Anda di halaman 1dari 28

RESISTOR

KELOMPOK 2
ANGGOTA:
1.Abdan Syakuran
2.Andien nur rahayu
3.Ayu febiola
4.Lenny susetyowati
5.Meysyn
6.Reyhan bagus prasetyo
7.Surya kusuman jaya
PENGERTIAN RESISTOR
- Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Nilai resistor
biasanya diwakili dengan kode angka atau gelang warna yang terdapat di badan resistor.
Satuan nilai dari resistor atau hambatan adalah Ohm. Resistor biasa disimbolkan dengan tanda Ω.tation
Hambatan resistor sering disebut dengan resistansi atau resistance. Komponen yang terdapat dalam resistor terbuat
dari isolator sehingga resistor bisa menghambat arus listrik yang mengalir.
Pada umumnya, resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah Fixed Resistor, Variable
Resistor, Thermistor, dan LDR.
Variable LDR (Light
01 Resistor 02 Dependent Resistor

JENIS JENIS
RESISTOR
Pengertian Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah
dan diatur sesuai keinginan. Pada umumnya, variable resistor terbagi
menjadi potensiometer, rheostat, dan trimpot.
•Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya
dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas.
Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan potensiometer
dalam bentuk kode angka.
•Rheostat
Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi
pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan
kawat resistif dan pengaturan nilai resistansi dilakukan dengan
penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid.
•Preset Resistor (Trimpot)
Preset resistor atau sering juga disebut dengan trimpot adalah
jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer, tetapi
memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.
Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti
obeng kecil, untuk dapat memutar porosnya.
Pengertian Resistor LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya
.dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya
Besarnya nilai hambatan pada LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang
.diterima oleh LDR itu sendiri
Fungsi

Fungsi Resistor Variable

● Berfungsi untuk membagi tegangan listrik yang masuk ke dalam


rangkaian dan menyesuaikannya dengan kebutuhan.
● Mengatur intensitas arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian.
● Membatasi arus listrik yang memasuki rangkaian.
● Menurunkan tegangan listrik dan mengatur tegangan output pada alat
catu daya.
● Berfungsi sebagai pengatur daya dan lain-lain.
Fungsi Resistor LDR

Pada komponen elektronika, fungsi sensor LDR adalah


digunakan untuk sensor cahaya. Pada berbagai piranti
elektronik, komponen tersebut umumnya difungsikan
seperti saklar otomatis.
Cara Kerja Resistor Variable dan LDR
Resistor Variable

Listrik yang dihambat tidak hanya tertahan di dalam resistor, tetapi dialirkan kembali
ke kutub awalnya untuk digunakan pada perangkat elektronik lain, terutama
perangkat yang memiliki tegangan rendah. Cara kerja resistor ini hanya berbeda
pada mekanisme yang digunakan.

Sebelum digunakan, resistor harus memiliki nilai hambatan yang ditentukan terlebih
dahulu agar aliran listrik yang dihambat dapat disesuaikan dengan nilai tersebut.

Contoh cara kerjanya adalah pada potensiometer


Resistor LDR
resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Besarnya nilai hambatan
pada sensor cahaya LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR
itu sendiri.

Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya
menjadi semakin kecil. LDR adalah jenis resistor yang biasa digunakan
sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya.

LDR terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada
permukaannya. Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya.
Resistor LDR
resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Besarnya nilai hambatan
pada sensor cahaya LDR tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR
itu sendiri.

Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya
menjadi semakin kecil. LDR adalah jenis resistor yang biasa digunakan
sebagai detektor cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya.

LDR terdiri dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada
permukaannya. Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya.
Cara Membaca
CARA MEMBACA
RESISTOR
Nilai Resistansi jenis resistor film karbon dan film metal dapat dilihat dengan
membaca nilai kode warna pita pada badan resistor tersebut.
Jumlah pita warna yang umum dipasaran adalah 4 dan 5 warna, te
tapi ada jenis resistor tertentu yang memiliki 6 warna pita.
A. Kode Warna Resistor 4 Pita
Resistor dengan 4 pita warna merupakan jenis resistor yang paling banyak
digunakan. Pada resistor dengan 4 pita cara membacanya adalah :
Pita ke 1 dan pita ke 2 menunjukkan nilai resistansinya
Pita ke 3 menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
Pita ke 4 menunjukkan nilai toleransinya
Untuk lebih memperjelas cara pembacaan nilai resistansi dari resistor dengan
4 pita ini dapat melihat acuan gambar di bawah ini :
Contoh :
Sebuah Resistor dengan 5 warna
pita Ungu, Biru, Hitam, Coklat dan Perak.
Berdasarkan gambar tabel di atas maka dapat kita tentukan :
Pita 1 : Ungu = 7
Pita 2 : Biru = 6
Pita 3 : Hitam = 0
Pita 4 : Coklat = 101 = x10
Pita 5 : Perak = ± 10%

Sehingga nilai resistansi dari resistor tersebut adalah 7600 Ω


atau 7,6 KΩ dengan Toleransi ± 10%

Untuk mencari rentang nilai toleransinya caranya sama dengan


penjelasan resistor dengan 4 pita di atas.
B. Kode Warna Resistor 5 Pita
Pada resistor dengan 5 pita cara
membacanya adalah:
• Pita ke 1, pita ke 2, dan pita ke 3
menunukkan nilai resistansinya
• Pita ke 4, menunjukkan factor
pengalinya (jumlah nolnya)
• Pita ke 5 menunjukkan nilai
toleransinya
Untuk lebih memperjelas cara membaca
nilai resistansi dari resistor dengan 5 pita
ini dapat melihat acuan gambar di samping
C. Kode Warna Resistor 6 Pita
Cara pembacaan resistor 6 pita serupa dengan resistor 5 pita,
hanya saja ada penambahan pita ke 6 yang menunjukkan
koefisien suhu dari resistor tersebut.
Pada resistor dengan 6 pita cara membacanya adalah :
● Pita ke 1, pita ke 2 dan pita ke 3 menunjukkan nilai
resistansinya
● Pita ke 4 menunjukkan faktor pengalinya (jumlah nolnya)
● Pita ke 5 menunjukkan nilai toleransinya
● Pita ke 6 menunjukkan nilai koefisien suhunya
Untuk lebih memperjelas cara pembacaan nilai resistansi dari
resistor dengan 6 pita ini dapat melihat acuan gambar
Disebelah ini :
Karakteristik
Resistor
Karakteristik resistor dipengaruhi oleh bahan yang digunakan. Resistansi resistor komposisi akan
tidak stabil karena sebabkan pengaruh suhu, jika suhu naik maka resistansi turun. Hal inilah yang menyebabkan
resistor kurang sesuai apabila digunakan dalam rangkaian elektronika tegangan tinggi dan arus besar.

Resistansi sebuah resistor komposisi berbeda antara kenyataan dari resistansi nominalnya. Jika perbedaan nilai
sampai 10 % tentu kurang baik pada rangkaian yang memerlukan ketepatan tinggi.
Pada Resistor variabel resistansinya berubah-ubah sesuai dengan perubahan dari pengaturannya. Resistor variabel
dengan pengatur mekanik, pengaturan oleh cahaya, pengaturan oleh temperature suhu atau pengaturan lainnya.
Jika perubahan nilai, resistansi potensiometer sebanding dengan kedudukan kontak gesernya maka potensiometer
semacam ini disebut potensiometer linier. Tetapi jika perubahan nilai resistansinya tidak sebanding dengan
kedudukan kontak gesernya disebut potensio logaritmis.

Secara teori sebuah resistor dinyatakan memiliki resistansi murni, akan tetapi pada prakteknya sebuah
resistor mempunyai sifat tambahan yaitu sifat induktif dan kapasitif. Pada dasarnya, resistor bernilai
rendah cenderung mempunyai sifat induktif dan resistor bernilai tinggi resistor tersebut mempunyai sifat
tambahan kapasitif.
Suhu memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap suatu hambatan. Didalam penghantar ada electron bebas
yang jumlahnya sangat besar sekali, dan sembarang energi panas yang dikenakan padanya akan memiliki
dampak yang sedikit pada jumlah total pembawa bebas. Kenyataannya
energi panas hanya akan meningkatkan intensitas gerakan acak dari partikel yang berada dalam bahan yang
membuatnya semakin sulit bagi aliran electron secara umum pada sembarang satu arah yang ditentukan.

Variable Resistor
1. Resistansi Variabel: Variabel resistor dapat mengubah resistansinya sesuai dengan kebutuhan. Resistansi dapat
diatur dengan memutar poros atau menggunakan kontrol lainnya.
2. Rentang Resistansi: Variabel resistor memiliki rentang resistansi yang dapat diatur. Rentang ini dapat bervariasi
tergantung pada jenis variabel resistor yang digunakan.
3. Toleransi: Seperti resistor biasa, variabel resistor juga memiliki toleransi. Toleransi ini menunjukkan sejauh
mana resistansi aktual dapat berbeda dari nilai yang ditentukan.
4. Daya Maksimum: Variabel resistor memiliki batasan daya maksimum yang dapat ditahan. Daya ini tergantung
pada ukuran dan jenis variabel resistor yang digunakan.
5. Keawetan: Variabel resistor harus memiliki keawetan yang baik untuk memastikan kinerjanya yang stabil dalam
jangka waktu yang lama. Keawetan ini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan
lingkungan operasional.
6. Stabilitas: Variabel resistor harus memiliki stabilitas resistansi yang baik. Ini berarti resistansi harus tetap
konstan dalam kondisi operasional yang berbeda.
7. Linieritas: Variabel resistor ideal harus memiliki karakteristik linier, artinya perubahan resistansi harus
proporsional dengan perubahan posisi kontrol.
8. Resolusi: Variabel resistor juga memiliki resolusi, yang menunjukkan sejauh mana perubahan resistansi dapat
diatur.
9. Jenis Kontrol: Variabel resistor dapat dikendalikan dengan berbagai cara, seperti menggunakan poros putar, tuas,
atau kontrol digital.
10. Aplikasi: Variabel resistor digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pengaturan volume dalam perangkat
audio, pengaturan kecerahan dalam lampu, pengaturan kecepatan motor, dan banyak lagi.

LDR Resistor
1. Resistansi Terbalik: LDR resistor memiliki karakteristik resistansi terbalik terhadap intensitas cahaya. Artinya,
semakin tinggi intensitas cahaya yang diterima, semakin rendah resistansinya, dan sebaliknya.
2. Rentang Resistansi: Rentang resistansi LDR resistor dapat bervariasi tergantung pada jenis dan model yang
digunakan. Beberapa LDR resistor memiliki rentang resistansi yang luas, sementara yang lain memiliki rentang
yang lebih terbatas.
3. Toleransi: Seperti resistor lainnya, LDR resistor juga memiliki toleransi. Toleransi ini menunjukkan sejauh mana
resistansi aktual dapat berbeda dari nilai yang ditentukan.
4. Waktu Respon:LDR resistor memiliki waktu respon yang lambat. Ini berarti perubahan resistansi terhadap
perubahan intensitas cahaya tidak instan, tetapi membutuhkan waktu tertentu.
5. Spektrum Cahaya: LDR resistor peka terhadap spektrum cahaya tertentu. Beberapa LDR resistor lebih peka
terhadap cahaya tampak, sementara yang lain dapat merespons cahaya inframerah atau ultraviolet.

6. Keawetan: Keawetan LDR resistor dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan
lingkungan operasional. Perubahan resistansi seiring waktu juga dapat terjadi.

7. Aplikasi: LDR resistor banyak digunakan dalam aplikasi yang melibatkan pengukuran atau pengendalian
intensitas cahaya. Contoh penggunaan LDR resistor termasuk dalam sensor cahaya, pengaturan kecerahan lampu,
pengendalian otomatis pada perangkat elektronik, dan sebagainya.
Logo atau Simbol dari resistor

Simbol Dari Simbol dari


Resistor Variabel Rheostat

Simbol dari Simbol dari


Potensiometer Trimpot
Simbol dari resistor variabel
Resistor Variabel memiliki simbol yang berguna untuk tanda dari sebuah resistor.Resistor variabel mempunyai simbol
antara lain sebagai berikut:

Resistor variabel pada umumnya digambarkan menyerupai


simbol resistor dengan tanda panah ditengahnya. Karena
kebanyakan komponen ini berkaki tiga maka panah yang berada
ditengah merupakan kaki ketiga yang berada ditengah dengan
nilai resistansi yang berubah-ubah terhadap kaki pinggir. Perubahan
nilai resistor ini tergantung pada posisi kaki tengah terhadap kaki pinggir.

Resistor variabel memiliki beberapa contoh yaitu:


• Rheostat
• Potensioner
• Preset Resistor (Trimpot)
Simbol dari Rheostat
Simbol-simbol rheostat terdiri atas Standar Amerika
dan Standar Internasional. Rheostat Standar
Amerika memiliki tiga terminal dan garis zigzag.
Sedangkan rheostat standar Internasional
mempunyai tiga terminal dengan gambar persegi.
Simol dari Potensioner
Simbol dari potensioner memiliki 2 Versi yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Simbol potensiometer versi (IEC) (sisi kiri pada gambar diatas)


2. Simbol potensiometer versi (ANSI) (sisi kanan pada gambar diatas)

Dimana simbol potensiometer (IEC) adalah dari organisasi standarisasi internasional, sedangkan simbol
potensiometer (ANSI) adalah dari american national standards institute.
Simbol dari Trimpot
Simbol trimpot seperti resistor tetap yang ditambahkan garis
menyilang yang diujungnya ada garis penutup. Yang membedakan
antara potensio dan lainnya adalah garis penutup pada bagian
akhir garis. mungkin kalau potensio digambarkan tanda panah,
untuk trimpot digunakan tanda garis tutup.
2.Simbol Dari Resistor LDR

Simbol LDR sebenarnya tidak jauh berbeda dari simbol resistor


biasa, simbol LDR adalah simbol resistor ditambahkan dengan
arah panah ke dalam badan resistor. Simbol ini sedikit memiliki
kemiripan dengan photodioda dan phototransistor, yaitu sama-
sama memiliki tanda panah.
Sekian Dari Presentasi kami Hari ini

Anda mungkin juga menyukai