Anda di halaman 1dari 4

Nama

Kelas

: Asep Priyono
: XI Multimedia 1

Resensi tentang film Rumah Tanpa Jendela

Genre
Tema
Alur
Tanggal rilis
Sutradara
Produser

: Film Drama/Musikal
: Impian, persahabatan, cinta dan keinginan mewujudkan harapan
: Maju-mundur
:
24 Februari
2011

: Aditya Gumay
: Adenin Adlan dan DR. Seto Mulyadi

Penulis
Diadaptasi dari
Produksi
Negara
Bahasa
Pemeran

: Aditya Gumay dan Adenin Adlan


: Cerita yang di tulis oleh Asma Nadia yang berjudul Jendela Rara
: PT Smaradhana Pro and Sanggar Ananda
: Indonesia
: Indonesia
: Rara - Dwi Tasya
Aldo - Emir Mahira
Si Mbok - Inggrid Widjanarko
Raga (Ayah Rara) - Raffi Ahmad
Nek Aisyah - Atie Cancer
Bude Asih - Yuni Shara
Pak Syahri - Aswin Fabanyo
Bu Ratna - Alicia Djohar
Bu Alya - Varissa Camelia
Andini - Maudy Ayunda
Adam - Ouzan Ruz
Rio - Billy Davidson
Alfi - Ayu Gumay
Indra Bekti

Sinopsis
Rara (Dwi Tasya) gadis kecil berusia 8 tahun, sangat ingin punya jendela di rumahnya
yang kecil berdinding tripleks bekas di sebuah perkampungan kumuh tempat para pemulung
tinggal di Menteng Pulo, Jakarta.
Si Mbok (Inggrid Widjanarko), neneknya Rara yang sakit-sakitan dan ayahnya, Raga (Raffi
Ahmad) yang berjualan ikan hias dan tukang sol sepatu, tidak cukup punya uang untuk
membuat atau membeli bahkan hanya selembar daun jendela dan kusennya saja. Rara juga
punya Bude, yaitu Bude Asih.(Yuni Shara)
Bersama teman-temannya sesama anak pemulung, sebelum ngamen atau ngojek payung jika
hari sedang hujan, Rara sekolah di tempat sederhana khusus untuk anak jalanan. Bu Alya
(Varissa Camelia) satu-satunya pengajar sukarelawan disitu yang membimbing dan membina
anak-anak pemulung tersebut.
Di tempat lain, di perumahan mewah kota Jakarta adalah Aldo (Emir Mahira) anak lelaki
berusia 11 tahun yang sedikit terbelakang, merindukan seorang teman di tengah keluarganya
yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ia anak bungsu dari pengusaha sukses, Pak
Syahri (Aswin Fabanyo) dan Nyonya Ratna (Alicia Djohar). Kehadiran Nek Aisyah (Aty Cancer
Zein) Ibu Pak Syahri menjadi penghiburan untuk Aldo. Nek Aisyah sangat menyayanginya.
Suatu hari, Aldo berkenalan dengan Rara yang saat itu tengah mengojek payung dan
terserempet mobil Aldo. Sejak itu mereka menjadi akrab. Perkampungan kumuh tempat Rara
tinggal terjadi kebakaran, sementara di rumah Aldo semua panik karena Aldo pergi dari rumah,

kecewa dengan sikap kakaknya yang terang-terangan mengatakan merasa malu memiliki adik
seperti dirinya.
Apa yang terjadi dengan hidup Rara selanjutnya ? Bagaimana persahabatannya dengan Aldo?
Apakah Rara dapat mewujudkan mimpi memiliki jendela di rumahnya? Bagaimana juga dengan
nasib Simbok dan Bude Asih?
Berbagai peristiwa yang mengejutkan dan menyentuh bergulir bersama kisah persahabatan
Rara dan Aldo.
-Wikipedia
Amanat
Film Rumah Tanpa Jendela sebuah karya yang sederhana dan inspiratif. Mengajak
bangkit mereka yang terpuruk. Mengajak berbesar hati mereka yang kehilangan. Mengajak kita
melihat juga potret sosial di tanah air. Selain, meluruskan keikhlasan untuk menerima semua
pemberian Tuhan, sebagai sebuah anugerah, bagaimanapun kondisinya.
Kelebihan
Film ini memiliki cerita yang kuat dan nyaris sempurna karena semua scene terhubung
dengan baik. Lagu-lagu dan polah polos anak-anak dalam setiap drama musikal yang muncul
menambah keindahan dalam film ini. Alur yang dibawa film ini juga tertata dnegan baik,
sehingga bisa menjaga emosi penonton sampai akhir. Untuk film keluarga, film ini sangat layak
Anda tonton bersama dengan seluruh anggota keluarga. Karena pesan yang disampaikan selain
kuat juga mudah dipahami.
Film bergizi tinggi ini ibarat segelas air yang menyegarkan di tengah-tengah film-film
dewasa amoral. Mengajarkan kita membuka jendela hati lebar-lebar agar mencintai sesama
yang kekurangan, banyak bersyukur meskipun kehidupan nyaris hancur.
Lagu-lagu yang ditampilkan dalam film ini juga lumayan bagus, tidak hanya dalam segi
aransemennya juga pada narasi liriknya yang inspiratif. Film ini juga berhasil menyajikan
gambar-gambar indah melalui sudut pandang tidak biasa tapi luar biasa.
Kekurangan
Pada adegan kebakaran, sebenarnya adegan kebakaran itu sudah mirip kebakaran
betulan. Bekas-bekas yang ditinggalkan pun seperti bekas kebakaran betulan. Tapi, luka
korban-nya justu kurang kelihatan. Dan juga penampilan Rara masih kurang mewakili
anak-anak jalanan yang rata-rata dekil, rambut kusut. Rara di sini masih berambut panjang
lurus hitam terawat.

Nilai Pendidikan
Mengajak penonton untuk selalu mengejar apa yang di impikan, tidak pernah putus asa
dan selalu berusaha dalam menjalani hidup.

Nilai Moral
Manusia hidup tidak pernah puas. Banyak hal yang membuat manusia selalu merasa
kurang, berapa pun rejeki yang dimiliki.
Nilai Sosial
Dalam film ini banyak terdapat nilai social yaitu kesetian dalam menjalin
persahabatandan ketentraman dalam keluarga.
Mari kita bersama membangun sebuah kondisi yang bisa saling menerima satu dengan
yang lainnya tanpa membedakan, terima dan pandanglah mereka sebagai seseorang yang
sempurna dari ketidaksempurnaannya.
Nilai Keagamaan
Menunjukkan keikhlasan untuk menerima semua pemberian Tuhan, sebagai sebuah
anugerah, bagaimanapun kondisinya.
Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Tanpa_Jendela
http://putraevans.blogspot.co.id/2014/09/resensi-film_18.html

Anda mungkin juga menyukai