ARNAL LANGGENE
HIDAYATULLAH H.
MUHAMMAD IRFAN MAULANA
MUHAMMAD RIDUAN FITRI
Dispersi Cahaya
Dispersi cahaya merupakan gejala penyebaran gelombang
ketika menjalar melalui celah sempit atau tepi tajam suatu
benda. Seberkas cahaya polikromatik jika melalui prisma akan
mengalami proses penguraian warna cahaya menjadi warna-
warna monokromatik. Dispersi cahaya terjadi jika ukuran celah
lebih kecil dari panjang gelombang yang melaluinya.
Gejala Dispersi cahaya adalah gejala peruraian cahaya putih
(polikromatik) menjadi cahaya berwarna-warni
(monokromatik). Cahaya putih merupakan cahaya
polikromatik, artinya cahaya yang terdiri atas banyak warna
dan panjang gelombang. Jika cahaya putih diarahkan ke
prisma, maka cahaya putih akan terurai menjadi cahaya
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Cahaya-cahaya ini memiliki panjang gelombang yang berbeda.
Setiap panjang gelombang memiliki indeks bias yang berbeda.
Semakin kecil panjang gelombangnya semakin besar indeks
biasnya. Disperi pada prisma terjadi karena adanya perbedaan
indeks bias kaca setiap warna cahaya.
Indeks bias pada masing-masing panjang gelombang
Cahaya Polikromatik Cahaya Monokromatik
𝜑 = (𝑛𝑢 − 𝑛𝑚 )𝛽
Contoh Dispersi Cahaya dalam keseharian
1. Pelangi
4. Gelembung Sabun