1.
Tujuan:
Menentukan nilai percepatan gravitasi melalui percobaan bandul sederhana.
2.
Landasan Teori :
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias
waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap.
Benda melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana
benda tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda
akan diam di titik kesetimbangan B. jika benda ditarik dari posisi A lalu di lepas benda
akan mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B dan A.
Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan
gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Mencari periode dalam praktikum ini dapat digunakan rumus:
Keterangan:
T: Periode
t: waktu
n: jumlah getaran
Gravitasi adalah gaya tarik menarik yang terjadi antara semua partikel yang
mempunyai massa di alam semesta. Fisika modern mendeskripsikan gravitasi
menggunakan Teori Relativitas Umum dari Einstein, namun hukum gravitasi
universal Newton yang lebih sederhana merupakan hampiran yang cukup akurat dalam
kebanyakan kasus.
Sebagai contoh, bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya
gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk
hidup, dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi ini juga menarik benda-benda
yang ada di luar angkasa, seperti bulan, meteor, dan benda angkasa lainnya,
termasuk satelit buatan manusia.
Beberapa teori yang belum dapat dibuktikan menyebutkan bahwa gaya gravitasi timbul
karena adanya partikel gravitron dalam setiap atom.
Jadi gerak gravitasi dapat di rumuskan :
Beban
statip
Benang 1 m
Stopwatch
Alat tulis
4. Cara Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
HASIL PENGAMATAN
NO
1
2
3
4
5
Rata-rata
Waktu(t)
Periode (T)
g (m/s2)
GETARAN HARMONIS
A.
Tujuan Praktikum.
Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai frekuensi dan perioda dari getaran
harmonis sederhana pada bandul dan pegas.
B. Dasar Teori.
Setiap gerak yang terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama disebut gerak
periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur maka disebut juga sebagai gerak
harmonik/harmonis. Apabila suatu partikel melakukan gerak periodik pada lintasan yang
sama maka geraknya disebut gerak osilasi/getaran. Bentuk yang sederhana dari gerak
periodik adalah benda yang berosilasi pada ujung pegas. Karenanya kita menyebutnya gerak
harmonis sederhana. Banyak jenis gerak lain (osilasi dawai, roda keseimbangan arloji, atom
dalam molekul, dan sebagainya) yang mirip dengan jenis gerakan ini, sehingga pada
kesempatan ini kita akan membahasnya secara mendetail.
Gerak harmonis sederhana yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah getaran
benda pada pegas dan getaran benda pada ayunan sederhana.
Gerak harmonis sederhana pada ayunan. Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak
diberikan gaya maka benda akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A
dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban
akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan
gerak harmonik sederhana.
Besaran fisika pada Gerak Harmonik
Periode (T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki periode alias
waktu yang dibutuhkan benda untuk melakukan satu getaran secara lengkap. Benda
melakukan getaran secara lengkap apabila benda mulai bergerak dari titik di mana benda
tersebut dilepaskan dan kembali lagi ke titik tersebut.
Jadi periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran
(disebut satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ke titik tersebut ). Satuan periode adalah sekon atau detik.
Frekuensi (f)
Selain periode, terdapat juga frekuensi alias banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda
selama satu detik. Yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan
frekuensi adalah 1/sekon atau s-1. 1/sekon atau s-1 disebut juga hertz, menghargai seorang
fisikawan. Hertz adalah nama seorang fisikawan tempo dulu.
C.
1.
Benang kasur
2.
Beban
3.
Mistar
4.
Stopwatch
5.
Statif
6.
Pegas
D.
Langkah Percobaan.
1.
Bandul.
a.
Gantungkan tali sepanjang 10 cm pada statif.
b.
Ikatkan beban 50 gr pada tali, lalu ayunkan, catat waktu yang diperlukan
c.
d.
e.
f.
2.
Pegas.
a.
Gantungkan pegas pada statif.
b.
Gantungkan beban 50 gr pada pegas lalu tarik pegas, tunggu sampai
gerakannya harmonis dan mulai hitung waktu yang diperlukan untuk
c.
melalukan 20 getaran.
Lakukan hal yang sama pada beban 70 gr, 100 gr, 120 gr, 130 gr. Catat hasil
d.
e.
f.
Lakukan hal yang sama dengan jumlah ayunan/getaran 15, 20, dan 25. Catat
hasil pengamatan pada table 4.
E.
Tabel Pengamatan.
1.
Bandul
a.
Tabel 1
Panjang Tali
10 cm
20 cm
30 cm
40 cm
50 cm
F (Hz)
T (s)
g (m/s2)
t ayunan
Tabel 2.
Massa
F (Hz)
Pegas.
a.
.
1.
2.
g
(m/s2)
t ayunan (s)
Jumlah
Ayunan
100 gr
100 gr
100 gr
100 gr
2.
No
T (s)
Massa (gr)
50
70
t ayunan (s)
F (Hz)
T (s)
k ( N/m)
3.
4.
5.
b.
100
120
130
m = 100 gr
No
.
1.
2.
3.
4.
Massa (gr)
100
100
100
100
Jumlah
Ayunan
t Ayunan (s)
F (Hz)
T (s)
k (N/m)
Mistar
Stopwatt
Timbangan
Bahan
1.
2 Buah bola
Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
m1
2 gr
2 gr
2 gr
2 gr
s1
t1
s1
t1
rata
Bola 2
Percobaan
1
2
3
Rata rata
m2
2,5 gr
2,5 gr
2,5 gr
2,5 gr
s2
t2
s2
t2
Judul
Koefisien Kelentingan.
Tujuan
Untuk menentukan koefisien tumbukan lenting sebagian pada benda dengan lantai.
Landasan Teori
Sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian h1. Ketika sampai di tanah kecepatan
benda adalah v1. Sesaat setelah memantul, benda mempunyai kecepatan v2 dan memantul
sampai ketinggian h2.
Alat dan Bahan
Alat
Mistar
Bahan
Bola
Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
Hasil Pengamatan
Table Pengamatan
Percobaan
1
2
3
Rata rata
h1
h2
2. Tujuan
B. LANDASAN TEORI
Benda tegar akan melakukan gerak translasi apabila gaya yang diberikan pada benda tepat
mengenai suatu titik yang yang disebut titik berat.
Titik berat merupakan titik dimana benda akan berada dalam keseimbangan rotasi (tidak
mengalami rotasi). Pada saat benda tegar mengalami gerak translasi dan rotasi sekaligus,
maka pada saat itu titik berat akan bertindak sebagai sumbu rotasi dan lintasan gerak dari titik
berat ini menggambarkan lintasan gerak translasinya.
Di dalam hampir semua persoalan mekanika, g (percepatan gravitasi) boleh dianggap
seragam pada seluruh bagian benda , karena ukuran benda relative kecil dibanding jarak yang
dapat menyebabkan perubahan gravitasi yang cukup berarti. Dengan demikian pusat massa
dan pusat gravitasi dapat diambil sebagai titik yang sama. Keberhimpitan ini dapat
digunakan untuk menentukan pusat massa sebuah keping tipis yang bentuknya tidak
beraturan.
Untuk benda-benda yang mempunyai bentuk sembarang letak titik berat dicari dengan
perhitungan. Perhitungan didasarkan pada asumsi bahwa kita dapat mengambil beberapa titik
dari benda yang ingin dihitung titik beratnya dikalikan dengan berat di masing-masing titik
kemudian dijumlahkan dan dibagi dengan jumlah berat pada tiap-tiap titik. dikatakan titik
berat juga merupakan pusat massa di dekat permukaan bumi, namun untuk tempat yang
ketinggiannya tertentu di atas bumi titik berat dan pusat massa harus dibedakan.
Pusat massa dan titik berat suatu benda memiliki pengertian yang sama.
1. PUSAT MASSA
Koordinat pusat massa dari benda-benda diskrit, dengan massa masing-masing m1, m2,....... ,
mi ; yang terletak pada koordinat (x1,y1), (x2,y2),........, (xi,yi) adalah:
X = mixi /mi
Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2.
3.
Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan
bentuknya.
C. ALAT dan BAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tiang penggantung
Benang
Karton atau kardus
Pensil
Gunting
Penggaris
Jarum
Beban
D. LANGKAH KERJA
1. Mempersiapkan kertas karton atau kardus, kemudian membentuknya sesuai
keinginan, baik simetris aataupun asimetris.
2. Memasukkan benang pada lubang jarum kemudian menusukkan pada sisi karton atau
kardus yang tlah dibentuk.
3. Mengikatkan benang pada beban kemudian menancapkannya pada tiang
penggantung.
4. Membuat garis yang lurus terhadap lubang dan benang.
5. Melakukan kegiatan 2-4 untuk lubang yang lain, minimal tiga buah garis.
6. Melakukan kegiatan 1-5 terhadap bentuk karton atau kardus yang lainnya.
I. Judul
II. Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Kertas karton
Gunting
Penggaris
Alat tulis
Jarum Pentul
Bandul ( Kelereng )
Benang Jahit
Kain kasa
IV.
Materi
Gaya berat benda adalah resultan dari seluruh berat partikel. Titik tangkap gaya berat
merupakan titik berat benda. Cara untuk menentukan titik berat benda homogen yang
memiliki bentuk teratur adalah terletak pada garis atau bidang simetri tersebut. Sementara itu
untuk benda-benda yang tidak beraturan, titik berat ditentukan dengan cara di gantung di
sembarang titik dengan tali, buat garis yang sama dengan terusan tali, lalu ambil titik yang
lain dan lakukan hal yang sama, maka pertemuan garis yang terlihat adalah titik berat benda
tersebut.
Secara kuantitatif, titik berat benda dapat dihitung dengan cara berikut, misalnya sebuah
benda tegar dengan bentuk tidak teratur terdapat pada bidang koordinat x,y. Jika berat
masing-masing partikel penyusun benda adalah w1, w2, w3, ..., wn dengan koordinat (x1, y1),
(x2, y2), (x3, y3), ..., (xn, yn), dan koordinat titk berat benda adalah (x0, y0), maka momen gaya
berat benda terhadap sumbu x0adalah . dengan cara yang sama, koordinat titik berat pada
sumbu y adalah Untuk benda-benda homogen, berat atau massa benda dapat dinyatakan
dengan volume, luas dan panjang garisnya.
V. Prosedur Kerja :
1.
2.
3.
4.
8. Cari titik perpotongan dari ke-tiga garis tersebut, di titik itulah titik berat karton,
berinama Zo
9. Gunting salah satu garis, sehingga karton terbagi menjadi 2 bagian.
10. Buat 3 titik sembarang di bagian belakang karton yang telah dibagi 2.
1. 11.Lakukan hal yang sama, sehingga didapat titik perpotongannya, diberinama Z1
2.
3.
dan Z2.
12. Hubungkan titik
Z1 dan Z2 dengan sebuah garis lurus.
13. Jika percobaan ini berhasil, maka garis lurus Z1 dan Z2 akan melalui Zo.