OLEH :
1. ANGESTI LINTANG PRISTIRA
2. HAFIZ MAARIF ZARKASIH
3. LESTI PUSPITASARI
4. MAYORA LOLLY ISHIMORA
Tujuan
bidang
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
Cara kerja
Pertanyaan :
1. Bila berat beban (balok) ditambah, bagaimanakah besarnya gaya tarik pada saat balok
akan bergerak?Apabilaberatbebanditambahmakagaya yang
ditimbulkanakanlebihbesar
2. Buatlah grafik fs terhadap N!
N
Fs
JUDUL PERCOBAAN
1. Tujuan
: KOEFISIEN RESTITUSI
e bekel: 0.84
AYUNAN SEDERHANA
Tujuan
0.9 m
0.8 m
0.75 m
0.7 m
0.65 m
0.6 m
Waktu 20
ayunan (t)
38
35
34
32
31
30
(T=
t
n
1.90
1.75
1.70
1.60
1.55
1.50
g=
)
|g g |
|g g |
4 2l
T2
9.84
10.31
10.24
10.79
10.68
10.53
10.39
0.55
0.08
0.15
0.40
0.29
0.14
2
||g g||
0.3025
0.0064
0.0225
0.1600
0.0841
0.0196
0.5951
Pertanyaan :
1. Hitunglah harga rata-rata g !
g = 62.37:6 = 10.39
g = 10.39 + 0.140 = 10.53
g = 10.39 0.140 = 10.25
2. Berapa persenkah kesalahan pengukuran anda, bandingakan
2
dengan harga satuan dan percepatan gravitasi ( g=9,8 m/ s )
10.39 : 9.8 x 100% = 1.06 %
3. Untuk panjang tali 120 cm berapakah waktu yang dibutuhkan untuk
10 ayunan jika g = 9,8 m/s!
l : 1,2 m , n = 10 , t?
4 2l
2
g=
T 2 T = 4 x 3.14 x 1,2 : 9.8
T = 2.19
T = t/n t = 2,19 x 10 = 21.9 sekon
4. Sebutkanfaktoryangmempengaruhi T!
Panjang tali, jumlah ayunan dan waktu
5. Sebuah ayunan sederhana mempunyai panjang tali 25cm. hitung
periode dan frekuensi sistem ayunan tersebut!
L = 0.25 m ,
T = 4 x 3.142 x 0.25/9.8 = 1.004 sekon
0.140
F = 1/1.004 = 0.996 hz
Kesimpulan :
Semakin panjang tali maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ayunan
tertentu akan semakin lama, selain itu periodenya juga akan semakin tinggi dan
percepatan gravitasnya semakin kecil.
Kesalahan perhitungan mungkin akan sering terjadi dalam percobaan, misalnya
pada ketepatan stopwatch yang tidak bersamaan dengan dilepasnya beban pada
1.
2.
3.
4.
Pegas
Beban
Meteran/mistar
Statif lengkap
Cara Kerja :
1. Membuat rangkaian seperti gambar
2. Mengukur panjang pegas mula-mula. Kemudian menggantung
beban pada pegas dan mengukur pertambahan panjang
3. Mengulangi percobaan 2 dengan mengganti beban menjadi beban
yang lebih berat
4. Menulis hasil percobaan dalam tabel
Xo = 0.08 m , menggunakan g = 10 m/s2
Massa
beban
(kg)
0.1
0.15
Beratbeb
an (F) =
W
1
1.5
0.2
0.25
2
2.5
18 x 10-2
22,5 x
10-2
27 x 10-2
31,5 x
10-2
10 x 10-2
14.5 x
10-2
19 x 10-2
23.5 x
10-2
K=
F/X
10
10.34
10.52
10.64
10.3
8
|k k|
|k k|
0.38
0.04
0.144
0.002
0.14
0.26
0.020
0.068
Hasil Pengamatan:
1. Apakah perbandingan F dengan X konstan?
Ya, perbandingan F dengan X konstan
2. Berapa harga rata-rata perbandingan F dengan X dari semua hasil
percobaan?
K =( k1 + k2 + k3 + k4) / 4
K = (10 + 10,34 + 10,52 + 10,64) / 4 = 10,38
3. Jika ada dua pegas yang samadipasang seri maka berapa K
totalnya?
1/Ktotal = 1/k + 1/k = 2/k K total = o,5 K
K total = 0,5 x 10,38 = 5,19
4. Tuliskan dimensi dari konstanta pegas!
K = F /X = m x g / X
K = [M] / [T]2atau [M] [T]-2
0.14
Grafik
3
Grafik
2
1
0
0,01
5.
0,145
0,19
0,235
5. benang
7. Penggaris
mB mC
0.
1
0.
2
F1 =
WA
1
F2=
WB
1
F3 =
WC
2
F1 +
F2
2
DE
EF
F1.DE
F2.EF
18X1
0-2
18X1
0-2
18X1
0-2
18X10
-2
0. 0. 0.
1
2
3
3
0. 0. 0.
1
3
4
Kesimpulan :
4`
24X1
0-2
23X1
0-2
12X1
0-2
9X10-2
24X1
0-2
27X1
0-2
24X10
-2
27X10
Semakin besar beban yang diberikan maka semakin besar gaya atau
gaya berat yang ditimbulkan. Semakin kecil berat yang diberikan pada
bagian ujung titik, maka semkain panjang jarak titik tersebut dengan
pusat penyeimbang dan sebaliknya.
Pertanyaan :
1. Bagaimana hubungan F1 + F2dengan F3
Jumlah gaya F1 + F2sebanding atau sama besar dengan F3 sehingga
F1 + F2sebanding lurus dengan F3.
2. Apabila arah F3 ke atas, apakah berlaku F1 + F2= F3, jelaskan!
F1 + F2= F3 tidak akan berlaku karena resultan gaya hanya dapat
dihitung jika resultan gaya F1 dan F2 sama besar. Jika arah F3 ke
atas, maka yang berlaku R = F1 + F2 + F3 atau R F3 = F1 + F2. Itu
dikarenakan arah gaya semuanya sama jika arah F3 ke atas. Tetapi dari arah F3 ke
bawah sesuai praktikum kami, maka F3 berfungsi sebagai pusat rotasi. Jika dalam
sistem jungkat-jungkit disebut titik tumpu.
3. Bagaimana hubungan F1.DE dengan F2.EF
Hubungan F1.DE dengan F2.EF adalah sebanding atau sama besar.
Hal ini seperti sistem pada jungkat jungkit, dimana lengan gaya
sangat berpengaruh pada gaya untuk mencapai kestimbangan.
4.
F2
F1
20N
15N
F4
10N
F3 10N
F6
F5 5N
5N
F7 15N
-2
Jenis
Gelas
No
.
Kaca
Balok
1.
2.
3.
Sudut
datang (
i)
Sudut
bias
(r)
30
19
40
24
45
27
Indeks
bias
n=
sin i
sinr
1,53
1,57
1,54
|nn|
|nn|
1,5
5
0,02
0,02
0,01
|nn|
2
4 x 10-4
4 x 10-4
10-4
9 x 10-4
1.2 x
10-2
batas antara udara dan gelas, maka sudut i = 0. Akibatnya, sudut bias
juga sama dengan nol, sehingga sinar merambat lurus (tidak dibiaskan).
3. Buatlah grafik hubungan antara sin i dan sin r!
Sudut datang
Nilai sin
Nilai sin r
( )
30
0,50
19
0,33
40
0,64
240
0,41
45
0,71
270
0,45
Grafik
30
25
20
15
10
5
0
30
40
45
Column2
5. Untuk sudut i =
menggunakan rumus d =
tebal kaca
t sin(ir )
d = pergeseran sinar ; t =
cos r
t = 6 cm
d=
6 sin(3019)
cos 19
d = 1,20 cm
Kesimpulan :