Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


ELEKTRONIKA DISKRIT
RESISTOR

Dosen Pengampu :
Torib Hamzah, S.Pd., M.Pd.
NIP 19670910 200604 1 001
Lusiana, S.Tr.Em., M.Tr.T
NIP 19870926 200912 2 002

Disusun Oleh :
Syaveera Awaliyatur Rohmah (P27838022098)
Virginia Inka Benusu (P27838022092)
Wardaya Priya Murti (P27838022094)
Kelompok 1
Kelas Praktikum 1B2

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Resistor adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk membatasi arus
listrik, dan sebagai penentu besarnya arus dan tegangan listrik yang mengalir pada suatu
rangkaian elektronika. Nilai hambatan yang dimiliki Resistor dinyatakan dengan satuan
ohm, yang dilambangkan dengan warna pada gelang-gelang yang terdapat pada badan
Resistor. Kesalahan dalam pembacaan gelang warna pada resistor dapat mempengaruhi
penentuan nilai hambatan dari resistor, pemanfaatan kemajuan teknologi adalah sesuatu
yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, dengan demikian diharapkan dengan
kemajuan teknologi maka kesalahan dalam penentuan nilai hambatan dari resistor dapat
diperkecil seperti mengukur nilai resistor menggunakan miltimeter.
Untuk mengetahui nilai resistansi dari resistor bisa dilakukan dengan menganalisis
gelang warna resistor dengan penjelasan yang sesuai dengan ilmu elektro dan listrik.
Sedangkan untuk resistor SSD digunakan kode angka untuk menentukan nilai resistansinya.
Oleh karena itu, bahan baku resistor dan identifikasi resistor terhadap nilai resistansi sangat
diperlukan untuk mengetahui karakteristik resistor yang digunakan.
Latar belakang disusunya laporan ini adalah untuk memenuhi tujuan dari praktikum
yang akan dilakukan. Yaitu untuk melakukan beberapa pengukuran menggunakan
multimeter. Multimeter adalah alat ukur yang paling umum dan sering digunakan dalam
dunia elektronika, karena memiliki beberapa fungsi pengukuran dalam satu alat. Oleh
karena itu, menjadi suatu keharusan bagi mahasiswa elektro untuk memahami dan bisa
menggunakan multimeter.

1.2 Batasan masalah


Mampu membaca dan menghitung nilai dari kode warna gelang resistor, Dapat
menghitung nilai dari resistor dengan multimeter, Dan juga mampu mengkalibrasi
multimeter.

1.3 Rumusan Masalah


1. Dapat mengetahui cara membaca resistor berdasarkan melalui urutan cincin warnanya.
2. Dapat mengetahui nilai resistor dari hasil pembacaan gelang – gelang warna.
3. Dapat melakukan pengukuran resistor dengan menggunakan multimeter.
4. Dapat merangkai resistor secara seri dan paralel.
5. Dapat mengukur nilai tegangan dan arus pada resistor.

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu memahami tentang dan penggunaan resistor
2. Mahasiswa mampu mengenali bentuk dan jenis resistor
3. Mahasiswa mampu mengkalibrasi multimeter
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang tegangan, arus, dan hambatan
2. Mahasiswa mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin
warnanya
3. Mahasiswa mampu menggunakan multimeter dengan baik dan benar
4. Mahasiswa mampu mengukur resistor menggunakan multimeter

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik avometer, dan mampu menggunakan
avometer.
2. Mahasiswa dapat membaca nilai dari resistor dari warna-warna kode resistor dan
juga mampu menghitung nilai resistor dengan menggunakan avometer.

1.5.2 Manfaat Praktis


1. Mahasiswa dapat menghitung nilai resistor dengan melihat warna gelang resistor.
2. Mahasiswa dapat menghitung dan mengukur resistor menggunakan multimeter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Resistor


Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam
Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau
hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan
Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau
Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya
yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Gambar 2.1 Resistor


(Sumber: https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

2.2 Fungsi Resistor


Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika diantaranya adalah :
1.Sebagai pembatas arus listrik
2.Sebagai pengatur arus listrik
3.Sebagai pembagi tegangan listrik
4.Sebagai penurun tegangan listrik

2.3 Jenis-Jenis Resistor


Pada umumnya resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
2.3.1 Fixed Resistor
Fixed Resistor adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode
angka. Bentuk dan simbol Fixed Resistor :

Gambar 2.2 Fixed Resistor


(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)
 
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan
pembuatnya diantaranya adalah :
1. Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus
yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar
mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya
semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai resistansi yang
sering ditemukan di pasaran untuk resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini
biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

Gambar 2.3 Resistor Karbon


(Sumber : https://cerdika.com/resistor/)
2. Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada
proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah
pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat
menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya
kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dengan Carbon Composition Resistor.
Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar
diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya
kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar
dari -55°C hingga 155°C.

Gambar 2.4 Resistor Film Karbon


(Sumber : https://www.kelasplc.com/pengertian-resistor-film-karbon/)
3. Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam
yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam. Secara keseluruhan,
Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor
yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

Gambar 2.5 Resistor Film Logam


(Sumber : https://www.asur85.com/2022/03/definisi-metal-film-resistor-beserta-
aplikasinya.html)
 
2.3.2 Variable Resistor
Variable resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan
diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya variable resistor terbagi menjadi
Potensiometer, Rheostat dan Trimpot. Bentuk dan simbol variable resistor :

Gambar 2.6 Variabel Resistor


(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

1. Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya
dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas yang
terdapat pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di
badan Potensiometer dalam bentuk kode angka. Elemen resistif pada
potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran logam dan keramik ataupun
Bahan karbon.

Gambar 2.7 Potensiometer


( Sumber : http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-fungsi-potensiometer/)

2. Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang dapat beroperasi pada
Tegangan dan Arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan
pengaturan nilai resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian
atas toroid. Cara kerja dan prinsip dari sebuah rheostat yakni menggunakan hukum
Ohm yang menyatakan bahwa “arus berbanding terbalik dengan resistansi untuk
tegangan yang diberikan”.

Gambar 2.8 Rheostat


(Sumber : https://kamuharustahu.com/pengertian-rheostat/)
3. Preset Resistor (Trimpot)
Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot (Trimmer
Potensiometer) adalah jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer
tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas. Untuk mengatur
nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar
porosnya. Trimpot biasanya digunakan sebagai alat tuning dan rekalibrasi.

Gambar 2.9 Trimpot


( Sumber : http://3.bp.blogspot.com/)

2.3.3 Thermistor (Thermal Resistor)


Thermistor adalah Jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi
oleh suhu (Temperature). Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”.
Terdapat dua jenis Thermistor yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature
Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient). Bentuk dan
simbol thermistor :
Gambar 2.10 Thermistor
(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

2.3.4 LDR (Light Dependent Resistor)


LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis resistor yang nilai
resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya. LDR juga
termasuk variable resistor. Untuk lebih jelas mengenai LDR dapat dilihat dalam
symbol dan bentuk dibawah ini

Gambar 2.11 LDR


(Sumber : https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

2.4 Cara Membaca Nilai Resistor


Nilai Resistor yang berbentuk axial adalah diwakili oleh warna-warna yang terdapat
di tubuh (body) resistor itu sendiri dalam bentuk gelang. Umumnya terdapat 4 gelang di
tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.
Gelang warna emas dan perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya
sebagai tanda gelang terakhir. Gelang terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada
nilai resistor yang bersangkutan. Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di
tubuh resistor :

Gambar 2.12 Tabel Warna Resistor


(Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/)
Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk perhitungan resistor dengan menggunakan
4 gelang warna :

Gambar 2.13 Resistor 4 Gelang Warna


(Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/)

1. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
3. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n) merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.

Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk perhitungan resistor dengan menggunakan


5 gelang warna :

Gambar 2.14 t Resistor 5 Gelang Warna


(Sumber : https://teknikelektronika.com/cara-menghitung-nilai-resistor/)

1.Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)


2. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
3. Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
4. Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut
dengan 10 (10n) merupakan toleransi dari nilai resistor tersebut.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Multimeter 1 unit
2. Resistor secukupnya
3. PCB 1 unit
4. Solder 1 unit
5. Timah secukupnya
6. Power supply 1 unit
7. Tempat solder 1 unit

3.2 Langkah Percobaan


i. Praktikum Nilai Resistor
1. Persiapkan resistor yang memiliki warna-warna kode sesuai pada tabel
2. Persiapkan multimeter dan lakukan pengukuran, cantumkan dalam
tabel hasil pengukuran nilai resistor
3. Tulis nilai resistor sesuai dengan nilai kode warnanya
4. Lakukan langkah 1 – 3 dan pilih resistor yang telah disediakan

ii. Praktikum Rangkaian Seri dan Paralel


5. Persiapkan alat dan bahan
6. Rangkai resistor seperti pada gambar dan nilai resistor disamakan
7. Hitung dan ukur dengan multimeter : V total, VR1, VR2 dan VR3
8. Lakukan langkah 2-3 dengan nilai resistor berbeda
9. Masukkan data kedalam tabel hasil pengamatan
10. Tuiskan analisa dan kesimpulan

3.3 Tabel Pengamatan


3.3.1 Tabel Pengamatan I
Nilai Warna Nilai Nilai Nilai
No Resistor 1 2 3 4 5 Toleransi Total Ukur

1 6 8 104 5% 680K Ω 800K Ω


2 3 9 103 5% 39K Ω 40K Ω

2 7 0 1% 270 Ω 240 Ω

4 4 7 0 100 1% 470 Ω 500 Ω

5
3 3 103 5% 33K Ω 35K Ω
Tabel 3.1 Tabel Perhitungan Gelang Resistor Berdasarkan Warna Yang Tertera

3.3.2 Tabel Pengamatan II


3.3.2.1 Data Syavera Awaliyatur Rohmah
Resistor Nilai Warna
(Data tiap individu berbeda)
No 1 2 3 4 5 Nilai Total Nilai Ukur

1
Resistor 1 2 7 5% 27 Ω 30 Ω

2 Resistor 2 4 7 0 5% 47 Ω 50 Ω

3 Resistor 3 8 2 5% 82 Ω 90Ω

4 Resistor 4 3 9 100 5% 39 Ω 40 Ω

5 Resistor 5 3 9 102 5% 3.900 Ω 4000 Ω

Tabel 3.2 Tabel Perhitungan Gelang Resistor Individu

3.3.2.2 Data Virginia Inka Benusu

Resistor Nilai Warna


(Data tiap individu berbeda)
No 1 2 3 4 5 Nilai Total Nilai Ukur

1
Resistor 1 3 3 103 5% 33k Ω 30k Ω
2 Resistor 2 1 2 101 5% 120 Ω 100 Ω

3 Resistor 3 3 3 102 5% 3.300 Ω 3.100 Ω

4 Resistor 4 2 2 101 5% 220 Ω 200 Ω

5 Resistor 5 3 0 103 5% 30kΩ 29k Ω

Tabel 3.3 Tabel Perhitungan Gelang Resistor Individu

3.3.2.3 Data Wardaya Priya Murti


Resistor Nilai Warna
(Data tiap individu berbeda)
1 2 3 4 5 Nilai Total Nilai Ukur

1
Resistor 1 1 0 101 5% 100 Ω 90 Ω

2 Resistor 2 1 5 102 5% 1.500 Ω 1.100 Ω

3 0 100 1% 150 Ω 100 Ω


Resistor 3 1 5

4 Resistor 4 5 7 3 57kΩ 300 Ω


5%

5 Resistor 5 5 7 0 570 Ω 450 Ω


100 5%
5
Tabel 3.4 Tabel Perhitungan Gelang Resistor Individu
3.3.3 Tabel Pengamatan III
No. Gambar Perhitungan Pengukuran
1. R total =
RT = R1 + R2 + R3
= 100 Ω + 1.000 Ω + 100 Ω
= 1.200 Ω

𝑅.𝐺𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑
Va = 𝑋 𝑉. 𝑖𝑛
𝑅.𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

= 1.100 𝑥 5 = 4,583 𝑉
1.200

𝑅.𝐺𝑟𝑜𝑢𝑛𝑑
Vb = 𝑋 𝑉.

𝑖𝑛
𝑅.𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

= 100
𝑥 5 = 0,41 𝑉
1.200

𝑉
Ia =
𝑅.𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

= 100
= 0,004 A
1.200

𝑉
Ib =
𝑅.𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

= 100
= 0,004 𝐴
1.200

Tabel 3.5 Tabel Perhitungan dan Pengukuran Rangkaian Seri


BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 Analisis
Resistor merupakan suatu komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain
untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian elekttronika. Untuk
membaca nilai resistor bisa melalui kode warna dan untuk pengukuran bisa dengan cara
membaca nilai dari warna gelang resistor atau dengan menggunakan alat ukur multimeter.
Nilai resistansinya, yaitu nilai hambatan yang dimiliki oleh resistor tersebut. Nilai dayanya,
yaitu kemampuan untuk menahan arus yang mengalir pada resistor tersebut.
Nilai daya adalah properti fisik yang tergantung pada konstruksi resistor,ukuran
terutama fisik. Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor tersebut.
Semakin tinggi nilai daya resistor, makin tinggi pula suhu yang bisa diterima resistor
tersebut. Resistor berbahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai
dayanyadibandingkan resistor dari bahan karbon. Nilai daya yang lebih tinggi
memungkinkan nilai tegangan yang lebih tinggi.
Peringkat ini memberikan tegangan tertinggi yang dapat diterapkan di resistor tanpa
lengkung internal. Nilai daya sangat penting sebab ia menunjukkan daya maksimum yang
bisa disipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang
dapatmengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut. Panas yang berlebihan dapat
menyebabkan terbakarnya resistor.

4.2 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan yaitu menghitung dan
mengukur besaran nilai dari resistor maka dapat diambil kesimpulan. Perhitungan
besaran nilai dari rresitor dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan cara
membaca warna gelang pada resistor. Dan dengan cara menggunakan alat ukur
tegangan yaitu multimeter.
Hasil pengukuran dapat berbeda antara pengukuran secara manual atau
membaca warna gelang pada resistor dengan pengukuran menggunakan multimeter.
Hasil pengukuran dengan cara membaca warna gelang resistor dengan pengukuran
menggunakan multimeter memiliki selisih nilai. Namun selisih nilainya tidak terlalu
besar antara hasil pengukuran dengan melihat gelang warna dan mengukur
menggunakan multimeter.

4.3 Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian, fungsi dan jenis resistor!
Jawab :
Pengertian resistor adalah komponen elektronika yang didesain memiliki dua
kutub yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila dialiri
tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Fungsi resistor adalah pembatas arus,
pengatur arus listrik, pembagi tegangan listrik, menurunkan tegangan listrik. Jenis
resistor ada 2 yaitu resistor tetap ( fixed resistor ) yaitu resistor yang nilai resistansinya
tidak berubah. Contoh : metal film resistor, kemudian variabel resistor yaitu jenis
resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai keinginan. Contohnya
potensiometer.
2. Jelaskan resistor berdasarkan daya nya!
Jawab:
Resistor berdasarkan dayanya terdapat beberapa ukuran yaitu diantaranya 1/8,
1/4, 1,2,5,10, dan 20 watt. Tetapi yang biasanya digunakan untuk ukuran daya resistor
adalah 1/8 watt.
3. Bagaimana cara membaca nilai resistor?
Jawab:
Cara membaca nilai resistor :
1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-1 ( yang pertama )
2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ke-2
3. Masukkan jumlah nol dari kode warna gelang ke-3 atau pangkatkan angka
tersebut dengan 10 (10n)
4. Gelang terakhir atau yang paling jauh merupakan toleransi dari nilai
resistor , misalnya :
gelang ke-1 coklat = 1 gelang ke-2 hitam = 0
gelang ke-3 hijau = 5 nol dibelakang angka gelang kedua atau kalikan
dengan 105 gelang ke-4 perak = toleransi 10%
maka nilai resistor adalah 10 x 10^5 = 1.000.000 Ω
4. Jelaskan cara mengkalibrasi multimeter!
Jawab:
Cara kalibrasi multimeter adalah hubungkan kedua ujung probe ( hitam dan
merah ), lalu lihat pada layar multimeter, jarum akan bergerak ke kanan. Lalu tepatkan
jarum pada angka nol, skala paling atas menggunakan khop zero adjustment.
Kemudian kalibrasi selesai dan multimeter bisa di gunakan
5. Jelaskan tentang hukum ohm!
Jawab :
Hukum ohm adalah suatu pernyataan yang menyebutkan bawa arus listrik (I)
yang mengalir pada suatu kawat konduktor sebanding dengan beda potencial (V) yang
diberikan pada ujung-ujungnya. Dan bebanding terbalik dengan hambatan (R)
rangkaian.
6. Jelaskan perbedaan rangkaian seri dan paralel dari segi tegangan dan arus!
Jawab:
Dalam rangkaian seri, arus bersama mengalir melalui semua komponen
rangkaian. Sedangkan dalam rangkaian paralel, jumlah arus yang berbeda mengalir
melalui setiap cabang rangkaian paralel.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Belajar Elektronika, “Macam-Macam Sambungan Kabel Instalasi Listrik” , Mei 2019
[Online]. Available : http://belajarelektronika.net/macam-macam-sambungan-kabel-
instalasi-listrik/.html [Accessed : 06 Agustus 2022].
[2] Diaeagle, “Jenis-Jenis Sambungan Kabel”, Desember 2015 [Online]. Available :
https://dianeagle.blogspot.co.id/2015/12/jenis-jenis-sambungan-kabel-dan-teknik.html
[Accessed : 06 Agustus 2022].
[3] Teknik Elektronika, “Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya”, Juli 2019, [Online].
Available : https://teknikelektronika.com/pengertian-kabel-listrik-jenis-jenis-kabel.html
[Accessed : 06 Agustus 2021].
[4] Modul Teori Teknik Tenaga Listrik.
LAMPIRAN
FOTO PRAKTIKUM
GAMBAR KETERANGAN

Proses membaca nilai resistor


berdasarkan kode warna dan juga untuk
menentukan selector kali berapa yang
akan digunakan untuk mengukur nilai
resistor.

Proses kalibrasi avometer sebelum


mengukur nilai resistor.

Proses pengukuran resistor


menggunakan avometer.

Melelehkan timah
menggunakan solder untuk
menempelkan resistor pada
papan PCB.

Anda mungkin juga menyukai