Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

FI1201 FISIKA DASAR IA


SEMESTER I 2023-2024

ANALISIS PENGARUH PERISTIWA GERAK DI BIDANG MIRING DAN


LENGKUNG TERHADAP KONVERSI ENERGI

Disusun oleh:

Adri Triadhi Rizki Mujahid(16023303)a)


Nayla Prasista Purbadi (16023308)b)
Dwi Andini (16023313)c)
Olvandri Nouva Pratama (16023318)d)
M. Fathir Iskandar Fatah (16023323)e)
Sharhana Rasali (16023328)f)
Desi Nurhaliza (16023333)g)
Luthfiana Sutarjo (16023338)h)
Nisrina Dwi Rahavu (16023343)i)

K-03, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,


Institut Teknologi Bandung,
Jl. Ganesha no. 10 Bandung, Indonesia, 40132

PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
TEKNOLOGI BANDUNG
2023

a)
16023303@mahasiswa.itb.ac.id, b)16023308@mahasiswa.itb.ac.id, c)16023313@mahasiswa.itb.ac.id,
d)
16023318@mahasiswa.itb.ac.id, e)16023323@mahasiswa.itb.ac.id, f)16023328@mahasiswa.itb.ac.id,
g)
16023333@mahasiswa.itb.ac.id, h)16023338@mahasiswa.itb.ac.id, i)16023343@mahasiswa.itb.ac.id,
Abstrak

Konversi energi pada peristiwa gerak menggelinding pada bidang datar dan melengkung
merupakan penelitian yang diamati pada makalah ini. Pada penelitian ini menerapkan
beberapa teori seperti teori momen inersia, gerak rotasi, usaha dan energi. Keempat
konsep fisika tersebut sangat penting untuk dipelajari sebagai ilmu pengetahuan dan
menambah pemahaman mengenai kajian fisika lainnya yang saling berkaitan. Dalam
penelitian ini, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
teknik pengukuran optic yaitu metode difraksi. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji
konversi energi kinetik-potensial(vice-versa) pada peristiwa gerak di permukaan bidang
miring dan lengkung, dan menyelidiki pengaruh bentuk juga kemiringan lintasan pada
waktu tempuh benda yang bergerak di permukaan bidang. Tahapan dalam penelitian ini,
yaitu: (1) Membuat set up alat eksperimen berupa dua macam lintasan (2) Menghitung gravitasi
(3) mengamati percobaan dengan memvariasikan bentuk benda yang menggelinding, massa benda
yang menggelinding, ukuran benda yang menggelinding, ketinggian awal, dan bentuk lintasan. (4)
pengolahan data percobaan (4) membandingkan nilai referensi dengan nilai percobaan (5)
melakukan analisis dan membuat kesimpulan dari hasil yang diperoleh.

Kata-kata kunci: konversi energi, kemiringan, menggelinding

TUJUAN
1. Menentukan konversi energi kinetik-potensial(vice-versa) pada peristiwa gerak di
permukaan bidang miring dan lengkung.
2. Menentukan pengaruh bentuk dan kemiringan lintasan pada waktu tempuh benda
yang bergerak di permukaan bidang.

TEORI DASAR
Energi dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI), energi dalam bidang fisika
mengacu pada kemampuan melakukan usaha (seperti energi listrik atau energi
mekanik). Energi merupakan tenaga yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai
proses aktivitas.

Dasar-Dasar Konversi Energi


Konversi energi adalah perubahan suatu bentuk energi menjadi bentuk energi
lain.hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan, namun dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.energi secara
umum dibagi menjadi dua bagian:
1. Energi transisi, energi yang bergerak atau dapat berpindah melintasi batas
suatu sistem.
2. Energi tersimpan, energi tersimpan yang tampak sebagai massa, kedudukan
dalam medan gaya, dan sebagainya.

Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya atau
pengaruh kedudukannya.energi kinetik dihasilkan pada suatu benda yang bergerak, dan
energi kinetik dipengaruhi oleh kecepatan dan massa benda tersebut.
EP=mgh (1)
Keterangan:
EP = Energi potensial ( J )
m = Massa benda (kg ).
g = percepatan gravitasi (m/s 2 ¿.
h = ketinggian (m ).

Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak atau bergerak.
benda yang mempunyai kecepatan mempunyai energi kinetik. contoh praktisnya adalah
ketika kincir angin digerakkan oleh hembusan angin. selain itu, contoh lainnya adalah
jika anda mendorong bola bilyar lebih keras, maka bola akan bergerak lebih cepat dan
energi kinetik benda secara otomatis akan meningkat. secara matematis energi kinetik
dapat dicari dengan menggunakan persamaan berikut:

1 2
EK = m v (2)
2
Keterangan:
EK = energi kinetik ( J )
m = massa benda (kg )
v = kecepatan benda (m/s 2 ¿

Energi Mekanik
Energi mekanik merupakan penjumlahan energi potensial dan energi kinetik. energi
ini berhubungan dengan pergerakan dan posisi benda. prinsip energi mekanik
menyatakan bahwa dalam suatu sistem terisolasi yang hanya mempunyai gaya-gaya
konservatif, jumlah energi mekaniknya adalah konstan. ketika suatu benda bergerak
berlawanan arah dengan gaya konservatif, energi potensialnya meningkat, dan ketika
kecepatan (bukan kecepatan) suatu benda berubah, energi kinetiknya juga berubah.
namun, gaya nonkonservatif seperti gesekan terjadi di semua sistem nyata namun
sering kali dapat diabaikan. artinya nilai energi mekanik dapat dianggap konstan[1].
EM =EP+ EK (3)

Momen inersia
Momen inersia merupakan kecenderungan suatu benda untuk mempertahankan
kecepatan sudutnya, identik dengan massa pada gerak translasi. Nilai momen inersia
benda tegar bervariasi bergantung pada bentuk benda dan sumbu putar benda.
Perbedaan nilai momen inersia setiap benda dikarakterisasi melalui suatu bilangan yang
disebut koefisien momen inersia (k). Benda yang memiliki bentuk yang sama belum
tentu memiliki koefisien momen inersia yang sama jika sumbu putarnya berbeda.
2
I =km r (4)

METODA PERCOBAAN
A. Bahan Dan Desain Metoda Difraksi
No. Nama Alat dan Bahan Harga per Satuan (Rp) Jumlah Total Harga (Rp)

1 Duplex 11.000 3 33.000

2 Plastik Mika 10.500 1 10.500

3 Bola Bekel 5.000 1 5.000

4 Bola Tennis 7.500 1 7.500

5 Cutter Milik pribadi 1 0

6 Gunting Milik pribadi 1 0

7 Lem 6.250 2 12.500

8 Meteran 20.000 1 20.000

9 Cat Acrylic Putih 16.000 1 16.000

10 Cat Acrylic Hitam 9.000 1 9.000

11 Cat Acrylic Hijau 9.000 1 9.000

12 Cat Acrylic Cokelat 9.000 1 9.000

13 Cat Acrylic Merah 9.000 1 9.000

14 Kuas No. 7 4.000 1 4.000

15 Kuas No. 9 5.500 1 5.500

16 Styrofoam 40x60 cm 10.000 1 10.000

17 Karton Cokelat 61x86 cm 5.000 1 5.000

Biaya Total 165.000


Tabel 1.1 (Alat dan bahan beserta harganya)
Gambar 1.1 (Macam-macam lintasan)

B. Prosedur Percobaan
a) Set up Lintasan
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Potong duplex menggunakan cutter membentuk lintasan yang diinginkan,
dengan kemiringan sudut yang dimiliki oleh masing-masing lintasan sama,
yaitu 𝜃 = 45°, dengan tinggi fondasi lintasan 𝑦 = 39,7 𝑚 dan panjang
fondasi lintasan 𝑥 = 39, 7 𝑚.
3. Gabungkan potongan duplex yang telah dibuat menggunakan lem sesuai
design lintasan miring yang akan diuji, yaitu lintasan datar-miring dan
lintasan melengkung-miring.
4. Lapisi duplex bagian lintasan bola menggelinding dengan plastik mika.
5. Hias lintasan yang telah dibuat.
6. Lakukan percobaan dengan parameter uji yaitu, ketinggian posisi awal,
sudut, dan massa benda.
7. Amati, catat dan olah data yang didapatkan.
b) Prosedur percobaan
1. Dicari ketinggian dari permukaan laut dengan website
www.webcoordinates.net
2. Ditentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan formula percobaan
gravitasi Newton
3. Lakukan percobaan menggunakan lintasan datar-miring dengan dua macam
bola yaitu bola bekel dan bola pingpong.
4. Gelindingkan masing masing bola dengan ketinggian awal yang
divariasikan, lalu catat waktu tempuh bola.
5. Amati dan olah data percobaan.
6. Lakukan kembali percobaan yang sama menggunakan lintasan
melengkung-miring.
7. Amati dan olah data percobaan.
8. Bandingkan data hasil ekperimen dengan data teoritis.

PENGOLAHAN DATA
Percepatan gravitasi yang digunakan untuk pengujian lintasan ini didapatkan
dengan pengambilan data dari 𝑤𝑤𝑤. 𝑚𝑎𝑝𝑐𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡𝑒𝑠. 𝑛𝑒𝑡/𝑒𝑛. Ketinggian Kecamatan
Jatinangor telah diukur dengan besar 759 𝑚 di atas permukaan laut. Selanjutnya, Hukum
Gravitasi Newton digunakan agar percepatan gravitasi Kecamatan Jatinangor dapat dicari
dengan persamaan:

GMm
g= 2 (3)
(R+h)

Keterangan:
𝑔 = 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖
2
−11 Nm
𝐺 = 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑔𝑟𝑎𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 = 6,67 𝑥 10 2
kg
𝑀m = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑢𝑚𝑖 = 5,972 𝑥 1024 kg
𝑅 = 𝐽𝑎𝑟𝑖 − 𝑗𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑢𝑚𝑖 = 6371 𝑘𝑚 = 6371000 𝑚
ℎ = 𝐾𝑒𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝑎𝑛 𝐽𝑎𝑡𝑖𝑛𝑎𝑛𝑔𝑜𝑟 = 759 𝑚
Dengan persamaan tersebut, didapatkan gravitasi bumi di Kecamatan Jatinangor, sebagai
berikut:

2
−11 Nm 24
6,671 x 10 2
× 5,972× 10 kg
kg m
g= 2
=9,8113 2
( 6371000 m+759 m ) s

A. Lintasan Miring-Datar
1.1. Pengujian dengan Bola Pingpong
Berdasarkan percobaan lintasan miring-datar yang diujikan dengan bola pingpong,
diperoleh data sebagai berikut:
Massa bola bekel = 0,0341477 kg
Tabel Bola Bekel Lintasan Miring Datar
1 2
t
t_edit_lepas t_edit_s t 2
s(cm) s(m)
1,516 1,707 0,191 0,0182405 10 0,1
1,889 0,373 0,0695645 35 0,35
1,985 0,469 0,1099805 56,144 0,56144
Tabel 1.2 (Tabel Bola Bekel Lintasan Miring Datar)

Grafi k Bola Bekel Lintasan


Miring datar
0.6
0.4 f(x) = 5.0228555883348 x + 0.00599733201113611
s (m)

0.2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
0,5t^2
Grafik 1.1 (Grafik Bola Bekel Lintasan Miring Lurus)

1 2
t
t_edit_lepas t_edit_s 2 s(m) h v(t) EK(J) g EP ∆ EM
2,3557
1,516 1,985 0,1099805 0,56144 0 4 0,132652 9,785033 0 0,132652
m
Didapat percepatan bola adalah 5,0229 2.
s
Tabel 1.3 (Tabel Hasil Bola Bekel Lintasan Miring Datar)

1.2. Pengujian dengan Bola Bekel


Berdasarkan percobaan lintasan miring-datar yang diujikan dengan bola bekel,
diperoleh data sebagai berikut:
Massa bola pingpong = 0,0027871 kg
Tabel Bola Pingpong Lintasan Miring Datar
t_edit_lepas t_edit_s t 0.5t^2 s(cm) s(m)
1,641 1,823 0,182 0,016562 5 0,05
1,915 0,274 0,037538 20 0,2
1,976 0,335 0,0561125 25 0,25
2,145 0,504 0,127008 56,144 0,56144
Tabel 1.4 (Tabel Bola Pingpong Lintasan Miring Datar)

Grafik Bola Pingpong Lintasan Miring


Datar
0.6
f(x) = 4.45596863195969 x + 0.00109822328555148
0.4
S(m)

0.2
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14

0,5t^2 (s^2)

Grafik 1.2 (Grafik Bola Pingpong Lintasan Miring Datar)


t_edit_lepa 1 2
t
s t_edit_s 2 s(m) h v(t) EK(J) g EP ∆ EM
2,24582
1,641 2,145 0,127008 0,56144 0 4 0,011714 10,58717 0 0,011714
Tabel 1.5 (Tabel Hasil Bola Pingpong Lintasan Miring Datar)

m
Didapat percepatan bola adalah 4,456 2.
s

B. Lintasan Miring-Melengkung
2.1. Pengujian dengan bola bekel
Berdasarkan percobaan lintasan miring-melengkung yang diujikan dengan bola
pingpong, diperoleh data sebagai berikut:
Massa bola bekel = 0,0341477 kg
Tabel Bola Bekel Lintasan Melengkung
1 2
t
t_edit_lepas t_edit_s t 2 s(cm) s(m)
7,299 7,449 0,15 0,01125 10 0,1
7,587 0,288 0,041472 30 0,3
7,621 0,322 0,051842 35 0,35
7,692 0,393 0,0772245 50 0,5
7,738 0,439 0,0963605 57,8 0,578
Tabel 1.6 (Tabel Bola Bekel Lintasan Miring melengkung)

Grafik Bola Bekel Lintasan Miring melengkung


0.7
0.6
0.5 f(x) = 5.64511838724445 x + 0.0515631931412694
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Grafik 1.3 (Grafik Bola Bekel Lintasan Miring melengkung)
m
Didapat percepatan 5,6451 2 .
s
1 2
t
t_edit_lepas t_edit_s 2 s(m) h v(t) EK(J) g EP ∆ EM
0,09636
7,299 7,738 1 0,578 0 2,478199 0,146802 10,82879 0 0,146802
Tabel 1.7 (Tabel Hasil Bola Bekel Lintasan Miring melengkung)

2.2. Pengujian dengan bola pingpong


Berdasarkan percobaan lintasan miring-melengkung yang diujikan dengan
bola pingpong, diperoleh data sebagai berikut:
Massa bola pingpong = 0,0027871 kg
Tabel Bola Pingpong Lintasan Melengkung
1 2
t
t_edit_lepas t_edit_s t 2 s(cm) s(m)
1,324 1,413 0,089 0,0039605 5 0,05
1,583 0,259 0,0335405 30 0,3
1,711 0,387 0,0748845 50 0,5
1,794 0,47 0,11045 57,8 0,578
Tabel 1.8 (Tabel Bola Pingpong Lintasan Miring melengkung)
Grafi k Bola Pingpong Lintas an M iring
me le ngkung
0.7
0.6
f(x) = 4.89624734046668 x + 0.0842355689408591
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Grafik 1.4 (Grafik Bola Pingpong Lintasan Miring melengkung)
m
Didapat percepatan 4,8962 2 .
s
t_edit_lepas t_edit_s 0.5t^2 s(m) h v(t) EK(J) g EP ∆ EM
1,324 1,794 0,11045 0,578 0 2,301214 0,012299 11,11584 0 0,012299
Tabel 1.9 (Tabel Hasil Bola Bekel Lintasan Miring melengkung)

ANALISIS
Dalam Research Based Learning (RBL) kelompok kami terdapat 2 jenis data
yang kami gunakan. Yang pertama adalah data teoritis, yaitu data hasil dari
perhitungan, dan yang kedua adalah data percobaan. Setelah kami tinjau dan analitis
ternyata terdapat perbedaan hasil dari data teoritis dan data percobaan. Perbedaan nilai
tersebut kami hitung selisihnya dan menghasilkan galat. Pada lintasan lurus
menggunakan bola bekel kecepatannya memiliki galat 0,01% dan percepatan
gravitasinya memiliki galat 0,02%. Pada lintasan lurus menggunakan bola pingpong
kecepatannya memiliki galat 3% dan percepatan gravitasi memiliki galat 7%. Pada
lintasan melengkung menggunakan bola bekel kecepatannya memiliki galat 5% dan
percepatan gravitasinya memiliki galat 10%.
Pada lintasan melengkung menggunakan bola pingpong kecepatannya memiliki galat
3% dan percepatan gravitasinya memiliki galat 13%.
Galat tersebut didapat karena asumsi awal yang kami gunakan dalam percobaan
ini adalah lintasan tidak memiliki gaya gesek dengan bola. Jadi tidak adanya gaya
gesek antara bola dengan lintasan ini sudah kami rancang pada awal percobaan dengan
menggunakan plastik mika. Plastik mika tersebut kami gunakan agar lintasan menjadi
lebih licin sehingga bola dapat menggelinding tanpa adanya gesekan yang dipengaruhi
oleh lintasan. Tidak adanya gesekan antara bola dengan lintasan ini ingin kami
dapatkan karena kami ingin hukum kekekalan energi mekanik berlaku di mana
∆ EM =0 . Selain itu, kami juga ingin kecepatan translasi dari bola tersebut akan dapat
sama dengan ω × r sehingga nanti dapat dihitung dalam perhitungan untuk mencari
kecepatan bola di posisi akhir lintasan.
Namun, kenyataannya ternyata tidak sepenuhnya lintasan tersebut licin yang
mengakibatkan adanya gaya gesekan antara bola dengan lintasan. Lintasan yang tidak
licin ini mengakibatkan hukum kekekalan energi mekanik tidak akan berlaku pada
lintasan. Sehingga pada Research Based Learning ini ∆ EM ≠0 . Hal ini juga dibuktikan
dari data pengamatan yang ternyata ∆ EM yang didapat tidak pernah 0.
Selanjutnya asumsi yang kami gunakan adalah tidak adanya gesekan antara bola
dengan udara. Namun pada kenyataannya, kami melakukan pengamatan dan percobaan
di ruangan yang cukup terbuka sehingga terdapat angina tau udara pada ruangan
tersebut. Maka, ada gesekan antara bola dengan udara saat bola menggelinding.
Berdasarkan asumsi-asumsi, hal tersebut dapat mempengaruhi perbedaan data teoritis
yang telah kami hitung dan data pengamatan yang kami dapatkan. Alhasil, kecpatan
dan percepatan gravitasi yang kami dapatkan terdapat perbedaan (galat).

KESIMPULAN
1. Didapatkan nilai energi kinetik bola pingpong pada lintasan miring sebesar 0,011
Joule dan energi potensial sebesar 0 Joule. sedangkan nilai energi kinetik bola bekal
pada lintasan miring sebesar 0,0132 joule dan energi potensial sebesar nol joule.
nilai energi kinetik bola pingpong pada lintasan lengkung sebesar 0,012 joule dan
energi potensial sebesar 0 joule sedangkan nilai energi kinetik bola bekal pada
lintasan lengkung sebesar 0,14 joule danenergi potensial sebesar nol joule.
2. Pada percobaan yang sudah kami lakukan bola pingpong dan bola bekel lebih cepat
pada lintasan lengkung. Karena, pada lintasan lengkung memiliki gaya normal yang
memberikan komponen gaya yang sejajar dengan linntasan, sementara gaya
gravitasi dapat mempengaruhi gerak bola. kombinasi antara gaya normal dan gaya
gravitasi menyebabkan bola bergerak lebih cepat pada pada lintasan cekung karena
terdapat komponen gaya sejajar dengan lintasan yang menyebabkan
percepatan.maka dapat disimpulkan bahwa bentuk dan kemungkinan di tasan
berpengaruh pada waktu tempuh

REFERENSI

1. Kurniawan, Deden., Sutoyo, Edi, dan Hartono Budi, Analisa Energi Impak Pada
Biji Melinjo Dengan Menggunakan Alat Press Primover Compressed Air System,
diakses pada 20 November 2023,
https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/ALMIKANIKA/
article/download/5482/pdf/14202
2. Halliday, D., Resnick, R., dan Walker, J., Principle of Physics, 10 th edition, John
Wiley & Sons (2014)
Lampiran A
LogBook Pekerjaan

1. Foto-foto alat dan kegiatan pengerjaan RBL


2.Catatan Kemajuan RBL

Anggota Media
Tanggal Jam Tugas/ kelompo koordinasi Hasil Keterang
Pekerjaan k yang yang an
hadir digunakan
-Pembagian Bertemu
tugas dan konsep
10 10.00 -Penentuan alat Semua berdiskusi RBL dan
November 0 dan bahan Anggota secara timeline -
rr 2023 WIB -Menentukan langsung penbuata
ide konsep (SL GKU- nn
RBL 1)
13 10.00 - Pembahasan Bertemu
November WIB modul RBL dan Kerangka
2023 - Pencarian alat Semua berdiskusi lintasan 1
dan bahan Anggota secara dan -
- Pembuatan langsung lintasan 2
kerangka (SL GKU-
lintasan 1)
- Pengambilan
data massa bola
yang digunakan
di LFD
20 14.00 - Membuat Semua Bertemu - Lintasan
November WIB lintasan 1 dan 2 Anggota dan 1 dan 2
2023 - Pembuatan berdiskusi - Laporan
laporan secara Bagian -
langsung awal
(Asrama
TB-4)
24 08.00 - Mendekorasi Semua Bertemu Lintasan -
November WIB dan menghias Anggota dan 1 dan 2
2023 lintasan berdiskusi yang
secara telah
langsung didekoras
(Co i
working
space
asrama TB-
2)
27 13.00 - Pembuatan Semua Bertemu - Laporan -
November WIB laporan bagian Anggota dan secara
2023 akhir berdiskusi lengkap
- Pembuatan secara - Video
video langsung cinematic
(Amphiteat dan juga
er) video
presentasi

3. Video Kegiatan
Video dapat diunduh pada laman :
RBL FISIKA Kelompok 8 FMIPA / K03 Semester I - YouTube

Lampiran B
Tabel Pembagian Tugas Kelompok

NIM Nama Deskripsi Tugas


160233303 Adri Triadhi Rizki Mujahid Mengambil data, membuat lintasan,
membuat pengolahan data serta analisinya
16023308 Nayla Prasista Purbadi Membuat laporan, mendekorasi lintasan,
dokumentasi
16023313 Dwi Andini Membuat laporan, dokumentasi
16023318 Olvandri Nouva Pratama Membuat laporan, mengedit video
presentasi,mendekorasi lintasan
16023323 M. Fathir Iskandar Fatah Mengambil data, membuat lintasan,
membuat pengolahan data serta analisinya
16023328 Sharhana Rasali Membuat lintasan, mendekorasi
16023333 Desi Nurhaliza Notulensi, membuat lintasan
16023338 Luthfiana Sutarjo Membuat lintasan, mendekorasi lintasan

16023343 Nisrina Dwi Rahayu Mengambil data massa di LFD, membuat


lintasan, mendekorasi lintasan

Anda mungkin juga menyukai