Anda di halaman 1dari 30

PERCOBAAN 1

1. NAMA PERCOBAAN : Jangka Sorong


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari cara menggunakan jangka sorong
3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar statif 1 3. Batang statif pendek 1
2. Jangka sorong 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Keterangan:
Jangka sorong pada gambar di atas memiliki ketelitian 0,05 mm (jarak antar garis
skala pada skala nonius).

Cara membaca skala hasil pengukuran untuk gambar di atas :


a. Lihat posisi angka nol (0) dari skala nonius terhadap skala utama. Pada gambar
terlihat angka nol dari skala nonius terletak diantara angka 1 cm dan 2 cm dari
skala utama, tepatnya pengukuran jangka sorong menghasilkan nilai kurang dari
1,2 cm tetapi lebih dari 1,1 cm atau 11mm. Berapa lebihnya?
b. Untuk mengetahui lebihnya, carilah garis skala pada skala nonius yang berimpit
(segaris) dengan garis skala pada skala utama. Pada gambar di atas, kedua garis
skala yang posisinya segaris adalah pada angka 0,65mm dari skala nonius.
c. Dengan demikian nilai hasil pengukuran jangka sorong adalah 11 mm + 0,65 mm
= 11,65 mm.

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Gunakan jangka sorong untuk mengukur besaran di bawah ini dan catat perolehannya
pada tabel
 Lebar dasar statif
 Diameter lubang dasar statif
 Kedalaman lubang dasar statif
 Diameter batang statif
b. Pada setiap pengukuran di atas, lakukan pengulangan paling sedikit 5 kali.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Isikan seluruh hasil pengamatan pada tabel berikut :

Lebar Diameter Kedalaman Diameter


No. percobaan dasar statif lubang (D) lubang (L) batang (D)
(L)
1.
2.
3.
4.
5.
Rata-rata (Ln,Dn)

b. Lakukan perhitungan ΔL atau ΔD (kesalahan/penyimpangan pengukuran) dengan


rumus ΔL=Ln-L atau ΔD=Dn-D
Lebar Diameter Kedalaman Diameter
No. percobaan dasar statif lubang (ΔD) lubang (ΔL) batang (ΔD)
(ΔL)
1.
2.
3.
4.
5.
Rata-rata (ΔLn,
ΔDn)

c. Hasil pengukuran (Lhsl=L±ΔLn atau Dhsl=D±ΔDn)


Lebar dasar statif Diameter lubang Kedalaman lubang Diameter batang
(ΔL) (ΔD) (ΔL) (ΔD)
…..±….. …..±….. …..±….. …..±…..
7. KOMENTAR dan KESIMPULAN
PERCOBAAN 2

1. NAMA PERCOBAAN : Gaya Pada Bidang Miring I


2. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki sifat gaya-gaya mekanis pada bidang
miring

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar statif 1 8. Jepit penahan 1
2. Kaki statif 2 9. Katrol besar Ø100mm 2
3. Batang statif pendek 1 10. Steker perangkai 1
4. Batang statif panjang 1 11. Beban 50 gr 2
5. Balok pendukung 1 12. Bidang miring 1
6. Pengait beban 1 13. Dinamometer 1,5N 1
7. Balok bertingkat 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar 1 di bawah.
b. Pasang balok pendukung pada batang statif.
c. Gabungkan 2 buah katrol besar (gambar 2) dan pasangkan pengait beban diantara
kedua katrol tersebut, serta pasangkan pula sebuah steker perangkai pada salah
satu katrol.
d. Rakit bidang miring pada balok pendukung dengan menggunakan jepitan
penahan.
e. Untuk mengatur kemiringan bidang, dapat dipergunakan balok bertingkat (bila
diperlukan).
5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :
a. Tentukan berat gabungan katrol (w = m.g) dengan menggunakan dynamometer.
b. Pasang dynamometer pada pengait beban dan balok penahan melalui jepit
penahan bidang miring dan letakkan katrol pada bidang miring tersebut.
c. Atur ketinggian (h) balok penahan sesuai dengan tabel di bawah.
d. Pada setiap ketinggian (h) tertentu bacalah gaya (F R) pada dynamometer dan
isikan pada tabel di bawah.
e. Pasang beban pada steker di kiri dan kanan katrol gabungan.
f. Ulangi langkah b sampai e dan isikan hasil pengamatan ke dalam tabel.
Keterangan : percepatan gravitasi = 9,8 ms-2 panjang bidang miring (ℓ) = 50 cm

6. HASIL PENGAMATAN
a. Isikan hasil pengamatan FR, nilai perbandingan FR dengan w dan harga sinus
sudut kemiringan bidang (h/ℓ) pada tabel di bawah ini :

Tanpa tambahan beban Dengan tambahan beban


Gaya berat w = … Gaya berat w = …
Tinggi (h) Gaya (FR) FR/w Gaya (FR) FR/w Sin α =h/ℓ
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm

b. Bagaimana hubungan FR/w dengan sinus α ?

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 3

1. NAMA PERCOBAAN : Gaya Pada Bidang Miring II


2. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki sifat dan akibat gesekan dari beberapa
jenis permukaan benda

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar statif 1 6. Jepit penahan 1
2. Kaki statif 2 7. Balok bertingkat 1
3. Batang statif pendek 1 8. Balok Aluminium 1
4. Batang statif panjang 1 9. Bidang miring 1
5. Balok pendukung 1 10. Dinamometer 3,0N 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar 1 di bawah.
b. Pasang balok pendukung pada batang statif.
c. Rakit bidang miring pada balok pendukung dengan posisi terbalik (bidang rata di
atas, bagian rel di bawah).
d. Jika perlu, gunakan balok bertingkat untuk mengatur kedudukan bidang miring.

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Tentukan berat balok aluminium (w).
b. Letakkan balok aluminium di atas bidang miring.
c. Naikkan ketinggian balok pendukung secara sangat perlahan-lahan, sambil
mengamati balok aluminium.
d. Hentikan kenaikan balok pendukung tepat pada saat aluminium akan bergerak
(bergeser). Pada saat itu ukur h (tinggi ujung atas bidang miring) untuk
menetukan sin α atau cos α. (panjang bidang miring ℓ = 50 cm).
e. Ulangi langkah b sampai d tetapi gunakan permukaan balok yang berbeda (kayu,
karet, kaca dan plastik).
Hitung gaya gesekan antara permukaan bidang miring dengan permukaan kayu,
karet, kaca dan plastik tersebut.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat semua hasil pengamatan pada tabel berikut ini serta selesaikan isian yang
lain pada tabel.

w (berat balok) Jenis permukaan h Sin α = h/ℓ α F = w sin α N = w cos α


Kayu
Karet
Kaca
Plastik

b. Gambarkan arah vector gaya w, f = w sin α dan N = w cos α

c. Hitung koefisien gesekan statis antara balok dengan permukaan, menggunakan


data-data hasil percobaan

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN

PERCOBAAN 4

1. NAMA PERCOBAAN : Usaha pada Bidang Miring


2. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki sifat gaya-gaya mekanis pada bidang
miring

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar statif 1 7. Jepit penahan 1
2. Kaki statif 2 8. Katrol kecil Ø50mm 2
3. Batang statif pendek 1 9. Steker perangkai 1
4. Batang statif panjang 1 10. Beban 50 gr 2
5. Balok pendukung 1 11. Bidang miring 1
6. Pengait beban 1 12. Dinamometer 3,0N 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :


a. Rakit statif sesuai gambar 1 di bawah ini.
b. Pasang balok pendukung pada batang statif.
c. Rakit bidang miring pada balok pendukung dengan menggunakan jepitan
penahan.
d. Gabungkan dua katrol kecil dengan menggunakan steker perangkai dan
pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut.

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :

a. Tentukan berat kedua katrol + steker (w = m.g). Catat hasil pengamatan pada
tabel.
b. Kaitkan katrol pada dynamometer dan taruh di atas bidang miring.
c. Atur ketinggian bidang miring (h = 10 cm)
d. Amati gaya yang terjadi (FR) pada dynamometer dan catat hasilnya pada tabel.
e. Lepaskan dynamometer dari katrol dan taruh katrol di atas bidang miring yang
paling atas (ketinggian di atas bidang horizontal h = 10 cm). Lepaskan katrol
agar menggelincir pada bidang miring hingga sampai pada bidang horizontal (di
titik B pada gambar 3). Usaha yang dilakukan gaya F R = FR.ℓ (ℓ = panjang
bidang miring = 50 cm).
f. Isikan nilai usaha = FR.ℓ pada tabel dan lengkapi pula harga w.h
g. Ulangi langkah b sampai f dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring sesuai
tabel di bawah ini.
h. Ulangi langkah a sampai g setelah menambah dua beban pada katrol.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Tanpa tambahan beban

Tinggi h (m) w (N) w.h (joule) FR (N) Usaha = FR.ℓ (joule)


0,10
0,15
0,20

b. Katrol dengan beban


Tinggi h (m) w (N) w.h (joule) FR (N) Usaha = FR.ℓ (joule)
0,10
0,15
0,20

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN

PERCOBAAN 5
1. NAMA PERCOBAAN : Kecepatan Rata-rata
2. TUJUAN PERCOBAAN : Memahami pengertian dan mengetahui salah satu
cara menentukan kecepatan rata-rata

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Rel Presisi 2 5. Balok Bertingkat 1
2. Penyambung Rel 1 6. Jam Henti (stopwatch) 1
3. Kaki Rel 2 7. Tumpaka Berpenjepit 1
4. Kereta Dinamika 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:
Sambungkan rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua
ujung rel (lihat gambar).

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


 Letakkan rel yang terpasang pada tingkat paling rendah dari balok bertingkat.
 Pasang tumpakan berpenjepit pada ujung rel di bawah.
 Pasang kereta di atas rel dan ukur jarak dari ujung kepala kereta sampai dengan
ujung penjepit = 85 cm.

 PERCOBAAN I : pengukuran waktu.


Rel diletakkan pada tingkat bawah balok bertingkat.

a. Siapkan dan tekan tombol stopwatch tepat saat kereta dilepaskan.


b. Matikan stopwatch tepat saat kereta menyentuh penjepit dan catat waktu
yang diperlukan.
 PERCOBAAN II
Rel diletakkan di tengah-tengah pada balok bertingkat.

c. Lakukan kembali langkah a dan b.

 PERCOBAAN III
Rel diletakkan di atas balok bertingkat pada tingkat paling tinggi.

d. Lakukan kembali langkah a dan b.

6. HASIL PENGAMATAN

Percobaan Waktu (s) Perpindahan (m) Kecepatan rata-rata (m/s)


Tingkat terendah
Tingkat ditengah-tengah
Tingkat tertinggi

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 6

1. NAMA PERCOBAAN : Kecepatan dan Percepatan


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mengetahui cara menentukan percepatan atau
perubahan kecepatan selama waktu tertentu

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Rel Presisi 2 6. Jam Henti (stopwatch) 1
2. Penyambung Rel 1 7. Tumpaka Berpenjepit 1
3. Kaki Rel 2 8. Meja Optik 1
4. Kereta Dinamika 1 9. Penggaris 1
5. Balok Bertingkat 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:
Sambung rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua
ujung rel (lihat gambar bawah).

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


 Letakkan rel yang telah terpasang pada balok bertingkat di tingkat tertinggi.
 Letakkan kereta pada kedudukan yang tertinggi di atas rel.
 Pada jarak 20 cm dari kereta, letakkan meja optic (lihat gambar).
 Ukur waktu dari pelepasan kereta sampai dengan mulai nampak di belakang meja
optik.
 Ulangi langkah b sampai d untuk diambilwaktu rata-rata dan catat ke dalam tabel.
 Lakukan langkah b sampai e dengan terlebih dahulu mengubah jarak meja optic
dari kereta menjadi 40 cm, 60 cm, dan 80 cm.
6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini :

Jarak 20 cm 40 cm 60 cm 80 cm

Waktu t1=………. s t2=………. s t3=………. s t4=………. s

Kecepatan v1=………. m/s v2=………. m/s v3=………. m/s v4=………. m/s

v 2−v 1 v 3−v 2 v 4−v 1


Percepatan =m/s 2 =m/ s 2 =m/s 2
t 2−t 1 t 3−t 2 t 4−t 1
b. Gambarkan grafik hubungan antara v (kecepatan) terhadap t (waktu)

V (m/s)

t (s)

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 7

1. NAMA PERCOBAAN : Gerak Lurus Beraturan


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mengamati benda yang bergerak lurus beraturan
dan mengetahui grafik hubungan kecepatan terhadap waktu

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Rel Presisi 2 7. Kereta Dinamika 1
2. Penyambung Rel 1 8. Tumpakan Berpenjepit 1
3. Kaki Rel 2 9. Perekam Waktu + Pita 1
4. Catu Daya 1 10. Beban 50 gr 2
5. Balok Bertingkat 1 11. Kabel Penghubung Merah 1
6. Steker Perangkai 1 12. Kabel Penghubung Hitam 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

a. Sambung rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua
ujung rel.
b. Pasang perekam waktu pada ujung kiri rel presisi dan pasang katrol rel pada
ujung kanan rel (lihat gambar).
c. Pasang kereta dinamika yang dilengkapi beban di sebelah kanan perekam waktu.
d. Pasang kertas perekam waktu dan ujung kertas dijepit pada kereta dinamika.
e. Hubungkan catu daya ke sumber listrik (PLN) dan pilih tegangan pada catu daya
12 volt AC/DC.
f. Hubungkan kabel perekam waktu ke catu daya.
g. Hidupkan perekam waktu dan atur baut pengatur ketukan agar perekam waktu
dapat bekerja secara baik.

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Letakkan balok bertingkat di dekat ujung kiri rel presisi, pegang kereta,
kemudian angkat ujung kiri rel presisi untuk diletakkan pada tangga pertama
balok bertingkat (lihat gambar di bawah). Kereta tetap dipegang agar tidak
meluncur (merapat pada perekam waktu).
b. Bersamaan dengan menghidupkan perekam waktu, lepaskan kereta agar menjauhi
perekam waktu (boleh sedikit di dorong).
c. Pada saat kereta menyentuh tumpakan berpenjepit/berhenti, matikan perekam
waktu.
d. Keluarkan kertas perekam dan amati jarak titik-titik data. Bila jaraknya semakin
jauh/dekat berarti kereta tidak bergerak lurus beraturan.
e. Dengan mengubah (menaikkan/menurunkan) posisi ujung rel presisi, ulangi
langkah a sampai d, sampai pada kertas perekam waktu dihasilkan tiitk-titik data
yang jaraknya relatif sama.
f. Potong-potonglah kertas perekam waktu sepanjang 5 titik data.
g. Susunlah potongan-potongan kertas perekam secara sejajar pada hasil
pengamatan.

6. HASIL PENGAMATAN

a. Atur susunan kertas seperti gambar di bawah ini. Panjang potongan kertas
menggambarkan (mewakili) vektor kecepatan.
b. Tarik garis melewati titik-titik data teratas dari potongan kertas perekam waktu.

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 8

1. NAMA PERCOBAAN : Gerak Lurus Berubah Beraturan


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mengamati benda yang bergerak lurus berubah
beraturan dan mengetahui grafik hubungan kecepatannya terhadap waktu

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Rel Presisi 2 8. Kereta Dinamika 1

2. Penyambung Rel 1 9. Tumpakan Berpenjepit 1


3. Kaki Rel 2 10. Perekam Waktu + Pita 1
4. Catu Daya 1 11. Beban 50 gr 1

5. Balok Bertingkat 1 12. Steker Perangkai 1


6. Kabel Penghubung Merah 1 13. Penggaris 1

7. Kabel Penghubung Hitam 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

a. Sambung rel presisi dengan penyambung rel dan pasang pula kaki rel pada kedua
ujung rel.
b. Pasang perekam waktu pada ujung kiri rel presisi dan pasang katrol rel pada
ujung kanan rel (lihat gambar).
c. Pasang kereta dinamika yang dilengkapi beban di sebelah kanan perekam waktu.
d. Pasang kertas perekam waktu dan ujung kertas dijepit pada kereta dinamika.
e. Hubungkan catu daya ke sumber listrik (PLN) dan pilih tegangan pada catu daya
12 volt AC/DC.
f. Hubungkan kabel perekam waktu ke catu daya.
g. Hidupkan perekam waktu dan atur baut pengatur ketukan agar perekam waktu
dapat bekerja secara baik.
5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :
a. Letakkan balok bertingkat di dekat ujung kiri rel presisi, pegang kereta, kemudian
angkat ujung kiri rel presisi untuk diletakkan pada tangga pertama balok
bertingkat (lihat gambar di bawah). Kereta tetap dipegang agar tidak meluncur
(merapat pada perekam waktu).
b. Bersamaan dengan menghidupkan perekam waktu, lepaskan kereta agar bergerak.
c. Pada saat kereta menyentuh tumpakan berpenjepit/berhenti, matikan perekam
waktu.
d. Keluarkan kertas perekam dan amati jarak titik-titik data. Apakah jaraknya titik-
titik semakin jauh?
e. Ulangi langkah a sampai d dengan terlebih dahulu meletakkan ujung kiri rel
presisi pada tangga teratas balok bertingkat.
f. Potong-potonglah kertas perekam waktu sepanjang 5 titik data.
g. Susunlah potongan-potongan kertas perekam dalam diagram pada hasil
pengamatan.

6. HASIL PENGAMATAN

b. Atur susunan potongan kertas agar titik data terbawah tepat pada sumbu t.
c. Tarik garis melalui titik-titik teratas dari susunan potongan kertas perekam.

V V

t t
pada tangga pertama pada tangga teratas

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 9

1. NAMA PERCOBAAN : Jatuh Bebas


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari peristiwa jatuh bebas dan hubungan
terhadap gaya tarik bumi

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Rel Presisi 1 6. Perekam Waktu + Pita 1
2. Penyambung Rel 1 7. Kabel Penghubung Merah 1
3. Kaki Rel 1 8. Kabel Penghubung Hitam 1
4. Catu Daya 1 9. Penggaris 1
5. Beban 50 gr 1 10. Klip Kertas 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

a. Pasang perekam waktu pada ujung kiri rel presisi dan atur baut pengatur
ketukannya agar perekam waktu bekerja baik.
b. Pasang kertas perekam waktu.
c. Ikat beban dengan tali (15 cm) dan ujung tali yang lain diikatkan ke klip kertas
dan pasang klip kertas pada kertas perekam waktu (gambar di bawah).

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Pasang kertas perekam yang dijepit dengan klip dan biarkan beban bebas
bergantung, kemudian miringkan rel presisi hingga hamper vertikal (lihat gambar
di bawah).
b. Bersamaan dengan menghidupkan perekam waktu, lepaskan pegangan dari kertas
perekam dan biarkan beban jatuh bebas.
c. Matikan perekam waktu pada saat bebean berhenti.
d. Keluarkan kertas perekam dan amati jarak titik-titik data. Apakah jaraknya sudah
semakin jauh?
e. Potong-potonglah kertas perekam waktu sepanjang 5 titik data.
f. Susunlah potongan-potongan kertas perekam secara sejajar vertikal pada hasil
pengamatan.

6. HASIL PENGAMATAN

b. Atur susunan potongan kertas agar titik data terbawah tepat pada sumbu t.
c. Tarik garis melalui titik-titik teratas dari susunan potongan kertas perekam.

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 7

1. NAMA PERCOBAAN : Penjumlahan Vektor Gaya


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari cara menentukan jumlah (resultan)
dua vektor gaya

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar Statif 2 6. Dynamometer 3,0 N 2
2. Batang Statif Pendek 1 7. Japit Penahan 2
3. Batang Statif Panjang 2 8. Benang (tali) Cukup
4. Balok Pendukung 2 9. Busur Derajat 1
5. Beban 50 gr 2 10. Kertas putih 4

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
a. Rakit statif, balok pendukung, jepit penahan dan dynamometer sesuai gambar di
bawah ini.
b. Ikat beban dengan tali dan buatlah simpul untuk nantinya diikatkan pada kedua
dynamometer.

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Gantungkan beban pada dynamometer (gambar 2). Periksa berat beban dan
catat pada tabel di bawah.
b. Geser dasar statif agar masing-masing dynamometer membentuk sudut ±20⁰
terhadap garis tegak (garis vertikal). Ukur sudut a 1 dan a2 dengan busur derajat
(gambar 3) dan catat pada tabel di bawah.
c. Baca gaya F1 dan F2 pada masing-masing dynamometer dan catat pada tabel.
d. Ulagi langkah b dan c untuk sudut-sudut yang sesuai dengan tabel di bawah.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini :

a1 a2 F1 (N) F2 (N) Berat beban (N) Resultan gaya (N)


20⁰ 20⁰
25⁰ 25⁰
30⁰ 30⁰
35⁰ 35⁰

b. Lukiskan sudut a1 = a2 = 20⁰ dengan vektor gaya F1 dan F2 (panjang garis


sebanding dengan besarnya gaya) di kertas yang sudah disiapkan. Lukislah
jajaran genjang dan tariklah garis diagonal sebagai resultan gaya. Dari gambar,
tentukan nilai resultannya dan isikan ke dalam tabel.
c. Ulangi kegiatan b untuk sudut 25⁰, 30⁰ dan 35⁰.
d. Adakah hubungan antara berat beban dengan resultan gaya?

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 8

1. NAMA PERCOBAAN : Hukum Hooke


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mencari hubungan antara gaya dan pertambahan
panjang pegas

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar Statif 1 6. Beban 50 gr 6
2. Kaki Statif 1 7. Jepitan Penahan 1
3. Batang Statif Pendek 1 8. Pegas Spiral 1
4. Batang Statif Panjang 1 9. Penggaris 1
5. Balok Pendukung 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai dengan daftar di atas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar di bawah ini.
b. Pasang balok penahan pada batang statif.
c. Pasang jepit penahan pada balok pendukung, kemudian gantungkan pegas spiral.
5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :
a. Gantungkan 1 beban (w) = 0,5 N pada pegas sebagai gaya awal (F 0).
b. Ukur panjang awal (ℓ0) pegas dan catat hasilnya pada tabel di bawah.
c. Tambahkan 1 beban dan ukur kembali panjang pegas (ℓ). Catat hasil
pengamatan ke dalam tabel.
d. Ulangi langkah c dengan setiap kali menambah 1 beban untuk melengkapi tabel
di bawah.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah dan selesaikan isian lainnya :
ℓ0 = …………. m; F0 = …………… N

w (N) ΔF = (w-F0) N ℓ (m) Δ ℓ = (ℓ- ℓ0) m


0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0

b. Gambarkan grafik pertambahan panjang pegas terhadap penambahan gaya.


ΔF

Δℓ

c. Dari grafik di atas, tentukan tetapan pegas.


d. Sebutkan sumber-sumber kesalahan percobaan.

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 9

1. NAMA PERCOBAAN : Getaran Pegas


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mencari hubungan antara period pegas terhadap
massa beban

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar Statif 1 6. Beban 50 gr 5
2. Kaki Statif 1 7. Jepitan Penahan 1
3. Batang Statif Pendek 1 8. Pegas Spiral 1
4. Batang Statif Panjang 1 9. Stopwatch (Jam Henti) 1
5. Balok Pendukung 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar di bawah.
b. Pasang balok pendukung pada batang statif.
c. Pasang pegas dengan jepit pendukung pada balok pendukung.
5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :
a. Pasang 1 beban pada pegas.
b. Tarik beban ke bawah sejauh ±2 cm dan siapkan stopwatch di tangan.
c. Lepaskan beban, bersamaan dengan menekan (menghidupkan) stopwatch.
d. Hitung sampai 10 getaran dan tepat pada saat itu, matikan stopwatch. Catat hasil
pengamatan ke dalam tabel.
e. Hitung waktu unutk 1 getaran (period, T) dan lengkapi isian tabel.
f. Ulangi langkah a sampai e dengan simpangan 3 cm.
g. Ulangi langkah b sampai f dengan setiap kali menambah 1 beban.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah dan selesaikan isian lainnya :

Simpangan (m) 0,02 0,03 0,02 0,03 0,02 0,03 0,02 0,03
Massa beban (kg) 0,05 0,05 0,10 0,10 0,15 0,15 0,20 0,20
Waktu untuk 10 ayunan (t, s)
Period (T, s)

b. Gambarkan grafik hubungan T2 terhadap massa beban (m) untuk simpangan :


1. 2 cm
2. 3 cm
c. Dari grafik di bawah, tetukan tetapan pegas.


m m

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 10

1. NAMA PERCOBAAN : Ayunan Sederhana


2. TUJUAN PERCOBAAN : Mempelajari pengaruh massa (m), panjang tali (l),
dengan simpangan (A) terhadap ayunan suatu bandul sederhana

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar Statif 1 6. Beban 50 gr 2
2. Kaki Statif 1 7. Jepitan Penahan 1
3. Batang Statif Pendek 1 8. Benang 1
4. Batang Statif Panjang 1 9. Stopwatch (Jam Henti) 1
5. Balok Pendukung 1

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh alat dan bahan disiapkan sesuai daftar di atas, maka :
a. Rakit statif sesuai gambar di bawah ini dan tempatkan di tepi meja.
b. Pasang balok pendukung pada ujung atas batang statif dan pasang steker poros
pada balok pendukung.
c. Ikat beban dengan tali dan buatlah 10 tanda (pakai bolpoint) pada tali dengan
jarak masing-masing 10 cm.
d. Ikatkan tanda ke 10 pada steker poros seperti gambar di bawah ( panjang tali 100
cm dari ujung yang terikat pada beban).
e. Siapkan stopwatch di tangan.
8. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :
a. Simpangkan beban sejauh ± 3 cm (simpangan I, lihat gambar di bawah ini).
b. Lepaskan beban bersamaan dengan menekan tombol stopwatch. Hitung 10
ayunan dan tepat pada hitungan ke 10 matikan stopwatch. Catat waktu 10 ayunan
tersebut (t) pada tabel di bawah. Dari sini dapat diperoleh period (waktu untuk 1
1
ayunan) x t = −t
10
c. Ulangi langkah a dan b dengan penyimpangan ± 5 cm (simpangan II).
d. Ulangi langkah a sampai c dengan penambahan 1 beban.
e. Ulangi langkah a sampai c dengan panjang tali (ℓ) yang berbeda-beda sesuai
dengan tabel di bawah.

9. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini dan selesaikan isian lainnya :

Simpangan (m) I II I II I II I II I II I II
Massa beban (gram) 50 50 100 100 50 50 100 100 50 50 100 100
Panjang tali (m) 1 1 1 1 0,8 0,8 0,8 0,8 0,6 0,6 0,6 0,6
Waktu 10 ayunan (t, sekon)
Period (T, sekon)

b. Dari tabel di atas, sebutkan faktor yang mempengaruhi t :


c. Sebutkan sumber-sumber kesalahan yang ada.

8. KOMENTAR dan KESIMPULAN


PERCOBAAN 11

1. NAMA PERCOBAAN : Resultan Gaya Sejajar


2. TUJUAN PERCOBAAN : Menyelidiki hubungan lengan gaya terhadap posisi
resultannya

3. ALAT / BAHAN YANG DIGUNAKAN

NO. NAMA ALAT/BAHAN JML NO. NAMA ALAT/BAHAN JML


1. Dasar Statif 2 6. Beban 50 gr 6
2. Katrol Kecil 50 mm 2 7. Batang Pensil Baru 1
3. Batang Statif Pendek 1 8. Benang 1
4. Batang Statif Panjang 2 9. Penggaris 1
5. Balok Pendukung 2

4. PERSIAPAN PERCOBAAN:

Setelah seluruh peralatan dipersiapkan sesuai daftar di atas, maka :


a. Rakit statif sesuai gambar di bawah ini.
b. Rakit balok pendukung pada kedua ujung batang statif, kemudian pasang katrol
kecil pada masing-masing balok pendukung.
c. Ikatkan tali pada masing-masing ujung pensil, masing-masing ujung tali yang lain
diikatkan pada 1 beban. Ikatkan tali ketiga secara kendor ditengah-tengah pensil
dan ujung lain diikatkan pada 2 beban.
d. Pasang kedua benang pada katrol dan atur kedudukan kedua dasar statif dan
benang ketiga agar sistem seimbang dan ketiga benang sejajar (gambar 2).

5. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN :


a. Catat massa beban A, B dan C ke dalam tabel.
b. Ukur panjang DE dan EF kemudian catat ke dalam tabel.
c. Tambahkan 1 beban pada B dan 1 beban pada C.
d. Ulangi langkah a sampai c dengan penambahan 1 beban.
e. Geser ikatan tali yang di tengah pensil (yang digantungi C) ke arah tali B
sehingga tercapai keadaan setimbang yang baru.
f. Ulangi langkah a dan b.

6. HASIL PENGAMATAN
a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini dan selesaikan isian lainnya :

F1= wA= F2= wB= F3= wC= F1+F2


No mA mB mC DE EF F1 (DF) F2 (EF)
wA.g wB.g wC.g E2
1.
2.

b. Bagaimanakah hubungan nilai F1+F2 dengan F3 ?


c. Apabila arah F3 ke atas, apakah berlaku F1+F2=F3 ?
d. Bagaimanakah hubungan F1 (DE) dengan F2 (EF) ?

7. KOMENTAR dan KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai