Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESEARCH BASED LEARNING (RBL)

FI-1201/1202 FISIKA DASAR IIA/IIB


SEMESTER II / 2018-2019

MOBIL LISTRIK SEDERHANA


MENGGUNAKAN MESIN SOLENOIDA

Disusun oleh:

Nadia Winda Damaranti 16718023


Fikri Habib Arrahman 16718063
Dicky Setianto 16718248
Muhammad Aditya Mahardika 16718263
Yuniar Annisa Farhani 16718308
Bryan Prama Ardiansyah 16718328
Rzuji Dasata 16718348
Muharam Alfaridzi 16718428

PROGRAM TAHAP PERSIAPAN BERSAMA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2019
1. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan nilai konstanta pegas dalam percobaan
2. Menentukan koefisien gesek dinamis lintasan dalam percobaan
3. Menentukan nilai efisiensi pendorong dalam percobaan
4. Menentukan nilai efisiensi koefisien gesek dinamis lintasan dalam percobaan
5. Menentukan impuls benda dalam percobaan

2. TEORI DASAR
A. Jarak
Jarak merupakan suatu kuantitas yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda
mengalami pergeseran posisi melalui suatu lintasan tertentu. Secara fisika, definisi jarak
dapat berupa pengukuran jarak fisik dari dua posisi berdasarkan kriteria tertentu. Dalam
ilmu fisika, jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu objek yang bergerak,
mulai dari posisi awal dan selesai pada posisi akhir. Oleh karena jarak tidak memiliki arah,
jarak selalu bernilai positif. Dalam hal ini, jarak termasuk besaran skalar. Besar jarak
dihitung dengan mengakumulasikan panjang lintasan total yang ditempuh oleh suatu benda
dari mulai bergerak sampai berhenti. Dalam fisika, jarak dilambangkan x atau s. sedangkan
perpindahan dilambangkan ∆x atau ∆s. Secara matematis, rumus jarak dapat dituliskan
sebagai berikut:
𝑥 = 𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + 𝑥4 +. . . + 𝑥𝑛

B. Perpindahan
Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda setelah bergerak selama selang
waktu tertentu. Perpindahan merupakan besaran vektor sehingga selain memiliki besar juga
memiliki arah. Oleh karena itu, perpindahan dapat berharga positif atau negatif. Besar
perpindahan dihitung dari kedudukan awal dan kedudukan akhir atau perubahan posisi dari
kedudukan awal sampai kedudukan akhir dengan kata lain perpindahan adalah jarak
terdekat dari kedudukan awal sampai kedudukan akhir. Untuk perpindahan, rumusnya
secara umum adalah sebagai berikut:
∆𝑠 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑘𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑘𝑒 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
C. Kecepatan dan Kelajuan
Kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan jarak yang ditempuh terhadap
waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut.
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑠
𝑣̅ = =
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑡
Kecepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perpindahan yang terjadi
terhadap waktu yang diperlukan untuk melakukan perpindahan tersebut.
𝑝𝑒𝑟𝑝𝑖𝑛𝑑𝑎ℎ𝑎𝑛 ∆𝑥
𝑣̅ = =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ∆𝑡

D. Percepatan
Percepatan rata-rata didefinisikan sebagai perbandingan perubahan kecepatan dengan
selang waktunya. Secara matematis ditulis sebagai berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 ∆𝑣 𝑣2 − 𝑣1
𝑎̅ = = =
𝑠𝑒𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 ∆𝑡 𝑡2 − 𝑡1
Percepatan rata-rata negatif artinya sama dengan perlambatan rata-rata.

E. Dinamika Gerak Lurus


Hukum I Newton menyatakan bahwa: Setiap benda akan diam atau bergerak lurus
beraturan apabila resultan gaya yang bekerja padanya bernilai nol. Secara matematis ditulis:
∑𝐹 = 0
Hukum II Newton berbunyi: “Jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda tidak
sama dengan nol, benda akan bergerak dengan percepatan yang besarnya sebanding
dengan resultan gayanya dan berbanding terbalik dengan massa kelembamannya”. Secara
matematis dituliskan:
∑𝐹
𝑎=
𝑚
F. Usaha
Dalam Fisika, usaha merupakan besaran yang berhubungan dengan gaya yang
mengakibatkan benda berpindah. Usaha oleh gaya konstan didefinisikan sebagai hasil kali
antara gaya dengan besar perpindahan yang dihasilkan. Secara matematis, usaha
dirumuskan sebagai berikut:

𝑊=𝐹𝑠
Apabila arah gaya membentuk sudut terhadap perpindahan, usaha yang dilakukan
dirumuskan sebagai berikut.
𝑊 = 𝐹 𝑠 𝑐𝑜𝑠 𝜃

Dari persamaan di atas, usaha termasuk besaran skalar yang diperoleh dari perkalian titik (dot
product) antara vektor gaya (F) dengan vektor perpindahan (s).

G. Hukum Hooke
Hukum Hooke berbunyi bahwa besarnya gaya yang bekerja pada benda sebanding
dengan pertambahan panjang bendanya. Tentu hal ini berlaku pada benda yang elastis
(dapat merenggang).
𝐹 = 𝑘 ∆𝑥

3. METODE PERCOBAAN
A. Desain dan Bahan
Pada percobaan ini, kami menggunakan kayu sepanjang tiga meter sebagai lintasan
benda dan pembatas kedua sisi samping lintasan dengan pelontar berupa lima pegas yang
dipasang secara paralel. Teflon kami gunakan sebagai bantalan pegas, poros pegas, dan
pegangan atau holder dari pelontar.

Gambar 3.1 Desain Lintasan dengan Pelontar

Pada proses perakitan lintasan, dibutuhkan paku, sekrup, gergaji, serta engsel untuk
menghubungkan dua kayu sepanjang 1,5 meter. Selain sebagai lintasan, kayu juga kami
gunakan sebagai bahan beban dalam percobaan ini. Sedangkan dua bahan yang kami
gunakan sebagai variasi lintasan adalah plastik dan kertas. Dalam proses percobaan,
digunakan alat-alat seperti isolasi, gunting, serta amplas untuk menghaluskan kayu.
Tabel 3.1 Daftar alat dan bahan RBL
No. Nama Alat atau bahan Harga (Rp)
1 Kayu 160.000,00
2 Pegas 25.000,00
3 Teflon 50.000,00
4 Amplas 5.000,00
5 Paku 2.000,00
6 Sekrup 5.000,00
7 Gunting -
8 Gergaji -
9 Engsel 15.000,00
10 Isolasi -
11 Plastik -
12 Kertas -
Total pengeluaran (Rp) 262.000,00

B. Prosedur Percobaan dan Cara Kerja Alat


Prosedur Percobaan
Sebelum melakukan percobaan utama, konstanta dari pegas yang akan digunakan
dihitung terlebih dahulu. Penghitungan konstanta pegas dilakukan secara eksperimen
dengan menggantung beban sebanyak lima variasi massa dengan variabel terikat berupa
simpangan pegas. Setelah data didapatkan, kemudian dilakukan metode regresi linier
dengan persamaan untuk mendapatkan nilai konstanta pegas.
Selanjutnya, dilakukan penghitungan koefisien gesek dari ketiga lintasan yang akan
digunakan berupa plastik, kayu, dan kertas. Proses penghitungan koefisien gesek dilakukan
dengan memiringkan posisi lintasan dengan lima variasi sudut yang berbeda dengan
variabel kontrol berupa panjang lintasan dan massa benda yang akan diluncurkan, serta
variabel terikat berupa waktu tempuh benda sepanjang lintasan. Proses pengambilan data
dibantu dengan alat rekam beserta aplikasi video editing untuk mendapatkan data waktu
tempuh yang lebih akurat. Setelah data didapatkan, kemudian dilakukan metode regresi
linier dengan persamaan untuk mendapatkan nilai koefisien gesek ketiga lintasan.
Dalam percobaan utama, dilakukan analisis posisi benda setelah dilontarkan pada
waktu tertentu untuk ditentukan kecepatan dan percepatan benda. Untuk mempermudah
pengambilan data, dibuat penanda jarak tiap 0,275 m pada lintasan menggunakan pensil
yang direkatkan pada sisi samping lintasan.
Pada percobaan pertama, benda dilontarkan menggunakan pegas dengan tiga variasi
simpangan pegas pelontar dari acuan x = 0 m dengan variabel kontrol berupa massa benda
dan koefisien gesek lintasan. Proses pengambilan data dibantu dengan alat rekam dan
aplikasi video editing untuk mendapatkan waktu tempuh pada posisi tertentu secara akurat.
Pada percobaan kedua, benda berbahan kayu dengan tiga variasi massa dilontarkan
menggunakan pegas pelontar dari acuan x = 0 m dengan variabel kontrol berupa simpangan
pegas pelontar dan koefisien gesek lintasan. Proses pengambilan data dibantu dengan alat
rekam dan aplikasi video editing untuk mendapatkan waktu tempuh pada posisi tertentu
secara akurat.
Pada percobaan ketiga, benda dilontarkan menggunakan pegas pelontar dari acuan x =
0 m diatas tiga variasi lintasan dengan koefisien gesek yang berbeda. Variabel kontrol
berupa simpangan pegas pelontar dan massa benda. Proses pengambilan data dibantu
dengan alat rekam dan aplikasi video editing untuk mendapatkan waktu tempuh pada posisi
tertentu secara akurat.
Dari seluruh percobaan tersebut, kemudian ditentukan efisiensi pendorong, koefisien
gesek dinamis, serta impuls.

Cara Kerja Alat


Pertama, tarik handle hingga didapatkan panjang simpangan pegas sejauh yang
diinginkan. Lalu, posisikan beban tepat di depan pendorong. Selanjutnya, lepas handle agar
pegas memberikan gaya dorong kepada benda. Setelah benda terlontar di atas lintasan dan
berhenti, ukur panjang lintasan yang ditempuh benda serta waktu tempuh benda.

4. PERHITUNGAN BERDASARKAN DESAIN DAN TEORI


A. Menghitung Konstanta Pegas
Benda dengan massa m digantung pada pegas sehingga terjadi gaya berat yang
kemudian disubstitusikan pada persamaan Hukum Hooke:
𝑊 = 𝑚𝑔
𝐹 = 𝑘 𝛥𝑥
𝑚 𝑔 = 𝑘 𝛥𝑥
𝑔
𝛥𝑥 = 𝑚
𝑘
Kemudian dilakukan penghitungan dengan persamaan regresi linear sederhana dengan Δx
𝑔
sebagai y, m sebagai x, dan sebagai B yang akan dicari nilainya.
𝑘

B. Menghitung Koefisien Gesek Lintasan


Benda bermassa m diluncurkan pada lintasan dengan kemiringan 𝜃. Nilai koefisien
gesek lintasan didapatkan melalui persamaan berikut:
1
𝛥𝑠 = 𝑣𝑜 𝑡 + 𝑎 𝑡2
2
(Benda mula-mula diam, maka 𝑣𝑜 = 0 m/s)
1
𝛥𝑠 = 𝑎 𝑡2
2
2 ∆𝑠
𝑎= 2
𝑡
(Substitusikan pada persamaan Hukum II Newton)
∑𝐹 = 𝑚 𝑎
2 ∆𝑠
𝑚 𝑔 sin 𝜃 − 𝜇𝑘 𝑚 𝑔 cos 𝜃 = 𝑚
𝑡2
𝑔 𝑡 2 sin 𝜃 − 2 ∆𝑠 = 𝜇𝑘 𝑔 𝑡 2 cos 𝜃
2 ∆𝑠
𝑔 𝑡 2 tan 𝜃 − = 𝜇𝑘 𝑔 𝑡 2
cos 𝜃
Kemudian dilakukan penghitungan dengan persamaan regresi linear sederhana dengan
2 ∆𝑠
𝑔 𝑡 2 tan 𝜃 − cos 𝜃 = sebagai y, 𝑡 2 sebagai x, dan 𝜇𝑘 𝑔 sebagai B yang akan dicari nilainya.

C. Menghitung Kecepatan dan Percepatan Benda


Untuk mendapatkan grafik posisi, kecepatan, dan percepatan terhadap waktu digunakan
persamaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB):
1
𝛥𝑠 = 𝑣𝑜 𝑡 + 𝑎 𝑡2
2
𝑣𝑡 = 𝑣𝑜 + 𝑎𝑡

D. Menghitung Nilai Efisiensi Pendorong


Nilai efisiensi pendorong didapatkan melalui data energi potensial pegas dan energi
kinetik awal melalui persamaan berikut:
1
𝑚𝑣𝑜 2
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑜𝑟𝑜𝑛𝑔 = 2 × 100%
1 2
𝑘∆𝑥
2
E. Menghitung Efisiensi Koefisien Gesek Dinamis
Nilai efisiensi pendorong didapatkan melalui besar usaha non konservatif dan energi
mekanik melalui persamaan berikut:
𝑚𝑔 𝜇𝑘 𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑔𝑒𝑠𝑒𝑘 𝑑𝑖𝑛𝑎𝑚𝑖𝑠 = × 100%
1 2
𝑘∆𝑥
2

F. Menghitung Impuls Benda


Data impuls benda didapatkan melalui persamaan berikut:
𝐼 = ∆𝑝
𝐼 = 𝑚∆𝑣
𝐼 = 𝑚(𝑣2 − 𝑣1 )
5. PENGOLAHAN DATA
A. Konstanta Pegas
Tabel 5.1 Data hubungan simpangan pegas dan massa beban
No. Simpangan Pegas (m) Massa Beban (kg)
1 0,0055 0,68
2 0,0085 0,95
3 0,0255 1,63
4 0,0395 3
5 0,0605 3,68

0.07

0.06

0.05

0.04
∆x (m)

0.03 Hasil Regresi


Data Eksperimen
0.02

0.01
Konstanta Pegas
0
= 569 N
0 1 2 3 4 5
-0.01
Massa (kg)

Grafik 1. Hubungan antara simpangan pegas dan massa beban


B. Koefisien Gesek Lintasan
Tabel 5.2 Data Pengukuran Koefisien Gesek Dinamis Lintasan Kayu
No. Tinggi (m) Waktu (s) Jarak (m) t2 tan 𝜽 cos 𝜽
1 0,65 1,867 1,5 3,485689 0,480822 0,901234
2 0,7 1,533 1,5 2,350089 0,527645 0,884433
3 0,75 1,433 1,5 2,053489 0,57735 0,866025
4 0,8 1,267 1,5 1,605289 0,630488 0,845905
5 0,85 1,067 1,5 1,138489 0,687746 0,823947

18
16
14
12
10
Y

8 Data Eksperimen
6 Hasil Regresi
4
2 Koefisien Gesekan
0 Dinamis = 0,384
0 1 2 3 4 5
X

2𝑠
Grafik 2. Hubungan antara 𝑔𝑡 2 𝑡𝑎𝑛𝜃 − terhadap 𝑡 2
cos 𝜃

Tabel 5.3 Data Pengukuan Koefisien Gesek Dinamis Lintasan Plastik


No. Tinggi (m) Waktu (s) Jarak (m) t2 tan 𝜽 cos 𝜽
1 0,65 1,3 1,5 1,69 0,480822 0,901234
2 0,7 1,233 1,5 1,520289 0,527645 0,884433
3 0,75 1,133 1,5 1,283689 0,57735 0,866025
4 0,8 1,1 1,5 1,21 0,630488 0,845905
5 0,85 0,967 1,5 0,935089 0,687746 0,823947

6
5
4
3
Y

Hasil Regresi
2
Data Eksperimen
1
0 Koefisien Gesek
0 0.5 1 1.5 2 Dinamis = 0,260
X
2𝑠
Grafik 3. Hubungan antara 𝑔𝑡 2 𝑡𝑎𝑛𝜃 − terhadap 𝑡 2
cos 𝜃
Tabel 5.4 Data Pengukuran Koefisien Gesek Dinamis Lintasan Kertas
No. Tinggi (m) Waktu (s) Jarak (m) t2 tan 𝜽 cos 𝜽
1 0,65 2,6 1,5 6,76 0,480822 0,901234
2 0,7 1,867 1,5 3,485689 0,527645 0,884433
3 0,75 1,567 1,5 2,455489 0,57735 0,866025
4 0,8 1,267 1,5 1,605289 0,630488 0,845905
5 0,85 1,167 1,5 1,361889 0,687746 0,823947

35

30

25

20

15 Hasil Regresi Linear


Y

10 Data Eksperimen

5
Koefisien Gesek
0
0 2 4 6 8
Dinamis = 0,435
-5
X

2𝑠
Grafik 4. Hubungan antara 𝑔𝑡 2 𝑡𝑎𝑛𝜃 − terhadap 𝑡 2
cos 𝜃

C. Grafik Posisi, Kecepatan, Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Kekuatan


Pendorong
Tabel 5.5 Data Variasi Simpangan Pegas
No. Simpangan Pegas (m) Massa Beban (kg) Koefisien Gesek Dinamis
1 0,030 0,110 0,384
2 0,045 0,110 0,384
3 0,060 0,110 0,384

Tabel 5.6 Data Posisi terhadap Waktu


No s1 (m) t1 (s) s2 (m) t2 (s) s3 (m) t3 (s)
1 0,305 0,133 0,320 0,1 0,335 0,1
2 0,580 0,267 0,595 0,2 0,610 0,2
3 0,855 0,467 0,870 0,333 0,885 0,3
4 1,005 0,833 1,145 0,4 1,160 0,4
5 1,420 0,6 1,435 0,5
6 1,695 0,9 1,710 0,633
7 1,750 1 1,985 0,833
8 2,115 1,167
Grafik 5 Hubungan Posisi terhadap Waktu untuk Variasi Kekuatan Pendorong

Tabel 5.7 Data Kecepatan terhadap Waktu


No v1 (m/s) t1 (s) v2 (m/s) t2 (s) v3 (m/s) t3 (s)
1 2,293233 0,133 3,2 0,1 3,35 0,1
2 2,052239 0,267 2,75 0,2 2,75 0,2
3 1,375 0,467 2,067669 0,333 2,75 0,3
4 0 0,833 4,104478 0,4 2,75 0,4
5 1,375 0,6 2,75 0,5
6 0,916667 0,9 2,067669 0,633
7 0,55 1 1,375 0,833
8 0,389222 1,167

Grafik 6 Hubungan Kecepatan terhadap Waktu untuk Variasi Kekuatan Pendorong


Tabel 5.8 Data Percepatan terhadap Waktu
No a1 (m/s2) t1 (s) a2 (m/s2) t2 (s) a3 (m/s2) t3 (s)
1 8,621177 0,133 -5,07336 0,1 -2,98678 0,1
2 -1,90406 0,267 -4,86818 0,2 -6,65455 0,2
3 -4,22011 0,467 -5,97681 0,333 1,45E-14 0,3
4 -6,30208 0,833 22,85724 0,4 -2,7E-14 0,4
5 -27,1929 0,6 3,55E-14 0,5
6 -1,90972 0,9 -5,97681 0,633
7 -4,88889 1 -4,33569 0,833
8 -6,68897 1,167

Grafik 7 Hubungan Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Kekuatan Pendorong

D. Grafik Posisi, Kecepatan, Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Massa Benda
Tabel 5.9 Data Variasi Massa Benda
No. Massa Beban (kg) Simpangan Pegas (m) Koefisien Gesek Dinamis
1 0,045 0,045 0,384
2 0,075 0,045 0,384
3 0,110 0,045 0,384

Tabel 5.10 Data Posisi terhadap Waktu


No s1 (m) t1 (s) s2 (m) t2 (s) s3 (m) t3 (s)
1 0,32 0,1 0,32 0,1 0,320 0,1
2 0,595 0,2 0,595 0,167 0,595 0,2
3 0,87 0,267 0,87 0,3 0,870 0,333
4 1,145 0,4 1,145 0,433 1,145 0,4
5 1,42 0,5 1,42 0,533 1,420 0,6
6 1,695 0,6 1,695 0,7 1,695 0,9
7 1,97 0,733 1,97 1 1,750 1
8 2,245 0,933 2,01 1,1
9 2,54 1,233
massa 110 gr

Grafik 8 Hubungan Posisi terhadap Waktu untuk Variasi Massa Benda


Tabel 5.11 Data Kecepatan terhadap Waktu
No v1 (m/s) t1 (s) v2 (m/s) t2 (s) v3 (m/s) t3 (s)
1 3,2 0,1 3,2 0,1 3,2 0,1
2 2,75 0,2 4,104478 0,167 2,75 0,2
3 4,104478 0,267 2,067669 0,3 2,067669 0,333
4 2,067669 0,4 2,067669 0,433 4,104478 0,4
5 2,75 0,5 2,75 0,533 1,375 0,6
6 2,75 0,6 1,646707 0,7 0,916667 0,9
7 2,067669 0,733 0,916667 1 0,55 1
8 1,375 0,933 0,4 1,1
9 0,983333 1,233

massa 110 gr

Grafik 9 Hubungan Kecepatan terhadap Waktu untuk Variasi Massa Benda


Tabel 5.12 Data Percepatan terhadap Waktu
No a1 (m/s2) t1 (s) a2 (m/s2) t2 (s) a3 (m/s2) t3 (s)
1 -4,75403 0,1 -5,77373 0,1 -5,07336 0,1
2 -4,86818 0,2 12,01225 0,167 -4,86818 0,2
3 16,88043 0,267 -22,8572 0,3 -5,97681 0,333
4 -22,8572 0,4 0 0,433 22,85724 0,4
5 5,976808 0,5 5,976808 0,533 -27,1929 0,6
6 2,26E-14 0,6 -8,81974 0,7 -1,90972 0,9
7 -5,97681 0,733 -3,40248 1 -4,88889 1
8 -4,33569 0,933 -8,50347 1,1
9 -1,56556 1,233

massa 110 gr

Grafik 10 Hubungan Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Massa Benda

E. Grafik Posisi, Kecepatan, Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Koefisien


Gesek Lintasan
Tabel 5.13 Data Variasi Koefisien Gesek Lintasan
No. Koefisien Gesek Dinamis Simpangan Pegas (m) Massa Benda (kg)
1 0,260 0,045 0,045
2 0,384 0,045 0,045
3 0,435 0,045 0,045
Tabel 5.14 Data Posisi terhadap Waktu
No s1 (m) t1 (s) s2 (m) t2 (s) s3 (m) t3 (s)
1 0,32 0,067 0,32 0,1 0,32 0,1
2 0,595 0,133 0,595 0,2 0,595 0,167
3 0,87 0,233 0,87 0,267 0,87 0,3
4 1,145 0,3 1,145 0,4 1,145 0,4
5 1,42 0,4 1,42 0,5 1,42 0,5
6 1,695 0,567 1,695 0,6 1,695 0,633
7 1,97 0,7 1,97 0,733 1,97 0,8
8 2,245 0,833 2,245 0,933 2,245 1,1
9 2,52 0,967 2,54 1,233
10 2,795 1,2
11 2,915 1,533

Grafik 11 Hubungan Posisi terhadap Waktu untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan
Tabel 5.15 Data Kecepatan terhadap Waktu
No v1 (m/s) t1 (s) v2 (m/s) t2 (s) v3 (m/s) t3 (s)
1 4,776119 0,067 3,2 0,1 3,2 0,1
2 4,166667 0,133 2,75 0,2 4,104478 0,167
3 2,75 0,233 4,104478 0,267 2,067669 0,3
4 4,104478 0,3 2,067669 0,4 2,75 0,4
5 2,75 0,4 2,75 0,5 2,75 0,5
6 1,646707 0,567 2,75 0,6 2,067669 0,633
7 2,067669 0,7 2,067669 0,733 1,646707 0,8
8 2,067669 0,833 1,375 0,933 0,916667 1,1
9 2,052239 0,967 0,983333 1,233
10 1,180258 1,2
11 0,36036 1,533
Grafik 12 Hubungan Kecepatan terhadap Waktu untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan
Tabel 5.16 Data Percepatan terhadap Waktu
No a1 (m/s2) t1 (s) a2 (m/s2) t2 (s) a3 (m/s2) t3 (s)
1 -52,6308 0,067 -4,75403 0,1 2,865569 0,1
2 -9,90946 0,133 -4,86818 0,2 12,01225 0,167
3 -17,8157 0,233 16,88043 0,267 -22,8572 0,3
4 16,88043 0,3 -22,8572 0,4 5,976808 0,4
5 -16,8804 0,4 5,976808 0,5 4,84E-15 0,5
6 -8,81974 0,567 2,26E-14 0,6 -5,97681 0,633
7 2,842933 0,7 -5,97681 0,733 -2,84293 0,8
8 9,69E-15 0,833 -4,33569 0,933 -3,40248 1,1
9 -0,11558 0,967 -1,56556 1,233
10 -5,12487 1,2
11 -5,26312 1,533

Grafik 13 Hubungan Percepatan terhadap Waktu untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan
F. Efisiensi Pendorong
Tabel 5.17 Data Efisiensi Pendorong untuk Variasi Kekuatan Pendorong
No Variasi m (kg) ∆x (m) v0 (m/s) k EM EM Efisiensi
(N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,110 0,030 2,717 2844,6 1,28 0,406 31,72
2 Variasi 2 0,110 0,045 3,352 2844,6 2,88 0,618 21,46
3 Variasi 3 0,110 0,060 3,831 2844,6 5,12 0,8072 15,77

Tabel 5.18 Data Efisiensi Pendorong untuk Variasi Massa Benda


No Variasi m (kg) ∆x (m) v0 (m/s) k EM EM Efisiensi
(N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,110 0,045 3,352 2844,6 2,88 0,618 21,46
2 Variasi 2 0,075 0,045 3,284 2844,6 2,88 0,4044 14,04
3 Variasi 3 0,045 0,045 3,5808 2844,6 2,88 0,2885 10,02

Tabel 5.19 Data Efisiensi Pendorong untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan
No Variasi m (kg) ∆x (m) v0 (m/s) k EM EM Efisiensi
(N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,045 0,045 3,5808 2844,6 2,88 0,2885 10,02
2 Variasi 2 0,045 0,045 3,451 2844,6 2,88 0,268 9,306
3 Variasi 3 0,045 0,045 3,4692 2844,6 2,88 0,2708 9,402

G. Efisiensi Koefisien Gesek Dinamis


Tabel 5.20 Data Efisiensi Koefisien Gesek untuk Variasi Kekuatan Pendorong
No Variasi m (kg) 𝝁𝒌 ∆x s (m) k EM EM Efisiensi
(m) (N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,110 0,3839 0,030 1,005 2844,6 1,28 0,4159 32,49
2 Variasi 2 0,110 0,3839 0,045 1,7 2844,6 2,88 0,7035 24,43
3 Variasi 3 0,110 0,3839 0,060 2,115 2844,6 5,12 0,8753 17,1

Tabel 5.21 Data Efisiensi Koefisien Gesek untuk Variasi Massa Benda
No Variasi m (kg) 𝝁𝒌 ∆x s (m) k EM EM Efisiensi
(m) (N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,110 0,3839 0,045 1,7 2844,6 2,88 0,7035 32,49
2 Variasi 2 0,075 0,3839 0,045 2,01 2844,6 2,88 0,5672 19,69
3 Variasi 3 0,045 0,3839 0,045 2,54 2844,6 2,88 0,43 14,93
Tabel 5.22 Data Efisiensi Koefisien Gesek Untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan
No Variasi m (kg) 𝝁𝒌 ∆x s (m) k EM EM Efisiensi
(m) (N/m) teori praktik (%)
(J) (J)
1 Variasi 1 0,045 0,3839 0,045 2,54 2844,6 2,88 0,43 14,93
2 Variasi 2 0,045 0,4354 0,045 2,285 2844,6 2,88 0,4387 15,23
3 Variasi 3 0,045 0,2603 0,045 2,915 2844,6 2,88 0,3346 11,62

H. Impuls Benda
Tabel 5.23 Data Impuls untuk Variasi Kekuatan Pendorong
No m (kg) 𝒗𝟏 (m/s) 𝒗𝟐 (m/s) I (N.s)
1 0,110 2,717 0 0,29887
2 0,110 3,352 0 0,36872
3 0,110 3,831 0 0,42141

Tabel 5.24 Data Impuls untuk Variasi Massa Benda


No m (kg) 𝒗𝟏 (m/s) 𝒗𝟐 (m/s) I (N.s)
1 0,110 3,352 0 0,36872
2 0,075 3,284 0 0,2463
3 0,045 3,5808 0 0,161136

Tabel 5.25 Data Impuls untuk Variasi Koefisien Gesek Lintasan


No m (kg) 𝒗𝟏 (m/s) 𝒗𝟐 (m/s) I (N.s)
1 0,045 3,5808 0 0,161136
2 0,045 3,451 0 0,155295
3 0,045 3,4692 0 0,156114

6. ANALISIS
A. Analisis Grafik Penentuan Konstanta Pegas
Pada penentuan konstanta pegas digunakan lima variasi massa beban sebagai gaya
penarik pegas (F). Digunakan grafik simpangan pegas (m) terhadap massa beban (kg)
kemudian diregresi linear hingga diperoleh gradien yang merupakan konstanta pegas (k).
Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh lebih akurat. Pada percobaan didapatkan data
bahwa semakin besar massa benda, maka simpangan pegas semakin jauh dari titik acuan
awal (x=0 m). Hal ini bersesuaian dengan persamaan turunan Hukum Hooke, bahwa besar
simpangan pegas sebanding dengan besar massa beban.
B. Analisis Koefisien Gesek Dinamis
Menurut teori, jika material bidang atau permukaan dari suatu benda dan alas
lintasan yang digunakan sama, maka koefisien gesek dinamis yang dihasilkan dari gerakan
di lintasan tersebut akan sama. Namun, hasil dari percobaan kami berbeda dengan teori.
Hal ini terjadi akibat dari perbedaan di nilai percepatan yang dihasilkan. Jika melihat dari
sisi perhitungan, seharusnya hanya percepatan gravitasi benda dan percepatan yang
mempengaruhi nilai koefisien gesek. Faktor yang mempengaruhi percepatan benda telah
dilampirkan di bagian pengolahan data.

C. Analisis Grafik Posisi, Kecepatan, dan Percepatan


Grafik posisi terhadap waktu berbentuk kurva persamaan kuadrat yang cekung ke
bawah, artinya kecepatan menurun secara konstan terhadap waktu, sehingga gradien grafik
percepatan bernilai negatif. Grafik percepatan terhadap waktu bernilai konstan, karena
seharusnya tidak ada gaya luar selain gaya gesek yang bekerja bada benda luncur. Pada
grafik ini digunakan percepatan rata-rata pada masing-masing posisi yang diperoleh
dengan menurunkan persamaan kecepatan terhadap waktu agar hasil yang didapat lebih
akurat.
Kecepatan awal pada saat t=0 merupakan kecepatan maksimal benda luncur sehingga
pada saat itu energi kinetiknya bernilai maksimal. Selanjutnya, kecepatan mengalami
penurunan secara linear hingga kecepatan bernilai nol. Pada saat itu benda berada pada
posisi terjauh.
Pada grafik percepatan, secara teori yang dibuktikan oleh rumus, seharusnya didapat
percepatan yang bernilai tetap untuk koefisien gesek dinamis antara benda luncur dan
lintasan tetap. Seharusnya variasi percepatan hanya ditemui pada saat diberikan variasi
koefisien gesek dinamis. Tetapi, pada percobaan yang kami lakukan, kecepatan yang
dihasilkan berubah-ubah. Hal ini terjadi karena adanya galat pada saat pengambilan data.
Penyebab daripada galat tersebut di antaranya benda menabrak batas lintasan sehingga
percepatan tidak bernilai konstan akibat gaya gesek tambahan pada batas lintasan, benda
sempat berputar sekali atau lebih karena gaya dorong yang teralu kuat sehingga ada saat di
mana permukaan benda tidak menempel pada lintasan, adanya gesekan udara karena
benda tidak dibentuk sedemikian rupa agar aerodinamis sesuai ketentuan, permukaan
lintasan yang tidak sepenuhnya rata, proses pelontaran yang tidak konstan di setiap
percobaan yang dilakukan, dan keterbatasan ketelitian alat terkait pengukuran dan lain-
lain.
D. Analisis Efisiensi Pendorong
Efisiensi pendorong yang diperoleh melalui hasil percobaan memberikan hasil yang
cukup rendah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil eksperimen tersebut.
Sebagai contoh, lintasan dan pembatas lintasan yang kami gunakan menggunakan kayu
yang tidak terlalu halus sehingga menghasilkan nilai koefisien gesek yang cukup besar.
Selain itu, pada sambungan sebagai bagian dari desain alat tidak terealisasikan dengan
baik sehingga ada perbedaan ketinggian lintasan yang mempengaruhi gerak dari beban.

E. Analisis Efisiensi Koefisien Gesek Dinamis


Efisiensi koefisien gesek dinamis yang diperoleh melalui hasil percobaan memberikan
hasil yang cukup rendah. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil eksperimen tersebut
adalah kondisi tiap titik di permukaan lintasan memiliki koefisien gesek dinamis yang
tidak benar-benar sama. Sehingga besar usaha non konservatif cenderung tidak stabil yang
berakibat pada rendahnya efisiensi koefisien gesek dinamis pada lintasan.

F. Analisis Impuls Benda


Impuls yang diterima benda luncur saat didorong dengan pendorong pegas
memberikan hasil yang berbeda-beda. Nilai impuls bergantung pada massa benda luncur
dan kecepatan yang ditempuh oleh benda tersebut. Oleh karena itu, data impuls yang
diperoleh berbeda-beda dan telah dilampirkan di bagian pengolahan data.

7. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta pegas dalam percobaan sebesar 2844,6 N/m untuk lima pegas yang
dipasang secara parallel.
2. Lintasan plastik, kayu, dan kertas memiliki koefisien gesek dinamis sebesar 0,260,
0,384, dan 0,435 secara berturut-turut.
3. Nilai efisiensi pendorong untuk variasi kekuatan pendorong yaitu sebesar 31,72%
untuk simpangan pegas sejauh 0,030 m, 21,64% untuk simpangan pegas sejauh 0,045
m, dan 15,77% untuk simpangan pegas sejauh 0,060 m. Nilai efisiensi pendorong
untuk variasi massa benda yaitu sebesar 10,02% untuk massa benda 0,045 kg, 14,04%
untuk massa benda 0,075 kg, dan 21,64% untuk massa benda 0,110 kg. Nilai efisiensi
pendorong untuk variasi koefisien gesek lintasan yaitu sebesar 9,306% untuk
koefisien gesek dinamis sebesar 0,260, 9,402% untuk koefisien gesek dinamis sebesar
0,435, dan 10,02% untuk koefisien gesek dinamis sebesar 0,384.
4. Nilai efisiensi koefisien gesek untuk variasi kekuatan pendorong yaitu sebesar
32,49% untuk simpangan pegas sejauh 0,030 m, 24,43% untuk simpangan pegas
sejauh 0,045 m, dan 17,1% untuk simpangan pegas sejauh 0,060 m. Nilai efisiensi
koefisien gesek untuk variasi massa benda yaitu sebesar 14,93% untuk massa benda
0,045 kg, 19,69% untuk massa benda 0,075 kg, 32,49% untuk massa benda 0,110 kg.
Nilai efisiensi koefisien gesek untuk variasi koefisien gesek lintasan yaitu sebesar
11,62% untuk koefisien gesek lintasan sebesar 0,260, 14,93% untuk koefisien gesek
lintasan sebesar 0,384, dan 15,23% untuk koefisien gesek lintasan sebesar 0,435.
5. Nilai impuls untuk variasi kekuatan pendorong yaitu sebesar 0,30 N.s untuk
simpangan pegas sejauh 0,030 m, 0,37 N.s untuk simpangan pegas sejauh 0,045 m,
dan 0,42 N.s untuk simpangan pegas sejauh 0,060 m. Nilai impuls untuk variasi
massa benda yaitu sebesar 0,16 N.s untuk massa benda 0,045 kg, 0,25 N.s untuk
massa benda 0,075 kg, dan 0,37 N.s untuk massa benda 0,110 kg. Nilai impuls untuk
variasi koefisien gesek lintasan yaitu sebesar 0,155 N.s untuk koefisien gesek lintasan
sebesar 0,260, 0,156 N.s untuk koefisien gesek lintasan sebesar 0,435, dan 0,161 N.s
untuk koefisien gesek lintasan sebesar 0,384.

8. REFERENSI
[1] http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/fisika/article/view/1860/1362 (Diakses
pada tanggal 4 Desember 2018)
[2] https://www.pelajaran.id/2016/26/teorema-usaha-dan-energi-pengertian-dan-rumus
usaha-energi-dan-daya.html (Diakses pada tanggal 4 Desember 2018)
[3] https://gurumuda.net/gaya-konservatif-dan-gaya-tak-konservatif.htm (Diakses pada
tanggal 4 Desember 2018)
[4] https://id.wikipedia.org/wiki/Jarak (Diakses pada tanggal 4 Desember 2018)
[5] https://www.fisikabc.com/2017/05/jarak-dan-perpindahan.html (Diakses pada tanggal
4 Desember 2018)
[6] https://www.anashir.com/fisika/jarak-perpindahan-kecepatan-kelajuan-dan-percepatan/
(Diakses pada tanggal 4 Desember 2018)
[7] https://fisikakontekstual.com/materi-dinamika-gerak-lurus/ (Diakses pada tanggal 4
Desember 2018)
9. PEMBAGIAN TUGAS
Nama NIM Deskripsi Tugas
Desain alat
Perakitan alat
Nadia Winda Damaranti 16718023
Pengambilan data pengamatan
Pembuatan laporan bagian analisis
Pengambilan data pengamatan
Fikri Habib Arrahman 16718063 Pembuatan laporan bagian cara kerja
alat, analisis.
Desain alat
Pengambilan data pengamatan
Dicky Setianto 16718248
Pembuatan laporan bagian alat dan
bahan, pengolahan data, analisis.
Desain alat
Pengambilan data pengamatan
Muhammad Aditya Mahardika 16718263
Pembuatan laporan bagian teori dasar,
analisis.
Desain alat
Pengambilan data pengamatan
Yuniar Annisa Farhani 16718308 Pembuatan laporan bagian prosedur
percobaan, perhitungan, pengolahan
data, analisis, kesimpulan.
Desain alat
Pengambilan data pengamatan
Bryan Prama Ardiansyah 16718328 Pembuatan laporan bagian
perhitungan, pengolahan data,
analisis.
Pengambilan data pengamatan
Rzuji Dasata 16718348
Pembuatan laporan bagian analisis
Desain alat
Muharam Alfaridzi 16718428 Perakitan alat
Pengambilan data pengamatan

Anda mungkin juga menyukai