Anda di halaman 1dari 13

GERAK JATUH BEBAS

A. Tujuan
1. Mengukur besarnya nilai percepatan gravitasi bumi
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya percepatan gravitasi bumi

B. Alat dan Bahan


- Penggaris
- Label
- Dua buah benda dengan ukuran berbeda
- Stopwatch

C. Teori Dasar
Semua benda ketika jatuh pasti bergerak ke bawah, hal ini disebabkan karena
adanya gaya gravitasi dari inti bumi yang menarik benda tersebut. Untuk mengetahui nilai
percepatan gravitasi bumi, kita bisa menggunakan percobaan gerak jatuh bebas. Ketika
benda mengalami gerak jatuh bebas, maka tidak ada gaya lain yang mempengaruhi selain
pengaruh dari gaya gravitasi bumi. Sehingga, percepatan benda ketika mengalami gerak
jatuh bebas, akan sama dengan nilai percepatan gravitasi bumi.

Persamaan yang digunakan sebagai berikut:


𝟏
𝒉 = 𝒗𝒐 𝒕 + 𝒈𝒕𝟐 (pada gerak jatuh bebas 𝑣𝑜 = 0)
𝟐

Keterangan:
h = ketinggian benda (m)
t = waktu (s)
𝑣𝑜 = kecepatan awal (m/s)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
D. Cara Kerja
 Mengetahui Hubungan Ketinggian dan Percepatan Gravitasi:
1. Beri tanda atau label pada ketinggian 150 cm, 100 cm, dan 50 cm
2. Jatuhkan benda dari ketinggian 150 cm dan hitung waktu jatuhnya menggunakan
stopwatch. Ambil data sebanyak 3 kali
3. Ulangi langkah kedua tetapi pada ketinggian 100 cm dan 50 cm. Ambil data
masing-masing sebanyak 3 kali.
 Mengetahui Hubungan Massa dan Percepatan Gravitasi:
1. Jatuhkan benda pertama dari ketinggian 150 cm kemudian hitung waktu jatuhnya
menggunakan stopwatch
2. Jatuhkan benda kedua dari ketinggian yang sama, yaitu 150 cm kemudian hitung
waktu jatuhnya.

E. Pengolahan Data Eksperimen


Tabel 1.1 Hubungan ketinggian dan percepatan gravitasi

Ketinggian Waktu (s) Waktu rata- Percepatan gravitasi


No
(m) 1 2 3 rata (s) (m/s2)

Tabel 1.2 Hubungan massa dan percepatan gravitasi

Ketinggian massa Waktu (s) Waktu rata- Percepatan gravitasi


No
(m) (gr) 1 2 3 rata (s) (m/s2)

F. Analisis Data
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………..
GERAK HARMONIS SEDERHANA
A. Tujuan
1. Menentukan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul sederhana
2. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi nilai percepatan gravitasi

B. Alat dan Bahan


- Statif atau tiang penyangga untuk menggantung bandul
- Beban 50 gr
- Benang dengan panjang 40 cm, 50 cm, dan 60 cm
- Busur derajat
- Penggaris
- Stopwatch

C. Teori Dasar
Jika bandul ditarik ke titik C dan dilepaskan, maka bandul akan bergerak ke B, A,
lalu kembali lagi ke C. Gerakan bandul tersebut akan terjadi berulang secara periodik atau
disebut sebagai gerak harmonik sederhana. Gerakan bandul dari C-B-A-C disebut sebagai
satu getaran.

Penentuan nilai percepatan gravitasi melalui percobaan ayunan bandul sederhana


menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝒍
𝑻 = 𝟐𝝅√
𝒈
Keterangan:
𝑙 = panjang tali (m)
T = periode (s)
G = percepatan gravitasi (m/s2)

D. Cara Kerja
1. Gantungkan bandul dengan tali atau benang pada statif
2. Ukur panjang benang
3. Ayunkan beban yang telah diikat dengan tali (panjang 40 cm) dengan simpangan
membentuk sudut 10o
4. Amati ayunan bandul hingga bergerak harmonis dan siapkan stopwatch
5. Hitung berapa lama waktu untuk membentuk 10 getaran menggunakan stopwatch
6. Ulangi percobaan dengan panjang tali yang berbeda yakni 50 cm dan 60 cm,
kemudian hitunglah waktu yang diperlukan menggunakan stopwatch.

E. Pengolahan Data Eksperimen


 Simpangan tali dengan 𝜃 = 10o

Tabel 2.1 Hubungan panjang tali dan percepatan gravitasi

Panjang tali 𝒕
No (m) Waktu 10 getaran Periode (𝑻 = 𝒏) Percepatan gravitasi (m/s2)

 Simpangan tali dengan 𝜃 = 30o

Tabel 2.2 Hubungan panjang tali dan percepatan gravitasi

Panjang tali 𝒕
No (m) Waktu 10 getaran Periode (𝑻 = 𝒏) Percepatan gravitasi (m/s2)

F. Analisis Data
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………
HUKUM HOOKE
A. Tujuan
1. Menentukan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas
2. Menentukan nilai konstanta pegas
3. Menentukan nilai energi potensial pegas

B. Alat dan Bahan


- Dasar statif
- Batang statif
- Pegas
- Beban
- Penggaris

C. Teori Dasar
Sebuah pegas jika digantungkan beban, maka akan meregang dan mengalami
pertambahan panjang karena sifat pegas yang elastis. Jika beban dihilangkan, maka pegas
akan kembali ke kondisi semula.

Menurut Hooke, hubungan antara besarnya gaya yang diberikan pada pegas dan
pertambahan panjang yang dialami oleh pegas adalah sebagai berikut:

𝑭 = 𝒌 ∆𝑳
Sedangkan persamaan untuk menghitung Energi Potensial pegas adalah sebagai berikut:

𝟏
𝑬𝒑 = 𝒌 ∆𝑳𝟐
𝟐
Keterangan:
F = Gaya (N)
k = Konstanta pegas (N/m)
∆𝐿 = Pertambahan panjang (m)
Ep = Energi potensil pegas (J)
D. Cara Kerja
1. Ukur panjang awal pegas
2. Gantungkan beban pertama pada ujung pegas
3. Ukur panjang akhir pegas
4. Ulangi langkah kedua dengan menggunakan beban dengan massa yang berbeda
5. Lakukan percobaan tersebut kembali menggunakan pegas yang kedua

E. Pengolahan Data Eksperimen


 Pegas 1
Tabel 3.1 Hubungan gaya dan pertambahan panjang

Panjang awal Massa Panjang akhir


No (m) (kg) F = m.g (m) ΔL k Ep

 Pegas 2
Tabel 3.2 Hubungan gaya dan pertambahan panjang

Panjang awal Massa Panjang akhir


No (m) (kg) F = m.g (m) ΔL k Ep

F. Analisis Data
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………….
FLUIDA STATIS
A. Tujuan
1. Menentukan nilai tekanan hidrostatis
2. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan hidrostatis
3. Membandingkan jarak pancaran air yang keluar dari lubang berdasarkan hasil
eksperimen dengan hasil perhitungan rumus
4. Mengamati terjadinya tegangan permukaan pada air

B. Alat dan Bahan


- Botol air mineral 1,5 liter - mangkok kotak
- Paku - garpu
- Plester - detergen
- Air - uang logam 200, 500, 1000
- Penggaris

C. Teori Dasar
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh gaya yang ada pada zat
cair yang menekan pada kedalaman tertentu.

Persamaan tekanan hidrostatis bisa ditulis sebagai berikut:

𝑷 = 𝝆 𝒈𝒉
Untuk mencari jarak pancaran air digunakan persamaan:

𝒙 = 𝟐√𝒉𝟏 𝒉𝟐
Keterangan:
P = Tekanan hidrostatis (Pa)
𝜌 = Massa jenis zat cair (kg/m3)
h = Kedalaman yang diukur dari permukaan (m)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
x = Jarak pancaran air (m)
D. Cara Kerja
 Tekanan Hidrostatis
1. Buatlah empat lubang pada botol air mineral menggunakan paku
2. Tutup tiap lubang dengan plester
3. Isi lubang dengan air
4. Setelah itu buka plester dan amati kekuatan pancaran air dari keempat lubang
tersebut. Ukurlah jarak pancaran air pada setiap lubang kemudian tuliskan hasil
pengukuran pada tabel.

 Tegangan Permukaan
1. Isi mangkok dengan air keran
2. Masukkan uang logam 200, 500, 1000 secara perlahan-lahan menggunakan tangan.
Amati apa yang terjadi
3. Masukkan uang logam 200, 500, 1000 secara bergantian menggunakaan garpu.
Amati apa yang terjadi
4. Ulangi langkah di atas menggunakan air sabun. Amati apa yang terjadi.

E. Pengolahan Data Eksperimen

 Tekanan Hidrostatis
Kedalaman Jarak pancaran Tekanan Hidrostatis Jarak pancaran (m)
Nama (m) (m) (Pa) rumus
Lubang A
Lubang B
Lubang C
Lubang D

 Tegangan Permukaan
Jenis fluida uang 200 uang 500 uang 1000
Garpu tangan garpu tangan garpu tangan
Air
Air +
detergen

F. Analisis Data
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………
RANGKAIAN LISTRIK
A. Tujuan
1. Mengetahui susunan rangkaian seri dan paralel
2. Menghitung kuat arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian seri
3. Menghitung kuat arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian paralel

B. Alat dan Bahan


- Papan rangkaian
- Saklar
- Penghubung
- Resistor/hambatan
- Kabel merah dan hitam
- Catu Daya
- Amperemeter dan Voltmeter

C. Teori Dasar

Rangkaian Seri

Rangkaian Paralel

D. Cara Kerja
 Rangkaian Seri
1. Buat susunan rangkaian listrik seri
2. Untuk mengukur kuar arus listrik, amperemeter dihubungkan secara seri dengan
rangkaian
3. Hubungkan kabel merah dan hitam ke catu daya
4. Ukur kuat arus listrik di beberapa titik yang sudah ditentukan menggunakan
amperemeter
5. Untuk mengukur tegangan listrik, voltmeter dihubungkan secara paralel terhadap
rangkaian
6. Ukur besar tegangan listrik di beberapa titik yang sudah ditentukan

Gambar 5.1 Mengukur kuat arus listrik pada rangkaian seri

Gambar 5.2 Mengukur tegangan listrik pada rangkaian seri

 Rangkaian Paralel
1. Buat susunan rangkaian listrik paralel
2. Untuk mengukur kuar arus listrik, amperemeter dihubungkan secara seri dengan
rangkaian
3. Hubungkan kabel merah dan hitam ke catu daya
4. Ukur kuat arus listrik di beberapa titik yang sudah ditentukan menggunakan
amperemeter
5. Untuk mengukur tegangan listrik, voltmeter dihubungkan secara paralel terhadap
rangkaian
6. Ukur besar tegangan listrik di beberapa titik yang sudah ditentukan

Gambar 5.3 Mengukur kuat arus listrik pada rangkaian paralel

Gambar 5.4 Mengukur tegangan listrik pada rangkaian paralel


E. Pengolahan Data Eksperimen
 Rangkaian Seri

Titik Uji Arus listrik terukur (A)


Titik 1
Titik 2
Titik 3

Titik Uji Tegangan listrik terukur (V)


Titik 1
Titik 2
Titik 3

 Rangkaian Paralel

Titik Uji Arus listrik terukur (A)


Titik 1
Titik 2
Titik 3

Titik Uji Tegangan listrik terukur (V)


Titik 1
Titik 2
Titik 3

F. Analisis Data
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………..

Anda mungkin juga menyukai