Pengertian Hidrokarbon
hidrokarbon merupakan sebuah senyawa yang terdiri pada unsur atom karbon (C)
dan juga atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon mempunyai sebuah rantai karbon
dan atom-atom hidrogen yang saling berikatan pada rantai tersebut. Pada istilah
tersebut dipakai juga dengan pengertian pada hidrokarbon alifatik.
Contoh, pada metana (gas rawa) yang merupakan hidrokarbon dengan satu atom
karbon dan memiliki empat atom hidrogen: CH4. Etana merupakan hidrokarbon
yang lebih terperinci pada sebuah alkana, terdiri dari dua atom karbon bersatu pada
sebuah ikatan tunggal, masing-masing berikatan pada tiga atom karbon: C2H6.
Propana mempunyai tiga atom C (C3H8) dan selanjutnya (CnH2·n+2).
tabel
deret alkana
Aturan IUPAC dalam penamaan alkana berikut dibawah ini.
1. Rantai C yang paling panjang ditetapkan menjadi rantai utama. Bila rantai
terpanjang memiliki dua atau lebih yang panjangnya sama, maka akan dipilih
rantai dengan cabang paling banyak sebagai rantai utama.
rantai C
2. Cabang pada rantai utama dengan memiliki substituen hidrokarbon (gugus
alkil) dengan mengganti akhir kata ana pada alkana menjadi sebuah il.
Berikut dibawah ini tabel struktur dan nama pada beberapa gugus alkil.
atom atom C
4. Pada substituen cabang yang memiliki sejenis akan dinyatakan dengan
awalan di, tri, tetra, penta, dan berikutnya.
substituen cabang
5. bstituen-substituen cabang akan ditulis berdasarkan pada urutan alfabetik.
Awal pada substituen seperti di, tri, n– (normal), sek– (sekunder), ters–
(tersier) dibiarkan dengan pengurutan alfabetik, terkecuali pada awalan iso
2. Alkena
Alkena merupakan suatu senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh dan memiliki ikatan
rangkap dua. Rumus umum pada alkena yaitu CnH2n. Aturan IUPAC pada
penamaan alkena hampir memiliki persamaan dengan alkana, tetapo dengan
beberapa modifikasi pada aturan dibawah ini.
1. Rantai utama yang akan dipilih merupakan rantai terpanjang dan memiliki
kandungan ikatan rangkap. Tetapi pada rantai utama akan diturunkan dengan
nama alkana dari jumlah C yaitu mengganti akhir kata ana menjadi ena.
rantai utama
alkuna
Kegunaan Senyawa Hidrokarbon
kegunaan senyawa
hidrokarbon
Secara spesifik, kegunaan dari hidrokarbon alifatik, antara lain:
1. Alkana
Alkana sebagai sebuah bahan bakar, contohnya pada metana yaitu sebuah
komponen utama LNG (Liquefied Natural Gas), propana atau butana yaitu
sebuah komponen utama LPG (Liqufied Petroleum Gas).
Alkana sebagai pelarut organik nonpolar, misalnya pada pentana, heksana,
dan heptana.
Alkana sebagai bahan baku pada industri petrokimia, misalnya pada
pembuatan alkena yang memiliki reaksi cracking dan pembuatan haloalkana.
2. Alkena
Alkena sebagai bahan baku pada industri petrokimia, misalnya pada pembuatan
alkana, haloalkana, alkohol, aldehid, keton, dan polimer. Etena yaitu sebuah hormon
tumbuhan yang akan mempercepat kematangan pada buah, kemudian etena juga
adalah sebuah bahan baku pada plastik polietilena.
3. Alkuna
Senyawa alkuna yang paling utama yaitu etuna (asetilena). Asetilena dipakai
sebagai bahan bakar pada pemotongan logam dan penyambungan logam
menggunakan las karbit (oxyacetylene welding).
Jika jumlah sedikit, asetilena bisa dibuat dengan reaksi batu karbit (kalsium karbida)
menggunakan air seperti dibawah ini.
rumus air
Contoh Senyawa Hidrokarbon
1. Gas alam dan bahan bakar
Banyak sumber bahan bakar yang telah digunakan yaitu hidrokarbon. Contohnya
seperti metana, butana, propana, dan heksana dengan memiliki hidrokarbon. Pada
rumus kimianya terdiri dengan karbon dan hidrogen atom, pada beberapa rasio dan
konfigurasi kimia.
2. Plastik
Banyak plastik yang telah digunakan pada kehidupan sehari-hari dan pada industri
terbuat dengan rantai panjang, terbentuk dengan petrokimia. Petrokimia ini memilihi
hanya hidrokarbon komposisi kimia yang berbeda.
3. Parafin
The lilin yang telah digunakan pada berbagai industri, pada saat dari pembuatan lilin
dan pengawetan makanan dengan keperluan medis kemudian industri yang telah
mengandung hidrokarbon.
4. Isopropyl alkohol
Isopropyl alkohol memiliki kandungan hidrokarbon, lalu terikat atom karbon dengan
lanjut. Pada hidrokarbon awal, CH3, obligasi pada atom lain akan membentuk (CH3)
2CHOH.
5. Asphalt
zat umum yang digunakan pada kebanyakan orang sebenarnya hidrokarbon yang
sudah dipanaskan dalam membentuk tar substansi. Kemudian akan dicampur
dengan bahan utama industri lainnya ketika akan membentuk campuran permukaan
jalan itu atau disebut Asphalt.
Soal 1
Nama senyawa CH3CH(CH3)C(CH3)3 ialah ...
A. 2,2-dimetilpentana
B. 2,2,3-trimetilbutana
C. 2,3,3-trimetilbutana
D. 1,1,1,1-tetrametilpropana
E. Isoheptana
Pembahasan :
Berikut langkah-langkah untuk memilih nama senyawa hidrokarbon:
1. Gambar atau modifikasi rumus bangunnya
2. Tentukan rantai terpanjang sebagai rantai induk
3. Lakukan penomoran dari ujung sedemikian supaya cabang menerima nomor terkecil
4. Tuliskan nama senyawa dengan urutan nomor posisi cabang, nama cabang, dan
nama rantai induk.
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 4 = butana
⇒ Rantai cabang = 3 cabang CH3 = trimetil
⇒ posisi cabang = 2,2,3
Soal 2
Perhatikan rumus bangkit diberikut!
CH3
|
CH3 —CH—CH2—CH—CH3
|
CH2
|
CH3
Nama senyawa dengan rumus di atas berdasarkan IUPAC ialah ...
A. 3-metil-4-isoprofilbutana
B. 4-etil-2-metilpentana
C. 2-metil-4-etilpentana
D. 2,4-dimetilheksana
E. 3,5-dimetilheksana
Pembahasan :
Penentuan rantai induk dan penomoran
CH3
1 |2 3 4
CH3—CH—CH2— CH —CH3
|
5CH2
|
6CH3
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 6 = heksana
⇒ Rantai cabang = 2 cabang CH3 = dimetil
⇒ posisi cabang = 2,4
Soal 3
Nama yang sempurna untuk senyawa diberikut
CH2=C— CH—CH2—CH3
| |
CH3CH3
ialah ....
A. 2,3-metil-1-pentena
B. 2,3-dimetil-1-pentena
C. 2,3-dimetilpentena
D. 2-metil-3 metilpentena
E. 2-metil-3 metil-1-pentena
Pembahasan :
Penentuan rantai induk dan penomoran
1 2 3 4 5
CH2=C— CH—CH2—CH3
| |
CH3CH3
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 5 = pentena
⇒ Posisi ikatan rangkap = 1
⇒ Rantai cabang = 2 cabang CH3 = dimetil
⇒ posisi cabang = 2,3
Soal 4
Reaksi adisi Cl2 pada senyawa n-propana tidak sanggup berlangsung.
SEBAB
Senyawa n-propana ialah senyawa alkana jenuh
Pembahasan :
Senyawa n-propana ialah senyawa alkana yaitu senyawa karbon yang bersifat jenuh
atau spesialuntuk mempunyai ikatan tunggal.
Adisi ialah reaksi pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal. Karena n-propana
tidak punya ikatan rangkap, maka n-propana tidak sanggup diadisi.
Soal 5
Perhatikan rumus bangkit senyawa diberikut!
CH3 —CH—CH =C —CH3
| |
C2H5 CH3
Nama yang sempurna untuk senyawa tersebut ialah ...
A. 4-etil-2-metil-2-pentena
B. 2-metil-4-etil-2-pentena
C. 2-etil-4-metil-3-pentena
D. 2,4-dimetil-2-heksena
E. 3,5-dimetil-4-heksena
Pembahasan :
Penentuan rantai induk dan penomoran
4 3 2 1
CH3 —CH—CH =C —CH3
| |
5CH2 CH3
|
6 CH3
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 6 = heksena
⇒ Posisi ikatan rangkap = 2
⇒ Rantai cabang = 2 cabang CH3 = dimetil
⇒ posisi cabang = 2,4
Soal 6
Perhatikan rumus bangkit senyawa diberikut!
CH3 —CH—CH2 —CH2 —CH —CH3
| |
CH2 CH3
|
CH3
Nama yang sempurna untuk senyawa di atas ialah ...
A. 2-etil-5-metilheksena
B. 5-etil-2-etilheksana
C. 2,5-dimetilheptana
D. 2-etil-5-metilheksana
E. 2,5-dimetilheksana
Pembahasan :
Penentuan rantai induk dan penomoran
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 7 = heptana
⇒ Rantai cabang = 2 cabang CH3 = dimetil
⇒ posisi cabang = 2,5
Soal 7
Jumlah isomer dari C6H14 ialah ...
A. 3
B. 4
C. 5
D. 6
E. 7
Pembahasan :
C6H14 ialah senyawa hidrokarbon golongan alkana dengan nama heksana. Jumlah
isomer suatu senyawa hidrokarbon sanggup dilihat dengan cara menggambarkan rumus
bangunnya.
Jumlah isomer tidak sanggup dihitung dengan rumus tertentu. Namun, semakin banyak
jumlah atom C pada rumus melekul suatu alkana, maka akan semakin banyak jumlah
isomernya.
C4H10 4 2
C5H12 5 3
C6H14 6 5
C7H16 7 9
C8H18 8 18
Jawaban : C
Soal 8
Perhatikan rumus bangkit senayawa diberikut!
CH3 —CH—C≡C —CH3
|
C2H5
Nama yang sempurna untuk senyawa tersebut ialah ...
A. 4-metil-2-heksuna
B. 4-etil-2-pentuna
C. 4-etil-2-pentena
D. 4-metil-2-heksena
E. 4-etilpentena
Pembahasan :
Penentuan rantai induk dan penomoran
4 3 2 1
CH3 —CH—C≡C —CH3
|
5CH2
|
6 CH3
Penamaan :
⇒ Rantai induk : 6 = heksuna
⇒ Posisi ikatan rangkap = 2
⇒ Rantai cabang = 1 cabang CH3 = metil
⇒ posisi cabang = 4
atau eter (R – O – R ). Akan tetapi, hanya alkohol yang dapat membentuk ikatan
’
Jawaban: A
Soal 11
Di antara rumus struktur berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah ….
Pembahasan:
Sifat-sifat alkana:
1. Semakin bertambah jumlah atom C, titik didih dan titik leleh semakin tinggi.
2. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi
dibandingkan dengan alkana rantai bercabang.
3. Semakin banyak cabang, titik didih dan titik leleh semakin rendah.
Jawaban: D
Soal 12
Perhatikan rumus struktur karbon berikut!
A. 4,4-dimetil-2-pentanol
B. 3,3-dimetil-1-pentanol
C. 2,3,4-trimetil-1-pentanol
D. 4,4-dimetil pentanal
E. 3,3-dimetil-2-pentanon
Pembahasan:
Nama senyawa karbon tersebut adalah 4,4-dimetil-2-pentanol. Namun, yang
ditanyakan adalah nama isomernya. Karena jumlah atom C pada senyawa
karbon tersebut sebanyak 7 maka jumlah atom C pada isomernya harus 7.
Sehingga nama isomernya adalah 3,3-dimetil-1-pentanol.
Jawaban: B
Soal 13
Senyawa 3-metil-2-pentena diadisi oleh asam bromida menurut persamaan
reaksi:
Pembahasan:
Reaksi adisi alkena merupakan reaksi pemutusan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal. Berdasarkan aturan Markovnikov maka hasil reaksi adisi di atas
adalah sebagai berikut:
Jawaban: B
Soal 14
Suatu senyawa memiliki rumus molekul C H O. Jika bereaksi dengan logam
3 8
Pembahasan:
Yang dapat bereaksi dengan natrium adalah golongan alkohol. Alkohol yang
dapat menghasilkan gas hidrogen jika direaksikan dengan natrium adalah
alkohol primer. Menurut reaksi berikut:
Jawaban: A
Soal 15
Perhatikan gambar uji senyawa karbon berikut!
Zat cair yang dihasilkan pada tabung reaksi diuji dengan kertas kobalt (II)
klorida yang berwarna biru berubah menjadi merah jambu. Hal ini membuktikan
bahwa sampel (senyawa karbon) tersebut mengandung unsur ….
Pembahasan:
Uji senyawa karbon bertujuan untuk membuktikan adanya atom C, H, dan O
pada sampel.
Jawaban: E
Soal 16
Perhatikan rumus struktur senyawa karbon berikut!
Nama senyawa yang merupakan isomer fungsi dari senyawa tersebut adalah
….
A. etil etanoat
B. etoksi propana
C. asam butanoat
D. asam metil butanoat
E. metil propanoat
Pembahasan:
Nama senyawa karbon tersebut adalah metil propanoat. Sedangkan isomer
fungsinya adalah asam buatanoat.
Ingat! isomer fungsi suatu senyawa karbon selalu memiliki jumlah atom karbon
sama dengan jumlah atom karbon senyawanya.
Dalam reaksi tersebut, terdapat 4 atom karbon yang dalam penulisan IUPAC
ditulis sebagai “buta”. Sehingga, isomer fungsi yang memungkinkan berarti
asam butanoat.
Jawaban: C
Soal 17
Perhatikan gambar berikut!
A. metil propanoat
B. etil propanoat
C. etil pentanoat
D. propil pentanoat
E. propil etanoat
Pembahasan:
Reaksi diatas merupakan reaksi esterifikasi antara propanol dengan asam
etanoat yang menghasilkan propil etanoat dan uap air.
Jawaban: D
Soal 18
Perhatikan reaksi-reaksi berikut!
1. CH -CH OH → CH =CH + H O
3 2 2 2 2
4. C H Cl + NaOH → C H OH + HCl
2 5 2 5
5. CH≡C-CH + H → CH =CH-CH
3 2 2 3
Pembahasan:
Reaksi substitusi adalah reaksi pertukaran gugus atom. Dari kelima persamaan
reaksi di atas, hanya persamaan reaksi nomor 4 yang melakukan pertukaran
gugus atom. Pertukaran atom Cl dengan gugus OH.
Jawaban: D
Soal 19
Nama IUPAC dan rumus struktur dari senyawa dengan rumus molekul C H O 4 8
Pembahasan:
Nama IUPAC senyawa tersebut adalah 2-metilpropanal. Karena senyawa
tersebut termasuk kedalam golongan alkanal (aldehid).
Jawaban: B
Soal 20
Hasil reaksi identifikasi senyawa dengan rumus molekul C H O sebagai berikut:
2 4
A. Aldehid
B. Alkohol
C. Eter
D. Asam karboksilat
E. Keton
Jawaban: A
Bab 2
Pengertian Termokimia
Termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas)
suatu zat yang melibatkan proses kimia dan
fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari Termodinamika
membahas tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi
kimia yang dimanifestasikan sebagai kalor reaksi. Partikel-partikel
penyusun zat selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki energi
kinetik. Energi kinetik rata-rata suatu objek berbanding lurus
dengan temperature absolutnya (0K).
ini berarti jika suatu objek dalam keadaan panas, atom-atom
molekulnya-molekul penyusun objek tersebut bergerak cepat,
sehingga energy kinetic objek tersebut besar. Energi potensial suatu
zat muncul dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak antara
partikel-partikel penyusun zat. Salah satu bentuk energi yang umum
dijumpai adalah energi kalor.
Alat untuk mengukur kalor reaksi dari suatu reaksi kimia adalah
kalorimeter. Kalorimeter yang menggunakan teknik pencampuran
dua zat didalam suatu wadah, umumnya digunakan untuk
menentukan kalor jenis suatu zat. Ada dua jenis kalorimeter yaitu
kalorimeter volume tetap dan kalorimeter tekanan tetap.
Persamaan Termokimia
Adalah persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan
entalpinya ( DH ).
Nilai DH yang dituliskan di persamaan termokimia,
disesuaikan dengan stoikiometri reaksinya, artinya = jumlah
mol zat yang terlibat dalam reaksi kimia = koefisien reaksinya;
( fase reaktan maupun produk reaksinya harus dituliskan).
Keterangan:
q = kalor yang dilepas atau diserap (J)
= perubahan temperatur (takhir – tawal) (0C)
Hubungan antara kapasitas kalor dengan kalor jenis dirumuskan
sebagai berikut :
Keterangan:
C = kapasitas kalor (J/0C)
m = massa sampel (gr)
c = kalor jenis (J/g0C)
Entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi
(H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua bentuk
energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur dan akan
tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari
zat. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul
molekul dalam zat bergerak secara acak. Jumlah total dari semua
bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan tetap konstan
selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Misalnya
entalpi untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20
(s).
Entalpi (H) suatu zat ditentukan oleh jumlah energi dan semua
bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat diukur.
Perubahan kalor atau entalpi yang terjadi selama proses penerimaan
atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” perubahan entalpi (ΔH)
” . Misalnya pada perubahan es menjadi air, maka dapat ditulis
sebagai berikut:
Δ H = H H20 (l) -H H20 (s)
Kalorimeter
Kalorimetri yaitu cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan
kalorimeter.Perubahan entalpi adalah perubahan kalor yang diukur
pada tekanan konstan, untuk menentukan perubahan entalpi
dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan perubahan
kalor yang dilakukan pada tekanan konstan. Perubahan kalor pada
suatu reaksi dapat diukur melalui pengukuran perubahan suhu yang
terjadi pada reaksi tersebut. Pengukuran perubahan kalor dapat
dilakukan dengan alat yang disebut kalorimeter.
Kalorimeter adalah suatu sistem terisolasi ( tidak ada perpindahan
materi maupun energi dengan lingkungan di luar kalorimeter
). Kalorimeter terbagi menjadi dua, yaitu kalorimeter bom dan
kalorimeter sederhana. Jika dua buah zat atau lebih dicampur
menjadi satu maka zat yang suhunya tinggi akan melepaskan kalor
sedangkan zat yang suhunya rendah akan menerima kalor, sampai
tercapai kesetimbangan termal.
Menurut azas Black : Kalor yang dilepas = kalor yang diterima
2. Kalorimeter Sederhana
Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran dapat
dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada tekanan tetap
yaitu dengan kalorimeter sederhana yang dibuat dari gelas
stirofoam. Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor
reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan ( misalnya
reaksi netralisasi asam – basa / netralisasi, pelarutan dan
pengendapan ).
Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang diserap /
dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap oleh gelas dan
lingkungan; diabaikan.
qreaksi = – (qlarutan + qkalorimeter )
qkalorimeter = Ckalorimeter x DT
dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
Manfaat Termokimia
1. Dapat mempelajari suatu bentuk energi yang dibutuhkan oleh
manusia untuk bergerak dalam bentuk energi kinetik dan
tambahan-tambahan dalam melakukan proses fotosintesis
yang membutuhkan energi dari sinar matahari.
2. Dapat mempelajari suatu sistem atau bagian alam semasta
yang menjadi objek penelitian serta lingkungan atau bagian
alam semesta yang berinteraksi dengan satu sistem.
2. Thermometer
Termometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur suhu.
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjadi suatu
perpindahan energi dan zat (materi) antara lingkungan dengan
sistem. Pertukaran materi artinya ada suatu reaksi yang bisa
meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas.
2. Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan bisa terjadi
suatu perpindahan energi, tapi tidak terjadi pertukaran materi.
3. Sistem terisolasi
Sistem teriolasi yaitu Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya
perpindahan energi dan materi antara sistem dengan lingkungan.
Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm yaitu sebagai berikut:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor.
Reaksi panas ditulis dengan tanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) – 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi ini digambarkan sebagai berikut:
2. Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau
kalor, maka suatu perubahan entalpi reaksi bernilai positif.
Contoh : 2NH3 N2 (g) + 3H2 (g) + 26,78 Kkal
Perubahan entalpi pada reaksi endoterm dirumuskan yaitu sebagai
berikut:
Kesimpulan :
Besarnya perubahan entalpi (ΔH) sama dengan besarnya panas
reaksi, tapi dengan tanda berlawanan.
Jenis Perubahan Entalpi
1. Perubahan Entalpi Pembentukan (ΔHf)
Merupakan suatu perubahan entalpi pembentukan 1 mol senyawa
dari unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
Nilai entalpi pembentukan standar ditentukan memakai tabel data
entalpi pembentukan standar.
Perubahan Entalpi
Penguraian
Perubahan Entalpi
Pembakaran
Perubahan
Entalpi Netralisasi
Menggunakan kalorimetri
Menggunakan hukum Hess atau hukum penjumlahan
Menggunakan data tabel entalpi pembentukan
Menggunakan data energi ikatan
2. Hukum Hess
Hukum Hess
Pengukuran perubahan entalpi suatu reaksi kadangkala tidak dapat
ditentukan langsung dengan kalorimeter, misalnya penentuan
perubahan entalpi pembentukan standar (DHf o )CO. Reaksi
pembakaran karbon tidak mungkin hanya menghasilkan gas CO saja
tanpa disertai terbentuknya gas CO2. Jadi, bila dilakukan
pengukuran perubahan entalpi dari reaksi tersebut; yang terukur
tidak hanya reaksi pembentukan gas CO saja tetapi juga perubahan
entalpi dari reaksi pembentukan gas CO2.
Energi Ikatan
Energi ikatan didefinisikan sebagai panas reaksi yang dihubungkan
dengan pemecahan ikatan kimia dari molekul gas menjadi bagian-
bagian gas. Terkadang disebut juga entalpi ikatan, nama yang
sesungguhnya lebih tepat.
Energi disosiasi ikatan (B,E) dapat digunakan untuk menghitung
panas reaksi yang dihubungkan dengan
1. Energi Atomisasi.
1. Jenis-Jenis Kalor
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada pembentukan 1 mol
senyawa dariunsur-unsurnya pada suhu dan tekanan standar ( 25 oC,
1 atm ). Entalpinya bisadilepaskan maupun diserap. Satuannya
adalah kJ / mol. Bentuk standar dari suatu unsur adalah bentuk yang
paling stabil dari unsur itu pada keadaan standar ( 298 K, 1 atm ).
Jika perubahan entalpi pembentukan tidak diukur pada keadaan
standar maka dinotasikan dengan DHf.
Catatan :
o DHf unsur bebas = nol
o Dalam entalpi pembentukan, jumlah zat yang dihasilkan adalah 1
mol.
o Dibentuk dari unsur-unsurnya dalam bentuk standar.
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penguraian 1 mol
senyawa menjadi unsur-unsur penyusunnya pada keadaan standar.
Jika pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan DHd. Satuannya = kJ / mol. Perubahan entalpi
penguraian standar merupakan kebalikan dari perubahan entalpi
pembentukan standar, maka nilainya pun akan berlawanan tanda.
Menurut Marquis de Laplace, “ jumlah kalor yang dilepaskan pada
pembentukan senyawa dari unsur-unsur penyusunnya = jumlah
kalor yang diperlukan pada penguraian senyawa tersebut menjadi
unsur-unsur penyusunnya. “ Pernyataan ini disebut Hukum
Laplace.
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada pembakaran 1 mol
suatu zat secara sempurna pada keadaan standar. Jika pengukuran
tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan
DHc. Satuannya = kJ / mol.
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penetralan 1 mol
asam oleh basa atau 1 mol basa oleh asam pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan DHn. Satuannya = kJ / mol.
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi pada penguapan 1 mol zat
dalam fase cair menjadi fase gas pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan DHvap. Satuannya = kJ / mol.
7. Kalor Peleburan Standar
Adalah entalpi yang terjadi pada sublimasi 1 mol zat dalam fase padat
menjadi zat dalam fase gas pada keadaan standar. Jika pengukuran
tidak dilakukan pada keadaan standar, maka dinotasikan dengan
DHsub. Satuannya = kJ / mol.
9. Pelarutan Standar
Adalah nama lain dari entalpi yang terjadi ketika 1 mol zat melarut
dalam suatu pelarut ( umumnya air ) pada keadaan standar. Jika
pengukuran tidak dilakukan pada keadaan standar, maka
dinotasikan dengan DHsol. Satuannya = kJ / mol.
1. Diketahui
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ΔH = - 1110 kj
CO2 → C + O2 ΔH = + 394 kj
SO2 → S + O2 ΔH = + 297 kj
Maka kalor pembentukan CS2 adalah....
A. + 122 kj
B. + 419 kj
C. + 906 kj
D. – 122 kj
E. – 419 kj
2. Ke dalam kalorimeter dimasukkan 100 ml air dan 2,14 gram NH4Cl ternyata suhu larutan turun dari
270 C menjadi 23,50C . bila kalor jenis air 4,18 Jgram-1C-1, maka ΔH pelarutan adalah...
A. 36,575 kj/mol
B. 37,36 kj/mol
C. 365,75 kj/mol
D. 1463 kj/mol
E. 1494,3 kj/mol
4. Diketahui
5. Ke dalam 50 cm3 larutan HCl 1 M dengan suhu 260C ditambahkan 500 cm3 larutan NaOH 1 M. Suhu
tertinggi campuran adalah 330C . jika kalor jenis 4,2 J.g-1.K-1 mak perubahan entalpi reaksi
adalah.....J/mol
6. Diketahui persamaan termokimia berikut
2NO(g) + O2 (g) → N2O4 ΔH = a kj
NO (g) + ½ O2 (g) → NO2 (g) ΔH = b kj
Besarnya harga ΔH reaksi berikut adalah...
2NO2(g) → N2O4 (g)
A. ( a + b ) kj
B. ( a + 2b ) kj
C. ( -a + 2b ) kj
D. ( a – 2b ) kj
E. ( 2a + b ) kj
7. Jika diketahui
MO2 + CO → MO + CO2 ΔH = - 20 kj
M3O4 + CO → 2MO + CO2 ΔH = - 6 kj
3M2O3 + CO → 2M3O4 + CO2 ΔH = + 12 kj
Maka nilai ΔH untuk reaksi
4MO2 + CO → 3M2O3 + CO2 adalah...(kj/mol)
A. + 18
B. – 18
C. – 26
D. – 28
E. – 80
12. Diketahui
CO32- (g) + 2H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = a kj
HCO3- (aq) + H+(aq) → H2O (l) + CO2 (g) ΔH = b kj
Maka untuk reaksi HCO3-
CO32- (aq) + H+ (aq) → HCO3- (aq) adalah...
A. (a-b) kj
B. (a+b) kj
C. (b-a) kj
D. (–a-b) kj
E. (1/2 a – b)
13. Diketahui
kalor pembakaran siklopropana (CH2)3 = - a kj/mol
kalor pembentukan CO2 = - bkj
kalor pembentukan H2O = - c kj
maka kalor pembentukan siklopropana ( dalam kj/mol) adalah...
A. A – 3b – 3c
B. A – 3b + 3c
C. A + 3b – 3c
D. A + 3b + 3c
E. –a + 3b + 3c
18. Diketahui
H2 (g) + ½ O2 (g) →H2O (l) ΔH = -286 kj/mol
H2 (g) + ½ O2 (g) → H2O (g) ΔH = -242 kj/mol
Penguapan 5,4 gram air dari tubuh kita berlangsung melalui...
A. Penyerapan 44 kj
B. Pembebasan 44 kj
C. Penyerapan 13,2 kj
D. Pembebasan 13,2 kj
E. Penyerapan 528 kj
19. Reaksi 3 magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan Mg3N2 pada
keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kj. Entalpi pembentukan standar
Mg3N2 adalah...
A. – 75 kj
B. – 177 kj
C. – 224 kj
D. – 350 kj
E. – 672 kj
20. Sebanyak 5,8 gram butana, C4H10 Mr 58 dibakar dalam kalorimeter bom dengan oksigen berlebih
terjadi perubahan suhu dari 250C menjadi 290C . jika kapasitas panas sistem 18 kkal0C , maka
entalpi pembakaran ΔHcadalah.....
A. -720 kkal/mol
B. -1440 kkal/mol
C. -2880 kkal/mol
D. +720 kkal/mol
E. + 2880 kkal/mol
21. Pada