Anda di halaman 1dari 19

PANDUAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
Disusun Oleh:
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.Pd

JURUSAN TADRIS IPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2023
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : MASSA JENIS

I. TUJUAN PRAKTIKUM :
Menentukan Massa Jenis Larutan
II. DASAR TEORI :
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa
jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata
setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
III. ALAT DAN BAHAN :
1. Gelas Beaker (3)
2. Gelas Ukur 100 cc (1)
3. Neraca Ohaus (1)
4. Bak Plastik
5. Gula
6. Garam
7. Air
IV. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Timbang massa gelas ukur (pada keadaan kosong), catat sebagai (m0)
2. Isi air kedalam gelas ukur sampai 100 ml
3. Timbang kembali massa gelas ukur yang berisi air (m1)
4. Hitung massa air (m1 – mo) dan lengkapi tabel dibawah
5. Buat larutan 5 gram gula kedalam 100 ml air, kemudian lakukan langkah 2 s/d 4
6. Lakukan seperti langkah 5, masing – masing untuk larutan :
a. 10 gram gula ke dalam 100 ml air
b. 5 gram garam ke dalam 100 ml air
c. 10 gram garam ke dalam 100 ml air
7. Hitung massa jenis masing – masing larutan tersebut
V. HASIL PENGAMATAN :
Massa gelas ukur kosong mo = ........... gram
No. Jenis Cairan/Larutan Volume Massa Massa Massa
(V) (m1) (m1 – m0) Jenis
ml g g g/ml
1. Air Murni

2. Larutan (5 gram gula/100 ml air)

3. Larutan (10 gram gula/100 ml air)

4. Larutan (5 gram garam/100 ml air)

5. Larutan (10 gram garam/100 ml air)

VI. BAHAN DISKUSI :


1. Bagaimana perbandingan massa jenis larutan gula dan larutan garam?Lebih rapat
mana gula dan garam, jika dilihat berdasarkan hasil praktikum yang Anda lakukan?
2. Menurut Anda, ketika Anda membawa 1 kg kapas dan ketika membawa 1 kg beras,
akan terasa lebih berat yang mana?Mengapa demikian?
3. Jika ada 1 kg paku kemudian dibandingkan dengan 1 kwintal kertas, Manakah
menurut pendapat Anda yang mempunyai massa jenis yang lebih besar?Berikan
Alasan!
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : BIDANG MIRING

I. TUJUAN PRAKTIKUM :
Menyelidiki sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring
II. DASAR TEORI :
Istilah bidang miring adalah istilah untuk menyatakan bidang datar yang membentuk suatu
sudut dari permukaan tanah. Benda yang jatuh pada sebuah bidang miring, akibat adanya
gaya gravitasi maka benda tersebut bergerak ke bawah. Ada 3 gaya yang bekerja pada
bidang miring yaitu gaya berat (w) yaitu benda akibat tarikan gravitasi, Gaya tegangan tali
(T) yaitu gaya yang terjadi sebagai reaksi akibat ditariknya tali oleh gaya berat sepanjang
bidang miring dan yang ketiga yaitu gaya normal (N) yaitu gaya reaksi bidang miring pada
benda akibat tekanan benda pada bidang miring.
III. ALAT DAN BAHAN :
1. Dasar statif (1)
2. Kaki statif (2)
3. Batang statif pendek (1)
4. Batang statif panjang (1)
5. Balok pendukung (1)
6. Pengait beban (1)
7. Balok bertingkat (1)
8. Jepit penahan (1)
9. Katrol besar (2)
10. Steker perangkai (1)
11. Beban (2)
12. Bidang miring (1)
13. Dinamometer 1,5 N (1)
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Rakit statif seperti gambar 1 dibawah ini
2. Pasanglah balok pendukung pada batang statif
3. Rakit bidang miring pada balok pendukung, dengan menggunakan jepitan
penahan
4. Gabungkan dua katrol kecil dengan menggunakan steker perangkai dan
pasangkan pengait beban diantara kedua katrol tersebut
5. Tentukan berat kedua katrol dan steker perangkai menggunakan
dinamometer atau neraca pegas. Catat hasil pengamatan pada tabel
6. Kaitkan katrol pada dinamometer dan taruh di atas bidang miring
7. Atur ketinggian bidang miring (h = 10 cm)
8. Amati gaya yang terjadi (F) pada dinamometer dan catat hasilnya pada
tabel
9. Lepaskan dinamometer dari katrol dan taruh katrol di atas bidang miring
yang paling atas bidang horisontal h = (10 cm). Lepaskan katrol agar
menggelincir pada bidang miring hingga sampai pada bidang horisontal (di
titik B pada gambar 2 dibawah ini). Usaha yang dilakukan gaya F adalah F
dikalikan panjang bidang miring = 50 cm
10. Isikan nilai usaha pada tabel dan lengkapi pula nilai w . h
11. Ulangi langkah 6-10 dengan mengubah ketinggian (h) bidang miring sesuai
tabel di bawah
12. Ulangi langkah 5-11 setelah menambah dua beban pada katrol
Gambar Percobaan

Gambar 1 Gambar 2

V. HASIL PENGAMATAN :
NB : Percepatan gravitasi = 9,8 m/s2
Panjang bidang miring ( l ) = 50 cm
a. Tanpa tambahan beban
Tinggi (h) Berat (w) Energi = w.h Gaya (F) Usaha = F. l
(m) (N) (J) (N) (J)
0,10
0,15
0,20
b. Katrol dengan beban
Tinggi (h) Berat (w) Energi = w.h Gaya (F) Usaha = F. l
(m) (N) (J) (N) (J)
0,10
0,15
0,20

VI. MATERI DISKUSI :


1. Bagaimanakah hubungan ketinggian dengan besarnya gaya serta usaha yang bekerja pada
sistem?
2. Lebih besar manakah usaha yang dibutuhkan pada bidang miring dengan katrol yang
diberi tambahan beban dengan katrol yang tanpa tambahan beban?Jelaskan mengapa
demikian!
3. Apakah w pada katrol tanpa beban dan katrol dengan tambahan beban mempengaruhi
besarnya gaya dan usaha?
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : AYUNAN SEDERHANA

I. TUJUAN :
Memahami konsep ayunan sederhana
Menentukan percepatan gravitasi dengan ayunan sederhana
II. DASAR TEORI :
Ayunan sederhana adalah ayunan dari satu benda yang digantungkan pada suatu titik
tetap dengan tali yang massanya dapat diabaikan. Jika sudut simpangan kecil, ayunan
sederhana tersebut dapat dipandang sebagai getaran selaras. Ditinjau ayunan
sederhana dengan massa beban m dan panjang tali l (massa tali diabaikan) seperti
gambar berikut.

Jika ayunan disimpangkan sebesar θ terhadap garis vertikal, maka besar gaya pemulihnya
adalah :
F = - m.g sin θ ..................... (1)
Untuk harga θ kecil dapat diberlakukan sin θ tan θ  x/l dengan x = simpangan ayunan.
Dengan demikian persamaan diatas dapat dituliskan menjadi
F = - m g x/l /. ...................... (2)
Secara umum persamaan simpangan dari getaran selaras adalah
x = A sin ωt.......................... (3)
Dengan ω = kecepatan sudut dan t = waktu. Turunan kedua terhadap waktu dari pesamaan
(3) menghasilkan
d 2x
   2 A sin  t    2 x ........... (4)
dt 2

Kecepatan sudut juga dapat dicari dengan persamaan ω2 = g/l , selain itu ω = 2π / T maka

diperoleh T  2 .......... (5)

Pada persamaan (5) jika periode ayunan dan panjang tali diketahui maka percepatan gravitasi dapat
ditentukan
III. ALAT DAN BAHAN :
a. Beban (Bola pejal) (1)
b. Statif dengan klem (1)
c. Mistar (1)
d. Stop watch (1)
e. Busur derajat (1)
f. Benang nilon
IV. PROSEDUR PERCOBAAN :
a. Buatlah sistem seperti gambar percobaan dibawah ini
b. Simpangkan ayunan dengan θ kecil
c. Lepaslah beban kemudian catatlah waktu (t) untuk 10 kali ayunan sehingga
diperoleh periode (T)
d. Ulangilah langkah tersebut minimal 10 kali dengan variasi panjang tali yang berbeda
e. Siapkanlah kertas grafik, berdasarkan data pengukuran tersebut carilah
percepatangravitasi nya
Gambar Percobaan
V. HASIL PENGAMATAN :
Percobaan ke- L (m) t (s)
1
2
3
4
5

VI. PERTANYAAN :
1. Mengapa massa beban tidak mempengaruhi sistem ini?
2. Apa yang terjadi jika sudut simpangan θ cukup besar?
3. Bandingkan hasil pengukuran percepatan gravitasi yang telah diperoleh dengan nilai
yang sebenarnya!Kemukakan pendapatmu terhadap hasil tersebut!
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : HUKUM ARCHIMEDES

I. TUJUAN :
Menentukan volume benda yang bentuknya tak beraturan serta menentukan
besarnya gaya apung yang dialami benda
II. DASAR TEORI :
Benda yang diletakan di dalam air terasa lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika
di udara kadang ada yang terapung,kadang juga ada benda yang melayang didalam
air,kadang juga ada benda yang tenggelam di dalam air. Jika benda dicelupkan dalam zat
cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu
besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada setiap benda
yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan berkurang.
Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita lakukan dengan
menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair. Gaya apung adalah
resultan gaya atau gaya total yang arahnya ke atas yang dikerjakan oleh fluida pada suatu
benda ketika benda berada di dalam fluida tersebut. Fluida adalah zat yang dapat mengalir,
misalnya udara dan air. Hukum yang memepelajari prinsip pengapungan diatas benda cair
dikenal dengan hukum Archimedes. Hukum Archimedes berhubungan dengan gaya berat
dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air. Konsep hukum Archimedes
menjelaskan adanya gaya yang mempengaruhi benda pada zat cair. Zat cair mempunyai
kemampuan memberikan tekanan kepada benda-benda disekitarnya. Selain itu, zat cair
juga mempunyai gaya yang diberikan ke benda-benda di sekitarnya. Pembahasan mengenai
hal ini cukup menarik karena akan melibatkan beberapa peristiwa di sekitar kita. Suatu
konsep dasar yang melandasi pembahasan ini yaitu Hukum Archimedes. Hukum
Archimedes ini menjelaskan hubungan besarnya gaya yang diberikan zat cair terhadap benda
yang berinteraksi dengannya.
Pernyataan hukum Archimedes: “Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya
kedalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda tersebut”
Rumus Hukum Archimedes :
Fa = ρf x g x Vbt
Keterangan :
Fa = Gaya keatas yang dialami benda (N)
ρf = Massa Jenis zat cair (kg/m3)
Vbt = Volume air yang terdesak (m3)
g = Percepatan Gravitasi (m/det2)
III. ALAT DAN BAHAN :
1. Neraca pegas
2. Gelas ukur
3. Gelas pancur
4. Beban
5. Air
IV. PROSEDUR PERCOBAAN :
1. Gantunglah beban pada kait neraca pegas dan ukurlah beratnya di udara.
2. Letakkan gelas ukur di bawah gelas pancur
3. Tuangkan air ke dalam gelas pancur hingga ke mulut gelas pancur/hampir tumpah.
4. Masukkan secara perlahan-lahan beban sampai tercelup seluruhnya ke dalam air
yang terdapat dalam gelas pancur
5. Tampunglah tumpahan air dari gelas pancur dengan menggunakan gelas ukur
6. Ukurlah volume air yang tumpah dalam gelas ukur tersebut.
7. Ukurlah berat benda tadi dalam air pada skala neraca pegas.
8. Ulangi langkah 1-7 dengan menggunakan beban yang massanya berbeda.
9. Tulislah hasil praktikum yang Anda dapatkan pada Tabel pengamatan
V. HASIL PENGAMATAN :
NO Jenis Benda Vb Wu Wa Fa = Wu-Wa Fa =  . g .Vb
(m3) (N) (N) (N) (N)
1
2

VI. MATERI DISKUSI :


1. Menurut pendapat Anda massa benda di udara dan ketika di dalam air
berbeda atausama?Jelaskan!
2. Berat manakah benda di udara jika dibandingkan di dalam air? Mengapa demikian?
3. Apakah hasil penghitungan (Fa = Wu – Wa) sama dengan
(Fa =  . g .Vb )? Kemukakan alasan Anda!
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : HUKUM OHM

I. TUJUAN :
Mahasiswa diharapkan mampu :
Menentukan hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian
II. DASAR TEORI :
Hukum Ohm, yaitu Hukum dasar yang menyatakan hubungan antara Arus Listrik (I),
Tegangan (V) dan Hambatan (R). Hukum Ohm pertama kali diperkenalkan oleh seorang
fisikawan Jerman yang bernama Georg Simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
Pernyataan Hukum Ohm:
“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau Konduktor akan
berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan
berbanding terbalik dengan hambatannya (R)”.
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan seperti dibawah ini:
V=IxR
Keterangan:
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya adalah Volt (V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya adalah Ohm (Ω))

UTS
Rancanglah sebuah alat sederhana yang dapat menunjukkan adanya hubungan kuat
arus, hambatan dan tegangan. Anda dapat membuat rangkaian seri atau rangkaian
parallel pada rancangan Anda
PANDUAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR GENAP
2022/2023
TADRIS IPA IAIN PONOROGO
FANINDA NOVIKA PERTIWI, M.PD

TEMA : ALAT OPTIK

I. TUJUAN :
Mahasiswa diharapkan mampu :
Merancang Alat Sederhana (Teropong dan Lup) dan mengetahui cara kerja alat optic yang
dihasilkan
II. DASAR TEORI :
Alat optik adalah alat yang digunakan dengan prinsip kerja pembiasan dan pemantulan
cahaya. Alat optik merupakan alat yang menggunakan lensa dan/atau cermin untuk
memanfaatkan sifat-sifat cahaya yaitu dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan, cahaya tersebut
digunakan untuk melihat. Selain dari mata, alat-alat optik digunakan bersamaan dengan mata
kita, bisa juga untuk membantu kita melihat ataupun membutuhkan mata kita untuk
menggunakannyaBerdasarkan asalnya, alat optik dibagi menjadi dua macam yaitu alat optik
alami dan alat optik buatan. Satu-satunya alat optik alami yang setiap manusia punya yaitu
mata. Selain mata, alat optik yang ada merupakan alat optik buatan. Alat optik buatan banyak
mengadaptasi prinsip kerja mata, mulai dari penerimaan cahaya, pembiasan, hingga
pemantulan. Meski demikian, berbagai jenis alat optik memiliki fungsi berbeda-beda sesuai
dengan nilai kegunaan. Banyak sekali jenis dari alat optik buatan yaitu lup, mikroskop,
teropong, periskop dll. Pada kegiatan tema alat optik ini lebih mendalam dibahas terkait lup
dan teropong.
Lup atau kaca pembesar merupakan alat optik buatan yang digunakan untuk mengamati
benda-benda berukuran kecil. Lup terdiri terdiri dari satu lensa positif dan berfungsi untuk
memperbesar ukuran bayangan yang terbentuk di retina. Lup banyak digunakan oleh tukang
arloji untuk melihat komponen-komponen arloji yang berukuran kecil
Teropong ialah peralatan yang digunakan untuk membantu pengindraan jauh guna
mengamati keberadaan benda-benda yang ada di angkasa. Dengan demikian, kita bisa
melihat posisi benda di angkasa yang tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang.
Teropong berfungsi melihat benda dari jarak yang jauh sehingga akan tampak lebih jelas.
Dalam pengertian teropong bintang juga dijelaskan bahwa menggunakan dua lensa positif.
Dua lensa tersebut masing-masing lensa berfungsi sebagai lensa objektif dan lensa okuler.

UAS
Rancanglah sebuah alat sederhana yang mampu menggambarkan cara kerja dari lup
atau teropong, Buat sebaik-baiknya kemudian jelaskan cara kerjanya dan
keterkaitannya dengan pemantulan dan atau pembiasan
KETENTUAN LAPORAN

1. LAPORAN KELOMPOK
PEMBUATAN POSTER HASIL PRAKTIKUM
Poster dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan secara ringkas terkait
praktikum yang telah dilakukan. Poster berisi tujuan praktikum, alat dan
bahan praktikum, foto percobaan, data hasil praktikum, serta kesimpulan
(keterkaitan teori dengan praktikum yang dilakukan)
Poster dibuat dengan ketentuan:
 Memuat nama kelompok dan pembimbing praktikum
 Memuat komposisi huruf dan gambar.
 Dibuat dengan menggunakan bahasa yang singkat padat, dan jelas.
 Berisi ringkasan hasil praktikum dan menarik untuk dibaca
 Berukuran A3 dan diprint (kertas glossy)
 Menggunakan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
Poster dikumpulkan setelah menjelang praktikum selanjutnya (maksimal 2
minggu setelah praktikum). Tidak mengumpulkan poster berarti tidak dapat
mengikuti praktikum selanjutnya.
2. LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM
Pembuatan laporan praktikum fisika dasar ditujukan agar mahasiswa dapat
belajar untuk mengemukakan pendapat/berkomunikasi dengan tulisan.
Laporan praktikum fisika dasar melatih mahasiswa agar dapat
mempersiapkan diri untuk praktikum, menganalisis hasil praktikum dan
membuat perhitungan untuk menentukan besaran fisika, mengetahui
beberapa besaran dari percobaan, menganalisa kesalahan dan akhirnya
membuat kesimpulan secara keseluruhan.
FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
1. Laporan harus ditulis tangan yang rapi pada kertas A4 dengan diberi
bingkai (atau garis pinggir) jarak garis dari atas 3 cm, samping kiri 3,5 cm,
samping kanan 3 cm dan dari bawah 3 cm. Laporan yang diketik pakai
komputer tidak diterima dan praktikan tidak boleh ikut praktikum pada hari
tersebut.
2. Laporan tidak diperkenankan sebagai hasil copy (menyalin secara sama
persis) dengan kelompok lain. Laporan yang demikian tidak diterima.
3. Bentuk laporan adalah sebagai berikut: halaman pertama (cover muka)
setiap laporan harus seragam (lihat gambar 1).
3 cm

LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR

NAMA/NIM :
3,5 cm KELAS : 3 cm
NO/JUDUL PERCOBAAN :
HARI/TGL PRAKTIKUM :
KELOMPOK :
ANGGOTA KELOMPOK :

3 cm

4. Halaman kedua dan seterusnya diisi :


A. Nomor dan nama percobaan
B. Tujuan Percobaan
C. Teori
D. Alat dan Bahan
E. Cara Kerja
F. Data percobaan yang telah ditandatangani oleh dosen
G. Jawaban Pertanyaan/Hasil pengolahan data
Data yang diolah harus sama dengan data yang diambil pada saat
praktikum, kalau datanya tidak sama atau data dari orang lain maka
anda tidak diperkenankan untuk ikut praktikum pada minggu
selanjutnya dan praktikum anda untuk semester ini dinyatakan tidak
lulus, dan diulang pada semester berikutnya.
H. Kesimpulan (Keterkaitan Teori dengan Hasil Praktikum)
5. Laporan setiap percobaan harus dijilid langsung warna Kuning (kelas A),
Hijau (kelas B), Merah (Kelas C)
6. Laporan praktikum wajib dikumpulkan satu minggu setelah praktikum
dilakukan, jika tidak mengumpulkan pada waktu yang ditentukan maka
Anda tidak diperkenankan melakukan praktikum selanjutnya. Ini juga
digunakan sebagai bukti kehadiran perminggu nya.

Catatan: Tujuan percobaan, alat dan bahan, cara kerja dapat dilihat di buku
pedoman praktikum. Teori umum dapat dibaca di buku pedoman praktikum
dan buku-buku referensi lain yang sesuai dengan materi percobaan dan wajib
ditambahkan dengan teori yang relevan. Cara kerja harus benar – benar
menunjukkan hal-hal yang akan dikerjakan dalam praktikum, kalimat – kalimat
perintah harus diganti dengan kalimat yang tidak menunjukkan perintah atau
kalimat aktif.

Anda mungkin juga menyukai