor diisi
muatan hingga kapasitor C1 mempunyai beda potensial 2
Volt. Muatan pada kapasitor C2 adalah…
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor

Induktor

a. Pengertian Induktor

Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen


elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat
menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh
arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk
menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya,
dalam satuan Henry.
Induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk
menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan
magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum
induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen
elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus
dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan
induktor untuk memproses arus bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa
resistansi atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya.
Sebuah induktor pada kenyataanya merupakan gabungan dari
induktansi, beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan
beberapa kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat
menjadi sirkuit resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain
memboroskan daya pada resistansi kawat, induktor berinti
magnet juga memboroskan daya di dalam inti karena efek
histeresis, dan pada arus tinggi mungkin mengalami
nonlinearitas karena penjenuhan.
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi
atau kapasitansi, dan tidak memboroskan daya. Sebuah induktor
pada kenyataanya merupakan gabungan dari induktansi,
beberapa resistansi karena resistivitas kawat, dan beberapa
kapasitansi. Pada suatu frekuensi, induktor dapat menjadi sirkuit
resonansi karena kapasitas parasitnya. Selain memboroskan daya
pada resistansi kawat, induktor berinti magnet juga memboroskan
daya di dalam inti karena efek histeresis, dan pada arus tinggi
mungkin mengalami nonlinearitas karena penjenuhan.
Sebuah induktor biasanya dikonstruksi sebagai sebuah lilitan dari
bahan penghantar, biasanya kawat tembaga, digulung pada inti
magnet berupa udara atau bahan feromagnetik. Bahan inti yang
mempunyai permeabilitas magnet yang lebih tinggi dari udara
meningkatkan medan magnet dan menjaganya tetap dekat pada
induktor sehingga meningkatkan induktansi induktor.
Induktor frekuensi rendah dibuat dengan menggunakan baja
laminasi untuk menekan arus eddy. Ferit lunak biasanya
digunakan sebagai inti pada induktor frekuensi tinggi,
dikarenakan ferit tidak menyebabkan kerugian daya pada
frekuensi tinggi seperti pada inti besi. Ini dikarenakan ferit
mempunyai lengkung histeresis yang sempit dan resistivitasnya
yang tinggi mencegah arus eddy.
Induktor dibuat dengan berbagai bentuk, sebagian besar
dikonstruksi dengan menggulung kawat tembaga email disekitar
bahan inti dengan kaki-kaki kawat terlukts keluar. Beberapa jenis
menutup penuh gulungan kawat di dalam material inti,
dinamakan induktor terselubungi. Beberapa induktor mempunyai
inti yang dapat diubah letaknya, yang memungkinkan
pengubahan induktansi.Induktor yang digunakan untuk menahan
frekuensi sangat tinggi biasanya dibuat dengan melilitkan tabung
atau manik-manik ferit pada kabel transmisi.
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor

Simbol
Induktor

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil) tergantung pada 4 faktor,


diantaranya adalah :
Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya semakin tinggi
Induktasinya
Diameter Induktor, Semakin besar diameternya semakin tinggi
pula induktansinya
Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang digunakan seperti
Udara, Besi ataupun Ferit.
Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek inductor (Koil)
tersebut semakin tinggi induktansinya.
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor

Fungsi Induktor
induktor memiliki banyak fungsi dalam kehidupan sehari – hari
yang digunakan terkhusus pada bidang elektronika dan peralatan
listrik. Fungsi utama dari induktor di dalam suatu rangkaian
adalah untuk melawan fluktuasi arus yang melewatinya. Berikut
ini adalah beberapa fungsi dari induktor diantaranya adalah :
Menyimpan arus listrik dalam bentuk medan magnet,
Menahan arus bolak balik (AC),
Meneruskan atau meloloskan arus searah (DC),
Sebagai penapis (filter) sebagai penalaan (tunning),
Kumparan atau koil (lilitan) ada yang memiliki inti udara, inti
besi, dan inti ferit,
Tempat terjadinya gaya magnet,
Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian
resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tinggi,
dua induktor atau lebih yang terkopel secara magnetic
membentuk transformator,
Pelipat ganda tegangan yang dialirkan, dan
Sebagai pembangkit getaran

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini pada umumnya


diaplikasikan :
1. sebagai Filter dalam Rangkaian yang berkaitan dengan
Frekuensi
2. Transformator (Transformer)
3. Motor Listrik
4. Solenoid
5. Relay
6. Speaker
7. Microphone
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor
Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil), Choke ataupun
Reaktor.

Bentuk dan simbol Induktor tetap

Bentuk dan simbol Induktor


variabel
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor

Rangkaian pada
induktor
a. Rangkaian seri

Tiga buah induktor (L) dengan nilai yang berbeda dihubungkan


secara seri seperti gambar  dibawah ini :

Rangkaian Seri 3 Induktor

maka nilai induktansi totalnya dapat dihiutng menggunakan


persamaan:
LT = L1 + L2 + L3
Secara umum, jika terdapat N buah induktor dihubungkan secara
seri, nilai induktansi totalnya adalah:
LT = L1 + L2 + L3 + L4 + ....... + LN

b. Rangkaian paralel

Dua buah induktor (L) dengan nilai yang berbeda dihubungkan


secara paralel seperti gambar 34,
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor

Rangkaian Paralel 2 Induktor

nilai induktansi totalnya dapat dihiutng menggunakan persamaan :

Secara umum, jika terdapat N buah induktor yang dihubungkan


secara seri, nilai kapasitansi totalnya adalah :

c. Rangkaian seri paralel

Rangkaian seri-paralel dari induktor seperti diperlihatkan pada


gambar dibawah ini
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor
Langkah menentukan nilai tahanan pengganti dari rangkaian
Induktor seri-paralel:
Hitung nilai induktansi pengganti induktor 1H dan 2H
menggunakan konsep rangkaian seri LS1 = L1H + L2H
Hitung nilai induktansi pengganti induktor 4H, 2H, dan 6H
menggunakan konsep rangkaian seri LS 2 = L4H + L2H + L6H
Hitung nilai induktansi pengganti dari induktor 6H dengan
LS1 menggunakan konsep rangkaian paralel LP1 = L6H // LS1
Hitung nilai induktansi pengganti dari induktor 18H dengan LS2
menggunakan konsep rangkaian paralel LP2 = L18H // LS 2
Selesaikan menggunakan konsep rangkaian seri LT = L27H + LP1 +
LP2

Cara Kerja Induktor


NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor
Ketika arus mulai dialirkan ke induktor maka, induktor akan mulai
menghasilkan medan magnet diakibatkan oleh perubahan arus listrik
ke medan magnet dengan tidak mengubah tegangan
listriknya.Perubahan yang terjadi biasa disebut dengan fluks magnet.
Perubahan arus listrik yang mengalir pada lilitan inti besi akan
menghasilkan medan magnet disekitar kumparan tersebut sehingga,
besi tersebut akan berubah menjadi magnet selama mendapat arus
magnetik dari sumber daya baik berupa arus bolak balik (AC) maupun
arus searah (DC).
Biar lebih jelasnya, kita membuat suatu rangkaian listrik yang terdiri
dari baterai, lampu pijar, switch yang terhubung paralel dengan
sebuah induktor. Saat menekan swtich pada rangkaian maka, lampu
akan mnyala dengan terang pada awalnya sebelum mengalami
peredupan pada intensitas cahaya yang lebih rendah.

Efek yang sama saat switch dimatikan atau tidak ditekan yaitu lampu
mengalami berhenti memancarkan cahaya sepenuhnya.
NORIN PAZLINA (16063093)
Induktor
Hal ini disebabkan oleh adanya induktasi. Dimana, ketika adaanya
arus yang mulai mengalir melalui kumparan induktor akan
menimbulkan reaksi perubahan menjadi medan magnet yang
mencoba menghentikan arus yang mengalir melalui kumpara dengan
menghasilkan arus kedia. Tetapi, dalam arah yang berlawanan.

Namun, ketika medan magnet terbentuk, arus kembali ke kondisi


normal. atau saat arus dimatika, medan magnet yang terbentuk
mencoba untuk mempertahankan aliran arus listrik yang terdapat
pada koil sampai arus yang dihasilkan tidak bisa dipertahankan dan
menghilang akibat tidak lagi adanya arus yang mengalir yang
membuat lampu hanya menyala sebentar.

Dengan perubahan medan magnet tersebut maupun sebaliknya ini


yang dimanfaatkan untuk kegiatan elektronika yang kita lakukan
dalam kehidupan sehari. Prinsip kerja dari induktor ini juga sering
disebut dengan teori tangan kanan.
NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

Rangkaian Peralihan

Rangkaian RL, RC, LC, RLC

Sebelum membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian di atas,


perlu diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang
digunakan merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef).
sedangkan pada rangkaian resistif, induktif dan kapasitif murni
pada pembahasan sebelumnya menggunakan arus dan tegangan
maksimal.
Rangkaian RLC merupakan rangkaian baik yang dihubungkan
dengan paralel ataupun secara seri, namun rangkaian tersebut
harus terdiri dari kapasitor; induktor; dan resistor. Penamaan RLC
sendiri juga memiliki alasan tersendiri, yaitu disebabkan nama
yang menjadi symbol listrik biasanya pada kapasitansi; induktansi
dan ketahanannya masing-masing. Rangkaian ini akan
beresonansi dengan suatu cara yang sama yaitu-sebagai
Rangkaian LC, bersamaan dengan terbentuknya osilator
harmonik.
Pada tiap-tiap osilasi akan menyebabkan sirkuit mu-kewaktu
apabila tidak seterusnya dijalani dgn sumber, hal inilah yang
menjadi perbedaan dan terlihat pada resistor. Reakasi ini yang
disebut sebagai redaman. Reaksi lainnya berupa resistensi pada
sejumlah resistor tidak bisa kita hindari disirkuit yg nyata, hal
sama tetap akan terjadi walaupun tidak dengan kekhususan
tertentu kita memasukkannya sbg komponen. Jadi, kenyataannya
bahwa sirkuit LC murni itu merupakan sesuatu yang hanya ideal
apabila diterapkan secara teoritis.
NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

Analisis Rangkaian Peralihan

a. Arus Efektif Sumber

Z = impedansi rangkaian (ohm)


V = Tegangan Efektif

Rumus impedansi rangkaian (Z) akan dibahas pada tiap-tiap


jenis rangkaian di atas. Jika besarnya arus efektif telah
diketahui maka besarnya tegangan tiap-tiap komponen dapat
dicari dengan rumus-rumus :
Keterangan :
VR = tegangan pada komponen resistor (V)
VL = tegangan pada komponen induktor (V)
VC = tegangan pada komponen kapasitor (V)

b. Rangkaian Seri R-L

Setelah diketahui besarnya impedansi rangkaian (Z) maka dapat


kita cari besarnya arus efektif (Ief) atau tegangan efektif (Vef).
hubungan antara tegangan efektif dan tegangan antar
komponen sebagai berikut

Ingat besarnya tegangan (V) yang diperoleh dari rumus di atas =


tegangan efektif (Vef) dan besarnya sudut fase rangkaian :
NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

Setelah diketahui besar tan dari sudut fase maka besar sudut fasenya
dapat dicari.

c. Rangkaian Seri R-C

Besarnya tegangan efektif :

dan besarnya sudut fase rangkaian :


NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

d. Rangkaian Seri L-C


Rumus pada rangkaian ini lebih sederhana, yang penting terpenuhi
syarat-syaratnya :

dan besarnya impedansi rangkaian (Z) :

e. Rangkaian Seri R-L-C


Rangkaian ini merupakan rangkaian yang terlengkap komponenya,
yakni terdapat resistor, induktor dan kapasitor. Sekaligus
merupakan bentuk umum dari rumus-rumus dalam rangkaian
yang dibahas sebelumnya. Artinya cukup menghafal dan
memahami rumus-rumus dalam rangkaian ini maka rumus-rumus
pada ketiga jenis rangkaian yang dibahas sebelumnya menjadi
lebih paham dan tidak perlu dihafalkan.
impedansi rangkaian :

tegangan efektif rangkaian :

sudut fase rangkaian


NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis


rangkaian lainnya :
Dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai
Xc dan Vc nya = nol (0).
Dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai
XL dan VL nya = nol (0).
Dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R
dan VR nya = nol (0).
NORIN PAZLINA (16063093) Rangkaian Peralihan

AYO CARI TAHU

SOAL LATIHAN
Jawablah soal dibawah ini dengan benar

1. perhatikan gambar berikut!

Tentukan arus
maksimum dan sifat
rangkaian tersebut!

2. Sumber arus bolak-balik memiliki amplitude tegangan 200 V


dan frekuensi sudut 25 Hz mengalir melalui hambatan R = 200 Ω
dan kapasitor C = 100π μF yang disusun seri. Kuat arus yang
melalui kapasitor tersebut adalah ….
NORIN PAZLINA (16063093)

Rangkuman
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam Cara penggunaan
rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis rangkaian lainnya :
Dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai
Xc dan Vc nya = nol (0).
Dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai
XL dan VL nya = nol (0).
Dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R
dan VR nya = nol (0).
1. resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau
dilambangkan dengan simbol Ω.
2. Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya
listrik yang dapat dihantarkan.
3. Rangkaian pada resistor dapat tersusun secara seri, paralel dan seri
paralel (campuran)
4. Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat
menyimpan dan melepaskan muatan listrik atau energi listrik.
Kemampuan untuk  menyimpan muatan listrik pada kapasitor
disebut dengan kapasitansi atau kapasitas.
5. Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika
pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi
pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang
melintasinya. 
NORIN PAZLINA (16063093)

6. Induktor terbuat dari lilitan-lilitan kawat dan tembaga, adapun


jenis-jenis lilitan induktor, diantaranya lilitan inti toroid.

7. Rangkaian RL, RC, LC dan RLC merupakan gabungan antara resistor,


induktor dan/atau kapasitor yang disusun secara seri. sebelum
membahas lebih lanjut keempat jenis rangkaian di atas, perlu
diketahui terlebih dahulu bahwa arus dan tegangan yang digunakan
merupakan arus efektif (Ief) dan tegangan efektif (Vef)

8. Cara penggunaan rumus-rumus dalam rangkaian R-L-C untuk jenis


rangkaian lainnya :
Dalam rangkaian R-L tidak ada komponen kapasitor (C) maka nilai
Xc dan Vc nya = nol (0).
Dalam rangkaian R-C tidak ada komponen induktor (L) maka nilai
XL dan VL nya = nol (0).
Dalam rangkaian L-C tidak ada komponen resistor (R) maka nilai R
dan VR nya = nol (0)
NORIN PAZLINA (16063093)

EVALUASI
Petunjuk Soal:
1. Bacalah soal dengan teliti
2. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
3. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan membubuhkan tanda
(X) pada huruf a,b,c, dan d pada lembar jawaban
4. Bila ingin mengganti jawaban berilah tanda (=) pada jawaban yang
sebelumnya
1. Komponen elektronika di bawah ini yang termasuk elemen pasif
adalah .....
a. Resistor
b. Dioda
c. Thyristor
d. Transistor
e. IC (Integreted Circuit)
2. Komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus listrik
dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian adalah ......
a. Resistor
b. Dioda
c. Thyristor
d. Transistor
e. IC (Integreted Circuit)
3. Dibawah ini yang termasuk komponen aktif, kecuali.......
a. Kapasitor
b. Dioda
c. Thyristor
d. Transistor
e. IC (Integreted Circuit)
NORIN PAZLINA (16063093)
4. Dibawah ini adalah jenis resistor non linear, kecuali…..
a. PTC (Positive Temperature Coefitien )
b. Varister (VDR)
c. LDR ( Light Dependent Resistor )
d. NTC (Negative Temperature Coefisien )
e. SCR (Silicon Controlled Rectifier )
5. Resistor Yang disusun secara seri maka nilai hambatannya akan
semakin ……
a. Besar
b. Kecil
c. Tetap seperti semula
d. Menurun
e. Jawaban a, b, c dan d benar
6. Perhatikan gambar dibawah ini ......

Gambar diatas merupakan simbol dari......


a. Dioda
b. Resistor
c. Kapasitor
d. Potensiometer
e. Induktor
7. Komponen elektronika yang berfungsi untuk penyimpan sementara
muatan listrik adalah......
a. Resistor
b. Transistor
c. Kapasitor
d. Dioda
e. Potensiometer
NORIN PAZLINA (16063093)
8. Komponen elektronika yang berfungsi mengantarkan arus listrik
kesatu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya
adalah......
a. Kapasitor
b. Resisto
c. Transistor
d. Dioda
e. Potensiometer

9. Alat yang digunakan untuk mengukurnya besar arus listrik adalah …


a. Ohmmeter
b. Voltmeter
c. Thermometer
d. Amperemeter
e. DC Volt

10. Berapakah nilai tahanan resistor dengan gelang warna (Coklat,


Hitam, Merah, Emas).......
a. 100 Ohm ± 5%
b. 150 Ohm ± 5%
c. 220 Ohm ± 5%
d. 250 Ohm ± 5%
e. 300 K Ohm ± 5%

11. Berapakah nilai tahanan resistor dengan gelang warna (merah,


merah, cokelat, Emas).......
a. 100 Ohm ± 5%
b. 150 Ohm ± 5%
c. 220 Ohm ± 5%
d. 250 Ohm ± 5%
e. 300 K Ohm ± 5%
NORIN PAZLINA (16063093)

12. Berapakah nilai tahanan resistor dengan gelang warna (Merah,


cokelat, kuning, Emas).......
a. 200 Ohm ± 5%
b. 210 Ohm ± 5%
c. 250 Ohm ± 5%
d. 300 Ohm ± 5%
e. 230 Ohm ± 5%

13. Berapakah nilai tahanan resistor dengan gelang warna (Cokelat,


cokelat, merah, cokelat, Emas).......
a. 200K Ohm ± 5%
b. 112K Ohm ± 5%
c. 10K Ohm ± 5%
d. 1K Ohm ± 5%
e. 500 Ohm ± 5%

14. Berapakah nilai tahanan resistor dengan gelang warna


(Hitam,merah, merah, cokelat, merah, cokelat, Emas).......
a. 200K Ohm ± 5%
b. 112K Ohm ± 5%
c. 10K Ohm ± 5%
d. 1K Ohm ± 5%
e. 22K Ohm ± 5%

15. Satuan dari kapasitor adalah .....


a. Volt
b. Ohm
c. Farad
d. Ampere
e. Second
NORIN PAZLINA (16063093)

16. Jenis kapasitor yang nilainya dapat diubah – ubah adalah ….....
a. trimpot
b. Elco
c. LDR
d. PTC

17. Berikut pernyataan yang benar terkait rangkaian seri dan parallel,
KECUALI .......
a. Arus pada rangkaian parallel terbagi di masing masing resistor,
sejumlah arustotal rangkaian
b. Arus pada rangkaian seri berbeda besarnya di masing masing
resistor
c. Tegangan di rangkaian seri terbagi dimasing masing resistor,
sejumlah tegangan sumber
d. Tegangan di rangkaian parallel sama besar di masing masing
resistor

18. Gambar di bawah ini adalah bentuk dan simbol dari…

a. Resistor
b. Kapasitor tetap
c. Resistor variabel
d. Induktor
NORIN PAZLINA (16063093)
19. Berikut pernyataan yang sesuai dengan hokum Khirchhoff 2(dua)
adalah..........
a. Arus pada rangkaian parallel selalu sama besar di masing masing
tahanan
b. Total tegangan pada rangkaian tertutup adalah 0 (nol)
c. Besar arus pada rangkaian gabungan tidak dapat di ukur
d. Besar Tegangan = arus / tahanan
e. Arus da tegangan pada tahanan bernilai sama besar

20. Tiga buah resistor akan dirangkai secara paralel, nilai masing-
masing resistor tersebut adalah R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω,
berapakah nilai hambatan pengganti pada rangkaian paralel tersebut
……
a. 7, 65 ohm
b. 7, 62 ohm
c. 7, 77 ohm
d. 7, 8 ohm
e. 7,5 ohm
21. Jika didalam suatu rangkaian listrik terdapat hambataan sebesar 20
ohm dengan arus yang mengalir sebesar 10 Ampere. Maka berapakah
tegangaan listrik didalam rangkaian tersebut ……
a. 100 V
b. 200 V
c. 300 V
d. 400 V
e. 500 V
NORIN PAZLINA (16063093)
22. Terdapat televisi dengan kuat arus listrik sebesar 12 Ampere dengan
besaran daya listriknya sebesar 300 Watt. Berapakah tegagan listriknya
a. 15 V
b. 20 V
c. 25 V
d. 30 V
e. 50 V
23. Nilai tahanan total dari rangkaian resistor paralel seperti gambar di
bawah adalah.........

a. 500 Ohm
b. 50 Ohm
c. 250 Ohm
d. 300 Ohm
e. 150 Ohm
24. Tiga buah hambatan dipasang secara seri. Masing-masing hambatan
bernilai100 ohm. Berapakah nilai hambatan total rangkaian .....
a. 100 ohm
b. 10 ohm
c. 1000 ohm
d. 300 ohm
e. 200 ohm

25. Empat buah kapasitor 120 µf dihubungkan paralel. Kapasitas total


dari rangkaian tersebut adalah .....
a. 48 µf
b. 50 µf
c. 0,48 µf
d. 0,048µf
e. 4µf
NORIN PAZLINA (16063093)

Daftar Pustaka

Abdurrahman, Syaifi, Elektronika Dasar untuk SMK, Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2017.

A.R.Hambley, Electronics, Prentice Hall, 2000.


http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-fungsi-dan-prinsip-kerja-
potensiometer, diakses tanggal 10 April 2017.

Sutiman, Listrik dan Elektonika Dasar, Fakultas Teknik Universitas


Negeri Yogyakarta, 2004.

Willem, Teknik Listrik Dasar Otomotif untuk SMK, Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan RI, 2015.

Anda mungkin juga menyukai