I. Tujuan Percobaan
1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami materi momentum dan impuls.
2. Diharapkan bisa mengetahui rumus perhitungan materi momentum dan impuls.
3. Mahasiswa dapat melakukan pengukuran momentum terhadap suatu benda
4. Agar mahasiswa mampu menerapkan hasil praktikum fisika dengan materi
pembelajaran momentum dan impuls dalam kehidupan sehari-hari.
A. Sejarah
James Prescott Joule adalah seorang ilmuan berkebangsaan Eropa yang lahir
pada 24 Desember 1818. Beliau adalah seorang ahli fisikawan yang lahir pada Benua
Inggris, Britania Raya. Didalam sebuah studinya, beliau berhasil melakukan sebuah
percobaan yang membuktikan bahwa panas ( kalor ) tidak lain adalah suatu bentuk
dari Energi. Pada tahun 1843, James telah mematenkan sebuah karya tulis ilmiah
dibidang fisika mengenai “ Kesetaraan energi mekanik dan energi panas ”.
Empat tahun kemudian, ia berhasil merumuskan hukum kekekalan energi, yang
dimana
pernyataan tersebut merupakan hukum pertama dari hukum termodinamika. Hukum
itu menyatakan bahwa “ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi
dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya ”.
B. Pengertian Hukum Usaha dan Energi
1. Usaha
Usaha adalah adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berpindah. Jadi, usaha berhubungan dengan gaya dan
perpindahan. Untuk bisa lebih jelas dalam memahami materi ini telah dijabarkan
pemaparannya melalui sebuah konsep gambar seperti berikut :
Untuk gaya (F) searah perpindahan (Δx)
Secara matematis,
definisi dari gambar diatas dapat dituliskan persamaannya :
Keterangan :
W = usaha ( joule )
F = gaya ( newton )
Δx = perpindahan ( meter )
Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda
merupakan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh tiap-tiap gaya. Jika
suatu balok ditarik oleh gaya F1, F2, dan F3 sehingga balok berpindah sejauh
s, sedangkan sudut antara tiap-tiap gaya terhadap perpindahan berturut-turut
adalah θ1, θ2, dan θ3, usaha yang dilakukan ketiga gaya tersebut adalah :
2. Energi
Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat
melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,
peristiwa dari perubahan energi ini yang disebut konversi energi.
Energi Kinetik
Energi kinetik merupakan suatu bentuk energi yang dimiliki benda tertentu
karena gerak / kecepatannya. Energi jenis ini bergantung pada massa dan
kelajuan bendanya. Secara sistematis dapat dirumuskan seperti berikut :
B. Langkah Kerja
1) Mengukur berat koin Rp.100 dan Rp.500, lalu mecatat pada tabel.
2) Memotong isi bolpoin sepanjang 2 cm, yang akan digunakan sebagai
poros pada katrol.
3) Melapisi potongan isi bolpoin dengan kertas agar diameternya lebih besar
dan mudah untuk berputar.
4) Membentuk pola penjepit kertas sebagai penyangga katrol.
5) Memberi selotip pada besi klip penjepit sebagai penyangga katrol pada
meja.
6) Memberi alas kertas pada meja yang sudah diberi penanda keterangan
jarak 30 cm, 20 cm, dan 10 cm.
7) Menyatukan 8 keping koin Rp.500 menggunakan selotip sebagai beban
katrol pada meja.
8) Menyusun 8 keping koin Rp.100 secara seri menggunakan selotip
sebagai beban katrol yang tergantung.
9) Menempelkan benang pada koin Rp.500 dan Rp.100. Usahakan agar
benang diletakkan sejajar dengan katrol.
10) Posisikan beban koin Rp.500 pada jarak 0 cm diatas meja, dan koin
Rp.100 tergantung dibawah posisi katrol.
11) Mencatat hasil pengukuran percobaan praktikum pada sebuah tabel.
m koin m m
n r ( kg ) v Ek Ep
gerak turun
(Koin) (cm) Rp.100 Rp.500 ( kg ) ( kg ) (m/s) (J) (J)
30 0,1 205 x 10-6 0,046
8 20 0,016 0,025 0,041 0,016 0,2 82 x 10-5 0,032
10 0,167 58 x 10-5 0,016
30 0,18 58 x 10-6 0,042
7 20 0,014 0,022 0,036 0,014 0,142 36 x 10-8 0,028
10 0,109 21 x 10-9 0,014
6 30 0,012 0,019 0,031 0,012 0,201 627 x 10-10 0,036
20 0,318 166 x 10-9 0,024
10 0,232 834 x 10-9 0,012
30 0,237 702 x 10-10 0,03
5 20 0,010 0,015 0,025 0,010 0,147 271 x 10-10 0,02
10 0,106 140 x 10-8 0,01
30 0,289 835 x 10-8 0,024
-8
4 20 0,008 0,012 0,020 0,008 0,202 408 x 10 0,016
10 0,105 110 x 10-8 0,008
30 0,018
3 20 0,006 0,009 0,015 0,006 0 0 0,012
10 0,006
30 0,012
2 20 0,004 0,006 0,010 0,004 0 0 0,008
10 0,006
30 0,006
1 20 0,002 0,003 0,005 0,002 0 0 0,004
10 0,002
Dalam perhitungan pada tabel percobaan praktikum yang telah
dilakukan seperti diatas, dapat dijabarkan beberapa poin penting diantaranya :
1. Rumus perhitungan massa gerak :
m gerak = m total koin tergantung (Rp.100) + m total koin beban (Rp.500)
m gerak pada saat keadaan 8 koin = 0,016 kg + 0,025 kg = 0,041 kg
m gerak pada saat keadaan 7 koin = 0,014 kg + 0,022 kg = 0,036 kg
m gerak pada saat keadaan 6 koin = 0,012 kg + 0,019 kg = 0,031 kg
m gerak pada saat keadaan 5 koin = 0,010 kg + 0,015 kg = 0,025 kg
m gerak pada saat keadaan 4 koin = 0,008 kg + 0,012 kg = 0,020 kg
m gerak pada saat keadaan 3 koin = 0,006 kg + 0,009 kg = 0,015 kg
m gerak pada saat keadaan 2 koin = 0,004 kg + 0,006 kg = 0,010 kg
m gerak pada saat keadaan 1 koin = 0,002 kg + 0,003 kg = 0,005 kg
30 cm ( 0,3 m ) 0 ,3 v=s/t
v= =0,201
1, 49 0,2
v=s/t v= = 0,318
m/s 0 , 63
20 cm ( 0,2 m ) m/s
10 cm ( 0,1 m ) 0,1
v = = 0,232
0 , 43
v=s/t
m/s
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
1 1
Ek = x 0,041 x (0,2)2 Ek = x 0,041 x (0,167)2
2 2
1 1
Ek = x 0,041 x 0,04 Ek = x 0,041 x 0,027889
2 2
Ek = 0.00082 atau (82 x 10-5 ) Ek = 0.00058 atau ( 58 x 10-5 )
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
1 1
Ek = x 0,036 x (0,142)2 Ek = x 0,036 x (0,109)2
2 2
1 1
Ek = x 0,036 x 0,020164 Ek = x 0,036 x 0,011881
2 2
Ek = 0.00036292 atau (36 x 10 Ek = 0.000213858 atau ( 21 x
) 10-9 )
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
1 1
Ek = x 0,025 x (0,147)2 Ek = x 0,025 x (0,106)2
2 2
1 1
Ek = x 0,025 x 0,021609 Ek = x 0,025 x 0,011236
2 2
Ek = 0.000271 atau (271 x 10-10 Ek = 0.000140atau ( 140 x 10-8 )
20 cm ( 0,2 m ) 1
Ek = x 0,020 x 0,040804
2
1
Ek = x 0,020 x (0,202)2
2 Ek = 0.000408 atau ( 408 x 10-8 )
10 cm ( 0,1 m )
1 1
Ek = x 0,020 x (0,105)2 Ek = x 0,020 x 0,011025
2 2
Ek = 0.000110 atau ( 110 x 10-8 )
20 cm ( 0,2 m )
Ep = 0,016 x 10 x 0,2 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,032 Ep = 0,016 x 10 x 0,1
Ep = 0,016
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,012 x 10 x 0,2 Ep = 0,012 x 10 x 0,1
Ep = 0,024 Ep = 0,012
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,010 x 10 x 0,2 Ep = 0,010 x 10 x 0,1
Ep = 0,02 Ep = 0,01
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,008 x 10 x 0,2 Ep = 0,008 x 10 x 0,1
Ep = 0,016 Ep = 0,008
f. Perhitungan Ep pada 3 koin, pada jarak :
30 cm ( 0,3 m )
Ep = 0,006 x 10 x 0,3
Ep = 0,018
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,006 x 10 x 0,2 Ep = 0,006 x 10 x 0,1
Ep = 0,012 Ep = 0,006
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,004 x 10 x 0,2 Ep = 0,004 x 10 x 0,1
Ep = 0,008 Ep = 0,004
20 cm ( 0,2 m ) 10 cm ( 0,1 m )
Ep = 0,002 x 10 x 0,2 Ep = 0,002 x 10 x 0,1
Ep = 0,004 Ep = 0,002
V. Kesimpulan
Usaha merupakan besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda hingga
mengakibatkan benda tersebut berpindah. Dalam fisika terdapat jenis usaha yang
diberikan kepada benda, dirumuskan W = F . x cos θ. Energi adalah sesuatu yang
dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha. Energi dapat berubah
bentuk dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya, peristiwa perubahan bentuk
energi ini yang disebut konversi energi. Energi kinetik adalah energi yang
dimiliki benda karena geraknya (atau kecepatannya). Energi kinetik bergantung
1
pada massa dan kelajuan benda. Secara sistematis dirumuskan sebagai E k=
2
m.v2. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya.
Energi potensial bergantung pada massa, percepatan gravitasi dan ketinggian.
Secara sistematis dirumuskan sebagai Ep= m.g.h.
V. Referensi
BIBLIOGRAPHY Hidayati, J. (2012). Instrumentasi & Alat Pengukuran . Medan :
GRAHA ILMU CANDI GEBANG.
SATRIAWAN, M. (2018). Buku Ajar Fisika Dasar. Yogyakarta: Universitas
Negeri Gajah Mada
Karlina. (2018). Termodinamika. Jurnal Pendidikan Teknik Elektronika, 8.