Anda di halaman 1dari 16

GAYA GESEKAN

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.
Kompetensi Dasar : Menerapkan hukum Newton sebagai prinsip dasar dinamika untuk gerak
lurus, gerak vertikal, dan gerak melingkar beraturan.

TUJUAN PERCOBAAN :
Menghitung nilai koefisien gesekan antara benda dengan bidang.

TEORI :
 Kita dapat berjalan dengan mantap tanpa tergelincir karena adanya gesekan telapak kaki dengan
jalan. Demikian pula dengan kendaraan yang berjalan tanpa selip karena adanya gesekan.
 Gaya gesekan selalu melawan gerakan benda dan besarnya dirumuskan :
f =μ . N
Keterangan :
f = gaya gesekan
μ = koefisien gesek
N = gaya normal
Jika benda terletak di bidang datar, maka N=W =m . g
 Ada 2 macam gaya gesekan, yaitu :
1. Gaya gesekan statis, bila bekerja pada benda yang diam.
Rumus : f s=μ s . N → μ s=f s / N
2. Gaya gesek kinetis, bila bekerja pada benda yang bergerak.
Rumus : f k =μk . N → μk =f k /N

ALAT-ALAT/BAHAN :
1. Balok berkait yang permukaannya agak kasar
2. Neraca pegas
3. Tali/benang
4. Neraca
5. Beban 50 g, 100 g, dan 200 g

CARA KERJA :
1. Susun alat-alat seperti pada gambar :

2. Tarik balok, mula-mula dengan gaya kecil kemudian diperbesar sedikit demi sedikit hingga balok
bergerak. Catat skala pada neraca pegas, saat benda tepat mulai bergerak.
3. Setelah benda bergerak, catat skala yang ditunjukkan neraca pegas.
4. Timbang berat balok dan hitung nilai N=w .
5. Ulangi percobaan di atas dengan menambah beban 50 g, 100 g dan 200 g di bagian atas balok.
6. Masukkan hasil pengamatan tersebut pada tabel di bawah.
7. Buatlah grafik hubungan antara f s terhadap N dan f k terhadap N .
No Berat balok dan beban (w) fs fk N μs μk

Rata-rata

fs fk

N N
HUKUM HOOKE
TUJUAN PERCOBAAN :
Peserta didik dapat menganalisis konstanta pegas berdasarkan Hukum Hooke

TEORI :
 Bila sebuah benda (beban) digantungkan pada pegas, maka pegas akan mengalami simpangan
sebesar ∆ l dari kedudukan seimbang, dan pada pegas mengalami gaya pemulih F P sebesar
F P=k ∆ l
ALAT-ALAT/BAHAN :
1. 2 pegas spiral dengan kekakuan yg berbeda
2. Beban 50 g s.d. 300 g
3. Statif dan perangkatnya
4. Mistar

PELAKSANAAN :
1. Gantunglah pegas dan letakkan beban m 0=50 g ukur panjang awalnya l 0.
2. Letakkan beban pada ujung pegas, ukur perubahan panjang dan perubahan gaya.
3. Ulangi langkah no. 2 dengan mengganti beban 100 g, 150 g, 200 g, dan 250 g (sesuaikan dengan
jenis pegas yang digunakan)
4. Lengkapi tabel berikut : m0=50 g, panjang awalnya l 0=¿ cm
Panjang Perubahan panjang Tetapan
No Beban m F=W =mg
pegas pegas ( ∆ l ) pegas (k )

5. Lakukan kegiatan 1 s.d 4 dengan pegas yang berbeda


6. Gambarkan grafik hubungan gaya (F) dengan pertambahan panjang (∆ l )
F

∆l
∆l
Pertanyaan-pertanyaan
a. Apa yang terjadi jika pegas diberi beban?
b. Apakah terdapat perbedaan pertambahan panjang pada setiap pegas?Jelaskan hubungan
mengapa hal tersebut terjadi?
c. Berdasarkan dari percobaan, apakah terjadi perbedaan kemiringan grafik pertambahan
panjang dengan gaya?Jelaskan!
d. Bandingkan hasil konstanta pegas dari tabel dan dari grafik diatas untuk masing-masing
pegas
e. Bagaimana sifat dari pegas tsb?Jelaskan hubungan antara kekakuan pegas dengan
konstanta pegas
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Tujuan :
1. Menentukan hubungan antara periode pegas dan massa beban
2. Menentukan tetapan pegas

TEORI :

Periode pegas dirumuskan :

Keterangan : T = periode pegas (s)


T =2 π
√ m
k

m = massa beban (kg)


k = tetapan pegas (kgs-2)

Alat dan Bahan :


Sebuah tiang, sebuah pegas berbeban m , sebuah
stopwatch, dan selembar kertas grafik (lihat Gambar
berikut)

Langkah Kerja :
1. Gantunglah seutas pegas pada tiang. Pada ujung bebas pegas hubungkan sebuah beban m .
2. Tariklah beban dari kedudukan O ke kedudukan A dengan tangan kiri Anda.
3. Siapkan sebuah stopwatch pada tangan kanan Anda. Jalankan stopwatch bersamaan dengan
Anda melepaskan beban dari kedudukan A .
4. Beri hitungan 1 pada saat beban kembali ke kedudukan A untuk pertama kalinya, beri hitungan 2
untuk yang kedua kalinya, demikian seterusnya. Pada saat hitungan ke-10, matikan stopwatch.
Selang waktu yang dicatat stopwatch adalah … × periode pegas.
5. Isikan hasil pengamatan Anda pada Tabel 1 dan Tabel 2

TABEL 1 (Amplitudo = 5 cm) TABEL 2 (m=60 gram)

Beban 10 T T 2 Amplitudo 10 T T
T
(gram) (sekon) (sekon) (cm) (sekon) (sekon)
20 … … … 3 … …
30 … … … 4 … …
40 … … … 5 … …
50 … … … 6 … …
60 … … … 7 … …
6. Isikan hasil tabel 1 ke tabel di bawah ini
Waktu 10
No m T T2 m/T 2 k
ayunan

Rata-rata

Kesimpulan
1. Perhatikan Tabel 1 secara seksama. Apakah periode pegas dipengaruhi oleh amplitudo?
2. Perhatikan Tabel 2 secara seksama, ketika beban m diperbesar, periode getaran adalah….
Apakah kesebandingan antara periode T dengan massa m yang Anda peroleh dari percobaan
sesuai dengan teori?

Tugas

1. Dengan meluruskan persamaan periode pegas T =2 π


√ m
k
, tunjukkanlah secara matematis bahwa

grafik T terhadap m haruslah berbentuk garis lurus dengan gradien tertentu. Secara matematis
2

tunjukkan bahwa gradien grafik, tan θ=4 π 2 k , dengan k adalah tetapan pegas.
2. Secara matematis Anda telah menunjukkan bahwa grafik T 2 terhadap m berbentuk garis lurus.
Sekarang dari Tabel 2 buatlah garis lurus terbaik secara grafik dengan cara titik sentroid. Dari
garis lurus terbaik ini, hitunglah gradien grafik ( tan θ ), kemudian hitunglah tetapan pegas k .
3. Sebutkan kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan kesalahan pada percobaan Anda.
4. Buat grafik hubungan antara m dan T2
m

T2
AYUNAN TUNGGAL
Standar kompetensi : menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
benda titik
Kompetensi dasar : menganalisis hubungan antara gaya dengan gerak getaran

TUJUAN PERCOBAAN :
1. Menggambar grafik hubungan antara periode dengan panjang ayunan sederhana
2. Mengukur percepatan gravitasi bumi

TEORI :
Periode ayunan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu ayunan penuh.
Periode ayunan sederhana dirumuskan :

Keterangan : T = periode ayunan (s)


T =2 π
√ l
g

l = panjang tali (m)


g = percepatan gravitasi (ms-2)

ALAT-ALAT/BAHAN :
1. Beban 100 gram
2. Benang/tali
3. Penggaris
4. Stop watch atau arloji
5. Statif dan perangkatnya

PELAKSANAAN :
1. Letakkan perangkat statif di tepi meja

2. Ikat benang/tali dekat ujung batang statif dan kaitkan beban pada ujung bawah benang.
3. Ukurlah dengan penggaris supaya panjang tali sampai bagian bawah penggantung beban kira-kira
1 meter.
4. Ayunkan penggantung beban denan simpangan 5 cm kemudian ukurlah waktu 10 getaran
(ayunan) dengan stop watch/arloji.
5. Ulangi langkah 4 dengan mengubah panjang tali menjadi 110 cm, 120 cm, 130 cm, 140 cm dan
150 cm.
6. Cantumkan hasil pengukuran pada tabel berikut :
Waktu 10
No l T T2 l/T 2 g
ayunan

5
Rata-rata

SOAL-SOAL :
1. Dari hasil pengamatan di atas, buat grafik l terhadap T 2.
Beri kesimpulan mengenai grafik tersebut.
2. Berapakah besarnya percepatan gravitasi bumi di sekitar kita?
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam percobaan sehingga didapatkan hasil
yang tidak sesuai dengan teori.
LENSA CEMBUNG
Standar Kompetensi : Menerapkan prinsip kerja alat-alat optik.
Kompetensi Dasar : Menganalisis alat-alat optik secara kualitatif dan kuantitatif.

TUJUAN PERCOBAAN :
Menentukan jarak titik fokus lensa cembung.

TEORI :
Persamaan jarak titik fokus, jarka benda dan jarak bayangan dinyatakan :
1 1 1
= +
f S S'
Keterangan : f = jarak fokus lensa
S = jarak benda
S ' = jarak bayangan

ALAT-ALAT/BAHAN :
1. Lensa cembung
2. Penumpu lengkap dengan penjepit
3. Lilin dan layar kertas
4. Mistar

PELAKSANAAN :

1. Letakkan lilin pada suatu jarak tertentu di depan lensa cembung, dan aturlah letak lilin itu
sehingga bayangan nyata di belakang lensa.
2. Letakkan layar sehingga terlihat bayangan api paling jelas (paling fokus).
3. Ukurlah jarak dari lilin ke lensa sebagai S dan jarak layar ke lensa sebagai S ' .
4. Ulangi langkah-langkah tersebut untuk nilai S yang berbeda-beda.
5. Masukkan hasilnya pada tabel berikut:
No S S' 1/S 1/S ' 1/ f f

5
TUGAS :
1. Buat grafik 1/S terhadap 1/S ' !
2. Titik potong pada grafik merupakan jarak titik fokus lensa. Berapa nilainya?
3. Bandingkan nilai jarak fokus lensa pada grafik dengan hasil percobaan kolom terakhir!
4. Berikan kesimpulan dari percobaan tersebut!
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kesalahan dalam percobaan!
HUKUM OHM
Standar Kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan
berbagai produk teknologi.
Kompetensi Dasar : Menggunakan alat ukur listrik.

TUJUAN PERCOBAAN :
Mencari hubungan V , I dan R pada suatu rangkaian listrik.

TEORI :
Muatan listrik yang berpindah dinamakan arus listrik (I ). Penyebab timbulnya arus listrik adalah
karena adanya beda potensial atau tegangan (V ) antara kedua ujung penghantar. Hasil
perbandingan antara V dengan I dinamakan hambatan (R).
Rumus hukum Ohm adalah : R=V /I atau V =I . R

ALAT-ALAT/BAHAN :
1. Hambatan
2. Power supply 3V/6V/9V/12V
3. Amperemeter
4. Voltmeter
5. Kabel secukupnya

CARA KERJA :
1. Rangkai alat-alat sepergi gambar berikut.

2. Mula-mula pasanglah sumber tegangan 2 volt.


3. Bacalah skala amperemeter dan voltmeter.
4. Ulangi kegiatan di atas dengan mengubah tegangan menjadi 4 volt, 6 volt, 8 volt dan 10 volt
5. Masukkan hasil pengamatan pada tabel berikut:
No Sumber Tegangan (V) Kuat Arus (I) R = V/I
Tegangan

1 2 volt

2 4 volt

3 6 volt

4 8 volt

5 10 volt
FREKUENSI ARUS BOLAK-BALIK

Standar kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai


penyelesaian masalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar : Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk
teknologi

A. TUJUAN
Menentukan frekuensi arus bolak-balik.

B. ALAT-ALAT
1. Power supply AC
2. Sonometer
3. Kawat nikelin
4. Magnet U
5. Beban 50 gram 5 buah
6. Kabel

C. TEORI
Kawat berarus listrik di dalam medan magnet mengalami gaya Lorentz, yang arahnya tegak lurus
arah medan magnet jika arusnya merupakan arus bolak-balik maka arah gaya Lorentz berubah
setiap saat sesuai dengan frekuensi arus bolak-balik f , kawat akan bergetar apabila sama dengan
frekuensi alami dari kawat pada sonometer.
Frekuensi arus bolak-balik sama dengan frekuensi kawat :
v m
f 0= → λ=2 l, μ=
λ l

¿
1
2l √ Mg 1
μ
=
2l √ Mgl
m

D. KEGIATAN

1. Susunlah alat-alat sonometer, magnet dan beban tersebut seperti pada gambar.
2. Letakkan beban mulai dari 100 gram dst.
3. Nyalakan power supply arus bolak-balik.
4. Aturlah panjang kawat dengan menggeser penumpu sehingga kawat bergetar.
5. Catatlah masa beban m dan panjang kawat l .
6. Ulangi percobaan beberapa kali.
7. Buatlah grafik l terhadap √ W
No μ M l f0 f AC

5
OSILOSKOP
Standar kompetensi : Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai
penyelesaian masalah dan produk teknologi.
Kompetensi Dasar : Menerapkan induksi magnetik dan gaya magnetik pada beberapa produk
teknologi.

A. TUJUAN
Menentukan :
1. Frekuensi arus bolak-balik.
2. Hubungan antara tegangan maksimum dan efektif

B. ALAT-ALAT
1. Sumber tegangan arus bolak-balok dengan ukuran 2-12 volt, dan 50 Hz.
2. Voltmeter/multimeter untuk tegangan arus bolak-balik yang sesuai.
3. Osiloskop dan probe.

C. KEGIATAN
I. Frekuensi arus bolak-balik
1. Susunlah alat-alat seperti pada gambar di bawah ini.

2. Hubungkan probe pada power supply dengan memilih salah satu tegangan.
3. Atur tombol Sweep time sehingga pada layar terbentuk gelombang yang stabil.
4. Ukurlah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu gelombang penuh.
………….. x ………….. ms = ………….. ms
1
Frekuensi arus bolak-balik f = =1/¿ ………….. ms = ………….. Hz
T
II. Hubungkan tegangan efektif dan tegangan maksimum
1. Catatlah tegangan power supply dengan multimeter hasilnya dinamakan tegangan efektif (
V ef ).
2. Catatlah tegangan power supply dengan Oskiloskop dengan mengatur tombol volt/div
hasilnya dinamakan tegangan maksimum (Vmax)

D. TEORI

Harga efektif suatu arus bolak-balik adalah arus mantap yang akan menghasilkan daya disipasi
sama seperti yang dihasilkan oleh arus searah. Daya disipasi sesaat adalah :
2 2 2 2
P=i R=( i max . sin ωt ) R=i max R sin ωt
2 2 2 2 2 1
Daya disipasi rata-rata adalah i max R sin ωt=i max R sin ωt , karena sin ωt= , maka daya disipasi
2

rata-rata adalah P=i max R


2
( 12 )= 12 i
max
2
R
2
P=i ef R
Maka : 1
i ef = i max
2 atau l ef =l m / √ 2
2 V m =V ef √ 2
l m=l ef √ 2 V ef =0,707 V m
l ef =0,707 l m

No V ef V max V ef /V max
1
2
3
4
5
Rata-rata

Kesimpulan
Tegangan maksimum dapat diukur dengan ….
Tegangan efektif dapat diukur dengan ….
Hubungan antara tegangan maksimum dan efektif dapat dinyatakan
V max =… V ef
Tugas
Buatlah grafik V max terhadap V ef

Anda mungkin juga menyukai