Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

KELAS XII MIPA 6


SMA NEGERI 4 KOTA BEKASI

OLEH :
1. ANGESTI LINTANG PRISTIRA
2. HAFIZ MAARIF ZARKASIH
3. LESTI PUSPITASARI
4. MAYORA LOLLY ISHIMORA

SMAN 4 KOTA BEKASI


JL. CEMARA PERMAI PERUMAHAN HARAPAN JAYA
TELP (021) 884720 FAX (021) 88964848
Tahun Ajaran 2015/2016

PERCOBAAN : KOEFISIEN GESEK

Tujuan
bidang
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.

: Menentukan koefisien gesekan dari beberapa


:

Beberapa buah balok


Dinamometer
Beban
Beberapa buah bidang plat yang berbeda
Tali

Cara kerja

1. Membuat rangkaian alat seperti gambar


2. Mencatat gaya yang ditunjukkan oleh dinamometer ketika balok
mulai bergerak, untuk beberapa keadaan seperti berikut
a. Diatas bidang hanya ada balok saja
b. Diatas bidang balok ditambah dengan beberapa beban yang
lain
3. Melakukan percobaan ini beberapa kali untuk permukaan balok
yang berbeda
4. Mengisi tabel pengamatan berikut ini
5. Sebelumnya mengukur massa balok

Pertanyaan :

1. Bila berat beban (balok) ditambah, bagaimanakah besarnya gaya tarik pada saat balok
akan bergerak?Apabilaberatbebanditambahmakagaya yang
ditimbulkanakanlebihbesar
2. Buatlah grafik fs terhadap N!
N

Fs

3. Bagaimanakah harga s pada tabel?


hargaspadatabeladalahsemakinbesarkarenagayadanmassa yang
diberikansemakinbesar pula
4. Sebutkan hal-hal yang memengaruhi harga koefisien gesek!
Massa benda, jenispermukaanbendadangaya yang diberikan

5. Apa yang dapat disimpulkan dari kegiatan diatas?


Kesimpulannya, gaya gesek setiap benda akan berbeda satu sama lain. Pada
umumnya, gaya gesek akan menjadi besar apabila beban dan gaya yang diberikan
juga besar. Faktor lain yang memengaruhi gaya gesek adalah jenis permukaan benda
tersebut. Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa koefisien gesek
dipengaruhi oleh tekstur benda (kasar/hasulnya permukaan benda) dan juga berat
benda.
Koefisien gesek keramik < kaca < kayu < karet

JUDUL PERCOBAAN
1. Tujuan

: KOEFISIEN RESTITUSI

a. Menyelidiki atau mengetahui sifat-sifat keelastisan suatu


benda
b. Menentukan keofisien restitusi (e) sebuah benda bila benda
itu ditumbukkan dengan bidang lantai
2. Alat dan Bahan :
a. Bola-bola yang hendak diselidiki atau dihitung koefisien
restitusinya, misalnya bola pingpong, bola karet dan bola tenis
b. Mistar/penggaris
c. Tiang statif
3. Cara Kerja
:
a. Memasang penggaris pada dinding tembok atau pada tiang
statif
b. Menentukan tinggi jatuh sembarang dan amati tinggi pantulan
(hal ini dilakukan sebagai langkah percobaan terlebih dahulu)
c. Kemudian menentukan tinggi jatuh benda yang tepat
d. Mengamati dan mengukur tinggi pantulannya
e. Mengulang percobaan tersebut sebanyak tiga kali untuk
setiap benda
f. Dengan data-data yang diperoleh maka akan dapat dihitung
koefisien restitusi benda tersebut
4. Hasil Pengamatan
1. Isilah tabel koefisian resitusi beberapa jenis benda yang diselidiki

2. Untuk setiap jenis benda yang diselidiki, tentukan harga rata-rata


(e) dari banyaknya percobaan!
e pingpong: 0.88
e tenis: 0.73

e bekel: 0.84

3. Berdasarkan harga koefisien restitusinya, apa jenis tumbukan


antara bidang dengan benda yang diselidiki
Pingpong (0<e<1) lentingsebagian
Tenis (0<e<1) lentingsebagian
Bekel (0<e<1) lentingsebagian

Ketiganya termasuk ke dalam tumbukan lenting sebagian karena koefisien


restitusinya 0<e<1

AYUNAN SEDERHANA
Tujuan

: Menentukan percepatan gravitasi bumi disuatu tempat dengan ayunan


sederhana

Alat dan Bahan


:
1. Statif lengkap
2. Benang
3. Beban 100 gram
4. Stopwatch
5. Mistar
Cara Kerja
:
1. Menyusun alat seperti di gambar
2. Mengukur panjang tali
3. Mengukur waktu yang diperlukan untuk melakukan 20 ayunan penuh
4. Mengulangi percobaan diatas beberapa kali dengan cara merubah-rubah panjang tali
5. Melengkapi tabel berikut ini:
Panjangtali (l)

0.9 m
0.8 m
0.75 m
0.7 m
0.65 m
0.6 m

Waktu 20
ayunan (t)

38
35
34
32
31
30

(T=
t
n
1.90
1.75
1.70
1.60
1.55
1.50

g=
)

|g g |

|g g |

4 2l
T2
9.84
10.31
10.24
10.79
10.68
10.53

10.39

0.55
0.08
0.15
0.40
0.29
0.14
2

||g g||

0.3025
0.0064
0.0225
0.1600
0.0841
0.0196
0.5951

Pertanyaan :
1. Hitunglah harga rata-rata g !
g = 62.37:6 = 10.39
g = 10.39 + 0.140 = 10.53
g = 10.39 0.140 = 10.25
2. Berapa persenkah kesalahan pengukuran anda, bandingakan
2
dengan harga satuan dan percepatan gravitasi ( g=9,8 m/ s )
10.39 : 9.8 x 100% = 1.06 %
3. Untuk panjang tali 120 cm berapakah waktu yang dibutuhkan untuk
10 ayunan jika g = 9,8 m/s!
l : 1,2 m , n = 10 , t?
4 2l
2
g=
T 2 T = 4 x 3.14 x 1,2 : 9.8
T = 2.19
T = t/n t = 2,19 x 10 = 21.9 sekon
4. Sebutkanfaktoryangmempengaruhi T!
Panjang tali, jumlah ayunan dan waktu
5. Sebuah ayunan sederhana mempunyai panjang tali 25cm. hitung
periode dan frekuensi sistem ayunan tersebut!
L = 0.25 m ,
T = 4 x 3.142 x 0.25/9.8 = 1.004 sekon

0.140

F = 1/1.004 = 0.996 hz
Kesimpulan :
Semakin panjang tali maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ayunan
tertentu akan semakin lama, selain itu periodenya juga akan semakin tinggi dan
percepatan gravitasnya semakin kecil.
Kesalahan perhitungan mungkin akan sering terjadi dalam percobaan, misalnya
pada ketepatan stopwatch yang tidak bersamaan dengan dilepasnya beban pada

JUDUL PERCOBAAN : ELASTISITAS PEGAS


Tujuan : menentukan nilai konstanta suatu pegas
Alat dan Bahan:

1.
2.
3.
4.

Pegas
Beban
Meteran/mistar
Statif lengkap

Cara Kerja :
1. Membuat rangkaian seperti gambar
2. Mengukur panjang pegas mula-mula. Kemudian menggantung
beban pada pegas dan mengukur pertambahan panjang
3. Mengulangi percobaan 2 dengan mengganti beban menjadi beban
yang lebih berat
4. Menulis hasil percobaan dalam tabel
Xo = 0.08 m , menggunakan g = 10 m/s2
Massa
beban
(kg)
0.1
0.15

Beratbeb
an (F) =
W
1
1.5

0.2
0.25

2
2.5

18 x 10-2
22,5 x
10-2
27 x 10-2
31,5 x
10-2

10 x 10-2
14.5 x
10-2
19 x 10-2
23.5 x
10-2

K=
F/X

10
10.34
10.52
10.64

10.3
8

|k k|

|k k|

0.38
0.04

0.144
0.002

0.14
0.26

0.020
0.068

Hasil Pengamatan:
1. Apakah perbandingan F dengan X konstan?
Ya, perbandingan F dengan X konstan
2. Berapa harga rata-rata perbandingan F dengan X dari semua hasil
percobaan?
K =( k1 + k2 + k3 + k4) / 4
K = (10 + 10,34 + 10,52 + 10,64) / 4 = 10,38
3. Jika ada dua pegas yang samadipasang seri maka berapa K
totalnya?
1/Ktotal = 1/k + 1/k = 2/k K total = o,5 K
K total = 0,5 x 10,38 = 5,19
4. Tuliskan dimensi dari konstanta pegas!
K = F /X = m x g / X
K = [M] / [T]2atau [M] [T]-2

0.14

Grafik
3
Grafik

2
1
0
0,01

5.

0,145

0,19

0,235

Buat grafik F terhadap


X!

6. Beri penjelasan grafik


Jadi, semakin besar gaya yang diberikan maka akan semakin besar
pula perubahan panjangnya dan perbandingannya akan konstan
Kesimpulan
Jadi, jika massa beban pada pegas ditambah maka berat beban atau
gaya yang ditimbulkan akan bertambah pula, dengan demikian pegas
akan semakin panjang dan perubahan panjangnya semakin besar. Oleh
karena itu, gaya (F) berbanding lurus dengan konstanta dan pertambahan
panjang
Saran
Dalam melakukan percobaan sangat dibutuhkan ketelitian dalam melihat
hasil data. Agar tidak terjadi kesalahan maka kita harusmematuhi tata
tertib yang berlaku.

RESULTAN GAYA SEJAJAR


Tujuan : Menyelidiki hubungan lengan gaya terhadap posisi resultannya
Alat dan Bahan:
1. Dasar statif (2 buah)

5. benang

2. Batang statif pendek ( 1 buah )

6. Katrol kecil 2 buah

3. batang statif panjang (1 buah)

7. Penggaris

4. beban 50 gram/100 gram (8 buah) 8. Batang pensil


Cara Kerja:
1.
2.
3.
4.

Menyusun alat kerja


Mencatat massa beban a, b dan c ke dalam tabel
Mengukur panjang DE dan EF kemudian mencatat kedalam tabel
Menambahkan 1 beban pada b dan 1 beban pada c,kemudian
mencatat ke dalam tabel
5. Menggeser ikatan tali yang di tengah batang kayu yang digantung
c, ke arah tali b sehingga tercapai keadaan keseimbangan baru dan
mengukur panjang DE dan EF
6. Mengulangi dengan menambah 1 beban pada b dan beban pada c
lagi, melakukan seperti langkah 5, kemudian mencatat ke dalam
tabel
Data hasil pengamatan
No mA
.
1
0.
1

mB mC
0.
1

0.
2

F1 =
WA
1

F2=
WB
1

F3 =
WC
2

F1 +
F2
2

DE

EF

F1.DE

F2.EF

18X1
0-2

18X1
0-2

18X1
0-2

18X10
-2

0. 0. 0.
1
2
3
3
0. 0. 0.
1
3
4
Kesimpulan :

4`

24X1
0-2
23X1
0-2

12X1
0-2
9X10-2

24X1
0-2
27X1
0-2

24X10
-2

27X10

Semakin besar beban yang diberikan maka semakin besar gaya atau
gaya berat yang ditimbulkan. Semakin kecil berat yang diberikan pada
bagian ujung titik, maka semkain panjang jarak titik tersebut dengan
pusat penyeimbang dan sebaliknya.
Pertanyaan :
1. Bagaimana hubungan F1 + F2dengan F3
Jumlah gaya F1 + F2sebanding atau sama besar dengan F3 sehingga
F1 + F2sebanding lurus dengan F3.
2. Apabila arah F3 ke atas, apakah berlaku F1 + F2= F3, jelaskan!
F1 + F2= F3 tidak akan berlaku karena resultan gaya hanya dapat
dihitung jika resultan gaya F1 dan F2 sama besar. Jika arah F3 ke
atas, maka yang berlaku R = F1 + F2 + F3 atau R F3 = F1 + F2. Itu
dikarenakan arah gaya semuanya sama jika arah F3 ke atas. Tetapi dari arah F3 ke
bawah sesuai praktikum kami, maka F3 berfungsi sebagai pusat rotasi. Jika dalam
sistem jungkat-jungkit disebut titik tumpu.
3. Bagaimana hubungan F1.DE dengan F2.EF
Hubungan F1.DE dengan F2.EF adalah sebanding atau sama besar.
Hal ini seperti sistem pada jungkat jungkit, dimana lengan gaya
sangat berpengaruh pada gaya untuk mencapai kestimbangan.

4.

F2

F1

20N

15N

F4

10N

F3 10N

F6

F5 5N

AB=EF= 20cm; BC= FG= 10cm; CD= 12cm; DE= 8cm


Dari gambar diatas, tentukan:

5N

F7 15N

-2

a. Besar dan arah resultan gaya


Fy=0
F 2+ F 4+ F 6( F 1+ F 3+ F 5+ F 7 ) =0
3050
20 N ( ke bawa h)

b. Letak titik tangkap Resultan dari titik D


0=0
F 1 ( 0,42 ) + F 2 ( 0,22 )F 3 ( 0,12 ) + 0+ F 5 ( 0,08 )F 6 ( 0,28 ) + F 7 ( 0,38 )=0
20 ( 0,42 ) +15 ( 0,22 )10 ( 0,12 ) +5 ( 0,08 ) +15 ( 0,38 ) =0
1,6 N (ke bawah)

Judul Percobaan : Indeks Bias Gelas


1. Tujuan:
Menentukan indeks bias benda benda gelas seperti : kaca plan
paralel
2. Alat dan Bahan :
1. Benda-benda gelas yang diukur
2. Jarum pentul secukupnya
3. Kertas putih dan pensil
4. Busur derajat
5. Papan kayu untuk alas percobaan (kayu yang dapat ditembus
oleh papan percobaan)
3. Cara Kerja :
1. Menyiapkan alas tempat percobaan, dan meletakkan kertas
putih di atas alas tersebut.
2. Meletakkan benda gelas di atas kertas putihit dan
menggambar bidang batas antara benda gelas dengan udara
serta garis normalnya.
3. Menancapkan jarum pentul no.1 dan no.2 secara vertical
sehingga berjarak seperti pada gambar

4. Mengamati dari pihak lain pada gambar sedemikian sehingga


bayangan-bayangan dari jarum no.1 dan no.2 terlihat di
dalam benda gelas berimpit
5. Kemudian menancapkan jarum no.3 dan no.4 sehingga
kedudukan tiang-tiang jarum no.3 dan no.4 dan bayangan
jarum no.1 dan no.2 dalam benda gelas dalam keadaan
berimpit
6. Kemudian mengambil benda gelas dari papan percobaan
7. Membuat garis lurus lewat jarum pentul no.1 dan no.2 dan
juga garis lurus lewat jarum pentul no.3 dan no.4. Nampak
terlukislah sudut datang ( i) dan sudut bias ( r)
8. Mengukur I dan r dengan menggunakan busur derajat
9. Mengulangi percobaan di atas dengan sudut datang yang
berbeda-beda. Dengan demikian indeks bias gelas dapat
dihitung.
4. Hasil pengamatan :
1. Melengkapi tabel berikut ini :

Jenis
Gelas

No
.

Kaca
Balok

1.
2.
3.

Sudut
datang (
i)

Sudut
bias
(r)

30

19

40

24

45

27

Indeks
bias
n=
sin i
sinr
1,53
1,57
1,54

|nn|

|nn|

1,5
5

0,02
0,02
0,01
|nn|
2

4 x 10-4
4 x 10-4
10-4
9 x 10-4

Tentukan indeks bias rata-rata ( n ) untuk masing-masing jenis gelas. Indeks


bias rata-rata itu menunjukkan indeks bias tersebut!
( n ) = (1,53 + 1,57 + 1,54) / 3 = 1,55

2. Kemanakah arah sinar bias, apabila sinar datang yang ditunjukkan


oleh jarum pentul no.1 dan no.2 tegak lurus terhadap bidang antara
udara dan gelas?
Sinar merambat lurus (tidak dibiaskan). Jika arah sinar datang yang
ditunjukkan oleh jarum pentul no.1 dan no.2 tegak lurus terhadap bidang

1.2 x
10-2

batas antara udara dan gelas, maka sudut i = 0. Akibatnya, sudut bias
juga sama dengan nol, sehingga sinar merambat lurus (tidak dibiaskan).
3. Buatlah grafik hubungan antara sin i dan sin r!
Sudut datang

Nilai sin

Sudut bias (r)

Nilai sin r

( )

30

0,50

19

0,33

40

0,64

240

0,41

45

0,71

270

0,45

Grafik
30
25
20
15
10
5
0
30

40

45

Column2

4) Bagaimanakah arah sinar datang dengan sinar yang meninggalkan


kaca plan paralel?
a. Jika sinar datang dari medium renggang ke medium rapat maka sinar
dibelokkan mendekati garis normal.
b. Jika sinar datang dari medium rapat ke medium renggang maka sinar
dibelokkan menjauhi garis normal.

5. Untuk sudut i =

25 , hitung pergeseran (d) sinar dengan

menggunakan rumus d =
tebal kaca

t sin(ir )
d = pergeseran sinar ; t =
cos r

t = 6 cm
d=

6 sin(3019)
cos 19

d = 1,20 cm
Kesimpulan :

Tiap-tiap sudut datang dan sudut pantul memiliki perbedaan pada


nilai pergerseran sinar dan perbedaan indeks bias yang digunakan
sesuai dengan bahan yang digunakan. Semakin kecil sinar datang maka
indeks biasnya semakin kecil dan pergeseran sinarnya makin kecil. Jadi,
hasil indeks bias dan pergeseran sinar sangat dipengaruhi besar
kecilnya sudut datang dan sudut pantul.

Anda mungkin juga menyukai