Anda di halaman 1dari 54

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 1 s/d 3
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep usaha/daya dan energi
Kompetensi Dasar : 4.1. Menguasai konsep usaha / daya dan energi
Indikator : 1. Membuktikan konsep usaha sebagai hasil kali gaya dan perpindahan
melalui persamaan matematis
2. Menghitung Usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi
kinetik pada benda dengan menggunakan rumus
3. Membandingkan Energi potensial grafitasi dan energi potensial listrik
secara kuantitatif

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membuktikan melalui persamaan matematis konsep usaha sebagai hasil kali gaya
dan perpindahan
2. Siswa dapat menghitung usaha yang dilakukan sama dengan perubahan energi kinetik pada
benda dengan menggunakan rumus
3. Siswa dapat membandingkan energi potensial grafitasi dan energi potensial listrik secara
kuantitatif
II. Materi Ajar
ENERGI, USAHA, DAN DAYA

A. Usaha

Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok sejaruh d meter! Orang tersebut
dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang mendorong
dinding tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok dikatakan
tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya tekan yang
sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok, maka orang
tersebut dikatakan tidak melakukan kerja.

Gambar: Usaha akan bernilai bila ada perpindahan


Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika kata kerja
diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ketika gaya itu
bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan.

Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha sebesar
W, yaitu

Persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut.

b. W = F . s

W = usaha (joule)

F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)

s = perpindahan (m)

Jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang


horisontal, namun gaya yang diberikan membentuk
sudut  terhadap perpindahan, maka besar usaha yang
dikerjakan pada benda adalah :

W = F . cos  . s

Energi

Energi merupakan salah satu konsep yang penting dalam sains. Meski energi tidak dapat
diberikan sebagai suatu definisi umum yang sederhana dalam beberapa kata saja, namun secara
tradisional, energi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja.
Untuk sementara suatu pengertian kuantitas energi yang setara dengan massa suatu benda kita
abaikan terlebih dahulu, karena pada bab ini, hanya akan dibicarakan energi dalam cakupan
mekanika klasik dalam sistem diskrit.

Beberapa energi yang akan dibahas dalam bab ini adalah sebagai berikut.

1. Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda terhadap suatu titik
acuan. Dengan demikian, titik acuan akan menjadi tolok ukur penentuan ketinggian suatu benda.

Misalkan sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.

Energi potensial dinyatakan dalam persamaan:

Ep = m . g . h

Ep = energi potensial (joule)

m = massa (joule)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

h = ketinggian terhadap titik acuan (m)

Persamaan energi seperti di atas lebih tepat dikatakan sebagai energi potensial gravitasi. Di
samping energi potensial gravitasi, juga terdapat energi potensial pegas yang mempunyai
persamaan: Ep = ½ . k. x2 atau Ep = ½ . F . x

Ep = energi potensial pegas (joule)

k = konstanta pegas (N/m)

x = pertambahan panjang (m)

F = gaya yang bekerja pada pegas (N)


Gambar: Mobil mainan memanfaatkan energi pegas diubah menjadi energi kinetik

2. Energi Kinetik

Energi kinetik adalah energi yang berkaitan dengan gerakan suatu benda. Jadi, setiap benda yang
bergerak, dikatakan memiliki energi kinetik. Meski gerak suatu benda dapat dilihat sebagai suatu
sikap relatif, namun penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap dilakukan untuk
menentukan gerak itu sendiri.

Persamaan energi kinetik adalah :

Ek = ½ m v2

Ek = energi kinetik (joule)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)

Gambar: Energi kimia dari bahan bakar diubah menjadi energi kinetik oleh mobil
3. Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik dapat
dinyatakan dalam sebuah persamaan:

Em = Ep + Ek

Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan,
namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi yang dirumuskan:

Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi, maka perlu
diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan energi berikut akan menghasilkan sejumlah usaha,
yaitu:

W=F.s

W = m g (h1 – h2)

W = Ep1 – Ep2

W = ½ m v22 – ½ m v12

W = ½ F x

W = ½ k x2

Keterangan :

W = usaha (joule)

F = gaya (N)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (umumnya 10 m/s2 untuk di bumi, sedang untuk di planet

lain dinyatakan dalam persamaan g = G M/r2)

h1 = ketinggian awal (m)

h2 = ketinggian akhir (m)


v1 = kecepatan awal (m)

v2 = kecepatan akhir (m)

k = konstanta pegas (N/m)

x = pertambahan panjang (m)

Ep1 = energi potensial awal (joule)

Ep2 = energi potensial akhir (joule)

Dengan mengkombinasi persamaan-persamaan di atas, maka dapat ditentukan berbagai nilai


yang berkaitan dengan energi. Di samping itu perlu pula dicatat tentang percobaan James
Prescott Joule, yang menyatakan kesetaraan kalor – mekanik. Dari percobaannya Joule
menemukan hubungan antara satuan SI joule dan kalori, yaitu :

1 kalori = 4,185 joule atau

1 joule = 0,24 kalor

Kaitan Antara Energi dan Usaha

Teorema usaha-energi apabila dalam sistem hanya berlaku energi kinetik saja dapat ditentukan
sebagai berikut.

W=F.s

W = m a.s

W = ½ m.2as

Karena v22 = v21 + 2as dan 2as = v22 – v21 maka

W = ½ m (v22 – v21)

W = ½ m v22 – ½ m v21

W =  Ep
Untuk berbagai kasus dengan beberapa gaya dapat ditentukan resultan gaya sebagai berikut.

Pada bidang datar

- fk . s = ½ m (Vt2 – Vo2)

F cos  – fk . s = ½ m (Vt2 – Vo2)

Pada bidang miring

- w sin  – fk . s = ½ m (Vt2 – Vo2)

(F cos  – w sin  – fk) . s = ½ m (Vt2 – Vo2)


III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
1. Tanya jawab
2. Diskusi kelas
3. Pemutaran video animasi
4. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
1. Kegiatan Awal ( 10 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Memberitahukan materi-materi yang akan diberikan dalam satu semester.
2. Kegiatan Inti ( 80 menit )
Berdiskusi untuk membuktikan bahwa usaha adalah hasil kali gaya dan perpindahan secara
matematis dari hukum II Newton
3. Kegiatan Akhir ( 45 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Latihan soal dan kuis
Pertemuan ke-2
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
3. Kegiatan Inti ( 75 menit )
a. Berdiskusi untuk menguraikan energi mekanik tersusun dari energi potensial dan energi
kinetik
b. Berdiskusi untuk membandingkan kesetaraan energi pitensial gravitasi dan energi potensial
listrik
3. Kegiatan Akhir (45 menit )
Siswa membuat rangkuman materi
Menyimpulkan hasil diskusi kelas
Latihan soal dan kuis
Pertemuan ke-3
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
d. Motivasi
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Menggunakan rumus usaha, energi kinetik dalam memecahkan masalah sehari-hari
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
Buku Paket Fisika
LKS
LCD dan Laptop
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Kerja keras (Menciptakan suasana kompetensi yang sehat)
e. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
f. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
g. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
h. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
i. Toleransi (membentuk kelompok yang berbeda tanpa membedakan suku, agama, ras status
sosial dan status ekonomi)
j. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
k. Gemar membaca (daftar buku yang dibaca peserta didik)
VII. Penilaian
Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Sebuah benda meluncur di atas papan kasar sejauh 5 m, mendapat perlawanan gesekan
dengan papan sebesar 180 newton. Berapa besarnya usaha dilakukan oleh benda tersebut.
2. Gaya besarnya 60 newton bekerja pada sebuah gaya. Arah gaya membentuk sudut 30 o
dengan bidang horizontal. Jika benda berpindah sejauh 50 m. Berapa besarnya usaha ?
3. Sebuah balok bermassa 1 kg di atas lantai licin. Jika gaya mendatar 2 N digunakan untuk
menarik balok, maka tentukan usaha yang dilakukan agar balok berpindah sejauh 3 m!

Penyelesaian:

W=F.s

W=2.3

W = 6 joule

4. Sebuah balok bermassa 5 kg di atas lantai licin ditarik gaya 4 N membentuk sudut 60°
terhadap bidang horisontal. Jika balok berpindah sejauh 2 m, maka tentukan usaha yang
dilakukan!

Penyelesaian:

W = F . s . cos 

W = 4 . 2 . cos 60°

W = 4 joule

5. Sebuah mobil yang mula-mula diam, dipacu dalam 4 sekon, sehingga mempunyai
kecepatan 108 km/jam. Jika massa mobil 500 kg, tentukan usaha yang dilakukan!

Penyelesaian:

Pada soal ini telah terdapat perubahan kecepatan pada mobil, yang berarti telah terjadi
perubahan energi kinetiknya, sehingga usaha atau kerja yang dilakukan adalah :

W = ½ m v22 – ½ m v12

W = ½ . 500 . 303 – ½ . 500 . 02 ( catatan : 108 km/jam = 30 m/s)

W = 225.000 joule
6. Tentukan usaha untuk mengangkat balok 10 kg dari permukaan tanah ke atas meja setinggi
1,5 m!

Penyelesaian:

Dalam hal ini telah terjadi perubahan kedudukan benda terhadap suatu titik acuan, yang
berarti telah terdapat perubahan energi potensial gravitasi, sehingga berlaku persamaan:

W = m g (h1 – h2)

W = 10 . 10 . (0 – 1,5)

W = – 150 joule

Tanda (– ) berarti diperlukan sejumlah energi untuk mengangkat balok tersebut.

7. Sebuah sepeda dan penumpangnya bermassa 100 kg. Jika kecepatan sepeda dan
penumpannya 72 km/jam, tentukan energio kinetik yang dilakukan pemiliki sepeda!

Penyelesaian:

Ek = ½ . m . v2 ( v = 72 km/jam = 72 x 1000 m / 3600s)

Ek = ½ . 100 . 202

Ek = 20.000 joule

8. Sebuah pegas dengan konstanta pegas 200 N/m diberi gaya sehingga meregang sejauh 10
cm. Tentukan energi potensial pegas yang dialami pegas tersebut!

Penyelesaian:

Ep = ½ . k . x2

Ep = ½ . 200 . 0,12

Ep = ½ joule
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 4 dan 5
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep usaha/daya dan energi
Kompetensi Dasar : 4.2. Menguasai hukum kekekalan energi
Indikator :1. Merumuskan Hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda di
bawah medan gaya konservatif secara matematis
2. Menguraikan penerapan konservasi energi secara kuantitatif dan
kualitatif
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat merumuskan secara matematis Hukum kekekalan energi mekanik pada gerak
benda di bawah medan gaya konservatif
2. Siswa dapat menguraikan penerapan konservasi energi secara kuantitatif dan kualitatif
II. Materi Ajar
Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik dapat
dinyatakan dalam sebuah persamaan:

Em = Ep + Ek

Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat dimusnahkan,
namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi yang dirumuskan:

Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelas
4. Pemutaran video animasi
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-4
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi dan Motivasi
c. Kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Berdiskusi untuk merumuskan hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda di bawah
medan gaya konservatif
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Ulangan harian/Kuis
Pertemuan ke-5
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Kuis
e. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
3. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Berdiskusi untuk menerapkan hukum kekekalan energi dalam pemecahan masalah sehari-
hari
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Ulangan harian/Kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dan Laptop
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
Kerja keras (Menciptakan suasana kompetensi yang sehat)
Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Toleransi (membentuk kelompok yang berbeda tanpa membedakan suku, agama, ras status
sosial dan status ekonomi)
i. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
j. Gemar membaca (daftar buku yang dibaca peserta didik)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Buah kelapa 4 kg jatuh dari pohon setinggi 12,5 m. Tentukan kecepatan kelapa saat menyentuh
tanah!

Penyelesaian:

Kelapa jatuh memiliki arti jatuh bebas, sehingga kecepatan awalnya nol. Saat jatuh di tanah
berarti ketinggian tanah adalah nol, jadi:

m.g.h1 + ½ . m v12 = m.g.h2 + ½ . m . v22

jika semua ruas dibagi dengan m maka diperoleh :

g.h1 + ½ .v12 = g.h2 + ½ . v22

10.12,5 + ½ .02 = 10 . 0 + ½ .v22

125 + 0 = 0 + ½ v22

v2 = √250

v2 = 15,8 m/s

2. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 4 m, kemudian melewati bidang lengkung seperempat
lingkaran licin dengan jari-jari 2 m. Tentukan kecepatan saat lepas dari bidang lengkung
tersebut!

Penyelesaian :

Bila bidang licin, maka sama saja dengan gerak jatuh bebas buah kelapa, lintasan dari gerak
benda tidak perlu diperhatikan,

sehingga diperoleh :

m.g.h1 + ½ . m v12 = m.g.h2 + ½ . m . v22

g.h1 + ½ .v12 = g.h2 + ½ . v22

10.6 + ½ .02 = 10 . 0 + ½ .v22

60 + 0 = 0 + ½ v22

v2 = √120

v2 = 10,95 m/s
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 6 dan 7
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : 4. Menerapkan konsep usaha/daya dan energi
Kompetensi Dasar : 4.3. Menghitung usaha / daya dan energi
Indikator : 1. Mensintesis Usaha, energi dan daya ke dalam persamaan matematis
2. Menghitung Usaha, energi dan daya ke dalam persamaan matematis

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mensintesis usaha, energi dan daya ke dalam persamaan matematis
2. Siswa dapat menghitung usaha, energi dan daya ke dalam persamaan matematis
II. Materi Ajar
Daya

Daya adalah kemampuan untuk mengubah suatu bentuk energi menjadi suatu bentuk energi lain.
Sebagai contoh, jika terdapat sebuah lampu 100 watt yang efisiensinya 100 %, maka tiap detik
lampu tersebut akan mengubah 100 joule energi listrik yang memasuki lampu menjadi 100 joule
energi cahaya. Semakin besar daya suatu alat, maka semakin besar kemampuan alat itu
mengubah suatu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.

Jika seluruh energi yang masuk diubah menjadi energi dalam bentuk lain, maka dikatakan
efisiensi alat tersebut adalah 100 % dan besar daya dirumuskan:

P=W/t

P = daya (watt)

W = usaha (joule)

t = waktu (s)

Mengingat suatu kerja atau usaha dapat terjadi manakala adanya sejumlah energi, maka perlu
diketahui, bahwa berbagai bentuk perubahan energi berikut akan menghasilkan sejumlah usaha,
yaitu:

W=F.s

W = m g (h1 – h2)

W = Ep1 – Ep2
W = ½ m v 2 2 – ½ m v1 2

W = ½ F x

W = ½ k x2

Namun mengingat dalam kehidupan sehari-hari sukar ditemukan kondisi ideal, maka dikenallah
konsep efisiensi. Konsep efisiensi yaitu suatu perbandingan antara energi atau daya yang
dihasilkan dibandingkan dengan usaha atau daya masukan. Efisiensi dirumuskan sebagai berikut.

 = Wout / Win x 100 % atau  = Pout / Pin x 100 %

 = efisiensi (%)

Wout = usaha yang dihasilkan (joule)

Win = usaha yang dimasukkan atau diperlukan (joule)

Pout = daya yang dihasilkan (watt)

Pin = daya yang dimasukkan atau dibutuhkan (watt)

Lalu bagaimana menentukan besarnya usaha, jika gaya yang diberikan tidak teratur. Sebagai
misal, saat 5 sekon pertama, gaya yang diberikan pada suatu benda membesar dari 2 N menjadi 8
N, sehingga benda berpindah kedudukan dari 3 m menjadi 12 m. Untuk menentukan kerja yang
dilakukan oleh gaya yang tidak teratur, maka kita gambarkan gaya yang sejajar dengan
perpindahan sebagai fungsi jarak s. Kita bagi jarak menjadi segmen-segmen kecil s. Untuk
setiap segmen, rata-rata gaya ditunjukkan dari garis putus-putus. Kemudian usaha yang
dilakukan merupakan luas persegi panjang dengan lebar s dan tinggi atau panjang F. Jika kita
membagi lagi jarak menjadi lebih banyak segmen, s dapat lebih kecil dan perkiraan kita
mengenai kerja yang dilakukan bisa lebih akurat. Pada limit s mendekati nol, luas total dari
banyak persegi panjang kecil tersebut mendekati luas dibawah kurva.

Jadi usaha yang dilakukan oleh gaya yang tidak


beraturan pada waktu memindahkan sebuah benda
antara dua titik sama dengan luas daerah di bawah
kurva. Pada contoh di samping :

W = ½ . alas . tinggi

W = ½ . ( 12 – 3 ) . ( 8 – 2 )

W = 27 joule
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelas
4. Pemutaran video animasi
5. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-6
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Berdiskusi untuk merumuskan usaha, daya dan energi kedalam bentuk persamaan matematik
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Kuis
Pertemuan ke-7
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Menentukan besarnya usaha dari grafik gaya terhadap perpindahan
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dan Laptop
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
Jujur ( Larangan menyontek )
Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Sebuah benda diberi gaya dari 3 N hingga 8 N dalam 5


sekon. Jika benda mengalami perpindahan dari
kedudukan 2 m hingga 10 m, seperti pada grafik, maka
tentukan usaha yang dilakukan!

Penyelesaian:

Usaha = luas trapesium

Usaha = jumlah garis sejajar x ½ . tinggi

Usaha = ( 3 + 8 ) x ½ . ( 10 – 2 )

Usaha = 44 joule

2. Sebuah mobil bermassa 1 ton dipacu dari kecepatan 36 km/jam menjadi berkecepatan 144
km/jam dalam 4 sekon. Jika efisiensi mobil 80 %, tentukan daya yang dihasilkan mobil!

Penyelesaian:

Terjadi perubahan kecepatan, maka usaha yang dilakukan adalah:

W = ½ m v22 – ½ m v12 (1 ton = 1000 kg, 144 km/jam = 40 m/s, 36 km/jam = 10 m/s)

W = ½ 1.000 .(40)2 – ½ 1.000 . (10 )2

W = 750.000 joule

W
P= t

750000
P= 4

P = 187.500 watt

P out
= x 100 %
P in

P out
80 % = 187500 x 100 %

Pout = 187500 x 0,8 =150.000 watt


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 8 s/d 10
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep impuls dan momentum
Kompetensi Dasar : 5.1. Mengenali jenis tumbukan
Indikator : 1. Mendeskripsikan pengertian tumbukan tak lenting, lenting sebagian,
dan lenting sempurna
2. Mengidentifikasikan contoh jenis-jenis tumbukan ( tidak lenting,
lenting sebagian, dan lenting sempurna )

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian tumbukan tak lenting, lenting sebagian, dan lenting
sempurna
2. Siswa dapat mengidentifikasi contoh jenis-jenis tumbukan ( tidak lenting, lenting sebagian,
dan lenting sempurna )
II. Materi Ajar

PERUBAHAN
IMPULS
MOMENTUM

Berlaku hukum kelestarian


LENTING SEMPURNA
Momentum dan energi kinetik

Berlaku Hukum:
1. Kekekalan Momentum
TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN
(ada energi yang dibebaskan setelah
tumbukan)

TIDAK LENTING Berlaku hukum kelestarian momentum.


SAMASEKALI Setelah tumbukan kedua benda menyatu

SATU DIMENSI DUA DIMENSI


Koefisien lenting atau lebih dikenal sebagai koefisien restitusi (dalam bahasa Inggris: COR atau
coefficient of restitution), adalah suatu koefisien yang bernilai pecahan antara 0 dan 1 yang
merupakan rasio besarnya kecepatan relatif sebelum dan sesudah tumbukan dua buah benda.

Nilai 0 berarti kedua benda setelah tumbuhkan bergerak bersama-sama dengan berdempetan,
sedangkan nilai 1 berarti keduanya memantul secara sempurna

KOEFISIEN RESTITUSI
Koefisien restitusi (e) didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan benda sesudah
bertumbukan dan sebelum bertumbukan, atau :
Koefisien restitusi tidak memiliki satuan dan nilainya dari 0 s/d 1. Nilai negatif diperlukan untuk
‘mempositifkan’ nilai e, karena Δv’ bernilai negatif (arah berlawanan dengan Δv). Jika :
e = 1 => Tumbukan Lenting/elastis Sempurna. Tidak ada penyerapan energi, maka berlaku
Hukum Kekekalan Energi Kinetik (EK = EK’)
0 < e < 1 => Tumbukan Lenting/elastis Sebagian, ada penyerapan energi. EK ≠EK’
e = 0 ==> Tumbukan tidak lenting/tidak elastis sama sekali, energi terserap secara maksimal. EK
≠EK’
Untuk kasus dua buah benda bertumbukan, maka rumus koefisien restitusi menjadi :

Besarnya koefisien restitusi (e) untuk semua jenis tumbukan berlaku :

v  vB
| |

e A
v A  vB

| |
v A ; v B = kecepatan benda A dan B setelah tumbukan
vA ; vB = kecepatan benda A dan B sebelum tumbukan

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelas
4. Pemutaran video animasi
5. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-8
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Melakukan diskusi untuk mengidentifikasi jenis-jenis tumbukan
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Kuis
Pertemuan ke-9
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Menyebutkan contoh-contoh tumbukan lenting sempurna, lenting sebagian, dan tak lenting
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
c. Kuis
Pertemuan ke-10
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
e. Kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Melakukan diskusi untuk menjelaskan pengertian dari koefisien restitusi
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dan Laptop
VII. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
e. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
f. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
g. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Dua buah benda massanya 5 kg dan 12 kg bergerak dengan kecepatan masing-masing 12 m/s dan
5 m/s dan berlawanan arah. Jika bertumbukan sentral, hitunglah :
a. Kecepatan masing-masing benda dan hilangnya energi jika tumbukannya elastis
sempurna.
b. Kecepatan masing-masing benda dan energi yang hilang jika tumbukannya tidak elastis
sama sekali.
2. Massa perahu sekoci 200 kg bergerak dengan kecepatan 2 m/s. dalam perahu tersebut terdapat
orang dengan massa 50 kg. Tiba-tiba orang tersebut meloncat dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah
kecepatan sekoci sesaat (setelah orang meloncat)
Jika : a. arah loncatan berlawanan dengan arah sekoci.
b. arah loncatan searah dengan arah perahu.
3. Sebuah peluru dari 0,03 kg ditembakkan dengan kelajuan 600 m/s diarahkan ppada sepotong
kayu yang massanya 3,57 kg yang digantung pada seutas tali. Peluru mengeram dalam kayu,
hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah tumbukan ?
4. Bola seberat 5 newton bergerak dengan kelajuan 3 m/s dan menumbuk sentral bola lain yang
beratnya 10 N dan bergferak berlawanan arah dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kelajuan
masing-masing bola sesudah tumbukan, bila :
a. koefisien restitusinya 1/3
b. tumbukan tidak lenting sama sekali
c. tumbukan lenting sempurna.
5. Sebuah truk dengan berat 60.000 newton bergerak ke arah utara dengan kecepatan 8 m/s
bertumbukan dengan truk lain yang massanya 4 ton dan bergerak ke Barat dengan kecepatan 22
m/s. Kedua truk menyatu dan bergerak bersama-sama. Tentukan besar dan arah kecepatan truk
setelah tumbukan.
6. Dua buah benda A dan B yang masing-masing massanya 20 kg dan 40 kg bergerak segaris lurus
saling mendekati. A bergerak dengan kecepatan 10 m/s dan B bergerak engan kecepatan 4 m/s.
Kedua benda kemudian bertumbukan sentral. Hitunglah energi kinetik yang hilang jika sifat
tumbukan tidak lenting sama sekali.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 11 s/d 13
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep impuls dan momentum
Kompetensi Dasar : 5.2. Menguasai konsep impuls dan hokum kekekalan momentum
Indikator : 1. Memformulasikan konsep impuls dan momentum dan hubungannyan
dalam persamaan matematis
2. Memformulasikan Hukum kekekalan momentum dalam persamaan
matematis
3. Mendemonstrasikan arti fisis impuls dan momentum

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memformulasikan dalam persamaan matematis konsep impuls dan momentum
dan hubungannya
2. Siswa dapat memformulasikan dalam persamaan matematis Hukum kekekalan momentum
3. Siswa mampu mendemonstrasikan arti fisis impuls dan momentum
II. Materi Ajar
IMPULS-MOMENTUM
Momentum (p) didefinisikan sebagai suatu ukuran kesukaran untuk mengubah keadaan gerak
suatu benda. (Cat : bandingkan dengan definisi massa inersia : suatu ukuran kesukaran untuk
menggerakkan suatu benda)
Secara matematis momentum didefinisikan sebagai :

Dimana p adalah momentum (kg.m/s), m adalah massa benda (kg), dan v adalah kecepatannya
(m/s).
Momentum adalah besaran vektor! Perhatikan arah!
Impuls (I) didefinisikan sebagai besarnya perubahan momentum yang disebabkan oleh gaya
yang terjadi pada waktu singkat, sehingga dapat dituliskan sebagai :

persamaan tersebut dikenal sebagai Teorema Impuls-Momentum


Definisi lain dari impuls (diperoleh dari penurunan Hukum II Newton) adalah hasil kali antara
gaya singkat yang bekerja pada benda dengan waktu kontak gaya pada benda (biasanya sangat
kecil), sehingga bisa juga ditulis sebagai :
Dengan satuan I adalah N.s. Jadi Teorema Impuls-Momentum dapat dinyatakan dalam bentuk
berikut :

HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM


Berdasarkan Hukum kedua Newton, maka diketahui bahwa momentum suatu sistem adalah
kekal (selama tidak ada gaya lain yang bekerja pada sistem), maka Hukum Kekekalam
Momentum dapat ditulis sebagai :

atau untuk menyederhanakan penulisan digunakan notasi

Hukum kekekalan momentum ini dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai masalah :
1. Tumbukan antara dua benda (tabrakan mobil, tumbukan bola-bola, tumbukan bola-dinding,
dll.)
2. Pemisahan antara dua benda (mis: dua orang berpelukan lalu saling mendorong satu sama lain,
peluru yang keluar dari sebuah senapan, dll.).
3. Ledakan bom yang terpecah menjadi dua bagian atau lebih.
4. Penyatuan dua benda ( mis: orang yang naik ke perahu, dua benda bertumbukan lalu
menempel, dll.)
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM.

vA vA’
vB FBA vB’
FAB

Misalkan benda A dan B masing-masing mempunyai massa mA dan mB dan masing-masing


bergerak segaris dengn kecepatan vA dan vB sedangkan vA > vB. Setelah tumbukan kecepatan
benda berubah menjadi vA’ dan vB’. Bila FBA adalah gaya dari A yang dipakai untuk menumbuk
B dan FAB gaya dari B yang dipakai untuk menumbuk A, maka menurut hukum III Newton :
FAB = - FBA
FAB . t = - FBA . t
(impuls)A = (impuls)B
mA vA’ – mA vA = - (mB vB’ – mB vB)
mA vA + mB vB = mA vA’ + mB vB’
Jumlah momentum dari A dan B sebelum dan sesudah tumbukan adalah sama/tetap. Hukum ini
disebut sebagai HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINIER.

JENIS-JENIS TUMBUKAN
Peristiwa tumbukan antara dua buah benda dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
· tumbukan lenting sempurna
· tumbukan lenting sebagian
· tumbukan tidak lenting sama sekali
Perbedaan tumbukan=tumbukan tersebut dapat diketahui berdasarkan nilai koefisien tumbukan
(koefisien restitusi) dari dua benda yang bertumbukan.
Secara matematis, koefisien restitusi dapat dinyatakan dengan persamaan,

dengan, e = koefisien restitusi (0 £ e £ 1)


1. Tumbukan Lenting Sempurna
Tumbukan antara dua buah benda dikatakan lenting sempurna apabila jumlah energi kinetik
benda sebelum dan sesudah tumbukan tetap, sehingga nilai koefisien restitusi sama dengan 1
(e = 1).
Sehingga pada tumbukan lenting sempurna berlaku hukum kekekalan momentum dan hukum
kekekalan energi kinetik, persamaan yang digunakan adalah :
v  vB
| |

mA vA + mB vB = mA vA’ + mB vB’ dan 1   A


v A  vB
2. Tumbukan Lenting Sebagian
Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku karena terjadi
perubahan energi kinetik sebelum dan sesudah tumbukan.
Pada tumbukan lening sebagian hanya berlaku hukum kekekalan momentum saja dan
koefisien
restitusi tumbukan lenting sebagian mempunyai nilai diantara nol dan satu.
Persamaan yang digunakan adalah :
v  vB
| |

mA vA + mB vB = mA vA’ + mB vB’ dan e   A


v A  vB
3. Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali
Tumbukan antara dua buah benda dikatakan tidak lenting sama sekali sesudah tumbukan
kedua
benda menjadi satu (bergabung), sehingga kedua benda memiliki kecepatan sama yaitu v’.
Pada tumbukan tidak lenting sama sekali, jumlah energi kinetik benda sesudah tumbukan
lebih
kecil dibanding jumlah energi kinetik benda sebelum tumbukan. Jadi pada tumbukan ini
terjadi
pengurangan energi kinetik.
Nilai koefisien restitusi pada tumbukan tidak lenting sama sekali adalah nol (e = 0).
Sehingga pada tumbukan tidak lenting sama sekali berlaku persamaan matematis :

PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS


1. Prinsip kerja roket
2. Tembakan peluru dari senapan atau meriam
3. Sebuah sistem atau benda yang terpecah menjadi dua bagian
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Pemutaran animasi
4. Diskusi kelas
5. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-11
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi dan kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
3. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Memformulasikan konsep impuls dan momentum serta keterkaitan antara keduanya
3. Kegiatan Akhir
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi kelas
c. Kuis
Pertemuan ke-12
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi dan kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Merumuskan hukum kekekalan momentum untuk sistem tanpa gaya luar
3. Kegiatan Akhir (15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Kuis
Pertemuan ke-13
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi dan kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Mendemonstrasikan peristiwa tumbukan dengan menggunakan bola besar ( bola volley,
basket ) dan bola kecil ( bola tennis ). Mencari bentuk tumbukan yang menghasilkan
simpangan paling besar
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil demonstrasi
c. Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dan Laptop
d. Alat demonstrasi
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
c. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
d. Jujur ( Larangan menyontek )
e. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
f. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
g. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
h. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
i. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
j. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Sebuah bola dengan massa 0.1 kg dijatuhkan dari ketinggian 1.8 meter dan mengenai lantai,
kemudian dipantulkan kembali sampai ketinggian 1.2 meter. Jika g = 10 m/det2.
Tentukanlah:
a. impuls karena beret bola ketika jatuh.
b. koefisien restitusi

Jawab:
a. Selama bola jatuh ke tanah terjadi perubahan energi potensial menjadi energi kinetik.

Ep = Ek
m g h = 1/2 mv2  v2 = 2 gh
 v = √2 g h
impuls karena berat ketika jatuh:
I = F . ∆t = m . ∆v

= 0.1√2gh = 0.1 √2.10.1.8 = 0.1.6 = 0,6 N det.

b. Koefisien restitusi:
ℎ′
e = √ℎ = (1.2/1.8) = (2/3)

2. Sebuah bola massa 0.2 kg dipukul pada waktu sedang bergerak dengan kecepatan 30 m/det.
Setelah meninggalkan pemukul, bola bergerak dengan kecepatan 40 m/det berlawanan arah
semula. Hitung impuls pada tumbukan tersebut !
Jawab:
Impuls = F . t = m (v2 - v1)
= 0.2 (-40 - 30)
= -14 N det
Tanda berarti negatif arah datangnya berlawanan dengan arah datangnya bola.

3. Seorang pemain bisbol akan memukul bola yang datang padanya dengan massa 2 kg dengan
kecepatan 10 m/s, kemudian dipukulnya dan bola bersentuhan dengan pemukul dalam waktu
0,01 detik sehingga bola berbalik arah dengan kecepatan 15 m/s.
Carilah besar momentum awal
Carilah besar momentum akhir
Carilah besar perubahan momentumnya.
Carilah besar impulsnya.
Carilah besar gaya yang diderita bola.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 14 dan 15
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : 5. Menerapkan konsep impuls dan momentum
Kompetensi Dasar : 5.3. Menerapkan hubungan impuls dan momentum dalam perhitungan
Indikator : 1. Menerapkan Hukum kekekalan momentum anguler dalam berbagai
kondisi
2. Mengintegrasikan Hukum kekekalan energi dan kekekalan
momentum untuk berbagai peristiwa tumbukan
3. Menerapkan Prinsip kekekalan momentum untuk menyelesaikan
masalah yang menyangkut interaksi gaya-gaya internal

I. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menerapkan Hukum kekekalan momentum anguler dalam berbagai kondisi
b. Siswa dapat mengintegrasikan Hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum untuk
berbagai peristiwa tumbukan
c. Siswa mampu menerapkan prinsip kekekalan momentum untuk menyelesaikan masalah yang
menyangkut interaksi gaya-gaya internal
II. Materi Ajar
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Dua benda bergerak saling mendekat dengan kecepatan v1 dan v2 seperti tampak pada gambar
berikut. Kedua bola akan bertumbukan sehingga setelah tumbukan benda (1) akan berbalik arah
ke kiri dengan kecepatan v1’ dan benda (2) akan berbalik arah ke kanan dengan kecepatan v2’.
Perhatikan gambar berikut!
Pada peristiwa semua tumbukan akan berlaku hukum kekekalan momentum, sehingga pada
proses tumbukan tersebut berlaku,
“momentum kedua benda sebelum tumbukan sama dengan momentum kedua benda setelah
tumbukan”
sehingga berlaku persamaan,

Persamaan di atas disebut dengan hukum kekekalan momentum. Dalam hal ini hukum kekekalan
momentum menyatakan bahwa “jumlah momentum benda sebelum tumbukan sama dengan
jumlah meomentum benda setelah tumbukan”.

Dalam penyelesaian soal, searah vektor ke kanan dianggap positif, sedangkan ke kiri dianggap
negatif.

Dua benda yang bertumbukan akan memenuhi tiga keadaan/sifat ditinjau dari keelastisannya,

a. ELASTIS SEMPURNA : e = 1

e = (- VA' - VB')/(VA - VB)

e = koefisien restitusi.
Disini berlaku hukum kokokalan energi den kokekalan momentum.

b. ELASTIS SEBAGIAN: 0 < e < 1


Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum.

Khusus untuk benda yang jatuh ke tanah den memantul ke atas lagi maka koefisien
restitusinya adalah:

e = h'/h

h = tinggi benda mula-mula


h' = tinggi pantulan benda

C. TIDAK ELASTIS: e = 0
Setelah tumbukan, benda melakukan gerak yang sama dengan satu kecepatan v',

MA VA + MB VB = (MA + MB) v'

Disini hanya berlaku hukum kekekalan momentum


III. Metode Pembelajaran
2. Ceramah
3. Tanya jawab
4. Diskusi kelas
5. Multimedia
6. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-14
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Kuis dan motivasi
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Berdiskusi untuk mencari contoh penerapan prinsip kekekalan momentum untuk
menyelesaikan masalah yang menyangkut interaksi melalui gaya-gaya internal
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Kuis
Pertemuan ke-14
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi dan motivasi
c. Kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Melakukan kerja kelompok untuk menggunakan hukum kekekalan energi dan kekekalan
momentum pada berbagai peristiwa tumbukan
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil kerja kelompok
c. Kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dn Laptop
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
e. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
f. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
g. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Sebuah peluru yang massanya M1 mengenai sebuah ayunan balistik yang massanya M2. Ternyata
pusat massa ayunan naik setinggi h, sedangkan peluru tertinggal di dalam ayunan. Jika g =
percepatan gravitasi, hitunglah kecepatan peluru pada saat ditembakkan !

Jawab:
Penyelesaian soal ini kita bagi dalam dua tahap, yaitu:
1. Gerak A - B.

Tumbukan peluru dengan ayunan adalah tidak elastis jadi


kekekalan momentumnya:
M1VA + M2VB = (M1 + M2) V
M1VA + 0 = (M1 + M2) V
VA = [(M1 + M2)/M1] . v

2. Gerak B - C.
Setelah tumbukan, peluru dengan ayunan naik setinggi h, sehingga dapat diterapkan kekekalan
energi:
EMB = EMC
EpB + EkB = EpC + EkC
0 + 1/2 (M1 + M2) v2 = (M1 + M2) gh + 0
Jadi kecepatan peluru: VA = [(M1 + M2)/M1] . (2 gh)
2. Sebuah peluru dari 0,03 kg ditembakkan dengan kelajuan 600 m/s diarahkan ppada sepotong
kayu yang massanya 3,57 kg yang digantung pada seutas tali. Peluru mengeram dalam kayu,
hitunglah kecepatan kayu sesaat setelah tumbukan ?
3. Bola seberat 5 newton bergerak dengan kelajuan 3 m/s dan menumbuk sentral bola lain yang
beratnya 10 N dan bergferak berlawanan arah dengan kecepatan 6 m/s. Hitunglah kelajuan
masing-masing bola sesudah tumbukan, bila :
a. koefisien restitusinya 1/3
b. tumbukan tidak lenting sama sekali
c. tumbukan lenting sempurna
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 16 dan 17
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : 6. Menginterpretasikan sifat mekanik bahan
Kompetensi Dasar : 6.1. Menguasai konsep elastisitas bahan
Indikator : 1. Mendeskripsikan konsep rapat massa dan berat jenis dan merumuskan
kedalam bentuk persamaan matematis
2. Mengaplikasikan Rumusan matematis dari konsep rapat massa dan
berat jenis dalam perhitungan masalah FISIKA sehari hari
3. Mendeskripsikan konsep tegangan dan regangan dan merumuskan
kedalam bentuk persamaan matematis
4.Mendeskripsikan definisi elastisitas dan merumuskan persamaan
matematisnya
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikian konsep rapat massa, berat jenis dan merumuskan kedalam
bentuk persamaan matematis
2. Siswa dapat mengaplikasikan rumusan matematis dari konsep rapat massa dan berat jenis
dalam perhitungan masalah FISIKA sehari hari
3. Siswa mampu mendeskripsikian konsep tegangan dan regangan dan merumuskan kedalam
bentuk persamaan matematis
4. Siswa mampu mendeskripsikian definisi elastisitas dan merumuskan persamaan matematisnya
II. Materi Ajar
4. Pengertian sifat elastis : kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya segera
setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan).
5. Pengertian sifat plastis : benda tidak dapat kembali kebentuk aσwalnya segera setelah gaya
luar dihilangkan.
6. Tegangan tarik σ didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik F yang dialami kawat
dengan luas penampangnya (A).
Secara matematis
tegangan = gaya/luas atau σ = F/A
Keterangan: σ = tegangan (N m-2)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m2)
7. Regangan e didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang ∆L dengan panjang
awal L.
Regangan = (pertambahan panjang)/(panjang awal) atau e = ∆L/L
Keterangan : e = regangan
∆L= pertambahan panjang (m)
L = panjang (m)
8. Modulus Elastis didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang
dialami bahan.
Modulus Elastisitas = tegangan/regangan atau E = σ/e
Keterangan : E = Modulus Elastisitas Nm-2
e = regangan
σ = tegangan
9. Hubungan antara gaya tarik F dengan Modulus Elastis :
E = σ/e
= (F/A)/(∆L/L)
F/A = E ∆L/L
10. Hukum Hooke menyatakan bahwa “ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,
maka pertambahahn panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengangaya tariknya”.
Secara matematis ditulis F = k ∆x
Percobaan hukum Hooke bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan
pertambahan panjang.
11. Hukum Hooke untuk susunan pegas
a. Susunan seri
Untuk memudahkan pembahasan, diambil pegaspegas yang tetapan pegasnya sama. Rumus
dasar yang digunakan adalah rumus modulus Young dan Hukum Hooke K = EA/∆X Jadi,
tetapan pegas berbanding lurus dengan luas penampang pegas A, modulus Young E, dan
berbanding terbalik dengan panjang pegas X. Persamaan ini menyatakan tetapan pegas
tunggal. Jika dua buah pegas disusun secara seri ,maka panjang pegas menjadi 2X. Oleh
karena itu, persamaan pegasnya (ks) menjadi seperti berikut
ks = EA/2X = 1/2 ( EA/∆X ) = 1/2 k
Jadi, bila 2 pegas yang tetapan pegasnya sama dirangkaikan secara seri, maka susunan ini
akan memberi tetapan pegas susunan sebesar 1/2 k Sedangkan untuk n pegas yang tetapannya
sama dan disusun seri, maka berlaku persamaan berikut
ks = k/n
b. Susunan Paralel
Bila pegas disusun paralel, maka panjang pegas (X) tetap. Sedangkan luas penampang pegas
berubah dari A menjadi 2A, bila pegas yang disusun sebanyak dua buah. Jadi, untuk dua buah
pegas yang disusun secara paralel, tetapan pegasnya (kp) menjadi seperti berikut.
kp = (E ( 2A ))/X = 2 ( EA/X ) = 2k
Bila ada n pegas yang tetapan pegasnya sama disusun secara paralel, maka akan
menghasilkan pegas yang lebih kuat. Karena tetapan pegasnya menjadi lebih besar.
kp = nk
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelas
4. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-16
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
d. Motivasi dan kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Melakukan diskusi untuk mendeskripsikan pengertian rapat massa dan berat jenis dan
merumuskan persamaan matematisnya.
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusikelas
c. Kuis
Pertemuan ke-17
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
d. Motivasi dan kuis
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Berdiskusi untuk mendeskripsikan dan merumuskan persamaaan matematis dari tegangan
dan regangan
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
c. LCD dan Laptop
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
e. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
f. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
g. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !
1. Sebuah kawat piano dari baja panjangnya 1,60 m memiliki diameter 0,20 cm. Berapa besar
tegangan pada kawat jika kawat bertambah panjang 0,30 cm setelah direnggangkan?

Jawab :

2. Suatu bahan . Bahan berupa kawat logam dengan panjang L dan luas penampang A digulung
menjadi pegas. Jika logam mempunyai modulus Young Y dan perubahan transversal kawat
gulungan kawat itu diabaikan, tunjukkan bahwa tetapan pegasnya diberikan oleh YA/Lo.

Jawab : Sepanjang deformasi terjadi pada daerah hukum Hooke, maka akan berlaku F = k x.
Berdasarkan persamaan (5.5), F = Y A L/Lo. Dalam hal ini x = L, sehingga dari kedua
persamaan di atas diperoleh k L=YA L/Lo atau k = Y A/Lo.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 18 dan 19
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
Standar Kompetensi : 6. Menginterpretasikan sifat mekanik bahan
Kompetensi Dasar : 6.2. Menguasai hukum Hooke
Indikator :1 Menganalisis Hukum Hooke tentang elastisitas bahan dan
membuktikan melalui percobaan
2. Menentuan Konstanta pegas ditentukan dari data percobaan
3. Menganalisis Konstanta pegas untuk susunan pegas seri, paralel dan
gabungan dan menghitung dengan menggunakan rumusan
matematika
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menganalisis Hukum Hooke tentang elastisitas bahan dan membuktikan
melalui percobaan
2. Siswa dapat menentukan konstanta pegas dari data percobaan
3. Siswa dapat menganalisis dan menghitung dengan menggunakan rumusan matematika
konstanta pegas untuk susunan pegas seri, paralel dan gabungan
II. Materi Ajar
HUKUM HOOKE
Hukum Hooke menyatakan bahwa “ jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas,
maka pertambahahn panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengangaya tariknya”.
Secara matematis ditulis
F = k ∆x
Percobaan hukum Hooke bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara gaya dengan
pertambahan panjang.
1. Hukum Hooke untuk susunan pegas
a. Susunan seri
Untuk memudahkan pembahasan, diambil pegaspegas yang tetapan pegasnya sama.
Rumus dasar yang digunakan adalah rumus modulus Young dan Hukum Hooke
K = EA/∆X Jadi, tetapan pegas berbanding lurus dengan luas penampang pegas A,
modulus Young E, dan berbanding terbalik dengan panjang pegas X. Persamaan ini
menyatakan tetapan pegas tunggal. Jika dua buah pegas disusun secara seri ,maka
panjang pegas menjadi 2X. Oleh karena itu, persamaan pegasnya (ks) menjadi seperti
berikut
Ks = EA/2X = 1/2 ( EA/∆X ) = 1/2 K
Jadi, bila 2 pegas yang tetapan pegasnya sama dirangkaikan secara seri, maka susunan
ini akan memberi tetapan pegas susunan sebesar 1/2 k Sedangkan untuk n pegas yang
tetapannya sama dan disusun seri, maka berlaku persamaan berikut
Ks = K/n
b. Susunan Paralel
Bila pegas disusun paralel, maka panjang pegas (X) tetap. Sedangkan luas penampang
pegas berubah dari A menjadi 2A, bila pegas yang disusun sebanyak dua buah. Jadi,
untuk dua buah pegas yang disusun secara paralel, tetapan pegasnya (kp) menjadi
seperti berikut.
Kp= (E ( 2A ))/X = 2 ( EA/X ) = 2K
Bila ada n pegas yang tetapan pegasnya sama disusun secara paralel, maka akan
menghasilkan pegas yang lebih kuat. Karena tetapan pegasnya menjadi lebih besar.
Kp = nK
III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3 Diskusi kelas
4. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-18
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi dan kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
Membaca literatur dan berdiskusi tentang Hukum Hooke
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Kuis
Pertemuan ke-19
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Motivasi dan kuis
d. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
2. Kegiatan Inti ( 105 menit )
a. Melakukan percobaan dengan menggunakan beberapa pegas dan beban untuk
membuktikan hokum Hooke
b. Berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan konstanta pegas berdasarkan data hasil
percobaan yang disusun seri, paralel dan gabungan.
3. Kegiatan Akhir ( 15 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Membuat laporan hasil percobaan
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
e. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
f. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
g. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
c. Penilaian laporan
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : FISIKA


Kelas / Semester : X / II
Pertemuan ke : 20 ( Dua puluh )
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
Standar Kompetensi : 6. Menginterpretasikan sifat mekanik bahan
Kompetensi Dasar : 6.3. Menentukan kekuatan bahan
Indikator : 1. Menganalisis Konsep modulus elastisitas dan merumuskan persamaan
matematisnya
2. Menganalisis Kekuatan bahan berdasarkan modulus elastisitasnya

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis konsep modulus elastisitas dan merumuskan persamaan
matematisnya
2. Siswa mampu menganalisis kekuatan bahan berdasarkan modulus elastisitasnya
II. Materi Ajar
Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah “ Perbandingan antara tegangan dan regangan dari suatu benda “ .
Modulus elastisitas dilambangkan dengan E dan satuannya Nm-2. Modulus elastisitas disebut
juga Modulus Young.
Secara Matematis konsep Modulus Elastisitas :
Tabel : Modulus Elastisitas berbagai zat

III. Metode Pembelajaran


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3 Diskusi kelas
4. Kuis
IV. Langkah Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal ( 15 menit )
a. Salam pembuka dan Berdoa
b. Absensi
c. Menghubungkan materi yang telah dimiliki peserta didik dengan bahan/kompetensi baru.
d. Motivasi dan kuis
2. Kegiatan Inti ( 100 menit )
a. Membaca literatur dan berdiskusi tentang modulus elastisitas
b. Berdiskusi dalam kelompok untuk membandingkan kekuatan beberapa jenis bahan
berdasarkan data modulus elastisitasnya
3. Kegiatan Akhir ( 20 menit )
a. Siswa membuat rangkuman materi
b. Menyimpulkan hasil diskusi
c. Ulangan harian/kuis
V. Alat / Bahan / Sumber belajar
a. Buku Paket Fisika
b. LKS
VI. Nilai Budaya dan Karakter Bangsa
a. Religius (Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran)
b. Jujur ( Larangan menyontek )
c. Disiplin (Membiasakan hadir tepat waktu )
d. Rasa ingin tahu (Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu)
e. Peduli Lingkungan (Memelihara lingkungan kelas)
f. Tanggung jawab (Pelaksanaan tugas piket secara teratur)
g. Demokratis (mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat)
h. Mandiri (menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
bekerja mandiri)
VII. Penilaian
a. Penilaian proses : Melalui pengamatan pada saat peserta didik melakukan kegiatan
b. Tes Tertulis : Dalam bentuk Ulangan Harian/kuis
VIII. Tindak Lanjut
a. Memberi tugas pendalaman materi, bagi siswa yang mempunyai nilai kurang dari nilai KKM
b. Memberi tugas mengerjakan soal-soal yang taraf kesulitannya lebih tinggi, bagi siswa yang
mempunyai nilai melebihi KKM
c. Nilai KKM untuk KD di atas : 75

Puring, 2 Januari 2011


Ketua Kompetensi Keahlian
Koordinator Guru Umum Guru Program Diklat,

Marsudi, SE Ngatour Rokhmah, S. Pd


NIP.19690704.200801.1.005

Mengetahui : Diverifikasi oleh :


Kepala Sekolah, Waka I. Bid.Kurikulum dan Pembelajaran

Sumaryanto, S.Pd.,MM.Pd Ruswanto, S. Pel


NIP.19570331.198103.1.004 NIP. 19770202.200801.1.015
Soal Ulangan harian/kuis !

1. Seutas kawat luas penampangnya 4mm2 ditarik oleh gaya 3,2N sehingga kawat tersebut
mengalami pertambahan panjang sebesar 0,04cm. Jika panjang kawat pada mulanya 80 cm,
tentukan Modulus Young kawat tersebut.
Pembahasan :
Diketahui : Lo = 80cm=0,8m

A = 4 mm2 = 4x10-6m2

F = 3,2 N

L = 0,04cm = 4.10-4m

Ditanyakan : E

Jawab :

E=

= = 1,6.109Nm-2

Anda mungkin juga menyukai