INSTALASI LISTRIK
Dosen Pengampu:
Sumber, SST, MT
NIP: 197207082006041006
NIP: 197505222006041006
Disusun Oleh :
Aidda Fitriyah
NIM
1A1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring berkembangnnya zaman tentunya semakin banyak alat alat elektronik dan alat
alat listrik yang lebih canggih, oleh sebab itu instalasi listrik sangat dibutuhkan dimana
saja. setiap tempat misalnya, di rimah, Gedung sekolah, Gedung Gedung perusahaan dan
masih banyak lagi. Dalam perancangan instalasi listrik harus di perhatikan dengan cermat.
dan praktikum ini di harapkan mahasiswa dapat memahami apa yang itu di maksud dengan
fasa dan nol
Pada materi ini tertuju pada pengertian tentang fasa dan nol dan ground. Ap aitu fasa,
nol dan ground yang harus dipelajari, karena wajib hukumnya bagi mahasiswa memahami
materi ini untuk memahami listrik lebih lanjut.
1.4 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mebedakan tegangan fasa dan nol menggunakan test pen
1.5 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
Fasa, netral dan Ground/arde merupakan nama-nama yang digunakan untuk membe -
dakan fungsi kabel pada instalasi listrik rumah. Ketiga jenis kabel ini biasanya berjalan
berbarengan pada instalasi, kecuali ground yang beriringannya hanya pada instalasi stop
kontak. Karena ketiganya berjalan berbarengan dan memang harus berjalan berbarengan
menuju komponen yang sama, maka dari itu, kita sebagai pemasang kabel jangan sampai
tidak bisa membedakan fasa, netral dan ground karena fungsinya berbeda. Bila kita salah
memasang kabel fasa, netral dan ground pada instalasi kemungkinan instalasi tidak akan
jalan bahkan yang paling buruk bisa menyebabkan korsleting. Maka dari itu sebaiknya ke-
nali terlebih dahulu perbedaan antara Fasa, netral & Ground dibawah ini.
a. Fasa
Adalah nama yang digunakan untuk kabel aliran listrik bertegangan. Ciri kabel
fasa adalah ketika di ukur menggunakan testpen, maka kumparan tersebut akan
menyala.Berdasarkan Peraturan umum Instalasi Listrik 2011 kabel fasa berwarna Hitam
untuk L1, Coklat untuk L2, dan Abu untuk L3.
Sumber:https://1.bp.blogspot.com
b. Netral
Netral adalah kabel yang tidak bertegangan atau (nol). biasanya ketika kita
testpen, kabel ini tidak akan menghasilkan api pada testpen. Ini bukan menujukan
bahwa kabel ini rusak tetapi memang kabel netral tidak menyalakan testpen.
Berdasarkan Peraturan umum instalasi listrik (PUIL) 2011 kabel fasa berwarna Biru.
Gambar 2.1b Netral
Sumber:https://1.bp.blogspot.com
c. Grounding
Grounding adalah kabel yang diperlukan untuk pentanahan. sama seperti Netral,
kabel Grounding ini tidak bertegangan. Berdasarkan PUIL 2011 kabel Grounding ini
berwarna Hijau-kuning
Sumber:https://1.bp.blogspot.com
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak berarti bahwa
arus listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal ini disebabkan karena hambatan
jenis penghantar terlalu besar sehingga sulit menghantarkan arus listrik.
Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan
non logam adalah isolator. Contoh isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet
dan lain-lain.
Sumber:data:image/jpeg;base64,
2.3 Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi
luar ataukabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hi -
tam sesuai dengan peraturan PUIL. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat,
tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus. Agar aman memakaik-
abel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa PVC atau saluran tertutup.Sehingga tidak
mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak
tersentuh langsung oleh orang.
Sumber:https://1.bp.blogspot.com/
Test pen merupakan jenis penghantar listrik yang dapat berfungsi ganda yaitu
selain dapat digunakan untuk memasang/membuka sekrup juga dapat dipakai untuk menge-
tahui adanya aliran listrik dalam suatu penghantar. Obeng ini pada bagian dalam dari pegan-
gannya terdapat lampu yang akan menyala apabila ujung mata obeng disentuhkan pada penghantar
listrik yang berfasa. Selain daripada itu pada batang obeng diberi isolasi yang menutupi
bagian tangkai sampai batas ujung matanya dengan maksud agar pemakainya tidak tersen-
tuh aliran listrik.
Bagaimana caranya kita mengetahui apakah nilai hambatan atau resistan pentana-
han atau Tahanan grounding yang kita pasang sudah mencapai nilai standar, sehingga dapat
dikatakan sistem grounding yang kita pasang sudah baik dan benar.
Untuk mengetahui hal ini, maka kita harus melakukan pengukuran sistem grounding atau
pentanahan (pembumian) yang kita pasang dengan menggunakan alat ukur grounding atau
pentanahan (pembumian). Alat ukur ini biasa disebut dengan Grounding Tester atau Earth
Tester.
BAB III
METODE PENELITIAN
1 Test pen
2. Tentukan fasa dan ground pada sumber tegangan dengan menggunakan testpen, jika
pada saat dimasukkan pada salah satu lubang stop kontak test pen menyala maka bagian
tersebut adalah fasa, sedangkan bagian yang dimasukkankan test pen namun tidak
menyala maka bagian tersebut adalah ground.
3. Pasang ujung kabel NYA yang sudah dikupas pada bagian positif stop kontak.
4. Siapkan bahan isolator (kardus) sebagai alas bagi tubuh sebelum memulai memegang
kabel yang sudah dikupas.
5. Pegang ujung kabel NYA yang sudah dikupas serta sudah terhubung dengan stop kon-
tak. Jangan sampai badan memegang lantai, menempel tembok, atau bersentuhan den-
gan orang lain.
6. Tempelkan test pen pada bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Jika tespen menyala,
maka fasa sudah dapat ditentukan.
DAFTAR PUSTAKA
[1] https://teknikelektronika.com/pengertian-tespen-test-pen-dan-cara-menggunakan-test-
pen/
[2] https://klinikkonstruksi.jogjaprov.go.id/artikel_detail.php?id=99
[3] https://www.kelistrikanku.com/2020/09/fasa-netral-ground.html
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Insulator_listrik