Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PRAKTIKUM

LABORATORIUM TEKNIK TENAGA LISTRIK


INSTALASI LISTRIK
FASA DAN NOL

Dosen Pengampu:
Sumber, STT, MT
NIP 19720708 200604 1 007
Abdul Kholiq, SST, MT
NIP 19750522 200604 1 006

Disusun Oleh :
Alisa Nadiva Nurfitanti

1A1

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


JURUSAN TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


instalasi listrik adalah suatu sistem yang terdiri dari kabel, switch, kabel pengikat, dan
perlengkapan listrik lainnya yang berfungsi untuk mengalirkan listrik dari satu sumber ke
tempat yang memerlukannya. Sistem ini digunakan untuk memberikan daya listrik pada
perangkat listrik yang memerlukan, baik itu lampu, penghantar listrik, atau alat-alat
elektronik lainnya. Instalasi listrik adalah suatu sistem yang mengalirkan arus listrik
menuju suatu bangunan atau perangkat listrik lainnya yang memerlukan energi listrik.
Instalasi listrik dapat ditemukan pada semua bangunan mulai dari rumah tangga hingga
gedung-gedung yang besar seperti sekolah, rumah sakit, mal, dan lain sebagainya. Instalasi
listrik akan mengalirkan listrik dari sumber utama ke perangkat elektronik atau kebutuhan
listrik lain di dalam bangunan. Sebuah instalasi listrik yang baik harus dapat memberikan
daya listrik yang cukup dan stabil ke setiap perangkat listrik yang memerlukan. Saat listrik
mengalir dari sumber utama ke perangkat yang memerlukan, arus listrik akan melalui
beberapa fase. Fase ini biasanya terdiri dari fase satu (L1), fase dua (L2), dan fase tiga
(L3). Saat listrik masuk ke rumah, maka akan ada satu fase (L) yang digunakan. Selain itu,
terdapat juga sistem grounding yang bertugas untuk menangkap tegangan dan arus yang
bocor pada sistem listrik. Hal ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kebakaran atau
bahkan kecelakaan listrik. Apabila terjadi arus listrik yang melebihi kapasitas yang pada
suatu kabel, maka kabel tersebut dapat menghangus dan menyebabkan kebakaran. Oleh
sebab itu, instalasi listrik harus dikerjakan oleh tenaga ahli yang memiliki kualifikasi
dalam bidang listrik.

1.2 Batasan Masalah


Dapat mengetahui apa itu yang dimaksud dengan fasa, nol, dan ground.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan fasa?
2. Apa yang dimaksud dengan nol?
3. Apa yang dimaksud dengan ground?

1.4 Tujuan
1.4.1 Tujuan Umum
1. Mahasiswa mampu membedakan tegangan fasa dan nol dengan menggunakan test pen.
2. Mahasiswa mampu menganalisa mengapa pada saat tubuh diberi tegangan listrik tidak
dirasakan adanya setrum apabila bagian tubuh tubuh tidak menyentuh lantai.
3. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengetahui jenis-jenis isolator listrik.

1.4.2 Tujuan Khusus


Dapat mengetahui serta dapat membedakan tegangan fasa maupun nol dengan baik dan benar

1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis
1. Dapat memperluas wawasan untuk mahasiswa dalam membedakan tegangan fasa
dan tegangan nol
2. Dapat mengetahui jenis-jenis dari isolator listrik.

1.5.2 Manfaat Praktis


Selain manfaat teoritis yang telah dikemukakan, peneliti juga memiliki manfaat
praktis untuk dapat menerapkan isolator listrik pada fasa untuk menghindari bahaya oleh
fasa saat melakukan instalasi listrik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kabel NYA

Gambar 2.1 Kabel NYA


(Sumber : https://doflix.biz.id/blog)

Kabel NYA adalah salah satu jenis kabel listrik yang didesain dengan satu inti saja. Kabel
ini memiliki lapisan pelindung berbahan PVC yang melapisi konduktornya. Jenis kabel NYA
sering difungsikan untuk keperluan jaringan listrik pada perumahan. Salah satu contohnya yakni
untuk keperluan instalasi lampu penerang maupun untuk pemasangan stop kontak.

2.2 Test Pen

Gambar 2.2 Test Pen


(Sumber: https://sunupradana.info/)

Tespen atau Test Pen merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan oleh para
Teknisi Listrik dalam melakukan pekerjaannya. Bentuknya yang relatif kecil dan mirip seperti
sebuah Pena membuatnya sangat mudah untuk dibawa kemana-mana. Ujung Test Pen yang yang
berbentuk “Minus” dapat dijadikan sebagai Obeng untuk melonggarkan atau mengetatkan sekrup
(screw). Jadi Test Pen pada dasarnya adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengecek apakah sebuah penghantar listrik memiliki tegangan listrik atau tidak. Penghantar
listrik yang dimaksud disini dapat berupa Kabel listrik, Kawat listrik maupun Stop Kontak listrik.

2.3 Isolator Listrik


Gambar 2.3 Bahan Isolator
(Sumber : https://brainly.co.id/)
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik, hal tersebut tidak berarti bahwa arus
listrik tidak mengalir dalam rangkaian tertutup. Hal ini disebabkan karena hambatan jenis
penghantar terlalu besar sehingga sulit menghantarkan arus listrik. Isolator adalah bahan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator. Contoh
isolator adalah asbes, kayu kering, gelas, plastik, karet dan lain-lain.

2.4 Tang kombinasi

Gambar 2.4 Tang Kombinasi


(Sumber: https://tehniq.com/)

Tang kombinasi merupakan jenis tang yang paling umum dan sering ditemukan di
rumah atau di bengkel. Sesuai dengan namanya, fungsi tang kombinasi ini sangat beragam.
Diantaranya yaitu untuk memegang, membengkok, memutar dan memotong benda.

2.5 Stop Kontak

Gambar 2.5 Stop Kontak


(Sumber: https://siplah.eurekabookhouse.co.id/)

Stop kontak adalah alat yang berfungsi sebagai penghubung arus listrik, yang mana
alat ini berguna sebagai terminal yang nantinya akan mendistribusikan listrik pada berbagai
perangkat elektronik. Energi listrik yang didapatkan dari terminal listrik, akan diteruskan
oleh streker dan kabel menuju alat-alat elektronik. Misalnya didistribusikan pada televisi,
radio, kulkas, mesin cuci, oven dan lain sebagainya.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


1. Test pen
2. Sumber tegangan PLN (stop kontak)
3. Tang kombinasi
4. Kabel NYA

3.2 Prosedur Kerja


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Tentukan fasa dan ground pada sumber tegangan dengan menggunakan testpen, jika
pada saat dimasukkan pada salah satu lubang stop kontak test pen menyala maka bagian
tersebut adalah fasa, sedangkan bagian yang dimasukkankan test pen namun tidak
menyala maka bagian tersebut adalah ground.
3. Pasang ujung kabel NYA yang sudah dikupas pada bagian positif stop kontak.
4. Siapkan bahan isolator (kardus) sebagai alas bagi tubuh sebelum memulai memegang
kabel yang sudah dikupas.
5. Pegang ujung kabel NYA yang sudah dikupas serta sudah terhubung dengan stop
kontak. Jangan sampai badan memegang lantai, menempel tembok, atau bersentuhan
dengan orang lain.
6. Tempelkan test pen pada bagian tubuh, misalnya tangan atau kaki. Jika tespen menyala,
maka fasa sudah dapat ditentukan.
BAB IV
ANALISIS DAN KESIMPULAN

4.1 ANALISIS DATA


Pada saat merangkai instalasi listrik, kita harus mengetahui tentang fasa dan nol dan
ground. Fasa adalah sumber tegangan listrik yang apabila di tes dengan alat test pen akan
menyala, sedangkan nol adalah suatu instalasi yang mempunyai tegangan. Nol berfungsi sebagai
kutub negatif. Ground adalah tegangan listrik yang dinetralkan di bumi agar menghilangkan
tegangan listrik.

4.2 KESIMPULAN
Dalam praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa pentingnya kita mengetahui fasa nol
dan ground. Karena apabila tubuh kita menyentuh fasa dan terhubung ke ground maka otomatis
tersengat listrik karena tubuh kita menjadi konduktor fasa yang menyalurkan ke ground
(bumi)untuk di netralkan, dan apabila kita tidak terhubung dengan ground maka tubuh kita
menjadi kebal dan isolator sehingga aman dan tidak tersengat.

4.3 SOAL PERTANYAAN


1. Mengapa saat test pen di hubungkan pada fasa PLN dan kita menyentuh tanah/ ground
menyala sedangkan jika tidak menyentuh tanah tidak menyala? Jelaskan
Jawab : Karena kita (manusia) yaitu sebagai konduktor atau penghantar arus listrik, saat kita
menyentuh tanah maka ground akan mengalir dari lantai atau tanah ke test pen melewati kita
(manusia), saat tidak menyentuh tanah maka tidak ada ground yang mengalir ketubuh kita,
maka itu tidak menyala.
2. Seberapa penting sebuah isolator dalam sambungan kabel? Jelaskan
Jawab : Sangat penting karena isolator mencegah terjadinya perpindahan aliran muatan listrik
yang tidak diinginkan. Sehingga dapat menimbulkan gangguan pada suatu instalasi listrik atau
bahkan dapat menimbulkan resiko-resiko bahaya yang lebih fatal lainnya.
3. Bagaimana usaha kalian sebagai seorang teknisi instalasi listrik jika harus melakukan
sambungan atau perbaikan instalasi listrik dalam keadaan terdapat tegangan?
Jawab :
1. Memutuskan aliran atau tegangan listrik yang melewati kabel.
2. Menggunakan alas kaki berbahan karet.
3. Menggunakan SOP sesuai prosedur.
4. Dipastikan tidak basah atau tidak ada air.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonim, “Pengertian instalasi listrik” 15 mei 2023. [Online]. Available: ,


https://shariagreenland.co.id/blog/apa-yang-dimaksud-dengan-instalasi-listri
[Accessed 24 Juli 2023]
[2] Dickson Kho “Pengertian Test Pen dan cara penggunaannya” 2022 [Online].
Available: https://teknikelektronika.com/pengertian-tespen-test-pen-dan-cara-
menggunakan-tes-pen/
[3] Risky Abadi “Pengertian Stop Kontak” 14 Juli 2023 [Online]
Available:https://thecityfoundry.com/stop-kontak/

[4] Modul Teori Teknik Tenaga Listrik

Anda mungkin juga menyukai